“E-Enggak, gue emang mau ngambil barang di kamar. U-Udah apa, lu jangan ngejek gue terus lah. Gue bete langsung minta udahan pokoknya. Jangan bikin gue kesel, Do!” sergah Firda yang kesal diejek sama Dodi. Meski dalam hatinya dia mengakui semua itu.
Apa yang dikatakan Dodi semuanya benar. Dodi pun menaruh kedua jari jempolnya di puting Firda. Berbeda dengan cowo kebanyakan, yang memainkan puting dengan telunjuk. Dodi memainkan puting Firda dengan jempol. Hal ini sengaja dilakukan Dodi.
Agar bisa mainin kedua puting Firda sambil terus meremas kedua gunung kembar Firda. Dodi merasa begitu puas, akhirnya untuk pertama kalinya dia bisa menaruh kedua jarinya di puting cewe yang jadi primadona di sekolah itu. Dia terpana dan terpesona.
Pasalnya Dodi sangat jarang bisa menemukan puting berwarna coklat muda seperti itu. Rata-rata cewe jilboob yang pernah dia entot, kebanyakan memilki puting hitam dan coklat tua. Meski wajah cantik bening dan glowing, tapi puting tidak seglowing wajahnya.
Berbeda dengan Firda yang balance, kulit toketnya juga begitu halus, putih, dan mulus. Ketika keempat jari Dodi lainnya menekan toket Firda. Masih terasa toket yang padat dan kencang itu. Meski sudah pernah dilahap oleh tiga pria, namun masih sekel dan padet.
“Gilaa, bentar mau gua foto dulu. Toket lu indah banget, anjirr jarang ada toket kaya gini. Cewe jilboobs toket kaya cewe chindo. Bener-bener gua hoki banget hari ini.” Firda mulai kehabisan kesabaran. Dia udah gak bisa menahan dan menunggu lebih lama lagi.
Firda tiba-tiba menarik kepala Dodi, dia tarik kepala Dodi ke arah toket kanannya sekuat tenaga. “Lu kelamaan, gue udah sange lu kelamaan. Cepetan emut gue udah gak tahan. Tolong isep yang kenceng, Do. I-Iyaa isep kaya gitu. Aaahhh… Aaahhh… Enaak, Doo.”
Dodi pun dengan penuh semangat menyedot toket kanan Firda. Sementara Firda menenggak ke atas, menikmati hisapan mulut Dodi di toketnya. “Aaahhh… Aaahhh… Toket gue dari tadi udah pengen diemut. Iyaa gue akuin, Doo! Gue emang lagi sange beraat, Do!”
Firda pun akhirnya melepas semua harga dirinya, dia menunjukkan sisi binalnya yang baru muncul perdana di hari itu. Yang diakibatkan permainan Pak Rendra dan Pak Yono semalam. Firda sampai membusungkan dadanya, membuat toketnya makin nempel kuat.
Nempel kuat di mulut Dodi, sementara Dodi melampiaskan seluruh hasrat dan rasa gemasnya terhadap toket kanan Firda itu. Dodi sampai menggigit kecil toket Firda. Lidahnya tak bisa berhenti terus menjilati puting Firda. Karena Firda sudah gak jual mahal lagi.
Dodi pun akhirnya fokus memberikan kenikmatan terhadap Firda. Sambil masih terus mengenyot dan menjilati toket kanan Firda. Dia menyingkap rok Firda ke atas, jari tengahnya berhasil menyentuh belahan memek tembem Firda dari sisi luar celana dalam.
Dodi kembali terkejut, ketika jari tengahnya menyentuh belahan memek itu. Celana dalam Firda sudah basah kuyup. Seolah celana dalam Firda baru tersiram air yang sangat banyak. Namun meski begitu, Dodi menunda mengomentari memek Firda pada saat itu.
Dia fokus memasukkan jari tengah dan jari manisnya ke lubang kenikmatan Firda. Dengan cepat memek Firda langsung dikocok brutal oleh Dodi. Firda kelojotan bukan main, hisapan mulut Dodi pun juga makin kuat. Puting Firda sampai ditarik-tarik oleh mulut Dodi.
