“Tidak ada yang mencintai penyihir mengerikan sepertimu. Aku tidak pernah mencintaimu.”
“Hah………!?”
Suara dingin terdengar di kepalanya. Bilah kata-kata itu merobek tubuhnya, dan dia melompat dengan pegas dalam tidurnya.
Kegelapan menyelimuti dirinya. Itu adalah ruangan yang akrab di rumah yang akrab. Neimilia sedang berbaring di tempat tidur.
“Yah, apakah aku tertidur?………..tidak seharusnya, seorang pelayan tidak boleh tidur tanpa menunggu tuannya kembali……….”
Neimilia melihat jam bandul di dinding.
Tidak ada lampu atau tempat lilin di ruangan itu. Tapi sebagai penyihir dengan penglihatan malam kucing, dia bisa melihat jarum jam tanpa masalah.
“Apakah ini sudah tengah malam? Guru, sudah terlambat lagi ……..”
Neimilia bergumam gelisah dan mengunyah selimutnya.
Raidorl, yang telah memutuskan untuk kembali ke ibukota, begadang setiap hari mendiskusikan masalah ini dengan para tokoh terkemuka di kota perbatasan.
Dia bukan lagi ornamen, tapi penguasa yang memiliki keputusan akhir akan pergi dari kota. Ada banyak hal yang harus diserahkan, termasuk bagaimana menghadapi keadaan darurat.
Saat itu sudah lewat tengah malam, tapi masih belum ada tanda-tanda kembalinya Raidorl. Tawanannya, Mertina, telah dipindahkan ke penjara guild untuk penjahat, meninggalkan Neimilia sendirian di rumah yang tidak terlalu besar.
“Aduh……….”
Tidak peduli seberapa terlambat, dia akan kembali sebelum pagi.
Meskipun dia tahu ini, Neimilia tidak bisa mengendalikan perasaan cemas yang membuncah di hatinya.
Dia mengunyah selimutnya dan mengerang dengan air mata di matanya.
Sendirian dalam kegelapan mengingatkannya pada hari-hari neraka di masa lalu.
Kenangan pertama kali dia bertemu calon gurunya, Raidorl, melintas di benaknya.
“Enam Penyihir Doom.”
Ini adalah nama monster yang telah muncul dalam sejarah manusia selama ratusan tahun, dan seringkali hampir menghancurkan dunia.
Yang tertua – Akasha, Penyihir Api.
Putri kedua – Carmelan, Penyihir Air.
Putri ketiga – Hoofle, Penyihir Angin
Putri keempat – Osman, Penyihir Bumi
Putri kelima – Neimilia, Penyihir Kegelapan
Dan Ibu Hebat, Graslead, Penyihir Cahaya
Dua tahun lalu Neimilia, salah satu penyihir jahat itu, bertemu Raidorl Zain.
Kerajaan Zain adalah sebuah negara di barat benua. Di selatan, ada lautan pohon yang luas yang membentang di seperlima negara.
Ini adalah lautan pohon terpencil di mana sejumlah besar mana berhembus dari nadi naga dan terus mengeluarkan iblis yang kuat melalui mutasi.
Jauh di dalam lautan pepohonan, tersembunyi dari pandangan oleh dedaunan lebat, berdiri reruntuhan struktur batu tua.
Reruntuhan telah ditutup dari luar dengan sihir dan menolak untuk dimasuki oleh siapa pun.
“……….Ha”
Di dalam reruntuhan ini, Neimilia menghela nafas.
Tangan dan kakinya diikat dengan rantai yang tergantung di langit-langit dan dinding. Tubuhnya tidak terbungkus sehelai kain pun, dan tubuhnya yang putih telanjang sepenuhnya tersingkap dalam kegelapan tanpa seberkas cahaya.
Tubuh telanjangnya bersih seperti salju perawan, tidak tersentuh oleh siapa pun, dan rambut perak yang mengalir dari kepalanya seindah perhiasan perak. Matanya berwarna keemasan dan bersinar seperti cahaya bulan purnama di langit malam, menerangi kegelapan.
Dia adalah karya seni dalam dirinya sendiri, tetapi tidak ada yang mengagumi kecantikannya di reruntuhan, di mana tidak ada ruang untuk semut.
Neimilia, sang Penyihir Kegelapan, telah menghabiskan ratusan tahun di reruntuhan Abyss yang tak bercahaya.
“………………Aku kesepian. Aku ingin berbicara dengan seseorang.”
Kata-kata seperti itu keluar dari mulut Neimilia.
Kegelapan jurang tidak selalu menyakitkan bagi Neimilia, penyihir yang mengendalikan ‘kegelapan’.
Namun, Neimilia tidak pernah bertemu siapa pun, dan selama ratusan tahun dihabiskan sendirian, perlahan pikirannya mulai rusak.
Faktanya, dia telah melakukannya dengan baik. Orang normal akan menjadi gila dalam waktu kurang dari seminggu jika mereka terjebak sendirian dalam kegelapan tanpa cahaya. Fakta bahwa Neimilia dapat hidup di lingkungan seperti itu selama ratusan tahun dan masih mempertahankan keseimbangan dalam pikirannya sungguh luar biasa.
Namun, bahkan pikiran Neimilia mencapai batasnya.
Pikirannya, yang secara bertahap direduksi selama ratusan tahun, berada di ambang kehancuran, dan dalam beberapa hari, pikirannya akan tenggelam dalam kegilaan.
Bagaimana penyihir ini berakhir di penangkaran yang tidak pernah berakhir kembali ratusan tahun.
78Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvipUGqdDR
