“Omong kosong, omong kosong! Ini tidak boleh terjadi!”
Kapten unit rahasia mengoceh dan mengoceh pada pemandangan yang tidak masuk akal di depannya.
Meskipun menjadi sasaran api pembantaian neraka, Raidorl yang berdiri di depannya tidak mengalami satu luka bakar pun.
Sebaliknya, tidak ada satu pun bekas luka bakar di pakaiannya.
Dapat dimengerti bahwa dia dalam hiruk-pikuk, tidak dapat menerima kenyataan dari situasinya.
“Nyanyian ganda dari sihir tingkat tertinggi – itu sihir yang brilian. Aku takut…..-tidak”
Kapten membuat banyak suara, menggaruk wajahnya dengan kuku. Mengabaikan pria berisik itu, Raidorl mengalihkan perhatiannya ke “burung pemakan api”.
Itu akan terdengar seperti sarkasme yang datang dari seorang pria yang tidak terluka, tetapi kata-kata Raidorl tulus dalam pujian mereka.
Burung pemakan api itu menggunakan sihir api tingkat yang sangat tinggi, tetapi apinya tidak menyalakan gedung. Apalagi api tidak merembet ke peti kayu dan minyak yang ditumpuk di gudang.
“…… Saya khawatir ini dia, Yang Mulia.”
Tapi burung pemakan api itu tampaknya menganggap pujian Raidorl sebagai ironi, dan menutupi wajahnya dengan tangannya dan melihat ke langit.
“Sepertinya kamu tidak menggunakan kekuatan pedang suci, apakah kamu kebetulan menggunakan sihir sendirian untuk memelintirnya?”
“Hmmm, apakah itu sihir?”
“Aku tidak mau mengakuinya…tapi jika aku….”
Burung Pemakan Api mendesah dengan jijik.
Raidorl tidak menggunakan sihir, dia juga tidak menghunus pedang sucinya.
Untuk mencegah sihir api, Raidorl hanya melakukan satu hal.
Satu-satunya hal yang dia lakukan untuk mencegah sihir api adalah menggunakan semua kekuatan dan energinya.
“Aku tidak pernah mengira Yang Mulia menghancurkan apiku hanya dengan kekuatannya…… kekuatan sihir yang sangat besar. Ya, itu benar-benar pembunuh kepercayaan diri.”
Burung pemakan api adalah api ajaib. Dengan kata lain, itu adalah api yang diciptakan oleh kekuatan sihir.
Secara teoritis, kekuatan sihir yang sama dapat ditentang melawan kekuatan sihir Raidorl, tapi itu adalah metode yang sangat tidak efisien bahan bakar.
Ini seperti mencoba memadamkan api unggun dengan meniupnya, bukan menuangkan air atau pasir ke atasnya.
“Berapa banyak sihir yang diperlukan untuk melakukan itu? Aku merasa seperti sedang menantang dewa atau iblis.”
Di masa lalu, ketika dia adalah seorang penyihir istana, burung pemakan api memiliki salah satu kekuatan sihir paling kuat di kerajaan, tapi bahkan dia terlalu ringan untuk disamakan dengan kekuatan sihir Raidorl.
Inilah perbedaan antara lilin dan api hutan.
“Saya menyerah. Aku menyerah, aku menyerah! Saya menyerah!”
Burung pemakan api, yang tidak lagi layak ditentang, dengan cepat menyerah menghadapi Raydor dan berlutut di tempat.
Dia siap untuk mati pada satu titik, tetapi monster di depannya tidak akan melihat tekadnya sebagai penghalang sebanyak debu.
Jadi tidak ada gunanya bertarung saat kalah adalah kesimpulan yang jelas.
Dia bisa mencoba merebusnya, membakarnya, apapun yang dia mau tapi,
“Burung pemakan api? Kau akan mengkhianatiku!?”
Kapten unit rahasia berteriak keras pada penyerahan pasukan terbaiknya.
“Beri aku sedikit kelonggaran, kapten. Puncak dari 30 tahun hidupku sebagai seorang penyihir telah dimusnahkan dengan begitu mudah. Saya tidak bisa membakar Yang Mulia apa pun yang saya lakukan. ”
“Apakah kamu masih agen rahasia Mahkota? Apakah Anda tidak berutang budi pada keluarga kerajaan karena rasa terima kasih dan kesetiaan Anda?”
“Tidak? Saya baru saja dipecat dari pekerjaan lama saya dan datang ke sini. Saya tidak memiliki hutang atau kewajiban kepada Anda. ”
“Ki, kamu ……!”
“Burung Pemakan Api” tertawa sambil berpakaian dengan pantat di lantai.
Kapten memiliki garis biru di dahinya dan hendak mengarahkan pedangnya ke pengkhianat di depannya.
“Dan kurasa bukan hanya aku yang …..hatinya telah hancur, tahu?”
“Ha…?”
Ketika kapten berbalik dengan ekspresi bingung di wajahnya, unit rahasia sedang duduk, kehilangan keinginan untuk bertarung.
Beberapa memiliki kepala di tangan mereka, beberapa tercengang, beberapa melipat tangan mereka dalam doa kepada Tuhan.
Beberapa telah menyerah pada kehidupan dan bahkan mengucapkan pengunduran diri.
Semua agen sudah kehilangan keinginan untuk bertarung dan telah menyerahkan senjata mereka.
“Anda bajingan! Apa yang kamu lakukan? Anda tidak bisa berlutut di depan musuh …… ”
“Saya mengagumi kesetiaan Anda, tetapi tidak semua orang bisa memberikan jiwa mereka untuk kesetiaan.”
“Bodoh, bodoh, bodoh! Di kakimu! Di kakimu! Kami adalah kekuatan rahasia di bawah komando langsung dari keluarga kerajaan yang mulia! Kami adalah bayangan seorang raja yang tidak bisa dilawan—-!”
Ada suara dengung yang lembap.
Kapten menurunkan pandangannya pada suara yang dibuat di dekatnya dan melihat ujung pedang hitam legam menonjol dari dadanya.
Noda merah menodai jaket yang dikenakan kapten.
“Saya pikir saya bisa menang tanpa menghunus pedang saya, tetapi saya menghormati kesetiaan Anda. Kamu boleh membawa pedang ini saat kamu pergi.”
“Tetapi….”
“Kesetiaan yang sia-sia pada saudara bodoh itu”
Raidorl mengeluarkan Dáinsleif yang dia tempelkan di punggung kapten.
Kapten, terbebas dari bilah pedang suci, jatuh terhuyung-huyung ke tanah dan genangan merah menyebar di lantai gudang sewaan.
“…..Kamu adalah bos yang berisik, tapi aku tidak membencimu.”
Setelah memastikan bahwa kapten telah meninggal, burung pemakan api itu menerbangkan kunang-kunang yang tak terhitung jumlahnya dengan kedua tangan sebagai tanda belasungkawa.
(TL1: maaf minggu lalu tidak ada bab posting, saya dan editor sedang sibuk)79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKR0pSuSgL
(TL2: Arc ini akan sedikit membosankan (tergantung pembaca) tapi harap bersabar, akhirnya Anda akan melihat gambaran yang lebih besar)79Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFS5rrvKi0
(Tl3: Saya melihat komentar yang menanyakan apa yang terjadi pada Meltina, yah..dia akan berada di busur ini. Dan mulai sekarang, dia tidak lagi di kota pionner melainkan dia di ibukota kerajaan tapi..)
