Esok harinya Rudi kembali berangkat kerja, sedangkan Hajar masih di rumah karena dia baru ada kelas kuliah sekitar jam sebelas siang, otomatis Hajar harus bertemu kembali dengan pak Bokir dan temannya.
Sekitar jam delapan pagi rombongan kuli bangunan itu kembali tiba di rumah Hajar.
"Selamat pagi mbak Hajar...." Sapa pak Bokir dengan mulut tersenyum.
"Eh selamat pagi ..." Jawab Hajar agak gugup. Sementara kedua teman pak Bokir, Abdul dan Hasan terlihat cuma cengengesan saja.
Hajar jadi curiga, apa pak Bokir telah bercerita kepada mereka?
"Pak Rudi apa masih di rumah mbak?" Tanya pak Bokir kemudian.
"Suamiku sudah pergi ke kantor pak, ada perlu apa ya?" Tanya Hajar.
"Ada bahan bangunan yang habis, perlu beli ke toko material..." Kata pak Bokir.
"Oh iya, tadi suami saya titip uang untuk tambahan beli bahan bangunan... Ditunggu sebentar saya ambilkan dulu...." Hajar berlalu masuk ke dalam kamar tidurnya, tak lama kemudian sudah keluar lagi membawa sebuah amplop putih. "Ini titipan yang dari suami saya, jumlahnya dua juta...."
"Kalau begitu saya langsung belanja ke toko material mbak... Abdul dan Hasan kalian langsung lanjutkan dulu sisa kerjaan kemarin..." Ujar pak Bokir setelah terima uang dalam amplop, dia pun terus perintahkan anak buahnya untuk melanjutkan pekerjaan sisa kemarin.
Setelah pak Bokir pergi, Hajar masuk ke dalam kamar tidurnya, sementara Abdu dan Hasan melanjutkan pekerjaan membenteng halaman belakang.
Di dalam kamar Hajar gelisah, dia bingung menolaknya jika tiba-tiba pak Bokir ingin mengulang kejadian kemarin. Setelah berpikir cukup lama, Hajar pun memutuskan dia akan pergi ke kampus sebelum pak Bokir kembali dari toko material.
Hajar mengambil handphone lalu mengambil handuk dari kapstok yang menempel pada daun pintu. Kemudian dia pun segera masuk ke dalam kamar mandi.
Hajar sengaja membawa handphone ke dalam kamar mandi dengan tujuan jika pak Bokir keburu datang dan ingin mengganggu dia, maka akan ditakut-takuti dengan pura-pura sedang menerima telepon dari Rudi suaminya.
Hajar berniat akan mandi dengan cepat supaya tak membuang waktu. Setelah membuka baju dia langsung mengguyur tubuhnya dengan air bak kemudian menyabuninya. Sebelum membilas tubuhnya dari busa sabun mandi, Hajar keramas dulu, rambutnya yang hitam itu dia beri shampo hingga berbusa sangat banyak.
Tok...tok..tok!!!
"Mbak Hajar!" Panggil seorang anak buah pak Bokir.
"Ada apa bang Abdul?" Tanya Hajar dari dalam kamar mandi dia sudah hapal dengan suara orang yang memanggil dirinya.
"Ada kabar penting dari pak Bokir, dia telepon mbak tapi tidak diangkat.... " Jawab Abdul dari balik pintu.
"Kabar apa? Aku bawa handphone ke kamar mandi, tak ada telepon dari pak Bokir!" Jawab Hajar sambil melihat handphonenya.
"Oh mbak bawa handphone ke dalam kamar mandi? Kalau begitu tunggu sebentar, saya akan kirim WhatsApp ..." Ujar Abdul.
"Mau kirim apa?" Kata Hajar merasa aneh.
"Sebentar.... Nah coba lihat....." Kata Abdul.
Biiip...biiipp...!!! Handphone Hajar berbunyi.
Hajar segela memeriksa handphonenya.
2160Please respect copyright.PENANAgX3Dz8pWPP
Dan ... Astaghfirullah!!!
2160Please respect copyright.PENANAkeKJDF9fQJ
Hajar bengong. Tubuhnya mendadak lemas. Abdul mengirimkan video dirinya sedang disetubuhi pak Bokir!
"Buka pintu kamar mandinya... Kalau tidak aku sebarkan video perselingkuhan Mbah Hajar dengan pak Bokir kepada pak Rudi dan semua tetangga di komplek ini...." Ancam Abdul kemudian terdengar suara tawa dari Hasan.
