Malam itu membuatku resah. Karena aku sudah berjanji untuk “melanjutkan” kejadian yang tadi pagi. Sudah berjanji bahwa kalau Papa dan Mama sudah tertidur, aku akan menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAbXy4iGuJxP
10755Please respect copyright.PENANA9W8rHLE04I
Aku harus yakin benar bahwa Papa dan Mama sudah tidur, baru kemudian menyelundup ke dalam kamar Tante Vivi yang letaknya cukup jauh dari kamar orang tuaku. Sebenarnya kamar yang dipakai oleh Tante Vivi itu pavilyun dari rumah ini. Tadinya suka dipakai sebagai ruang kerja oleh Mama. Tapi setelah Tante Vivi tinggal di rumah ini, maka pavilyun itu dijadikan kamar Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAFPSnunGPgi
10755Please respect copyright.PENANALx3w36azu5
Lewat tengah malam, sekitar jam 01.15 barulah aku berani keluar dari kamarku. Pintu kamarku sengaja kukunci dulu pelan-pelan, supaya kalau tiba-tiba Papa atau Mama terbangun, mereka akan mengiraku sedang tidur pulas. Padahal aku mulai berjalan mengendap-endap seperti pencuri, menuju pintu pavilyun.10755Please respect copyright.PENANASSahLuxKAQ
10755Please respect copyright.PENANAdtljUDGx2y
Pintu kamar Tante Vivi tidak dikunci. Kubuka perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam. Ternyata Tante Vivi belum tidur. Tampak gembira setelah aku masuk ke dalam kamarnya. Dan berkata perlahan, “Kuncikan dulu pintunya Ton.”10755Please respect copyright.PENANAjHOsK7tkb0
10755Please respect copyright.PENANAeQXEOSuuVD
Aku mengangguk. Lalu kukuncikan pintu kamar Tante Vivi perlahan sekali supaya tidak menimbulkan suara.10755Please respect copyright.PENANA5iw6fx2T9K
10755Please respect copyright.PENANAYio2o4VbSG
Tante Vivi memelukku dari belakang. Lalu terdengar bisikannya, “Tante bisa benar-benar ketagihan sama kamu Ton. Soalnya kamu hebat sekali. Gak nyangka.”10755Please respect copyright.PENANA4JudZ6pdX8
10755Please respect copyright.PENANAgLIc5Nu5U3
“Aku juga,” sahutku setengah berbisik pula, “Mudah-mudahan Papa dan Mama jangan sampai tau, ya Tante.”10755Please respect copyright.PENANAxck6PIB3IL
10755Please respect copyright.PENANAG7C3Po4SYZ
“Iya dong,” Tante Vivi mencium pipiku, “Kita harus rapi, Ton.”10755Please respect copyright.PENANA6sp4rwyVX0
10755Please respect copyright.PENANAAyzUXFL3lP
Saat itu Tante Vivi mengenakan kimono pink dengan corak bunga sakura putih. Tampak serasi dengan tubuhnya yang berkulit putih kekuning-kuningan. Aku sendiri mengenakan baju piyama. Sengaja saat itu aku tidak mengenakan celana dalam, supaya “mudah”.10755Please respect copyright.PENANAFF8ae2RC3G
10755Please respect copyright.PENANARVKllurXxc
Tante Vivi seperti tak sabar lagi. Tangannya menyelinap ke balik celana piyamaku, lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai agak menegang. Remasan-remasan lembut tangan Tante Vivi membuat batang kemaluanku makin menegang. Lalu ia tersenyum dan berbisik, “Anak muda sih gampang dihidupkan. Nggak seperti suami tante dulu...harus lama sekali tante rangsang supaya ngaceng.”10755Please respect copyright.PENANAzjSxpu98SO
10755Please respect copyright.PENANAvd1qrn8BHv
Aku cuma tersenyum. Lalu melirik ke arah kasur Tante Vivi yang sudah dihamparkan di lantai. “Kasurnya digelar di lantai?”10755Please respect copyright.PENANAmtMaoLlaDA
10755Please respect copyright.PENANAGWs6BVQHDH
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil duduk di kasur, “Tempat tidurnya berisik...nanti derat deritnya terdengar ke kamar papamu.”10755Please respect copyright.PENANASYDWbVBgQ2
10755Please respect copyright.PENANAg1phTQGCiv
Aku pun duduk di samping Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANARu8GcxTDHt
10755Please respect copyright.PENANAIuL3kQPSN8
Makin terasa tidak sabarannya Tante Vivi, karena begitu aku duduk dengan kaki dijulurkan, tangannya sudah menyelinap lagi ke balik celana piyamaku. Kembali menggenggam batang kemaluanku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya berusaha melorotkan celana piyamaku.10755Please respect copyright.PENANA2eZAisQ5Ok
10755Please respect copyright.PENANAxCKZftuShX
Celana piyamaku terlepas. Tante Vivi berbisik, “Kontolmu bikin tante gila, Ton.”10755Please respect copyright.PENANArvioktxod8
10755Please respect copyright.PENANAh9ooLUqiLQ
Kemudian dengan binalnya Tente Vivi menciumi moncong kontolku, membuatku semakin bernapsu. Dan ketika Tante Vivi memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, aku pun mulai melepaskan ikatan tali kimono adik ibu tiriku itu. Tanganku juga mulai beraksi. Mengelus kemaluan Tante Vivi yang sudah terasa hangat, bahkan lalu memasukkan jariku ke dalam memeknya. Dalam tempo singkat saja terasa liang kemaluan Tante Vivi mulai membasah. Terlebih setelah aku mulai intensif mengelus kelentitnya.10755Please respect copyright.PENANAaciYh2XdcT
10755Please respect copyright.PENANARq0RIss9XJ
Hanya sebentar Tante Vivi menyelomoti kontolku, kemudian berkata perlahan dan terengah, “Tante sudah kepengen dari tadi. Ayo masukkan aja Ton.”10755Please respect copyright.PENANA0xLcYCOgyH
10755Please respect copyright.PENANA8SBLYZPHzh
Tante Vivi menanggalkan kimononya, kemudian menelentang dalam keadaan yang sudah bugil total. Aku pun menanggalkan baju piyamaku, kemudian merayap ke atas tubuh Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAj54EBvKxud
10755Please respect copyright.PENANA0d6Z7o2jdb
Kubiarkan Tante Vivi memegang batang kemaluanku yang diarahkan ke memeknya. Lalu terasa puncak kontolku sudah bertempelan dengan mulut memek Tante Vivi. Tanpa menunggu komando lagi, kudesakkan batang kemaluanku sekuatnya, sehingga terasa mulai melesak, membenam ke dalam liang vagina adik ibu tiriku.10755Please respect copyright.PENANAGcvLt74dge
10755Please respect copyright.PENANAqVqs7bphVm
Tante Vivi memelukku erat-erat sambil mendesah perlahan, “Ooooh....sudah masuk, sayang...”10755Please respect copyright.PENANAkB5tTFCihZ
10755Please respect copyright.PENANApQzehh2fv2
Permainan surgawi pun kumulai. Kutarik batang kemaluanku perlahan-lahan, kemudian kudorong lagi sampai membenam sepenuhnya....kutarik lagi, kudorong lagi dan begitu seterusnya, laksana gerakan pompa, batang kemaluanku maju-mundur di dalam jepitan liang kemaluan adik ibu tiriku.10755Please respect copyright.PENANAv3ZHOVlppl
10755Please respect copyright.PENANAbAqWZ4O5LZ
