Baru kali ini Dudung disuruh menyerahkan berkas kepada keluarga Rina. Biasa melihat Rina dengan gaya resmi yang serba tertutup membuat Dudung terkejut saat melihat Rina yang mengambil berkas dengan hanya berbalut daster. Dudung disuruh duduk dulu di dalam karena berkas tersebut akan diperiksa dulu. Sebelum Rina membacanya, berkas itu ditaruh di meja.
1624Please respect copyright.PENANA7Y6Wpny1RX
Rina tertawa dalam hati menyadari mata Dudung yang mengintip belahan payudara dari belahan dada dasternya saat menyuguhkan segelas air sirup. “Silakan diminum dulu nak!” celoteh Rina lantas duduk. Rina memeriksa berkas, formalitas saja. “Bilang sama Pak RT ya, terimakasih.”
1624Please respect copyright.PENANAPcAGHRxLpI
“Iya Bu, kalau begitu saya pulang dulu.”
1624Please respect copyright.PENANAlzH5ovgQma
“Iya, hati – hati ya. Terimakasih.”
1624Please respect copyright.PENANADGk9gXLxdf
“Sama – sama Bu.”
1624Please respect copyright.PENANASS9bvUe3hS
***
1624Please respect copyright.PENANAVdNDpg6kbL
Setelah kepergiannya, Rina teringat percakapannya dengan Pak RT. Rina mencurahkan hati bahwa dia merasa tua. Pak RT menghibur dengan mengatakan Rina masih cantik.
1624Please respect copyright.PENANA5MWbsY5PwR
Obrolan berlanjut kepada mitos yang mengatakan bahwa bercinta dan atau meminum peju daun muda bisa membuat awet muda. Celoteh tersebut direspon dengan ide Rina yang menjadi penasaran ingin mencoba daun muda.
1624Please respect copyright.PENANADw7RGTJ5zB
Pak RT bingung. Namun saat ada kesulitan, biasanya muncul juga kemudahan. Rina meminta izin untuk menyetubuhi Dudung, anak Pak RT yang masih menengah atas, namun sudah cukup umur hingga sudah memiliki SIM dan KTP. Pak RT terkejut.
1624Please respect copyright.PENANANYgXH0doLz
Namun Rina mencoba meyakinkan bahwa menyetubuhinya akan lebih aman daripada suatu ketika Pak RT mendapati seorang gadis datang kepadanya meminta pertanggungjawaban karena telah mengandung anak dari putranya.
1624Please respect copyright.PENANAPFptHLPih1
***
1624Please respect copyright.PENANAxkC9tObY3k
Dudung bingung saat ia jadi sering disuruh antar jemput berkas oleh bapaknya ke rumah Bu Rina. Namun, perbedaan gaya busana dan obrolan ringan yang selalu disuguhkan Bu Rina membuat Dudung menjadi betah berlama – lama. Kini, bahkan Dudung tak lagi canggung saat Bu Rina mencubit dan atau mengelus tubuh saat obrolannya diselingi oleh candaan.
1624Please respect copyright.PENANAXNeLytq4X4
Candaan demi candaan membuat Dudung menjadi berani mengutarakan isi hati. Karena merasa kasihan, Rina lantas mengelus rambut Dudung. Elusan Rina disertai dorongan hingga kepala Dudung kini menempel di dadanya. Meski masih memakai daster, namun Dudung girang bukan kepalang.
1624Please respect copyright.PENANAtMCcXXg5OW
Kegirangan Dudung mesti berhenti saat elusan tersebut berhenti. Karena sudah mau magrib, Dudung pun pamit. Rina berterimakasih karena Dudung sudah mau mencurahkan isi hati padanya yang menandakan bahwa Dudung mempercayai Rina.
1624Please respect copyright.PENANA0zadtjfZVl
***
1624Please respect copyright.PENANA4eKo7SMGKg
Kali lain saat Dudung kembali mengantar berkas, terjadi lagi obrolan hangat yang mengarah pada elusan rambut Dudung. Tangan kiri Rina sibuk mengelus rambut, sedang tangan kanannya meraih tangan kiri Dudung dan membimbingnya hingga tangan kiri Dudung menyentuh susu Rina.
1624Please respect copyright.PENANAP1JxOTe8NH
Dudung diam, bimbang, antara takut, ragu dan nafsu. Jari Dudung dielus – elus ke bagian putingnya. Dudung jadi tahu kalau Rina tak memakai BH. Elusan jari yang dibimbing oleh Rina membuat keberanian Dudung bangkit. Kini, tangan Dudung mulai meremas – remas.
1624Please respect copyright.PENANAfa3bB5Syi3
Tanpa perlu dibimbing lagi, tangan kiri Dudung meremas susu Rina. Sedang tangan kanan rina melepas resleting dan kancing celana Dudung. Setelah beberapa saat, kontol Dudung pun tegak menantang. Rina lantas meludahi tangan kanannya. Tangan kanan tersebut Rina pakai untuk mengocok kontol Dudung. Rangsangan tersebut akhirnya membuat Dudung memuncratkan peju.
1624Please respect copyright.PENANAKswOfrXBqY
“Ayo, lap dulu kontolnya. Tuh tisunya di meja?”
1624Please respect copyright.PENANAvT8ijL5zkR
“Iya Bu.”
1624Please respect copyright.PENANAzFMrrShYhz
“Sudah, kamu pulang ya. Nanti ada orang.”
1624Please respect copyright.PENANAYeY91RhfGG
“Iya.”
