7. Sinta
4480Please respect copyright.PENANAxicJxG9s0L
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
4480Please respect copyright.PENANAwUhEfxB3v5
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
4480Please respect copyright.PENANAzkVbJjDEI7
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
4480Please respect copyright.PENANA4f735lsNWE
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
4480Please respect copyright.PENANAJViLqUr4aL
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
4480Please respect copyright.PENANACf8hJ5uOwQ
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
4480Please respect copyright.PENANAYfEb9dihBl
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
4480Please respect copyright.PENANAt5TUsXQhJc
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
4480Please respect copyright.PENANARNZ4nI7kGr
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
4480Please respect copyright.PENANAcadvWQnVbL
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
4480Please respect copyright.PENANAYdhe2f65ze
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
4480Please respect copyright.PENANA7B1nvbr7zN
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
4480Please respect copyright.PENANA5OXtBQsBKT
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
4480Please respect copyright.PENANAAz5Nkq3md0
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
4480Please respect copyright.PENANAzDsRW2HbmY
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
4480Please respect copyright.PENANAvOqadtM0x5
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
4480Please respect copyright.PENANAgTVTbocGtz
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
4480Please respect copyright.PENANA5QgURrJSan
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
4480Please respect copyright.PENANAyZyFEp9upu
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
4480Please respect copyright.PENANAQPn96SfowT
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
4480Please respect copyright.PENANAn9LiGLednt
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
4480Please respect copyright.PENANAEzZbb67XiD
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
4480Please respect copyright.PENANAHFV2XYYg7v
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
4480Please respect copyright.PENANAwVhGevR71s
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
4480Please respect copyright.PENANAvQRk0XDZCY
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
4480Please respect copyright.PENANAedjly71TMc
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
4480Please respect copyright.PENANAfaIl8j7Mp3
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
4480Please respect copyright.PENANAv7C84m9IxY
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
4480Please respect copyright.PENANAMclsCLeS1b
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
4480Please respect copyright.PENANA7kwuBwvCrk
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
4480Please respect copyright.PENANAkJ6Ub1dqog
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
4480Please respect copyright.PENANAO7HJxeztRq
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
4480Please respect copyright.PENANAwPnQbZpPBA
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
4480Please respect copyright.PENANA1puBhEvyav
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
4480Please respect copyright.PENANAQ4a75NAMLl
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
4480Please respect copyright.PENANAk8OB6f3lkj
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
4480Please respect copyright.PENANAqCCSXvzOMc
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
4480Please respect copyright.PENANAbGr78NICD1
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
4480Please respect copyright.PENANAhgmgceHkCC
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
4480Please respect copyright.PENANA8wycuccpdE
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
4480Please respect copyright.PENANA67Xb4pxiCb
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
4480Please respect copyright.PENANAU9wO0YmmCj
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
4480Please respect copyright.PENANAp5ncKaLgx9
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
4480Please respect copyright.PENANAjK8fSjabYt
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
4480Please respect copyright.PENANA0ZQfsjDrfI
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
4480Please respect copyright.PENANADvT7aT0T63
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
4480Please respect copyright.PENANAyiHwI3kSay
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
4480Please respect copyright.PENANAeQ9i1BWNi5
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
4480Please respect copyright.PENANAR6o2QMCfTx
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
4480Please respect copyright.PENANAYiNZCIxhx2
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
4480Please respect copyright.PENANAIj8WLrZMz1
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
4480Please respect copyright.PENANAy4PBuBeare
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
4480Please respect copyright.PENANAsHFNk2Vyn3
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
4480Please respect copyright.PENANAEv2LiiWNrQ
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
4480Please respect copyright.PENANA1VwsakiPMJ
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
4480Please respect copyright.PENANAwMeGB35UjB
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
4480Please respect copyright.PENANA00jDdmWo9t
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
4480Please respect copyright.PENANAKPQhNMDaOK
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
4480Please respect copyright.PENANAtzoc5BH54H
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
4480Please respect copyright.PENANAk1aWPlDKz2
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
4480Please respect copyright.PENANAuihochuVMo
"Ta-tapi Mbak?"
4480Please respect copyright.PENANALB9o9ikJuN
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
4480Please respect copyright.PENANAUmCG9gLhdb
Dan aku mengangguk mengiyakan.
4480Please respect copyright.PENANAutXaIsgwET
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
4480Please respect copyright.PENANA1WpYCvUZEV
"Tapi Mbak!"
4480Please respect copyright.PENANACbQwDMiFDo
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
4480Please respect copyright.PENANA7BwoiSHRon
Aku mengangguk lagi.
4480Please respect copyright.PENANAqbqPHnPTvv
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
4480Please respect copyright.PENANAsufq2GTZu4
"Iya." Jawabku menunduk.