Seperti tadi pagi, Tante Vivi tak mau tinggal diam waktu kusetubuhi begini. Tangannya menggapai-gapai dan meremas-remas ke sana sini. Terkadang membelai rambutku, terkadang juga meremasnya sampai acak-acakan. Sementara pinggulnya pun mulai lagi bergoyang-goyang dengan gerakan yang membuatku semakin nikmat, karena liang kemaluan Tante Vivi seolah memilin-milin batang kemaluanku, ooo...ini benar-benar nikmat !10755Please respect copyright.PENANACxdHhEGwOi
10755Please respect copyright.PENANAWZrdnfJgVG
Ketika mulut Tante Vivi ternganga, seperti mau melontarkan erangan histeris, cepat kupagut bibirnya, lalu kulumat dengan ganas. Selain saling lumat begini terasa nikmat, sengaja aku lakukan ini supaya tidak ada “bunyi aneh” yang terlontar tanpa kendali dari mulut Tante Vivi. Soalnya aku takut kalau semuanya ini ketahuan oleh Papa atau Mama.10755Please respect copyright.PENANAAKWUdlFWBo
10755Please respect copyright.PENANA1Vbqs35Jos
Kembali batinku serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Enak sekali memaju-mundurkan batang kemaluan di dalam liang kemaluan Tante Vivi yang terasa menjepit dengan kehangatan dan kelicinannya, terlebih dengan ayunan pinggulnya yang begitu erotis membuatku sulit mengendalikan napasku sendiri.10755Please respect copyright.PENANAgQg2zHaPAn
10755Please respect copyright.PENANAz3RVePQjJl
“Iiih...enak sekali Ton...” bisik Tante Vivi di satu saat, sambil menedekapku erat-erat, tanpa menghentikan goyangan pinggulnya.10755Please respect copyright.PENANAkkMU8sOUbo
10755Please respect copyright.PENANAZKCAX4HbQz
Aku menjawabnya dengan bisikan pula, “Memek Tante juga enak sekali, iih....bener-bener enak, Tante....”10755Please respect copyright.PENANAOq3gNNpVbS
10755Please respect copyright.PENANAFdlwfiZS3u
Tapi tak lama kemudian terdengar bisikan Tante Vivi di telingaku, terengah-engah, “Oooh...tante sudah mau keluar, Ton...oooh...enak sekali.....oooohhhhhhh....”10755Please respect copyright.PENANAhnSCcnhTUt
10755Please respect copyright.PENANA8ZeQTlgTPH
Lalu Tante Vivi mengelojot, mengejang dan napasnya pun tertahan. Disusul dengan terasanya kedutan-kedutan di dalam liang memeknya, sebagai pertanda bahwa dia sedang mengalami orgasme.10755Please respect copyright.PENANAUJeOXOLCnV
10755Please respect copyright.PENANAmEFWmBUMnv
“Ntar...berhenti dulu....” kata Tante Vivi yang sudah mencapai orgasmenya. Aku heran, kenapa harus berhenti dulu? Tapi kemudian Tante Vivi berkata perlahan, “Sekarang tante yang di atas.”10755Please respect copyright.PENANA93OubwqT2h
10755Please respect copyright.PENANACUNqz3PVH9
Aku pernah melakukan posisi di bawah dan Mama di atas. Karena itu aku pun dengan cepat mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Kemudian aku menggulingkan diri sambil memeluk badan Tante Vivi, tanpa mencabut batang kemaluanku dari memek Tante Vivi yang sudah agak becek itu.10755Please respect copyright.PENANAEEl8d60naJ
10755Please respect copyright.PENANAZEw5WbyD5Y
Posisi ini ternyata lebih nikmat rasanya. Karena aku bisa sepuasnya memainkan buah dada Tante Vivi yang bergelantungan di atas dadaku. Sementara Tante Vivi dengan binalnya mulai mengayun pinggul, membuat batang kemaluanku seperti dipelintir-pelintir oleh liang memek Tante Vivi...ooo, sulit aku melukiskannya dengan kata-kata. Betapa nikmatnya persetubuhan di kamar Tante Vivi ini.10755Please respect copyright.PENANARGlv614tBZ
10755Please respect copyright.PENANAnExQJs17OH
Tapi aku tak kuasa menahan-nahan lagi. Baru 10 menitan kemi bersetubuh dengan posisi terbalik ini, tiba-tiba aku mengejang, batang kemaluanku pun ngecrot, crot,crot, tanpa bisa ditahan-tahan lagi.10755Please respect copyright.PENANAqISKUAUurY
10755Please respect copyright.PENANAyovS5I9T02
“Iiih...kamu...kok cepet-cepet dilepasin?” bisik Tante Vivi sambil mencubit hidungku.10755Please respect copyright.PENANAzyHlfEDx6K
10755Please respect copyright.PENANAiu6tg66J3P
“Ooooh....” aku menghela napas panjang, “Terlalu enak sih....”10755Please respect copyright.PENANAAISZ0GSEBD
10755Please respect copyright.PENANANHNhbOD49s
Tante Vivi berguling ke sampingku. Berbisik lagi,“Kalau cuma ada kita berdua di rumah ini, jauh lebih enak lagi Ton.”10755Please respect copyright.PENANA9HDqIYcjzi
10755Please respect copyright.PENANAFyd3WNrBbc
Kujawab dengan suara perlahan sekali, “Iya Tante. Atau mungkin kita harus mencari tempat di mana kita bebas melakukannya.”10755Please respect copyright.PENANAS3XVnFGQdS
10755Please respect copyright.PENANA0l7ZoH7nVZ
“Hmm...” gumam Tante Vivi pada saat tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah lemas.10755Please respect copyright.PENANAn86nrRbp3w
10755Please respect copyright.PENANATdIXi8OmF6
Begitulah. Tante Vivi berusaha merangsangku, memainkan batang kemaluanku dengan remasan tangannya, bahkan lalu dengan mulutnya. Dan ketika batang kemaluanku sudah keras lagi, ia mengajakku bersetubuh dengan posisi doggy. Ia menungging, sementara aku mengentotnya sambil berlutut di depan pantatnya. Kali ini sangat lama aku bisa bertahan. Sehingga Tante Vivi mengajak untuk memilih posisi lain.10755Please respect copyright.PENANA37zzHqEbNw
10755Please respect copyright.PENANACEShoBB0GL
Jam 4 pagi, aku keluar dari kamar Tante Vivi, dengan langkah mengendap-endap seperti pencuri. Tak lama kemudian aku terkapar di kamarku, tidur nyenyak sekali.10755Please respect copyright.PENANACdUsvSt6iZ
10755Please respect copyright.PENANAWdUBsTwlPa
10755Please respect copyright.PENANAEiYOVnyGSX
10755Please respect copyright.PENANAp1kpGRNYYO
10755Please respect copyright.PENANAJMI5BgUgZj
10755Please respect copyright.PENANAIiHEiGq9d0
Aku mulai dapat menilai bahwa Tante Vivi seorang wanita yang bernapsu besar. Apakah ia tergolong hyper sex atau apalah namanya, aku tidak tahu. Yang jelas, Tante Vivi selalu mencari kesempatan untuk bersetubuh denganku. Kadang-kadang ia minta sampai 3 kali disetubuhi olehku dalam semalam. Tentu saja aku masih bisa melayaninya, meski terkadang aku merasa kepayahan. Karena jika sudah 3 kali bersetubuh dengan Tante Vivi, besoknya aku jadi ngantuk waktu kuliah.10755Please respect copyright.PENANAy7oHOyvtlv
10755Please respect copyright.PENANA5iNh6Osglw
Semua ini kuceritakan kepada Aldi, teman kuliah yang sudah jadi sahabat dekatku. Di antara aku dan Aldi sudah tiada rahasia lagi. Kalau dia mengalami suatu masalah, pasti dia curhat padaku. Demikian juga sebaliknya, aku selalu curhat padanya, meski mengenai masalah yang sangat pribadi, seperti masalah Tante Vivi itu misalnya.10755Please respect copyright.PENANAj0F32D4fZ8
