Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAvUsOLkQzAV
11312Please respect copyright.PENANAwHs9Man3pH
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAJ27nF7cqtD
11312Please respect copyright.PENANA6QeTyVaLwj
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.11312Please respect copyright.PENANAD01RMojYkP
11312Please respect copyright.PENANAVGG1Is6ki7
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”11312Please respect copyright.PENANA055lUtn72I
11312Please respect copyright.PENANAUPCr3CUA5u
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.11312Please respect copyright.PENANAzTJbUuh58f
11312Please respect copyright.PENANARs1AMmHowB
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”11312Please respect copyright.PENANA7EhBsuBzRR
11312Please respect copyright.PENANAm4nqeaaUSG
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”11312Please respect copyright.PENANAFEjV2zCpiO
11312Please respect copyright.PENANAAEObNXQ2Pg
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”11312Please respect copyright.PENANAlG7ISHE3nt
11312Please respect copyright.PENANAT2Juf3fUdG
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.11312Please respect copyright.PENANA6x0bIQ4unZ
11312Please respect copyright.PENANAQi5pSJMgq5
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”11312Please respect copyright.PENANAZeRw0ub2E4
11312Please respect copyright.PENANAt3GZTaRWsh
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”11312Please respect copyright.PENANAP54drQLz5k
11312Please respect copyright.PENANAinJ8855Cg6
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”11312Please respect copyright.PENANAzRtHBwl3We
11312Please respect copyright.PENANAWC7lyEtGlO
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAUPU2a8lsBn
11312Please respect copyright.PENANAjmVyewRUD0
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.11312Please respect copyright.PENANAigshMf3cgL
11312Please respect copyright.PENANAQV25ZTkLlO
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”11312Please respect copyright.PENANAE2b12SFmbK
11312Please respect copyright.PENANA9QhpuAPyVs
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.11312Please respect copyright.PENANA6sm4pcA1Lf
11312Please respect copyright.PENANAzrcCrjr9ng
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”11312Please respect copyright.PENANAAeVyVqskIL
11312Please respect copyright.PENANATmcek7mVMr
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANA0a4MqmlhR4
11312Please respect copyright.PENANAjudHrufApi
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.11312Please respect copyright.PENANAqIhyLfd9MS
11312Please respect copyright.PENANAws8YwJtOyA
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”11312Please respect copyright.PENANAlwt5mTazCk
11312Please respect copyright.PENANAnZ7xkLMyLk
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.11312Please respect copyright.PENANAtyb66Ci1hv
11312Please respect copyright.PENANAQTviKYDGRl
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !11312Please respect copyright.PENANAP96hYAuPBQ
11312Please respect copyright.PENANA6ArQ7Gs5ke
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.11312Please respect copyright.PENANA2DeWs8oiYT
11312Please respect copyright.PENANAEV8V8xKUma
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.11312Please respect copyright.PENANA5FTOMUljPl
11312Please respect copyright.PENANAkRV0MoFOis
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.11312Please respect copyright.PENANAeS4C1AcTQY
11312Please respect copyright.PENANAno9Rp9G8m5
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”11312Please respect copyright.PENANA1grckOX2z8
11312Please respect copyright.PENANAx4craQ7fG2
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”11312Please respect copyright.PENANA0BKHCV2Ddb
11312Please respect copyright.PENANAII6hy1iUvA
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.11312Please respect copyright.PENANAkP9h3NRCBi
11312Please respect copyright.PENANAjHgt9a8PGK
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”11312Please respect copyright.PENANA7fJ4p8bX5t
11312Please respect copyright.PENANAlzRa19A2hO
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.11312Please respect copyright.PENANA6OTD3tbg9X
11312Please respect copyright.PENANAIaAREt8qAp
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.11312Please respect copyright.PENANA9uGjYpIejV
11312Please respect copyright.PENANAIOKJXHNe1v
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.11312Please respect copyright.PENANATfuJnFYvuV
11312Please respect copyright.PENANATwthKEiTX0
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.11312Please respect copyright.PENANAhl9xYa8Hxf
11312Please respect copyright.PENANAepjrX3Gh2K
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”11312Please respect copyright.PENANAwzIwTRZCEM
11312Please respect copyright.PENANApDsTZUYrCg
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”11312Please respect copyright.PENANAni6OO9OIjo
