Krisnel menghempaskan dirinya di ranjang miliknya.Sudah 3 hari ia pergi ke University College London bersama Nana dan Devan.Rasa lelah membanjiri tubuh Krisnel.Dirinya menghabiskan banyak waktu disana untuk membaca buku.Sedangkan Nana dan Devan sibuk berbelanja.Koleksi buku di Universitas itu lumayan lengkap.Dan banyak buku yang bahkan sama sekali belum dibaca oleh Krisnel.
Krisnel memandangi ponsel miliknya.Selama berada disana,Krisnel tidak dapat melakukan komunikasi satupun.Ponselnya rusak.
“Kau sudah pulang?”.
Krisnel terlonjak dan segera duduk di tepi ranjangnya “Ya..” sahut Krisnel sambil melihat kearah Ayahnya.
“Ayah ingin berbicara denganmu..”.
Krisnel mengerutkan kening “Dalam hal apa?” tatapnya bingung.
“Pak Arnold kembali menjodohkan putranya kembali..”.
“Oh..”.
“Mereka akan menikah dalam 3 minggu ini..”.
Kening Krisnel mengerut “Kenapa Ayah membicarakan soal ini?”.
Pak Wijaya mengangkat bahu “Ayah hanya memberitahu saja..kau akan diundang,kau mau datang?”.
Krisnel mengangguk “Tentu saja..”.
“Baiklah..kau mau makan?”.
Krisnel mengangkat satu alisnya “Kenapa?”.
“Kau sudah makan?”.
Krisnel menaikkan alis kanannya dengan heran.Apa yang terjadi dengan Ayahnya?,pikir Krisnel.
“Kau sudah makan?” tanya Ayahnya sekali lagi.
Krisnel tersenyum paksa “Aku tidak lapar..nanti aku menyusul saja..”.
“Well,baiklah..Ayah akan makan duluan..”.
Krisnel menatap punggung Ayahnya dengan perasaan bingung,senang,dan takut.Perubahan sikap Ayahnya membuat dirinya takut jika Ayahnya hanya menginginkan sesuatu.Apakah benar soal itu?
Akhirnya,Krisnel memaksakan dirinya untuk tidur.Tanpa menghiraukan perutnya yang keroncongan.Dirinya sudah sangat lelah.
273Please respect copyright.PENANAVdUIdE3Ov1
273Please respect copyright.PENANABIdzdYKJ7j
***
Sepasang mata menatap perusahaan didepannya dengan tatapan malas.Krisnel melangkahkan kakinya dengan malas.Dirinya pagi ini di perintahkan oleh Ayahnya untuk bertemu William di perusahaannya.Entah karena perintah William sendiri atau Ayahnya yang memang sudah tahu mengenai pertekaran mereka,Krisnel juga tidak tahu.Krisnel mencapai lift dengan langkah cepat.Dirinya ingin cepat-cepat meninggalkan perusahaan ini.Rasa benci kembali menyelimuti hatinya.
“Aku ingin bertemu dengan William..” tegas Krisnel begitu tiba didepan seorang wanita berambut cokelat.
Wanita melirik Krisnel “Ada perlu apa dengan Pak William?” curiga wanita itu.
Krisnel menghembuskan nafas kasar “Diperintahkan kesini..cepatlah beritahu dia!” teriak Krisnel dengan tidak sabra.
Wanita itu menatapnya dengan raut keberatan,namun segera menekan nomor yang sudah diapalnya diluar kepala “Pak..ada yang ingin bertemu dengan anda..namanya adalah..”,
“Krisnel..” jawab Krisnel dengan keras.
“Krisnel..Pak?Pak?Pak?oh..baiklah..saya akan mengantarnya..”.Telepon itu ditutup.Wanita itu melirik Krisnel dengan kesal “Silahkan ikut saya..”.
Krisnel mengikuti sekretaris itu dari belakang.Rasa benci semakin menyebar didadanya.Dan sampai akhirnya,Krisnel sampai didepan pintu yang sudah dikenalnya.
“Pak William menunggu anda didalam..”.
