Azizah terlihat nafsunya langsung naik. Dia sampai berlutut di sofa itu, dia berdiri di atas sofa dengan menggunakan kedua lututnya. Hingga posisi toketnya sejajar dengan mulut Ilham. Dia busungkan dadanya ke depan, agar Ilham lebih mudah memainkan putingnya.
Namun Ilham seolah menangkap hal lain. Ketika Azizah membusungkan dadanya di depan wajahnya. Dia malah langsung menjilati puting Azizah yang masih tertutupi tanktopnya. Ilham tidak menyingkap atau mengangkat tanktop Azizah ke atas telebih dulu.
Dia langsung jilatin puting Azizah dari luar, dan seketika tanktop Azizah basah tepat di bagian puting. Menyeplak makin jelas, basah terkena ludah dan air liur Ilham. Membuat putingnya terlihat lebih jelas, meski masih memakai tanktop. Di saat puting kanan dijilati.
Puting sebelah kiri Azizah dicubit dan dipilin oleh kedua jari Ilham. “Aaahhh… Mass, kok gak dibuka dulu baju akunya. Aaahhh… Jadi berasa geli banget, Mas. Kena gesekan kain putingku. Aaahhh… Sedot putingku, Mass. Aaahhh… Jangan ragu, sayaang. Hisap yang kuat.”
Aku saat itu agak merasa aneh, kenapa Azizah nafsu seksnya seperti meningkat drastis begitu? Apa dia sebenarnya diam-diam menyukai Ilham? Apa selama ini dia bersikap munafik, seolah biasa saja dengan Ilham di depan suaminya? Sampai akhirnya aku teringat.
Iyaa, tadi ketika aku dan Azizah belanja. Aku memasangkan vibrator di lubang memeknya. Ahhh, iyaa pasti penyebabnya itu. Dan vibratornya, bahkan belum dilepas oleh Azizah. Aku dan Azizah memang sering menjalani fantasi eksib. Dan mulai lebih menggila.
Yang awalnya Azizah hanya menggunakan pakai terbuka, kedua toketnya menonjol dari balik bajunya. Sampai akhirnya dia berani pakai tanktop turtleneck tanpa lengan. Dan sekarang bertambah lagi, dia berani dipasang vibrator di memeknya. Kami rutin lakuin ini.
Kalo pergi ke tempat liburan, belanja, mau pun tempat hiburan. Aku selalu memasang vibrator di lubang memek Azizah. Dan nanti, aku memainkan vibrator itu ketika kami di jalan. Pada awalnya Azizah gak kuat, meski hanya menggunakan getaran level satu.
Namun setelah 6 bulan kami menjalani fantasi eksib, Azizah sudah kuat menahan getaran vibrator dengan level tiga. Dan hari ini sepanjang kami belanja bulanan, selama dua jam penuh. Aku menyalakan vibrator di memeknya itu, bahkan levelnya sempat aku naikan.
Aku naikkan ke level 4, dan dia sempat sedikit kejang-kejang waktu sedang mengambil sabun. Selepas pulang, vibrator itu belum dilepas. Karena baru selesai dia membereskan barang belanjaan. Ilham sudah keburu datang, sekarang aku akhirnya paham.
Dia memang udah sange berat, sejak pulang dari belanja tadi. Di mobil dia tadi sempat minta langsung dientot ketika selesai beresin belanjaan. Namun aku gak keburu ngentotin dia, karena Ilham keburu datang. Jadinya gairah libido Azizah lagi tinggi banget.
Istriku itu terlihat sangat menikmati, permainan lidah Ilham di puting kanannya. Dia berkali-kali menekan nekan kepala Ilham, nempelin toketnya makin kuat di mulut Ilham. “Aaahhh… Mass… Aku merinding, Mass. Aaahhh… Bajuku sampai basah kena air liur Mas.”
Ilham melepas hisapan mulutnya sebentar. Dia mainkan kedua puting Azizah sambil berkata. “Payudara kamu itu lebih nikmat dihisap dari luar pakaianmu. Ngeliat tanktop kamu basah, sampai putingnya nyeplak. Ini bikin aku jadi makin nafsu sama kamu, Azizah.”
Tak sampai di situ, Ilham tiba-tiba mengambil air mineral gelas yang ada di meja. Di meja ruang tamu, selalu ada air mineral gelas. Dia tusuk air mineral itu, dan dia robek tutupnya sampai terbuka lebar. Dia langsung menyiram tanktop Azizah dengan air putih itu.
