Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAE3Pk58Dk0E
11874Please respect copyright.PENANAScQCmBsQze
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAmzSMOC2A21
11874Please respect copyright.PENANAJ9mllhVK1e
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.11874Please respect copyright.PENANAm5HvcBoIxI
11874Please respect copyright.PENANAwXM4SlzK4a
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”11874Please respect copyright.PENANAXCBbkFQcHA
11874Please respect copyright.PENANAki7R3O3hnl
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.11874Please respect copyright.PENANALMekMETNK4
11874Please respect copyright.PENANAEcnXpY6DoM
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”11874Please respect copyright.PENANA9G0J62qfvZ
11874Please respect copyright.PENANAaO4MpIcXoW
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”11874Please respect copyright.PENANAZ44MwAv2DZ
11874Please respect copyright.PENANAfmkh1l00HL
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”11874Please respect copyright.PENANAvhFRZBPQ20
11874Please respect copyright.PENANAHcU7VKOBq9
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.11874Please respect copyright.PENANAvRSi2xj61w
11874Please respect copyright.PENANAzeSvTk81T7
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”11874Please respect copyright.PENANAFIFUXXQKtq
11874Please respect copyright.PENANABbKupYFlfe
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”11874Please respect copyright.PENANA5ahZh7Baci
11874Please respect copyright.PENANAE1YZkHgdpa
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”11874Please respect copyright.PENANAJIXI4bOFNA
11874Please respect copyright.PENANAl6cVGWBk9g
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANApxNGs6IfhX
11874Please respect copyright.PENANAKw416WGXQo
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.11874Please respect copyright.PENANASYuxoZZonv
11874Please respect copyright.PENANAEa2bihqTys
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”11874Please respect copyright.PENANAOT5MerD2G5
11874Please respect copyright.PENANAorNlSJ0ybJ
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.11874Please respect copyright.PENANA8h5DlpA3Xc
11874Please respect copyright.PENANAwpiCRCDLPY
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”11874Please respect copyright.PENANATvoTA7mAJa
11874Please respect copyright.PENANAERLBob53nx
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANALcvydJVxjy
11874Please respect copyright.PENANAeLlSyIpB1w
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.11874Please respect copyright.PENANAyD84ql6rL6
11874Please respect copyright.PENANAytGfF0wyUh
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”11874Please respect copyright.PENANA8hBF7ENoZq
11874Please respect copyright.PENANALCdIDYkqi0
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.11874Please respect copyright.PENANAyV1SNi2f0x
11874Please respect copyright.PENANAcvH3EGenHg
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !11874Please respect copyright.PENANAXrMZ1eFgUs
11874Please respect copyright.PENANA1NR51KtU88
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.11874Please respect copyright.PENANAdcZOxIZ06T
11874Please respect copyright.PENANAMd1mF7KLNY
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.11874Please respect copyright.PENANAUAo2CU1w04
11874Please respect copyright.PENANAJ5bs0zENe5
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.11874Please respect copyright.PENANA0IDCiOVeje
11874Please respect copyright.PENANAL3vyKwGCe3
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”11874Please respect copyright.PENANAwfDbPXzcBJ
11874Please respect copyright.PENANABkQuQ8ZSVv
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”11874Please respect copyright.PENANAgNCme1Gevr
11874Please respect copyright.PENANAEqvhDkH2Mz
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.11874Please respect copyright.PENANAVmwh1ysqmE
11874Please respect copyright.PENANA98EDx2F2gR
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”11874Please respect copyright.PENANAuMtsxi37C9
11874Please respect copyright.PENANAh2PTc8hWQB
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.11874Please respect copyright.PENANASTzR11wkEu
11874Please respect copyright.PENANAPwNR2Grae4
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.11874Please respect copyright.PENANAEKKQBhAl3g
11874Please respect copyright.PENANAxJ3NRvD44R
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.11874Please respect copyright.PENANALx3HB2vmzz
11874Please respect copyright.PENANAxvEN18Iyaq
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.11874Please respect copyright.PENANA3mkyY4j09l
11874Please respect copyright.PENANAQAf3gtJRlu
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”11874Please respect copyright.PENANAqhebhRupPo
11874Please respect copyright.PENANAKVDfN5WOtC
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”11874Please respect copyright.PENANA8DA0X8b27b
