Selama 2 tahun aku menikmati segala kenikmatan sex dengan Mbak Ning. Sejauh itu aku dan Mbak Ning bisa merahasiakannya. Papa dan ibu tiriku tidak tahu bahwa diam-diam Mbak Ning suka menyelinap ke dalam kamarku, setelah janjian dulu siangnya secara rahasia.23868Please respect copyright.PENANAbW1HenzxsT
23868Please respect copyright.PENANAAb8gYiAUNb
Tetapi semuanya harus berakhir setelah Mbak Ning pamitan untuk pulang ke kampungnya, karena mau menikah dengan pria sekampungnya. Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,23868Please respect copyright.PENANAvLkB8yc6C6
23868Please respect copyright.PENANAZdWhZyTvxd
23868Please respect copyright.PENANAbMl4TR5JFE
23868Please respect copyright.PENANANFFNmm1zZ5
Den Toni yang baik,23868Please respect copyright.PENANAiDsBlKEJQs
23868Please respect copyright.PENANAYStzK4h59R
Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Saya sering takut kalau hubungan kita diketahui oleh Bapak dan Ibu. Selain daripada itu, saya juga takut hamil, Den. Karena itu lamaran laki-laki di kampung saya terpaksa saya terima. Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.23868Please respect copyright.PENANA9aoWEpQtvZ
23868Please respect copyright.PENANAaZC81zlRC2
Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. Saya akan tetap mengenang Den Toni dan segala kisah yang pernah terjadi di antara kita. Saya doakan Den Toni tetap jadi anak pandai di sekolah. Doakan juga saya agar bisa berbakti kepada suami saya nanti. Setelah dibaca, bakar saja surat ini ya Den. Nanti ketahuan Bapak atau Ibu, pasti Den Toni dimarahi.23868Please respect copyright.PENANAVituLSprZ3
23868Please respect copyright.PENANAx13BwtY8rf
Hormat saya,23868Please respect copyright.PENANALCkjofmeKf
23868Please respect copyright.PENANAXdFjMknYoB
Nining23868Please respect copyright.PENANAZspS2PNO0k
23868Please respect copyright.PENANAE800oEmLAE
23868Please respect copyright.PENANAQ5Ss8sDSS5
23868Please respect copyright.PENANAI04RbQ9SU6
Batinku terpukul sekali setelah membaca surat itu. Mbak Ning hanya seorang pembantu, yang dengan setia mengabdi di rumahku selama 3 tahun. Tapi ia telah meninggalkan kesan khusus di hatiku. Lebih dari sekadar tempat pelampiasan nafsuku. Karena aku rasakan sendiri, setelah aku memiliki hubungan rahasia dengannya, aku diperlakukan semakin baik olehnya.23868Please respect copyright.PENANAlo814SXiTz
23868Please respect copyright.PENANA6MYxbgLtYf
Waktu ia meninggalkanku, aku sudah duduk di kelas 1 SMA. Aku merasa sedih sekali dengan kepergiannya. Tapi aku tak pernah curhat kepada siapa pun. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.23868Please respect copyright.PENANAkfVDi0NuD1
23868Please respect copyright.PENANAbZiK0jpKZK
Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Dari dialah aku jadi tahu apa yang sering disebut “surga dunia”. Bahkan aku sangsi apakah kepuasan dan kenikmatan yang sering kudapatkan darinya bisa kudapatkan dari wanita lain.23868Please respect copyright.PENANACdrLePMWaz
23868Please respect copyright.PENANAOoseyVWHNS
Entahlah. Yang jelas, sejak Mbak Ning gak ada, aku jadi pemurung, baik di rumah maupun di sekolah. Teman-teman seangkatanku mulai nyari pacar masing-masing. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Tak mau peduli soal cewek.23868Please respect copyright.PENANA5hlS2AJqo0
23868Please respect copyright.PENANAt13FAgBjoc
Padahal aku seperti kehilangan gairah dengan teman-teman cewek sebayaku. Karena aku yakin mereka tidak akan bisa diperlakukan semaunya seperti Mbak Ning. Kalau pun ada yang mau berhubungan sex, bagaimana kalau hamil nanti? Itulah sebabnya aku menjaga jarak terus dengan teman-teman cewek.23868Please respect copyright.PENANAt2lu8xuNyO
