Pagi ini seperti biasa, Darmawan bangun lebih awal. Sebelum matahari sepenuhnya menembus kabut tipis yang menyelimuti desa, ia sudah berada di luar rumah.
Kaki tuanya yang kukuh melangkah pelan menuju ladang padi miliknya yang terbentang luas di dekat rumah mereka. Darma bersama keluarga tinggal di sebuah desa, namun tak jauh dari perkotaan.
Darmawan, atau yang lebih akrab disapa Darma, sudah berusia hampir 62 tahun. Sejak muda, ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan penuh tanggung jawab.
Kehidupannya sebagai petani tak pernah berubah banyak. Sawah, tanaman, dan alat-alat pertanian yang terawat dengan baik, semuanya adalah bagian dari dirinya.
Ia tidak pernah berpikir untuk meninggalkan desa ini. Di sini ia menikahi Sri, wanita yang telah menemani hidupnya lebih dari 30 tahun. Saat ini Sri sudah berusia 58 tahun.
Darma dan Sri dikarunia anak semata wayang bernama Rian. Ia sudah menikah dengan wanita cantik bernama Mira dan sudah punya anak berusia 5 tahun yang diberi nama Farel.
Meskipun usia Darma sudah memasuki kepala enam, ia memiliki tubuh yang masih terjaga berkat tahun-tahun kerja keras di ladang. Tubuhnya tergolong tinggi untuk pria seusianya, sekitar 172 cm, dengan postur yang tegap dan kuat.
Punggungnya masih lurus meskipun ada sedikit lekukan akibat usia, dan langkahnya tidak lambat, meskipun semakin hari, ia sering merasa pegal di bagian persendian.
Kulit Darma berwarna coklat sawo matang, hasil paparan matahari yang tak terhindarkan dari pekerjaannya di luar ruangan. Kulitnya agak kasar dan sedikit keriput di bagian tangan dan leher, namun tetap terlihat sehat dan kekar.
Tangannya besar, dengan otot-otot yang masih tampak jelas, menunjukkan bahwa ia masih banyak mengangkat alat-alat berat dan bekerja keras di sawah.
Rambut Darma sudah memutih hampir sepenuhnya, hanya tersisa sedikit uban di bagian samping kepala. Wajahnya tirus, dengan garis-garis halus yang menandakan bertahun-tahun menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan.
Matanya masih tajam meskipun ada lingkaran hitam di bawahnya, hasil begadang saat merawat sawah atau memikirkan masa depan. Hidungnya tebal dan sedikit pesek, sementara bibirnya tipis dan sering terkatup rapat, memberi kesan serius namun penuh pemikiran.
Meskipun tubuhnya masih kuat, perut Darma sudah mulai mengendur sedikit, tanda-tanda penuaan yang tak bisa dihindari.
Kemudian di usia 60 tahunan ini, hasrat seksual Darma juga tak surut. Penisnya masih bisa berdiri tegak. Di saat Sri lebih banyak fokus mengurus cucu atau sibuk dengan urusan dapur, Darma pun sering mendapati pikirannya melayang ke hal-hal seksual yang tak ia bicarakan kepada siapa pun.
Salahsatunya adalah, hatinya sering bergejolak tiap kali melihat Mira, menantunya. Rasa itu semakin membesar dalam setahun ini. Tentu ini adalah rasa yang bersalah. Namun perasaan Darma tak bisa menolak itu.
Rian dan Mira serta anaknya tinggal di rumah tepat di samping rumah yang ditinggal Darma dan Sri. Darma sengaja membangunkan rumah untuk Rian di sini, agar Rian dan istrinya tidak jauh darinya.
Namun hal ini jutru bikin Darma menaruh rasa yang salah pada menantunya. Darma pun sering memperhatikan tubuh menantunya tersebut.
Mira adalah wanita cantik berusia 30 tahun dengan tubuh yang ramping dan proporsional. Tingginya sekitar 160 cm, tubuhnya tidak terlalu tinggi namun terlihat elegan dan anggun.
Postur tubuhnya tegap, dengan gerakan yang lembut namun penuh percaya diri, mencerminkan kepribadian yang tenang namun kuat.
Kulit Mira berwarna kuning langsat, halus dan terawat, hasil dari perawatan sederhana namun telaten. Kulitnya tidak mudah terbakar matahari, meskipun kadang membantu membantu Sri dan Darma di sawah.
Ia memiliki pipi yang tirus dengan sedikit lekukan alami, dan wajahnya dihiasi dengan senyum manis yang sering kali tampak begitu tulus.
Rambut Mira panjang, berwarna hitam pekat dan terurai lembut hingga mencapai punggung atasnya. Rambutnya selalu tampak bersih dan terawat, meski tidak pernah berlebihan, hanya dibiarkan mengalir alami.
Matanya berwarna cokelat kehitaman, besar dengan kelopak mata yang sedikit lebar, menciptakan kesan hangat dan ramah. Namun, di balik tatapannya yang lembut, ada keteguhan dan keseriusan yang hanya bisa terlihat oleh orang-orang yang benar-benar mengenalnya.
Bentuk tubuh Mira ramping dengan lekuk tubuh yang feminin, meski tidak berlebihan. Pinggangnya sempit, dan payudaranya berukuran sedang, seimbang dengan bentuk tubuhnya yang tidak terlalu tinggi.
Paha dan pinggulnya bulat dan proporsional, menambah kesan wanita muda yang sehat dan bugar. Tangan dan kakinya ramping dengan kulit yang halus, memberikan kesan kelembutan yang berpadu dengan ketangguhan seorang ibu rumah tangga yang terbiasa beraktivitas fisik.
Mira pun selalu terlihat mempesona dalam penampilan yang sederhana. Meseki gaya berpakaiannya selalu sederhana namun tetap elegan.
Hal inilah yang membuat Darma tertarik pada menantunya itu. Ia ingin menikmati tubuh Mira, tapi ketakutan menyelimutinya. Ditambah keadaan yang tak bisa membuatnya untuk mewujudkan fantasinya. ***
2269Please respect copyright.PENANAP36diP4UYl