Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
2519Please respect copyright.PENANAtdqTueKU2w
“Assalamualaikum.”
2519Please respect copyright.PENANACKH6Emec2s
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
2519Please respect copyright.PENANAKlsPVu094q
“Iya. Aduh…”
2519Please respect copyright.PENANAwgJ0FNIqzQ
“Kenapa sayang?”
2519Please respect copyright.PENANAuVxNJZkLHn
“Cepet berlutut mah?”
2519Please respect copyright.PENANAk47cOlvX88
“Berlutut?”
2519Please respect copyright.PENANANdvSrhHEUz
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
2519Please respect copyright.PENANA8RnRABNSrz
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
2519Please respect copyright.PENANAMJJ9PVEwHx
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
2519Please respect copyright.PENANA0mniAaF9cH
“Iya sayang.”
2519Please respect copyright.PENANAlSLsnJPz5J
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
2519Please respect copyright.PENANAVfbiwiUe8k
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
2519Please respect copyright.PENANAmnAtXMwZn0
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
2519Please respect copyright.PENANAwbMzuHhXuw
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
2519Please respect copyright.PENANApkUXFdeNb3
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
2519Please respect copyright.PENANAZeF5mPEExW
“Masih ingin mah?”
2519Please respect copyright.PENANAzc8N29GpdR
“Iya sayang.”
2519Please respect copyright.PENANAPphaqPR6UX
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
2519Please respect copyright.PENANA2nYkv5F3je
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
2519Please respect copyright.PENANAoQuuWY61QW
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
2519Please respect copyright.PENANA9XBHThkLSz
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
2519Please respect copyright.PENANAYBdlIcYr9y
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
2519Please respect copyright.PENANAV0wHfBaplQ
“Lepasin dong celana Erna mah.”
2519Please respect copyright.PENANA01REgpLCvT
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
2519Please respect copyright.PENANAFEDGjhTMYT
2519Please respect copyright.PENANAf7jMVaH8Xs
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
2519Please respect copyright.PENANA5hi861seyX
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
2519Please respect copyright.PENANA6LihmeLpUz
“Jilatin lagi mah!”
2519Please respect copyright.PENANAOBOn3hLOIY
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
2519Please respect copyright.PENANAx567DEWfNK
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
2519Please respect copyright.PENANAWTtYOL3x5y
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
2519Please respect copyright.PENANAisPFlZkOl3
***
2519Please respect copyright.PENANAmuGfI954hL
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
2519Please respect copyright.PENANAUF5ANuR9Az
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
2519Please respect copyright.PENANAmvxmUfw2lA
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
2519Please respect copyright.PENANAfyZDFyzHWu
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
2519Please respect copyright.PENANAN9ZE8zBubt
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
2519Please respect copyright.PENANAyBEM21Nhq6
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
2519Please respect copyright.PENANA4xj7kLd43O
“Sengaja?”
2519Please respect copyright.PENANAk568PY7ONe
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
2519Please respect copyright.PENANAKHHInnzMjm
“Sini mah, bukain celana Rina!”
2519Please respect copyright.PENANACwhOhp57cB
“Hah, digigit lagi?”
2519Please respect copyright.PENANAloQF9of10R
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
2519Please respect copyright.PENANA06nKcBtLdh
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
2519Please respect copyright.PENANAb3piSHCYjr
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
2519Please respect copyright.PENANAiWDoylu2dX
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
2519Please respect copyright.PENANAF0xUCxpptA
“Masa sih mah?”
2519Please respect copyright.PENANAHIVAmcYvSP
“Iya sayang.”
2519Please respect copyright.PENANAWa5xwUHv7k
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
2519Please respect copyright.PENANAxdJVoP6rqX
Erna menganggukan kepala?
2519Please respect copyright.PENANAeTxUEcz2vI
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
2519Please respect copyright.PENANAYhrzNtOjie
“Iya.”
2519Please respect copyright.PENANAbFjDQQoWnW
“Iya apa?”
2519Please respect copyright.PENANAoLoPGdEvWj
“Iya mau.”
2519Please respect copyright.PENANABxsbqRz2cP
“Iya mau apa?”
