Di sebuah perusahaan besar Black and white terdapat CEO dingin,kaku,dan ganteng. William menatap kedua temannya itu dengan sorotan tajam.
‘’Aku akan mendapatkan kontrak itu,will..’’ David membuka suaranya dan menatap William dengan serius.
William mengepalkan tangannya menahan marah.
Leo menarik nafas dan menaruh tangan nya di meja rapat ‘’Kau jangan seperti itu…kita pasti akan berhasil..’’ kata Leo sambil mengeratkan kedua tangannya.
William mengepalkan tangannya dengan tajam William menatap keduanya ‘’Apakah kalian sudah berbicaranya?’’ desis William.
David menghela nafas sedangkan Leo mengangkat kacamata bulatnya di atas kepala.Mereka terdiam.
BRAKKKKK!!!!!!!!!
‘’Apakah kalian ingin aku pecat?!’’ teriak William marah.
David menghela nafas kencang ‘’William..bisakah kau tenang sedikit? Kita tidak akan rugi hanya karena masalah ini..’’ jelas David tenang.
William berjalan menuju jendela kaca di belakangnya ‘’Aku ingin tidak ada kesalahan apa pun..kalian mengerti?’’ tanya William dengan nada bergetar.
Leo mengambil nafas dan memandang punggung William ‘’Ya..’’ jawab Leo.
William membalikkan badannya ‘’Dan…aku ingin kalian mengesampingkan masalah pribadi kalian disini..kalian mengerti?’’ tanya William tajam.
Leo membalakkan matanya.David yang tengah menatap ponselnya melirik William heran.
‘’Kalian mengerti?’’ tanya lagi William.
Leo berdiri ‘’Ya’’ jawab Leo sambil berjalan kearah pintu.
David menatap William dengan tatapan seolah bertanya. William segera memalingkan wajahnya dan mengibaskan tangannya untuk menyuruhnya keluar. David menggelengkan kepalanya dan berjalan kearah pintu meninggalkan William sendiri.
William memandang pemandangan di depannya. Terlihat gedung-gedung bertingkat dan matahari yang menyembul diatas sana. William tidak habis pikir bagaimana bisa kedua temannya itu tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. David harus mendapatkan kontrak dari Pak Bernard dan Leo harus memenangkan pengadilan.
William duduk di kursinya ‘’Arrrgggghh!!!!’’ gumam William kesal.
William memejamkan matanya dan tidak menyadari ada seorang wanita berambut hitam yang mengamatinya.
300Please respect copyright.PENANAcKeCWMdzG0
William menegakkan badannya dan terkejut melihat seorang wanita di depannya.
‘’Siapa kau?’’ tanya Wiliam sambil menyipitkan matanya.
Wanita itu menatap William dengan wajah datar dan tiba-tiba kedua tangannya berada di kedua sisi kursi mengunci William dibawahnya.
‘’Bericumlah denganku’’.
Permintaan wanita itu membuat William terlonjak dan William dapat merasakan bibir wanita itu berada di bibirnya lembut,lembut sekali. Tanpa sadar William menampar wanita itu.
PRAAKKK!!!
Wanita itu menatap William dengan ekspresi kosong dan terseyum. William mengerutkan dahinya. Heran.
William menatap wanita itu dengan penasaran.
‘’Siapa kau?’’ tanya William lagi.
Wanita itu yang sedang melangkahkan kakinya kearah pintu menoleh kembali kearah William tetapi tidak tersenyum kali ini. Wanita itu tidak menjawab.Apakah ia sudah keterlaluan? Tidak! mana mungkin ia melakukan kesalahan..
William menatap wanita itu dengan heran. Siapa wanita itu?
