Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
3984Please respect copyright.PENANA5i7rmWFCx7
“Assalamualaikum.”
3984Please respect copyright.PENANAH3Nj2k8t8i
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
3984Please respect copyright.PENANAUUTEHOALZp
“Iya. Aduh…”
3984Please respect copyright.PENANAGJZlZ90qks
“Kenapa sayang?”
3984Please respect copyright.PENANAmRiMRiPePt
“Cepet berlutut mah?”
3984Please respect copyright.PENANAzqY0SwhXKw
“Berlutut?”
3984Please respect copyright.PENANAOpOQN8L5mq
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
3984Please respect copyright.PENANAUnbNHwcyJn
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
3984Please respect copyright.PENANAgT3RTtIlLc
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
3984Please respect copyright.PENANApkYkVeUcmt
“Iya sayang.”
3984Please respect copyright.PENANAylrsDeVj6c
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
3984Please respect copyright.PENANANsGJWhsnZ0
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
3984Please respect copyright.PENANA94xuKheIPb
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
3984Please respect copyright.PENANAe5E7bjNCn6
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
3984Please respect copyright.PENANAPjBlSjqy0P
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
3984Please respect copyright.PENANANWsZ2ZMF9U
“Masih ingin mah?”
3984Please respect copyright.PENANA3g8qltfjNA
“Iya sayang.”
3984Please respect copyright.PENANAoHGgpS6ZS6
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
3984Please respect copyright.PENANAeLB5zCKvtl
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
3984Please respect copyright.PENANAks26xGyICa
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
3984Please respect copyright.PENANAj5xfoe1lZ3
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
3984Please respect copyright.PENANAboOqpLOvif
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
3984Please respect copyright.PENANApaXDSQRNDp
“Lepasin dong celana Erna mah.”
3984Please respect copyright.PENANA7rIbz9Zm8q
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
3984Please respect copyright.PENANAhUOTMydxXU
3984Please respect copyright.PENANAJVSXttzjaP
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
3984Please respect copyright.PENANA5T6LxVFZkG
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
3984Please respect copyright.PENANAlZpcjOf9mS
“Jilatin lagi mah!”
3984Please respect copyright.PENANAxD63UnRs4b
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
3984Please respect copyright.PENANAhn7lTgRYVL
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
3984Please respect copyright.PENANAU6THZi1RNF
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
3984Please respect copyright.PENANAwjnGW9ebe1
***
3984Please respect copyright.PENANAzfv1AZYqPB
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
3984Please respect copyright.PENANASB1AIZPFJC
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
3984Please respect copyright.PENANAYCU9FweYDi
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
3984Please respect copyright.PENANAT8GZ7CCSRY
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
3984Please respect copyright.PENANAKquG4nb4MN
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
3984Please respect copyright.PENANAYZ8rCXAnvx
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
3984Please respect copyright.PENANASbFkvK51LX
“Sengaja?”
3984Please respect copyright.PENANAXj2IqONxaP
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
3984Please respect copyright.PENANAO7bQwJEvar
“Sini mah, bukain celana Rina!”
3984Please respect copyright.PENANASD6NjakyHy
“Hah, digigit lagi?”
3984Please respect copyright.PENANAKlcZKHD46e
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
3984Please respect copyright.PENANAQjeP7bqUnq
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
3984Please respect copyright.PENANAy5xrXx9ilx
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
3984Please respect copyright.PENANABuqhwea67W
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
3984Please respect copyright.PENANA0zUYTQi5Ru
“Masa sih mah?”
3984Please respect copyright.PENANApjeXWM72Od
“Iya sayang.”
3984Please respect copyright.PENANAiaO5jPo29k
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
3984Please respect copyright.PENANAC1y2LLHpsk
Erna menganggukan kepala?
3984Please respect copyright.PENANA1HCfuTTlgf
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
3984Please respect copyright.PENANAjbiBhQMWRz
“Iya.”
3984Please respect copyright.PENANAGyxirrvhUM
“Iya apa?”
3984Please respect copyright.PENANA98TqmoNXSl
“Iya mau.”
3984Please respect copyright.PENANAMgq7fdEauo
“Iya mau apa?”
