Istriku terlihat menikmati menjilati kedua jari Ilham. Dijilati bahkan sampai dihisap, disedot kuat oleh istriku. Dia menyedot kedua jari itu sambil memejamkan matanya. Jari yang di sana dilumuri oleh cairan vaginanya sendiri. Selesai menikmati kedua jari Ilham.
Ilham pun duduk di samping Azizah, dia mengeluarkan batang kontolnya itu. Yang awalnya aku ingin menyebut sebagai batang keperkasaan. Tapi ternyata ketika dibuka dan dikeluarkan, kontol Ilham terlihat kecil dan pendek. Istriku melihat dengan sorot kecewa.
Namun dia setelahnya melanjutkan senyumnya agar tidak menyinggung Ilham. Di saat yang sama, Ilham dengan penuh percaya dirinya bertanya ke istriku. “Azizah, lebih besar mana penisku atau penis suami kamu. Bagaimana menurut kamu, gede gak penisku?”
Azizah yang tutur katanya sopan dan lemah lembut. Dia pun mengangguk perlahan sambil melemparkan senyum. “Besar kok, Mas. Jika Mas bertanya lebih besar mana dibanding milik suamiku, sejujurnya suamiku lebih besar. Tapi gak masalah kok, Mas Ilham.”
“Aku akan tetap menunggangi batang hitammu itu. Aku akan menggunakan penis yang ada untuk aku kendarai.” Ilham pun melepaskan ikatan kabel type C di tangan Azizah. Setelah terlepas, Azizah pun gantian bersimpuh di lantai. Tepat di hadapan kontol Ilham.
Dengan kerudung hitam yang masih terpasang sempurna. Azizah berlutut, dan menjulurkan lidahnya menyentuh lubang kemaluan milik Ilham. Dia memainkan lidahnya, menjilati lubang keluarnya air seni milik rekan kerjaku. Istriku terlihat begitu menikmati.
Tak lama dia menghisap lubang kontol teman kerjaku itu. Dan dia masukkan bagian ujung kepala kontol Ilham ke dalam mulutnya. Sambil tangan kirinya, mengocok batang hitam Ilham di bagian bawah. Tepatnya di bagian pangkal, dihisap sambil dikocok penis itu.
“Aahhh… Aahhh… Kamu pintar memanjakan penis aku, sayang. Aahhh… Lubang pipisku, Azizah! Aahhh… Lidahmu begitu nakal, sayang.” Ilham memegang kepala Azizah, dielus lembut kerudung hitam yang terpasang ketat di kepala istriku itu. Azizah menikmati.
Batang kontol teman kerjaku itu, seperti sebuah ice cream coklat kesukannya. Dia kini menelan setengah batang kontol Ilham. Dia tarik lagi mulutnya, dan dia dorong lagi. Kepalanya bergerak naik turun, mengocok batang kontol Ilham berwarna hitam kemerahan.
“Aahhh… Aahhh… Aku masih amatiran, Azizah. Ini pengalaman pertamaku. Aahhh… Pengalaman pertama penisku dihisap seorang wanita. Aahhh… Aahhh… Azizaahh… Kamu menikmati penisku begitu liar sayang,” ucap Ilham mengerang menikmati hisapan istriku.
Sampai akhirnya setelah 1 menit pemanasan, istriku benar-benar melahap habis penis temanku. Sampai ke bagian pangkalnya, Ilham sampai mengerang hebat. Kepalanya mendongak ke atas. Dengan mata terpejam, dia mengerang panjang menikmati hisapan.
“Aahhh! Kamu binaal, sayang! Aahhh! Semua kemaluanku, berada di mulutmu sekarang. Aahhh! Aahhh! Azizaah, lidahmu bahkan tak mau berhenti menjilati kontolku. Aahhh!” Ilham memang benar-benar masih amatiran, dia gak tahan dihisap oleh istriku.
Yang sudah ku latih selama satu tahun bagaimana caranya memanjakan kemaluan pria. Dia bahkan sanggup melakukan deepthroat. Kesukaannya adalah menelan sperma milikku. Bahkan bisa disedot sampai benar-benar habis, pernah dalam suatu momen itu.
Istriku cemburu karena aku memuji kecantikan teman kerjaku. Namanya Alesha, dia juga mantan pacarku dulu. Yang putus karena kepergok dientot oleh managerku sendiri. Setelah putus dengan Alesha, toketnya semakin besar. Wajahnya semakin cantik bersinar.