300Please respect copyright.PENANAp0ZW5I995P
300Please respect copyright.PENANADm0d5mZAtZ
300Please respect copyright.PENANAOvTmGM84Kt
300Please respect copyright.PENANA2xQR5bAN16
300Please respect copyright.PENANA1fYjoFY0qg
300Please respect copyright.PENANAEwkFMpBTYl
300Please respect copyright.PENANAVCDq0IOUz1
300Please respect copyright.PENANAuYI1hDVONP
300Please respect copyright.PENANAjB52Fmxv6m
300Please respect copyright.PENANAQNa2ja3Mt0
300Please respect copyright.PENANAPkMwUUZrhJ
300Please respect copyright.PENANADGxmoExls3
300Please respect copyright.PENANAa20njN8vU2
300Please respect copyright.PENANA70J8MsoI9t
300Please respect copyright.PENANAAFJgmF3MZn
300Please respect copyright.PENANAcXKLVZrCyT
300Please respect copyright.PENANAN0rPPJT8DD
Krisnel tidak menyangka bahwa ia sudah mencium seorang William. Jika bukan karena terpaksa,Krisnel tidak akan mau datang ketempat ini. William adalah sosok yang membuat Krisnel penasaran. Krisnel memandang perusahaan itu dari jauh. William..lelaki itulah yang membuat sahabatnya meninggal karena bunuh diri.Ia masih ingat bagaimana kejadian itu terjadi..
5 tahun yang lalu,
Krisnel tengah duduk di sebuah bangku kayu panjang.Krisnel memandang danau di depannya. Tanpa menoleh kekiri-kanan. Inilah tempat yang ia sukai ketika berada di jepang. Dengan desiran angin melewati telinganya membuat diri krisnel tenang dan melupakan beban dihidupnya.
‘’Hai..’’ sapa Sherlyn sambil menepuk bahuku pelan.
Krisnel menoleh dan tersenyum ‘’Kau sudah sampai?’’.
Sherlyn mengangguk dan menyerahkan minuman dingin.
‘’Hmm..ada apa,Lin? kenapa? apakah kau ingin bercerita sesuatu?’’ tanyaku.
Sherlyn menatap minumannya dan menatapku ‘’Aku sedang jatuh cinta..’’.
Krisnel terkejut dan mengejapkan matanya beberapa saat.
‘’Aku mengenalnya ketika aku dan dia sama-sama kuliah ditempat yang sama..’’.
Krisnel masih mencerna semua perkataan Sherlyn.
‘’Kris…’’.
Krisnel mengerutkan keningnya ‘’Apa..kau sudah berpacaran dengannya?’’.
Sherlyn menggelengkan kepalanya dengan kencang ‘’Belum..tapi akan..aku akan mengajaknya,kris..dan…’’. Krisnel menatap sahabatnya itu. Ada rona merah di wajah Sherlyn,namun Krisnel tidak memperdulikannya ‘’Mengajaknya kencan..’’. Suara Sherlyn sangat kecil,namun Krisnel dapat membaca gerak bibirnya.
‘’kau sudah mengenalnya berapa bulan?’’ tanyaku.
Sherlyn merona ‘’Seminggu..’’.
Sontak krisnel kaget.Seminggu?
‘’Hmm..semoga berhasil,Lin..’’
Aku menatap Sherlyn dengan tersenyum lebar. Mengelus rambutnya adalah kebiasaanku. Aku tahu Sherlyn adalah wanita yang lembut dan cantik. Siapa saja tidak akan menolak ajakan berkencan darinya.
‘’Terimakasih!’’.
Sherlyn memelukku dengan kencang dan aku hanya meringis. Kelakuannya tidak berubah…
1 tahun berlalu,
Disinilah aku. Tempat yang sama. Pohon sakura berguguran di samping bangku kayu yang kududuki. Aku menunggu Sherlyn,sudah 20 menit dia terlambat.
300Please respect copyright.PENANAyXYBJrK6ss
Aku menghela nafas panjang menatap danau di depanku. Tiba-tiba kurasakan ada yang menepuk bahuku pelan. Aku segera menoleh dan mendapati Sherlyn tersenyum sedih kepadaku.
Aku menatapnya heran. Namun sebelum aku ingin bertanya Sherlyn membuka suaranya ‘’Apakah aku tidak cantik?’’ tanya Sherlyn dengan suara bergetar.
Krisnel menatap wajah Sherlyn.Astaga..ada apa dengan Sherlyn?
‘’Kenapa kau bertanya begitu?’’ tanyaku dengan cemas.