11312Please respect copyright.PENANAYokJ9z3uAe
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”11312Please respect copyright.PENANAZI8bOdwCYc
11312Please respect copyright.PENANAp8dmoA1nIy
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.11312Please respect copyright.PENANAWF3388tUj1
11312Please respect copyright.PENANAMuWZdfnaOu
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.11312Please respect copyright.PENANAzLhMRJvBGL
11312Please respect copyright.PENANAtgf9utzWQ0
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.11312Please respect copyright.PENANAkkFm87X6bQ
11312Please respect copyright.PENANA6D9qqASFBD
11312Please respect copyright.PENANAF1uJXAxkYB
11312Please respect copyright.PENANAdDGEqj83yX
11312Please respect copyright.PENANAuhye1YSlbE
11312Please respect copyright.PENANAQ0QPq4xySV
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.11312Please respect copyright.PENANAXtvsHTI032
11312Please respect copyright.PENANAaz2Efusede
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.11312Please respect copyright.PENANA73iqNfYkqI
11312Please respect copyright.PENANAxh5DCPS2y9
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.11312Please respect copyright.PENANAIu3KQLJEi4
11312Please respect copyright.PENANA9GzXXvr9P3
“Maksud lu?” aku agak tercengang.11312Please respect copyright.PENANArsDlqivAev
11312Please respect copyright.PENANAX4YhNKFOFC
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.11312Please respect copyright.PENANAduPzX6qkHG
11312Please respect copyright.PENANAXtkpirhFdL
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.11312Please respect copyright.PENANA1JL0dCik1f
11312Please respect copyright.PENANA4vDYBjYv9m
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).11312Please respect copyright.PENANA9VCslapSRy
11312Please respect copyright.PENANAtsYminFlqZ
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “11312Please respect copyright.PENANAe5viPp42lR
11312Please respect copyright.PENANAVLAJmj7LFu
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”11312Please respect copyright.PENANAeDmqjPdxCK
11312Please respect copyright.PENANAeQto4YK0ce
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.11312Please respect copyright.PENANAN2rnARg9uZ
11312Please respect copyright.PENANAOEaXQQTK9h
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.11312Please respect copyright.PENANA2NjR0FVJXS
11312Please respect copyright.PENANASC80ordo94
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”11312Please respect copyright.PENANAeCv14RUKQa
11312Please respect copyright.PENANAVUqnGV7U1G
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.11312Please respect copyright.PENANAo7huEC0lUs
11312Please respect copyright.PENANAYBn5xmii8G
“Kita bisa pake villa punya temanku.”11312Please respect copyright.PENANAU28N7qFHtf
11312Please respect copyright.PENANAxfBMtlhiqM
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.11312Please respect copyright.PENANAhADj110xVM
11312Please respect copyright.PENANA6k4MR6e6dV
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”11312Please respect copyright.PENANAnyFkDpf6N1
11312Please respect copyright.PENANAyg0PxHT14H
“Terus?”11312Please respect copyright.PENANAiqBBWFR3rp
11312Please respect copyright.PENANAYpmew6A2wc
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.11312Please respect copyright.PENANAX5OdBrEibh
11312Please respect copyright.PENANAaOjocyacBu
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”11312Please respect copyright.PENANAGHTJ2U22Ru
11312Please respect copyright.PENANANnGHhKZLVQ
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”11312Please respect copyright.PENANAFFwowPMZuU
11312Please respect copyright.PENANAVPjTz9Qqup
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.11312Please respect copyright.PENANAQwYzoAD6Z8
11312Please respect copyright.PENANAWxWffp15k6
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”11312Please respect copyright.PENANA9zYf7iZP0E
11312Please respect copyright.PENANAVBvyk01vsy
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.11312Please respect copyright.PENANAzSMWTvt5gZ
11312Please respect copyright.PENANAYiEJVDJyXh
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”11312Please respect copyright.PENANAjpuF1pnukC
11312Please respect copyright.PENANAB8nGy2iDgi
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”11312Please respect copyright.PENANA3pKIqNNDez
11312Please respect copyright.PENANApRpMQudJ28
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”11312Please respect copyright.PENANAHb9yr1ak36
11312Please respect copyright.PENANAYQCy3lP7vg
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.11312Please respect copyright.PENANAktEf0MxqXY
11312Please respect copyright.PENANAHM0PFnKrtj
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”11312Please respect copyright.PENANAfRn5LbLXs6
11312Please respect copyright.PENANAm4lhcJ4T0e
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”11312Please respect copyright.PENANA4hm4hREN3T