"Jangan sebarkan bang.... Kemarin itu aku terpaksa... Aku tak berniat selingkuh...!" Ujar Hajar memelas.
"Haha keluar dulu dari kamar mandi..." Kata Abdul.
Hajar segera membasuh tubuh dan rambutnya. Asal saja. Lalu dia langsung menutup tubuhnya dengan sehelai handuk yang tadi dibawanya.
"Bang...tolong jangan sebarkan video itu...." Ujar Hajar begitu keluar dari kamar mandi.
"Gampang mbak.... Tapi harus ada maharnya...." Ujar Hasan dari belakang Abdul.
"Mahar, mahar bagaimana?" Hajar bingung.
"Heheh ya semacam uang jaga rahasia ...." Kata Abdul sambil mengekeh.
"Berapa uang yang kalian minta?" Tanya Hajar.
"Sedikit mbak... Cuma untuk kami dapat pulang kampung.... " Jawab Abdul.
"Berapa yang kalian minta?"
"Cuma seratus juta saja mbak!" Kata Hasan.
"Hah seratus juta? Duit darimana bang? Aku tak punya sebanyak itu!"
"Hahaha kalau begitu ya terpaksa aku sebarkan!" Ancam Abdul.
"Tolonglah bang.... Jangan begitu... " Hajar langsung menangis.
"Heheh jadi berapa duit yang sanggup mbak Hajar kasih kepada kami?" Tanya Abdul.
"Bang, aku hanya punya lima juta, itu pun aku harus ambil dulu dari uang tabungan di bank..." Jawab Hajar.
"Lima juta? Mana cukup untuk ongkos pulang kampung Kami?" Abdul dan Hasan melotot.
"Tolonglah bang...aku benar-benar tak punya uang... "
"Minta suami kamu dong!" Bentak Hasan.
"Uang suamiku untuk biaya renovasi rumah, pasti dia tak kan kasih...."
"Terlalu...." Kata Abdul kemudian memandang Hasan seperti sedang meminta pendapat.
"Baiklah, ambil uang lima juta itu... " Kata Hasan.
"Beneran bang? Mau lima juta saja?" Hajar langsung senang.
"Benar... Hari ini mbak ambil, nanti akan aku kasih kabar kapan uang itu harus diserahkan.... Dan mbak harus ingat, kalau hal ini sampai ada yang tahu... Maka kami tak segan untuk menyebarkan video mbak dan pak Bokir!" Kata Hasan kemudian dia bersama Abdul kembali ke belakang rumah untuk bekerja menyelesaikan pekerjaan membangun benteng.
2160Please respect copyright.PENANAw1bYUNXjOk
---00--
2160Please respect copyright.PENANAIzjVinQSid
Malam harinya Hajar gelisah. Takut dan sedih bercampur baur. Dia sangat menyesal dengan bodohannya sehingga dia telah terjerumus ke dalam perselingkuhan dengan pak Bokir. Kini rumah tangga dengan Rudi diambang kehancuran. Ancaman Abdul dan Hasan membuatnya tak berdaya.
Hajar otomatis jadi sangat membenci pak Bokir. Gara-gara pria itu dirinya menjadi korban pemerasan oleh anak buahnya. Bukan hanya uang, rumah tangganya pun menjadi taruhan, terancam hancur!
Hajar menatap wajah suaminya yang sedang tertidur dengan pulas. Wajah yang bersih dan tampan. Perasaan sedih kembali menyelimuti hatinya.
Kamu tega sekali Hajar, kamu tega sekali menghianati cintanya, kamu ternyata hanya seorang wanita haus seks yang bersembunyi dibalik kain gamis tebalmu!
Begitu suara dari lubuk hati Hajar. Hajarpun makin terpuruk.
Biiipp... Biiippp!!!
Hajar dengan cepat mengambil handphonenya, dia tak ingin suara handphone mengganggu tidur nyenyak suaminya.
"Mbak, saya ada di luar, tolong serahkan uangnya sekarang juga!"
Begitu pesan dari Abdul yang masuk ke dalam handphone Hajar.
"Bang, besok saja, sekarang sudah malam, aku takut suami bangun." Balas Hajar.
