William terduduk dengan lemas.Dirinya sedang memandang wajah wanita yang selama ini membuat hatinya bergerak dengan tidak normal.William menyentuh dengan lembut setiap jengkal wajah krisnel.Keningnya,hidungnya,matanya,pipinya yang sekarang tampak kebiru-biruan,ia menyentuh bagian itu dengan lama,dan jarinya turun ke bibir Krisnel.Menetap disana.William baru pertama kali merasakan perasaan seperti ini.Dirinya mengerang pasrah.Jarinya masih berada di bibir Krisnel ketika William mencium kedua pipinya secara bergantian.
“Apa aku mengganggu?” seringai jahil terdengar dari suaranya.
William terdiam dan secara perlahan membalikkan badan “Kenapa?” ditatapnya David dengan serius.
David tersenyum lebar “Katherine bersama dengan Ayahnya akan menuntutmu..”.
“Panggil Leo..”.
“Leo sudah tahu..”.
William menghembuskan nafas dan kali ini suaranya sangat pelan “Kalau begitu,pastikan perusahaan milik mereka tidak bisa di kembangkan lagi,aku ingin mereka semua hancur..”.
David tersenyum jahil “Lalu bagaimana dengan wanita itu?” ditunjuknya Krisnel.
“Kenapa dengannya?”.
“Semua sudah tahu..kau tahu,mereka bertanya kepadaku,mengenai hubunganmu dengan wanita itu..”.
“Jawabanmu apa?”.
“Kau hanya teman..”.
William menatap David dengan jengkel “Keluar!”.
David tertawa keras,namun segera berhenti,ketika melihat William melotot kepadanya.
“Apakah aku harus bilang,bahwa kau dengannya itu memiliki hubungan?” tebak David dengan wajah polos.
William mendengus.
David berjalan kearah samping “Pak wijaya marah kepadamu..”.
William terpaku.
“Dia ingin kau meyerahkan Krisnel sekarang..”.David berhenti tepat disamping wiliam dan Krisnel.
William menatap temannya itu sebentar dan matanya kembali menatap Krisnel yang sedang tertidur lelap “Jika aku tidak mau?”.
David menyeringai jahil “Kau akan mengalami gangguan..”.
William menoleh “Apa maksudmu itu?”.
294Please respect copyright.PENANAUhApyPvbWL
David mengangkat bahunya pelan “Kau akan diserang oleh dua kubu..Katherine dan Pak Wijaya..”.
William menoleh kembali “Itu bukan masalah..” jawabnya sambil menatap Krisnel dengan lembut dan jarinya kembali mengelus pipi Krisnel.
“Bagaimana keadaannya?”.
“Tidak baik”.
“Kenapa? ada masalah?”.
William mengelus rahang pipi Krisnel dengan telapak tangannya yang terbuka “Kurasa dia sakit..dia sudah disuntik tadi,tapi..dia harus istirahat..lukanya semakin jelas..” jelasnya dengan suara serak.
“Itu bukan masalah besar..dia akan sembuh..”.
William menghela nafas kencang “Begitukah?”.
“Asal..jangan kau biarkan dia kabur..”.
“Tidak akan”.
David tersenyum penuh arti “Semua menunggumu..mereka semua sepertinya sangat penasaran dengan kisah cintamu itu..menyebalkan..” ejeknya dengan tertawa pelan.
“Bukankah mereka bisa menebak?”.
“Sepertinya..”.
William tertawa pelan “Lalu bagaimana dengan Clara? dia sangat marah ketika tahu Katherine melakukan kekerasan terhadap Krisnel..jadi..bagaimana kau menghadapi amukannya itu?” tanya William sambil melirik sekilas.
“Aku bisa menghadapinya..dengan caraku yang biasa..besok Clara akan kesini,dia ingin melihat keadaan wanitamu itu,dia merasa khawatir,kalau kau akan memperburuk keadaan Krisnel..menurutnya tidak baik,jika kau yang menjaganya”.