11312Please respect copyright.PENANAhO1fhdTTQT
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”11312Please respect copyright.PENANA7t3Tzs0QWl
11312Please respect copyright.PENANALR77An7pwo
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”11312Please respect copyright.PENANAwZvatDa1CQ
11312Please respect copyright.PENANAy7VJ3BbIkN
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”11312Please respect copyright.PENANANQnHd7i3om
11312Please respect copyright.PENANAXSReP8Uus2
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.11312Please respect copyright.PENANAWefP1CLmic
11312Please respect copyright.PENANAMLaG46Ytsa
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”11312Please respect copyright.PENANAZ4SNRmtWOZ
11312Please respect copyright.PENANAJNzGwK03Us
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.11312Please respect copyright.PENANAuMoJHOMz0Y
11312Please respect copyright.PENANAuH77E1Eoy1
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”11312Please respect copyright.PENANAuszSnVUB6I
11312Please respect copyright.PENANAn8PyEltcMj
“Terserah Tante.”11312Please respect copyright.PENANAgVP8N5YGog
11312Please respect copyright.PENANAmDNYBrn5sB
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”11312Please respect copyright.PENANAVRrOkgvqyS
11312Please respect copyright.PENANAMGXV9HtIW0
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”11312Please respect copyright.PENANAhSUCxBFd9g
11312Please respect copyright.PENANArZvrMMq08M
“Villanya jauh?”11312Please respect copyright.PENANARDNmWDd16X
11312Please respect copyright.PENANAZG6mJDZUlI
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”11312Please respect copyright.PENANAmQQdfIhhkG
11312Please respect copyright.PENANAAq2gp34qS2
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”11312Please respect copyright.PENANAzlvxcZwZW5
11312Please respect copyright.PENANA5OBkEkSRva
11312Please respect copyright.PENANAMeEkExp8dE
11312Please respect copyright.PENANAr3mCeBqlY3
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.11312Please respect copyright.PENANA8PlasQ3kh3
11312Please respect copyright.PENANA4yRW4JGwzc
Aku mengangguk sambil tersenyum.11312Please respect copyright.PENANAesWqdgHdgD
11312Please respect copyright.PENANAcWrVJpUqK8
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”11312Please respect copyright.PENANAsAXevUUF3I
11312Please respect copyright.PENANAUXjN7GEzhj
“Malam Minggu gimana?”11312Please respect copyright.PENANAL5hWH2NKgs
11312Please respect copyright.PENANAvbzYoJYOYI
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”11312Please respect copyright.PENANA48lzkSJSQM
11312Please respect copyright.PENANAhARlRp8pUx
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”11312Please respect copyright.PENANAk5q72znvJe
11312Please respect copyright.PENANAX6XEw3hpYW
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”11312Please respect copyright.PENANASE5YbH9m3G
11312Please respect copyright.PENANAxSCRysUolo
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”11312Please respect copyright.PENANAceupl873t8
11312Please respect copyright.PENANAjeck1b4Hfo
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”11312Please respect copyright.PENANAcLIvUVuANX
11312Please respect copyright.PENANA7eu8TfYxt2
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”11312Please respect copyright.PENANAn2G5hMhno1
11312Please respect copyright.PENANAQk5nC0LVck
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”11312Please respect copyright.PENANA6xfpLjiCqa
11312Please respect copyright.PENANAJoVggjBPol
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.11312Please respect copyright.PENANA1zsdafJlH4
11312Please respect copyright.PENANAklVuIX2QNR
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”11312Please respect copyright.PENANA7947D4clEM
11312Please respect copyright.PENANADtnGJQUVFv
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”11312Please respect copyright.PENANAiHaik3fSJt
11312Please respect copyright.PENANANZwKVDMsuh
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”11312Please respect copyright.PENANARBoXHAz9b1
11312Please respect copyright.PENANArZtELllTiY
11312Please respect copyright.PENANAGWJTqvbHvB
11312Please respect copyright.PENANAUBEjz0AeXL
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.11312Please respect copyright.PENANAZfQ6QAmeqn
11312Please respect copyright.PENANAOffvvXrs9n
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.11312Please respect copyright.PENANA3H0kf4764O
11312Please respect copyright.PENANAKAT2AHhGE1
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.11312Please respect copyright.PENANAfVkaPG9EpB
11312Please respect copyright.PENANAH4Q0d9i7MW
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”11312Please respect copyright.PENANAdhB6VK0o2j
11312Please respect copyright.PENANAOUKM5yVMAF
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”11312Please respect copyright.PENANAzsQkKZLwdc
11312Please respect copyright.PENANAf2Xz0w4mCB