23868Please respect copyright.PENANAzhO9OYT3hV
Tapi tahukah mereka bahwa aku sebenarnya sangat membutuhkan lawan jenis untuk menyalurkan nafsuku yang sering timbul dan sulit dikendalikan?23868Please respect copyright.PENANAFjqG1BnWur
23868Please respect copyright.PENANAX3pUYY7y1Q
Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai aku duduk di kelas 3 SMA. Untungnya aku berhasil konsentrasi sepenuhnya ke pelajaran di sekolah, sehingga rankingku tetap berada di 3 besar.23868Please respect copyright.PENANAEeHA6xMunR
23868Please respect copyright.PENANA29LZUAO9pB
Tapi entah kenapa, pada suatu malam aku bermimpi yang terasa aneh sekali. Aneh, karena aku tak pernah berpikir sejauh itu. Tapi dalam mimpi itu aaah...aku mimpi bersetubuh dengan ibu tiriku! Padahal selama ini aku tak pernah berpikir yang bukan-bukan terhadap beliau. Aku bahkan harus berterimakasih, karena mama (demikian aku memanggil kepada ibu tiriku) memperlakukanku seperti kepada anaknya sendiri. Tidak seperti dalam dongeng-dongeng yang sering menceritakan kejamnya ibu tiri, o, tidak...ibu tiriku tidak pernah memukulku, bahkan menyentil telinga pun belum pernah.23868Please respect copyright.PENANA1jQMK6dJSN
23868Please respect copyright.PENANACtFJGaSByJ
Ibu tiriku seorang guru. Mama selalu bilang, “Kalau kepada murid aku bisa sayang, kenapa kepada anak suamiku tidak bisa sayang?”23868Please respect copyright.PENANAIzKiOHyAjm
23868Please respect copyright.PENANAyvW1Gd9Jyf
Lagipula dari perkawinannya dengan ayahku, Mama tidak dikaruniai keturunan. Entah siapa yang bermasalah. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai anaknya sendiri. Dia sering bilang, “Buat apa aku punya anak? Kan aku sudah punya Toni.”23868Please respect copyright.PENANAQyiRuUMLfV
23868Please respect copyright.PENANAYDiCy5S6fA
Lalu kenapa aku bisa bermimpi demikian aneh dan merangsangnya sehingga pagi-pagi aku terbangun dengan celana basah oleh air maniku sendiri?23868Please respect copyright.PENANAMlOQEXSkne
23868Please respect copyright.PENANAZKvdPLVyFV
Seharusnya aku mengutuk diriku sendiri. Sebagai anak yang tak tahu diri. Tapi, sungguh, mimpi itu datang tanpa diundang, bukan hasil dari lamunanku !23868Please respect copyright.PENANABN3IJFdYeI
23868Please respect copyright.PENANA08CahIfjtJ
Celakanya, sejak mengalami mimpi itu, aku sering mencuri-curi pandang, memperhatikan gerak-gerik Mama dengan sudut mataku.23868Please respect copyright.PENANAusfUuMqYQY
23868Please respect copyright.PENANA8yVQAAo6Pg
Mama memang tidak semuda Mbak Ning. Usianya sudah 30 tahun. Tapi kalau kubanding-bandingkan, Mama jauh lebih mulus. Langsing, berkulit putih bersih dan memiliki deretan gigi yang rapi. Mama seorang wanita yang cantik. Ayahku boleh berbangga memiliki istri secantik dan semuda itu.23868Please respect copyright.PENANAD62qkoE4XJ
23868Please respect copyright.PENANAmaiBvfAend
Oke, taruhlah Mama wanita yang tercantik di dunia, tapi apa alasanku jadi sering berpikiran kotor padanya? Bukankah ia milik ayah kandungku?23868Please respect copyright.PENANAYqsUqaliWx
23868Please respect copyright.PENANA9I4TWKnCtu
Entahlah. Aku sering berusaha menindas perasaan yang bukan-bukan ini dengan mencurahkan perhatian kepada pelajaran sekolah. Apalagi kalau mengingat bahwa beberapa bulan lagi aku akan menempuh ujian.23868Please respect copyright.PENANAESk2NmwNUC
