Sebut saja namaku Husni. Aku kuliah di sebuah universitas swasta di kota xxx. Kota xxx sebuah kota kecil. Tapi beruntungnya aku diterima sebuah perusahaan garmen jadi aku statusnya kuliah sambil bekerja.
Aku jauh dari keluarga, sehingga di kota ini aku mencari kosan yang dekat dengan tempat kerja. Namun sangat sulit mendapatkan tempat kosan. Akhirnya aku mendapatkan informasi jika ada sebuah keluarga yang menerima anak kost yang bekerja.
Akhirnya aku mendatangi keluarga itu.
“ Maaf, apa aku bisa mendapatkan kamar untuk disewa?” tanyaku saat bertemu dengan Ibu Jessica pemilik rumah.
“ Aku bekerja di perusahaan garmen dan tidak memiliki keluarga di kota ini “ tuturku pada Ibu Jessica yang memandangku
“ Hmm, kebetulan ada kamar kosong diatas, jika kamu mau kamu bisa menyewanya” ujar Bu Jessica padaku.
Sewanya berapa bu?” tanyaku padanya.
“ Untuk kamu biarlah membayar sewa sebesar 300 ribu perbulannya. Itu kalau kamu mau” ungkap Bu Jessica
“ Saya mau bu!” langsung mengiyakan uang sewa yang dikatakan
Bu Jessica memiliki seorang keponakan yang juga kuliah. Bedanya dia kuliahnya di universitas negeri.
Ibu Jessica wanita separuh baya, memiliki tubuh yang masih montok dan berwajah cantik.
Seperti biasanya aku akan sarapan pagi bersama keluarga mereka. Dan Tiar sebut saja nama keponakan Ibu Jessica, dengan tubuh atletisnya.
Tiar sedikit cuek orangnya, pendiam dan lebih banyak berdiam diri dirumah. Ibu Jessica bangga memiliki keponakan seperti Tiar.
Tiar pemuda yang yatim piatu. Kedua orangtuanya meninggal dunia ketika Tiar masih berumur 10 tahun. Dan Bu Jessica keluarga satu - satunya yang membesarkannya.
Namun ada larangan yang harus dipatuhi oleh Tiar. Dia tidak boleh berhubungan dengan wanita. Apalagi sampai pacaran.Jika aturan itu dilanggar oleh Tiar maka hukumannya sangat berat. Tiar saat ini telah menginjak usia 22 tahun.
“ Inilah kamar kamu “ Bu Jessica memperlihatkan kamarku. Cukup luas dan sudah memiliki perabot. di dalamnya. Artinya aku hanya tinggal membawa pakaian saja.
“ Silahkan kamu bisa istirahat dulu. Tepat pukul 7 malam kita akan makan malam bersama” kata Bu Jessica padaku yang melangkah keluar dan menutup pintu kamarku.
Aku mengeluarkan seluruh pakaian dari koper dan menatanya di dalam lemari. Setelah itu aku meraih handuk untuk mandi. Badanku terasa lengket karena keringat. Baru saja aku akan melangkah kamar mandi, aku mendengar suara dari kamar sebelah. Suara desahan nafas yang saling memburu. Mengerang dan menjerit.
Aku mendekatkan telinga kiriku pada dinding yang terbuat dari papan gypsum. Saat aku tengah asyik mendengar suara tersebut, mataku tertuju pada sebuah benda yang panjang. Ku dekati, dan kucabut pelan benda itu yang ternyata kayu. Dan ternyata kayu itu untuk menutup lubang kecil tapi dapat mengintip dengan jelas.
Ku lihat dikamar sebelah, seorang pemuda dengan bergumul dengan seorang wanita. Wanita itu tengah berada diatas tubuh pemuda itu. Dia bergerak dengan cepat menindih tubuh pemuda yang meremas kedua buah dada gadis itu.
Tubuh mereka menyatu.” Ahhhh…ahhh…..ahhh…ini enak…..uhhh….kontolmu menusuk jauh ke dalam…aahhh…” jerit nikmat gadis itu dan terus bergerak dengan cepat. Sesekali kulihat gadis yang bertetek besar itu memutar pantatnya.
Aku terus mengintip permainan panas keduanya, kali ini kulihat sang pemuda membalikkan tubuh montok sang gadis dan kemudian dia menghentakkan pantatnya diiringi jerit nikmat gadis tersebut.
Pemuda itu mencium bibir gadisnya sambil menggoyangkan pantatnya naik turun diatas tubuh padat gadis.
Sang gadis meremas kedua teteknya sambil melayani pemuda diatas saling melumat dan saling memagut.
“ Ahhhhh…lebih kuat ……masukkan lebih dalam kontolmu…..ahhhhh…ini sangat nikmat…” jerit enak gadis tersebut. Dia meracau menahan rasa nikmat yang dari sodokan kontol pemuda yang semakin dalam. Pemuda itu kulihat mengangkat kaki kiri sang gadis dan menaruhnya di bahunya.
Dia dengan cepat menggoyangkan pantatnya, menghentakkan kontolnya yang besar hingga tak nampak lagi.
Mata mereka merem melek dengan nafas yang saling memburu.
“ Ahhh……ahhh…….aku mau keluar….Tiar…..lebih cepat……sodok punyaku lebih dalam….ahhh….ahhh ahhhh…nikmat sayang” jerit nikmat gadis itu. Dia mencengkram pinggul pemuda menahan goyangan.
Kulihat gadis itu berkejat beberapa kali dan bangun. Dia dengan liar melumat bibir pemuda itu yang kembali menggoyangkan tubuhnya. Posisi mereka kini dalam keadaan duduk.
“ Ahhh….ahhh……kita keluarin sama - sama…ahhh…..lubang kamu enak banget…”
“ Lubang kamu menyedot kontolku, memijatnya…ahhh……” pemuda itu melayani sang gadis bermain mulut dengan liar.
Hingga akhirnya kulihat keduanya lemas dan terbaring diatas ranjang dalam keadaan saling berpelukan.
“ Aku cinta kamu “ ucap gadis itu
“ Aku juga mencintaimu” balas pemuda itu lalu mencium bibir tipis gadisnya
Akupu yang takut ketahuan segera menutup kembali lubang yang mungkin sengaja dibuat untuk mengintip.
Aku melanjutkan aktifitas yang tadi tertunda. Aku masuk ke dalam kamar mandi dan mandi.
Pukul 7 malam tepat aku sudah berada di ruang makan, bersama Bu Jessica.
“ Kita tunggu Tiar beberapa menit “ kata Bu Jessica padaku.
“ Iya bu “ jawabku
Dari atas kulihat seorang pemuda, yang ternyata telah kuintip di kamar sebelahku. Ternyata pemuda itulah keponakan Bu Jessica.
Wajahnya tampan, denga tubuh atletis. Rambutnya tertata rapi. Dengan kulit tubuh bersih.
8790Please respect copyright.PENANAaO49xrtP6T