Krisnel menarik nafas.Mengatur detak jantungnya.Begitu jantungnya sudah tenang dirinya meraih knop pintu dan membukanya.Matanya menyusuri ruangan.Ada Clara,Leo,David,dan William.Krisnel memberanikan dirinya mendekat.
“Krisnel!!” teriak Clara dengan histeris.
Krisnel mengangkat tangannya sambil tersenyum paksa “Hai..”.
Clara menghampiri Krisnel “Duduklah..”.
Krisnel otomatis duduk.
“Kau sudah makan?” tanya Leo dengan tersenyum ramah.
Krisnel menutup bibirnya dan segera tersenyum “Sudah..thanks..”.
“Kau kelihatan sangat lelah..apa kau sakit?” tatap Clara dengan cemas.
Krisnel mengangkat satu alisnya “Tidak..”.
“Benarkah?”.
“Ya..” sahutku sambil mengangguk pelan.
Clara menghembuskan nafas keras.
“Apa kau sedang hamil?”.Krisnel menatap Clara dengan seksama.
273Please respect copyright.PENANAuBTMuqoCLd
Clara terkejut “ Tidak..” jawab Clara sambil menggelengkan kepala dengan cepat.
Krisnel mengamatinya “Kau harus memeriksanya kurasa..” sahut Krisnel sambil memalingkan wajah menatap datar depannya.
“Aku tidak hamil..”.
“Kurasa kau harus memeriksa terlebih dahulu,sebelum semua terlambat..”.Krisnel menopang dagunya dengan tangan “Karena kurasa kau tipe orang yang tidak bisa diam hanya di satu tempat saja..” lanjutnya.
Clara menaikkan satu alisnya “Kurasa aku yang paling tahu tubuhku sendiri..”.
Krisnel mengangkat bahu acuh.
William yang dari tadi menatap Krisnel merasakan keheranan “Kenapa kau berkata begitu?”.
Krisnel melirik sekilas dan memandang lagi depannya “Abaikan saja apa yang kukatakan tadi..”.
William menaikkan alisnya.
David berdehem “Kau mau makan?” tanyanya.
“Kita sedang mencoba makanan Japan..kau mau?” tawar Clara dengan antusias.
Krisnel tersenyum sekilas namun William dapat melihatnya “Tidak..aku sudah pernah memakannya..” atau mungkin sudah bosan..pikir Krisnel dalam hati.
“Kau pernah ke Jepang?”.
Krisnel melirik sekilas William yang berada didepannya “Ya..”.
William mengangguk pelan.
“Jadi..kau mau makan apa?kita bisa memesankannya..” tawar Clara sambil tersenyum.
Krisnel menyandarkan punggungnya dan melihat Clara “Sebenarnya..aku kesini karena Ayahku menyuruhku untuk kesini..bertemu dengan pemimpin kalian..jadi,aku penasaran..kenapa aku disuruh kesini,kau tahu?”.
Mata Clara terbalak.
Krisnel menarik satu alisnya dan menatap Leo di sebelah David.Leo hanya tersenyum.Sedangkan David hanya menggelengkan kepala.
Krisnel membuang nafas pelan dan segera meraih ponsel di tasnya.
“Aku memintamu untuk bekerja kembali disini..” jawab akhirnya William.William merasa suara serak.Apakah Krisnel mengetahui soal itu?
“Oh..maaf..tapi aku sudah ada pekerjaan..” sahut Krisnel acuh.
“Benarkah?”.
Krisnel sibuk memainkan ponselnya.
William membuang nafas kasar “Aku minta maaf..”.
273Please respect copyright.PENANAiPs5TtBvMT
David menoleh.Leo menatap William dengan mulut menganga.Sedangkan Clara tersenyum penuh arti.
Sejenak William melihat krisnel menghentikan gerakan jarinya di ponselnya.William memandang kakinya sendiri.Menunggu.
“Aku maafkan..”.
William mendongak dan melihat Krisnel sedang melihatnya “Terimakasih..” jawab William dengan tersenyum.
“Tapi..aku tidak bisa bekerja disini lagi..”.
Seketika senyum William hilang diganti wajah kecewa “Dimana kau bekerja?”.
Krisnel menjawab dengan malas “Di London..”.
“Dimana?” desak William.
