Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.16296Please respect copyright.PENANAV3ecoXkVCz
16296Please respect copyright.PENANAAFB51zBObW
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.16296Please respect copyright.PENANAVIGXSMraTR
16296Please respect copyright.PENANAh1jcpDEeDz
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.16296Please respect copyright.PENANAMNv7cO9GTh
16296Please respect copyright.PENANAZfPNGqhk4A
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.16296Please respect copyright.PENANAaX0x2neG21
16296Please respect copyright.PENANAGrdhHgTWsI
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”16296Please respect copyright.PENANAkNzK3WGvT2
16296Please respect copyright.PENANA5HAc6JfOLp
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”16296Please respect copyright.PENANApKzG8n1eqx
16296Please respect copyright.PENANApwMbTp0wCd
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”16296Please respect copyright.PENANAUpeN8mM5kG
16296Please respect copyright.PENANABwXBMeSU4u
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”16296Please respect copyright.PENANACVfdOXacon
16296Please respect copyright.PENANAsBJBgw3vf9
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.16296Please respect copyright.PENANACuYgVGHzW9
16296Please respect copyright.PENANAx52Zw0yTi4
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...16296Please respect copyright.PENANAY5JlypOclZ
16296Please respect copyright.PENANAPDrGmNs71S
16296Please respect copyright.PENANABOn0j16H5F
16296Please respect copyright.PENANACqyvm9nMPM
16296Please respect copyright.PENANA1jPf59A0xh
16296Please respect copyright.PENANAW1HDhrZrGO
16296Please respect copyright.PENANAN8S9xNh5FG
16296Please respect copyright.PENANAvhUg6SsmnN
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.16296Please respect copyright.PENANAFQQErcDUFH
16296Please respect copyright.PENANAKUMMowSaOA
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.16296Please respect copyright.PENANApHSfQgHNZF
16296Please respect copyright.PENANALjM9cLRu8G
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.16296Please respect copyright.PENANAMylqbovSzZ
16296Please respect copyright.PENANADHRqOp2rB7
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!16296Please respect copyright.PENANAV8eqskdLlF
16296Please respect copyright.PENANAZsDpbhZKky
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.16296Please respect copyright.PENANAEy4W7Rnhfm
16296Please respect copyright.PENANAlmOhRxbAAz
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.16296Please respect copyright.PENANAxwBsALPmyK
16296Please respect copyright.PENANAqJCBkCd4qH
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.16296Please respect copyright.PENANAvYLgnEUkEG
16296Please respect copyright.PENANAij33a0KfYs
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.16296Please respect copyright.PENANAry4XC1kpn4
16296Please respect copyright.PENANAL5UBrZEvJF
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.16296Please respect copyright.PENANAyzNEGjzQiZ
16296Please respect copyright.PENANAoqYoPfe2Ty
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”16296Please respect copyright.PENANAo9zuIFOngM
16296Please respect copyright.PENANABEr6zGFWam
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.16296Please respect copyright.PENANAtkYCCCr38I
16296Please respect copyright.PENANAaQNOCEOacK
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.16296Please respect copyright.PENANAbg6HnjXHCx
16296Please respect copyright.PENANAqjt5s7T04g
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”16296Please respect copyright.PENANAUqfjzYE3Hm
16296Please respect copyright.PENANAPSUSiXR09t
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”16296Please respect copyright.PENANAO2fxxUMlhu
16296Please respect copyright.PENANAvPo4sGMMPT
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”16296Please respect copyright.PENANAkBwAIZT4g5
16296Please respect copyright.PENANAng4VKd7Jqv
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”16296Please respect copyright.PENANApVOVmxA4sr
16296Please respect copyright.PENANAuIOOsl0wFV
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.16296Please respect copyright.PENANAW5GmZ7XYwK
16296Please respect copyright.PENANAmSe7NJYzxE
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.16296Please respect copyright.PENANAm8FFAGCPbi
16296Please respect copyright.PENANA3nz34eEaO5
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.16296Please respect copyright.PENANAqGEXbahCgV
