![](https://static.penana.com/images/chapter/1575754/Ud_image_-_2024-12-08T161451.139.jpeg.jpeg)
Tapi fantasi cuckold aku dan Azizah belum selesai sampai di sini. Masih ada berbagai petualangan lain. Meski memang selama 3 bulan pertama, setelah terwujudnya fantasi cuckold yang pertama. Azizah sama sekali gak mau melakukan cuckold lagi untuk suaminya.
Sangat disayangkan, aku pikir jika sudah kejadian sekali. Maka mudah untuk melakukan yang kedua, ketiga, dan kesekian kalinya. Aku sampai belajar dan banyak baca di twitter. Bagaimana cara agar istri mau melakukan fantasi cuckold. Tapi tetap gak berhasil.
Sampai akhirnya setelah 3 bulan, aku hampir mau menyerah saja. Mungkin angan untuk melakukan cuckold lagi itu sudah pupus. Meski ternyata pemikiranku salah. 3 bulan setelahnya, masih pada tahun yang sama. Masih ada sedikit cahaya harapan yang tersisa.
Waktu itu hari minggu pagi, aku dan Azizah memutuskan untuk olahraga. Menggunakan peralatan gym yang sudah kami beli. Dan kami taruh di lantai dua rumah kami. Azizah saat itu olahraga menggunakan bra warna hitam dan celana jeans warna biru.
Dan seperti biasa, aku memang vibrator di vaginanya ketika olahraga. Aku sempat baca di salah satu forum, cara ini bikin wanita jadi tahan lama dalam bercinta. Dan membuat nafsunya menjadi semakin tinggi dan liar. Jadi aku mulai membiasakan pakai vibrator.
Pagi itu Azizah sedang lari di atas treadmill untuk pemanasan. Sementara aku menggunakan sepeda statis. Aku gowes untuk mendapatkan keringat di pagi hari. Sambil tangan kananku memegangi tombol remote vibrator. Yang sudah terpasang di vagina istriku.
Azizah lari sambil mendesah kecil, karena dia juga menikmati getaran vibrator di dalam vaginanya. “Aaahhh… Jangan dinaikin Mas getarannya. Cukup di level tiga atau empat aja. Aaahhh… Ini bikin aku jadi gak kuat olahraga. Haahhh… Haahhhh… Haahhh… Aaahhh…”
Tapi aku yang memang punya jiwa nakal ini, malah menaikkan getaran vibrator ke level lima. “Udah, tahan aja lah. Cara ini biar kamu makin kuat dan tahan lama di ranjang. Biar nafsu kamu makin besar juga. Dan nafas kamu lebih panjang, ayoo jangan ngeluh lah.”
Azizah akhirnya menurut, dia lanjut lari di treadmill sampai 10 menit. Setelah 10 menit, dia pindah ke bench press. Azizah latihan angkat beban seberat 20 kg di sana. Angkat beban pakai tangan, dan setelahnya dia angkat beban pakai kaki. Biar pahanya makin kuat.
Tujuan utamanya biar bokongnya makin seksi, karena bench press pakai kaki bikin pantat terangkat ke atas dan terlihat makin semok. Dan terakhir dia latihan angkat dumbbell pakai kedua pahanya. Ketika Azizah sedang angkat dumbbell pakai kedua pahanya itu.
Tiba-tiba ada yang menekan bell rumah. Dan terdengar bunyinya sampai ke lantai dua. Tempat ruangan gym di rumah kami. “Sayang, ada orang tuh di depan. Coba kamu temuin dulu. Tapi pakaian kamu jangan diganti yaa. Kamu pakai kerudung aja sayang.”
“Iyaa, Mas. Berarti nanti Mas ngeliatin dari atas? Nonton belahan toketku diliatin sama tamu yang datang? Kalo masih sebatas ini aku masih gak masalah kok, Mas.” Azizah akhirnya keluar dari ruang gym. Dia turun ke bawah dan masuk ke kamar untuk pakai jilbab.
Sementara aku masih berada di ruang gym. Aku masih latihan bench press juga, karena latihannya harus gantian sama Azizah. Alatnya cuma satu doang. Aku mengikuti olahraga yang sama seperti Azizah. Kecuali kaki, aku sama sekali gak melatih kedua kakiku.
Hingga setelah aku selesai melakukan gym. Aku pun keluar dari ruangan gym, niat awal ingin menemui Azizah di bawah. Mungkin tamunya udah pulang. Meski aku gak tau siapa yang datang. Dan ternyata, ada sedikit kejadian kecil di sana. Aku jalan menuju tangga.