Krisnel menatap William dengan kesal “Apa pedulimu dengan wanita murahan sepertiku? kau hanya membuang waktumu saja..”.
William terkejut.
Krisnel berdiri dan langsung melangkahkan kakinya keluar.Tidak peduli semua orang yang berada di ruangan itu menatapnya.Krisnel sudah tidak peduli.
William menghela nafas.
“Kau seperti sedang kesulitan?” tanya David sambil tersenyum lebar.
Clara langsung melotot.
David mengangkat bahu menatap Clara.Sedangkan Clara hanya menggelengkan kepala dengan pelan.
“Kau akan segera menikah,bukan?”.
William menatap Leo dengan kesal “Ya!” jawabnya dengan ketus.
David menepuk bahu William “Kau menyukainya,bukan?”.
William terdiam.
“Bagaimana..kita..jadi makan,bukan?” tanya ragu Clara.
William memandang tangannya diatas meja.Ada perasaan sedih yang sedang menyelimuti dirinya.Apakah dirinya,William ,telah jatuh cinta kepada Krisnel?.Pemikiran itu membuat William frustasi.
“Kau seperti sedang bergulat dengan dirimu sendiri..” komentar David sambil menatapnya penuh arti.
“Begitukah?”.
273Please respect copyright.PENANAAGnvULt9ch
273Please respect copyright.PENANAq1Fw5ZBSr6
David tertawa “Kau harus mendapatkan wanita itu..jika tidak,kupastikan dirimu akan bunuh diri..”ejeknya.
William mendengus.
“Sudah-sudah..kalian jangan bertengkar,aku akan kebawah untuk memeriksa apakah makanan kita sudah sampai atau belum..kalian tunggu disini..” lerai Clara sambil berdiri.
“Aku ikut..” sahut Leo sambil berdiri juga.
“Kenapa kau tidak ikut mereka?” tanya William begitu Clara dan Leo sudah keluar.
David mengangkat bahu “Ada saatnya aku membiarkan mereka untuk berbicara..”.
“Kau tidak takut mereka akan kembali?”.
“Tidak..”.
William memutar kursinya “Bagaimana kau begitu yakin?”.
“Aku tahu masa lalu mereka..lagipula,aku tahu perasaan Clara terhadapku..”.
“Begitukah?”.
“Ya..”.
“Kau tidak takut,Clara akan lebih memilih Leo ketimbang dirimu,benarkah?”.
David tersenyum lemah “Aku hanya menginginkan Clara bahagia..”.
“Kupikir kau tidak peduli..”.
David memandang pintu dengan wajah datar “Aku menginginkan dia bahagia..aku memberi waktu untuknya untuk memilih..”.
William mendengus “Sepertinya kau sudah tobat..” ejek William.
David terseyum lemah “Sepertinya..” gumam David sedih.
William tertawa mengejek.
David menaikkan satu alisnya “Kau nanti akan mengerti..bagaimana rasanya..”.
“Kau rela menjadi duda?” ada nada geli di balik suara William.
David memandang William dengan kesal “Kau..”.David memalingkan wajahnya.
William tertawa keras.
David mendengus.
“Buktikan bahwa kau mencintainya..”.
David memandang William dengan tidak percaya.William sedang memandangnya dengan wajah serius.
“Akan kubuktikan..” sahut David tegas.
273Please respect copyright.PENANA372JVnBUqz
“Kenapa kau terlihat kesal?” tanya Nana curiga.
Krisnel menyipitkan mata “Apa ada masalah?”.
“Tidak..hanya saja,kau terlihat kesal..ada apa?”.
Krisnel memalingkan wajah “Tidak..tidak ada..”.
“Kau terlihat aneh..kau menyembunyikan sesuatu..” tatap Nana curiga.
Krisnel menoleh “Tidak..tidak ada..”.
“Benarkah?”.
“Ya..”.
Krisnel menatap Nana dengan serius.Berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Nana membuang nafas “Baiklah,kalau kau tidak mau cerita..”.
Krisnel terdiam.
