Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
5524Please respect copyright.PENANAi4q5vHaTau
“Assalamualaikum.”
5524Please respect copyright.PENANArXLeWN8rV7
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
5524Please respect copyright.PENANAlpKlgB3Zki
“Iya. Aduh…”
5524Please respect copyright.PENANAJNIlo253CB
“Kenapa sayang?”
5524Please respect copyright.PENANAHsTkWtHv3n
“Cepet berlutut mah?”
5524Please respect copyright.PENANAlqqHeRr6Oy
“Berlutut?”
5524Please respect copyright.PENANAH8JfsFJDcV
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
5524Please respect copyright.PENANAdP5eNOGzlu
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
5524Please respect copyright.PENANAwIbAF6d1jH
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
5524Please respect copyright.PENANAH5BNjcuT0Q
“Iya sayang.”
5524Please respect copyright.PENANAlHBTT9MLeE
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
5524Please respect copyright.PENANAlTVCRGSj5l
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
5524Please respect copyright.PENANAdAIIv5oOMp
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
5524Please respect copyright.PENANAbo9EprKGSR
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
5524Please respect copyright.PENANA17pbeKHRmT
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
5524Please respect copyright.PENANANo034xfDOJ
“Masih ingin mah?”
5524Please respect copyright.PENANAcB1Q2heHsx
“Iya sayang.”
5524Please respect copyright.PENANAkVaZhCN9Fg
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
5524Please respect copyright.PENANAqotim07Yk9
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
5524Please respect copyright.PENANAVHZflvynvP
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
5524Please respect copyright.PENANAVQsReX06yA
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
5524Please respect copyright.PENANASkP8E7DMy8
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
5524Please respect copyright.PENANAWA6bgGcXjd
“Lepasin dong celana Erna mah.”
5524Please respect copyright.PENANAPpjd39mQVV
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
5524Please respect copyright.PENANAbDmRLmwcra
5524Please respect copyright.PENANAtUn3C8NIxh
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
5524Please respect copyright.PENANAv4q7ziB8g2
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
5524Please respect copyright.PENANAwKrfEO62MV
“Jilatin lagi mah!”
5524Please respect copyright.PENANAO9CN392fux
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
5524Please respect copyright.PENANA4TSLWDdrVz
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
5524Please respect copyright.PENANArVMe7dP1Np
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
5524Please respect copyright.PENANA5Tv7dXMJZP
***
5524Please respect copyright.PENANAJ5ePzncvT7
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
5524Please respect copyright.PENANARgvgBgdZ6b
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
5524Please respect copyright.PENANAOtH0aqlWic
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
5524Please respect copyright.PENANAmciXfLHDXm
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
5524Please respect copyright.PENANAeYZez8NqaA
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
5524Please respect copyright.PENANAxjju7O3wbW
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
5524Please respect copyright.PENANAfx4sfmt5U2
“Sengaja?”
5524Please respect copyright.PENANAo0WpfbMPvU
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
5524Please respect copyright.PENANAuzv20BMpus
“Sini mah, bukain celana Rina!”
5524Please respect copyright.PENANATbOMPYH7aO
“Hah, digigit lagi?”
5524Please respect copyright.PENANABapNY4yjlx
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
5524Please respect copyright.PENANAGIWD3SbbG2
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
5524Please respect copyright.PENANAdNv33TBNyF
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
5524Please respect copyright.PENANACX6ABdQdQe
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
5524Please respect copyright.PENANA5ppy7zNQIQ
“Masa sih mah?”
5524Please respect copyright.PENANAaxcxkB7MHG
“Iya sayang.”
5524Please respect copyright.PENANAdP6dacbuKO
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
5524Please respect copyright.PENANAIzvmZd62te
Erna menganggukan kepala?
5524Please respect copyright.PENANAzHAXjKubzV
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
5524Please respect copyright.PENANAUp12LqKbIj
“Iya.”
5524Please respect copyright.PENANArF1zXjCzQc
“Iya apa?”
5524Please respect copyright.PENANAAag7OC7TuD
“Iya mau.”
5524Please respect copyright.PENANARuBu9KKPqH
“Iya mau apa?”