10755Please respect copyright.PENANASENHyHuYNt
“Kalau gitu, kenapa gua gak diajak buat muasin tante lu, Ton ?” kata Aldi setelah selesai mendengarkan penuturanku.10755Please respect copyright.PENANA3yhB9FGA9l
10755Please respect copyright.PENANA2Q0klO7YC7
“Maksud lu?” aku agak tercengang.10755Please respect copyright.PENANArh5gPWCApr
10755Please respect copyright.PENANARWFnJxQXQj
Aldi membisikkan sesuatu ke telingaku. Pada mulanya aku enggan menanggapi bisikannya. Tapi setelah berpikir lama, aku merasa ide Aldi itu bagus. Lalu tanyaku, “Siapa yang nanggung biaya hotelnya?” tanyaku ragu.10755Please respect copyright.PENANAkEZTGCcXlK
10755Please respect copyright.PENANAoGR2EaqZ0E
“Hotel ?! Ngapain pake hotel ? Papa gua kan punya villa. Kita pesta di sana aja. Deal ?” Aldi menepuk bahuku.10755Please respect copyright.PENANAGy1MNeBo8F
10755Please respect copyright.PENANA8Z5IVU7Z3R
Aku tercengang. Serasa diingatkan bahwa Aldi punya villa di luar kota (tempatnya takkan kusebutkan, untuk menjaga privasi orang yang terlibat dalam kisah nyata ini).10755Please respect copyright.PENANAgnR8xG2yYE
10755Please respect copyright.PENANAzaBnXreY1n
“Gua belum bisa janji,” kataku, “Soalnya gua harus berunding dulu sama tante gua. Belum tentu dia mau juga. “10755Please respect copyright.PENANAHrcMZjVmln
10755Please respect copyright.PENANArtgujHQHqy
“Hehehe...yang penting lu usahain dia mau dong. Gua yang sediakan villa dan biaya selama di sana nanti.”10755Please respect copyright.PENANANpUJJ2hM8a
10755Please respect copyright.PENANAN8hR4NAh3P
Kemudian kami berunding, tentang taktik yang harus kujalankan pada Tante Vivi nanti.10755Please respect copyright.PENANAxETdmKHxtB
10755Please respect copyright.PENANAFkw5YKICKl
Sorenya, ketika aku sudah pulang, kebetulan Papa dan Mama sedang tidur siang. Ada kesempatan untuk menghampiri Tante Vivi yang sedang nonton TV di ruang depan.10755Please respect copyright.PENANABzeeqh0gSQ
10755Please respect copyright.PENANAYgb10FmSl9
Tanpa banyak basa basi, aku langsung berkata setengah berbisik, “Ada kabar bagus, Tante.”10755Please respect copyright.PENANAFdmJfFO6Nb
10755Please respect copyright.PENANAu9MTsxewL3
“Kabar apa?” Tante Vivi menoleh dengan senyum di bibir.10755Please respect copyright.PENANArhHETnpgbd
10755Please respect copyright.PENANAC7ov37BuRM
“Kita bisa pake villa punya temanku.”10755Please respect copyright.PENANAgNC7LIsFsW
10755Please respect copyright.PENANAOBYFrIDjnL
“Oya?!” Tante Vivi tampak jadi serius.10755Please respect copyright.PENANAmOVsvZaPA8
10755Please respect copyright.PENANAPhN3rXRxay
“Temanku itu anak dokter, villanya jarang dipakai. Cuma lebaran atau tahun baru dipakainya.”10755Please respect copyright.PENANAqGteEgjIGe
10755Please respect copyright.PENANAknB0j5Fo9Q
“Terus?”10755Please respect copyright.PENANASEwgCmREtf
10755Please respect copyright.PENANA9bWJsp7jcr
“Dia sahabat yang paling dekat denganku. Dia izinkan kita memakai villanya, tapi dengan syarat...” aku ragu untuk menyelesaikan kata-kataku.10755Please respect copyright.PENANA0v5uNl34B4
10755Please respect copyright.PENANAjJBHOuNum5
“Apaan syaratnya? Harus bayar?”10755Please respect copyright.PENANAV7nmsYF38g
10755Please respect copyright.PENANAliv3v8QATH
“Bukan,” aku menggeleng, “Dia... dia... mmm... dia pengen nonton kita... gakpapa kan ?”10755Please respect copyright.PENANAIi0uJYpYyH
10755Please respect copyright.PENANAWZSWKzeg97
“Nonton kita ?! ” Tante Vivi melotot, “Maksudmu... nonton kita begituan?!” suara Tante Vivi terdengar ditahan, supaya jangan sampai terdengar orang tuaku.10755Please respect copyright.PENANAWZI6otCut5
10755Please respect copyright.PENANAVw7BI4d849
“Iya,” aku mengangguk, “Dia anak baik Tante. Gak akan kurang ajar deh. Dijamin. Lagian dia itu sahabat yang paling dekat denganku di kampus.”10755Please respect copyright.PENANAG3bKS2Yjvm
10755Please respect copyright.PENANAB26kCXTxik
“Emang kamu ceritain rahasia kita sama dia ?” Tante Vivi menatapku tajam.10755Please respect copyright.PENANApH0VGvZPyi
10755Please respect copyright.PENANAyIJp9DXq2j
“Iya. Antara aku dan dia sudah nggak ada rahasia lagi, Tante.”10755Please respect copyright.PENANAny0MReTehV
10755Please respect copyright.PENANAHtLmaohN0U
“Gila, kamu bikin tante malu aja.”10755Please respect copyright.PENANAVi5O23bvn6
10755Please respect copyright.PENANAsRCZn7loOV
“Dia juga kalau ada rahasia suka diceritakan padaku. Tapi kami tidak pernah saling bocorkan rahasia.”10755Please respect copyright.PENANATqsPQYNKeW
10755Please respect copyright.PENANA6zYri9rNra
Tante Vivi tertunduk, seperti ada yang dipikirkan.10755Please respect copyright.PENANAzUMyqmONV9
10755Please respect copyright.PENANAM6IgoBHy6l
“Gimana, Tante? Kan kita pengen suasana yang bebas. Di villa itu kita bisa sebebas-bebasnya tanpa takut ketahuan Papa dan Mama.”10755Please respect copyright.PENANAAux5il1cV2
10755Please respect copyright.PENANAfTokdV4cUP
“Tapi teman kamu itu.... masa mau kita biarkan melihat perbuatan kita?”10755Please respect copyright.PENANA61JfNSMP4v
10755Please respect copyright.PENANAnmFrvYseTJ
“Gakpapa Tante. Dia sahabatku, dia bisa pegang rahasia. Dijamin.”10755Please respect copyright.PENANAiTMmFtVik8
10755Please respect copyright.PENANAcD3ra7etUS
“Bukan masalah itu. Yang tante pikirkan, bagaimana kalau dia tergiur... lalu kepengen juga?”10755Please respect copyright.PENANAD5xeHhkhlS
10755Please respect copyright.PENANA8tNZuTcHDU
“Kita bikin pesta aja sekalian, Tante. Tapi itu juga kalau Tante gak keberatan. Anaknya tampan kok. Terus terang, dia lebih tampan daripada aku...”10755Please respect copyright.PENANA7ayTjGqHFM
10755Please respect copyright.PENANANAAZQe6RbV
“Hihihi... kamu gila, Ton...” Tante Vivi mencubit lenganku.10755Please respect copyright.PENANA2Pk3ARBajc
10755Please respect copyright.PENANANp9LMIgPnr
“Kan mumpung Tante belum punya suami lagi... apa salahnya?”10755Please respect copyright.PENANAHvHcrIYOLM
10755Please respect copyright.PENANAJ19fK21S0b
Tante Vivi gigit bibir. Memejamkan matanya. Entah apa yang sedang dipikirkannya.10755Please respect copyright.PENANAFcJmLWbb5B
10755Please respect copyright.PENANACm4eSZ9sT2
Tak lama kemudian Tante Vivi berkata dengan suara hampir tak terdengar, “Emang kapan rencananya?”10755Please respect copyright.PENANA3hcuXiV7lC