Nana mantap Krisnel dalam diam.Nana menyadari temannya itu sedang menyembunyikan sesuatu.Nana tidak akan memaksa Krisnel untuk bercerita,ia akan menunggu sampai temannya itu yang cerita sendiri.Nana sudah mengenal Krisnel sudah lama.Jadi hal yang tersembunyi pun,Nana mengetahui.
“Bagaimana hubunganmu dengan Ayahmu?” tanya Nana memecah kesunyian.
“Baik..”.
“Baik seperti apa?”.
Krisnel menghela nafas berat “Ayahku..terlihat aneh belakangan ini..” gumam Krisnel pelan.
“Aneh?seperti apa?”.
“Dia mengajakku berbicara belakangan ini..”.
“Bukankah bagus?”.
Krisnel mengangkat bahu pelan “Entahlah..kadang aku merasa Ayahku seperti menginginkan sesuatu,jadi..aku takut..”.
“Menurutmu,apa yang diinginkan Ayahmu?” tebak Nana seolah berpikir.
Krisnel membalasnya “Mungkin…sesuatu yang bisa membuat perusahaan Ayahku tambah kaya..” renung Krisnel.
“Hmm..”.
Mereka sama-sama berpikir.Mencoba mencari tahu apa yang diinginkan Pak Wijaya.Baik Nana maupun Krisnel serius berpikir,sampai tiba-tiba suara berat memecahkan pikiran mereka,
“Kalian sedang apa?” tanya Devan dengan suara naik satu oktaf.
Nana dan Krisnel sama terkejut dan menoleh kearah suara tersebut.
273Please respect copyright.PENANAMETdb1npM6
“Devan..sedang apa?” tanya Krisnel sambil mengejapkan mata berulang-ulang.
Devan nyengir “Memanggil kalian tentu saja..”.
Nana memutar bola matanya.Krisnel tertawa keras.
“Kalian sedang membicarakan apa?” heran Devan sambil berjalan pelan mengikuti keduanya.
“Tidak ada yang penting..” balas Nana kesal.
Devan semakin tersenyum lebar “Kau harusnya memperlakukanku dengan lembut,Na..”.
Nana berhenti “Untuk apa?”.
Devan ikut berhenti “Karena berkatku,kau dan Krisnel pergi ke University College London…”.
Krisnel lebih memilih diam dan memperhatikan keduanya.
“Kalau begitu,kau lebih baik tidak usah mendaftarkan kami,jika kau menyesal seperti ini..” balas Nana sambil berjalan kembali.
“Tidak..siapa yang bilang aku menyesal?” sahutnya sambil memamerkan wajah sedih.
Nana berdecak kesal “Kalau hanya itu yang ingin kau bicarakan,lebih baik kau diam!” teriak Nana.
Devan tertawa.
Krisnel hanya dapat menggelengkan kepala.Tidak menghiraukan keduanya.Sudah biasa mereka berantem seperti ini.
“Kau mau ikut aku?” tanya tiba-tiba Devan.
Krisnel melirik sekilas,namun tidak membalas.
“Ikut kemana?” balas Nana.
“Bukan kau!” bantah Devan dengan mengejek.
Nana mendengus.
“Kau mau ikut denganku?malam ini,Kissy?” tanya ragu-ragu Devan.
Krisnel berhenti dan menatap Devan “Kemana?”.
“Ayahku ada pesta malam ini…dia menyuruhku untuk mengajak pasangan,tapi..kau tahu bukan,bahwa pasanganku itu tidak seperti yang dipikirkan Ayahku selama ini..”.
Krisnel menarik bibirnya sedikit “Itu salahmu sendiri..”.
Devan mengangkat bahu sambil meretangkan kedua tangannya kesamping.
“Jam berapa?”.
“Jam 8”.
Krisnel berpikir “Kenapa kau tidak mengajak wanita lain?”.
“Aku tidak mengenal mereka..”.
273Please respect copyright.PENANAZCJCqgCwXH
Krisnel menggeleng cepat “Kau harus disembuhkan..”.
Devan nyengir “Begitukah?”.
Krisnel melanjutkan langkahnya bersama Nana.
“Menurutmu,kenapa Devan tidak mau menjadi seperti Ayahnya?” tanya Nana dengan suara pelan.