"Tidak bisa, harus sekarang, kami perlu uang itu! Ingat jangan membantah, kalau tidak resikonya Mbak yang tanggung!" Ancam Abdul membuat Hajar ketakutan.
"Baik bang, tunggu sebentar, saya akan berikan uangnya sekarang!"
Hajar turun dari ranjang dengan hati-hati. Setelah mengambil uang dari dalam lemari pakaian, Hajarpun mengenakan kerudung melengkapi baju dasternya.
Kemudian Hajar keluar rumah. Di luar rumah ternyata tidak terlalu gelap. Selain karena ada cahaya lampu dari teras rumah, rupanya malam ini sedang terang bulan walaupun belum mencapai waktu purnama.
"Bang dimana?" Panggil Hajar dengan suara dipelankan.
"Disini mbak!" Jawab Abdul. Pria itu melambaikan tangan di samping rumah kosong yang terhalang satu rumah dari rumah Hajar.
Hajar bergegas menuju ke tempat Abdul berada. Begitu sampai Hajar dapat melihat ternyata Abdul tidak sendirian, Hasan bersamanya juga.
"Mana uangnya?" Tanya Abdul tanpa basa-basi.
"Ini bang!" Hajar menyerah uangnya.
"Sekarang bang Abdul harus hapus video itu...." Kata Hajar.
"Heheh tentu saja akan dihapus, tapi harus ada tambahan maharnya..." Ujar Abdul sambil nyengir.
"Duh bang, apalagi yang Abang minta? Uangku hanya segitu, tak ada lagi ...sudah habis bang..." Hajar memelas.
"Tak perlu uang lagi, aku hanya ingin merasakan yang pak Bokir rasakan...." Kata Abdul.
"Maksud bang Abdul apa?" Hajar mulai curiga.
"Hehehe aku ingin merasakan kehangatan apem mbak Hajar juga...." Abdul dan Hasan tertawa kecil, keduanya saling berbalas kedipan mata.
"Jangan bang! Aku tak mau mengulangi kesalahan yang pernah aku buat dengan pak Bokir!"
"Kalau begitu perjanjian batal, silahkan ambil kembali uang ini!" Ujar Abdul sambil menyodorkan kembali uang yang diberikan Hajar.
"Jangan begitu bang ... Kasihanilah saya..."
"Heheh... Mbak minta dikasihani, mbak sendiri tak kasihan kepada kami...."
"Maksud Abang ini apa sih?" Jawab Hajar bingung.
"Heheh lihatlah, tongkol kami, sudah sejak tadi siang bengkak minta masuk apem mbak Hajar..." Tanpa malu Abdul mengeluarkan batang tongkolnya.
Dalam keremangan malam yang hanya diterangi cahaya bulan, Hajar dapat melihat betapa besarnya tongkol bang Abdul. Lebih besar dari tongkol pak Bokir!
"Jangan bang, aku tak mau mengulangi kesalahanku...!" Tolak Hajar sambil mundur dua langkah.
"Terserah mbak Hajar, kalau menolak berarti sudah siap ambil resikonya..." Abdul kembali mengancam.
"Bang, minta yang lain saja...aku siap untuk mengabulkan nya...." Hajar memelas. Air mata wanita itu mulai keluar.
"Hehehe cuma apem yang kami inginkan.... " Ujar Abdul lagi. Hasan cuma nyengir.
Hajar tertunduk lesu. Dia tak berdaya dengan keinginan anak buah pak Bokir ini.
"Baiklah bang kalau memang itu yang diinginkan, tapi Abang harus hapus dulu videonya...." Akhirnya Hajar pasrah namun dia tetap mengajukan syarat.
"Heheh baiklah akan aku hapus tapi setelah mbak Hajar melepas semua pakaiannya..." Abdul balik memberikan syarat.
Hajar kalah. Ketakutan videonya tersebar membuat dirinya terpojok.
"Baiklah bang... Tapi jangan disini aku takut ada yang lihat ...." Kata Hajar.
"Masuk saja ke dalam rumah ini... Di dalam sudah ada tikar untuk kita bercinta...." Kata Abdul merasa menang.
Hajar masuk. Dia mendahului Abdul dan Hasan. Hajar ingin segera menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Setelah mereka bertiga ada di dalam rumah kosong yang cukup gelap itu Hajar pun melepaskan pakaiannya.
Abdul dan Hasan tak berkedip. Walaupun keadaan remang-remang, namun masih dapat melihat keindahan lekuk tubuh Hajar.