23868Please respect copyright.PENANA0STVkn75xM
Tapi gilanya, pikiran ini makin lama malah makin menjadi-jadi. Lalu kalau ibu tiriku tahu bahwa aku terus-terusan membayangkan tubuhnya dalam gumulanku, seperti dalam mimpi itu, apakah dia takkan marah?23868Please respect copyright.PENANAPAdxPFajsx
23868Please respect copyright.PENANARS5yAloUHp
Entahlah. Di masa ujian yang semakin dekat, aku malah terus-terusan mikirin tubuh ibu tiriku.23868Please respect copyright.PENANA7SrEb7SGDS
23868Please respect copyright.PENANARSduO1NMtj
Bahkan pada suatu sore, kegilaanku datang tak terkendali. Saat itu ayahku sedang di luar Jawa untuk mengurus bisnisnya. Kudengar langkah ibu tiriku menuju kamar mandi. Lalu entah dari mana datangnya keinginan gila ini. Keinginan untuk mengintip ibu tiriku waktu mandi!23868Please respect copyright.PENANAa4n4fobXAL
23868Please respect copyright.PENANAtau2Jan3d0
Kamar mandi itu ada dua pintu. Yang satu untuk dibuka dari kamar ortu, yang satu lagi bisa dibuka dari kamarku. Itu adalah kamar mandi keluarga. Tapi di antara kamar mandiku dengan kamar mandi ortu dibatasi oleh dinding yang tidak tertutup penuh. Dinding itu hanya setinggi 2 meter. Aku tidak tahu kenapa kamar mandi itu dibuat begitu. Tapi dasar sial, di dinding pembatas kamar mandiku dengan kamar mandi orang tuaku gak ada lubang buat mengintip. Bisa saja aku memanjat ke atas bak mandi, tapi kepalaku akan kelihatan dari sebrang sana, takut malah Mama marah nanti.23868Please respect copyright.PENANA53McZIjZqw
23868Please respect copyright.PENANAEXtlXH1WJ4
Aku jadi seperti orang linglung. Mondar-mandir di dalam kamar mandi, kemudian keluar dengan hati kecewa.23868Please respect copyright.PENANAOjoJwbfsxm
23868Please respect copyright.PENANAIYsIt3mM3C
Beberapa saat kemudian ibu tiriku muncul dalam daster biru mudanya. Mengambil air minum dari dispenser, lalu membawanya ke meja kerjanya. Saat itu aku duduk di depan TV, pura-pura menonton TV. Padahal sudut mataku mengintai dia terus.23868Please respect copyright.PENANApIwxvkcuUX
23868Please respect copyright.PENANASai5qT2Ooh
Kulihat Mama menghadapi setumpuk kertas ulangan murid-muridnya.23868Please respect copyright.PENANAeOnbyMX5Px
23868Please respect copyright.PENANACM8voV9gS3
Aku mulai nekad. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.23868Please respect copyright.PENANAF4fE1iCUAP
23868Please respect copyright.PENANAOxcpsuf727
“Perlu bantuan, Mam?” tanyaku menawarkan jasa.23868Please respect copyright.PENANAqOU5qKl3EG
23868Please respect copyright.PENANAbalAv4Mcz9
Mama menengok ke belakang, tersenyum dan menyahut, “Gak usah.Kerjaan gampang. Seperempat jam juga selesai.”23868Please respect copyright.PENANAnoqDD0LoRo
23868Please respect copyright.PENANAyHZAlslnNn
Pada saat itulah kenekadanku timbul. Kupeluk leher Mama dari belakang. Dia terkejut, menoleh ke belakang, ke arahku, “Kenapa Ton?”23868Please respect copyright.PENANADMfT67Yb1i
23868Please respect copyright.PENANAk71hnmyqRn
“Gak kenapa-kenapa. Pengen meluk Mama aja. Boleh kan?” sahutku sambil berusaha menenangkan diri.23868Please respect copyright.PENANA7JZqRxuoUy
23868Please respect copyright.PENANAf2iWILJ9fI
Anehnya Mama diam saja. Padahal tadinya aku sudah siap untuk dimarahi sekalipun.23868Please respect copyright.PENANAgLCH8WAQM5
23868Please respect copyright.PENANAbDFt0toq22
Dan karena Mama tidak berontak, aku jadi merasa mendapat angin baik. Tanganku yang masih melingkar di lehernya, mulai turun ke bawah... memegang buah dadanya dari luar dasternya. Wow, terasa Mama tidak mengenakan beha! Terasa sekali bedanya!23868Please respect copyright.PENANASuqZnu7RYJ