“Kurasa..Ayahnya terlalu memaksa..atau mungkin..Devan memang mencintai pekerjaannya sekarang?” balas Krisnel pelan.
Nana menggeleng “Ayahnya adalah seorang pengusaha terkenal..dan anaknya..lebih memilih menjadi dokter..luar biasa..”.
Krisnel tertawa pelan “Seperti aku,bukan?”.
Nana menoleh “Mungkin..”.
Krisnel mendesah.
“Ada apa?” tanya Nana khawatir.
“Aku hanya kasihan padanya..”.
“Kenapa?”.
“Disaat orang butuh kasih sayang,yang dibutuhkannya sekarang adalah pergaulan itu..”.
Nana berhenti dan menoleh “Maksudnya?”.
“Yang dia butuhkan adalah pergaulan bebas,dan dia mendapatkan kasih sayang itu tidak pada semestinya”.
“Itu karena ada yang salah dengan dirinya..”.
“Apakah tidak bisa disembuhkan?”.
“Aku tidak tahu..kupikir bisa..tapi ketika melihat Devan tergila-gila seperti itu,kurasa tidak..”.
Krisnel sejenak terdiam.Dirinya sudah mengenal Devan ketika Krisnel baru masuk kerumah sakit ini.Devanlah teman pertama Krisnel.Devan adalah lelaki yang menurut dirinya ganteng,berorot,dan gagah,hanya saja,ketika tahu kenyataan Devan adalah penyuka sesame jenis,membuat Krisnel sedikit kecewa.
“Semoga Devan mendapat kebahagiannya sendiri..” gumam Krisnel sedih.
***
Jam 8 tepat.Krisnel dan Devan sedang menaiki mobil yang tidak diketahui jenisnya oleh Krisnel.Dan Krisnel pastikan mobil ini pastilah sangat mahal.Pesta itu sudah dimulai,ketika Krisnel dan devan sampai.Rumah itu sangat megah.Di sekelilingi oleh lampu-lampu yang diikatkan dari ujung keujung dengan tali.Krisnel terpesona melihat banyaknya tamu dan dekorasi dari rumah tersebut.
“Kau jangan membuatku malu..” ejek Devan.
Krisnel cemberut.
273Please respect copyright.PENANA1JtaFV1Gw0
Devan tertawa keras “Mari masuk..ini hanya luarnya saja..dalamnya akan lebih memukau dari pada ini..” jelasnya sambil mengulurkan tangan kearah Krisnel.
Krisnel menerimanya “Lindungi aku kalau begitu..” perintah Krisnel dengan tersenyum.
“Tentu saja my princess..”.
Krisnel merona dan segera memalingkan wajah.Matanya menatap tamu-tamu yang berdatangan maupun yang sedang berdiri mengambil minuman.Tatapan Krisnel jatuh kepada seorang lelaki yang sedang memandangnya dari jauh.William?
“Kau kenapa?”.
Krisnel segera menoleh “Ya?”.
Devan merengut “Kau kenapa?”.
Krisnel tersenyum “Tidak..”.
“Apa kau sakit?”.Devan menatap Krisnel dengan cemas.
“Tidak..aku tidak apa-apa..ayo kita masuk..”.
Krisnel menarik tangan Devan menyusuri tanah berbatu di sepanjang jalan menuju pintu masuk.Jantung Krisnel bergerak tidak karuan.Tanpa membuat Devan curiga,Krisnel menyentuh jantungnya dengan satu tangannya yang bebas.Kenapa jantungku bisa seperti ini?,pikir Krisnel.
“Hai Ayah..” sapa Devan.
Krisnel menatap lelaki paruh baya di depannya.Ayah Devan,Pak Richard adalah sosok Ayah yang mengagumkan.Setelan jas hitam dengan dasi kupu-kupu dan rambut yang rapi membuat penampilannya terlihat menawan.
“Kaukah Krisnel?” balas Pak Richard dengan tersenyum.
“Tentu saja..” jawabku santai.
Aku dan Devan mengikuti langkah Pak Richard.Satu demi satu tamu dilewati begitu saja.Dan mata Krisnel terpaku dengan pemandangan didepannya.Sesosok laki-laki bersama dengan seorang perempuan yang sangat cantik.Krisnel tahu keduanya.