“Ma—Mass! Kok baju aku disiram begini? Haahh? Dadaku jadi keliatan semua, Mas. Payudaraku nyeplak semua ke tanktopku ini.” Begitu yaa, ternyata Ilham punya fetish yang kurang lebih mirip kaya aku. Dia suka ngeliat baju ketat yang menerawang kaya tanktop itu.
Ketika disiram air, tanktopnya jadi makin nerawang. Bahkan Azizah seolah terlihat sudah telanjang dada. Karena lekukan toket Azizah semuanya terlihat jelas di sana. Kecuali bagian kulit putih dan mulusnya. Setelah disiram air, Ilham kembali menghisap toket istriku.
“Slurrrppp… Slurrrppp… Begini lebih nikmat, Azizah. Aku bisa ngeliat toket kamu yang indah ini.” Kedua puting Azizah dihisap Ilham secara bergantian. Sementara Azizah terlihat semakin bernafsu. Dia jambak kecil rambut Ilham yang cepak seperti tentara itu.
“Aaahhh… Aaahhh… Mass… Aku sudah seperti lagi telanjang! Aaahhh… Aaahhh… Aku berpakaian tapi telanjang, Mass. Aaahhh… Mass, putingku jadi hangat terkena air liurmu. Teruss Maass…” Azizah sampai memegangi kedua toketnya, dia tarik sedikit toketnya itu.
Dia tarik ke depan kedua toketnya, hingga Azizah terlihat seolah sedang menyodorkan kedua toketnya. Bukan seolah lagi, tapi memang iyaa. Ilham begitu bernafsu, dia menikmati kedua toket istriku itu terus menerus. Dia hisap dan dia tarik puting istriku.
Sampai kedua puting Azizah terlihat agak lonjong. Sampai akhirnya Azizah sudah gak tahan lagi. Dia pun menyingkap tanktopnya sendiri dengna kedua tangannya. “Su—Sudah, Mass. Langsung hisaap aja dari sini. A-Aku udah gak tahan, aku pengen langsung diemut.”
Ilham seketika bisa melihat kulit toket Firda yang putih, mulus, dan begitu halus itu. Kedua matanya sampai terbelalak, tangan Ilham menyentuh dan mengusap kulit toket istriku. “Lu—Luar biasa, Azizah. Ini di luar ekspektasiku, putih banget udah kaya gadis bule.”
“Aku tersanjung dengan pujianmu, Mass. Suamiku pun juga mengatakan hal yang sama. Ma—Mari segera dihisap, Maass. A-Aku udah gak tahan, aku pengen nikmatin lagi permainan lidah dan bibir Mas Ilham,” jawab Azizah, yang langsung nyodorin toket kirinya.
Ilham dengan senang hati tentunya, segera menghisap puting kiri Azizah. Sementara toket kanan Azizah diremas dengan begitu ganasnya. Istriku yang merupakan gadis jilboobs itu, kedua boobsnya benar-benar dinikmati sesuai fantasi orang-orang yang melihat dirinya.
“Gigit putingku, Mass. Aaahhh… Gigit dan tarik seperti tadii. Aaahhh… Enaak bangeet, Mass. Aaahhh… Aaahhh… Maass tolong jangan bilang suamiku yaa. Aaahhh… Anggap aja ini untuk membayar hutang suamiku,” desah Azizah yang semakin bergairah.
Aku saat itu udah ngaceng berat, sampai aku keluarin kontolku. Dan aku kocok kontolku sendiri sambil melihat istriku yang toketnya dinikmati pria lain. Dan tak hanya sampai di situ, Ilham mengangkat kedua tangan Azizah ke atas. Wahh, dia mau ngapain nih?
Ilham saat itu mengambil kabel charger handphone yang ada di meja. Dan dia mengikat kedua tangan Azizah yang terangkat ke atas. “Tahan tangan kamu, Azizah. Jangan sampai jatuh ke bawah, aku ingin lebih mengeksplore tubuhmu yang lain. Yaitu ketiakmu.”
“Ba—Baik, Mass. Lakukan sesuka Mas Ilham. Sore ini tubuhku milik Mas Ilhaam.” Azizah langsung pasrah dan menurut, Ilham langsung menjilati bagian ketiak kanan Azizah. Sambil tangan kanannya memainkan puting kanan Azizah. Di sana Azizah menggeliat.5618Please respect copyright.PENANA287xxAqqBo
5618Please respect copyright.PENANANd04r0uytp