16296Please respect copyright.PENANA4ty8rAOTYp
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.16296Please respect copyright.PENANAoWDaENbQjs
16296Please respect copyright.PENANA2fW6VDBUq9
“Oya? Masukin lagi?”16296Please respect copyright.PENANAllWCfBwfH2
16296Please respect copyright.PENANA6K26zGImYQ
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”16296Please respect copyright.PENANAVycXFgkDER
16296Please respect copyright.PENANA9KCrQCyjcP
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.16296Please respect copyright.PENANA6iZTxLGqUe
16296Please respect copyright.PENANAnriwORY57L
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.16296Please respect copyright.PENANAtPA4XlirEp
16296Please respect copyright.PENANAlTAp00Po5b
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.16296Please respect copyright.PENANAcEDZ2RqYtO
16296Please respect copyright.PENANAZRSnHgnWAw
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.16296Please respect copyright.PENANApTkY4AtOyd
16296Please respect copyright.PENANAw5Hdx4TyIM
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.16296Please respect copyright.PENANA4cAP6VsDbq
16296Please respect copyright.PENANAcA8U6xb3k4
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.16296Please respect copyright.PENANAFiTfpuGP0F
16296Please respect copyright.PENANAl8fn2Nmvwl
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.16296Please respect copyright.PENANAGCx9OY0Q6T
16296Please respect copyright.PENANAbhzox428Xm
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.16296Please respect copyright.PENANADhvmHpBCXp
16296Please respect copyright.PENANAyzMCrJ6kIc
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.16296Please respect copyright.PENANAkhZhlHfOCG
16296Please respect copyright.PENANAX8EckSTTva
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.16296Please respect copyright.PENANAqV5tBONWr1
16296Please respect copyright.PENANA9TfYEFTBDI
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”16296Please respect copyright.PENANA3CduTcJ16E
16296Please respect copyright.PENANAzvsfe4UzsJ
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”16296Please respect copyright.PENANAV4xd0oIAaB
16296Please respect copyright.PENANA2dWTjhhkUQ
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”16296Please respect copyright.PENANAMuJzl3crKP
16296Please respect copyright.PENANAojzNasOUnM
“Iya Mam.”16296Please respect copyright.PENANAFdGM2WxUek
16296Please respect copyright.PENANACNhkNpzs2x
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”16296Please respect copyright.PENANAvBtWiB8R4g
16296Please respect copyright.PENANA4zXzfCN3cj
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”16296Please respect copyright.PENANAhipdL9xDOx
16296Please respect copyright.PENANAmATx3e1hzU
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”16296Please respect copyright.PENANAMGVFDX8wGf
16296Please respect copyright.PENANApUNwHDGne6
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.16296Please respect copyright.PENANAMnMvtby35z
16296Please respect copyright.PENANAOnU7nYxTlG
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.16296Please respect copyright.PENANAFAHFlDYxVu
16296Please respect copyright.PENANAsmwKrmjuSD
16296Please respect copyright.PENANARLSqvKQyJq
16296Please respect copyright.PENANAma8c1EF8YR
16296Please respect copyright.PENANA7fhxNJuAbx
16296Please respect copyright.PENANAsc3nK0f9wQ
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.16296Please respect copyright.PENANA8izBVztbUJ
16296Please respect copyright.PENANAjTQp0EQyyu
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.16296Please respect copyright.PENANAXKAeOXy4RM
16296Please respect copyright.PENANA4YwF0IGnFx
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.16296Please respect copyright.PENANA2MtVQkS7wi
16296Please respect copyright.PENANAF4vZngu3KQ
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.16296Please respect copyright.PENANAIU6CKE3MDM
16296Please respect copyright.PENANAuYItFNkbxH
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?16296Please respect copyright.PENANALda3AsAB8N
16296Please respect copyright.PENANAjOgTGaw2pU
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.16296Please respect copyright.PENANA3EhLT9HHgs
16296Please respect copyright.PENANAqV5zINtEhy
16296Please respect copyright.PENANAR68lWO5k9H
16296Please respect copyright.PENANAWCXMYaovkn
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.16296Please respect copyright.PENANAKvhMlThKjO
16296Please respect copyright.PENANA9lGgeYpKgA