11874Please respect copyright.PENANAvTho9MfJz8
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”11874Please respect copyright.PENANATS9AltBcZs
11874Please respect copyright.PENANAWbGTESWCST
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.11874Please respect copyright.PENANA8o9ubsIm92
11874Please respect copyright.PENANAPFD9UPVvR1
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.11874Please respect copyright.PENANA0MVuvR3ecw
11874Please respect copyright.PENANAkjm4j37MAC
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.11874Please respect copyright.PENANAv02H0sUBp2
11874Please respect copyright.PENANAgCC8Pk9wxF
11874Please respect copyright.PENANAYsy1IamUHp
11874Please respect copyright.PENANACVABpn0oxn
11874Please respect copyright.PENANAxDxHynDJ10
11874Please respect copyright.PENANAQDnhW7hjkQ
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.11874Please respect copyright.PENANAn8o36IAtQq
11874Please respect copyright.PENANA3vBW0ZbeZM
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.11874Please respect copyright.PENANANbrYZqmxUg
11874Please respect copyright.PENANABxM1q5xQfH
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.11874Please respect copyright.PENANACd3hUwPliN
11874Please respect copyright.PENANAbPsVRJcgHA
“Maksud lu?” aku agak tercengang.11874Please respect copyright.PENANABkWLuSLfOo
11874Please respect copyright.PENANAKKKIgplCED
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.11874Please respect copyright.PENANArV2mo1Uxog
11874Please respect copyright.PENANAKYmMv7bqiB
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.11874Please respect copyright.PENANAPFoFumS28Y
11874Please respect copyright.PENANACoLwaVFdrk
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).11874Please respect copyright.PENANABQbPOxrGee
11874Please respect copyright.PENANAAy0DND9cez
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “11874Please respect copyright.PENANAFqEHLFhRvx
11874Please respect copyright.PENANAKSki43GJQD
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”11874Please respect copyright.PENANA8WhAEKWS92
11874Please respect copyright.PENANAQNqPvBvq9X
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.11874Please respect copyright.PENANAOwygKLkjIJ
11874Please respect copyright.PENANAwaDSXizfri
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.11874Please respect copyright.PENANA0Rn6omfj5s
11874Please respect copyright.PENANAM0zOSqONM7
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”11874Please respect copyright.PENANA4EUmxSvw3X
11874Please respect copyright.PENANA4WqfjnbPRv
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.11874Please respect copyright.PENANAIciKb3bWaH
11874Please respect copyright.PENANAsNUgOdLQhD
“Kita bisa pake villa punya temanku.”11874Please respect copyright.PENANAxoiUfQT7DR
11874Please respect copyright.PENANANHIBBciiFM
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.11874Please respect copyright.PENANAwCcXmXAmvR
11874Please respect copyright.PENANAct4Akw5u9N
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”11874Please respect copyright.PENANAcLt6kviwZf
11874Please respect copyright.PENANA6iG74PXsiq
“Terus?”11874Please respect copyright.PENANANcU2V6hwAh
11874Please respect copyright.PENANA9tRK9T77GA
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.11874Please respect copyright.PENANABC6wSIwdHV
11874Please respect copyright.PENANAdlLH5LVUnr
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”11874Please respect copyright.PENANAYn4VlhALOK
11874Please respect copyright.PENANAD8NnpiXKA0
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”11874Please respect copyright.PENANAEQIZZC6ehe
11874Please respect copyright.PENANABcIK3FLavt
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.11874Please respect copyright.PENANAH6WeCvaus9
11874Please respect copyright.PENANAJBVYWpXAvd
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”11874Please respect copyright.PENANA5phc3c2p4l
11874Please respect copyright.PENANAYDEiG42YFC
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.11874Please respect copyright.PENANABmQ4UjsaCi
11874Please respect copyright.PENANA9Irx51SKUU
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”11874Please respect copyright.PENANA9c0HjTxAf9
11874Please respect copyright.PENANAPBlHh7E4th
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”11874Please respect copyright.PENANAn4Br50xsJW
11874Please respect copyright.PENANAFXYPD2Fp6b
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”11874Please respect copyright.PENANAeSdOyX4hzB
11874Please respect copyright.PENANA1rJ7RlNt75
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.11874Please respect copyright.PENANAZoiEeGWkKy
11874Please respect copyright.PENANAC7Gt6L8GlY
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”11874Please respect copyright.PENANAKnVVJchMDX
11874Please respect copyright.PENANAjsn3WNWjKS
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”11874Please respect copyright.PENANAUdi7CVd0Ip
