Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.15504Please respect copyright.PENANAy03OJ78O6M
15504Please respect copyright.PENANAGfcMHpoBYS
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.15504Please respect copyright.PENANAtQaoJY78Sk
15504Please respect copyright.PENANA3c4lW7C37O
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.15504Please respect copyright.PENANAGgmpmk1MbU
15504Please respect copyright.PENANAqyc68x27uf
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.15504Please respect copyright.PENANAWTXPEIKzlY
15504Please respect copyright.PENANAaUqadpmDYO
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”15504Please respect copyright.PENANARpZGN46NH5
15504Please respect copyright.PENANAYHTq8UtTEm
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”15504Please respect copyright.PENANAf6f81Ozi3M
15504Please respect copyright.PENANADdOr8gKdAt
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”15504Please respect copyright.PENANAvrBwBlJhie
15504Please respect copyright.PENANAwytBRKUyx1
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”15504Please respect copyright.PENANAuVVHreauev
15504Please respect copyright.PENANA1411EmzWr0
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.15504Please respect copyright.PENANAJI1KdEZ7mL
15504Please respect copyright.PENANAXGVvbzpCrT
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...15504Please respect copyright.PENANA92RF3K86rU
15504Please respect copyright.PENANAEhUXMgrjLl
15504Please respect copyright.PENANANYMwM3Ey4Y
15504Please respect copyright.PENANAbdqRgioaSo
15504Please respect copyright.PENANAalULzmPWaf
15504Please respect copyright.PENANAa7oopYbM9F
15504Please respect copyright.PENANAdWGGdUGfys
15504Please respect copyright.PENANAuH9hYo1PLb
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.15504Please respect copyright.PENANAyturn6m9x4
15504Please respect copyright.PENANALxr4EJUswP
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.15504Please respect copyright.PENANAAWhCBRoe8Q
15504Please respect copyright.PENANA2Bfx4ywzK6
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.15504Please respect copyright.PENANA0QpjdVRwY9
15504Please respect copyright.PENANA6sfO96ukOL
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!15504Please respect copyright.PENANAL41BmflMKg
15504Please respect copyright.PENANAynwb5hQBtA
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.15504Please respect copyright.PENANAJjqLABxneQ
15504Please respect copyright.PENANAXqMAzfZRxH
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.15504Please respect copyright.PENANA3YelVXFAiS
15504Please respect copyright.PENANABSKLKVbHLe
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.15504Please respect copyright.PENANATySO0Nlj6C
15504Please respect copyright.PENANAcGvddOIeuL
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.15504Please respect copyright.PENANAG4Pj7mJiKz
15504Please respect copyright.PENANABlN0Bdimex
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.15504Please respect copyright.PENANAbXzOdh1KnE
15504Please respect copyright.PENANA3hdEfkVO0H
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”15504Please respect copyright.PENANAb4wHVoxAik
15504Please respect copyright.PENANAsmBZXPNfAc
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.15504Please respect copyright.PENANAzkV3Z3TXtZ
15504Please respect copyright.PENANA3a2NTC4jBu
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.15504Please respect copyright.PENANA87lAa5AgCF
15504Please respect copyright.PENANAfjLn6KEuPu
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”15504Please respect copyright.PENANAKSAnQlvqtY
15504Please respect copyright.PENANAvJlhvlZ90c
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”15504Please respect copyright.PENANATuPfxwRvYC
15504Please respect copyright.PENANAJe8kwo8dU8
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”15504Please respect copyright.PENANAAJuTJRN7Fe
15504Please respect copyright.PENANAHjqJghaGJj
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”15504Please respect copyright.PENANARdmDDOA0QX
15504Please respect copyright.PENANArOxfYxWQBE
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.15504Please respect copyright.PENANACFLqhS0k9u
15504Please respect copyright.PENANAuhxL4Bl1IX
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.15504Please respect copyright.PENANAjBPzqfUNLd
15504Please respect copyright.PENANAjE5wRxSsYH
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.15504Please respect copyright.PENANA9HjDvx2qp2