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.16296Please respect copyright.PENANAhtGVN0PlOn
16296Please respect copyright.PENANA0UI1oZVwwL
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.16296Please respect copyright.PENANAOeYJFwCGza
16296Please respect copyright.PENANAalKBe5AIBn
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.16296Please respect copyright.PENANAE7f7VEgqWw
16296Please respect copyright.PENANA0E1RiMP2lT
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.16296Please respect copyright.PENANAwO78wxgUxZ
16296Please respect copyright.PENANAbtyPEBIlyU
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.16296Please respect copyright.PENANAcbAEWMH2Pt
16296Please respect copyright.PENANAHnehl70kr8
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.16296Please respect copyright.PENANA7gkyrvcBRe
16296Please respect copyright.PENANAXGOQoQ6o2N
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.16296Please respect copyright.PENANAlXlZ8PSeZA
16296Please respect copyright.PENANAYTdNfG1HsS
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”16296Please respect copyright.PENANAVmi0QcFlI2
16296Please respect copyright.PENANAMXPrYab7CS
16296Please respect copyright.PENANAV38LeK3sq0
16296Please respect copyright.PENANAE3n5wsEuBW
Sampai pada suatu pagi....16296Please respect copyright.PENANAcxheIrZcQq
16296Please respect copyright.PENANAIdUNyvLs26
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?16296Please respect copyright.PENANADo8dADuKul
16296Please respect copyright.PENANAOCFhNqddGE
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”16296Please respect copyright.PENANATPzs4hC35D
16296Please respect copyright.PENANApmumtlumoY
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.16296Please respect copyright.PENANASne0FiZgSM
16296Please respect copyright.PENANAChWElOBlHJ
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.16296Please respect copyright.PENANAioXFGhM98u
16296Please respect copyright.PENANAUyzKMWkuUO
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !16296Please respect copyright.PENANAbrcgAp03yq
16296Please respect copyright.PENANAa2d1Krw4jA
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?16296Please respect copyright.PENANAUrrVJRyEdL
16296Please respect copyright.PENANAMbK6s3j7Zd
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.16296Please respect copyright.PENANASgjKiwslL1
16296Please respect copyright.PENANA76wMLXWvDd
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !16296Please respect copyright.PENANA5rtuzWM8CV
16296Please respect copyright.PENANAiIwNJbJnzK
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”16296Please respect copyright.PENANA5XpG3h8vu5
16296Please respect copyright.PENANAt3VrrpXiMi
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.16296Please respect copyright.PENANAduj5PhJHOF
16296Please respect copyright.PENANA8AuHoimYRz
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....16296Please respect copyright.PENANAFXExmlz2jG
16296Please respect copyright.PENANAAHlnBM2gFE
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.16296Please respect copyright.PENANAIfZGdMHA8N
16296Please respect copyright.PENANAvccZBKvxsL
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.16296Please respect copyright.PENANAjt2kPzdgAp
16296Please respect copyright.PENANAzeQAwu8eef
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.16296Please respect copyright.PENANAflz17Q0Alf
16296Please respect copyright.PENANAxLVPOrXiWi
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.16296Please respect copyright.PENANArY9Pv2UDn5
16296Please respect copyright.PENANAGhcBgfqO6C
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”16296Please respect copyright.PENANAmlHJyqtutc
16296Please respect copyright.PENANAujRXMZMnsQ
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.16296Please respect copyright.PENANA80x0RoxSTd
16296Please respect copyright.PENANAJynyilXnpZ
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.16296Please respect copyright.PENANATVtaznFO2I
16296Please respect copyright.PENANAL7Vand58Jp
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”16296Please respect copyright.PENANAkXUpDsX9gN
16296Please respect copyright.PENANA4oinTZg6Hv
“I...iya Tante.”16296Please respect copyright.PENANAj2xTNetXPw
16296Please respect copyright.PENANArdMl9nP3Dy
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.16296Please respect copyright.PENANAG5ulTJEsgW
16296Please respect copyright.PENANAxtXW3PSb0S
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.16296Please respect copyright.PENANAY0SCjKxM22