Dan ketika di tangga, aku bisa melihat ke ruang tamu dari lantai dua. Aku melihat Azizah di sana, di mana kedua toketnya lagi diremas oleh seorang pria. Pria yang aku gak asing sama mukanya. Dan ketika aku perhatikan lebih jauh, ternyata yang datang Pak RT.
Dia berusia hampir 50 tahun, masih 40 tahunan tapi belum menyentuh 50 tahun. Mereka duduk di ruang tamu, istriku saat itu tersenyum sambil menikmati kedua toketnya diremas oleh Pak RT. Aku bingung, apa yang sebenarnya terjadi? Aku menguping mereka.
“Mbak Azizah, kalo suaminya gak bisa ikut gotong royong. Setidaknya tolong beri saya hiburan kecil yaa. Belahan payudaranya ini, aduhai banget Mbak Azizah. Sedang apa di atas tadi sayang?” ucap Pak RT meremas kedua payudara istriku dari samping sisi kanan.
“Ta—Tadi saya habis olahraga, Pak RT. Suami saya masih tidur di atas. Semalam kelelahan karena ada pekerjaan. Maaf yaa, Pak. Suami saya jarang ikut kerja bakti di sini. Jadi saya bayar pakai uang dan ini saja,” jawab Azizah yang seketika bikin aku jadi ngaceng.
Sampai tiba-tiba, tangan Pak RT masuk ke dalam bra yang dikenakan istriku. Sementara bra istriku saat itu belum dilepas olehnya. Tangannya masuk, dan memainkan puting istriku di dalam bra yang dia pakai. Istriku hanya diam, mendesah dan menikmati.
Azizah saat itu yang masih berkeringat, wajahnya mulai memerah ketika kedua putingnya dimainkan. “Aaahhh… Pak RT, pelan-pelan aja yaa Pak. Puting saya sudah tegang. Disentuh sedikit saja, rasa gelinya terasa sampai pinggang Pak. Aaahhh… Pak RT nakal nih.”
Pak RT pun tertawa kegirangan, melihat istriku mendesah sambil tersenyum. “Hahaha, mana tahan Mbak melihat belahan dada yang begitu mulus dan indah. Apa lagi putingnya ketika disentuh, aduhai sekali. Masih tegang dan sangat padat. Saya suka sekali.”
Vibrator Azizah yang sudah aku matikan tadi. Ingin rasanya aku nyalakan kembali, tapi aku takut nanti ketauan Pak RT. Dan aku malah dipaksa ikut kerja bakti. Padahal dia sudah dapat uang, dan juga dibolehkan menikmati tubuh istriku. Sudah aku diamkan saja.
“Aaahhh… Bapak mau hisap puting sayaa. Saya lepas dulu bra saya sebentar yaa Pak.” Azizah pun melepas bra yang dia pakai. Hingga kini kedua toket yang besar dan indah itu tidak tertutupi apapun lagi. “Sudah, Pak. Mari dekatkan mulut Bapak ke puting saya.”
“Hahaha, Mbak Azizah tau saja apa yang jadi keinginan saya. Slurrrppp… Aahh, tegang sekali putingnya Mbak. Slurrrppp…” Pak RT kala itu langsung menyedot ganas puting kanan istriku. Iyaa istriku sendiri kok yang nyodorin toketnya ke mulut Pak RT barusan tadi.
Azizah yang sudah memakai jilbab hitamnya saat itu. Dia mendesah kecil dan menikmati hisapan dari mulut Pak RT. “Aaahhh… Bapak harus minum susu yang banyak. Biar tulangnya kuaat yaa, Pak. Aaahhh… Lidahnya sambil dimainkan juga, Pak. Aaahhh… Enaak.”
Istriku sampai membusungkan dadanya. Menempelkan toketnya kuat di mulut Pak RT kala itu. Di saat yang sama, tangan istriku tiba-tiba bertingkah nakal. Dia mengelus kontol Pak RT yang masih terbungkus celana panjang. Seraya Azizah menoleh ke arah tangga.
Dan dia mengedipkan sebelah mata kanannya dengan genit kepadaku.
Note : Untuk baca kelanjutan ceritanya silahkan kunjungi 5388Please respect copyright.PENANAnqRkfOdek9
https://karyakarsa.com/beelesmana33/hijab-cuckold-chapter-1-50-end-8820175388Please respect copyright.PENANA9JrYs7RjxI
https://novelkita.online/series/hijab-cuckold/