Meski kecantikannya jauh dari istriku, istriku masih jauh lebih cantik dari dia. Tapi aku tetap memujinya, istriku wajahnya merah padam. Dia menahan cemburu sampai Alesha pulang. Dan setelah Alesha pulang, dia marah kepadaku. Aku akhirnya dihukum oleh dia.
Malam itu aku benar-benar disiksa habis-habisan. Bagaimana tidak? Kontolku dihisap, disedot, dan dikocok. Sampai aku memuntahkan spermaku di mulutnya hingga 8 kali dalam satu malam. Sudah keluar, dihisap lagi disedot paksa sampai keluar deras.
Sampai kontolku terasa sangat ngilu malam itu. Dan di malam itu dia berkata dengan wajah merah penuh cemburu. “Suamiku, percaya lah sayaang. Tidak akan ada wanita di muka bumi ini yang lebih bisa memuaskanmu ketimbang aku. Aku lah wanita terbaik.”
Dan sekarang bagi seorang Azizah, kontol sekecil itu bukan lah tantangan. Kontol Ilham sampai dihisap dan ditarik oleh mulutnya. Aku merasa cemburu, deg-degan bukan main. Melihat mulut istriku, diisi kontol pria lain yang bukan kontolku. Ini pertama kalinya.
“Slurrppp!! Slurrrppp!! Slurrrppp!! Slurrrppp!!” Suara hisapan mulutnya terdengar begitu keras. Sampai aku seolah bisa merasakan rasa geli dan kenikmatan yang begitu hebat di kemaluan Ilham. “Aku akan membuatmu, gak bisa melupakan hisapan mulutku, Mas.”
Sorot mata yang sensual, dengan raut wajah binal itu. Pastinya akan membuat Ilham semakin gak tahan. “Azizaah, hisapan bibir tebal dan seksimu itu. Terasa sampai ke kepalaku itu. Bagaimana mungkin Mas Arya, bisa menahan hisapan sebrutal ini setiap hari, Azizah?”
Azizah tersenyum, sambil mengocok kontol hitam milik Ilham. Dia angkat kontol Ilham ke atas, dia terlihat akan mengincar kedua bola zakar itu. “Suamiku yang mengajarkan aku, Mas. Tidak akan pernah terlahir Azizah wanita binal. Jika tanpa didikan keras suamiku.”
Azizah langsung melahap buah zakar sebelah kanan Ilham. Sambil tangan kanannya tanpa henti mengocok kontol Ilham. Ilham sampai mengerang hebat, mulutnya terbuka lebar. Dia menjerit ketika buah zakarnya diemut, dihisap, lalu ditarik kuat oleh istriku itu.
“Aahhh!! Azizah, tolong jangan siksa aku seperti ini. Aahhh!! Azizah, permainan mulutmu ituu. Aahhh!! Aku malu banget, bisa dibuat menjerit oleh wanita sepertimu,” ucap Ilham sambil memperhatikan istriku menghisap bola zakarnya. Sampai Azizah pun puas.
Kedua bola zakar Ilham penuh dengan air liur istriku. Kini bola zakar itu dia lepaskan, dia lahap kembali batang kontol sahabatku itu. Azizah berniat mengakhiri permainan yang mungkin menurutnya tidak terlalu seru. Dia mengocok kontol Ilham begitu cepat saat itu.
Dia kocok kontol Ilham menggunakan mulutnya tebalnya. Sambil terus dia lancarkan hisapan demi hisapan yang begitu brutal. Sambil menyedot habis batang kontol Ilham, dia meremas lembut kedua bola zakar temanku itu. Dia tunjukkan betapa liar dan hebatnya dia.
“Aahhh!! Azizah, aku udah gak sanggup! Aahhh!! Aahhh!! Azizah telan semua spermaku, sayang! Aku akan muntahkan semua! Aahhh!! Aahhh!! Aahhh!! Aahhhhh!!!” Ilham langsung menarik kepala istriku, dibenamkan kepala istriku di selangkangannya itu.
Tubuh Ilham seketika gemetar dan sedikit kejang, dia menyemburkan benih spermanya di mulut istriku. Di saat yang sama, istriku dengan sabar diam menunggu. Dia dengan tabahnya, menerima seluruh sperma Ilham di mulutnya. Aku sangat cemburu.
“Maafkan aku, Azizah! Air kencingku ikut keluar sedikit bersamaan dengan spermaku. Tolong maafkan aku. Aahhh! Ini semua salahmu, karena hisapanmu yang terlalu kuat dan dalam,” ucap Ilham yang ternyata tak sengaja dia mengencingi juga mulut istriku.5056Please respect copyright.PENANA5SAC1ijJXM
5056Please respect copyright.PENANAzAYVxUE4w7