15504Please respect copyright.PENANAzw2GdTUIv9
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.15504Please respect copyright.PENANAfn03E7fiJV
15504Please respect copyright.PENANApXVjefDxrT
“Oya? Masukin lagi?”15504Please respect copyright.PENANA8Dg02qfxp5
15504Please respect copyright.PENANA0EB4HaLrih
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”15504Please respect copyright.PENANAMLSlSbChxG
15504Please respect copyright.PENANAmUmmbM8OrR
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.15504Please respect copyright.PENANArLdt2GLvY8
15504Please respect copyright.PENANACl09nzBtg4
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.15504Please respect copyright.PENANAub2uTdlFeF
15504Please respect copyright.PENANA4aC4bNgMTE
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.15504Please respect copyright.PENANAf6MQ58BAXD
15504Please respect copyright.PENANABUkq2X2dMs
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.15504Please respect copyright.PENANAC8eKJESAPZ
15504Please respect copyright.PENANASO6AMbd4HZ
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.15504Please respect copyright.PENANAKtjkfsasEK
15504Please respect copyright.PENANA4UtLacUaWV
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.15504Please respect copyright.PENANAuqcMHb2MvK
15504Please respect copyright.PENANAjh3LZ8qhDg
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.15504Please respect copyright.PENANAFbkXWjIrbB
15504Please respect copyright.PENANAhktRXoZrWE
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.15504Please respect copyright.PENANASkzpkClmFK
15504Please respect copyright.PENANA4UckuvYC94
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.15504Please respect copyright.PENANA8DBY71hUbd
15504Please respect copyright.PENANAR0JW2gRmwv
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.15504Please respect copyright.PENANAf5d6vQF3rV
15504Please respect copyright.PENANASXZ9fAnhCa
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”15504Please respect copyright.PENANAvsu6quNUa3
15504Please respect copyright.PENANACcMd77mgOY
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”15504Please respect copyright.PENANAeuNWvYOOda
15504Please respect copyright.PENANAtgVCvPYAZV
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”15504Please respect copyright.PENANAth5VhVi6E7
15504Please respect copyright.PENANAFRcEtl1zBo
“Iya Mam.”15504Please respect copyright.PENANAhAU2vfWjqA
15504Please respect copyright.PENANA6YJflp1CED
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”15504Please respect copyright.PENANAXTCN3yAdq2
15504Please respect copyright.PENANA9cuMRWUojI
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”15504Please respect copyright.PENANAYpRsYWensH
15504Please respect copyright.PENANAvpC3D0pfw3
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”15504Please respect copyright.PENANAxjZ6X2arDi
15504Please respect copyright.PENANA0TYJBWnf2c
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.15504Please respect copyright.PENANApLbW1NOSH0
15504Please respect copyright.PENANABHRvLhnHBj
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.15504Please respect copyright.PENANAVkqqdzaTHi
15504Please respect copyright.PENANAuZbdREzz25
15504Please respect copyright.PENANAFWQRvwhuXK
15504Please respect copyright.PENANAGAImWY09Vi
15504Please respect copyright.PENANAxdlJSevP8Y
15504Please respect copyright.PENANAFe7Y6KnhxN
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.15504Please respect copyright.PENANA9VIavPi90b
15504Please respect copyright.PENANApNFHjD3ShQ
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.15504Please respect copyright.PENANA1lGfI1YnYG
15504Please respect copyright.PENANAi8kHfmHVai
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.15504Please respect copyright.PENANAitTRfSObIF
15504Please respect copyright.PENANAcyvvTwW6jq
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.15504Please respect copyright.PENANAgsRP3wPx8t
15504Please respect copyright.PENANAj4YRqZyypv
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?15504Please respect copyright.PENANAyOr0uiCXrg
15504Please respect copyright.PENANAuOrYJvrDIJ
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.15504Please respect copyright.PENANA65PGtUACjM
15504Please respect copyright.PENANAgMa0MXIIm3
15504Please respect copyright.PENANADLbQkyRxhu
15504Please respect copyright.PENANA7MCZajuLcg
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.15504Please respect copyright.PENANAsNyX2zPxgf
15504Please respect copyright.PENANAc6EF2HHO2e
