Intan merupakan seorang mahasiswi kedokteran dari sebuah universitas swasta di Yogyakarta yang terkenal memiliki banyak mahasiswi cantik serta seksi, tidak hanya itu saja, disana juga banyak mahasiswi yang katanya bisa di-booking, walaupun dengan harga mahal tentunya. Intan sendiri merupakan mahasiswi kedokteran yang sebentar lagi akan melakukan praktek di daerah terpencil di daerah Purwokerto, Jawa Tengah. Intan mempunyai seorang pacar yang bernama Rangga, dia hanyalah seorang buruh pabrik, walaupun begitu tekad kerja keras untuk menjadi tulang punggung keluarganya-lah yang membuat Intan jatuh hati dan akhirnya bersedia menjadi pacarnya. Intan sendiri memakai hijab modern ketika keluar rumah, tapi tidak ketika bersama Rangga, seperti sore itu di kontrakan Rangga..
"Aaahh uuhh.. Ranggaaa.. nikmatnya sayangg!" Teriakan dan desahan nikmat berasal dari bibir seorang calon dokter yang sehari-harinya berhijab, Intan. Dia sedang mendaki bukit kenikmatan bersama kekasihnya, Rangga. Seperti biasa, sore itu ketika semua teman Rangga pulang ke kampong halamannya masing-masing, dia mengayuh perahu birahi bersama Intan.
"Uuuhh memek kamu enak banget ngejepit kontol aku sayangg uuhh!". Rangga hampir tidak tahan untuk menyemprotkan isi testisnya ketika Intan berkata, "Iyaaa, kontol kamu juga nusuk banget kedalem memek aku bebbb!"
Intan yang saat itu hanya tinggal memakai bra, masih menggoyang pantatnya diatas pangkuan Rangga. "Uuuhh kamu kuat banget sih sayangg udah 15 menit belum keluar juga! Uuuhh!". Rambutnya yang tergerai panjang membuat kesan menggairahkan bagi Rangga.
"Aku udah mau keluar yang uuhh aku harus keluar dimana nih?" Rangga sudah sangat ingin mengeluarkan spermanya daritadi pagi ketika melihat foto-foto selfie telanjang Intan yang dikirim via Line.
"Diluar sayangg! Uhh aku masih masa subur soalnya nih uuhh bareng-bareng ya sayangg!" Intan mengingatkan.
Crott! Crott! Hampir lima kali semprotan sperma dari penis Rangga akhirnya jatuh keatas perutnya sendirit ketika penisnya dikeluarkan dari vagina Intan, Intan pun membantunya dengan mengocok penisnya agar semua isinya keluar, serta sesekali mengulumnya.
"Uuuhh sayangku Intan, makasih ya buat ngentot sore ini uuhh aku keluar banyak banget nih!" Rangga tidak sadar bahwa Intan hampir klimaks tapi belum mencapai puncak orgasme. Oleh karena itu, dia seolah tidak peduli ketika jatuh tertidur dan Intan mengocok vaginanya sendiri dengan dua jari tangannya sendiri.
"Uuuhh uuhh Rangga, kontol kamu enak banget uuhh memekku bakal selalu kangen kontol kamu kalo aku udah di Purwokerto uuhh kontol kamu boleh aku bawa aja gak uuhh. Itulah kebiasaan Intan untuk menaikkan birahinya, bicara kotor. Dan akhirnya, crott! Crott! Intan mencapai puncak orgasmenya dan ikut tidur disebelah Rangga yang sudah tidur lebih dulu. Intan tidak tersenyum.
Keesokan harinya..
Intan terbangun dan memakai sebuah kemeja putih polos yang terlalu besar ukurannya karena itu punya Rangga, dan didalamnya sudah tidak memakai dalaman. Dia menuju dapur dan mengambil minum ketika ada suara pintu diketuk. Tok tok! Intan sempat mengintip dari jendela dan itu adalah Pak Jarwo, ketua RT disini. Intan mengenakan hotpants dan mengancingkan kemejanya sampai atas, dia membuka pintu.
"Iya, Pak Jarwo kan? Ada apa ya pak?"
"Eh ada mbak Intan, begini mbak, ada sesuatu yang harus dibicarakan, boleh saya masuk? Mas Rangga- nya ada? Atau teman-temannya yang lain?"
Bingunglah Intan untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalau dibilang ada maka teman-teman Rangga akan dipanggil tapi kalau dijawab tidak ada, maka Intan dan Rangga akan langsung diarak keliling desa karena dituduh berbuat asusila. Mata Pak Jarwo pun tak pernah lepas dari paha putih Intan, wanita yang selama ini tertutup dan memakai hijab ternyata bisa menjadi binal juga, begitulah pikir Pak Jarwo.
"Tidak ada pak". Akhirnya Intan menjawab dengan jujur. Pak Jarwo tersenyum licik.
"Ah begini, tadi malam ada laporan dari warga bahwa mbak Intan menginap berdua disini dengan mas Rangga. Sudah menjadi etika moral disini bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan, bisa jadi fitnah bahkan bisa kita arak keliling desa." Pak Jarwo menjelaskan duduk permasalahan dengan santai.
"Iya pak, saya minta maaf. Lain kali tidak akan kita ulangi lagi." Intan berusaha memilih kata-kata dengan hati-hati agar tidak salah ucap dan supaya kejadian kali ini tidak menjadi buah bibir masyarakat desa. "Ohya bapak mau minum apa? Saya bikinkan kopi ya." Intan berusaha mengalihkan bahan pembicaraan.
"Tapi ada beberapa syarat ketika mbak Intan ingin kejadian ini tidak menjadi besar, mungkin mbak Intan bisa buatkan saya kopi terlebih dahulu." Ujar ketua RT ini dengan begitu santainya.
Intan pun berjalan menuju dapur diikuti ekor mata Pak Jarwo yang sudah sangat lapar untuk menyantap belahan pantat montok kepunyaan Intan. Diam-diam Pak Jarwo mengikuti Intan ke dapur, dan seketika itu pula mendekap Intan dari belakang dan menutup mulutnya.
"Ini syarat pertama, saya mau kopi susu dan.. susunya langsung dari sini.." Pak Jarwo mengelus pelan payudara Intan yang tidak ditutupi bra dan hanya dilapisi kemeja tipis. Seketika Intan berusaha berontak tapi apalah daya Intan melawan kekuatan Pak Jarwo. Intan juga takut Rangga terbangun dan memergoki mereka.
"Hmm kamu memang binal, pagi-pagi sudah menggoda saya dengan tidak memakai bra dan memakai celana pendek.." ujar Pak Jarwo.
"Intan baru bangun tidur, Pak Jarwo.." Intan sudah memahami maksud dari Pak Jarwo yang mendekapnya saat ini dan mencoba santai. "Pak Jarwo mau pakai susu? Yang kanan apa yang kiri? Aahh.." kata Intan manja. Seketika itu juga Intan berubah menjadi sangat binal dengan harapan permainan ini cepat selesai. Mendengar Intan yang dipikirnya susah ditaklukan lalu menjadi seperti pelacur, tak ayal penis Pak Jarwo pun menegang kuat bahkan hampir keluar dari celana bahannya saking panjangnya.
"Intan.. Intan.. kamu luarnya saja berhijab, mahasiswi kedokteran, tapi dalamnya tidak beda dengan para perek yang saya temui di jalanan. Kalau begitu langsung masuk ke syarat kedua, Kamu harus menjadi budak seks saya.." kata Pak Jarwo sambil tangannya terus menerus meremas payudara milik Intan.
ns 15.158.61.17da2