Suara gebyuran air di kamar mandi menyapa telinga Ummi Nisa saat ia baru masuk ke dalam rumah. "Abi pasti lagi mandi," gumamnya. Ummi Nisa lalu membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡki1j7P1xja
Walau hari sudah siang, kamar Ummi Nisa dan Ustadz Malik masih sangat rapi. Di sebelah kiri kasur, ada satu rak besar penuh berisi buku-buku. Di sebelahnya lagi, ada meja belajar lengkap dengan lampu dan beberapa buku yang berserakan di sana.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEO06BXclWY
Di sebelah kanan kasur terdapat lemari pakaian dan sebuah cermin besar. Ke sanalah Ummi Nisa menuju. Ia mengambil sebuah daster bercorak bunga di dalam lemari itu, kemudian meletakkannya di kasur. Berdiri menghadap cermin, ia mencopot gamis dan jilbabnya, kemudian bh dan celana dalamnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5ZtTBZpbN
Ummi Nisa merasa aneh ketika menatap tubuh telanjangnya di depan cermin. Buah dadanya bulat membusung, besarnya seperti buah semangka, tetap kencang dan tak melorot walaupun usianya sudah hampir kepala empat. Namun bukan hal itu yang jadi perhatiannya, tapi dua titik mungil yang berada di tengah-tengah buah dadanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLf3LmazTGw
Kedua pentilnya itu mencuat tegak, dan ketika tangannya menyentuh memeknya ada cairan lengket yang menempel di jarinya. Padahal suaminya belum menjamah dirinya sama sekali hari ini, yang menyentuh dirinya hari ini hanyalah....
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubzZM3rSKK
"Engga, engga, engga," Ummi Nisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Mereka itu kuanggap anak-anakku, jangan berpikiran seperti itu," ia mengingatkan dirinya sendiri.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCYjxCxXTN
"Ummi udah pulang, gimana Alex tadi?" tanya Ustadz Malik yang kini bersandar di pintu kamar. Ia mengenakan kaos dan celana pendek, rambutnya masih basah sehabis mandi.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTPOZIEQ2x
"Loh, abi udah selesai mandi?" Ummi Nisa balik badan, kaget melihat suaminya tiba-tiba sudah masuk kamar.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDOWgoX1ru
"Iya, udah dari tadi," ucap Ustadz Malik. "Ummi tadi ngomong sendiri di depan cermin, ga pake baju lagi,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yegFSybfg
"Ihh, biarin dong, kan sumuk," ucap Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDLzAI2dTq
"Sumuk atau mau minta jatah?" tanya Ustadz Malik. Ia mendekati tubuh molek istrinya itu dan memeluknya. Sama seperti Daniel dan Lukas tadi, ia juga memainkan payudara jumbo Ummi Nisa. Nampaknya sudah jadi naluriah seorang pria, mau dia soleh ataupun nakal, untuk meremas-remas toket seorang wanita.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmSBecGkgy
"Uhh, i-iya Bi," desah Ummi Nisa. Ia tak bisa menyangkal bahwa dirinya kini terangsang. Wajar, sudah satu bulan lebih dirinya tak mendapat nafkah batin dari sang suami.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYu59GhBoB5
"Besok minggu aja ya Ummi, pas akhir pekan," Ustadz Malik melepaskan pelukannya. "Abi capek sekarang hehe, kan udah janji juga toh besok minggu,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwHsXBS5FG
"I-iya Bi," ucap Ummi Nisa pelan. Memang benar bahwa mereka berdua telah sepakat untuk berjima' besok minggu tapi kan bukan berarti mereka tak bisa melakukannya sekarang. Ummi Nisa sebenarnya mau mengeluh, tapi ia urungkan ketika mengingat suaminya yang lembur merenovasi latar rumah mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QlMPu7V2U
"Abi istirahat aja dulu kalo gitu," sambung Ummi Nisa. "Mau Ummi bikinin minuman?" tawar dirinya kepada sang suami.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXEDP808pT
"Boleh Ummi, buatin es teh aja, biar seger panas-panas gini," ucap Ustadz Malik sambil merebahkan tubuhnya yang pegal di kasur.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcqNhaEkhz