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.15504Please respect copyright.PENANAXmIheD4CFC
15504Please respect copyright.PENANASX9afbpoYz
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.15504Please respect copyright.PENANATpPsFqoBs2
15504Please respect copyright.PENANAIXhbOFUQef
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.15504Please respect copyright.PENANA16JRiOB7pS
15504Please respect copyright.PENANA7BSlx7xeBT
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.15504Please respect copyright.PENANA1owtNAlWDJ
15504Please respect copyright.PENANAYq3Qm2tu8a
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.15504Please respect copyright.PENANAGk9Zh8YjuR
15504Please respect copyright.PENANAx3knn6B2nN
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.15504Please respect copyright.PENANAQuDf9TFqsc
15504Please respect copyright.PENANAedSb4ej04m
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.15504Please respect copyright.PENANADKG6oUYNAj
15504Please respect copyright.PENANASglOwDJc3a
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”15504Please respect copyright.PENANAS269lhfNDs
15504Please respect copyright.PENANA3AtXpxGvKN
15504Please respect copyright.PENANAEeR2npMnAB
15504Please respect copyright.PENANAIk3tBEPMoP
Sampai pada suatu pagi....15504Please respect copyright.PENANAgGYL9sDArz
15504Please respect copyright.PENANAYXLaJKwyNB
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?15504Please respect copyright.PENANAG0d2Uut0Bs
15504Please respect copyright.PENANAtsmv0WT6JA
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”15504Please respect copyright.PENANAGd4WEGjkj9
15504Please respect copyright.PENANAq5qdkuPi3X
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.15504Please respect copyright.PENANAoTF2jSaeCN
15504Please respect copyright.PENANAPuxOEYBeAK
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.15504Please respect copyright.PENANAUcONzTUBsw
15504Please respect copyright.PENANApe24uhmBQ7
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !15504Please respect copyright.PENANAc6klFW6oQZ
15504Please respect copyright.PENANADMcxAJjJUV
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?15504Please respect copyright.PENANAkZvohDyfMQ
15504Please respect copyright.PENANAKBRrkDaWwm
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.15504Please respect copyright.PENANAJFG3TXtS5a
15504Please respect copyright.PENANAhqNc5hyEH1
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !15504Please respect copyright.PENANAa5xJoVxRzO
15504Please respect copyright.PENANAKmKucU1JQR
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”15504Please respect copyright.PENANAcl0WTAvI2M
15504Please respect copyright.PENANAvWhfDkDpUT
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.15504Please respect copyright.PENANAC3wi6tmvwG
15504Please respect copyright.PENANAU4OTvd7kWV
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....15504Please respect copyright.PENANAL5iE7rLNXU
15504Please respect copyright.PENANAK42GwqBnNQ
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.15504Please respect copyright.PENANA28TWBxlqtI
15504Please respect copyright.PENANAunk3AqKF3y
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.15504Please respect copyright.PENANAwyV1TPAY3S
15504Please respect copyright.PENANAgTicpAka2Z
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.15504Please respect copyright.PENANAv9fWOqVkfc
15504Please respect copyright.PENANAWpgnBZSQz5
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.15504Please respect copyright.PENANAFyf29vtOlV
15504Please respect copyright.PENANAfkV5sAcwIX
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”15504Please respect copyright.PENANAJzM0sPAjuh
15504Please respect copyright.PENANAi6ePCUnY3l
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.15504Please respect copyright.PENANAxAwveAS3TR
15504Please respect copyright.PENANArqWDMU50ob
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.15504Please respect copyright.PENANADU0s0BRsYo
15504Please respect copyright.PENANAk48shMk7ER
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”15504Please respect copyright.PENANApheMEv4Bp6
15504Please respect copyright.PENANA2GDQ4nDpvd
“I...iya Tante.”15504Please respect copyright.PENANA8q0tqDKiNi
15504Please respect copyright.PENANAp55Ss2YmXs
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.15504Please respect copyright.PENANA98hTXFgUma
15504Please respect copyright.PENANACT964Vyipp
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.15504Please respect copyright.PENANAD8RLkWI4Oi