Toket kanan Firda saat itu sudah penuh dengan air liur Dodi. Firda sangat menyukainya, jari tengah dan jari manis Dodi berhasil menyentuh titik g-spotnya. “Aaahhh! Aaahhh! Doo! Doo! Akhirnya kenaa, kena ke titik g-spot gue. Aaahhh! Doo ini enak banget!”
Mendengar jeritan Firda, Dodi pun jadi makin semangat dan bergairah. Cairan pun mulai mengalir makin deras dari memek Firda. Berjatuhan ke lantai, juga membasahi paha dan kedua kaki Firda. Firda saat itu sampai menjambak rambut Dodi yang nyedot toketnya.
Hisapan mulut Dodi di toketnya, memberikan sensasi pelampiasan yang nikmat dari rasa geli di memeknya itu. “Doo! Aaahhh! Aaahhh! Gantian toket gue yang kiri, Doo. Toket gue yang kiri ngiri pengen dikenyot mulut lu juga. Aaahhh! Jangan diskriminasi toket gue.”
Dodi saat itu hampir ketawa, namun dia berusaha untuk tetap fokus. Dodi pun menuruti permintaan Firda, dia melepas bibirnya di toket kanan Firda. Dan berganti menyambar toket kiri Firda. Ketika mulut Dodi melepas toket Firda, air liur terlihat jelas.
Air liur yang lengket dan beraroma rokok samsu itu. Membasahi seluruh bagian toket kanan Firda, dari belahan, pinggir toket, aerola, sampai ke putingnya. Cara Dodi menyedot toket Firda memang terkesan jorok. Liurnya sampai belepotan kemana-mana di toket Firda.
Tapi justru Firda malah menyukainya, teknik kenyotan yang kuat, kencang, dan brutal. Itu salah satu yang paling disukai Firda. “Aaahhh! Aaahhh! Teruss Doo! Teruss! Gue dikit lagi mau keluaar! Doo! Aaahhh! Enaak banget sumpah! Semua cowo itu nikmaat!”
Dodi menambah daftar salah satu orang yang menjadi andil. Dalam pembentukan karakter Firda menjadi gadis binal. Dia yang awalnya hanya melakukan seks dengan satu orang, yaitu Deni seorang. Kini sepertinya prinsip itu akan dia hapus seumur hidupnya.
“Aaahhh! Aaahhh! Ayoo dikit lagi, Doo! Dari tadi memek gue berasa geli pengen ngentot. Pas dikocok lu rasa gelinya itu terlampiaskan. Nikmat banget Doo! Aaahhh! Aaahhh! Mau keluaar! Doo! Doo! Aaahhh! Gue keluaar, Doo! Aaahhhhh!!” jerit Firda.
Akhirnya yang menjadi keinginan terbesar Firda pagi itu tercapai juga. Dodi berhasil membuatnya orgasme, Firda sontak memuncratkan banyak cairan dari vaginanya. Tanpa terasa mereka sudah hampir 10 menit foreplay, padahal Firda mematok waktu 15 menit.
Firda seketika jatuh cinta dengan kenikmatan itu. Dia sama sekali sudah gak akan menahan diri lagi di depan Dodi. Matanya terbelalak ke atas, mulutnya terbuka menganga. Tubuhnya gemetar hebat, kelojotan bukan main. Sementara di waktu yang bersamaan.
Shifa pun juga berada di lantai 4, dia berusaha mencari Firda. Karena anak osis sudah mulai dipanggil untuk berkumpul di halaman hotel. “Aduuh, mana nih Firda kok tiba-tiba ngilang? Katanya mau ngambil barang doang? Udah dipanggil Pak Yono disuruh ngumpul.”
Shifa sama sekali tak menemukan Firda di lantai empat. Meski di saat yang sama, di lantai yang sama juga. Firda dan Dodi sedang saling beradu hasrat mereka. Karena tak kunjung bisa menemukan Firda. Shifa pun akhirnya kembali turun lagi ke lobby hotel.
Dia berniat mencari Deni, untuk menanyakan di mana keberadaan Firda saat itu. Sesampainya di lobby hotel, Shifa pun langsung berhasil menemui Deni yang sedang sarapan. “Den, cewe lu lagi di mana dah? Dia ngilang masa, tadi katanya ambil barang aja.”1007Please respect copyright.PENANAT3rNUbC3K5
1007Please respect copyright.PENANAKsohu5cn7F