William menyipitkan matanya menatap David “Kenapa? aku berbahaya?”.
“Kurasa,kau memang seperti itu..”.
William mendengus.
“Kau harus menjaganya..kurasa wanita itu tidak akan bangun untuk waktu yang cepat..”.
William berhenti mengelus leher Krisnel “Aku tidak suka ada yang mengganggu,jadi tenang saja,dan masalah yang lain..dokter bilang bahwa dia akan baik-baik saja..”.
“Itu membuatmu tenang,bukan?”.
William tersenyum “Ya..kemarin,kuakui bahwa aku yang salah,seharusnya aku datang lebih cepat..” sesalnya dengan suara tercekat.
“Itu sudah terjadi..jangan terlalu menyalahkan dirimu..”.
William mengangkat bahu pelan dan kembali mengelus leher Krisnel.
294Please respect copyright.PENANAdvRXLU39Ul
“Aku akan kembali ke kamar..kau mau kutemani?”.
“Tidak”.
“Baiklah..sampai jumpa,besok..”.David berjalan kearah pintu,namun langkahnya di hentikan “Aku tidak akan mengganggumu..selamat bersenang-senang..” lanjutnya sambil tersenyum penuh arti.
Wiliam hanya melihat David dengan alis terangkat.Setelah pintu tertutup,terdengar suara tawa yang keras dibalik pintu.Bisa dipastikan David lah yang berada dibalik pintu itu.
***
Nana berjalan mondar mandir dengan gelisah dikamar yang ditempatinya bersama Krisnel.Sejak kejadian dimana William menggendong Krisnel yang pingsan kekamarnya,Nana merasa gelisah dan cemas.Nana tidak percaya dengan William.Mungkin karena peristiwa Sherlyn,ia tidak mau lagi berhubungan dengan lelaki itu.Pintu terdengar dibuka,Nana segera menghampiri Devan yang berjalan masuk,
“Bagaimana?” tanyanya dengan wajah khawatir.
Devan membuang nafas kasar “Aku tidak bisa..dia tidak mau ada yang melihat,kecuali teman-temannya itu..”.
“Apakah ada kemungkinan Krisnel meninggal?”.
Devan tertawa kecil “Tidak mungkin..aku tadi bertemu dengan dokter yang memeriksa Krisnel,dan aku mendapat informasi bahwa Krisnel baik-baik saja..”.
Nana menghembuskan nafas lega “Syukurlah..”.
“Kita hanya bisa menunggu..”.
Nana mengikuti Devan “Katherine akan menuntut William,benarkah?”.
Devan duduk “Ya,itu berita yang kudengar..”.
Nana duduk disamping Devan “Akan jadi berita besar..”.
“Apalagi mengenai hubungan William dengan Krisnel..semua ingin tahu..bahkan Ayahku bertanya padaku..”.
“Kau jawab apa?”.
“Mereka tidak ada hubungan..walaupun..pada kenyataannya ada..” gumam Devan sambil lalu.
“Apa?!”.
Devan menoleh “Apanya apa?”.
“Kau tadi bilang,kalau mereka pada kenyataannya ada hubungan,bukan? jelaskan padaku!” desak Nana dengan marah.
Devan terdiam sebentar dan dengan ragu ditatapnya Nana “Mereka sebelumnya dijodohkan..”.
Nana terkesiap.Mulutnya ditutup dengan kedua tangannya.Ia terdiam cukup lama.Dan akhirnya mulutnya terbuka “Jadi..yang kudengar pada malam itu,benar?” tanyanya shock.
294Please respect copyright.PENANA1xCtW4qQfq
“Benar..”.
“Bagaimana mungkin,dia tidak bilang apapun kepadaku!” teriak Nana dengan tidak terima.
Devan berpikir “Mungkin..dia takut kau akan menjauh..”.
“Omong kosong”.
Nana berdecak kesal.Menyilangkan kedua tangannya didada.Tidak terima.Itulah kata yang saat ini terpantri di otaknya.
“Jangan marah..” hibur Devan sambil menatap Nana dengan sorot mata serius.