10755Please respect copyright.PENANAFW3qBWAfyj
“Terserah Tante.”10755Please respect copyright.PENANA3eRvRsB0Dt
10755Please respect copyright.PENANAvj1IDLJ5ZT
“Kan harus cari alasan dulu sama Papa dan Mama...apalagi kalau kita pergi bareng-bareng...takut mereka curiga nanti.”10755Please respect copyright.PENANAUZgXXkmKB9
10755Please respect copyright.PENANAJXwYdTivoY
“Perginya jangan bareng-bareng. Tante pergi duluan, atau saya yang pergi duluan, terus kita ketemu di mana gitu. Jadi seolah-olah kita gak pergi bareng-bareng. Pulangnya juga jangan bareng-bareng, biar Papa dan Mama gak curiga.”10755Please respect copyright.PENANAjqxfmkeOUJ
10755Please respect copyright.PENANAeefRxO3Zhl
“Villanya jauh?”10755Please respect copyright.PENANAMWHEZw41wU
10755Please respect copyright.PENANA5ZFwUZ7ruN
“Nggak. Cuma duapuluh kiloan gitu. Nanti Tante dibonceng di motorku aja.”10755Please respect copyright.PENANAPkmAOXSbji
10755Please respect copyright.PENANAE7EtY0gMWR
“Hmm...nanti deh tante pikirin dulu.”10755Please respect copyright.PENANAvWfRyj4IYJ
10755Please respect copyright.PENANAZZ1wy66e3D
10755Please respect copyright.PENANA75lpFxVcI5
10755Please respect copyright.PENANAGHc6SQDOLy
Esoknya sahabatku menanyakan rencana itu, “Bagaimana? Tante lu mau?” tanyanya.10755Please respect copyright.PENANAINgVQfDUCG
10755Please respect copyright.PENANAPiFKyga2JU
Aku mengangguk sambil tersenyum.10755Please respect copyright.PENANAdGhb0XDx12
10755Please respect copyright.PENANATXLyBWW7Zc
“Good !!! ” Aldi menepuk bahuku, tampak bersemangat sekali, “Kapan mau kita laksanakan?”10755Please respect copyright.PENANA5nto5rFuYL
10755Please respect copyright.PENANALUtWakDvyj
“Malam Minggu gimana?”10755Please respect copyright.PENANAdSnOLKTJv4
10755Please respect copyright.PENANAJzlcssPNTk
“Maksud lu malam Minggu yang akan datang ini ?”10755Please respect copyright.PENANAEMZkm8T5xW
10755Please respect copyright.PENANAKxgIvZZOLz
“Iya,” aku mengangguk, “Kalau kelamaan takut keburu berubah lagi pikirannya.”10755Please respect copyright.PENANABgVDbsN8ZJ
10755Please respect copyright.PENANAlCX3hUutiz
“Oke... ” Aldi mengangguk sambil tersenyum, “Lalu bagaimana rencananya? Apakah kita mau pergi bareng-bareng atau gua pergi duluan?”10755Please respect copyright.PENANAkmLRXjWdlH
10755Please respect copyright.PENANA1ooKXmokY6
“Harusnya malah gua yang duluan,” sahutku, “Soalnya kalau lu duluan ada di sana, tante gua jadi canggung nanti. Kalau gua sama dia sudah setengah jalan, terus lu datang, lebih enak suasananya.”10755Please respect copyright.PENANAotidPdsfOZ
10755Please respect copyright.PENANAuPDbrT2og6
“Boleh, lu duluan yang ke sana juga gakpapa. Besok gua kasihin kuncinya. Pokoknya villa gua ada tulisan Purple Roses dengan lambang bunga rose ungu tiga tangkai. Gak bakal nyasar deh.”10755Please respect copyright.PENANAahe61K7QrO
10755Please respect copyright.PENANAtFDNIcp8ie
“Emang villa lu gak ada yang nunggu?”10755Please respect copyright.PENANA2lGg9TO0Wq
10755Please respect copyright.PENANAZ6k0NuOrCh
“Ada, dua hari sekali dia bersih-bersih. Cuma pagi doang. Siangnya udah pulang. Dia juga pegang kunci duplikat.”10755Please respect copyright.PENANAzrDQoNQkkP
10755Please respect copyright.PENANAYh937q7iIz
Kemudian kami berunding, mematangkan rencana untuk malam Minggu nanti.10755Please respect copyright.PENANAapCm1Yoit5
10755Please respect copyright.PENANAkj7l5mjy2N
“Yang penting jangan kasar nanti,” kataku setelah selesai merundingkan “skenario” untuk malam Minggu itu, “Soalnya dia tante gua sendiri... walaupun tante tiri, tapi gua sendiri gak berani main kasar sama dia.”10755Please respect copyright.PENANAgJwCe4Atdc
10755Please respect copyright.PENANARiNnPH7sX4
“Gak lah. Kayak belum tau gua aja. Gua kan selalu menjaga etika, Ton.”10755Please respect copyright.PENANATdjAOlnZdR
10755Please respect copyright.PENANAIXmv7K08fu
“Gua percaya. Makanya gua mau sama lu. Kalau orang lain gua gak mau.”10755Please respect copyright.PENANAyTM1Zu9Jmv
10755Please respect copyright.PENANA3U9vhSezcu
10755Please respect copyright.PENANApREkrJWQZO
10755Please respect copyright.PENANAeZJEayMZ8C
Menunggu datangnya hari Sabtu terasa lama sekali. Tapi akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Hari itu aku dan Aldi kuliah seperti biasa. Jam dua siang kami sudah keluar dari kampus. Kami berunding lagi untuk terakhir kalinya. Kemudian berpisah. Aku tidak pulang ke rumah, melainkan menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Tante Vivi. Sebuah rumah makan yang Tante Vivi sudah tahu, tak jauh dari kampusku.10755Please respect copyright.PENANAQe1DUEHeqi
10755Please respect copyright.PENANAAeFXlN69CH
Tepat jam 14.30 Tante Vivi tampak turun dari taksi. Lalu masuk ke dalam rumah makan itu, menghampiriku dengan senyum manis. Saat itu Tante Vivi mengenakan kaus putih dengan celana panjang biru tua yang ketat, sehingga pinggulnya yang besar tampak demonstratif di balik celana ketatnya. Ia menjinjing tas traveling, mungkin berisi pakaian untuk ganti, karena rencana kami mau menginap di villa itu.10755Please respect copyright.PENANAMRlOZUX2vB
10755Please respect copyright.PENANAVWYpx1o6RV
“Sudah lama nunggu?” tanyanya sambil duduk di depanku.10755Please respect copyright.PENANAD0frH6ORwC
10755Please respect copyright.PENANAZp4MRygPGB
“Ada setengah jam, tapi udah makan siang segala,” sahutku, “Tante mau makan dulu?”10755Please respect copyright.PENANAVEkadytR6h
10755Please respect copyright.PENANAcGotWsyPnn
“Nggak ah,” Tante Vivi menggeleng, “Tadi udah makan dulu di rumah.”10755Please respect copyright.PENANAvwmH2sLBcb
10755Please respect copyright.PENANAbP2muPz6B2
“Kalau gitu kita langsung berangkat aja ya,” kataku sambil bangkit dari kursiku.10755Please respect copyright.PENANAw2wrTHmajR
10755Please respect copyright.PENANA5jN5n65W5k
Tante Vivi mengangguk. Aku menghampiri kasir dan membayar makan siangku.10755Please respect copyright.PENANApJmz20ze6i
10755Please respect copyright.PENANAhh23xCkzxp
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku, dengan Tante Vivi di belakangku, meluncur dengan kecepatan sedang menuju ke luar kota.10755Please respect copyright.PENANADTWTNnAC3I
10755Please respect copyright.PENANAZ4ttQiNog8
“Teman kamu itu mana?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah melewati batas kota.10755Please respect copyright.PENANADI3xcAA4Jq
10755Please respect copyright.PENANAXnbDyWMFZc