“Perkenalkan..ini adalah anakku..” sapa Pak Richard didepan William.
William menatap sinis Pak Richard dan Devan.Matanya kini menatap Krisnel dengan amarah.Krisnel terpaku ditempat.
“Hai..”sapa Devan dengan ramah.
William mendengus.
Alis Devan terangkat heran.
“Dan ini adalah Krisnel..teman dari putraku..” jelas Pak Richard sambil menunjukku.
William menatapku lama “Ya..”.Tak disangka suara William terdengar serak.Apa Krisnel salah mendengar?
273Please respect copyright.PENANASp8reLnliP
“Kalian nikmati saja pesta ini..permisi Pak William..”.
Krisnel tidak berani untuk menatap kembali William.Krisnel merasa dirinya sudah dari tadi di pandangi oleh William.Entah itu hanya perasaan saja.
“Kita ke tempat lain saja..” ajak Devan sambil meraih tanganku.
Krisnel mengangguk pelan.Namun langkahnya terhenti ketika tangannya ditarik paksa.
“Ikut denganku!” desis William tajam.
Krisnel terpaku.
William menatap Krisnel dengan amarah yang jelas di wajahnya “Mau kutarik atau mau kugendong?”.
Pertanyaan itu membuat Krisnel merona dan seketika dirinya mengikuti langkah William didepannya.
“Jadi kau dekat dengan orang itu?” tanya William dengan emosi.
Krisnel menatap William dengan bingung “Apa maksudmu?”.
William menarik tangan Krisnel dengan kasar “Kau membatalkan perjodohan kita,karena kau dekat dengan orang itu,bukan?” desis William tajam.
“Tidak..aku hanya teman baginya..” jawab Krisnel dengan wajah bingung.
William menatap mata Krisnel seolah melihat kebenarannya “Benarkah begitu?” ejek William kasar.
Krisnel menatap William bingung.Kenapa William jadi marah dengannya?
“Kenapa kau tidak menjawab?” tatap William sambil menyipitkan matanya.
“Aku hanya teman..” jawab tegas Krisnel.
William masih menyipitkan mata.
“Kenapa kau marah terhadapku?dan..kenapa kau menarikku?bukankah..kau..kau menikah?” tanya Krisnel ragu-ragu.
William membulatkan matanya “Tidak!” sahutnya.
Krisnel menatap William dengan bingung “Lalu,kenapa kau menariku?”.
“Aku tidak suka..” gumam William pelan.
Suara William tidak terdengar oleh Krisnel “Apa katamu tadi?”.
William melepas cengkaramannya “Aku ingin pulang..”.
“Lalu?”.
“Kau ikut denganku..”.
Mata Krisnel melotot “Apa?!”.
William memandang wajah Krisnel “Kau-ikut-denganku!”.
273Please respect copyright.PENANAHiF5LIrBZR
Mulut Krisnel menganga.
“Kenapa kau menatapku seperti itu?” tatap William jengkel.
Krisnel menggeleng cepat “Kau gila” gumam Krisnel dalam bahasa Indonesia.
“Bahasa apa yang kau pergunakan itu?”.
“Tidak..bukan apa-apa..” balas Krisnel sambil menggoyangkan tangan kekiri-kanan.
William heran.Selama ia berbisnis dengan orang asing,ia belum pernah mendegar bahasa yang disebut Krisnel.
Alisnya terangkat heran “Bahasa apa itu?”.
“Kubilang bukan apa-apa..” jawab Krisnel sambil melihat kebawah.
William maju.Sontak Krisnel mundur dan memandang William dengan takut “Kau mau apa?”.
William menahan tawanya “Jawab aku..atau..kau mau..aku berbuat sesuatu disini..”.
Suara William bagai bom di telinga Krisnel.Mata Krisnel melotot kaget.Dengan kesal Krisnel melihat William “Memangnya kau mau berbuat apa?” tantang Krisnel sambil menyilangkan kedua tangannya didada.
William maju.Krisnel mundur mendadak.Krisnel melihat mata William.Alisnya naik dan matanya…memancarkan kelembutan? apakah ia tidak salah lihat?.