Nana menyilangkan kedua tangannya di dada “Aku pasti marah..bagaimana aku tidak marah? aku tidak di beritahu,apakah aku bukan temannya?” keluhnya marah.
Devan mendekat “Bukan begitu,kau harus menghargai apa yang di putuskan Krisnel..mungkin,dia ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan kepadamu..”.Devan mengulurkan tangannya dan menyentuh bahu Nana.
Nana menatap Devan.Terpesona.Tubuhnya bergetar ketika menerima sentuhan Devan.Otomatis Nana menjauh “Iya..mungkin..” kata Nana dengan suara bergetar.
Devan heran “Kau kenapa?”.
“Tidak!” serah Nana.
Nana menunduk malu.Dirinya menelan ludah,memandang kakinya,takut Devan curiga.Apakah Devan tahu dirinya gugup dan malu?.Pertanyaan itu muncul di kepalanya.
Devan sebenarnya menyadari kegugupan Nana.Tanpa sadar senyum mengembang dibibinya.Devan memegang jantungnya,ini pertama kalinya,dirinya mengalami hal aneh.Dekat dengan wanita sangat biasa bagi seorang Devan.Tapi tidak semua wanita bisa membuat Devan seperti ini.Dengan berharap dirinya akan sembuh dari keanehan yang selama ini di jalaninya.Sebuah harapan kembali muncul.Apakah dirinya bisa sembuh?.
294Please respect copyright.PENANAQ2b7vUlseD
294Please respect copyright.PENANAIH0IyioEro
294Please respect copyright.PENANASakE86pMok
294Please respect copyright.PENANA1T7Iyy7eLN
294Please respect copyright.PENANA8HnBlHrgca
294Please respect copyright.PENANAoIsV4GPxc1
294Please respect copyright.PENANA97VsxUeqfm
294Please respect copyright.PENANAdaEY8PrecM
294Please respect copyright.PENANAIs60GvDLdt
294Please respect copyright.PENANA3UrTAaINAu
294Please respect copyright.PENANAXQAgYmGWs3
Tubuhnya kaku.Krisnel berusaha menggerakkan jarinya.Namun tidak berhasil.Ia mencoba untuk menoleh kesamping.Dan matanya terpaku.William sedang duduk di jendela sambil memandangnya.William tersenyum kepadanya.Apakah ia salah lihat?.
“Kau sudah bangun?” tanya William sambil bergerak maju.
Mulut Krisnel kering.Krisnel mencoba membuka mulutnya,namun menutupnya kembali.William menatapnya dengan khawatir.Sorot mata itu,membuat Krisnel tersenyum.
“Akan ku panggilkan dokter..” kata William sambil berdiri.
Krisnel cepat-cepat menarik ujung baju William.Dirinya menginginkan William untuk tetap berada disisinya.Krisnel tidak mau di tinggal.
William sontak terbalak kaget dan menoleh.William mengamati wajah Krisnel dengan cemas.Didudukannya dirinya di ranjang.Tepat di sebelah Krisnel.Di pandangnya wajah wanita yang selalu membuatnya tertarik.
“Kau kenapa?”.Nada cemas terdengar dengan jelas.Suara cemas itu membuat hati Krisnel melompat.Entah apa yang terjadi selanjutnya.Masa lalu ataukah harus menyerah dengan keadaan.
“Kau sakit?” tanya William lagi.
Krisnel menggeleng.
“Kau mau minum?”.
Krisnel mengangguk.
“Akan kuambilkan..”.
William mengambil minuman yang terletak di samping tempat tidur.Dengan susah payah,Krisnel mencoba duduk dibantu William.Belakangnya di taruh bantal agar Krisnel bisa duduk dengan nyaman.
“Apa yang terjadi?” tanya Krisnel dengan suara parau.
Mata William membulat “Tidak..tidak ada apa-apa,lebih baik kupanggilkan dokter,kau tunggu disini..jangan bergerak..”.