“Nanti dia datang belakangan, Tante,” sahutku, “Kunci villanya sudah dikasihkan sejak hari Kamis.”10755Please respect copyright.PENANAiAo0AdTlqA
10755Please respect copyright.PENANAPqz0HTq4S9
“Ih, kamu bikin aku deg-degan,” kata Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANA2UUE8bqbOQ
10755Please respect copyright.PENANAOkFPA7ejWd
“Deg-degan kenapa?”10755Please respect copyright.PENANA1jUYn7ucyk
10755Please respect copyright.PENANAT9fHostYUo
“Gara-gara akan hadirnya temanmu itu.”10755Please respect copyright.PENANAoH0B61hVJm
10755Please respect copyright.PENANADJ7GBoO1G7
“Santai aja, Tante. Temanku itu baik kok. Kalau tante suruh pergi, dia bakal nurut aja.”10755Please respect copyright.PENANAS719K5cGeV
10755Please respect copyright.PENANAj0tVSIYOJO
“Ngaco kamu, masa mau mengusir pemilik villa itu sendiri?”10755Please respect copyright.PENANAYo1bazIi9S
10755Please respect copyright.PENANAnc6Of4h76w
“Maksudnya, sahabatku itu akan memegang etika. Apa yang Tante gak suka, takkan dia lakukan. Nah... itu dia villanya....”10755Please respect copyright.PENANAV1VMLJDMKu
10755Please respect copyright.PENANAh5w22xuTZv
Aku sudah menemukan villa Purple Roses, yang letaknya agak ke dalam, tapi ada jalan khusus menuju villa itu.10755Please respect copyright.PENANACG2XtBZnCH
10755Please respect copyright.PENANAEqyHuV5ZZ9
Setelah motorku berhenti di depan villa itu, Tante Vivi turun duluan dari belakangku, sambil berkomentar, “Wah, megah sekali villanya. Ayah teman kamu itu pasti orang kaya.”10755Please respect copyright.PENANAECtZw5iiaJ
10755Please respect copyright.PENANAEX2O2tG9Ng
“Iya, ayah Aldi seorang ahli bedah jantung yang sangat terkenal,” sahutku sambil mematikan mesin motor dan memasang standardnya. Kukeluarkan kunci villa yang Aldi titipkan, kemudian melangkah ke pintu depan villa itu.10755Please respect copyright.PENANAqKoB9evlC8
10755Please respect copyright.PENANAwgZPjVhbA4
Begitu masuk ke ruang depan, Tante Vivi tampak kagum dengan keadaan di dalam villa itu. Segala furniture dan asesori di ruang depan itu tampak mewah dan artistik, ditata secara apik pula.10755Please respect copyright.PENANACOtxiq8Jsy
10755Please respect copyright.PENANAD2sty3bq7C
“Kalau kita boleh sering-sering pake villa ini, asyik juga Ton,” kata Tante Vivi sambil meletakkan tas travelingnya di lantai berkarpet merah hati, kemudian duduk di sofa panjang.10755Please respect copyright.PENANAgL3mYwSVGB
10755Please respect copyright.PENANAtPlVL00uUt
Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Asal kita bisa beli hatinya Aldi, gampang saja, Tante. Kita bisa pakai villa ini sesuka hati. Orangtuanya hanya pakai setahun sekali kok. Paling juga malem tahun baru doang. Kan baik ayah maupun ibu si Aldi sama-sama dokter. Ayahnya spesialis bedah jantung, ibunya spesialis anak.”10755Please respect copyright.PENANAXU66bZeF8q
10755Please respect copyright.PENANAtpomGNTSbO
“Tapi kalau pakai tempat ini berarti temanmu itu harus diajak juga kan?” Tante Vivi mencubit lenganku.10755Please respect copyright.PENANAPQnjR4zcMm
10755Please respect copyright.PENANA06oMGuEYTN
“Iya sih,” sahutku, “Tapi kalau Tante sudah lihat anaknya, pasti suka deh...nah..itu mobilnya datang...”10755Please respect copyright.PENANAIEeuXOPUqi
10755Please respect copyright.PENANA6xH6eaffDE
Aku bangkit karena mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan villa. Aku berdiri di ambang pintu depan. Memang Grand Cherokee Aldi yang datang.10755Please respect copyright.PENANAdX1YS6OyO8
10755Please respect copyright.PENANAEl43TT1rho
“Sudah lama lu di sini?” tanya Aldi setelah keluar dari mobilnya.10755Please respect copyright.PENANAWoipKcPmMX
10755Please respect copyright.PENANAeDjjhzpWDn
“Baru aja nyampe,” sahutku, “Dia telat datangnya. Gua nunggu di rumah makan langganan kita itu sampe setengah jam tadi.”10755Please respect copyright.PENANAn2nh629lmz
10755Please respect copyright.PENANAuOcGPX5vmq
“Wah, belum ngapa-ngapain dong,” bisik Aldi sambil menepuk bahuku.10755Please respect copyright.PENANAMI5RhrcBTl
10755Please respect copyright.PENANAexyQO5q73W
“Belum,” aku menggeleng sambil tersenyum.10755Please respect copyright.PENANAajQxA6S3xa
10755Please respect copyright.PENANA4ifXqN5vZ0
“Eh, sorry, aku bawa makanan dan minuman di mobil. Bantuin angkat Ton,” kata Aldi sambil melangkah kembali ke mobilnya.10755Please respect copyright.PENANAt0K2yJSQf9
10755Please respect copyright.PENANAGE0hYRby7P
Aku mengikuti langkah Aldi. Membuka pintu belakang. “Wah, perbekalannya banyak bener. Lu bawa apa aja Al?”10755Please respect copyright.PENANAfASrcu1hvE
10755Please respect copyright.PENANAnbYZVvpZ1G
“Buat bekal sampai besok malam. Atau siapa tahu kita kerasan di sini, bisa Senin pagi kita pulangnya. Sampai air minum juga aku beli sekarton tuh.”10755Please respect copyright.PENANATkPNMtiqr8
10755Please respect copyright.PENANAn31ep3Y1ND
Dengan sigap kuangkut semua makanan dan minuman yang Aldi bekal. Kemudian Aldi kukenalkan kepada Tante Vivi, “Kenalan dulu dong...”10755Please respect copyright.PENANAh9XyKOWc83
10755Please respect copyright.PENANAhOrZqPqDGG
Tante Vivi tersenyum malu-malu waktu berjabatan tangan dengan Aldi. Tapi waktu Aldi masuk ke dalam, Tante Vivi berbisik padaku, “Gile... temanmu itu tampan banget, Ton.”10755Please respect copyright.PENANAm3xvti87X5
10755Please respect copyright.PENANAxb1HJKyIj4
Aku ketawa kecil, “Makanya Tante takkan kecewa deh...” kataku sambil mencolek pipi adik ibu tiriku yang cantik dan seksi itu.10755Please respect copyright.PENANAZtUOpBIfeb
10755Please respect copyright.PENANAxEGbj9cjAr
Tak lama kemudian Aldi sudah muncul lagi di ruang depan. Memandang Tante Vivi dengan senyum, lalu berkata setengah berbisik padaku, “You're right, friend. She was very pretty and sexy.”10755Please respect copyright.PENANAXWJdNNRj8x
10755Please respect copyright.PENANAOyBHydO1n8
Tante Vivi tidak mendengar ucapan pujian Aldi itu, karena aku dan Aldi sedang agak jauh dari Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAp3FBgyTdIK
10755Please respect copyright.PENANA6ENpXejAwc
“Bagaimana tempatnya nyaman nggak Mbak... eh... tante... ah... rasanya belum pantes dipanggil tante,” kata Aldi sambil duduk di samping kanan Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANATzrJJgr5gO
10755Please respect copyright.PENANAFJHw0aVBUA