4480Please respect copyright.PENANATiVgD6vjio
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
4480Please respect copyright.PENANA9bjpeA6LIl
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
4480Please respect copyright.PENANAYaMfoZL9pe
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
4480Please respect copyright.PENANAEhO6vRK9AM
"Maksud Mbak?"
4480Please respect copyright.PENANAAEAAExiWEK
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
4480Please respect copyright.PENANAk0nuS3dVbO
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
4480Please respect copyright.PENANA9rb2oHFJDm
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
4480Please respect copyright.PENANApvZyVlwrx4
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
4480Please respect copyright.PENANAKp00kJrPnv
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
4480Please respect copyright.PENANAN3tIuw8rUz
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
4480Please respect copyright.PENANArFhseh2WKn
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
4480Please respect copyright.PENANASbzku7Kymq
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
4480Please respect copyright.PENANAdYnWKcsGbx
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
4480Please respect copyright.PENANArqlUPO0wW7
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
4480Please respect copyright.PENANAyQsl2Qji0M
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
4480Please respect copyright.PENANAKyDO3WIIOr
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
4480Please respect copyright.PENANAtF06TgEcnq
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
4480Please respect copyright.PENANAYXj1n3Xbak
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
4480Please respect copyright.PENANAFBXmZvDDap
4480Please respect copyright.PENANAtQiDWSavgB
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
4480Please respect copyright.PENANAqnKhdXXc5s
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
4480Please respect copyright.PENANAWUN9aYEdyQ
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
4480Please respect copyright.PENANAmJa2b0CRLq
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
4480Please respect copyright.PENANA0Ssc9HE3Bh
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
4480Please respect copyright.PENANARol6uUOGws
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
4480Please respect copyright.PENANAaqnn1bxxpC
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
4480Please respect copyright.PENANAi1YPLaVWUl
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
4480Please respect copyright.PENANAenWCt7SOUZ
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
4480Please respect copyright.PENANAINCuchzQI3
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
4480Please respect copyright.PENANA6gg3E1imcs
4480Please respect copyright.PENANAJ7y13IScG0
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
4480Please respect copyright.PENANALIhFRmNHoY
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
4480Please respect copyright.PENANAVr2mizh6VQ
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
4480Please respect copyright.PENANAQ7bSSiAyr1
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
4480Please respect copyright.PENANA5ZsZ6rKBjl
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
4480Please respect copyright.PENANArempfPsnym
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
4480Please respect copyright.PENANAWLbB8n18R3
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
4480Please respect copyright.PENANAu7w6iOoJwF
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
4480Please respect copyright.PENANA3gjYthG6A1
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
4480Please respect copyright.PENANAsfXDvGIVu5
4480Please respect copyright.PENANAEpawObN3qS
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
4480Please respect copyright.PENANAjeLhlo5JUN
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
4480Please respect copyright.PENANAI4bPiClI5v
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
4480Please respect copyright.PENANA87zxw2pEt7
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
4480Please respect copyright.PENANAz8OeiSYhn3
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
4480Please respect copyright.PENANAqseHZYcqyx
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
4480Please respect copyright.PENANANGx8D9Tbqj
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
4480Please respect copyright.PENANAuM5HM5SV4b
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
4480Please respect copyright.PENANAye7fUv2mqp
4480Please respect copyright.PENANAutDwPWuKIT
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
4480Please respect copyright.PENANApLuT0JsS3j
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
4480Please respect copyright.PENANAjSzdh1RCGd
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
4480Please respect copyright.PENANAZM4DlHgGRP
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
4480Please respect copyright.PENANANz4nr84EnE
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
4480Please respect copyright.PENANAwXx70wk7HX
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
4480Please respect copyright.PENANAqhWvrRi22G
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
4480Please respect copyright.PENANAqIGpeYUqC5
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
4480Please respect copyright.PENANAaCaJZz9kbu
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
4480Please respect copyright.PENANAmEau0b2pnH
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
4480Please respect copyright.PENANAixhKUNRoQV
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
4480Please respect copyright.PENANAjGEGAsfqBa
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
4480Please respect copyright.PENANAW9PTBIzhzT
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
4480Please respect copyright.PENANAJn8vWmEJXR
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
4480Please respect copyright.PENANAUx8SFxs5Kc
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
4480Please respect copyright.PENANA2spf98kihL
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
4480Please respect copyright.PENANACM1H0PAO3g
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
4480Please respect copyright.PENANAdTgznjp7LJ
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
4480Please respect copyright.PENANAJ8YESQ6uZL
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
4480Please respect copyright.PENANA1UvhAzKWYl
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
4480Please respect copyright.PENANA8NsE9A9fb2
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
4480Please respect copyright.PENANAxZBhaY2LhH
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
4480Please respect copyright.PENANAQCFyhYhSpe
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
4480Please respect copyright.PENANAmp50GHUqvp
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
4480Please respect copyright.PENANAsNcHC3Yg7v
Bersambung......
ns 15.158.61.16da2