“Jangan tinggalkan aku..” mohon Krisnel.
Suara memohon itu membuat William kaget.Jantungnya berpacu cepat.Nada memohon itu membuat William senang.
“Aku tidak akan meninggalkanmu..” janji William.
Krisnel tersenyum lemah.
Tangan William bergerak ke wajah Krisnel.Di elusnya pipinya dengan lembut.Krisnel terpaku.Diam.
“Apakah aku mengganggu kalian?” tanya Clara dengan senyum jahil.
Krisnel kaget dan menoleh kedepan.Matanya terbalak.Ada Clara,David dan Leo sedang menatap mereka berdua.
294Please respect copyright.PENANA9q7dCklMOS
Rona merah kembali menjalari muka Krisnel.Krisnel mencoba menyembunyikan wajahnya sekarang.Krisnel menunduk.
William berdecak kesal dan menoleh “Apakah tidak bisa kalian mengetuk dulu?jangan langsung masuk..”.
David tertawa keras “Kurasa..kau keberatan sekali..” ejeknya.
Krisnel merona.
“Lebih baik kalian pergi..” perintah William dengan keras.
Leo menggeleng “Tidakkah kau ingin tahu perkembangan mengenai kasus penuntutan?”.
William menatap Leo.Mereka saling berpandangan lama.Dan William sadar.Dengan malas William beranjak pergi.
“Aku pergi dulu..” pamitnya menatap Krisnel.
Krisnel memandangnya dengan heran.
“Aku..ingin membicarakan soal tuntutan..nanti aku akan kembali,segera..”.
Krisnel mengangguk dengan ragu.
“Biar aku jaga Krisnel..kau,kau,dan kau pergilah..” usirnya sambil menunjuk William,David,dan Leo.
“Sayang..jangan kemana-mana,kau mengerti?” tanya David sambil memeluk Clara dengan sikap posesif.
Krisnel yang melihat kejadian itu menunduk malu.Baru pertama kali,dirinya melihat adegan seperti itu,walapun masih sebatas normal.
“Kau tahu..aku sangat khawatir terhadapmu..” cemas Clara begitu mereka bertiga meninggalkan kamar.
Krisnel tersenyum pahit “Ya..aku pikir aku akan mati..”.
Clara duduk di tepi ranjang “Aku sangat membenci Katherine..oh!setan itu harus membayar apa yang harus dilakukannya..” kesalnya.
Krisnel menunduk “Aku sangat lemah..sampai tidak bisa melawannya..” gumamnya pelan.
“Ini bukan salahmu..lagipula,jika aku di posisimu,maka aku pasti tidak akan bisa lari..” keluhnya menghibur.
Krisnel mendongak “Begitukah?” tanyanya tidak percaya.
Clara mengangguk dengan kencang “Tentu saja,wanita manapun,kurasa akan kalah,jika berhadapan dengan Katherine..”.
Krisnel tersenyum “Ya,kurasa juga begitu..”.
Mereka sama-sama terdiam.Krisnel melihat Clara.Dan alangkah terkejutnya,dirinya mendapati bahwa Clara sedang melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
294Please respect copyright.PENANAgmmLctKxTt
“Ada apa?” tanyanya heran.
Clara terdiam sebentar dan membuka mulutnya kembali “Kau mencintai William?”.
Pertanyaan itu membuat Krisnel kaget.Dirinya berusaha menormalkan wajahnya.Dan tersenyum hangat “Kenapa kau bertanya begitu?”.
“Aku melihat..William menyukaimu..”.
Krisnel terkejut.Mulutnya keluh.Jantungnya berpacu dengan cepat.Ada apa dengan dirinya?.
“Kurasa..kau salah..” jawabnya dengan pelan.
“Tidak,aku tidak pernah salah..William memang menyukaimu..tidakkah kau sadar?”.
Krisnel menunduk “Kurasa,dia hanya kasihan kepadaku..” sanggahnya.
Clara menggelengkan kepala “Tidak,aku punya perasaan,bahwa William memang jatuh cinta kepadamu..” sahut Clara dengan keras kepala.