Sherlyn menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia sedang menangis…
‘’Ada apa denganmu,Lin?’’ tanyaku dengan cemas sambil mengelus rambutnya pelan.
Suara isakan terdengar. Krisnel heran. Mengapa Sherlyn seperti ini…ada apa sebenarnya..
‘’Apakah aku tidak cantik?’’ tanya Sherlyn dengan suara serak.
Aku menggelengkan kepala dengan cepat ‘’kau sangat cantik,Lin..kau adalah wanita yang membuat siapapun bertekuk lutut..’’ kataku dengan yakin.
Sherlyn menggelengkan kepalanya dengan kasar ‘’Kau bohong!!! aku tidak cantik,Kris…aku tidak cantik…hiks…’’.Suara itu semakin bergetar dengan kencang.Aku masih menatapnya dengan sedih.
‘’Siapa yang bilang kau jelek,Lin?’’.
Sherlyn menatapku ‘’Dia…’’.
Aku menatapnya. Menunggu. Namun yang kulihat hanyalah wajah sendu.Sherlyn adalah sahabatku yang berasal dari London. Dia dan aku sama-sama bersekolah di tempat yang sama,namun ketika kami sudah lulus aku memutuskan untuk kuliah di tempat ibuku. Sherlyn adalah wanita yang sangat cantik. Mata biru lautnya membuat siapa saja tersihir. Berbeda denganku yang hitam karena berasal dari Indonesia,tapi aku tidak pernah iri dengan Sherlyn. Aku bersyukur.
Dan sekarang..aku menatap Sherlyn dengan sedih. Wajahnya sangat pucat tidak ada rona merah disana.Badannya sangat kurus.
Aku mengelus rambutnya pelan ‘’Lin..apa yang sebenarnya terjadi?’’ tanyaku lembut.
Sherlyn terdiam.
Aku mengelus rambutnya pelan masih menatap Sherlyn cemas.
Sherlyn bergetar ‘’Aku ditolak…’’.
Aku mengejapkan mataku.Mencerna setiap kalimatnya.Seketika mataku membulat ‘’Siapa yang menolakmu,Lin?’’.
Sherlyn bergetar hebat.Aku segera memeluknya dan mengelus rambutnya.
‘’Ceritakan padaku..apa yang sebenarnya terjadi,Lin…’’ bisikku pelan.
Sherlyn mendorongku pelan ‘’Apa kau masih ingat dengan perkataanku dulu? lelaki yang kucintai,Kris?’’
300Please respect copyright.PENANAFRzzX20xIt
Aku menatapnya dan seketika mataku menyipit ‘’Apakah lelaki itu yang menolakmu?’’.
Sherlyn mengangguk.
‘’Siapa nama lelaki itu,Lin?’’.
“William..’’
Krisnel menatap langit. Bagaimana ia bisa lupa kejadian itu. 1 Minggu setelahnya Sherlyn meninggal. Krisnel mencoba mencari tahu siapa William itu. Ketika menyelidiki rumah Sherlyn,ia mengambil sebuah foto lelaki yang sangat tampan. Dan di belakangnya terdapat tulisan my love. Krisnel tersadar dan mengambil foto itu. Sampai akhirnya ia sudah ada di perusahaan ini.
Langkahnya terhenti ketika sebuah dering ponselnya berbunyi.
“Ya? ada apa? hm..baiklah..aku akan segera kesana..baik..baik..bilang kepada Mr.Rei untuk bersabar..bye..’’.
Krisnel melangkahkan kakinya menuju kereta bawah tanah. Ia harus sudah sampai di rumah sakit 15 menit.Ya…operasi harus dilakuan dan itulah tugasnya sekarang.