Hajar memang sempurna. Selain memiliki wajah cantik, tubuhnya pun sangat menawan. Perawakan Hajar yang lumayan tinggi, diperindah dengan leher jenjang, buah dada montok membulat dengan puting susu mencuat keatas. Pinggang Hajar pun ramping dihiasi bongkahan pantat yang membulat kenyal. Belum lagi belahan apemnya yang merekah kemerahan tanpa bulu yang otomatis tak bisa menghalangi tampilnya daging kecil sebesar kacang. Dan makin sempurnalah tubuh Hajar karena kulitnya yang putih bersih tanpa cacat itu seperti berkilauan terkena cahaya bulan walaupun hanya remang-remang.
Abdul dan Hasan menahan napas. Jantung mereka berdegup kencang. Bagi Abdul dan Hasan, Hajar adalah bidadari telanjang dari surga yang siap memuaskan hasrat birahinya.
"Sekarang mbak Hajar harus menuruti semua keinginan Kami... " Ujar Hasan matanya tak lepas menatap kedua gunung kembar Hajar.
"Aku harus bagaimana bang?" Tanya Hajar.
Abdul dan Hasan saling pandang.
"Sepong saja... Sepong dulu saja tongkol kami ..." Kata Hasan buru-buru melepaskan celananya yang serta-merta diikuti oleh Abdul.
"Iya setuju, sepong saja tongkol kami berdua... " Ujar Abdul mengikuti.
Setelah kedua anak buah pak Bokir itu melepaskan celananya, Hajar pun berlutut dihadapan mereka. Kedua tongkol yang sudah bengkak dan memanjang itu diraih oleh kedua telapak tangan Hajar. Sebelum dihisap tongkol itu dibersihkan ujungnya dari cairan bening yang keluar, lalu dimasukannya ke dalam mulut.
Sluuuuurrrpp!!!!
Tongkol Hasan yang pertama kali sepong Hajar. Sedangkan tongkol Abdul masih dalam genggaman Hajar.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
Tongkol Hasan dihisap berulang kali. Kemudian Hajar melepaskannya lalu giliran tongkol Abdul yang disepong.
Sluuuuurrrpp!!!
"Aaaaahhh...." Abdul mengerang. Tongkolnya terasa hangat dan basah di dalam mulut Hajar. Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhnya.
Terus mbak.... Enak sekali tongkolku dihisap Mbah Hajar...." Racau Abdul
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!
Hajar menghisap berulang kali, lalu berganti lagi tongkol. Terus begitu berulang-ulang sampai batang tongkol mereka berlumuran air liur Hajar.
"Sudah mbak... Sekarang aku ingin menikmati tubuhmu..." Ujar Abdul. Pria itu gemetar. Napsu birahi memuncak.
"Hapus dulu videonya sesuai janji tadi...." Ujar Hajar. Sekarang dia yakin bisa menyuruh pria itu menghapus videonya. Laki-laki yang sudah horny pasti akan melakukan apa saja asal hasratnya bisa terpenuhi.
"Baiklah... Aku hapus...." Kata Abdul.
"Berikan handphonenya kepadaku, biarkan aku yang hapus sendiri..." Kata Hajar.
Abdul seperti kerbau dicocok hidungnya, dia memberikan begitu saja handphonenya.
Hajar langsung menghapus semua video itu.
"Berikan handphone yang satu lagi, handphone punya kamu bang Hasan!"
Hasan pun seperti Abdul, dia langsung memberikannya kepada Hajar.
Setelah dihapus semua video yang ada dalam handphone itu, Hajar pun mengembalikannya.
"Sekarang boleh kami lanjutkan?" Tanya Abdul.
Hajar mengangguk. Dia lalu terlentang di atas tikar yang sudah disediakan.
Abdul langsung menyergap. Gunung kembar Hajar menjadi sasarannya. Diremas dan dihisap seperti kesetanan.
Sementara Hasan menuju area yang belum tersentuh Abdul. Hasan menuju selangkangan Hajar. Hasan langsung melumat apem tembem tak berbulu milik Hajar.
"Aaahhhhh!!!" Hajar menggeliat. Tubuhnya tak kuasa menahan rasa geli-geli nikmat dicumbui dua pria sekaligus. Rasa geli itu terus menjalar menjadi rasa nikmat yang menggetarkan seluruh tubuhnya.
