Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.23869Please respect copyright.PENANA5p5aMRqus8
23869Please respect copyright.PENANAK8tbP5hPLe
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,23869Please respect copyright.PENANAozvju0YX4z
23869Please respect copyright.PENANAU0WRcXh6d9
23869Please respect copyright.PENANA11SqMejuaq
23869Please respect copyright.PENANA37sbIwAEik
Den Toni yang baik,23869Please respect copyright.PENANAgQxIWrAZbr
23869Please respect copyright.PENANA19O0c8K7rW
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.23869Please respect copyright.PENANA3jeHHakAUP
23869Please respect copyright.PENANAcAAKDXwx7e
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.23869Please respect copyright.PENANABcMKT1yZof
23869Please respect copyright.PENANAwUOZOwZkYL
Hormat saya,23869Please respect copyright.PENANAN33dD3AoQv
23869Please respect copyright.PENANAT3ZwcMm0aw
Nining23869Please respect copyright.PENANAiwLNtXLRx4
23869Please respect copyright.PENANAMI7N1iTETA
23869Please respect copyright.PENANAtGMN7xgnGJ
23869Please respect copyright.PENANAuz9o4nhIAo
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.23869Please respect copyright.PENANA0t2J3wAR2I
23869Please respect copyright.PENANAxlO86t8QZY
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.23869Please respect copyright.PENANAuYOYDleOnB
23869Please respect copyright.PENANAJwl0uLicUn
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.23869Please respect copyright.PENANARGRYhzKR4q
23869Please respect copyright.PENANAayo84WWGRI
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.23869Please respect copyright.PENANAEz5X2bzI8q
23869Please respect copyright.PENANAQQm9UJIQBK
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.23869Please respect copyright.PENANAo21dacd6Cp
23869Please respect copyright.PENANAB13mwFtcS4
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?23869Please respect copyright.PENANANAlsfbZkhl
23869Please respect copyright.PENANAoGjvag52Wh
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.23869Please respect copyright.PENANAM5U9LXVm0n
23869Please respect copyright.PENANABRPUXOu3YH
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.23869Please respect copyright.PENANAEhnUy9KjDa
23869Please respect copyright.PENANApz8YkV9WNf
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”23869Please respect copyright.PENANAFnYt7g9ZRL
23869Please respect copyright.PENANAglPIouVhdo
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”23869Please respect copyright.PENANAZCCN25UgjL
23869Please respect copyright.PENANAV5i5O2niyo
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?23869Please respect copyright.PENANAvSLTqV1LSA
23869Please respect copyright.PENANAe5bu3yaPpd
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !23869Please respect copyright.PENANAaFO1TDn8RL
23869Please respect copyright.PENANABOW3S3DZ3X
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.23869Please respect copyright.PENANA5Ws58mssqR
23869Please respect copyright.PENANA0XQJcNxacx
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.23869Please respect copyright.PENANAXsUEZQkjXz
23869Please respect copyright.PENANAjDVAFI0SNT
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?23869Please respect copyright.PENANAaEM6uB4Hdf
23869Please respect copyright.PENANAbXYUpxobps
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.23869Please respect copyright.PENANAhfPIU9WiQ6
23869Please respect copyright.PENANAxFmfiQeRSt
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?23869Please respect copyright.PENANA7sT17I2UyW
23869Please respect copyright.PENANAzNLicQ70EC
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.23869Please respect copyright.PENANAsIP6jidqoA
23869Please respect copyright.PENANAPG3hDiMb1O
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!23869Please respect copyright.PENANASP436n6gb6
23869Please respect copyright.PENANAU1s39nTdQu
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.23869Please respect copyright.PENANAhjpbOmerVD
23869Please respect copyright.PENANAZHvDSt99Z4
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.23869Please respect copyright.PENANA1rleQ72Uv1
23869Please respect copyright.PENANAqOPyDU4Puu
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.23869Please respect copyright.PENANAXbekaOAigH
23869Please respect copyright.PENANASOU9Qa9Xnq
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.23869Please respect copyright.PENANAOyhbb2AbHm
23869Please respect copyright.PENANATdAZkWKcC9
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.23869Please respect copyright.PENANAHIaihoUp0U
23869Please respect copyright.PENANAIDwRDr5po5
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.23869Please respect copyright.PENANAwaZFoVY404
23869Please respect copyright.PENANAC4shq7Js5G
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”23869Please respect copyright.PENANA0dU4MtWIzh
23869Please respect copyright.PENANAeRgrsd21RP
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”23869Please respect copyright.PENANARcuyII8zYm
23869Please respect copyright.PENANALZKtX94Tpn
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.23869Please respect copyright.PENANADQ9XrWaoof
23869Please respect copyright.PENANA8QLNe6Gnqy
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.23869Please respect copyright.PENANAmvzPLykMU7