“Emang,” kataku sambil duduk di samping kiri Tante Vivi, “Tanteku ini masih muda banget. Tapi karena dia adik mamaku, ya aku tetap harus manggil tante.”10755Please respect copyright.PENANAwmefIu6NKI
10755Please respect copyright.PENANAZAna6FD2od
Tante Vivi cuma tersenyum-senyum canggung. Tapi aku melihat dia berkali-kali melayangkan lirikan ke arah Aldi.10755Please respect copyright.PENANAeNfJcKJksV
10755Please respect copyright.PENANAgsxNfqhuc2
“Toilet di sebelah mana?” tanya Tante Vivi tiba-tiba.10755Please respect copyright.PENANAldbPRuBnsu
10755Please respect copyright.PENANAosJfzUUjzr
“Itu...” sahut Aldi sambil menunjuk ke salah satu pintu.10755Please respect copyright.PENANAqhoz9TvckF
10755Please respect copyright.PENANAOZTQ9YUMa4
Tante Vivi bergidik, “Iiih... kedinginan... pengen pipis dulu ah... ” Tante Vivi bangkit dari sofa. Kemudian melangkah ke arah pintu yang Aldi tunjukkan tadi.10755Please respect copyright.PENANAOUBuAKWzqy
10755Please respect copyright.PENANAJfehOczwuJ
Setelah Tante Vivi masuk ke toilet, Aldi berbisik, “Tantemu emang keren abissss.... tapi kita lanjutkan ngobrolnya di sana, biar asyik.” Aldi menunjuk ke pintu lain.10755Please respect copyright.PENANAs1mr8SFnZ2
10755Please respect copyright.PENANANzZhEX9njq
Aku cuma mengiyakan. Lalu bangkit dan melangkah ke arah pintu yang ditunjukkan oleh Aldi. Kubuka pin tu itu, karena ingin tahu keadaannya. Wah, memang bagus penataannya. Ruangan yang cukup luas, mungkin berukuran 6 X 5 meter. Tapi sekujur lantainya ditutupi kasur semua. Kasur itu ditilami seprai yang terbuat dari kain beludru. Mungkin untuk mengurangi hawa dingin di daerah villa ini. Dindingnya juga dilapisi busa berbalut plastik jok (oscar). Ada dua meja kecil yang muncul dari dinding, tanpa kaki. Di tiap meja sudah terhidang bir hitam kalengan dan beberapa jenis minuman keras. Puluhan bantal dan guling serta selimut ditata sangat rapi. Ruangan ini jelas sangat pribadi, karena tiada jendela satu pun. Hanya ada ventilasi di dinding bagian atasnya. Sound system pun terpasang menembus dinding, sehingga tiada benda-benda yang menghalangi langkah di dalam ruangan ini, kecuali dua meja kecil itu. Ada pintu lain di dalam kamar ini, yang ternyata menuju kamar mandi dengan peralatan yang serba import. Hebat villa ini, pikirku.10755Please respect copyright.PENANAuFIw5TGpBQ
10755Please respect copyright.PENANAMUnIjg2rEP
Aku menoleh ke arah Aldi sambil mengacungkan jempol. Aldi cuma tersenyum. Dan Tante Vivi pun muncul lagi dari dalam pintu toilet.10755Please respect copyright.PENANAIyoklm4YT2
10755Please respect copyright.PENANA8dAnQXdniO
“Tante, kita ngobrolnya di sini aja yok,” ajakku sambil membuka pintu ruangan khusus itu lebar-lebar.10755Please respect copyright.PENANALUpBw6Wix0
10755Please respect copyright.PENANAOox1AoASOF
Tante Vivi menurut saja. Menghampiriku dan melongok ke dalam kamar luas itu.10755Please respect copyright.PENANATh7L1QyJv0
10755Please respect copyright.PENANAhR0rVuxdyK
Begitu melihat keadaan ruangan itu, terutama melihat lantainya yang ditutupi kasur sekujurnya, Tante Vivi tersenyum sambil mencubit lenganku. “Ini sih benar-benar kamar buat perang...” cetusnya sambil melepaskan sepatunya, kemudian melangkah ke ruangan berlantai kasur itu. Aku dan Aldi pun mengikuti langkah Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAa2cnS3yRhx
10755Please respect copyright.PENANAmcdqQ4223E
Tante Vivi duduk di lantai berkasur sambil menjulurkan kakinya. Aldi rebah, menelungkup di samping kanan Tante Vivi, sementara aku tergiur oleh minuman yang tersedia di atas meja kecil itu. Kutuangkan ke gelas kecil yang tersedia.10755Please respect copyright.PENANAwpBIujQYh3
10755Please respect copyright.PENANAD7ndl9mDt7
Tante Vivi tidak mempedulikanku. Malah tampak saling pandang dengan Aldi dengan senyum di bibir. Hmm...kelihatannya rencana kami takkan mengalami kendala. Kelihatannya Tante Vivi suka pada Aldi. Masa dia tak suka pada cowok setampan Aldi?10755Please respect copyright.PENANAN4wfDOxin5
10755Please respect copyright.PENANAwcIRwWoJf0
“Tante mau minum apa?” tanyaku setelah meneguk isi gelas kecilku, kemudian mengisinya lagi.10755Please respect copyright.PENANAoH4K7wRwB6
10755Please respect copyright.PENANA9JdY2qhO8z
“Ada martini gak?” Tante Vivi balik bertanya.10755Please respect copyright.PENANA6zWSEAU17M
10755Please respect copyright.PENANAa4s5gZEVlb
“Gak ada,” Aldi yang menyahut, “Tapi ada yang lebih enak. White French Wine itu.”10755Please respect copyright.PENANA5EIIa5H6AP
10755Please respect copyright.PENANAQrhpcMqYsn
“Boleh, asal jangan terlalu keras,” kata Tante Vivi sambil menyibakkan rambutnya yang sebahu.10755Please respect copyright.PENANAMCSNyJv1zj
10755Please respect copyright.PENANAXrgp9gc3Du
Waktu aku menuangkan wine ke gelas kecil untuk Tante Vivi, kudengar adik ibu tiriku itu mulai berbincang dengan Aldi.10755Please respect copyright.PENANAMDj551gaDW
10755Please respect copyright.PENANA7rrcwKJIdX
“Kenapa kamu mau lihat kami begituan?” tanya Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANASoSUTk9OJN
10755Please respect copyright.PENANAuThCwEjS9L
“Pengen aja Mbak, eh Tante...sudah kebayang bakal hot sekali nanti,” sahut Aldi.10755Please respect copyright.PENANAUF3j8QgDlK
10755Please respect copyright.PENANACMsTXeho6l
“Terus... kalau kamu terangsang nanti gimana?” tanya Tante Vivi waktu aku menyerahkan gelas berisi wine putih itu padanya.10755Please respect copyright.PENANAbl6SUmorNR
10755Please respect copyright.PENANAg2LAumRu1M
“Bagusnya bagaimana?” Aldi balik bertanya, sambil menerima gelas berisi minuman dariku.10755Please respect copyright.PENANAGBiIaBhPSw
10755Please respect copyright.PENANA9zCm2Wag7g
“Nggak tau.... hihihi...” Tante Vivi tertawa kecil setelah meneguk winenya. Dan diam-diam Tante Vivi mulai menanggalkan baju kausnya, disusul dengan pelepasan celana panjangnya. Aku suka melihatnya, karena hal itu berarti bahwa Tante Vivi sudah mengusir kecanggungannya. Mungkin akibat wine yang sudah diteguknya.10755Please respect copyright.PENANAmpKbKyOLY5
10755Please respect copyright.PENANAcapDzCoYme
“Tubuhku bagus nggak?” tanya Tante Vivi kepada Aldi yang sedang ternganga seperti sedang mengagumi Tante Vivi yang tinggal mengenakan beha dan celana dalam yang sama-sama berwarna pink.10755Please respect copyright.PENANALRlGjlEIxk
10755Please respect copyright.PENANAVgBOI17kRt