Krisnel menatap Clara dengan kesal “Tidak,aku tidak merasa seperti itu..”.
“Benarkah?atau..kau sedang membohongi hatimu sendiri?”.
Krisnel menghela nafas “Tidak,aku tidak mau memiliki perasaan apapun..”.
“Kenapa?”.
“Karena ada sesuatu..yang..”.
Clara menunggu.
Krisnel membuang nafas dengan kasar “Aku terjebak antara masa lalu dan masa sekarang..”.
“Apa yang sebenarnya terjadi?”.
Krisnel tersenyum “Ketika waktu sudah mengijinkannya,maka semua akan terbongkar..”.
“Apa maksud itu semua?”.
“Aku tidak mau mengingat itu untuk sekarang,maaf..”.
“Kau sepertinya,tidak mau membuka hatimu untukku..”.
Krisnel tertawa pelan “Tidak..kau temanku,tapi untuk sekarang,aku tidak ingin mengingat hal itu,hanya itu..”.
Clara menghembuskan nafas “Well,apakah kau mau makan?”.Clara menyerah untuk mengorek lebih jauh.Ia tahu Krisnel tidak akan memberitahu.Dipaksa dengan apapun.
“Ya..”.
“Kalau begitu..aku akan memesankannya..jangan bergerak..kau masih harus istirahat,jika William tahu kau meninggalkan kamar ini,bisa kupastikan,aku yang akan menggantikan posisimu..”.
294Please respect copyright.PENANADVY5bHrcqD
294Please respect copyright.PENANAm1eJsBi1LD
294Please respect copyright.PENANAlvgVbH0yR5
***
Pot berisi bunga mawar merah bertebaran dimana-mana.Disetiap sudut.Disetiap mata memandang.Dan Sebuah bunga mawar merah besar berdiri dengan indah di potnya.Diatas meja tamu.Mata Krisnel menyapu ruangan yang sekarang di tempatinya.Rasa penasaran merambat hatinya.Siapa yang membelinya sebanyak ini?ada acara apa ini? pikirnya dengan heran.Suara langkah kaki terdengar di belakangnya.Krisnel membalikkan badan.
“Kau suka?” tanya William dengan tersenyum.
“Ya,ada acara apa ini?” balas Krisnel dengan bingung.
“Kau suka bunga?”.
Krisnel menyipitkan mata curiga “Ada apa ini sebenarnya?”.
William berjalan mendekat “Aku ingin berdansa denganmu..”.
Krisnel menganga.
William tergelak “Kau lucu..” ejeknya dengan tertawa.
Krisnel menutup mulutnya dan menatap William dengan kesal “Apa kau keberatan?”.
William meggeleng kepala cepat “Tidak..”.
Krisnel berjalan mejauh dan menyusuri kembali ruangan.Langkahnya terhenti. Matanya terpaku dengan gaun putih dengan lengan menjuntai kebawah yang sengaja di desain sama dengan Beauty And The Beast.Hanya saja beda warna dan panjang gaun.Kali ini gaun itu panjangnya hanya selutut.Krisnel terpana.
“Kau suka?” tanya William dengan suara percaya diri.
Krisnel menggeleng tidak percaya “Untuk apa ini?”.
“Untukmu..”.
Krisnel membalikkan badan “Apa? untukku?” tanyanya tidak percaya sambil menunjukkan dirinya sendiri.
William tersenyum “Ya..aku sudah bilang,bukan? aku akan mengajakmu berdansa..”.
“Kalau aku menolak?” tanya Krisnel dengan ngeri.
William tersenyum jahil “Sayangnya kau tidak bisa menolak..”.
Krisnel terbalak “Kenapa?”.
“Kau harus berdansa padaku..karena..kau berutang,bukan? karena aku menyelamatkanmu dari wanita itu..” William menggeram ketika mengatakan wanita itu.Dirinya masih marah dengan perlakuan Katherine terhadap Krisnel.Dirinya akan menghancurkan wanita itu.
