Devan memandang temannya dengan curiga “Kau dekat dengan William itu?”.
Krisnel mendesah “Tidak..”.
“Bagaimana mungkin tidak?”.
Krisnel menunduk “Sebenarnya..”.
“Apa?”.
Krisnel menggeleng cepat “Tidakk..”.
Devan mendesah berat “Aku tahu,kau menyembunyikan sesuatu dariku,my princess..”.
Krisnel merona malu “Tidak..kau salah..”.
“Benarkah?” desak Devan.
Krisnel terdiam.
Devan mengacak rambutnya frustasi “Aku tidak akan bilang pada siapa pun,Kissy..”.
Nada suara Devan terdengar memohon.Dengan ragu-ragu,Krisnel mendongak dan matanya terbalak melihat Devan sedang memandangnya.Rasa malu menjalari tubuh Krisnel.Krisnel segera menunduk kembali menyembunyikan wajahnya yang merona lagi.
“Apa yang kau sembunyikan?aku akan menjaga rahasia..kau tahu aku seperti apa,jangan menyiksaku,Kissy..” mohon Devan dengan suara sedih.
Krisnel meghela nafas “William adalah orang yang dulu pernah dijodohkan kepadaku..”.
Mata Devan terbalak “Kapan?”.
“Dulu..”.
“Kenapa kau tidak cerita kepadaku?”.
“Kau tidak pernah bertanya..”.
“Sekarang..kau dengannya?”.
“Tidak..”.
Devan terdiam sejenak “Lalu,kemarin kenapa dia menarikmu?”.
Krisnel mendongak “Aku tidak tahu..” jawab jujur Krisnel.
Alis Devan bertaut “Mungkinkah dia cemburu?”.
Krisnel menggeleng “Tidak mungkin..”.
“Kenapa tidak mungkin?”.
“Dulu dia pernah berkata,bahwa aku adalah wanita jelek dan miskin..”.
“Tapi dia tidak pernah bilang bahwa dia tidak menyukaimu,bukan?”.
243Please respect copyright.PENANAOWTOknmy0S
Krisnel berpikir.Apakah seorang William menyukai dirinya?.Pemikiran itu membuat diri Krisnel malu.
“Itu artinya kau masih ada peluang..” lanjut Devan.
“Peluang apa?”.
“Mendapatkan hatinya..”.
Mulut Krisnel menganga.
Devan terkiki geli “Kau,sepertinya,tidak suka padanya,aku benar kan?”.
Krisnel bergidik jijik “Tentu saja tidak..”.
Devan mengangguk “Baiklah,kalau begitu,jauhi dia!”perintah Devan.
Krisnel menaikkan alisnya “Apa hakmu?”.
“Anggap saja aku ini kekasihmu…”.
Krisnel memutar bola matanya “Palsu”.
Devan terkikik geli “Kalau aslipun,kau harus menungguku untuk sembuh..”.
“Makan waktu lama…”
“Sepertinya..”.
“Sampai aku nenek-nenek barangkali baru kau sembuh dan menikahiku..” ketus Krisnel.
Devan tertawa keras.
“Kau,sepertinya harus cepat sembuh..” ejek Krisnel.
Devan tertawa semakin keras.
“Mungkin,kau bisa menjadikanku dokter pribadimu?” tawar Krisnel kesal.
Devan tertawa “Mungkin..”.
Krisnel menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Kalian sedang membicarakan apa?” tatap Nana curiga.
Devan berhenti tertawa “Tidak..” jawabnya sambil memandang Nana.
Nana menyipitkan mata “Kau tidak bisa menyembunyikan apa-apa dariku..”.
“Benarkah?” ejek Devan sambil tersenyum.
Nana berdecak kesal “Katakan saja,kalian tadi membicarakan apa?” tanyaNana sambil tolak pinggang.
“Secret..” sahut Devan dengan misterius sambil mengedipkan mata kearah Krisnel.
Krisnel tersenyum.