1624Please respect copyright.PENANApzESpqaSQC
***
1624Please respect copyright.PENANA4uY2JyFvAI
Kunjungan berikutnya mulai ada peningkatan. Meski Dudung masih pasif, diam saja menunggu inisatif Rina, namun tak menghalangi niat Rina. Meski beralas ubin sehingga punggung pantat Dudung terasa dingin, namun Dudung tidak keberatan.
1624Please respect copyright.PENANAIXfYGpZebs
Tidak perlu telanjang, Rina hanya sedikit melorotkan celana Dudung hingga Dudung telentang dengan kontol menantang. Rina mengangkat daster dan merendahkan tubuh hingga kontol Dudung masuk ke memeknya. Rina lantas meraih tangan Dudung dan meletakan di dadanya. Dudung lantas meremas susunya sedang Rina lantas menggoyang pantatnya.
1624Please respect copyright.PENANAZpq2sXS365
1624Please respect copyright.PENANArQ9oT1iK7K
Goyangan Rina begitu nikmat hingga membuat Dudung memuncratkan peju di memeknya.
1624Please respect copyright.PENANAY3G7r6gIBh
***
1624Please respect copyright.PENANAnRKGAclKsz
Kunjungan berikutnya mulai ada peningkatan. Dudung mulai proaktif sehingga Rina tak harus berinisiatif. Meski hanya bergaya anjing, namun Dudung merasa puas.
1624Please respect copyright.PENANASIidEVNLGg
***
1624Please respect copyright.PENANAWgvSzApxY1
Kunjungan berikutnya mulai ada peningkatan. Dudung mulai proaktif sehingga Rina tak harus berinisiatif.
1624Please respect copyright.PENANAngAi5e5l1x
“Duduk dulu ya, biar Ibu kupasin mangga,” kata Rina sambil mengupas mangga. Setelah mangga dikupas, lantas dihidangkan di meja. Pisau tetap ditaruh di meja, meski sudah dilap oleh tissue.
1624Please respect copyright.PENANAwQPQgDTO1m
“Biar gak jenuh, kita main pura – pura yuk.”
1624Please respect copyright.PENANAK2O73wcmon
“Pura – pura bagaimana Bu?”
1624Please respect copyright.PENANAJoAw1j3dfn
“Pura – puranya Ibu kamu perkosa. Coba kamu ambil pisau, terus ceritanya tempelkan ke leher ibu, sambil mengancam.”
1624Please respect copyright.PENANAvWfQQg3mSv
“Serius Bu?”
1624Please respect copyright.PENANANY3zTlMDrC
“Iya, kalau kata bahasa inggris, fantasy.”
1624Please respect copyright.PENANAlxm58rteZy
“Baiklah.”
1624Please respect copyright.PENANARWWX5zJkW1
“Ayo, kamu mulai.”
1624Please respect copyright.PENANAFB3Td1VAbv
Adegan dimulai. Rina harus beberapakali menyuruh Dudung mengulangi. Dari mulai mengancam dengan menempelkan pisau di leher, dimana tangan satunya menggerayangi. sumber Ngocoks.com
1624Please respect copyright.PENANAoJyCBVAaXW
Puas menggerayangi, tangan Dudung melepas celananya. Setelah itu, daster Rina disingkapnya hingga Rina telentang di lantai. Dudung ngentot Rina sambil satu tangan tetap fokus pada pisau yang menempel di leher Rina.
1624Please respect copyright.PENANAzhDMlMsKym
Setelah menyemprotkan peju di memek Rina, Dudung disuruh mengancam, menampar dan mengulangi karena menurut Rina kurang menjiwai.
1624Please respect copyright.PENANAKaVXhlXquu
Bu RT lantas bersimpuh di hadapan Rina, memohon agar jangan melibatkan pihak yang berwajib. Rina lantas menawarkan alternatif, jika memang tak ingin keluarga Bu RT berhubungan dengan pihak berwajib.
1624Please respect copyright.PENANAWmnzIkcEWB
“Apa alternatifnya Bu?”
1624Please respect copyright.PENANA87MLbmy62p
“Sebagai anak yang beranjak gede, tentu putra ibu akan menjadi ketagihan perempuan. Lantas, jika Ibu memang tak ingin melibatkan pihak berwajib, maka Ibu mesti menggantikan posisi saya!”
1624Please respect copyright.PENANAfHXigaMUM2
“Menggantikan bagaimana?”
1624Please respect copyright.PENANAinIUACZPxY
“Ibu harus berhubungan dengan putra Ibu, selamanya. Kalau tidak, saya takut saya akan kembali dihubungi dan atau diperkosa, Bu.”
1624Please respect copyright.PENANA9fxIYNr5Jc
“Astagfirullah, tapi…”
1624Please respect copyright.PENANAHO1XN6XzP8
“Tapi, hanya itu pilihan Ibu.”
1624Please respect copyright.PENANAJsAQdRSk7l
“Tapi, saya tak tahu harus bagaimana, Bu.”
1624Please respect copyright.PENANAllrQvDlUkv
“Kalau Ibu tak tahu, sore ini ibu ke sini.
1624Please respect copyright.PENANA8UQgWLTjcn
“Putra ibu sudah mengancam saya, agar sore ini kembali melayaninya.”
1624Please respect copyright.PENANAQrNqWd4CW1
“Benarkah anak saya sebejat itu?”
1624Please respect copyright.PENANAoHF5G0WBUE
“Ibu sudah lihat buktinya.”
1624Please respect copyright.PENANABophnMBK6J