16296Please respect copyright.PENANAME9nsEjHXv
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”16296Please respect copyright.PENANARPFmI64K6i
16296Please respect copyright.PENANAVfr0tRgikq
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!16296Please respect copyright.PENANAdcC3XsrpEz
16296Please respect copyright.PENANACimK1kHecZ
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.16296Please respect copyright.PENANAZhpYYedKLm
16296Please respect copyright.PENANAwMkJor2OJB
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.16296Please respect copyright.PENANAKqMXWbdfzb
16296Please respect copyright.PENANAnCkeu0ySol
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.16296Please respect copyright.PENANAun42ay7Hpc
16296Please respect copyright.PENANAVY0DBd4nis
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.16296Please respect copyright.PENANAyvQ7pmkywZ
16296Please respect copyright.PENANAkx5AjKN8Ds
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”16296Please respect copyright.PENANAeicyHj6dU7
16296Please respect copyright.PENANAnYrw794yeB
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”16296Please respect copyright.PENANAiamZPpYyAq
16296Please respect copyright.PENANAJPDVaX38MJ
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...16296Please respect copyright.PENANADmdYeqnteX
16296Please respect copyright.PENANAtTUkVG7uuN
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !16296Please respect copyright.PENANAUftBB4TqUu
16296Please respect copyright.PENANAT678B8Zsnr
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”16296Please respect copyright.PENANAh4BRN4mkVA
16296Please respect copyright.PENANA2axHzbsqMS
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !16296Please respect copyright.PENANAbIYky0k3Dm
16296Please respect copyright.PENANApQwfbjfYLc
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.16296Please respect copyright.PENANAMgiBLvkod9
16296Please respect copyright.PENANALS3KmkrAAI
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”16296Please respect copyright.PENANAiYUGHVE5oL
16296Please respect copyright.PENANABWIq5qDLzr
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “16296Please respect copyright.PENANAn3qFh4XrlM
16296Please respect copyright.PENANAALq5i2wXpi
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.16296Please respect copyright.PENANAKAa5xxgZKR
16296Please respect copyright.PENANA1phH5BLM06
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.16296Please respect copyright.PENANAIeJl37Wk2q
16296Please respect copyright.PENANAO4GAygjBne
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.16296Please respect copyright.PENANASLwM8Iu8Rn
16296Please respect copyright.PENANAN34BCtoEgi
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.16296Please respect copyright.PENANAt9zc43f7az
16296Please respect copyright.PENANAUvdpAuNaZv
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.16296Please respect copyright.PENANANBWTqoXBXf
16296Please respect copyright.PENANAv5EDIBhkaW
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.16296Please respect copyright.PENANAC2CmBELfVQ
16296Please respect copyright.PENANA66uyptomwV
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”16296Please respect copyright.PENANAQx0urBlBDc
16296Please respect copyright.PENANAgAdA87b1rz
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....16296Please respect copyright.PENANA1SvwhfyMhP
16296Please respect copyright.PENANAaQI7oE3FcP
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.16296Please respect copyright.PENANAbTn23GlfIc
16296Please respect copyright.PENANA65jD9zqkur
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.16296Please respect copyright.PENANAXPRXrLXjuW
16296Please respect copyright.PENANABNQTIfRzeI
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.16296Please respect copyright.PENANAc613XACTPB
16296Please respect copyright.PENANAxey8aT5nNG
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !16296Please respect copyright.PENANAkumQsoSL5H
16296Please respect copyright.PENANAAz0Hydipb6
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”16296Please respect copyright.PENANA9VpD7LhFG5
16296Please respect copyright.PENANAe7RedS5iL6
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.16296Please respect copyright.PENANAJIbXyMFH4T
16296Please respect copyright.PENANAJM4epHzlcS
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”16296Please respect copyright.PENANA2nMaPnS86n
16296Please respect copyright.PENANAkGBhK4Rrza