“Apa?!” teriak Nana kesal.
243Please respect copyright.PENANAZStSxpcssv
“Berhentilah berteriak..”.
“Kau..dasar lelaki tidak tahu diri..” ejek Nana kesal.
“Ibu-ibu..” balas Devan dengan tersenyum.
“Orang gila..” sahut Nana.
Krisnel menggelengkan kepala dan berdiri,melangkahkan kakinya ke ruang pasien.Devan dan Nana,jika bertemu pasti seperti itu.Mungkinkah,suatu hari nanti mereka bisa bersama?.
243Please respect copyright.PENANA9nKwCkaPfx
***
William berdiri memandangi keindahan kota dari atas balkon tempat kamarnya berada.Dirinya berada di kota Seoul setelah semalam mendarat.Dirinya tidak sendirian.William bersama dengan Katherine.William dan Katherine akan bertunangan 2 hari lagi.Katherine memilih kota Seoul karena dirinya belum pernah kesini.Keadaan di kota seperti ini sangat jarang ditemukan di kota London.
“Kau sedang apa?” tanya David heran.
“Melihat..”.
“Kau harus melihat dibawah,banyak tamu yang berdatangan..”.
“Benarkah?”.
David memandang punggung William “Kau tahu..sepertinya Krisnel juga akan datang..”.
Perkataan David membuat William membalikkan badan “Bagaimana kau tahu?” tatapnya curiga.
David nyengir “Clara menghubungi wanitamu itu..”.
“Lalu?”.
David mengangkat bahu “Katanya dia akan datang bersama Ayahnya,dan teman..”.
William termenung.
“Kau akan menikah,bukan?” tanya David.
William meghela nafas berat “Ya”.
David tersenyum lebar “Kau menyukai wanita itu,kan?” tanyanya sambil menggerakkan dagu seolah menunjuk.
William melihat David “Benarkah?” tanyanya tidak yakin.
“Ya,terlihat jelas..”.
William tertunduk.
“Kau harus kebawah..kau akan segera bertunangan,kawan..” hibur David dengan tersenyum.
William tersenyum pahit “Ya..”.
243Please respect copyright.PENANAlBqtnIRCgX
243Please respect copyright.PENANAADcwA6Nck3
***
Krisnel duduk bersama dengan Nana dan di hadapannya adalah Devan.Hotel yang di tempati oleh dirinya terbilang mewah.Ayahnya dan Pak Richard termasuk tamu undangan dari William.Krisnel sendiri diajak oleh Ayahnya sama seperti Devan.Nana ikut keduanya karena dirinya belum pernah ke Seoul dan selama 3 hari,dirinya bebas dari tugasnya di rumah sakit.Semua terbilang lancar.Karena pengaruh Devan yang turut andil dalam liburan kali ini.
“Jadi,William yang akan bertunangan?” tanya Nana.
“Ya..” sahut Krisnel santai sambil meminum jusnya.
“Kalau begitu siapa yang menjadi pasangannya kali ini?” tanya Devan.
“Katherine..”.
Nana terkejut “Apa??”.
Krisnel menatap Nana dan mengangguk kecil.
“Kalian kenal dengan wanita yang bernama Katherine ini?” tanya Devan bingung.
Nana membalas tatapan Devan “Ya..sepertinya..” jawabnya sambil melirik Krisnel.
Devan segera menoleh menatap Krisnel “Siapa dia?” tanyanya.
“Teman..” balas Krisnel cuek.
“Benarkah?” tanya Devan tidak yakin.
Krisnel melihat Devan kesal “Iya”.
“Jelaskan..” perintah Devan.
Alis Krisnel bertaut “Untuk apa?”.
Devan menarik nafas “Aku tahu,kau menyembunyikan sesuatu..katakanlah,Kissy..”.
Krisnel cemberut.Ternyata berteman lama dengan Devan membuat dirinya tidak bisa berbohong.
“Aku,Nana dan Katherine dulu satu sekolah..”.