11874Please respect copyright.PENANAs2wXVAGab5
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”11874Please respect copyright.PENANAftL9lzRW6z
11874Please respect copyright.PENANAJSPpjEYVq9
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”11874Please respect copyright.PENANAmbIlQ5jyOB
11874Please respect copyright.PENANAhHDYGsBmlJ
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”11874Please respect copyright.PENANA6vo4f2Zvo3
11874Please respect copyright.PENANAKd1xKy7eu2
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.11874Please respect copyright.PENANA4RJ3SV1JQj
11874Please respect copyright.PENANAVWxWz5Zcvc
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”11874Please respect copyright.PENANAaaTAFaSR21
11874Please respect copyright.PENANAsGkTpoaS92
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.11874Please respect copyright.PENANAJTesVi0IpJ
11874Please respect copyright.PENANAErn1ySTGMu
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”11874Please respect copyright.PENANAvJeNPNR8NZ
11874Please respect copyright.PENANAiH9YTzebW1
“Terserah Tante.”11874Please respect copyright.PENANARRF5NxPJaP
11874Please respect copyright.PENANAgfUIHVy0IX
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”11874Please respect copyright.PENANA0pYzFCxBE9
11874Please respect copyright.PENANAu4pmqpNzoC
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”11874Please respect copyright.PENANAod5YHxGXci
11874Please respect copyright.PENANAsVcXNBd8WS
“Villanya jauh?”11874Please respect copyright.PENANAni6jlXrR4D
11874Please respect copyright.PENANAfVEJWREb0Z
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”11874Please respect copyright.PENANAmSZFN91gZB
11874Please respect copyright.PENANABc7TcmwoHZ
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”11874Please respect copyright.PENANAwzz1Zoh84R
11874Please respect copyright.PENANAApfXo5CPz9
11874Please respect copyright.PENANA58ZZW1E5al
11874Please respect copyright.PENANA56qYtdmmtu
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.11874Please respect copyright.PENANAWci3gwUdAu
11874Please respect copyright.PENANASs2VjLjouR
Aku mengangguk sambil tersenyum.11874Please respect copyright.PENANAfPcaHpUEC0
11874Please respect copyright.PENANANlbQGkEwlD
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”11874Please respect copyright.PENANAf7L24KtPSB
11874Please respect copyright.PENANAZnO0iBz4D9
“Malam Minggu gimana?”11874Please respect copyright.PENANAIQwm1NLgx9
11874Please respect copyright.PENANAS70j9swUSg
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”11874Please respect copyright.PENANARQNT3FzFcR
11874Please respect copyright.PENANAiExI8r3OCK
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”11874Please respect copyright.PENANARx6eiHEEVW
11874Please respect copyright.PENANAdB4JqZnXWb
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”11874Please respect copyright.PENANAxx9wI3brpP
11874Please respect copyright.PENANABHFrbGFY0D
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”11874Please respect copyright.PENANABRJaC7ReWn
11874Please respect copyright.PENANAdczJyMNU2y
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”11874Please respect copyright.PENANAND2kUnuNCO
11874Please respect copyright.PENANAgVrsa4sK4f
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”11874Please respect copyright.PENANAYscLlN8sZ5
11874Please respect copyright.PENANA9jdXb6wSBG
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”11874Please respect copyright.PENANAKtPViA51tI
11874Please respect copyright.PENANA5apmwedREW
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.11874Please respect copyright.PENANApacEAlhqzy
11874Please respect copyright.PENANA3jcCVAYHIZ
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”11874Please respect copyright.PENANAxnVZemImJD
11874Please respect copyright.PENANAsGe91ePncO
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”11874Please respect copyright.PENANAIHJcWMHbSg
11874Please respect copyright.PENANAKBGBpH1tQx
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”11874Please respect copyright.PENANA2vmdVx8vDr
11874Please respect copyright.PENANADh69qN8xqc
11874Please respect copyright.PENANAPG3apAlVFV
11874Please respect copyright.PENANAsUEgNrnex5
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.11874Please respect copyright.PENANAu8l0SweVJi
11874Please respect copyright.PENANAVgDPuKadeK
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.11874Please respect copyright.PENANA82o2xMmT6m
11874Please respect copyright.PENANAnMRqtdhkfX
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.11874Please respect copyright.PENANA4wUJUw0QXm
11874Please respect copyright.PENANAnjVk1OowaW
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”11874Please respect copyright.PENANAQxQPJ3c72A
11874Please respect copyright.PENANAtHWDm4hCs7
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”11874Please respect copyright.PENANAsYxwe8puKf
11874Please respect copyright.PENANAevC0f1g19b
