Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
8058Please respect copyright.PENANAPQVcEltsSD
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
8058Please respect copyright.PENANAbCvpVrikEB
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
8058Please respect copyright.PENANAItYHE3dx31
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
8058Please respect copyright.PENANAI9ySmI88f3
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
8058Please respect copyright.PENANApCKzldkkVD
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
8058Please respect copyright.PENANApeyizHL80l
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
8058Please respect copyright.PENANAd0ZsfrM0rc
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
8058Please respect copyright.PENANAoXfS3ol9nB
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
8058Please respect copyright.PENANAREnag6kU2o
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
8058Please respect copyright.PENANA3dOuJsNXQU
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
8058Please respect copyright.PENANAeM9he85gdN
“Iya, sama – sama kek.”
8058Please respect copyright.PENANAgeNjJ5Tv9i
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
8058Please respect copyright.PENANAlb8jpYPn9C
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
8058Please respect copyright.PENANAyFFrsKlosj
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
8058Please respect copyright.PENANAkbMsIugD1b
+-+
8058Please respect copyright.PENANAemOAgAa5b9
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
8058Please respect copyright.PENANAZNltKZtHYi
“Assalamualaikum.”
8058Please respect copyright.PENANAt0WOlNhwA4
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
8058Please respect copyright.PENANAfTwsBJOqGJ
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
8058Please respect copyright.PENANAbrbD26UP8h
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
8058Please respect copyright.PENANACnxbPBsEgZ
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
8058Please respect copyright.PENANA1jn4uZuUsM
“Gimana sekolahnya sayang?”
8058Please respect copyright.PENANABRro1KRz99
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
8058Please respect copyright.PENANAK3oa6HL4hW
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
8058Please respect copyright.PENANA20fNhy3eRF
8058Please respect copyright.PENANAb4ftIeHOha
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
8058Please respect copyright.PENANANNE3IMijut
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
8058Please respect copyright.PENANAkzx6ayCveC
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
8058Please respect copyright.PENANAZGj6fuAOJX
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
8058Please respect copyright.PENANAx6lvusoAb8
“Diapa – apain bagaimana?”
8058Please respect copyright.PENANA6wi6y0APh4
“Mama takut kamu diculik sayang.”
8058Please respect copyright.PENANAS6JoX13iKp
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
8058Please respect copyright.PENANAMRjneMe02C
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
8058Please respect copyright.PENANAId59MRm1Ne
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
8058Please respect copyright.PENANAzzAQrycwbn
“Pokoknya gak boleh.”
8058Please respect copyright.PENANA3gEXKrcL7N
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
8058Please respect copyright.PENANANAS2FWCDCa
“Temen siapa?”
8058Please respect copyright.PENANALP6lKzxCbC
“Sukma mah.”
8058Please respect copyright.PENANA28yYAaSvYH
“Ganti dulu pakaiannya.”
8058Please respect copyright.PENANAxNENL03HdM
“Iya dong mah.”
8058Please respect copyright.PENANA4Oipf6oq1v
@@@
8058Please respect copyright.PENANAZYS4sUJ46Y
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
8058Please respect copyright.PENANAX8JB8zYrJ3
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
8058Please respect copyright.PENANAsKuIBNwIku
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
8058Please respect copyright.PENANAwVv5uubLGw
“Waalaikum salam.”
8058Please respect copyright.PENANAtnyB0tsHma
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
8058Please respect copyright.PENANAzOMotS6RAC
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
8058Please respect copyright.PENANA1h85ZqI21K
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
8058Please respect copyright.PENANABNDDaHOKJI
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
8058Please respect copyright.PENANAvT74cKvjZ8
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
8058Please respect copyright.PENANADmN5by5WoL
* * *
8058Please respect copyright.PENANASW2er7XmHy
“Erna mana mah?”
8058Please respect copyright.PENANAIz05J902Rd
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
8058Please respect copyright.PENANAuJHBCEkVdp
“Sampai jam segini?”
8058Please respect copyright.PENANA5v27Ecj0ve
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
8058Please respect copyright.PENANAdYnNcu0Ks5
“Tumben mama izinin.”
8058Please respect copyright.PENANAMe0DDzjckn
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
8058Please respect copyright.PENANAuEH66WKS2d
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
8058Please respect copyright.PENANA691bDTnz3V
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
8058Please respect copyright.PENANAYIrI43FUBp
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
8058Please respect copyright.PENANAIqtnWtHDEg
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
8058Please respect copyright.PENANADP14A6Mo1m
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
8058Please respect copyright.PENANAlFXxkbnmQv
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
8058Please respect copyright.PENANAx9t4xYSNsR
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
8058Please respect copyright.PENANAdfIzFmM4wo
***
8058Please respect copyright.PENANAQJsANtkYaZ
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
8058Please respect copyright.PENANAvEjbHXb6gK
***
8058Please respect copyright.PENANAs2knpfSMy2
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
8058Please respect copyright.PENANAzn7l3lgdu2
“Cukup satu kata, kenapa?”
8058Please respect copyright.PENANAyjALc573K8
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
8058Please respect copyright.PENANACElQlmnbLJ
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
8058Please respect copyright.PENANAEyhG16kFWp
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
8058Please respect copyright.PENANAdHMoMNXBeB
Hening.
8058Please respect copyright.PENANAKDF7ABnrNn
Hening..
8058Please respect copyright.PENANAzY8IaYKQKu
Hening…
8058Please respect copyright.PENANAnbk81PrnsB
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
8058Please respect copyright.PENANAZhbjDGUXgH
“Maksudmu apa?”
8058Please respect copyright.PENANAjY9lzdsUq6
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
8058Please respect copyright.PENANAuLdwTwS3cP
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
8058Please respect copyright.PENANAmJVGnueYyE
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
8058Please respect copyright.PENANAm1Z4uq2BrL
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
8058Please respect copyright.PENANAQ7xFmRNcjV
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
8058Please respect copyright.PENANAIPXHhz0iMq
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
8058Please respect copyright.PENANALmFF6XSOW5
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
8058Please respect copyright.PENANAlxWH91E3MA
“Bersihin dong mah”
8058Please respect copyright.PENANAUMKnIRxedB
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
8058Please respect copyright.PENANAa94BNmvMO8
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
8058Please respect copyright.PENANAFspFZC7KlD
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
8058Please respect copyright.PENANAZ2ivda5Ele
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
8058Please respect copyright.PENANA1iMdsDCfN9
“Iya nak.”
8058Please respect copyright.PENANAQRvr5XYxmQ
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
8058Please respect copyright.PENANAGXSPzXXuCW
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
8058Please respect copyright.PENANAti9sWRdxYB
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
8058Please respect copyright.PENANA27SZntlz7b
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
8058Please respect copyright.PENANAtDrmBDX06X