“Lalu?” di tatapnya Krisnel dengan tajam.
Krisnel kesal dan memalingkan wajahnya kearah lobi.
“Katherine menganggap Krisnel ini adalah orang hina…” kali ini terdengar dari suara Nana.
“Apa? kenapa?”.
“Krisnel selalu sendiri..”.
“Lalu?”.
Nana berdecak kesal “Lalu,Krisnel di bully olehnya..mengatakan bahwa lebih baik Krisnel tidak usah sekolah saja..” jelas Nana dengan suara yang penuh emosi.
“Jahat sekali wanita itu..”.
243Please respect copyright.PENANAeh38E7NRud
“Ya..” jawab Nana disertai anggukan kecil.
“Lalu,apa yang terjadi?”.
Nana menatap Devan dengan tajam “Kau ini ! kenapa begitu tertarik sekali..” omel Nana.
Devan nyengir “Tentu saja..Krisnel adalah kekasihku..” jawab Devan dengan kedipan mata.
Krisnel mendengus.
“Hanya pura-pura,ingat?” balas Nana dengan senyum.
Devan mengerang “kau benar..sayang sekali..” sahut Devan sambil menampilkan muka frustasi.
Nana tertawa “Kau harus sembuh dulu,kawan..”.
“Ya,ya,ya,baiklah..” jawab Devan malas.
Krisnel memandang sekelilingnya.Dirinya berada di restoran hotel saat ini.Dan tiba-tiba,matanya menangkap pasangan yang sudah dikenalnya.
“Bukankah itu mereka?” tanya Devan mengikuti pandangan Krisnel.
Nana menoleh “Ya..itu mereka..pasangan yang cocok..” sahutnya sinis.
Hati Krisnel berdenyut.Krisnel segera memalingkan wajahnya.Tanpa disadari Devan juga sedang mengamati Krisnel.Senyum dibibirnya semakin lebar,ketika melihat raut muka Krisnel,
“Kurasa mereka tidak cocok..” balas Devan dengan senyum jahil.
Krisnel melihatnya “Mereka cocok..” jawabnya.
“Tidak..”.
Krisnel menyipitkan mata.
“Ah..bagaimana,kalau kita jalan-jalan saja?” lerai Nana.
Krisnel mendengus “Baiklah..”.
Devan berdiri “Kau mau ku pegang tangannya?” tanyanya pada Krisnel dengan senyum jahil.
Nana terbalak “Kenapa harus pegangan segala?”.
“Kau cemburu?” tanya Devan dengan heran.
Nana merona “Ti..tidak..tentu saja tidak..” jawab Nana dengan malu sambil memalingkan wajahnya.
Krisnel membuang nafas “Ayo kita pergi..”.
“Kemana?” tanya Devan.
“Ke..” Nana berpikir.
“Jalan saja disekitar pantai..” usul Krisnel santai.
Nana ceria “Ayo!”.
243Please respect copyright.PENANAA3qIOHaxAh
243Please respect copyright.PENANApTD7wtQcRg
Krisnel mengangguk dan meraih tangan Devan.Devan yang mendapati tangannya diraih langsung tersenyum lebar.
Mereka tidak tahu sepasang mata sedang melihat mereka dengan marah.David yang melihat keanehan temannya itu mengikuti arah pandangan William.Matanya terbalak kaget,
“Bukankah itu Krisnel,Will?” tanyanya.
“Ya..itu memang dia..” jawab Clara disebalahnya.
“Sedang apa dia? dan..siapa yang bersamanya itu?” gumam David heran.
William mengepalkan tangan kuat-kuat “Aku ingin ke pantai!” perintahnya dengan emosi yang tidak dapat ditahannya.
Katherine menatap William “Kau mau melihat laut?”.
William memalingkan wajahnya dan segera berjalan kearah pantai,tanpa menghiraukan pertanyaan Katherine.
“Ayo kita jalan bersama..” ajak Clara dengan semangat.