15504Please respect copyright.PENANAC4ahxk7Azb
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”15504Please respect copyright.PENANA4nhLwl1DFY
15504Please respect copyright.PENANAtVuQ8zJiML
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!15504Please respect copyright.PENANAbNNYwFd4Y7
15504Please respect copyright.PENANAyaKTeC6hw8
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.15504Please respect copyright.PENANACJrkzY3DIN
15504Please respect copyright.PENANAkzOCq2JWub
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.15504Please respect copyright.PENANA5GxE5fb0F4
15504Please respect copyright.PENANAAWHoQh5Qgz
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.15504Please respect copyright.PENANAi9p6uOOZaZ
15504Please respect copyright.PENANAqCTrvrBLgR
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.15504Please respect copyright.PENANA1MeqNoUFD6
15504Please respect copyright.PENANAsdj3B3dyB2
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”15504Please respect copyright.PENANAnxy3XkqJDY
15504Please respect copyright.PENANADbyVkp7fJo
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”15504Please respect copyright.PENANAqlgG9tKd4S
15504Please respect copyright.PENANACRx0SqFTnU
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...15504Please respect copyright.PENANAMf3olzXI2D
15504Please respect copyright.PENANArfEmqdGGlv
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !15504Please respect copyright.PENANAFkQmFwnLWp
15504Please respect copyright.PENANAhwsQFfcnGF
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”15504Please respect copyright.PENANAHP1BDxQtmA
15504Please respect copyright.PENANAnvdag4xdoR
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !15504Please respect copyright.PENANA5Cn7E97F9r
15504Please respect copyright.PENANAZz9IWEweHD
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.15504Please respect copyright.PENANATPYIHBK4So
15504Please respect copyright.PENANAlHIGyhADyL
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”15504Please respect copyright.PENANAL88kNNqLyA
15504Please respect copyright.PENANABMnqUI8S0x
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “15504Please respect copyright.PENANAL80d8aGlvh
15504Please respect copyright.PENANADLshuyRWn3
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.15504Please respect copyright.PENANAwzZYT8tjyE
15504Please respect copyright.PENANAmdblLrJYeT
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.15504Please respect copyright.PENANACRKJPBT90m
15504Please respect copyright.PENANAwA7r6E5Mig
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.15504Please respect copyright.PENANAfv12vi7m2a
15504Please respect copyright.PENANAp0ACyT18rO
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.15504Please respect copyright.PENANAVwLPYHMtUo
15504Please respect copyright.PENANAtpJpa7vpq2
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.15504Please respect copyright.PENANAnzSl85heYs
15504Please respect copyright.PENANAoelLo8vYtd
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.15504Please respect copyright.PENANA2o24RkeFHG
15504Please respect copyright.PENANAM4t9FKGjRK
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”15504Please respect copyright.PENANArp9MWjDaPP
15504Please respect copyright.PENANARPPBg4wyFl
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....15504Please respect copyright.PENANAPZcC39ymCK
15504Please respect copyright.PENANACCZZksqIQZ
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.15504Please respect copyright.PENANAI8oWWc966j
15504Please respect copyright.PENANASGYmLwW5b6
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.15504Please respect copyright.PENANAHAoT0GAO4v
15504Please respect copyright.PENANAVXbKrElkEy
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.15504Please respect copyright.PENANAzJXypJnhN9
15504Please respect copyright.PENANARQLANO7XvV
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !15504Please respect copyright.PENANA6lcnMIcwy1
15504Please respect copyright.PENANAmsRvmLrKX5
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”15504Please respect copyright.PENANAicp9fx3FDi
15504Please respect copyright.PENANAzzNExcbd5h
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.15504Please respect copyright.PENANAnA1tGc27tS
15504Please respect copyright.PENANAhhYpNDUBja
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”15504Please respect copyright.PENANASLhwPvVZHy
15504Please respect copyright.PENANABa0CJ77WzL
