Justy Oigist.
Dia adalah putra tertua dan pewaris Viscount Oigist. 25 tahun.
Dia adalah bangsawan dan pejuang, dan telah memenangkan banyak kemenangan dalam pertempuran perbatasan dengan kekaisaran yang terjadi setiap beberapa tahun, dan telah mengalahkan perampok dan pencuri yang tak terhitung jumlahnya yang merusak tanahnya.
Keahliannya dengan tombak benar-benar heroik. Kekuatannya yang luar biasa membuatnya mendapat julukan “Singa dari Timur”.
“Tidak hanya dia kuat, tapi dia juga sangat pintar. Dia juga seorang penguasa yang baik sehingga rakyatnya mencintainya. Saya belum pernah melihatnya, tetapi saya pernah mendengar bahwa itu juga bisa melakukan sihir.”
Ini adalah penilaian Sven Arbeil.
Sven melanjutkan untuk memuji Justy, “tapi …..”
“Dia pria yang cerdas, tetapi ketika sampai pada itu, dia sangat berotot. Ini seperti binatang buas yang berjalan-jalan dengan pakaian formal dan kacamata, dan pada saat kritis kulitnya terkelupas dan dia mencoba menyelesaikan masalah dengan kekerasan.”
“Jadi hasil dari sifat buruk itu adalah ‘tawuran’……”
“Terima kasih sudah datang sejauh ini. Yang Mulia.”
Tanggal dan waktu duel telah dikirim sebelumnya.
Ketika Raidorl tiba di kota Obrut, rumah Baron Oigist, dia disambut oleh Justy Oigist sendiri.
Ketika dia mengunjungi kota, Raidorl hanya membawa beberapa penjaga bersamanya.
Ketika surat itu pertama kali dikirim, dia curiga itu jebakan, tetapi Sven, yang mengenal Justy, bersikeras bahwa dia tidak mungkin ditipu, jadi dia meninggalkan tentara di tengah-tengah pembentukannya di Ulfin.
Ketika Raidorl mengunjungi Baron Oigist, Justy menyambutnya di halaman rumah, bersenjatakan baju zirah.
“Sekarang, apakah ada kesalahan dalam……surat tantangan, yang mengatakan, ‘Jika kamu menang melawanku dalam satu pertempuran, aku akan menyerahkan tanahku,’?”
“Tentu saja tidak. Saya seorang pejuang yang bangga dan saya tidak akan pernah membuat kesalahan.”
Justy mendorong tepi kacamatanya dan meyakinkan Raidorl dengan tegas bahwa itu bukan kesalahan.
Dari leher ke atas, dia terlihat seperti seorang sarjana, tetapi tubuhnya yang besar dan lengan serta kakinya yang tebal terbentang dari baju besinya membuatnya terlihat seperti orang yang tidak cocok.
“Aku akan bertanya padamu … apa maksudmu dengan melamar duel?”
“Para Baron Oigist-lah yang telah beralih ke Kekaisaran dan memfitnah keluarga kerajaan yang sangat berhutang budi pada kita. Oleh karena itu, kami tidak akan berperang sia-sia dan membahayakan tentara dan rakyat kami.”
“Bukankah aku memberikan pilihan untuk menyerah……tanpa syarat? Saya bersedia memberi Anda beberapa amnesti jika Anda menyerahkan wilayah Anda dengan damai ……. ”
“Itu tidak bekerja seperti itu!”
Justy memukul tanah dengan gagang tombak di tangan kanannya.
“Aku telah meninggalkan kesetiaanku pada keluarga kerajaan, dan yang tersisa hanyalah kebanggaan prajuritku! Sungguh memalukan bagi seorang pejuang untuk mengakui kekalahan tanpa perlawanan! Maaf, Yang Mulia, tapi saya harus meminta Anda untuk berjuang untuk saya!”
“Kebanggaan seorang pejuang ya …….”
Raidorl mengangguk dengan hati-hati.
Sangat mudah untuk menolak tawaran Justy di sini.
Jika tentara yang dipimpin olehnya dan tentara Oigist berperang, tentaranya akan menang dengan jumlah yang besar.
Dia bisa menyelesaikan masalah di medan pertempuran tanpa harus menyetujui duel atau pertarungan tunggal.
“Tetap saja … jika kamu bisa menang tanpa bertarung dan tanpa mengeluarkan darah ekstra, itu cara yang harus dilakukan”
Dan di atas segalanya, itu akan merugikan tekad Justy jika dia mundur sekarang.
Raidorl mungkin tidak berpikir dia adalah pria terhormat, tapi dia tetap seorang pria perang.
Dia tidak akan membiarkan harga diri seorang pejuang menghalangi itu.
“Baiklah kalau begitu, aku akan menjadi lawanmu.”
Raidorl menghunus pedangnya dan menghadap Justy pada jarak beberapa meter.
“Terima kasih …………?”
Justy mengarahkan ujung tombaknya ke Raidorl, tetapi mengerutkan kening ketika dia melihat pedang perak tumpul di tangan musuh.
“Di mana pedang suci Anda, Yang Mulia?”
Di tangan Raidorl bukanlah pedang suci hitam legam. Itu adalah pedang produksi massal yang sama yang digunakan tentara, yang disediakan militer.
“Kita harus bertarung dengan cara yang sama, jika tidak, ini bukan pertarungan yang setara jadi aku tidak menggunakan pedang suci.”
“…… Apakah Anda mengejek saya, Yang Mulia? Keyakinan dan kesombongan adalah dua hal yang berbeda.”
“Kamu harus melihat sendiri apakah aku sombong. Jika kamu berpikir kamu adalah monster yang bergantung pada senjata yang tidak bisa melakukan apapun tanpa pedang suci, maka kamu bodoh”
“Saya mengerti. Aku ingin membunuh dengan pedang suci legendaris, tapi ini juga berhasil!!”
Wajah Justy menunjukkan sedikit ekspresi frustrasi, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan mengangkat tombaknya.
Raidorl juga mundur, kakinya siap beraksi.
“…………”
“…………”
Raidorl memiliki pedang sementara Justy memegang tombaknya. Mereka saling menatap dalam diam.
Para prajurit yang menemani Raidorl, dan para pelayan keluarga Oigist yang melihat ke taman dari rumah, memperhatikan mereka dengan napas tertahan.
“…………”
“…………”
Berapa lama keheningan yang membekukan udara?
Ketegangan begitu besar sehingga beberapa penonton lupa bernapas, dan kemudian, seolah-olah tidak tahan berada di ruang itu lagi, seekor burung liar yang bertengger di pohon di taman bernyanyi dan terbang ke langit.
“Ya!”
“Mari main!”
Suara sayapnya adalah sinyalnya.
Suara kepakan sayap burung menjadi tanda bagi kedua pria itu untuk menendang tanah dengan semburan energi.
ns 15.158.61.8da2