Katherine mengangguk.
William melihat sekeliling pantai dengan emosi yang meledak-ledak.Dirinya ingin menarik Krisnel dari lelaki itu.Siapa lelaki itu?kenapa krisnel begitu nyaman dengannya?apakah mereka sepasang kekasih?,pertanyaan itu membuat hati William panas.Dirinya belum pernah merasakan perasaan yang begitu kuat terhadap wanita manapun.Gara-gara wanita itu…pikir William dengan kesal.
“Hei..tenanglah..”.David sudah ada disebalahnya.
William merasakan bahunya ditepuk pelan dan langsung marah “Apa katamu?!” teriaknya.
David memandang William “Kau..seperti..kehilangan kesadaran,Will..” akunya dengan alis terangkat.
William mengertakan giginya “Aku harus mematahkan tulangnya dulu,rupanya..” geram William di sela-sela giginya.
“Kau,apa kubilang,Will..kau akan bunuh diri jika kahilangan wanita itu..”.
William mendengus.
“Kalau kau mencintainya..kau harus mendapatkannya..” usul David tenang.
“Bagaimana aku mendapatkannya?” balas William dengan pelan.
David mengangkat satu alisnya “Dengan membuatnya jatuh cinta padamu..buktikan,kau mencintainya..itu gampang,jika kau mau jujur dengan perasaanmu..”.
William melihat David.
“Tapi kau harus membatalkan perjodohanmu dulu,baru bisa mendapat jalan..” lanjutnya lagi.
William termenung dan menunduk.
243Please respect copyright.PENANA6MUqlmBHyI
“Kau pernah bilang,bahwa kau tidak suka dengan wanita miskin..tapi kurasa kau memakan omonganmu sendiri..” ejek David sambil tersenyum jahil.
William melirik sedikit kearah David.
“Kau harus keluar dari masalah ini..kembalilah menjadi William yang dulu..”.
William sekarang melihat David dengan serius “Apa maksudmu?”.
“William yang mengenal cinta dan kasih..itulah William yang kukenal dulu..kembalilah”.
William terpaku.
“Kau harus bersama Katherine,kurasa aku sudah selesai denganmu..” komentar David datar.
243Please respect copyright.PENANAOiKEcrDWIA
243Please respect copyright.PENANAWtaxTQ28BJ
243Please respect copyright.PENANAKIbYcCOkhO
243Please respect copyright.PENANA1PnIE3q2lo
243Please respect copyright.PENANAlfaDJhf8q2
243Please respect copyright.PENANAuABjU0bvRa
243Please respect copyright.PENANAiBoM8fMy3j
243Please respect copyright.PENANAX7dUXvf0CO
243Please respect copyright.PENANAbNFYmzdJYr
243Please respect copyright.PENANAoPRcxRrbkt
243Please respect copyright.PENANAWC7wUOvSRy
243Please respect copyright.PENANA1gRB7It3Et
243Please respect copyright.PENANAKEDnaqQxke
243Please respect copyright.PENANAdaqVhUiFv4
243Please respect copyright.PENANA1fUo7ecTw0
243Please respect copyright.PENANAlaZvhuedBm
243Please respect copyright.PENANAiCjuviJmId
243Please respect copyright.PENANAtYEBP13S0t
243Please respect copyright.PENANAZrMXjYsjag
243Please respect copyright.PENANAAdYgw6fm7X
243Please respect copyright.PENANAepTacO1bgv
243Please respect copyright.PENANAzeGicpyS9i
243Please respect copyright.PENANA5HTU1veJOQ
“Jadi kau ingin menghindar dari lelaki itu ya?” ejek Devan.
Krisnel melirik “Apa?”.
Devan menarik nafas sebentar dan membuangnya “Kau sepertinya jatuh cinta kepadanya...” gumam Devan dengan sedih.
Krisnel tersenyum “Tidak..”.