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.11312Please respect copyright.PENANAsXRo9ZGPxH
11312Please respect copyright.PENANAblxPsMhBTU
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.11312Please respect copyright.PENANAusnLlVxiQE
11312Please respect copyright.PENANAU6sUHSx7HT
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.11312Please respect copyright.PENANA8OLfNPTZ8Y
11312Please respect copyright.PENANAPDSMYa3Mzo
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.11312Please respect copyright.PENANAIvO449RX5K
11312Please respect copyright.PENANABbfji1tamc
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”11312Please respect copyright.PENANALWRf8qvJVt
11312Please respect copyright.PENANA4FJvneOF26
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANA5BjH4327jx
11312Please respect copyright.PENANA3r4wAoSkJF
“Deg-degan kenapa?”11312Please respect copyright.PENANAGD5CQGJElY
11312Please respect copyright.PENANAVCMxNlUd6k
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”11312Please respect copyright.PENANAor2dqmr5xr
11312Please respect copyright.PENANAjamqX6BSFS
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”11312Please respect copyright.PENANAHXmHAyD0Fw
11312Please respect copyright.PENANAjLJ6foE0x9
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”11312Please respect copyright.PENANAIiYYXpNnqK
11312Please respect copyright.PENANAtVyfZAWKb6
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”11312Please respect copyright.PENANAH3k7S6XkC4
11312Please respect copyright.PENANAgn4HGR4mR9
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.11312Please respect copyright.PENANAooUFeavWzX
11312Please respect copyright.PENANAXJGUlhDR95
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”11312Please respect copyright.PENANAl4hs1vBIGS
11312Please respect copyright.PENANAfZVYM2hUsp
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.11312Please respect copyright.PENANAiJto0IaTTR
11312Please respect copyright.PENANAdgzLQHo1XC
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.11312Please respect copyright.PENANAKWo3VeYxAS
11312Please respect copyright.PENANAnRJVvPivq0
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.11312Please respect copyright.PENANARdAghigmbQ
11312Please respect copyright.PENANA0L0r1IREMc
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”11312Please respect copyright.PENANA38nP6XMVsX
11312Please respect copyright.PENANA3vNaPv9A8I
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.11312Please respect copyright.PENANAq0OCDVeXg7
11312Please respect copyright.PENANAwKcJtIHorm
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”11312Please respect copyright.PENANAbaolYdF8kl
11312Please respect copyright.PENANAcvpctarwUe
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.11312Please respect copyright.PENANAE2CG3xA3Pb
11312Please respect copyright.PENANAP6ZSZJSYfT
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.11312Please respect copyright.PENANAoyhlFekmd9
11312Please respect copyright.PENANAST16flnLq0
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”11312Please respect copyright.PENANAmGVcfJVFPc
11312Please respect copyright.PENANA3XmDWJ2qyv
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.11312Please respect copyright.PENANADtSzJWKJTi
11312Please respect copyright.PENANA6MFTqNu9Cg
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.11312Please respect copyright.PENANAFANkNs25pO
11312Please respect copyright.PENANAB7QsQFCDmk
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.11312Please respect copyright.PENANAMPHyD7eNzb
11312Please respect copyright.PENANA1o6u5cpZfj
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”11312Please respect copyright.PENANAQCw8zshdSP
11312Please respect copyright.PENANAC7wj3Cui8c
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”11312Please respect copyright.PENANAD1l90CVfjH
11312Please respect copyright.PENANArhdsrcvPDb
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”11312Please respect copyright.PENANA9l7JTh23XO
11312Please respect copyright.PENANASkD0tk2ZsQ
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”11312Please respect copyright.PENANAoRVo8aDDsZ
11312Please respect copyright.PENANAhK8aq1YcLG
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.11312Please respect copyright.PENANAt4AlcTIaOA
11312Please respect copyright.PENANAblHitARajL
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”11312Please respect copyright.PENANAXw5q74DtPV
11312Please respect copyright.PENANAkmfu2zBit0
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANATBiVk0bJaS
11312Please respect copyright.PENANAFo6MsYQrKt
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANA2iaorTNAW3
11312Please respect copyright.PENANAVHyStbwT5C
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”11312Please respect copyright.PENANAdHlR9czKCz
11312Please respect copyright.PENANAyMJrdAYVzu
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.11312Please respect copyright.PENANAGYUQkVW55u