"Aaahhhhh....!!!" Hajar menggeliat kembali sambil merintih.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
Suara isapan mulut Abdul pada puting begitu keras terdengar.
Sluuuuurrrpp sluuuuurrrpp!!!
Hasan pun seperti tak mau kalah. Suara jilatan dan hisapan pada lubang apem dan kacang Hajar terdengar cukup keras juga.
Mereka berdua sangat rakus menikmati puncak gunung dan kue apem tembem.
Akibatnya Hajar menggelepar. Tak kuasa menahan rangsangan birahi.
Blesssssssssssssss!!!!
"Aaaaaaaarrrgghhh.. bang...!!!" Hajar membeliak. Apemnya ditembus tongkol Hasan yang sangat besar dan penuh urat.
Tongkol Hasan menyeruak diantara dinding apem. Rasanya sungguh nikmat. Gesekannya membuat geli, tusukannya bikin ketagihan. Apalagi saat mengenai daging sebesar kacang. Kenikmatan yang dirasakan Hajar membuatnya seperti kn terbang ke langit.
Belum lagi rasa yang diberikan oleh Abdul pada gunung kembarnya. Abdul dengan sangat leluasa menjelajahi gunung itu. Diremas, dihisap dan tanpa sepengetahuan Hajar , gunung itu dihiasi oleh cupangan berwarna merah darah.
Genjotan Hasan terus berlanjut. Makin cepat dan makin dalam. Hajar sudah pasrah dalam gelora birahi. Dia membuka pahanya lebar-lebar. Dia membiarkan tongkol Hasan mengerjai apemnya tanpa ampun.
Blessssssssssssssssssss!!!
Tongkol Hasan itu masuk sangat dalam sampai mentok pada lubang rahimnya.
Hajar membuka mulutnya. Tusukan yang sangat dalam itu diiringin dengan kenikmatan karena gesekan pada kacangnya.
Blesssssssssssssssssssss!!!
Tusukan tongkol Hasan kembali datang sangat dalam.
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!!" Hajar mengerang-ngerang. Lalu tubuh sexynya itu mengejang. Hajar merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. Hajar akhirnya mendapatkan orgasme dari tusukan tongkol Hasan!
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!!" Erang Hajar mengiringi orgasme pertamanya.
Melihat temannya sudah dapat membuat Hajar orgasme, Abdul kemudian meminta jatah. Dia berganti posisi dengan Hasan.
Srett... Srettt!!!
Batang tongkol Abdul yang juga sangat besar dan panjang itu digesek-gesek pada belahan lubang apem yang merekah penuh dengan lendir.
Srett... Srettt!!!
"Ahhhhh...bang Abdul jangan maikan apemku... Tusuk saja ..." Pinta Hajar yang birahi kembali menguat.
Abdul menurut.
Blesssssssssssssss!!!
Tusukan tongkol Abdul sangat dalam dan padat. Tongkol Abdul tak kalah dengan kenikmatan dari tongkol Hasan. Batang tongkol Abdul mengesekan dinding bagian dalam apem Hajar. Terasa cepat dan kasar. Memberikan sensasi tersendiri.
Blesssssssss blesssssssss blesssssssss!!!!
"Ohhhh tongkol enaaaakk!!!" Rintih Hajar.
Hasan yang sedari tadi menyaksikan hanya menyaksikan aksi tongkol Abdul menggenjot apem Hajar, kini mulai beraksi. Hasan menggesekan tongkolnya pada gunung kembar Hajar. Ulahnya itu otomatis membuat Hajar merasakan sensasi nikmat. Apalagi beberapa saat kemudian Hasna juga menggosok batang tongkolnya pada muka Hajar. Sungguh menjadi sensasi tersendiri bagi Hajar yang baru pertama kali melakukan persetubuhan melawan dua pria sekaligus.
Blesssssssssssssss!!!!
Tongkol Abdul tenggelam dalam lubang apem sangat dalam.
Blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss!!!
Apem Hajar terus kena hantam berulangkali. Kacangnya berdenyut. Mengantarkan rasa nikmat ke seluruh tubuh.
Blesssssssssssssss!!!
Sreeettt!!!
Blesssssssssssssss!!!
Sreeettt!!!
"Aaaaaaahhh!!' Hajar menggeliat. Wanita ini tak tahan kacangnya terus tergesek batang tongkol.