“Aku bisa melakukan apa saja,kau tahu..” ancam William dengan lembut.
Krisnel menelan ludah “Aku akan berteriak..”.
William tertawa geli “Benarkah?”.
Krisnel mundur perlahan-lahan.Entah kenapa,Krisnel yakin William ingin berbuat sesuatu.Walaupun,ia tidak yakin apa itu.
“Aku tidak bisa menolak pernikahan ini..” aku William.
Krisnel memiringkan kepala sedikit.Heran.Mengapa William membicaraan hal lain?.
“Aku akan menikah..dengan wanita yang bernama Katherine..”.
Krisnel berhenti dari langkahnya yang berjalan mundur.Ia memandang William bingung “Lalu?”.
“3 hari lagi aku akan bertunangan..” balas William dengan suara sedih.
William sudah berdiri terlalu dekat dengan Krisnel.Krisnel tidak sadar,sekarang jaraknya dengan William hanya kurang dari 1 langkah kaki yang pendek.
“Lalu? ada apa? apa urusannya denganku?” sahut Krisnel bingung.
William nengulurkan tangannya ke pipi Krisnel “Kau..adalah masalah ini..” balas William dengan suara serak.
Krisnel terbalak “Apa?! aku katamu?!” teriak Krisnel keras.
273Please respect copyright.PENANAjYwrdYM3Mx
William menyentuh pipi Krisnel dengan lembut dan sambil tersenyum ia menatap Krisnel “Ya..kalau bukan karena kau yang membatalkan,aku tidak akan dijodohkan dengan wanita itu..”.
Krisnel merasa tersinggung “Bukankah kau tidak mau dengan wanita miskin sepertiku? apa lagi aku bukan wanita yang kau cintai..untuk apa,kau menikah dengan orang yang tidak kau cintai?”.
Mata William tersenyum “Mungkin..untuk kesenangan?”.
Krisnel mendengus “Jika kau berpikir,aku wanita kurang terhormat,aku mengerti..”.
Tangan William berhenti “Aku salah saat itu..”.
Alis Krisnel bertaut “Kau,sebenarnya mau apa?”.
William kembali mengelus “Hanya..sesuatu..” jawab William dengan serius.
“Apa itu?”.
“Aku tidak mau memberitahumu..”.
Krisnel kesal “Kalau begitu,aku pergi sekarang..aku akan bersama Devan..”.
Mata William berkilat “Aku sudah bilang bukan?!” teriak William keras.
Krisnel mengerjapkan mata berulang-ulang “Apa sih yang kau mau?”.
Wajah William menunduk mendekat kearah wajah Krisnel “Kurasa..aku ingin kau..”,matanya memandang Krisnel dengan lembut.Jantung William sedari tadi sudah bergerak dan meloncat.Melihat wajah Krisnel sedekat ini membuat dirinya kehilangan kendali.Apa lagi saat menyentuh pipinya yang halus dan bahkan terlihat transparan seolah luka kecil saja sudah membuat pipi itu robek.William tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya.
Krisnel kaget “Kau ingin aku?” tanya Krisnel sambil menelan ludah.
“Ya..” jawab William sambil mencium rambut Krisnel.
Krisnel terpaku.Krisnel ingin segera mundur,namun dirinya penasaran “Aku tidak ingin kau..”.
Perkataan itu membuat William heran dan mengangkat wajahnya dari rambut Krisnel “Aku tidak peduli..” sahut William sinis.
“Aku ingin pulang..” kali ini Krisnel lah yang mengatakannya.
William membalikkan badan “Ikut aku..”.
Krisnel menghela nafas.Bingung dengan apa yang terjadi.Rasa senang ketika William mengatakan, bahwa dirinyalah yang diinginkan William,rasa benci pun muncul kembali ketika mengingat, bagaimana Sherlyn meninggal.Masa lalu membuat hati Krisnel sakit.
William memandang Krisnel bingung “Apa yang kau pikirkan?”.
Krisnel menyadari itu “Tidak..” jawabnya dengan gelengen kepala.
“Ayo..” ajak William.
ns 15.158.61.8da2