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.11874Please respect copyright.PENANAeTEBhAmOOl
11874Please respect copyright.PENANAHQhauy3UoP
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.11874Please respect copyright.PENANABh3MQV1xWH
11874Please respect copyright.PENANAyZ6BnI1h0Q
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.11874Please respect copyright.PENANAxU7oCZSs15
11874Please respect copyright.PENANAhxp8bmRQwP
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.11874Please respect copyright.PENANA1XAkfE3cgn
11874Please respect copyright.PENANAfKDv4i30pP
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”11874Please respect copyright.PENANASUAiDUuB9n
11874Please respect copyright.PENANAdL9GBZviQY
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAbpDeGPuMa2
11874Please respect copyright.PENANAEHM273wz6S
“Deg-degan kenapa?”11874Please respect copyright.PENANA7KdOUiXcoW
11874Please respect copyright.PENANAcbKVcP9ZXn
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”11874Please respect copyright.PENANAZoDzLyY7tl
11874Please respect copyright.PENANAutJm4v01lZ
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”11874Please respect copyright.PENANA1SXBKQ5bdp
11874Please respect copyright.PENANALkGNArZpI9
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”11874Please respect copyright.PENANAfW20M2Opj8
11874Please respect copyright.PENANAEuDuLtnzFD
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”11874Please respect copyright.PENANAXEC7piJ0Mw
11874Please respect copyright.PENANAn4rEMOJsMG
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.11874Please respect copyright.PENANAXiBZ33WAzS
11874Please respect copyright.PENANA0iMphUPQCX
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”11874Please respect copyright.PENANAVlpimtBQWK
11874Please respect copyright.PENANAIAFTdNEzUI
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.11874Please respect copyright.PENANAb7fmBoKlaL
11874Please respect copyright.PENANAWlgAIPsPJW
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.11874Please respect copyright.PENANA0WoMuj6fmX
11874Please respect copyright.PENANAARMp8sYmNZ
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.11874Please respect copyright.PENANAvfyA9VqY9o
11874Please respect copyright.PENANA77b4z8hvzO
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”11874Please respect copyright.PENANAoVS9SZh9Ca
11874Please respect copyright.PENANAhEQmwWEaob
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.11874Please respect copyright.PENANAgYQuJ8FuIX
11874Please respect copyright.PENANAFOKGk6RJ7K
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”11874Please respect copyright.PENANAenVgdgdPpJ
11874Please respect copyright.PENANAhbh5adGv7X
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.11874Please respect copyright.PENANAZZzzFXI5EK
11874Please respect copyright.PENANAaLdSc8cMY5
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.11874Please respect copyright.PENANAcNt3Cr2qSH
11874Please respect copyright.PENANA6NifdUc5j1
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”11874Please respect copyright.PENANAwqOU2bi5tD
11874Please respect copyright.PENANA1Ly0jjs5j8
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.11874Please respect copyright.PENANAUmFb9DvjXA
11874Please respect copyright.PENANA3CNyB9kLCC
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.11874Please respect copyright.PENANA4cISVpyQyi
11874Please respect copyright.PENANAAZJFYWCiBC
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.11874Please respect copyright.PENANAd42XqOVqqN
11874Please respect copyright.PENANAYVXhCS2qxP
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”11874Please respect copyright.PENANAExlrwJhMxA
11874Please respect copyright.PENANABFWaS32ca8
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”11874Please respect copyright.PENANAZoXM1WxQlm
11874Please respect copyright.PENANABMK6UtL1aP
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”11874Please respect copyright.PENANAxckunGuGVD
11874Please respect copyright.PENANALXT7oNg03i
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”11874Please respect copyright.PENANAqQqednHRtq
11874Please respect copyright.PENANA7AEUX2X3xh
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.11874Please respect copyright.PENANAk5oXZeeGMa
11874Please respect copyright.PENANA1BHy1dj7Pi
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”11874Please respect copyright.PENANA9pYvobXsxX
11874Please respect copyright.PENANACuLY85t8T8
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANA1J1zXqxHqR
11874Please respect copyright.PENANAiy8cooYMy2
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANA5HkiuQuDuY
11874Please respect copyright.PENANAsGbQgSqhiy
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”11874Please respect copyright.PENANAlfeOCh8pzK
11874Please respect copyright.PENANA3iGTiSuBiT
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.11874Please respect copyright.PENANAhyPB2BQ7Pp