23868Please respect copyright.PENANARBqscvDCeA
“Ton...” Mama menoleh lagi ke arahku, “Kamu kok lain dari biasanya?”23868Please respect copyright.PENANAZV6lKbpZ4u
23868Please respect copyright.PENANAYSpJRuyqlj
Aku tidak menjawab. Tapi jelas benar di mataku bahwa bibir Mama itu menyunggingkan senyum. Hal itu membuatku merasa semakin dikasih hati. Kuselinapkan tangan kananku ke dalam daster Mama di bagian dadanya. Dan oh...ternyata Mama tidak berontak waktu aku memegang payudaranya yang ternyata masih sangat kencang (maklum Mama belum pernah melahirkan anak).23868Please respect copyright.PENANAf5RsZo5ZOs
23868Please respect copyright.PENANAIub5H0sQKA
Mama diam saja ketika aku meremas payudaranya dengan lembut. Bahkan suhu badannya mulai menghangat. Terlebih ketika aku mulai memainkan pentil buah dadanya, dengan pengalaman yang sudah cukup banyak dari kisahku bersama Mbak Ning.23868Please respect copyright.PENANAEFanD3d8BB
23868Please respect copyright.PENANAgG5DTQPGrV
“Ton...” terdengar suara Mama tersendat.23868Please respect copyright.PENANA7UqqZCSw1O
23868Please respect copyright.PENANAu7hgW6Q2lz
“Iya Mam?”23868Please respect copyright.PENANA6illiu5O5x
23868Please respect copyright.PENANAU8awQCJ0S3
“Kamu kok jadi aneh begini Ton?”23868Please respect copyright.PENANAZl9ETcQYdf
23868Please respect copyright.PENANA0xCG3RSJnE
“Gak tau kenapa...belakangan ini aku mikirin Mama terus...” sahutku sambil memasukkan tangan kiriku ke arah buah dada Mama yang sebelah kiri pula. Sehingga kini kedua buah dada Mama berada di dalam genggamanku.23868Please respect copyright.PENANACDOIkSliho
23868Please respect copyright.PENANA4hutI2FoZL
“Kamu anak nakal. Masa mama diginiin?” Mama protes. Tapi bibirnya itu... tersenyum lagi... !23868Please respect copyright.PENANAdxpDGg41vQ
23868Please respect copyright.PENANApRwZuwvzMC
“Sudah lama aku ingin mendapat kesempatan ini, Mam.”23868Please respect copyright.PENANArsx2ucChDV
23868Please respect copyright.PENANASm4W10n0nv
“Ntar...mama pengen pipis dulu,” kata ibu tiriku sambil mengeluarkan tanganku dari dasternya, kemudian bangkit dari kursi kerjanya dan melangkah ke arah toilet.23868Please respect copyright.PENANAEGc47j7Dwo
23868Please respect copyright.PENANAE05uErpPuS
Aku jadi dag-dig-dug menantikan detik-detik mendebarkan ini.23868Please respect copyright.PENANAoyhClQnw0K
23868Please respect copyright.PENANAXHribxHTv3
Keluar dari toilet, Mama tidak duduk di belakang meja kerjanya lagi. Padahal aku tau dia belum menyelesaikan pekerjaannya.23868Please respect copyright.PENANAOfQXTccMTv
23868Please respect copyright.PENANAkEG3OklA4G
Mama malah duduk di sofa panjang. Sambil memandangku dengan senyum manis. Oh, aku sudah agak berpengalaman, senyum itu bisa kuartikan “mengijinkan”.23868Please respect copyright.PENANAYSVLxA4Bt2
23868Please respect copyright.PENANA9uXS2lcUEr
Dan senyum itu membuatku seperti robot, menghampirinya dengan hati penuh harap dan hasrat.23868Please respect copyright.PENANAMDuyPoz6km
23868Please respect copyright.PENANAgeiCrvotGO
Mama masih tersenyum, dengan sorot pandang yang lain dari biasanya. Apakah dia juga mengharapkanku? Mengharapkan anak muda yang sedang segar-segarnya?23868Please respect copyright.PENANAG1L9yz0F9T
23868Please respect copyright.PENANA0F4n19Xkna
Aku pun lalu duduk merapat di samping kiri ibu tiriku yang jelita itu.23868Please respect copyright.PENANAMXm5hfCau0
23868Please respect copyright.PENANAFIbnedGY2p