300Please respect copyright.PENANAQqDAz4MYi1
300Please respect copyright.PENANA65VqcHB3tB
300Please respect copyright.PENANAlcDcxczliF
300Please respect copyright.PENANAjaWCnYwpbJ
300Please respect copyright.PENANAG9GaJrrmak
300Please respect copyright.PENANA9mDPWxjZvI
300Please respect copyright.PENANAHnWBAY0R7l
300Please respect copyright.PENANALymD8LdGm2
300Please respect copyright.PENANA6lNdXJqxRe
300Please respect copyright.PENANA6Zz4LJ3Jzb
300Please respect copyright.PENANArwpgcxlXz5
300Please respect copyright.PENANARKv6BoFrVX
300Please respect copyright.PENANA5IBRQJtvBP
300Please respect copyright.PENANAynjcfXd6un
300Please respect copyright.PENANASy9bN22HCQ
300Please respect copyright.PENANAnQ2vItjAqd
300Please respect copyright.PENANAB4a0WNI0o6
300Please respect copyright.PENANAxHkyLzyDOr
300Please respect copyright.PENANAKmDwhj4ITp
300Please respect copyright.PENANAWpqNe5grkh
Krisnel sedang mencuci tangannya yang terkena darah. Itulah kebiasaan setiap sudah melakukan operasi. Ya..kebiasaan setiap dokter. Krisnel menatap dirinya lewat cermin kecil didepannya. Wajahnya sangat tidak cantik. Kulitnya sangat putih,badan nya kurus dan tingginya tidak sama seperti orang-orang kebanyakan di London. Krisnel sudah tinggal di London selama 10 tahun. Dirinya kadang pergi ke Jepang untuk mengasingkan diri jika ada masalah. Ayahnya sangat keras. Ayah krisnel tidak mau anaknya menjadi dokter tetapi krisnel bersikeras untuk tetap pada profesi nya.Cinta…itulah kata yang tepat.
Krisnel masih memandang wajahnya lewat cermin kecil didepannya. Tiba-tiba sebuah tangan menutup matanya.
‘’Aku tahu itu kau,sweetheart…’’ tegas Krisnel sambil tersenyum.
Tidak ada jawaban apa pun.
Krisnel berusaha melepaskan matanya yang tertutup tapi tangan itu lebih kuat dan akhirnya Krisnel menyerah dan diam.
‘’Apa segitu saja perlawananmu,kissy?’’ tanya seorang wanita di belakangnya.
‘’Kau seperti teroris…’’ jawabku.
Mata Krisnel sudah terbuka dan Krisnel sekarang menatap temannya itu dengan kesal.
‘’Kau ini…’’ desis Krisnel kesal.
Wanita itu menatap Krisnel dengan tersenyum ‘’Kau terlambat,kissy..ada apa?’’ tanya wanita itu.
Krisnel mendengus ‘’Bukan urusanmu’’.
Wanita itu tertawa ‘’Dasar…tidak berubah kau,kissy..’’.
Krisnel memutar bola matanya ‘’Kau juga tetap sama,Na-chan..’’.
Nana adalah teman sekaligus partner dalam bekerja bagi krisnel. Krisnel sudah mengenal Nana sejak 6 tahun di jepang dan belakangan ini krisnel memang pergi ke Seoul untuk liburan dan baru sekarang Krisnel kembali. 3 minggu di Seoul membuat Krisnel kangen dengan Nana. Salah satunya adalah sifat cerewetnya.
‘’Kissy..apakah kau tahu Mr.Rei sudah menikah 1 bulan belakangan ini?’’ tanya Nana dengan antusias.
Krisnel mengangkat alisnya ‘’Tidak..kau tahu dari mana?’’.
‘’Tentu saja dari teman kita…Mr.Devan..’’.
Krisnel menahan tawa nya ‘’Oh..Devan…jd..bagaimana? apa lagi berita yang kau punya?’’.
‘’Oh! kita akan ditugaskan ke Singapura,kissy..’’.
Krisnel terkejut ‘’Kapan?’’.
‘’Akhir bulan ini…’’.
Krisnel tidak percaya. Jika begitu mungkin saja ia bisa sekalian ke Indonesia.
300Please respect copyright.PENANAzTPVhbxVYJ
Nana tahu apa pikiran krisnel ‘’Kita bisa ke Indonesia,kissy..tapi setelah tugas kita selesai..’’.
Krisnel mengangguk dengan semangat.
‘’Tapi dari mana saja kau selama ini?’’ tanya Nana dengan wajah cemberut.
Krisnel melirik ‘’Bukankah sudah jelas..aku habis dari Seoul..’’ jelas Krisnel dengan pelan.