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.16296Please respect copyright.PENANAou6Anzcirt
16296Please respect copyright.PENANAnmlIKKw4Pa
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”16296Please respect copyright.PENANAuSF7rUOdK3
16296Please respect copyright.PENANANWjzGfYtOC
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.16296Please respect copyright.PENANAO2heuyX0GT
16296Please respect copyright.PENANA9l1fEkoWCp
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.16296Please respect copyright.PENANA3EVKRvWMfz
16296Please respect copyright.PENANAKihWw5cJJN
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!16296Please respect copyright.PENANAAbqavNHyKY
16296Please respect copyright.PENANAXbI1g9WLjR
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”16296Please respect copyright.PENANAY3b25F4WF5
16296Please respect copyright.PENANAY6FgQitmE0
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.16296Please respect copyright.PENANAenlcKWpEHJ
16296Please respect copyright.PENANASXyvYtA1t5
Sampai pada suatu saat :16296Please respect copyright.PENANA9MBCVOLKDm
16296Please respect copyright.PENANAIoLV0z1ae2
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.16296Please respect copyright.PENANAxcGrtAAqJM
16296Please respect copyright.PENANA0mnyXw0sAV
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.16296Please respect copyright.PENANASQoCXyxK49
16296Please respect copyright.PENANAoz5f3nWyDT
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”16296Please respect copyright.PENANAWUZM7N0jpL
16296Please respect copyright.PENANAocFDZFtvzu
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.16296Please respect copyright.PENANA6KB91nf5WY
16296Please respect copyright.PENANA5xSCmd4Bp5
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.16296Please respect copyright.PENANAd4aBLMAwtI
16296Please respect copyright.PENANApE79h7Ny8X
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”16296Please respect copyright.PENANAJEFeCKhr4x
16296Please respect copyright.PENANAdlyTfzYD1J
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.16296Please respect copyright.PENANAFRchRUQ21D
16296Please respect copyright.PENANAcstISkJDGD
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.16296Please respect copyright.PENANAHGX4GM3K8K
16296Please respect copyright.PENANAghnVQibrbQ
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”16296Please respect copyright.PENANA1oNw1qVPH2
16296Please respect copyright.PENANAXvElj9hvq1
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !16296Please respect copyright.PENANAk6fvjNj9Em
16296Please respect copyright.PENANA20L8iHfXOu
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.16296Please respect copyright.PENANABhv2mttCso
16296Please respect copyright.PENANAgodYIz8vwV
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”16296Please respect copyright.PENANAwudhtfeVw5
16296Please respect copyright.PENANAuNrDy5YGOQ
Aku cuma tersenyum.16296Please respect copyright.PENANAJ7175YwVEt
16296Please respect copyright.PENANAqju3lf1XOl
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.16296Please respect copyright.PENANAq0YRc1R4Fa
16296Please respect copyright.PENANAXJNU7ABUVi
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”16296Please respect copyright.PENANASUvkchwHCK
16296Please respect copyright.PENANAZt00qZeyNf
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.16296Please respect copyright.PENANAXUgNuyDuWL
16296Please respect copyright.PENANAVJlKXKheoG
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.16296Please respect copyright.PENANAhMDuwI6Wr4
16296Please respect copyright.PENANAxE6Tf6NW0T
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”16296Please respect copyright.PENANAuWyCrncEFH
16296Please respect copyright.PENANAqy4C5uvjDY
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”16296Please respect copyright.PENANA4203TcH2gE
16296Please respect copyright.PENANAvClLwmzzTg
“Janji ya.”16296Please respect copyright.PENANAICDu3KD7l9
16296Please respect copyright.PENANAYpvIXIMon0
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”16296Please respect copyright.PENANAfcts4ZR8hL
16296Please respect copyright.PENANAPp0nZjB4LT
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”16296Please respect copyright.PENANApsts9sFYKC
16296Please respect copyright.PENANAHyHyV1412Y
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”16296Please respect copyright.PENANAVqWzy621GD
16296Please respect copyright.PENANAoKStZjUSiV
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 16296Please respect copyright.PENANALRwTYvcZWf