“Wah... bukan main... luar biasa seksinya Tante !!!” seru Aldi yang seakan tak mau berkedip menyaksikan kemulusan tubuh Tante Vivi. Aku tertawa di dalam hati. Membayangkan apa yang akan terjadi setelah Tante Vivi bertelanjang bulat nanti.10755Please respect copyright.PENANABum9zLrFV3
10755Please respect copyright.PENANAFABGP0dtNw
“Kamu ingin lihat aku telanjang bulat kan?” tanya Tante Vivi dengan pandangan dan senyum menggoda ke arah Aldi.10755Please respect copyright.PENANA4ydS8eYm4g
10755Please respect copyright.PENANAwl0zthb7b1
“I... iya...” sahut Aldi tampak canggung.10755Please respect copyright.PENANASKeZ42BzT0
10755Please respect copyright.PENANAEZ3WS28hgZ
“Tapi kalian gak boleh curang dong. Kalau aku telanjang, kalian juga harus telanjang,” kata Tante Vivi sambil melepaskan behanya, sehingga payudaranya yang montok itu terbuka penuh di depan mataku dan mata Aldi.10755Please respect copyright.PENANAYxv0DfACWu
10755Please respect copyright.PENANAViW3JDSUlf
Aldi melotot. Tante Vivi tersenyum padanya. Aku merasa sukses “ngerjain” mereka. Dan aku tidak sungkan-sungkan menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhku, karena aku sudah terbiasa bertelanjang di depan Tante Vivi. Tapi Aldi masih tampak ragu. Ia tanggalkan baju dan celana jeansnya. Tapi ia tidak menanggalkan celana dalamnya.10755Please respect copyright.PENANAZW8gZSv3Jv
10755Please respect copyright.PENANA1rl7EBtLHI
Tante Vivi melirik ke arah penisku yang memang masih lemas. Kemudian memandang ke bawah perut Aldi sambil tersenyum. Kemudian merangkak ke arah Aldi, “Jangan licik dong...kalau kamu nggak buka semua, aku juga nggak mau buka semua,” kata Tante Vivi sambil menarik celana dalam Aldi sampai terlepas dari kakinya. Tampak jelas batang kemaluan Aldi sudah ngaceng !10755Please respect copyright.PENANActUtGoGZhO
10755Please respect copyright.PENANAr4hUcmHTNe
“Hihihi,” Tante Vivi ketawa kecil sambil memegang batang kemaluan Aldi, lalu menoleh padaku sambil berkata, “Punya temanmu malah sudah duluan ngaceng, Ton...”10755Please respect copyright.PENANAJAeNDq5PK3
10755Please respect copyright.PENANAVTSxiZhkOO
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menghampiri mereka. Aldi dengan canggung duduk di atas kasur, sementara Tante Vivi masih memegang batang kemaluan sahabatku itu.10755Please respect copyright.PENANAV5acF0L9bp
10755Please respect copyright.PENANArFOvFp4GoJ
“Duh...Tante...” terdengar suara Aldi ketika kulihat batang kemaluannya mulai diremas-remas oleh Tante Vivi. Ini di luar dugaanku. Bahwa Tante Vivi langsung “lancar” merangsang Aldi. Tadinya kupikir Tante Vivi akan sulit mengikuti skenario yang telah kurencanakan bersama Aldi.10755Please respect copyright.PENANAkWFl1GL4py
10755Please respect copyright.PENANAicZdkoJkkH
“Ton,” Tante Vivi menoleh padaku, “Kayaknya Aldi harus dikasih duluan nih. Kasihan, kontolnya udah ngaceng berat gini. Gakpapa?”10755Please respect copyright.PENANA3QivXNKt67
10755Please respect copyright.PENANAaDMkiJeoAm
“Iya Tante, gak apa-apa. Kita kan emang mau senang-senang di sini semalam suntuk. Yang udah kebelet mending didahulukan. Hihihi...” sahutku sambil memainkan payudara Tante Vivi yang salalu saja enak buat diremas-remas.10755Please respect copyright.PENANAYC7kz5Dy3Y
10755Please respect copyright.PENANACp2omnwJzc
Pandangan Tante Vivi tertuju ke Aldi, “Mau duluan?”10755Please respect copyright.PENANAI8yllwTdOY
10755Please respect copyright.PENANA57P6JBUqh4
“Ma...mau Tante...” sahut Aldi tampak polos.10755Please respect copyright.PENANAHhcnkTyFDK
10755Please respect copyright.PENANAmI0B4vpScG
“Jadinya bukan mau nonton doang dong. Apalagi dikasih duluan,” kata Tante Vivi tanpa melepaskan genggamannya di batang kemaluan Aldi yang tampak benar-benar siap tempur.10755Please respect copyright.PENANALZti48ZFrm
10755Please respect copyright.PENANAFBw0FDIbeJ
“Boleh gua duluan Ton?” Aldi menoleh padaku.10755Please respect copyright.PENANAIKUbHsB3nn
10755Please respect copyright.PENANAruNFL0AGe3
“Oke...demi persahabatan kita, gua ngalah,” sahutku sambil melepaskan tanganku dari payudara Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAhaRLvE7wQd
10755Please respect copyright.PENANAjwm8e0J03l
Kubiarkan mereka berbuat apa yang mereka kehendaki. Aku malah lebih bersemangat untuk menambah minumanku. Lalu aku duduk bersandar ke dinding yang empuk ini, sambil meneguk minumanku sedikit demi sedikit.10755Please respect copyright.PENANAqCo5zlciMe
10755Please respect copyright.PENANA6VmzYmvXXH
Kulihat Aldi mulai asyik memainkan payudara montok Tante Vivi, sementara adik ibu tiriku itu makin asyik memainkan batang kemaluan Aldi yang besar dan panjangnya hampir sama dengan penisku.10755Please respect copyright.PENANAeDvw0sulPi
10755Please respect copyright.PENANAgO2Ixw3aNR
Lalu kulihat Aldi mulai agresif. Ia menarik celana dalam Tante Vivi, sebagai satu-satunya benda yang masih melekat di tubuh adik ibu tiriku itu.10755Please respect copyright.PENANAfjzFNtqE6m
10755Please respect copyright.PENANALE0hnf8BNb
Aldi semakin berani. Menyerudukkan wajahnya ke kemaluan Tante Vivi yang bulunya sangat lebat itu. Tante Vivi mulai menggelinjang-gelinjang keenakan.10755Please respect copyright.PENANAAgFo4kxOwU
10755Please respect copyright.PENANAqPLnj5gRT3
Aku pun merasa makin asyik menyaksikan perbuatan mereka. Kuletakkan gelas minuman yang sudah kosong. Dengan pandangan agak bergoyang, karena mulai dipengaruhi alkohol, aku mendekati mereka. Aldi masih asyik menjilati memek Tante Vivi, sementara aku pun mulai menciumi buah dada Tante Vivi, lalu mengemut pentil payudaranya yang sebelah kiri.10755Please respect copyright.PENANAlpN3DYNcPZ
10755Please respect copyright.PENANAP0ZrMReFRA
Terasa benar Tante Vivi sangat menikmati tindakan aku dan Aldi. Terasa tubuhnya bergetar-getar, terkadang ia meremas rambutku, terkadang meremas rambut Aldi yang berada di bawah perutnya.10755Please respect copyright.PENANAbIt6zf32X4
10755Please respect copyright.PENANAXvPqHBxUo5
Sampai akhirnya Tante Vivi menarik kepala Aldi agar naik ke atas. Mungkin Tante Vivi sudah ingin segera memulai persetubuhan yang sebenarnya. Aku pun melepaskan kulumanku di payudara Tante Vivi, karena takut mengganggu pergerakan Aldi.10755Please respect copyright.PENANAXJ0DF7IWM8
10755Please respect copyright.PENANAACXsacyChK