“Kamu kok tiba-tiba begini...” suara Mama terdengar bergetar di pendengaranku. Mungkin dia juga sedang mengharapkan sesuatu dariku.23868Please respect copyright.PENANARWzL7hhp7t
23868Please respect copyright.PENANA2e2t1Wp07R
Aku menjawabnya dengan mengulang perbuatanku di belakang kursi kerja Mama. Melingkarkan lengan kananku di lehernya, lalu menyelusup lagi ke arah buah dadanya yang tak berbeha itu. Terjamah lagi gumpalan daging kenyal dan masih kencang itu. Buah dada Mama tidak sebesar buah dada Mbak Ning. Tapi rasanya buah dada Mama lebih kencang dan padat.23868Please respect copyright.PENANAOreKibm7Q6
23868Please respect copyright.PENANAC3DmWLrcnu
Mama diam saja. Seperti ingin tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya. Maka ketika tangan kananku masih meremas buah dada kanan Mama, tangan kiriku mulai merayapi lutut Mama....merayap ke atas, ke pahanya yang terasa licin dan hangat. Mama masih diam juga. Bahkan ketika tangan kiriku merayap terus ke arah pangkal pahanya, dia malah tersenyum sambil menatapku dengan bola-bola mata bergoyang. Aku jadi semakin berani. Dan...suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Ibu tiriku tidak mengenakan celana dalam, sehingga tanganku mulai menyentuh rambut lebat di selangkangan Mama. Mungkinkah diam-diam Mama sudah mengatur untuk “mempermudah” agar aku bisa langsung menyentuh kemaluannya? Apakah tadi dia hanya pura-pura pengen pipis padahal sebenarnya mau melepaskan celana dalamnya di toilet? Entahlah, yang jelas napasku semakin tak teratur. Dengan batang kemaluan yang semakin tegang.23868Please respect copyright.PENANAvN9M8uE5Zt
23868Please respect copyright.PENANAnzIaMa4Ii6
Terlebih ketika aku sudah menyentuh bibir kemaluan Mama... oooh... Mama malah merenggangkan kedua pahanya, seolah ingin memberi keleluasaan untuk tanganku yang mulai menjelajahi bagian yang paling merangsang ini!23868Please respect copyright.PENANAp1ji6dKL49
23868Please respect copyright.PENANAh49CAu6ZNL
Maka dengan napas yang semakin sulit kuatur, aku pun mulai mengelus bibir kemaluan ibu tiriku. Terkadang kuselusupkan jari tengahku ke dalam liang memeknya yang hangat dan mulai basah.23868Please respect copyright.PENANAaQ7vW0Mj5F
23868Please respect copyright.PENANAJk6oWGDNpg
Ah...sungguh tak kuduga bahwa aku akan mendapatkan kesempatan seperti ini.23868Please respect copyright.PENANAWsYlRENaQu
23868Please respect copyright.PENANA0mpImW8X4S
Gilanya, disaat aku asyik memainkan memek ibu tiriku, tampaknya ia pun tidak mau berdiam pasif. Tangannya menyelinap ke balik celana trainingku. Menyelinap ke balik celana dalamku. Dan mulai memegang batang kemaluanku.23868Please respect copyright.PENANAO2ee3tnG4E
23868Please respect copyright.PENANAX2x8a6RchL
“Iih...punyamu kok besar sekali Ton?! Sudah keras pula...” Mama melotot tapi lalu tersenyum penuh arti. Lalu katanya lagi, “Kamu punya jauh lebih besar daripada punya papamu, Ton...oh iya...almarhum ibumu kan orang Pakistan ya?”23868Please respect copyright.PENANApviR3C3rK1
23868Please respect copyright.PENANAUQwTLFiztd
Aku tidak menyahut. Kata-kata senada dengan itu pernah diucapkan oleh Mbak Ning dahulu. Bahkan setahuku, batang kemaluanku ini makin membesar dan memanjang setelah aku duduk di SMA.23868Please respect copyright.PENANAIcSJwPqRkF
23868Please respect copyright.PENANAzpru9y6qPv