"Baaaaaanngg!!!!" Hajar mencengkram dada Hasan yang erada didekatnya.
Blesssssssssssssss!!!!
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!!" Hajar mengerang-ngerang panjang. Tubuhnya bergetar hebat. Lalu melenting tinggi.
"Aaaaahhh aku keluaaaaaar lagi baaangg!!!!" Ujar Hajar menggeliat dengan suara ditahan.
"Hahaha kamu sudah dua kali orgasme!!!" Ujar Abdul sangat senang dapat membuat wanita cantik bertubuh sexy ini menggeliat karena dapat orgasme.
Napas Hajar tersengal. Tenaganya terkuras.
Lalu Hasan tidur terlentang dan menyuruh Hajar duduk diatas mukanya. Otomatis apem Hajar rapat dengan muka Hasan. Laku Hajar disuruh menggesekan apemnya pada muka Hasan.
Melihat adegan panas itu, Abdul berdiri di depan Hajar. Tongkol Abdul langsung dimasukan kedalam mulutnya Hajar.
"Hahaha enak bukan apem digesekan pada muka sambil mulut kamu nyepong tongkol?" Kata Abdul sambil tertawa.
Hajar tak merespon. Dia sibuk menikmati permainannya. Hajar sibuk merasakan sensasi nikmat.
Setelah cukup lama tiba-tiba Hasan menyuruh Hajar ganti gaya. Hajar disuruh melakukan gaya women on top. Sambil nungging Hajar memasukan tongkol Hasan pada lubang apemnya.
Blessssssssssss!!!!
"Aaaaaaahhh!!!" Hasan dan Hajar mengerang hampir bersamaan.
Hajar memutar pantatnya. Goyang kiri kanan dengan cepat. Membuat Abdul terpesona dengan pantat Hajar. Abdul tak menyangka wanita yang selalu berpakaian tertutup itu ternyata memiliki gairah sex sangat kuat.
Akhirnya Abdul tak bisa menunggu lama lagi. Pantat Hajar demikian menggoda. Dengan posisi women on top sambil nungging membuat pantat Hajar makin membulat indah.
Abdul lalu memposisikan diri diantara kaki Hasan. Tongkolnya diarahkan pada lubang apem yang sedang terisi tongkol Hasan.
Bleeeeeeeeeesssssss!!!!
"Aaaaaaahhh abaaaanggg!!!" Jerit Hajar saat merasakan tongkol Abdul berusaha menyelinap pada lubang apemnya yang sudah terisi kontol lain.
"Jangan baaangg... Nanti lubang apemku robekkk!!!"
"Hahaha tak akan robek, tenang saja!!!" Ujar Abdul lalu mendorong lagi tongkolnya agar lebih dalam masuk ke dalam lubang apem Hajar.
Blesssssssssssssssssssss!!!!
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!!" Hajar mengerang-ngerang. Rasa sakit dan ngilu dirasakan bercampur dengan kenikmatan.
"Tahan!" Kata Abdul lalu menggenjot lubang apem bersamaan dengan Hasan.
Blesssssssss blesssssssss!!!
Blesssssssss blesssssssss!!!
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!" Hajar membeliak. Sensasi apem genjot dua tongkol diluar perkiraannnya. Ternyata sangat nikmat, nikmat yang tak bisa dilukiskan!!!
"Oooohh ohhh terus genjot terus genjot!!!!" Hajar akhirnya minta digenjot berulangkali.
Abdul dan Hasan makin bersemangat. Tongkol mereka keluar masuk dengan cepat. Lubang apem Hajar sudah tak karuan. Penuh dengan lendir yang tumpah ruah!!!!
Blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss!!!
"Aaaaaaahhh!!!!" Hajar kembali membeliak. Getaran dari kacangnya keluar hebat menguasai tubuh.
"Aaaaaaaarrrgghhh! Aku keluuuuaaar lagiiii!!!!!" Erang Hajar dengan suara cukup kencang.
"Hahaha ayo nikmati orgasme kamu mbak !! " Ujar Abdul sambil terus mengocok apem Hajar yang sudah sangat becek akibat orgasme yang ketiganya.
"Ayo orgasme lagi!!!" Ujar Hasan juga tak mengendorkan sodokan tongkolnya.
Blesssssssss blesssssssss!!!!
Blesssssssss blesssssssss!!!!