23869Please respect copyright.PENANAX373WB0t5z
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!23869Please respect copyright.PENANApV4sDLrFWs
23869Please respect copyright.PENANAUoqryl6SmU
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”23869Please respect copyright.PENANAe82hYIEfXL
23869Please respect copyright.PENANALFOWaqxfGV
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).23869Please respect copyright.PENANAuB9X0l2u7j
23869Please respect copyright.PENANAsKBs2tlDRx
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.23869Please respect copyright.PENANAjyqiouxLyd
23869Please respect copyright.PENANA3wjBlPwhmE
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.23869Please respect copyright.PENANAn1syAPeIRP
23869Please respect copyright.PENANACjHIVBHEra
“Iya Mam?”23869Please respect copyright.PENANA4UwZCNadh2
23869Please respect copyright.PENANAxf4VgVz8tn
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”23869Please respect copyright.PENANAgBUKiV8ldy
23869Please respect copyright.PENANAnyK1lHEiQl
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.23869Please respect copyright.PENANAOkc05W6Kea
23869Please respect copyright.PENANAT25F1wgLEm
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !23869Please respect copyright.PENANAd5DrlbvsG9
23869Please respect copyright.PENANAbkL24XCepM
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”23869Please respect copyright.PENANA516Lk67aSN
23869Please respect copyright.PENANAHihb3HSYta
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.23869Please respect copyright.PENANAlymfSZ0pOF
23869Please respect copyright.PENANA3rf89eJsqN
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.23869Please respect copyright.PENANAiBXlIGv51O
23869Please respect copyright.PENANAFu5U3wLxWt
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.23869Please respect copyright.PENANAHKELlLUFm4
23869Please respect copyright.PENANADx4Brc5VOR
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.23869Please respect copyright.PENANA13uv5hapWe
23869Please respect copyright.PENANANAh3yiZC0X
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.23869Please respect copyright.PENANA7b2p3nhzFn
23869Please respect copyright.PENANA9IVeESSomh
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?23869Please respect copyright.PENANAogHOLGDzMt
23869Please respect copyright.PENANA2YDx5gEOzK
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.23869Please respect copyright.PENANAj2JxfzwZQE
23869Please respect copyright.PENANAMxJTGb62aZ
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.23869Please respect copyright.PENANA4Lqm0mw37F
23869Please respect copyright.PENANAvjW50KwZjG
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.23869Please respect copyright.PENANAoYOdQlI983
23869Please respect copyright.PENANA9HSDUBaWib
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.23869Please respect copyright.PENANAoxszm4xVcv
23869Please respect copyright.PENANAuzFUUklXWF
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!23869Please respect copyright.PENANAjlC4CURmxI
23869Please respect copyright.PENANAIkoMvztehB
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.23869Please respect copyright.PENANAPrD3BB2naL
23869Please respect copyright.PENANAQlXPPaxXy3
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.23869Please respect copyright.PENANAtlF4lP3O0B
23869Please respect copyright.PENANAsqiseoAzuv
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.23869Please respect copyright.PENANAqe3m8eZ5DK
23869Please respect copyright.PENANAHBbc6bysbz
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”23869Please respect copyright.PENANAzpf6lF1flV
23869Please respect copyright.PENANA7UU2zcUBgV
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.23869Please respect copyright.PENANAwuJeYgDJwy
23869Please respect copyright.PENANAtElwdhbVkZ
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”23869Please respect copyright.PENANAHvi9tUUA3I
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.23869Please respect copyright.PENANAJ27930Rk5H
23869Please respect copyright.PENANA0C1ePJOyav
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.23869Please respect copyright.PENANAoL9nK9Ak5U
23869Please respect copyright.PENANAk9OC9D0poQ
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.23869Please respect copyright.PENANAfyu8k6nI4y
23869Please respect copyright.PENANAvYwPwqFZMJ
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”23869Please respect copyright.PENANAbl4SYpD8iU
23869Please respect copyright.PENANACK7CwkMWV6
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.23869Please respect copyright.PENANApUBri9eQ2D
23869Please respect copyright.PENANA5DRTlW0kL4
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.23869Please respect copyright.PENANAFJCZoAMzHd
23869Please respect copyright.PENANA5LlLCU0D60
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.23869Please respect copyright.PENANAGANHWnrMxt
23869Please respect copyright.PENANAeMUfSBFUMt
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.23869Please respect copyright.PENANAtPsuWkPJT5
23869Please respect copyright.PENANALaWY58NQ4d
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.23869Please respect copyright.PENANAMGxpX9rem2
23869Please respect copyright.PENANA5zqnkd7EFP
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.23869Please respect copyright.PENANAA3DtMp48lh