11874Please respect copyright.PENANAWM8enVK4ZQ
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.11874Please respect copyright.PENANA1tVE1pHewD
11874Please respect copyright.PENANA8HhE8LEngv
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.11874Please respect copyright.PENANA2S43EfUasI
11874Please respect copyright.PENANAnmpC4ggUXf
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.11874Please respect copyright.PENANAdyyGMgOWYm
11874Please respect copyright.PENANACgMgp0s3G9
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.11874Please respect copyright.PENANAlfM0BfoSA4
11874Please respect copyright.PENANAj6AvXWbOB7
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.11874Please respect copyright.PENANAvqujF7FU6z
11874Please respect copyright.PENANAbrAmOxCg1L
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.11874Please respect copyright.PENANAcIXh2b7W88
11874Please respect copyright.PENANATispWhlACY
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.11874Please respect copyright.PENANAwVHyhRoGRZ
11874Please respect copyright.PENANA8GJoscUqPe
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.11874Please respect copyright.PENANARC3xbfLk3T
11874Please respect copyright.PENANAbgMvLrgo8G
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAmMHH1KEopg
11874Please respect copyright.PENANALo5jYaI1EX
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.11874Please respect copyright.PENANAGW3tkVIStG
11874Please respect copyright.PENANAt3DCxF1PtT
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?11874Please respect copyright.PENANAYAfHNwgaKK
11874Please respect copyright.PENANAusQoGDp5R0
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.11874Please respect copyright.PENANAvmKFRFiK3C
11874Please respect copyright.PENANAbARZXXMxvM
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.11874Please respect copyright.PENANAl9MOLHujek
11874Please respect copyright.PENANAV3ZVo1iL80
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”11874Please respect copyright.PENANAiYwmcpQ2aH
11874Please respect copyright.PENANABR8PTKqrbG
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.11874Please respect copyright.PENANA7L8VbYQIb1
11874Please respect copyright.PENANAGVKPzwi13w
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.11874Please respect copyright.PENANAytPlRce25I
11874Please respect copyright.PENANAJfbBN2AqdR
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANApwQXKy73V4
11874Please respect copyright.PENANAY5pEIE6pYJ
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.11874Please respect copyright.PENANAGrjtvJaz99
11874Please respect copyright.PENANAOK5xWN0tOK
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.11874Please respect copyright.PENANAf9dmlVStnX
11874Please respect copyright.PENANA4aqkHgwILm
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.11874Please respect copyright.PENANA0qEt2H74rT
11874Please respect copyright.PENANAndfOJzbxgR
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.11874Please respect copyright.PENANAwG16Vxs4xe
11874Please respect copyright.PENANACMscXFZF04
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.11874Please respect copyright.PENANAuMk2nsz1Xl
11874Please respect copyright.PENANAxPJVEYt9j5
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.11874Please respect copyright.PENANA0sccgmbhhS
11874Please respect copyright.PENANAUHkfR9x4K7
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.11874Please respect copyright.PENANA0dReql1NTe
11874Please respect copyright.PENANAfN85eL8UhN
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.11874Please respect copyright.PENANAo6WsiTCUax
11874Please respect copyright.PENANA3VcasWk3iP
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.11874Please respect copyright.PENANA2Y3W2VdjIs
11874Please respect copyright.PENANAg7WRTyjDFJ
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.11874Please respect copyright.PENANAtIPOpNvgsa
11874Please respect copyright.PENANAZUi7iv2rjm
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !11874Please respect copyright.PENANA1ucwT9bEHT
11874Please respect copyright.PENANAwdRWjAeJjc
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”11874Please respect copyright.PENANAv7VdUo0Cgx
11874Please respect copyright.PENANA2it2EOfL0I
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.11874Please respect copyright.PENANAbtOwVDiR5x
11874Please respect copyright.PENANAfxUSjP9Xsj
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.11874Please respect copyright.PENANAwYe1DeU9B0
11874Please respect copyright.PENANAc8pwJG28Nt
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”11874Please respect copyright.PENANAKVYftSXQVb
11874Please respect copyright.PENANAdi6jv38ntA
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.11874Please respect copyright.PENANA73eKXsnGTV
11874Please respect copyright.PENANA7qCzpvhFsP
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”11874Please respect copyright.PENANAddvJMD5hNx
11874Please respect copyright.PENANAQfCZ7dEW7S