“Apa?!”.
William menyeringai “Kau harus terima..” tandasnya.
294Please respect copyright.PENANATeT0WMCbMc
“Aku menolak!” tantang Krisnel dengan marah. Siapa dirinya?kenapa ingin sekali berdansa dengan Krisnel?.
“Kau tidak bisa menolak..” balas William dengan alis terangkat.
“Kenapa tidak bisa?”.
“Hari ini,banyak sekali yang datang ke pesta..” sahut William dengan malas.
“Dalam rangka apa?”.
William menatap Krisnel dengan lama “Kurasa..untuk bisnis..” sahutnya serak.
“Apakah benar hanya itu?”.
William mengerjapkan mata “Ya..”.
Krisnel mendekati William dan melihatnya dengan teliti “Aku rasa kau menyembunyikan sesuatu..”.
William mengangkat satu alisnya “Begitukah?”.
“Katakan padaku,apa yang kau mau sebenarnya?”.
William membuang nafas dengan tidak sabar “Hanya pesta biasa..semua penasaran dengan hubungan kita..itu saja..”.
“Apa?!”.
“Sudahlah..aku akan menunggumu dibawah..Clara akan meriasmu.”.
“Aku sudah bilang..tidak mau!”.
“Aku mohon..” pinta William dengan wajah memelas.
Krisnel menatap William lekat-lekat dan menyerah “Baiklah..” jawabnya dengan terpaksa.
William tersenyum lebar “Baiklah..pesta akan dimulai sore ini..aku akan menunggumu di depan..”.
“Bukankah kau bilang..”.Krisnel menatap William curiga,namun segera memalingkan muka “Lupakanlah..aku tidak peduli!” lanjutnya dengan tidak sabar.
William mendekat dan menarik pinggang Krisnel mendekat.Krisnel terlonjak “Apa yang kau lakukan?!” paniknya sambil meronta.
William mendekatkan wajahnya dan mencium kening Krisnel.Cukup lama hidungrnya menghirup wangi wanitanya itu.Dan dengan ciuman terakhir,William menarik dirinya.Ditatapnya wajah Krisnel lekat-lekat dan senyum mengembang dibibirnya “Aku tidak akan meninggalkanmu..”.
Krisnel terpaku.Jantungnya berpacu dengan cepat.Apakah William mendengar detak jantungnya?
294Please respect copyright.PENANAMXpnENzNHF
294Please respect copyright.PENANAR54Vfv0S2r
294Please respect copyright.PENANAHdRvCWhDP8
294Please respect copyright.PENANAERW7aEyI0h
294Please respect copyright.PENANA5iLlXy9rrR
William menatap jam tangannya dengan gelisah.Pestanya sudah dimulai 5 menit yang lalu.Dirinya masih menunggu Krisnel di depan pintu kamarnya.Dengan perasaan marah William menatap jam tangannya yang sudah sering ia lihat dari 1 jam yang lalu.
Krek !
Mata William menatap depan.Matanya terbalak.Clara tesenyum di depan pintu itu.William merasa cemas.Dimana Krisnel?.William menatap Clara.Menuntut penjelasan.Clara tersenyum lebar dan segera bergerak kesamping.Tampaklah Krisnel di balik punggung Clara.Krisnel memakai gaun putih itu sangat pas di tubuhnya.Dan kelihatan cantik sekali.William terpesona.
Clara berdeham “Apakah kalian tidak ingin turun?”.
William mengerjapkan matanya berulang kali “Baiklah..hm..ayo..” ajaknya sambil mengulurkan tangan.
Krisnel bingung.
William melihat kebingungan Krisnel dan dirinya tersenyum tanpa sadar “Pegang tanganku..” perintahnya dengan lembut.
Krisnel menatap William dengan wajah terkejut.Krisnel menghembuskan nafas pelan.Dengan langkah pasti Krisnel mendekat dan meraih tangan lelaki didepannya itu.Senyum lebar di perlihatkan William dan tangannya segera membalas tangan yang sedang menggenggam tangnnya.Dengan erat William menggenggam tangan wanitanya itu.