Devan memandang Krisnel dengan dalam “Aku rasa tidak juga..” bantahnya.
Krisnel malu jika Devan melihatnya seperti itu.Dulu ketika pertama kali melihat Devan,Krisnel langsung menyukainya,namun dinding yang selalu di pasang Devan,membuat Krisnel menyerah dengan perasaannya.Lebih baik mundur dari pada menyesal kemudian.
“Kau mau aku mengobati lukamu,Kissy?”.
Krisnel menatap bingung “Dengan cara?”.
“Caraku tentu saja..” jawab Devan dengan ceria.
Krisnel menggeleng bingung “Kau ada-ada saja..” gumam Krisnel dengan bahasa Indonesia.
“Kau curang..”.
“Curang apa?”.
“Menggunakan bahasa yang tidak kumengerti..” balas Devan dengan cemberut.
Krisnel tertawa keras.
“Kau membuatku menjadi orang bodoh..” gerutu Devan dengan bibir manyun.
“Kau ini !” sahut Krisnel dengan gemas sambil mengacak-ngacak rambut Devan.
“Jangan bersedih lagi,Kissy..”.
Suara Devan terdengar serius.Krisnel terdiam menatap Devan.Entah kenapa perasaan sukanya itu muncul kembali.Krisnel segera menarik tangannya,tapi ditahan oleh Devan.
“Kau harus tersenyum..”,Devan tersenyum lembut menatap Krisnel.
Lagi-lagi Krisnel terpesona dengan senyum itu.
“Kau kenapa?” tanya Devan sambil melihat Krisnel yang hanya diam.
Krisnel menggelengkan kepala dengan cepat dan menarik tangannya.Rasa malu kembali menjalar di seluruh tubuhnya.Sudah dipastikan mukanya sekarang merah sekali.
“Wah,wah,wah..jangan-jangan..kau suka padaku ya?” tebak Devan dengan tersenyum jahil.
Krisnel mendengus “Tidak!”.
Devan tertawa “Kau lucu..”.
Krisnel bingung “Apa?”.
“Mukamu..mukamu..itu seperti kepiting rebus..” tawa Devan meledak.
243Please respect copyright.PENANA8XDEDYJDTu
Krisnel langsung berdiri “Aku tidak menyukaimu!” desis Krisnel dengan menahan malu.
Krisnel melangkahkan kakinya dengan cepat.Tidak peduli tawa Devan yang masih terdengar di telinganya.Hari ini,Krisnel akan marah besar kepada lelaki itu.Pasti!
***
“Hei!!!! tunggu!!!” seru Clara sambil berlari.
Krisnel membalikkan badan “Clara?” tanyanya sambil berhenti.
“Ya,aku..kenapa kau terlihat kesal sekali?” jawab Clara sambil menarik nafas dalam-dalam mengumpulkan oksigennya kembali.
“Tidak..biasa saja..” sahut Krisnel cuek.
“Kau bisa berbicara denganku? sebentar saja..” pinta Clara dengan wajah memelas.
“Ada apa?”.
“Kau punya kekasih?”.
“Tidak..” jawab Krisnel dengan kesal.
“Hm..apa kau tahu,Krisnel..aku sempat hamil..seperti katamu waktu itu..”.Clara menatap Krisnel dengan wajah bersalah “Aku menyesal sekali..waktu itu,seandainya aku mengikuti saranmu,maka bayiku akan selamat..” tatapnya dengan sedih.
Krisnel mengangkat bahu pelan “Tidak apa-apa..”.
“Tapi,kau tahu dari mana aku hamil saat itu?”.
Krisnel terkejut “Hanya tebak saja..” jawabnya sambil menunduk.
Clara terdiam sebentar “Aku dikatakan dokter mengalami kelainan pada rahimku..”.
“Benarkah?” anya Krisnel sambil mendongak.
Clara membuang nafas “Aku takut,aku tidak bisa hamil..”.
“Kau bisa hamil..pakai saja obat dulu,seperti..penambah hormon,misalnya?”.