Hajar yang sudah terkuras tenaga akibat orgasme terkulai lemas diatas tubuh Hasan. Namun sodokan dari kedua tongkol yang masih terselip pada lubang apemnya membuat dirinya tetap merasakan kenikmatan. Napsu birahinya tetap menyala!
Blesssssssss blesssssssss
Blesssssssss blesssssssss
blesssssssss blesssssssss
Blesssssssss blesssssssss
Seperti sudah janjian, Abdul dan Hasan mempercepat sodokannya. Lubang apem Hajar terlihat menganga. Warnanya kemerahan. Lalu...
"Aaaaaaaaaahhh!!!!!" Hajar melonjak. Hingga kedua tongkol Abdul dan Hasan terlepas. Tubuh Hajar terhempas. Dia terlentang dengan kedua kaki mengangkang sangat lebar.
Cuuuuuuurrrr....cuuuuuuuuurrr!!!!
Semburan air bening seperti air kencing keluar dari lubang apem Hajar.
Cuuuuuuurrrr... cuuuuuuurrrr!!!
Air itu memancar kembali membasahi tubuh Abdul dan hasan yang terlihat bengong menyaksikan apem Hajar dapat mengeluarkan air.
"Hahaha kamu ternyata bisa squirt mbak???" Kata Abdul takjub.
Setelah air tak lagi keluar dari apem, Abdul menindih Hajar. Tongkolnya dimasukan cukup kasar
Blesssssssss blesssssssss!!!
"Aaahhh... Sudah bang aku lemasss!!!" Rintih Hajar kepayahan.
Namun Abdul tak menghiraukan tusukan tongkolnya makin cepat dan kasar.
Blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss!!!
"Aaahhh baaaaaanggg!!!" Hajar merintih setengah memelas.
Blesssssssssssssssss!!!!!!
Croooooooooooooooot!!!!!
Lubang apem Hajar penuh dengan sperma.
Croooooott croooooott croooooott!!
Abdul mencabut tongkol lalu mengarahkan pada tubuh Hajar.
Sperma Abdul memenuhi gunung kembar dan muka cantik Hajar.
Melihat Abdul sudah keluar sperma, Hasan tak tinggal diam, dia langsung mengganti posisi Abdul.
Blessssssssssssss!!!!
"Abaaaanggg aku sudah tak kuat!!!" Hajar merintih. Tubuhnya bergetar sedikit karena sudah tak punya tenaga. Namun Hasan juga seperti Abdul tak perduli dengan kondisi Hajar.
Blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss
Tusukan tongkol Hasan sangat luar biasa. Cepat, keras dan sangat dalam. Membuat lubang apem Hajar makin menganga.
Blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss blesssssssss
"Aaaaaaaarrrgghhh!!!!!" Hasan mengerang sangat keras. Spermabya menyembur dalam lubang apem. Sangat banyak dan membuat lubang apem kebanjiran.
Hasan tergeletak dengan napas tersengal. Sedangkan Hajar tak bergerak sedikitpun. Wanita cantik bertubuh mulus itu kehabisan tenaga.
Abdul dan Hasan saling pandang diantara napasnya yang masih tersengal.
"Kenapa dia? Pingsan kah?" Tanya Hasan.
Abdul lalu menggoyangkan tubuh Hajar. Hajar tak merespon. Tubuhnya terasa sangat lemas.
"Matikah??" Ujar Abdul mulai ketakutan.
Kedua pria itu saling pandang. Lalu tanpa ada yang memberi komando keduanya bergegas lari meninggalkan rumah kosong itu tanpa memperdulikan lagi keadaan tubuhnya yang masih telanjang bulat.
2160Please respect copyright.PENANAjtxRkEXE7L
--000--
2160Please respect copyright.PENANAtAC1IXNBhN
Rudi terduduk lesu dipojokan rumahnya. Mata laki-laki itu tampak kosong. Hatinya hancur. Harapannya hampa.
Hajar, wanita cantik yang sangat dicintainya pergi tanpa jejak......
2160Please respect copyright.PENANArVsRQgARvR
---tamat---
2160Please respect copyright.PENANAZxSc3uqNfx
Silahkan komen , like dan Follow Yaaaa
2160Please respect copyright.PENANAfEBcA8mTzK
Silahkan cari juga akun telegram Mbah Sukmo @MSukmo untuk sekedar mencak-mecak 🤭