Clara menatap kejadian itu dengan hati gembira.Selama ini,ia melihat William sangat dingin terhadap wanita.Dan baru kali ini,ia melihat William memperlakukan wanita begitu manis.Sebuah harapan timbul di benaknya.Semoga mereka bisa saling mencintai..dan bahagia satu sama lain..berjodoh. Itulah harapan yang dimiliki Clara.Perubahan sikap William,membuat Clara ikut senang.Semoga semua lancar..
294Please respect copyright.PENANAJMwlGfrKki
***
Krisnel gugup.Tangannya di genggam begitu erat.Dirinya sudah berada di ruangan pesta.Matanya melihat tamu-tamu yang mendatangi mereka.Ada yang menatap Krisnel dengan bingung,aneh,bahkan marah?.Krisnel bingung.Matanya berusaha mencari sosok yang dikenalnya di kerumunan orang-orang.Dan hasilnya,ia melihat dari kejauhan sosok Nana dan devan.Mereka sama sekali tidak melihat kearah Krisnel.Apakah mereka marah?.Dan matanya kembali melihat sosok Ayahnya duduk bersama dengan Pak Arnold.Duduk bersebelahan dengan meja Devan dan Nana.Mereka tidak berusaha untuk melihat kearahnya.Ada apa ini?.
“Kau jangan pergi dariku..ada Katherine dan Ayahnya menuju kesini..” jelas William sambil mengeratkan genggaman tangannya.
Krisnel mengikuti arah pandangan William.Dan ia memang melihat Katherine bersama dengan Ayahnya.Mereka berjalan dengan wajah memerah.Krisnel bergidik.
“Aku akan melindungimu..” janji William dengan serius.
294Please respect copyright.PENANANKkerIwAcM
Krisnel terpaku dengan kesungguhan dari kata-kata William.Sambil berusaha tenang,Krisnel memandang orang-orang yang sedang menghampiri mereka.Kebanyakan membicarakan soal bisnis.
Satu suara muncul dari arah belakang mereka “Kelihatannya Mr.William..wanita itu tidak cocok denganmu..” protes tajam Pak John.
Krisnel menoleh dikuti William.Orang itu berjalan kearah depan “Mr.William..inikah wanita yang berhasil mengalahkan putri saya?”.
William berdiri mengawasi “Apakah ada masalah tentang itu?”sahutnya sinis.
Krisnel menelan ludah.Apa yang terjadi selanjutnya?apakah orang itu akan menghancurkan Ayahnya seperti perkataan putrinya itu?.
“Wanita seperti ini tidak cocok dengan anda..” protesnya dengan suara keras.
William tersenyum mengejek “Kurasa..putrimu juga tidak cocok denganku..”.
Pak John menatap William dengan tajam “Apa yang dipunyai wanita ini,sehingga anda meninggalkan putri saya,sampai mempermalukan dia?” desisnya tajam.
William menatap balik dengan tajam.Tatapan William membuat diri Krisnel ketakutan.Tatapannya seolah ingin memakan dan membunuh saat itu juga.
“Apakah kita harus memperpanjang masalah ini?” tanya William dengan geram.
Pak John tertawa “Kurasa kita harus memperpanjangnya..saya ingin anda bertanggung jawab atas putri saya..” balasnya dengan marah.
Krisnel menarik nafas.Bertanggung jawab?.
“Bertanggung jawab dalam hal apa?”.William menatap bingung Pak John.
“Anda harus menikahi putri saya!” geram Pak john sambil mendekat.
“Kenapa harus?”.
Pak John melotot “Aku akan membuat perusahaan anda hancur!” ancamnya.
William tertawa “Silahkan..” tantangnya.
Krisnel melotot.
“Aku ingin anda bertanggung jawab!”.Didekatinya lagi William.Saat ini wajah mereka sangat dekat.Bahkan Krisnel sendiri ingin kabur,namun tangannya di genggam dengan erat.