“Ya,sepertinya aku bisa coba yang itu..”.
Krisnel mengangguk pelan.
“Ah! Kau mau kemana?” tanya Clara dengan senyum mengembang.
“Ke hotel..”.
“Bagaimana kalau kita jalan bersama?”.
Krisnel ragu.
Clara melihat itu “Tenang saja,aku tidak akan membawa masalah..” terangnya dengan tersenyum.
“Oke..” angguk Krisnel dengan santai.
243Please respect copyright.PENANA3G88qpGcCV
Mereka berjalan bersama. Baik Krisnel amupun Clara sama-sama sibuk dengan pikiran mereka sendiri.Ketika dilihatnya sudah berada didepan hotel,Krisnel bernafas lega.
“Sampai jumpa,Kris..” tepuk Clara lembut.
“Ya..see you..”.
Krisnel hendak berjaln memasuki hotel,namun langkahnya terhenti,ketika dilihatnya William sedang berdiri di pintu masuk bersama Katherine dan David.Dengan malas Krisnel mencoba melewati mereka.
“Kau disini juga?” ejek Katherine terang-terangan.
Krisnel menoleh “Ya..” jawabnya sambil menoleh kembali kedepan.
“Kau tidak pantas berada di hotel ini..” ejek Katherine dengan pedas.
Krisnel menahan emosinya dan berjalan kembali.Tanpa menoleh kearah belakang.
“Kau mengenalnya?” tanya William curiga.
Katherine tersenyum senang “Tentu saja,dia itu adalah teman sekolahku,dan aku menganggapnya, hanya anak miskin yang salah bersekolah di tempatku..” jelasnya dengan wajah licik.
William menatap tajam “Kurasa kau tidak bisa menilainya seperti itu..”.
Katherine terbalak “Apa maksudmu?kau mengenalnya?”.
William hendak menjawab,namun david sudah ada diantara mereka berdua “Kita masuk..sudah malam..”.
William memutar bola matanya “Malam saja belum..” sanggahnya.
David hanya tersenyum.
“Baiklah,aku mau kembali kekamarku..bye!”.William sudah merasa lelah.Apalagi hatinya terasa teriris ketika melihat Krisnel bersama dengan lelaki lain.William ingin menariknya dan memborgolnya agar tidak pergi kemana-mana.
“William mengenalnya,bukan?” tanya Katherine kepada David.
“Aku tidak tahu..” sahut David sambil mengangkat bahu.
Katherine terdiam.Ada yang tidak beres disini..kenapa harus Krisnel lagi?.Katherine menahan emosinya naik.Ia harus mencari tahu..
243Please respect copyright.PENANAROHfJb9Kod
243Please respect copyright.PENANAIH16pCi0VZ
243Please respect copyright.PENANATLjPnInKIC
243Please respect copyright.PENANAkafJEjHik1
243Please respect copyright.PENANAu67w0AdH0j
243Please respect copyright.PENANA640rYJs2hQ
243Please respect copyright.PENANAnN3hVkIvhV
“Apa!? kau ingin membeli rumah di Pulau Jeju??” tanya Nana dengan tidak percaya.
Krisnel menatap Nana dengan kesal “Apa ada masalah dengan itu?”.
“Tidak,tapi untuk apa?”.
“Kesenangan..”.
Nana menaikkan satu alisnya “Aku tidak percaya..”.
Krisnel mendesah pasrah “Baiklah..aku membelinya untuk Ayahku,kau tahu,Ayahku akan berulang tahun sebentar lagi..”.
“Bukankah,kau termasuk orang yang tidak seperti itu?” tatap Nana dengan jijik.
Krisnel menyipitkan mata “Apa?aku orang seperti apa memangnya?” tantang Krisnel dengan kesal.
“Kau kan tidak mau mengeluarkan uang hanya untuk keperluan tidak penting,bagimu..”.
“Ayahku penting..”.