Nana menggelengkan kepalanya ‘’Bukan…tadi aku menelponmu..namun kau tidak mengangkatnya..’’.
‘’Aku tadi mengecilkan suaranya..sorry..’’.
‘’Lalu..dari mana saja kau?’’.
Krisnel berhenti berjalan dan melirik Nana. Sejenak terdiam. Apakah ia harus memberitahu yang sebenarnya kepada Nana?. Krisnel menatap lorong rumah sakit dengan wajah datar Krisnel menghembuskan nafasnya pelan ‘’Kita keruang ganti dulu..aku ingin mengganti baju,aku akan mentraktirmu makan di tempat biasa,kau mau?’’ tanya Krisnel sambil menoleh kearah Nana.
Nana mengerutkan dahinya ‘’Apa..ada sesuatu,Kissy?’’.
Krisnel menghembuskan nafasnya ‘’Nanti aku akan cerita..ayo kita keruang ganti dulu..’’.
‘’Baiklah’’.
Ruang ganti begitu sunyi ketika krisnel dan Nana sampai. Mereka terdiam. Nana memilih menyenderkan badannya di loker sedangkan Krisnel membuka pintu loker.
‘’Apakah kau masih ingat dengan Sherlyn?’’ tanya Krisnel pelan.
Nana mengerutkan dahinya ‘’Ada apa dengannya?’’.
‘’Aku mencium Wiliiam..’’ jawab Krisnel dengan suara serak.
Mata Nana membulat ‘’Apa?! bagaimana bisa??!!! apakah kau gila,Kissy?’’ tanya Nana sambil menggoncangkan bahu Krisnel.
Krisnel tersenyum hambar ‘’Ya..aku memang sudah gila,my sweetheart..’’.
Nana melepaskan cengkraman nya di bahu krisnel dan berjalan menuju jendela.
Krisnel melihat itu. Nana dan sherlyn adalah teman ketika berada di jepang dulu. Bagi Nana,Sherlyn adalah sosok kakak perempuan yang berharga bagi Nana. Begitu juga Sherlyn yang menganggap nana adalah adiknya. Semua rahasia tidak ada yang tidak diketahui oleh Nana. Sherlyn menceritakan semua masalah kepada Nana. Namun ketika melihat Sherlyn meninggal,Nana sangat sedih.
‘’Aku hanya penasaran saja,Na..maaf’’.
Nana menghela nafas ‘’Jangan sampai kau jatuh cinta kepadanya,Kissy..jangan seperti Sherlyn…’’ jawab Nana sambil melihat jendela dengan tatapan sedih.
‘’Tidak..aku berjanji kepadamu..’’.
Nana membalikkan badannya melihat Krisnel “Jadi..kita akan makan di mana?”.
Krisnel terseyum lebar “Tempat biasa,my sweetheart..”.
300Please respect copyright.PENANAb3KhcAMbH3
William sedang menyesap minuman birnya. William melihat gelasnya yang kosong dan teringat kembali tentang wanita yang menciumnya. Rasa penasaran kembali melanda William.
“Apa yang terjadi,will?” tanya Leo di ujung kursi.
William mengisi minumannya kembali “Tidak..hanya penasaran saja..”.
Leo menghampiri William dan duduk di kursi sebelahnya ‘’Soal apa?’’ tanya Leo bingung.
William meneguk minumannya kembali ‘’Wanita..’’.
Leo mengerutkan keningnya “Wanita? siapa?”.
William mengangkat bahu.
Leo menarik nafas keras dan memandang David dan Clara.
“Kau masih belum bisa melepas clara?’’ tanya William.
Leo terkejut dan berusaha menormalkan wajahnya kembali ‘’Hanya tidak habis pikir..’’ jawab Leo sambil memihat William.
“Apa yang kau pikirkan?” tanya William penasaran.
Leo menghembuskan nafas kasar ‘’David adalah badboy..dan..aku tidak habis pikir,Clara mau menerima David..’’.
“Lepaskan Clara,Leo..” perintah William pelan.
