x
7. Sinta
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwRwabigbr
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpUg3oqnay
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZWXElot4S
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPjtvHAhQs
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMiGNnDanR
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBt0lr5Rmmf
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4mI7TucZt
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZgMwOUAo9
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt74d8G6tM3
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVdxPXatFh
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAWoiz9oc2
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebO8eHZxop
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjiT9I3Rfx
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5ZgPq84IY
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihcmzKwBDw
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALZK2d0OUM
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡip4LbAItFu
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyTgp1su3a
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAhlUBeEzQ
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5trnGy2O7t
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4E5MMhFPPD
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YmdgdvbN6
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfOoHzmniw
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JJmx7odqN
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65AczRAcYG
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvEIElzvuT
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFmZ00cMbV
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsqxUqzLMI
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDacyIiDlf
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLatSQ8d3N
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSo0Zzox7u
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp6BeHt9QXL
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNb4dch2oVV
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvYqAAzhMY
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVFyWy4Ej1
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Frj5A8iFK
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHRr2thRJ4
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Vnc9nyahH
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdUjL4nOyB
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnvXObLiUf
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGKibwaY4o
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKjVwGrDTB
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2r3uRtg2o
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiy2Hz1Qlr
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8FTdPn0Ot
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Bfa2Luidh
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeo1FUuWyos
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlu3P1OZX1
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXXFsblFeU
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3M8nilJww
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7N0f7L01wq
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaNFviw94M
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ298YHUy063
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8rD0Mw4ek
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMc7DLshow
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhuYhrCYvw
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcELtYkrmI4
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GkQHT3R1v
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioXQYtg0tj
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcQSSX6OlE
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9p9KZW8RY
"Ta-tapi Mbak?"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSidHjl65SI
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiQUSDiAUs
Dan aku mengangguk mengiyakan.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazGfiJCQEv
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUV8nH2dKA
"Tapi Mbak!"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkgR4wXZH4
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDUN5cPdCA
Aku mengangguk lagi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwb1c2ifUX
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrjletYCVi
"Iya." Jawabku menunduk.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b6nk642AX
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0EJBVlyp2
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGn6k1X5CZF
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfz7k6Yr67U
"Maksud Mbak?"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFLcUJqIrV
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tSQxmA12R
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyh6mDBhXiZ
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmT6EiC5reJ
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyd0eJFzXTi
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjiJdf1RSh
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ746wrz92f9
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKADJnbtRu
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GyuvCHTx2
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGWHqR2key
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEIf2q6JLn
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQpJVl9Jwq
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAzQjCC5qz
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpoRWaNCSH
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJq7JGW0T5K
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQk1Emn6El
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvYlVlrcRo
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx4ys0pyb9
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPk001fnCnR
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepwUtAn4Dj
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoykax3mHhF
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnbyzZrDj3
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMroCfgjqPm
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttOozx6vZo
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtrqbibDom
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesNlWMuDeX
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUw801zGxoj
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewZp1X5WTw
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yJdmP8QFt
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGpHLpWF2v
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekZ5XmTAxl
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCO6t1HPxu
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWXrI7zCA5
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡok2lQ00Aeg
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJqPGzYnAC
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKoFmpPjeF
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURkdfRVnEk
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiTHFSE1ap
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EMowipMg6
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7vbRVGfXu
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sYjr7Vc7m
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxszJlqjGY
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Z6m6w94nk
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp992y3sOJb
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMWx8Imalh
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwqjrMEDKH
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwrxwCWEko
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQmGiXbuNj
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnff0EWSrA
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtOnzaU94a
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZVyH0Pl0W
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUISpVt9Mp
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20aRVXtfWu
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0JRkGzUDM
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglM3wUns90
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeoHplYXnam
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaJ5qTrIFc
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0iLc4DNY5
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbEaQISISH
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IFFtTGlNg
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMW5UzbdACc
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DdhE0Cv3I
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwTNrBCKj9
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGStiC7jMgw
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2x9f0VY4rt
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRAUJKuynA
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Tcs8U1kqy
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KIYVBxtFh
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uMjSCqvq4
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
5812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqZ2sDBhDb
Bersambung......
ns 15.158.61.20da2