2519Please respect copyright.PENANAuv2kx55oj5
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
2519Please respect copyright.PENANAlcEOQ0h8Wf
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
2519Please respect copyright.PENANAGvrt2RWobP
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
2519Please respect copyright.PENANAMLG5EBLep2
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
2519Please respect copyright.PENANABVsIm7SvSy
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
2519Please respect copyright.PENANAPtMH6ygRz2
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
2519Please respect copyright.PENANAwztvkl4v0C
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
2519Please respect copyright.PENANAAJ4hmGupJ4
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
2519Please respect copyright.PENANASEZw1FeyjQ
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
2519Please respect copyright.PENANAqqELXQafY5
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
2519Please respect copyright.PENANA3W29VC7AjL
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
2519Please respect copyright.PENANAuAQOWEb7i2
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
2519Please respect copyright.PENANAikOH7LS722
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
2519Please respect copyright.PENANAEl26AWl9wp
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
2519Please respect copyright.PENANADhitslxwYR
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
2519Please respect copyright.PENANA9iAIRzM1yu
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
2519Please respect copyright.PENANABAxg9u8WH7
***
2519Please respect copyright.PENANAVzDcY370LT
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
2519Please respect copyright.PENANAOCOF6Je4CK
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
2519Please respect copyright.PENANAZm7y2YW1MH
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
2519Please respect copyright.PENANAvC61fMqfCu
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
2519Please respect copyright.PENANAwSBaJ9CPjp
“Nanti mama main aja sama papa!”
2519Please respect copyright.PENANAbDRxeuuaVt
“Iya deh.”
2519Please respect copyright.PENANAKpPEssbCgq
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
2519Please respect copyright.PENANANVxphKpYJ7
***
2519Please respect copyright.PENANAnCHn0b8MIf
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
2519Please respect copyright.PENANAsu5GrWFij5
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
2519Please respect copyright.PENANAbFrQSFs5Z4
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
2519Please respect copyright.PENANAWVU80GTqYP
***
2519Please respect copyright.PENANAah65BsNBFm
“Papamu mulai jarang belai mama.”
2519Please respect copyright.PENANAJd6IE4jgQS
“Lho, emang kenapa Mah?”
2519Please respect copyright.PENANAqK9I5nL0vz
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
2519Please respect copyright.PENANAFjfB9ALCou
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
2519Please respect copyright.PENANArpNstH7U0P
“Oke deh.”
2519Please respect copyright.PENANAFqQ046u6VV
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
2519Please respect copyright.PENANAcDCRdnkCPG
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
2519Please respect copyright.PENANAnZk9DAAhbF
“Gerah sih pah.”
2519Please respect copyright.PENANA5FBP2TQZRx
“Kan malu kalau dilihat orang.”
2519Please respect copyright.PENANAqbrUTzoBkW
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
2519Please respect copyright.PENANAMoAW3hCsow
“Ya, terserah kamu saja.”
2519Please respect copyright.PENANAfdCskUVOZE
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
2519Please respect copyright.PENANAB1vnddXB3N
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
2519Please respect copyright.PENANAJkuDSN7nCC
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
2519Please respect copyright.PENANAPfqXJx8UsI
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
2519Please respect copyright.PENANAWg6OdeofiM
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
2519Please respect copyright.PENANAL1p83eN0wJ
***
2519Please respect copyright.PENANAcK9r6ykcRu
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
2519Please respect copyright.PENANAoUm7rmlLzp
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
2519Please respect copyright.PENANA00AgZ28pyI
“Emang kenapa?”
2519Please respect copyright.PENANAqlD1kQup4X
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
2519Please respect copyright.PENANA9w4Zn4iZex
***
2519Please respect copyright.PENANAViAnqcy1i5
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
2519Please respect copyright.PENANA87xOfa2Lhp
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
2519Please respect copyright.PENANAxtgjDc2FtJ
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
2519Please respect copyright.PENANAyf7jYUkeZn
***
2519Please respect copyright.PENANA2LFPXlYLu6
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
2519Please respect copyright.PENANACyeUQ0FTj2
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
2519Please respect copyright.PENANAzLRpyEKm3Z
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
2519Please respect copyright.PENANAwUfauGZ7S3
***
2519Please respect copyright.PENANACOsqk8Szr4
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
2519Please respect copyright.PENANA3owjUE44Og
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
2519Please respect copyright.PENANAOs4jU14DMp
“Seperti ini bagaimana?”
2519Please respect copyright.PENANA2Yhg93c9oU
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
2519Please respect copyright.PENANApi29oV5NBW
***
2519Please respect copyright.PENANA9OYBCOr3gg
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
2519Please respect copyright.PENANAvw8ajaSJll
***
2519Please respect copyright.PENANArWgBtP9MfI
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
2519Please respect copyright.PENANANa6hk9Di9K
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
2519Please respect copyright.PENANAmlHDIlynKy
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
2519Please respect copyright.PENANAYvf92y45YL
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
2519Please respect copyright.PENANALH4o649Tc0
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
2519Please respect copyright.PENANAERc4P8dCix
“Iya.”
2519Please respect copyright.PENANARYXbhRf6xX
***
2519Please respect copyright.PENANAork7xiHs9Y
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns 15.158.61.8da2