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.11874Please respect copyright.PENANAZWjMeoGEYT
11874Please respect copyright.PENANAj4X8r7qPhj
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.11874Please respect copyright.PENANAjogn0PHc2y
11874Please respect copyright.PENANASDlAVPiow0
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.11874Please respect copyright.PENANA4Z0UaASpNU
11874Please respect copyright.PENANA51FP6n6xxd
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAfm6ed5AlNV
11874Please respect copyright.PENANA5wdLFtyO4G
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.11874Please respect copyright.PENANA7lN7ULlh02
11874Please respect copyright.PENANABCYVM3zH1l
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.11874Please respect copyright.PENANAEKRToQJkJ0
11874Please respect copyright.PENANAKPzYcuIv5i
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.11874Please respect copyright.PENANA7cE1SVgWwP
11874Please respect copyright.PENANA5NGH54TVFu
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.11874Please respect copyright.PENANA1RVU48AWXR
11874Please respect copyright.PENANAc4AEOnDd4O
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.11874Please respect copyright.PENANA0YzGb5FubK
11874Please respect copyright.PENANA5solXHBHLm
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.11874Please respect copyright.PENANAmw8Cwti6Mi
11874Please respect copyright.PENANARL7eTzkS4f
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.11874Please respect copyright.PENANAudxY2rmLpu
11874Please respect copyright.PENANAnP780qzbdI
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).11874Please respect copyright.PENANA0DRNAPeDGw
11874Please respect copyright.PENANAWzbVhTA1D4
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.11874Please respect copyright.PENANANAerLmjPxa
11874Please respect copyright.PENANA5pGcHggeBI
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”11874Please respect copyright.PENANAObn0i4anko
11874Please respect copyright.PENANAxaiR4rbySL
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.11874Please respect copyright.PENANAgkirGVCOEj
11874Please respect copyright.PENANAKLgKtA8qgO
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.11874Please respect copyright.PENANAm8zlHRHIBR
11874Please respect copyright.PENANAxub5gGn0fM
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.11874Please respect copyright.PENANAy6rmak7g1M
11874Please respect copyright.PENANAzVzibSBJrq
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAEYAnhG0qw7
11874Please respect copyright.PENANADUujfo0Y3R
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”11874Please respect copyright.PENANAqR0QCHatZj
11874Please respect copyright.PENANAlYXDBS4YRe
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.11874Please respect copyright.PENANAArsDrVvIIC
11874Please respect copyright.PENANAtCFePHEwnb
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.11874Please respect copyright.PENANA3W7BftxjQQ
11874Please respect copyright.PENANAZ8oBtH8sA8
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANA21Ea61B3BX
11874Please respect copyright.PENANAbHc4AjxO8l
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.11874Please respect copyright.PENANAzFPorQ2Om3
11874Please respect copyright.PENANAOrp5CrjKzF
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.11874Please respect copyright.PENANAkWOoC3S29m
11874Please respect copyright.PENANAxDHGT1KQux
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.11874Please respect copyright.PENANAyq0PgV9fJ5
11874Please respect copyright.PENANAxcl2KU2hLl
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”11874Please respect copyright.PENANAx2R7Wpc3S7
11874Please respect copyright.PENANA63MNzKU6kd
“Mau,” sahutku senang.11874Please respect copyright.PENANAolIp48KDQx
11874Please respect copyright.PENANA9qLnWMwoD1
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.11874Please respect copyright.PENANAoZDswpWKO5
11874Please respect copyright.PENANAehsioFlhar
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.11874Please respect copyright.PENANAemzB7XjoSl
11874Please respect copyright.PENANA3eXe1FkV6R
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.11874Please respect copyright.PENANAnKcs3uxy75
11874Please respect copyright.PENANAnREusbBYoU
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.11874Please respect copyright.PENANA8srg7CDrxM
11874Please respect copyright.PENANAvu5W8OAnEI
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.11874Please respect copyright.PENANAVztQOF8p5T
11874Please respect copyright.PENANAyAjXEy2yWn
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”11874Please respect copyright.PENANAqUdblYfvzy
11874Please respect copyright.PENANAj39d1G5zia
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.11874Please respect copyright.PENANAcRhnroF5kI
11874Please respect copyright.PENANAP17o60Gvgo
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 11874Please respect copyright.PENANAWPTif1Eozg