Dan kini batang kemaluanku yang masih tersembunyi di balik celana training dan celana dalamku, terus-terusan mendapat remasan lembut ibu tiriku, sehingga aku merasa hampir tak kuat lagi, ingin segera menyetubuhi wanita 30 tahunan berkulit kuning langsat, berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Aku tetap menyembunyikan rahasia masa laluku dengan Mbak Ning. Maka ketika Mama membisiki aku, “Kamu pernah begituan sama cewek?” dengan tegas kujawab, “Belum. Kalau ngocok sih pernah..mimpi bersetubuh sama Mama juga pernah, sampai paginya celanaku basah.”23868Please respect copyright.PENANAUZ6VN7VID6
“Jadi kamu pernah mimpi begituan sama mama? Pantesan...” ibu tiriku melepaskan zakarku dari genggamannya, lalu merebahkan diri sambil menyingkapkan dasternya sampai ke bagian perutnya. Sehingga mulai dari pusar perut sampai ujung kakinya terbuka jelas di mataku.23868Please respect copyright.PENANAgfuXrqxMyO
23868Please respect copyright.PENANAbBuzAE8H1b
Oh, ini luar biasa bagiku! Memang aku sudah sering melihat Mbak Nining telanjang. Tapi yang sedang kuhadapi ini ibu tiriku sendiri, sehingga ia benar-benar memiliki nilai plus bagi jiwaku. Maka kunikmati pemandangan indah itu, tentang sepasang kaki yang mulus dan putih, tentang kemaluan wanita yang berbulu sangat lebat dan...ah...aku tak sabar lagi...langsung saja kuserudukkan wajahku ke bawah perut ibu tiriku. Kuciumi memek berbulu lebat itu. Tidak ada bau yang tak sedap, bahkan wangi sabun masih tertinggal, karena belum lama ia habis mandi tadi.23868Please respect copyright.PENANA4eQiXgCuIR
23868Please respect copyright.PENANAF9m7PQVNmD
Seperti anak menemukan mainan, kubuka bibir kemaluan Mama, tampak merah bagian dalamnya. Mama diam saja, hanya elahan napasnya yang terdengar.23868Please respect copyright.PENANAuQZLaeJ4P1
23868Please respect copyright.PENANAGHfPVfwcGT
Aku mulai menjilati bibir kemaluan yang seolah menantangku ini. Lalu kujilati juga kelentitnya, sehingga ibu tiriku mulai menggeliat, “Ton...kamu kok sudah pandai main jilat segala? Sering nonton film porno ya?”23868Please respect copyright.PENANA4EPgixcSsW
23868Please respect copyright.PENANAtdq88zb1Do
“Iya Mam,” sahutku sambil menghentikan jilatanku sesaat, lalu kujilati lagi memek yang belum pernah melahirkan anak itu.23868Please respect copyright.PENANAuxjqR35eVJ
23868Please respect copyright.PENANAKlxQHqxtYS
“Pantesan...iiih...enak sekali Ton...ta...tapi mending di kamar yuk. Takut mendadak ada tamu. Lampu-lampu matiin aja semua, biar disangka kita sudah pada tidur, biar jangan ada gangguan.” Ibu tiriku bangkit dari sofa.23868Please respect copyright.PENANAyJfnhyov8s
23868Please respect copyright.PENANAL8Gq7ilTey
“Iya Mam,” aku mengangguk. Lalu semua lampu di ruang depan kumatikan. Demikian juga lampu di pavilyun. Lalu bergegas menuju kamar ibu tiriku.23868Please respect copyright.PENANAsGgdM2hN08
23868Please respect copyright.PENANA7aBv9uXjNh
Kulihat Mama sudah bertelanjang bulat sambil memeluk bantal guling di atas tempat tidurnya. Ia menyambutku dengan senyum ketika aku menghampiri tempat tidur dan melompat ke atasnya...menerkam tubuh bugil ibu tiriku dengan birahi meluap-luap.23868Please respect copyright.PENANAsFGHCvwOKF
23868Please respect copyright.PENANAxSstmsFZhE
“Buka dulu dong baju dan celanamu, sayang,” bisik Mama sambil mencolek hidungku. Oh, inilah perlakuan ibu tiriku yang terasa baru. Karena biasanya ia jauh-jauh saja dariku. Paling hebat cuma memegang pergelangan tanganku.23868Please respect copyright.PENANAV2Sl4XYPSK
23868Please respect copyright.PENANAapfblIATmE
Aku tak mau buang-buang waktu lagi. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian menerkam ibu tiriku lagi dalam keadaan sudah sama-sama telanjang bulat.23868Please respect copyright.PENANAlU208usUfs