11312Please respect copyright.PENANAYD0cYpCiYe
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.11312Please respect copyright.PENANA7AylChtaCp
11312Please respect copyright.PENANAfqiS8IvkVR
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.11312Please respect copyright.PENANALSIg8KZtoN
11312Please respect copyright.PENANAUwT3iJeOSU
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.11312Please respect copyright.PENANABLfs3fAoqY
11312Please respect copyright.PENANAP7xp7NQfUI
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.11312Please respect copyright.PENANApWz3n9Z14v
11312Please respect copyright.PENANA7DBsjCrhw8
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.11312Please respect copyright.PENANAkduaoRZc9X
11312Please respect copyright.PENANAcqjHnH1LnG
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.11312Please respect copyright.PENANANPRIvQS194
11312Please respect copyright.PENANAdbA33fUzFQ
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.11312Please respect copyright.PENANAC5zOeGp7uP
11312Please respect copyright.PENANAjF48t7PGFn
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.11312Please respect copyright.PENANA7yc2EtUgNC
11312Please respect copyright.PENANARH8HghbFIp
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAvcX1Mu5831
11312Please respect copyright.PENANAYdRENAkNeR
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.11312Please respect copyright.PENANAC38tBpkayX
11312Please respect copyright.PENANA47mXSJUXnN
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?11312Please respect copyright.PENANANg7v4htGmS
11312Please respect copyright.PENANAqcYBIa6ujZ
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.11312Please respect copyright.PENANAlSktBIRBYs
11312Please respect copyright.PENANASWmY7F45D3
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.11312Please respect copyright.PENANA9OoDqMDTRK
11312Please respect copyright.PENANAH4jgTN3zN3
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”11312Please respect copyright.PENANAsmybZiahpd
11312Please respect copyright.PENANAMadMmx5HhG
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.11312Please respect copyright.PENANAiEpqkiSa7M
11312Please respect copyright.PENANA6rmCh7PkqW
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.11312Please respect copyright.PENANAOcwiMt2I0Y
11312Please respect copyright.PENANARFMDxlcuCu
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAnbo3oCSip6
11312Please respect copyright.PENANAAEQ1E3FlPq
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.11312Please respect copyright.PENANAhnm2nrvmEM
11312Please respect copyright.PENANAB9NnqgZ0Cr
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.11312Please respect copyright.PENANAfMgqBzWzvI
11312Please respect copyright.PENANAJrPAkJjmwA
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.11312Please respect copyright.PENANAGjEwbBl4Pe
11312Please respect copyright.PENANAWGJhbYWjCX
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.11312Please respect copyright.PENANAayUsJriMuZ
11312Please respect copyright.PENANAxERmuq2uPt
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.11312Please respect copyright.PENANARR2H1b5zpK
11312Please respect copyright.PENANAxEgesEfcEf
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.11312Please respect copyright.PENANAJxtkV3ucti
11312Please respect copyright.PENANAZMcs9l5agB
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.11312Please respect copyright.PENANAbnjF8vOoZX
11312Please respect copyright.PENANA0kswVUcE6z
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.11312Please respect copyright.PENANAZgVUGaP8ug
11312Please respect copyright.PENANAq64vEgWElS
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.11312Please respect copyright.PENANAyCZYCKr1yP
11312Please respect copyright.PENANAzcOnLBmgWX
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.11312Please respect copyright.PENANAFdmhQDbgA9
11312Please respect copyright.PENANAVO8Tfg26mc
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !11312Please respect copyright.PENANAC88XCFzyX1
11312Please respect copyright.PENANAYB1F7pYIsr
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”11312Please respect copyright.PENANACCAIffhw7O
11312Please respect copyright.PENANANHeC95Nbzj
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.11312Please respect copyright.PENANAvEsPv1jXrx
11312Please respect copyright.PENANAz741ew360h
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.11312Please respect copyright.PENANAk4JpuQjFOf
11312Please respect copyright.PENANAN1DZU2DZsA
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”11312Please respect copyright.PENANA51uYlJHAgT
11312Please respect copyright.PENANAXMMHZKcMMj
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.11312Please respect copyright.PENANAetGMgdKtkH
11312Please respect copyright.PENANACwbJh7I9oO
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”11312Please respect copyright.PENANAxQzQHEzzuV
11312Please respect copyright.PENANAZcBQBqGHeg