“Aku tidak berbuat macam-macam dengan putrimu..”.
Krisnel menangkap nada William seperti sengaja.Entah kenapa,Krisnel merasa William memang sengaja mengucakan itu.
Pak John menutup mulutnya dan melihat William dengan melotot.
William menyeringai “Apakah anda pikir saya berbuat yang tidak-tidak pada putri anda?oh,tentu saja saya tidak mau..apakah anda tahu alasannya apa?”.Kali William yang mendekat.Krisnel mencoba melepaskan tangannya,namun sia-sia.Akhirnya Krisnel mencoba diam di tempatnya berdiri.
294Please respect copyright.PENANA7FoMRG6ZeG
Pak John menatap William dengan amarah.Mukanya sudah merah sekali.Kelihatan sekali ingin mengamuk.
“Karena..Katherine bukanlah wanita yang kucintai..aku..mungkin..akan berbuat..macam-macam..jika.aku bersama dengan orang..yang..kucintai..”.William tergagap-gagap.Matanya sering melihat Krisnel.Itu membuat Krisnel heran.
“Aku akan menututmu!dan menuntut wanita ini!” ditunjuknya Krisnel dengan jari yang cukup dekat dengan wajahnya.Seketika itu juga William menggeser tubuhnya,sehingga Krisnel terlindung di punggung William.
“Silahkan” tantang William.
Pak John melotot dan berjalan membelakangi mereka.Semua melihat kejadian itu terkagum-kagum,dan terpesona sekaligus heran.Mereka sekarang memandang Krisnel sambil berbisik-bisik.
“Kita ke taman belakang..”.William menarik tangan Krisnel dengan lembut.Krisnel mengikuti langkahnya dengan terpaksa.Saat menatap Nana dan Devan,Krisnel melihat mereka terkejut.Dan ketika mereka saling berpandangan,Nana lebih memilih memalingkan muka dikuti Devan.
“Kita mau apa?”.
“Kau akan lihat sendiri..”.
Mereka berjalan tanpa suara.Bukankah ini taman yang waktu itu?terasa beda sekali..gumam Krisnel pelan.Matanya menyusuri setiap sudut taman.Saat ini taman itu dihiasi oleh lampu-lampu gantung di atasnya,sebuah lampion berwarna-warni juga tergantung indah di sebelahnya,dan tembok yang tadinya terdapat tanaman rambat,di pangkas bersih tersisakan hanya rumput-rumput kecil di tanah.Inikah taman yang waktu itu?.
Tanpa sadar Krisnel berhenti.Matanya menatap depan.Taman yang terbilang kecil dan sederhana saat ini sangat terlihat mewah dan romantis.Krisnel membalikkan badan menghadap pintu kecil dimana ia masuk tadi.Disana lilin-lilin kecil juga terletak di mana-mana.William menatap Krisnel tanpa memalingkan muka sedikitpun.Hatinya berdesir.Jantungnya berpacu dengan cepat.Dengan perlahan William mendekat kebelakang Krisnel.
“Apakah kau suka?”.William berusaha mengeluarkan suaranya dengan normal,namun yang keluar terdengar serak.William menarik nafas dalam-dalam.
Krisnel tersentak dan membalikkan badannya degan cepat.Dan alangkah terkejutnya ia melihat William sangat dekat dengannya.Bahkan suara nafasnya saja sudah terdengar.Krisnel merasa jantungnya bergemuruh.Mukanya memerah.Krisnel menuduk.Apakah William tahu wajahnya sekarang seperti kepiting rebus?apakah William dapat mendengar detak jantungnya yang kencang ini?.
“Kau suka?” tanya William lembut.
Krisnel menuduk sambil mengigit bibirnya “Ya..” jawabnya dengan suara serak.
“Kau sakit?”.Suara William terdengar cemas.Apakah itu benar?.
“Kau sakit?” tanya William lagi sambil mengangkat dagu Krisnel.
ns 15.158.61.39da2