3984Please respect copyright.PENANAAFha7ciV0x
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
3984Please respect copyright.PENANApa8ApxLkSZ
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
3984Please respect copyright.PENANAEkZaiwC2x9
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
3984Please respect copyright.PENANA5D7OPq75MG
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
3984Please respect copyright.PENANAfIe6Pg0qsf
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
3984Please respect copyright.PENANAkZwsp2xpx1
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
3984Please respect copyright.PENANAQg3vSK8xRN
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
3984Please respect copyright.PENANADONL2DAxhM
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
3984Please respect copyright.PENANAoBb6UAOldk
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
3984Please respect copyright.PENANAT2FtVtGKKA
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
3984Please respect copyright.PENANAH6dsODJgjY
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
3984Please respect copyright.PENANA6UHyAc8mi2
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
3984Please respect copyright.PENANAHNDThiVBpU
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
3984Please respect copyright.PENANAyFweIPxfk8
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
3984Please respect copyright.PENANAm8a70lYVZW
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
3984Please respect copyright.PENANAxeE9jvgGHC
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
3984Please respect copyright.PENANA8izLq6pTHt
***
3984Please respect copyright.PENANABUsErKHkc4
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
3984Please respect copyright.PENANAOyvMfAG9Nz
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
3984Please respect copyright.PENANAXXW9drIlSD
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
3984Please respect copyright.PENANAk0jxFtNEIC
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
3984Please respect copyright.PENANAU8TxkDkwmr
“Nanti mama main aja sama papa!”
3984Please respect copyright.PENANAoGgQbhyg3O
“Iya deh.”
3984Please respect copyright.PENANAO9xlSOl8W9
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
3984Please respect copyright.PENANANU7qLonLpb
***
3984Please respect copyright.PENANAA2luGugIm2
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
3984Please respect copyright.PENANAGQdP6b5IrZ
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
3984Please respect copyright.PENANAFkALNnoHya
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
3984Please respect copyright.PENANAt3Eh334k5t
***
3984Please respect copyright.PENANAgu8g0Qp30A
“Papamu mulai jarang belai mama.”
3984Please respect copyright.PENANA5eacxEFjxC
“Lho, emang kenapa Mah?”
3984Please respect copyright.PENANA41PW3RYuJo
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
3984Please respect copyright.PENANAvGo88SovqB
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
3984Please respect copyright.PENANARbQVwqxA54
“Oke deh.”
3984Please respect copyright.PENANABUSvRQzqWf
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
3984Please respect copyright.PENANAlj6DLO8emL
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
3984Please respect copyright.PENANAXID1mVD8vf
“Gerah sih pah.”
3984Please respect copyright.PENANAYPIEsZdXa9
“Kan malu kalau dilihat orang.”
3984Please respect copyright.PENANAwSIteiAoy0
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
3984Please respect copyright.PENANAc1r1mLMAuo
“Ya, terserah kamu saja.”
3984Please respect copyright.PENANAmspTMqpQYM
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
3984Please respect copyright.PENANAZspGLUzRsa
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
3984Please respect copyright.PENANAsgaq7FNY9v
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
3984Please respect copyright.PENANAOICzsUzv9C
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
3984Please respect copyright.PENANAPDl4lTd1ZH
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
3984Please respect copyright.PENANAOrC09Xzed5
***
3984Please respect copyright.PENANAtYzf7ekyUP
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
3984Please respect copyright.PENANAGAYZqUwZWp
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
3984Please respect copyright.PENANAVCPjKEjSaw
“Emang kenapa?”
3984Please respect copyright.PENANAhJxqFp28Fe
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
3984Please respect copyright.PENANAWt3yXcUAea
***
3984Please respect copyright.PENANAgIbVXNQrdP
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
3984Please respect copyright.PENANA6NhxVUg0sB
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
3984Please respect copyright.PENANASlZnTUun8d
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
3984Please respect copyright.PENANAwwTSsOM3Rx
***
3984Please respect copyright.PENANAhgJrdoUuQ5
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
3984Please respect copyright.PENANAiGTmjoqqTK
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
3984Please respect copyright.PENANA2r8vE8418n
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
3984Please respect copyright.PENANA4mJM5Plgwm
***
3984Please respect copyright.PENANAPowJ935eYH
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
3984Please respect copyright.PENANAGmzaAb5ch8
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
3984Please respect copyright.PENANAby5FsWn2nV
“Seperti ini bagaimana?”
3984Please respect copyright.PENANAC5f6wYIh6x
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
3984Please respect copyright.PENANAIAKPC1WIUh
***
3984Please respect copyright.PENANA4aU0u5qSZ1
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
3984Please respect copyright.PENANATQKgU8bs8S
***
3984Please respect copyright.PENANAjH1gsMrwG9
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
3984Please respect copyright.PENANAGbyZEFcBLP
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
3984Please respect copyright.PENANAaWPg6VoeDZ
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
3984Please respect copyright.PENANAekjT4OeZJM
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
3984Please respect copyright.PENANAqXSHHl4M9Y
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
3984Please respect copyright.PENANAgepgrPFfxM
“Iya.”
3984Please respect copyright.PENANAuQXDqbEgBH
***
3984Please respect copyright.PENANAfk1ubA4DsA
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns 15.158.61.17da2