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.15504Please respect copyright.PENANAjaCfr0kzAX
15504Please respect copyright.PENANAithu8VlwN6
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”15504Please respect copyright.PENANAjlsmL5Iqel
15504Please respect copyright.PENANA2pI5lZ9rIj
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.15504Please respect copyright.PENANAiwGo99fr1E
15504Please respect copyright.PENANA16aQfnkkkP
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.15504Please respect copyright.PENANA9eKncBJUAz
15504Please respect copyright.PENANADZqN4lxuAl
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!15504Please respect copyright.PENANA4Z6jIQjG0B
15504Please respect copyright.PENANA67Jvx0xFNu
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”15504Please respect copyright.PENANAqYNePpYA2v
15504Please respect copyright.PENANAZDFtIXHRGh
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.15504Please respect copyright.PENANAP2QJH6jmlu
15504Please respect copyright.PENANAfKVhicYB6x
Sampai pada suatu saat :15504Please respect copyright.PENANAZ5xuVU3LLp
15504Please respect copyright.PENANAn80NliV14X
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.15504Please respect copyright.PENANA5iIa504mJk
15504Please respect copyright.PENANAfDuGiimp5w
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.15504Please respect copyright.PENANAyISoIs9dU0
15504Please respect copyright.PENANAcbIkCeVup3
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”15504Please respect copyright.PENANArbmCDWURRl
15504Please respect copyright.PENANAI3hmacbLqU
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.15504Please respect copyright.PENANAzNv3IjSoSJ
15504Please respect copyright.PENANAcxGEOnYls7
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.15504Please respect copyright.PENANAjfbkPsrVk2
15504Please respect copyright.PENANAQEJrdYdSHp
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”15504Please respect copyright.PENANAQdCk2rWDgA
15504Please respect copyright.PENANAAMajanJgbR
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.15504Please respect copyright.PENANAk1ZJxp9vGX
15504Please respect copyright.PENANA3OE9Rfq7zO
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.15504Please respect copyright.PENANAN7ReXdYMPV
15504Please respect copyright.PENANA3Eyttnitzd
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”15504Please respect copyright.PENANAanpEK2qh8J
15504Please respect copyright.PENANAlbL5DMpHxZ
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !15504Please respect copyright.PENANAem1B0VdLyd
15504Please respect copyright.PENANAKwQScuPLHs
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.15504Please respect copyright.PENANAdmiwuTi4zr
15504Please respect copyright.PENANAI35icN960j
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”15504Please respect copyright.PENANA2FstClncmp
15504Please respect copyright.PENANAIBy88Wlsx5
Aku cuma tersenyum.15504Please respect copyright.PENANAUMclo3t8tP
15504Please respect copyright.PENANAHr1Azc8Qui
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.15504Please respect copyright.PENANAe0kFQMDPLd
15504Please respect copyright.PENANAztyavLKOQb
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”15504Please respect copyright.PENANAmxeTopS19v
15504Please respect copyright.PENANABt4orK764A
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.15504Please respect copyright.PENANACTSCkzoUp6
15504Please respect copyright.PENANAafcJmZQljl
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.15504Please respect copyright.PENANAicZ1bfFNC2
15504Please respect copyright.PENANAXU603pJtD6
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”15504Please respect copyright.PENANAtJtZqfZdYf
15504Please respect copyright.PENANAPPobhca2Lb
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”15504Please respect copyright.PENANAJKxFfLihnU
15504Please respect copyright.PENANAkZA2USL7ig
“Janji ya.”15504Please respect copyright.PENANASZsY7VoqaC
15504Please respect copyright.PENANA64yuufmXUy
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”15504Please respect copyright.PENANAuouD54EUVg
15504Please respect copyright.PENANA6IlJHL3nx9
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”15504Please respect copyright.PENANAk5KEbifFuI
15504Please respect copyright.PENANA32mTr13jZl
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”15504Please respect copyright.PENANAGZs9GfMVX7
15504Please respect copyright.PENANAv4j9vRLFX6
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 15504Please respect copyright.PENANAYEHDQkzsB4