Nana menahan tawanya “Kau benar”.
Krisnel menyipitkan mata “Jika aku,aku bisa membeli barang mewah,tapi aku tidak mau,tidak penting buatku.”.
“Lalu,uangnya..apakah cukup?”.
“Uangku lebih dari cukup..”.
Nana menangguk.Dirinya tahu bahwa dibalik kesedarhanaan Krisnel,sebenarnya Krisnel memiliki tabungan yang terbilang banyak.Hanya saja,temannya itu tidak mau menunjukkannya.
“Kau sudah menetapkan rumah yang mana,yang akan kau beli?” tanya Nana kemudian.
“Sebenarnya..aku masih mencari..”.
“Hm..”.
“Aku meminta Laura untuk mencarikannya..”.
Nana mengangguk “Lalu..apakah nanti rumah itu akan ditempati?bukankah Ayahmu tidak mau tinggal dikota ini?” ragu Nana.
“Sepertinya tidak mau..jika dia tidak mau,bisa aku tempati sendiri..”.
“Ajak aku..”.
Krisnel tertawa kecil “Tidak akan..”.
Nana berdecak kesal “Jangan begitu..aku ini temanmu tahu!” nada keberatan terdengar disana.
“Kalau begitu berkelakuanlah dengan baik..” cubit Krisnel gemas.
Nana memegang pipinya “Sakit tahu!”.
Krisnel tertawa kecil “Maaf..”.
243Please respect copyright.PENANAXB7fJ4uXnh
***
Leo mendengar pembicaraan keduanya. Leo saat ini berada di belakang mereka ketika mereka sedang membicarakan membeli rumah di Pulau Jeju.Alis Leo bertaut heran mendengar pembicaraan keduanya.Saat berjalan keluar lift,langkah Leo sangat pelan,masih memikirkan persoalan tadi.Dari mana Krisnel mendapat uang untuk membeli rumah?bukankah dia tidak kaya?Atau..ada yang di sembunyikan disini..ada yang janggal..pikirnya.
“Kau habis dari mana saja?kami mencarimu..” tanya David heran.
Leo bengong.Masih memikirkan apa yang didengarnya tadi.
“Kau kenapa?” cemas David sambil menatap Leo dengan gelisah.
Leo tersadar dan segera mengembalikan semua pikirannya “Tidak..aku baru sampai,mungkin aku hanya lelah..”.
“William menunggumu dikamarnya..kami semua senang akhirnya kau datang kemari..aku pikir kau tidak akan datang,kawan..”.
“Kenapa aku tidak datang?” balas Leo sambil bercanda.
“Mungkin karena aku..” gumam David pelan.
Namun Leo mendengarnya “Bukan karenamu..” balasnya dengan tersenyum.
Mereka saling berpandangan sebentar.Akhirnya David memutuskan pandangannya dari Leo sambil berpura-pura batuk.
Leo tahu itu “Bagaimana William sekarang?” tanyanya berusaha mencairkan suasana.
“Well,dia agak gila,kau tahu..”.
Leo tersenyum “Kurasa aku tahu permasalahannya apa..”.
“Kita semua tahu..”.
Leo tersenyum jahil “Mungkin,aku harus menari telanjang didepannya..” usulnya dengan serius.
David tertawa keras “Kau bisa mencoba itu..”.
“Dimana Clara?”.
“Di kamar..”.
Leo terdiam sebentar “Apakah sudah ada kemajuan?” lanjutnya.
David membuang nafas pelan “Kami sedang mencoba dengan obat dulu..”.
Leo menatap David agak lama.Leo membuka mulutnya dan diurungkan.David melihat keraguan teman lamanya itu “Apa ada seseuatu yang ingin kau sampaikan,Leo?”.
Leo terkejut “Hanya..”.
“Kau adalah temanku,aku percaya kepadamu..”.
Leo menatap David dengan tidak percaya “Kau percaya kepadaku?”.
ns 18.68.41.175da2