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.11312Please respect copyright.PENANA6BFmcMBDHn
11312Please respect copyright.PENANAdAPbSripp6
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.11312Please respect copyright.PENANAISQbPm6bgb
11312Please respect copyright.PENANANK3QGEt8H5
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.11312Please respect copyright.PENANA3lBf6LbU11
11312Please respect copyright.PENANAEygskj5D0n
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAAAmNBC4wQA
11312Please respect copyright.PENANA5JoCLlOBqn
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.11312Please respect copyright.PENANAp5QMLwbRD3
11312Please respect copyright.PENANAzuWrbZsorQ
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.11312Please respect copyright.PENANAW2QAuswGML
11312Please respect copyright.PENANAZOBrJjIagx
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.11312Please respect copyright.PENANApHgyWNVNMm
11312Please respect copyright.PENANAvnCSWz7AEa
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.11312Please respect copyright.PENANAO0nc8f4VDH
11312Please respect copyright.PENANAEuy1daEHaf
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.11312Please respect copyright.PENANAa4Dw4wGDZ8
11312Please respect copyright.PENANAO0ksdkrLPG
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.11312Please respect copyright.PENANAVsZnBinOgT
11312Please respect copyright.PENANAjZf7E6gLwU
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.11312Please respect copyright.PENANAGp2nPm9Lu5
11312Please respect copyright.PENANAY7y9X0ogUw
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).11312Please respect copyright.PENANAdBmgt0yoSq
11312Please respect copyright.PENANAcid4E72VVt
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.11312Please respect copyright.PENANAROgDyYZtTl
11312Please respect copyright.PENANAuQGG2aRx33
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”11312Please respect copyright.PENANAaZkvlhJ5Tj
11312Please respect copyright.PENANA46RHMmBcrR
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.11312Please respect copyright.PENANAnXUkvoasjI
11312Please respect copyright.PENANALyd4DIY4kk
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.11312Please respect copyright.PENANAQrbA5xPwE0
11312Please respect copyright.PENANAnlSGtrgmWi
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.11312Please respect copyright.PENANA1lUOMS62Vh
11312Please respect copyright.PENANAAniSfjerr8
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANArl24XXrwBb
11312Please respect copyright.PENANA7QTdIMEwE7
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”11312Please respect copyright.PENANAZ9nIi2xsQe
11312Please respect copyright.PENANACLdaJERQKO
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.11312Please respect copyright.PENANAXVnxtm2xYX
11312Please respect copyright.PENANAAcpcya68q3
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.11312Please respect copyright.PENANAVUmiI1Cn7C
11312Please respect copyright.PENANA4r1pr3hcBs
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAK7pFwkkw5X
11312Please respect copyright.PENANAP9H4LZGi0L
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.11312Please respect copyright.PENANAbX8caqWmtX
11312Please respect copyright.PENANA7k8kVscJhy
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.11312Please respect copyright.PENANAG52HKZ4U7t
11312Please respect copyright.PENANA62nvO8rPsa
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.11312Please respect copyright.PENANAKc3CBPSs2w
11312Please respect copyright.PENANAIMudcGqkKW
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”11312Please respect copyright.PENANAbRu1XN8M0a
11312Please respect copyright.PENANAwhnVOd3oms
“Mau,” sahutku senang.11312Please respect copyright.PENANAuzt6bAQzAH
11312Please respect copyright.PENANADFEY8KVrqJ
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.11312Please respect copyright.PENANAD4uvIlXBiP
11312Please respect copyright.PENANA3GYdoIzSkb
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.11312Please respect copyright.PENANALdLblyxIsM
11312Please respect copyright.PENANARux1cNhTED
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.11312Please respect copyright.PENANADu4adybtod
11312Please respect copyright.PENANAnJuRleK3zT
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.11312Please respect copyright.PENANA7KIaWedbg5
11312Please respect copyright.PENANAgFxdo935F8
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.11312Please respect copyright.PENANAWNGaS0tgdI
11312Please respect copyright.PENANAKm1y36a5F1
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”11312Please respect copyright.PENANA3IlVbFVkhI
11312Please respect copyright.PENANAjVIvd0F4A4
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.11312Please respect copyright.PENANAir1ANa76iB
11312Please respect copyright.PENANAHbP10gV2bQ
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 11312Please respect copyright.PENANAaDHCbwfQx2