Aku bangkit dan bergerak ke arah sound system yang dipasang tembus dinding itu. Kuaktifkan MP3nya. Dan mulai terdengar suara Mick Jaggger dalam lagu Party Doll (yang saat itu sedang ngetop).10755Please respect copyright.PENANAS7EP1vfV3K
10755Please respect copyright.PENANAduLksJGsmq
Aldi dan Tante Vivi jadi tambah asyik dengan berkumandangnya musik di ruangan itu.10755Please respect copyright.PENANAVPxTvo3qVd
10755Please respect copyright.PENANApvYpugsIhg
Kulihat batang kemaluan Aldi memang sudah membenam ke dalam memek Tante Vivi, bahkan mulai diayun, mulai digeser-geserkan maju mundur…membuat Tante Vivi mulai meraung-raung histeris, “Ooooh….oooh….iya….oooh…iya…yessss….fuck me Al…yesss…yesss….”10755Please respect copyright.PENANA4vfE0nuEpl
10755Please respect copyright.PENANA8TEHFpisyE
Sepasang paha Tante Vivi menjulur ke atas, sehingga kakinya mulai melingkari pinggang Aldi. Aku sudah tahu bahwa dengan cara seperti itu batang kemaluan Aldi bisa terbenam seluruhnya pada waktu didorong. Pemandangan yang sangat mengasyikkan, ketika sahabatku sedang mengentot memek Tante Vivi, aku malah menuangkan lagi minuman ke gelasku yang sudah kosong. Lalu meneguknya lagi sedikit demi sedikit, sambil mendekati mereka yang sedang asyik bersetubuh.10755Please respect copyright.PENANAX2z4YxahYP
10755Please respect copyright.PENANAJbZJPmEtn5
Memang menyaksikan “pertunjukan live” begini jauh lebih merangsang daripada nonton bokep. Soalnya aku bisa menyentuh Tante Vivi kapan saja aku mau. Dan diam-diam batang kemaluanku sudah tegang sekali. Tapi aku harus bersabar menunggu Aldi “selesai”.10755Please respect copyright.PENANABXV3UQHQHS
10755Please respect copyright.PENANAAK2MJ935Ca
Maka aku pun lalu duduk di samping Tante Vivi sambil menggoda Aldi yang sedang ngos-ngosan mengayun batang kemaluannya. Tampaknya Tante Vivi menyadari bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Mungkin dia merasa kasihan juga padaku, karena tangan kanannya merayap ke arah batang kemaluanku, kemudian menggenggamnya, meremasnya dengan lembut, sementara Aldi makin ganas mengayun batang kemaluannya, sehingga terkadang genggaman Tante Vivi terasa kencang sekali, tapi tidak membuatku sakit. Malah enak.10755Please respect copyright.PENANAyUUyh2PlMn
10755Please respect copyright.PENANAmYFAOmnhgh
Aldi tak peduli dengan semuanya itu. Ia tetap asyik mengayun batang kemaluannya sambil memejamkan matanya, dengan napas berdengus-dengus. Geli juga aku menyaksikan semuanya ini. Karena memang ini untuk pertama kalinya aku melihat sahabatku dalam keadaan sedang bersetubuh dengan perempuan. Tapi batang kemaluanku makin ngaceng, rasanya tak sabar lagi, ingin secepatnya dientotkan ke dalam liang memek Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAfMqCzd9v7j
10755Please respect copyright.PENANA1kjbUcifVV
Maka kusentuh bahu Aldi sambil berkata, “Mau gantian dulu? Lu bisa istirahat dulu, Al.”10755Please respect copyright.PENANAGlYPDG0aDX
10755Please respect copyright.PENANAbwjDZDf7Jn
Aldi menoleh padaku. Lalu mengangguk dan mencabut batang kemaluannya dari memek Tante Vivi. Kemudian bergerak menuju meja kecil yang ada beberapa botol minuman keras itu.10755Please respect copyright.PENANAhP9mrxgfQu
10755Please respect copyright.PENANAZmES5xaEnG
Tante Vivi diam saja, malah tersenyum padaku yang sudah siap menyetubuhinya.10755Please respect copyright.PENANAFxGUMSd9kq
10755Please respect copyright.PENANABkl21Z9f3E
Dengan agak mudah kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang vagina Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANAzHr0qNdyuZ
10755Please respect copyright.PENANAwja20EaRqA
“Sudah gak tahan ya?” bisik Tante Vivi waktu aku belum mengayun batang kemaluanku.10755Please respect copyright.PENANA6y2iVGCgPX
10755Please respect copyright.PENANAj03nRgU1Pm
“Iya....” sahutku sambil mulai menggerak-gerakkan zakarku, maju mundur di dalam jepitan liang kemaluan Tante Vivi.10755Please respect copyright.PENANA30sn5fQXum
10755Please respect copyright.PENANAxXyHWF0SKI
Tante Vivi menyambut entotanku dengan goyang pinggul dan pelukan hangatnya.10755Please respect copyright.PENANA3lk1zt08HZ
10755Please respect copyright.PENANAUXsVIaPCgP
Tapi tak lama kemudian Tante Vivi membisikiku, “Mau posisi doggy lagi?”10755Please respect copyright.PENANAsl7mr8JsqB
10755Please respect copyright.PENANA4ECja0oeW7
“Mau,” sahutku senang.10755Please respect copyright.PENANANfBH6PpjA3
10755Please respect copyright.PENANAqrAwRT0H4g
Lalu kucabut dulu batang kemaluanku, membiarkan Tante Vivi bergerak jadi menungging. Aku pun berlutut di depan pantatnya dan meletakkan moncong batang kemaluanku pada belahan memek Tante Vivi yang tampak agak ternganga dalam posisi seperti itu.10755Please respect copyright.PENANASYT6m3YLug
10755Please respect copyright.PENANAcJURtEuCZV
Blesss....batang kemaluanku membenam ke dalam liang kemaluan Tante Vivi dari arah belakang. Kemudian aku pun mulai mengentotnya sambil berpegangan ke buah pinggulnya.10755Please respect copyright.PENANASgnG3FkQMY
10755Please respect copyright.PENANABigsSNzeDO
Aldi membawa gelas berisi minuman ke dekatku. Tante Vivi melirik ke arah temanku, kemudian berkata, “Kamu celentang di sini...kakinya rentangkan.” Tante Vivi menepuk kasur di depannya.10755Please respect copyright.PENANAKlTNXlsDG5
10755Please respect copyright.PENANAwGdvIhYw6n
Tampaknya Aldi mengerti apa yang diinginkan oleh Tante Vivi. Setelah menghabiskan minumannya, ia melemparkan gelas ke kasur agak jauh dari tempat kami, kemudian rebah terlentang di depan Tante Vivi yang sedang menungging.10755Please respect copyright.PENANAqJCnC4Nn0G
10755Please respect copyright.PENANA8RtAKODZ8p
Aku tetap asyik mengayun batang penisku di dalam jepitan liang memek Tante Vivi, sementara Tante Vivi mulai memegang batang kemaluan Aldi...dan mulai mengulumnya.10755Please respect copyright.PENANACeJhuPWMku
10755Please respect copyright.PENANAu8p7E8OoRq
Aldi melenguh-lenguh, “Duuuh... enak Tante....”10755Please respect copyright.PENANAjpTR4RE3LM
10755Please respect copyright.PENANA6ETSFPRbej
Tante Vivi trampil sekali. Ia bisa menerima entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan sahabatku.10755Please respect copyright.PENANAv4TzdgpxdO
10755Please respect copyright.PENANAyZleWMIFTG
Rasanya meriah sekali persetubuhan yang kami lakukan ini. Bahkan setelah aku dan Aldi sama-sama ngecrot, nafsuku bangkit lagi, karena melihat Aldi sudah menyetubuhi Tante Vivi lagi...... ! 10755Please respect copyright.PENANATO5HQx7PUr