Leo menggelengkan kepala kasar “Tidak..kau tidak mengerti,will..aku sangat mencintai Clara..jika kau mencintai seseorang maka kau harus memperjuangkannya,bukan?” tanya Leo dengan sedih.
“Kurasa aku tidak akan melakukan itu…”.
Leo memandang mata William dengan dalam “Kau akan kehilangannya dan…mungkin suatu hari kau akan menyesal..” jawab Leo suram.
William mengangkat bahunya ‘’Mungkin..’’.
Leo tertawa kecil ‘’Aku ingin melihat orang sepertimu jatuh cinta dan kehilangan orang yang kau cintai..aku tidak akan melewatkan itu..”.
William memandang gelasnya yang kosong kembali. Apakah seorang William bisa merasakan jatuh cinta? Kurasa itu hal yang mustahil…
300Please respect copyright.PENANAzCGqYZFnZJ
300Please respect copyright.PENANAE9pGVrLMMF
300Please respect copyright.PENANAvx5pNXRgyh
300Please respect copyright.PENANAkq8wrjPNB0
300Please respect copyright.PENANAJTbYteo9Cg
300Please respect copyright.PENANAhLF6u866Lw
300Please respect copyright.PENANAqcCzL4ee8u
Krisnel menggigit bibir bawahnya.Ia sedang duduk di sebuah sofa panjang. Krisnel memandang rumah yang Selama ini ia hindari. Sama sekali tidak ada yang berubah,pikir Krisnel. Rumah itu terlihat sederhana dengan cat berwarna biru soft dan foto-foto dirinya dan Ayah Ibunya masih terpajang di setiap sudut rumah. Krisnel tidak tahu sudah berapa lama tidak pulang kerumah. Hari ini Krisnel terpaksa pulang karena Ayahnya bilang akan pergi kesuatu tempat dan ingin Krisnel menemaninya.
‘’Apa kau sudah lama?’’ tanya Ayahnya yang sedang menuruni tangga.
Krisnel berdiri ‘’Tidak..tadi sekitar 5 menit aku baru sampai,yah..’’.
Pak Wijaya menghembuskan nafas pelan ‘’Ayah ingin kau pergi ke perusahaan teman Ayah..’’.
Krisnel menatap Ayahnya dengan bingung ‘’Untuk apa,yah?’’.
“Ayah ingin kau berkenalan dengan putranya..dan..Ayah pikir kau sudah cukup umur untuk di jodohkan..’’.
Krisnel membalakkan matanya ‘’Apa?! Ayah ingin aku menerima perjodohan itu begitu?!” teriak Krisnel.
Pak Wijaya menggelengkan kepalanya ‘’Kau harus berkenalan dengannya dulu..dia adalah pria yang baik,Ayah yakin kau pasti suka..’’.
Krisnel memandang vas bunga di depannya ‘’Tapi aku ingin memutuskan sendiri..apakah Ayah keberatan soal itu?’’.
Pak Wijaya menhembuskan nafasnya ‘’Baiklah..’’.
Mereka sama-sama terdiam.Seolah sama-sama berpikir.
‘’Ayah akan kekantor dan kau pergi bersama Laura..nanti kau bisa kembali bersama Laura..’’.
Krisnel mengangguk pelan dan berdiri ‘’Aku pergi..’’.
Pak Wijaya mengamati anaknya itu yang sedang berjalan tanpa menoleh kembali kepadanya. Ada rasa rindu dan sedih. Krisnel sangat mirip dengan Ibunya. Perasaan bersalah kembali menghantui Pak Wijaya. Apakah ia sudah membuat keputusan yang tepat?
Krisnel mendekati sebuah mobil hitam yang terkesan mewah.
‘’Permisi…saya akan menemani nona pergi ke perusahaan Black&white..’’.
Krisnel terkejut ‘’B&W???’’.
‘’Ya,nona..’’.
‘’William..’’ gumam Krisnel tanpa disadarinya.
Laura menatap krisnel bingung ‘’Bagaimana nona bisa tahu mengenai tuan William?’’.
Krisnel menghela nafas dan menggelengkan kepalanya dengan kasar.
“Ada apa,nona?’’.