5524Please respect copyright.PENANAzclOYCCyed
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
5524Please respect copyright.PENANA3sszxhuQND
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
5524Please respect copyright.PENANAavPEybD4EY
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
5524Please respect copyright.PENANAqQTUNwtTbD
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
5524Please respect copyright.PENANA25w2iMpE3c
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
5524Please respect copyright.PENANAT7u1hDtfnj
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
5524Please respect copyright.PENANAJ1E90pemIi
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
5524Please respect copyright.PENANA0kgo9ALGw8
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
5524Please respect copyright.PENANARCzlzyyHZs
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
5524Please respect copyright.PENANAMPbktHdgaB
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
5524Please respect copyright.PENANACX34Bq9fv2
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
5524Please respect copyright.PENANA1WwsBZixpq
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
5524Please respect copyright.PENANA6XrqeT0sA0
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
5524Please respect copyright.PENANAgooz4HqmsO
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
5524Please respect copyright.PENANAj8J5gAados
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
5524Please respect copyright.PENANAMMO71qOmmJ
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
5524Please respect copyright.PENANAE4PrCqnoMc
***
5524Please respect copyright.PENANAfWszGQO2G2
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
5524Please respect copyright.PENANAwCeysuIjsb
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
5524Please respect copyright.PENANAx1NRsDdyS9
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
5524Please respect copyright.PENANARUM2ZuHTgz
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
5524Please respect copyright.PENANARO2jjKwiS5
“Nanti mama main aja sama papa!”
5524Please respect copyright.PENANAGYSHodkdxc
“Iya deh.”
5524Please respect copyright.PENANAJETGW42li6
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5524Please respect copyright.PENANApxR8iAGZKE
***
5524Please respect copyright.PENANA5GJhWwweIP
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
5524Please respect copyright.PENANAcVEeFrpboz
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
5524Please respect copyright.PENANAL1hPDD21ap
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
5524Please respect copyright.PENANA8SYpyFUYVS
***
5524Please respect copyright.PENANAudRL3x2yTT
“Papamu mulai jarang belai mama.”
5524Please respect copyright.PENANAeaEZ7eqx19
“Lho, emang kenapa Mah?”
5524Please respect copyright.PENANA1BA2cXFhTs
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
5524Please respect copyright.PENANAaG5lCxFT0H
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
5524Please respect copyright.PENANAPHkYcXcHas
“Oke deh.”
5524Please respect copyright.PENANAxFrv2Ztgfs
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
5524Please respect copyright.PENANA2WKEDQFXMU
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
5524Please respect copyright.PENANAPNUzdMfpcX
“Gerah sih pah.”
5524Please respect copyright.PENANAFeLjVyYHtn
“Kan malu kalau dilihat orang.”
5524Please respect copyright.PENANAlptHDuXiDr
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
5524Please respect copyright.PENANA0dOVaOmP8X
“Ya, terserah kamu saja.”
5524Please respect copyright.PENANAYl1EOV9DnA
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
5524Please respect copyright.PENANAHibJS9hEpE
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
5524Please respect copyright.PENANAy8EtfjqZlK
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
5524Please respect copyright.PENANASzXvDqcoZr
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
5524Please respect copyright.PENANAC6mrRqiZor
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
5524Please respect copyright.PENANAMfLWUELDKT
***
5524Please respect copyright.PENANANJ4WaB2nM2
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
5524Please respect copyright.PENANAt2Jz4Esxe5
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
5524Please respect copyright.PENANALl4gmChpe9
“Emang kenapa?”
5524Please respect copyright.PENANAJugRTPM1a1
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
5524Please respect copyright.PENANAOe71C2OVRr
***
5524Please respect copyright.PENANAC7k574Pp24
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
5524Please respect copyright.PENANAaS1npdYiUz
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
5524Please respect copyright.PENANAwoqsA1XOm0
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
5524Please respect copyright.PENANAKoDtYk7e7X
***
5524Please respect copyright.PENANA7hIEnJzHyG
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
5524Please respect copyright.PENANAc8f5uca5WO
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
5524Please respect copyright.PENANAagD90iZ3If
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
5524Please respect copyright.PENANADsJ6ZHybCp
***
5524Please respect copyright.PENANAwu0V0jqEdx
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
5524Please respect copyright.PENANAZLVqh99diL
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
5524Please respect copyright.PENANAbTelQBtzQu
“Seperti ini bagaimana?”
5524Please respect copyright.PENANA3CXRHlD67P
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
5524Please respect copyright.PENANA7LZTeCHCTx
***
5524Please respect copyright.PENANA36z1tffBng
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
5524Please respect copyright.PENANAk9yqOdpXTP
***
5524Please respect copyright.PENANAMy3MmNedkY
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
5524Please respect copyright.PENANAv7hAPk8Oc3
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
5524Please respect copyright.PENANAXPULn2OiJn
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
5524Please respect copyright.PENANAnQhvtXUVcY
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
5524Please respect copyright.PENANAR80c2qU58R
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
5524Please respect copyright.PENANAlhIte8Yz6E
“Iya.”
5524Please respect copyright.PENANAUMgBeiMCxl
***
5524Please respect copyright.PENANAZO0PlfmJ6V
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns3.147.48.161da2