x
7. Sinta
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUbarBvJFr
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8HffhJSo4
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MjM6acDQe
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkP4BQw3xr
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjTUM4N4r0
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0afuNjsOL
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmtIbCW5vB
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LZblzEraG
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnVuyHsIxg
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfGZOI8p35
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfhygTev0Q
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppDkFjv537
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYRefZjiku
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUp5CIYlyq7
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcJgYh2sup
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtR8vIs4iBU
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsfuPfMgbS
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyy5WRliMj5
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ULtn67UOk
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrW6nQzIuc
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkLaQVgghz
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjXV58zWUZ
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7E6WyM7UE
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6f2Sh3gK9
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvZCc2f8si
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFPC2K8qMe
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcePrBuHl74
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAeYLl70b0
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOW0qqfpWXK
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkVz4OCfOV
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyDizF2UA5
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zh06FbdNv
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsII1IxEcQ
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nRhn2ptud
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7paSUwcntx
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknLB6PGraF
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzg4d6wZ6j
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5hSACQkUm
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0swo1AWBFf
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcijsp6aZi
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5vxEuqY66
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqKH3ScGkL
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6zZw1pr6Q
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5RDZZxefc
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3yChKR5Pl
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDMTsNc6Af
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLWH3rO3VZ
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdx4fbY3KOG
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMFiy7zvJE
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZouxHNY2ZU
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uCKj0ngVt
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtvStNKTfY
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSS1cfKmySY
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzqqFFle7fG
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UrOgZ9OgM
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuHCMSSh32
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaazgLWimb
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9643yYmpj
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSXnME1wFP
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmAInN3k6G
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRhmMP4k8u
"Ta-tapi Mbak?"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6RXecFZUO
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvsX6WM2rT
Dan aku mengangguk mengiyakan.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbH1uwyOdH5
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodbb4aGonC
"Tapi Mbak!"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3v0Na8xRiW
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypSX47nPGj
Aku mengangguk lagi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaKwt6SWXA
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskExzbpsm8
"Iya." Jawabku menunduk.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaK4cOMd4XQ
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdr4Xo7yzzL
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgGCoVen9a
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7GKqKdqtP
"Maksud Mbak?"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgT5gC7bkb
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALVfibUYx5
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagEaNIbC69
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVV9D8IapI
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbgtWpm3KT
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUABdqDoTtg
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27dpfJUVoK
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkT1ZJ0R0S5
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5xFLT6zlQ
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNsDFbTFqh
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvYJRKPTfM
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrQ5nnUBB0
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMu06NHG5eC
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODQKzi069E
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAXgzGAlAd
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEq75heILod
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKEosk6YFf
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHheq0d4h5N
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6H4UE0fGR
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOax7LUVpu3
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSj77q3rnw
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdFSfJ4e00
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvMENK1cVN
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzGaEXJOjH
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrekXWcy4SI
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBA8pWdtege
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PsM7EAhXW
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QuXzrPlTi
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpQMnpyv3o
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtiWZ0KoOx
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKFThEvs9C
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74jgef7N1P
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIFoqPWQ3s
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nEvGMjNOp
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfC8abTp8g
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPXUyNgdoQ
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFQkm4uUUQ
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNRvNb42DT
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1UA5VtNRO
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMFEkVuJ1E
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvHs1JsXY4
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlf4zlQ1Z27
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmWZp0GAFS
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzv9OVWtq8D
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFBOvOgNfQ
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULsj2vaPLc
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpblRT1DAFy
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6gKtX4Jok
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjMqlgKVif
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhyvQhWgnt
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVcJBqd4vM
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlN0Ugz3jXI
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2dvsFenyz
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pfpjmVGOD
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58888jDL0G
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqvWGWDCqj
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnM41rVjVxj
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJjDbvDmbQ
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZtk1YH0GO
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudQqq6g4k4
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLexs0IeBWN
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8RxVLRZam
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd13PgWvqdB
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qvALqb7XP
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwx0O5EdK97
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtyhVXTq32
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eupiyNkJz
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpq2caACOB
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHES7z1wQY
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
4328Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gdkfyJlGa
Bersambung......
ns 15.158.61.8da2