300Please respect copyright.PENANA4kikH7tjnp
300Please respect copyright.PENANA2QOJmy07SD
Apa yang harus dikatakan Krisnel…kenapa ia bisa-bisanya berurusan dengan William..lagi…kenapa..apa yang harus aku lakukan..
Krisnel menatap jalanan dan berusaha untuk menemukan kekuatannya disana. Namun hanya rasa gugup dan panik yang dirasakan Krisnel.
‘’Nona…ada apa?’’.
Krisnel memandang Laura dan berusaha tersenyum ‘’Tidak..ayo kita berangkat..’’.
Sepanjang perjalanan,Krisnel hanya menatap kaca mobil dengan tatapan kosong. Semua terlihat gelap sekarang. Tidak akan ada yang bisa menolong Krisnel sekarang.
‘’Kita sudah sampai,nona..’’.
Suara Laura membuat Krisnel melihat tempat yang ingin dihindarinya. Perusahaan B&W. Krisnel melangkahkan kakinya menuju tempat masuk. Rasa benci kembali melandanya.
Krisnel melangkahkan kakinya menjajarkan dengan Laura sekretaris Ayahnya.
‘’Saya ingin bertemu dengan Pak William..kami sudah ada janji atas nama Pak Wijaya..’’ jelas Laura dengan tersenyum.
Sekretaris itu menatap laura dengan tidak suka dan menekan tombol panggilan.
‘’Permisi,pak..ada seorang yang ingin bertemu dengan anda..atas nama Pak Wijaya..ooh..baiklah..terimakasih,Pak..’’.
Sekretaris itu menatap Laura dengan tidak suka ‘’Silahkan masuk..’’.
Krisnel dengan terpaksa melangkahkan kakinya menuju ruangan CEO. Nafas Krisnel tercekat melihat ada 3 orang yang berada di ruangan itu.Semua menatap Krisnel dan menatap Laura. Krisnel tahu dirinya memang kalah cantik dengan Laura. Laura adalah teman lamanya dan termasuk sekretaris ayahnya. Laura berkulit pucat,tinggi dan cantik. Wajah inggrisnya sangat membuat para lelaki jatuh hati. Matanya yang berwarna hijau terang bisa membuat para pria terhipnotis.
‘“Siapa kalian?” tanya seorang wanita berambut hitam.
Laura membungkuk dan menegakkan badannya kembali ‘’Kami datang atas perintah dari Pak Wijaya..’’.
Wanita itu terlihat bersemangat ‘’Jadi kau yang bernama Krisnel?’’.
Laura mengangkat alis dan tersenyum ‘’Tidak..nama saya adalah Laura..dan..inilah nona Krisnel..’’.
“Oh..jadi kau yang bernama krisnel..perkenalkan namaku adalah Clara..”.Clara mengulurkan tangannya kearah krisnel.
Krisnel seperti mati kutu.Krisnel tidak berani melihat kearah William.Krisnel hanya tersenyum ramah.
Krisnel membalas uluran tangan itu ‘’Thankyou,Clara..’’.
‘’Kalau begitu silakan duduk..’’.
Krisnel dengan terpaksa duduk di depan William. Ia sangat tidak suka berada di ruangan ini lagi.
300Please respect copyright.PENANAG9uqpsfFZq
“Kau mau makan apa?’’ tanya Clara dengan semangat.
Krisnel menoleh kearah Clara ‘’Tidak..terimakasih..’’ jawab krisnel dengan tersenyum.
Leo yang saat itu terdiam membuka suaranya ‘’Tidak apa-apa..kami yang bayar..kau tidak usah khawatir..’’.
Krisnel menatap Leo dengan tidak suka ‘’Tidak..aku bisa bayar sendiri..terimakasih..’’.
‘’Lalu kau mau memesan apa?’’ tanya David dengan alis terangkat.
Krisnel memandang David yang berada disebelah William ‘’Tidak..aku sudah kenyang,terimakasih..”
“Apa kau tidak mau makan?sungguh?’’ tanya William dengan suara tegasnya.
Krisnel berdecak kesal ‘’Tidak..terimakasih..’’.
‘’Apa aku harus membayarmu terlebih dahulu baru kau mau?’’ tanya William dengan wajah menantang.
Krisnel sangat marah ‘’Apa kau bilang? Apa aku serendah itu? Hei asal tahu saja,aku itu bukan wanita sembarangan !’’ teriak Krisnel dengan wajah memerah.
William terkejut dan menormalkan kembali raut wajahnya “baiklah..jika kau tidak mau makan..’’.
Krisnel sudah akan pergi jika tidak ditahan Laura di sampingnya. Krisnel duduk dengan kasar.
Semua menatapnya. Krisnel tidak peduli dan lebih memilih memainkan ponselnya. Semua sangat bersemangat membiarakan makanan bahkan Laura juga ikut-ikutan berbicara.
‘’Kau bekerja dimana?’’ tanya Clara dengan wajah cerianya.
Krisnel hendak menjawabnya,namun segera dijawab Laura ‘’Tidak..nona belum memilki pekerjaan..’’.
Krisnel menatap laura dengan kesal dan hendak protes,namun tatapan Laura membuat Krisnel mengurungkan niatnya.
‘’Kenapa belum?’’ tanya Clara dengan bingung.
Clara menunggu.
Krisnel berdecak kesal ‘’Kenapa kau tidak bertanya kepada Laura? dia yang menjawab,dan dia jugalah yang berhak menjawab pertanyaanmu itu..’’ jawab Krisnel sinis.
Clara terkejut dan menunduk sedih.
Krisnel menghela nafas kesal. Pasti ayahnya yang memerintahkan laura untuk menjawab begitu..Ayah sangat membenci profesi dokter..
‘’Kau bisa bekerja disini..’’ tawar David dengan tersenyum.
Krisnel membalakkan matanya.
300Please respect copyright.PENANA114Wgrp125
300Please respect copyright.PENANAewyFATgH5q
300Please respect copyright.PENANAdCrmxTRAsM
‘’Mungkin nona bisa bekerja disini..lagipula..bisa membuat hubungan nona dengan Pak William bertambah dekat..’’.
Krisnel membalakkan matanya kembali. Laura sudah gila !
‘’Jadi bagaimana? Kau mau?’’ tanya Clara di samping laura.
Krisnel menoleh menatap Laura. Laura mengangguk pelan.
“Baiklah..” desah Krisnel pelan.
Semua terdiam. Krisnel tidak peduli. Ia tidak habis pikir bagaimana mungkin ia bekerja disini..
“Kau lulusan apa?’’ tanya David dengan suara pelan.
Krisnel mendongak “hmm..’’.Krisnel bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin bukan ia menjawab lulusan kedokteran kalau ia tidak punya pekerjaan,dan gilanya ia harus bekerja disini..
“Kau tidak pernah berkuliah?” tanya William dengan suara merendahkan.
Krisnel menatap William “Apakah penting lulus dari mana?jika aku bilang aku lulusan kedokteran kalian tidak percaya,bukan?lalu apakah sekarang begitu penting?atau..’’ Krisnel menatap William dengan sorot kebencian yang semakin menjadi “Kau tidak mau berhubungan dengan wanita yang tidak punya gelar apapun?” tanya Krisnel dengan membara.
William menaikkan alis kanannya.
Leo berdehem ‘’So..kau akan bekerja disini..apa kau setuju,Will?”.
William menyandarkan punggungnya di kursi “Aku setuju..”.
Krisnel membalakkan matanya.
“baiklah..hmm..aku akan kebawah..memeriksa apakah pesanan kita sudah sampai atau belum..”.
Clara langsung berdiri dan mengedipkan matanya kearah William dan David. David tersenyum. William hanya menatap Clara dengan wajah datarnya.
Krisnel masih sibuk dengan ponselnya. Tiba-tiba ia memeriksa pesan dari Nana. Krisnel membulatkan matanya.Tanpa ia sadari ia langsung berdiri dan berlari ke luar ruangan.
Semua menatap Krisnel dengan bingung. William hanya menatap punggung Krisnel dengan rasa penasaran.
300Please respect copyright.PENANA3i8wrch6QP
300Please respect copyright.PENANAOByCetUfzO