Ummi Nisa lalu segera memakai dasternya dan pergi ke dapur. Sambil membuat es teh pesanan suaminya, ia merenung apakah sebenarnya tubuhnya itu beneran bagus? Suaminya sendiri saja tadi menolak untuk menjamahnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9oraM1lDX
Pikiran itu terus memenuhi diri Ummi Nisa bahkan hingga keesokan harinya saat ia berjualan di kantin, sampai-sampai Lukas menyadari ada yang aneh pada Ummahat bertoket jumbo itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNslBdXZpl
"Ummi lagi ada masalah ya?" tanya Lukas memecah lamunan Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRVJlDBHT4
"Eh? emm.. enggak tuh," jawab Ummi Nisa dengan senyum palsu yang langsung terbaca oleh Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLYgbogl0p
"Cerita aja Ummi gapapa, Ummi kan bilang udah anggap kita sebagai anaknya Ummi sendiri," ucap Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡho23U7UOYN
"Iya Ummi," ucap Daniel yang ikut nimbrung bersama mereka berdua. "Ga adil kalau cuma Ummi yang nyemangatin kita, sementara kita ngeliat Ummi ada masalah gini,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlXeLhLNRin
"Ummi gaada masalah Daniel, Lukas, cuma kecapekan aja," ucap Ummi Nisa berbohong.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQQRcyvzhw
"Yaudah kalo gitu Ummi kita interogasi sampe mau ngaku," ucap Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVTMo463mC
Sebelum Ummi sempat menolak, Ia dan Lukas langsung menarik tangan Ummi ke ruang ekskul pecinta alam di sebelah kantin. Setelah masuk ke dalam Ummi Nisa langsung di dudukkan di kursi, Daniel dan Lukas duduk disamping kanan dan kiri Ummi Nisa bak detektif yang akan menguak sebuah kasus.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvojjqOalj
"Itu nanti jualannya gimana?" tanya Ummi Nisa khawatir. Ia hendak bangkit dari kursi yang ia duduki, tapi Lukas menahannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBB2wXWA4TB
"Tenang aja Ummi, Ferdinand yang nanti jualan," ucap Lukas menenangkan Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcGedQUYIk
"Kasian Ferdinand cuma satu orang lho," protes Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6Q3ToSKj4
"Gapapa Ummi, udah deh percaya sama kita," ucap Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkm4Ptynbfs
"Hadeh, iyadeh," Ummi Nisa lalu duduk kembali. Mau memberontak pun percuma, badannya yang kecil itu tak akan mampu melawan badan Daniel dan Lukas yang tinggi besar. "Kalian ini ya ada-ada aja deh, Lha wong Ummi itu ga ada masalah apa-apa kok,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdFGVT9gaj
"Kita ga percaya Ummi, Ummi harus ceritain masalahnya Ummi sekarang," ucap Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKqsndvSoe
"Kalau Ummi ga cerita, ga bakal kita bolehin keluar dari ruangan ini," tambah Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKeVosPsz5
Disudutkan oleh kedua anak-anak itu tak membuat Ummi Nisa menceritakan masalahnya. Hanya cukup ia dan Allah saja yang tahu masalah yang memalukan ini. Tak mungkin ia akan menceritak-
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCMB8G6oX9
"Ummi ada masalah sama Pak Ustadz ya?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFdO9yY0dK
Ummi Nisa membelalak kaget.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzRe3IW9ry
"Nah, bener kan," Daniel dan Lukas langsung tos dan tertawa berbarengan. "Padahal tadi cuma nebak aja, tapi ekpresinya Ummi langsung kaget gitu," ucap Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0idwjMS5LZ
"Eh, eng- engga kok," ucap Ummi Nisa berusaha menahan aib keluarganya itu agar tak bocor.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MMFUH1ZUh
Tapi sudah telat, Daniel dan Lukas langsung membombardir Ummi Nisa dengan seribu satu pertanyaan, dari mulai masalah keuangan, memasak, renovasi rumah, semua hal yang bisa Daniel dan Lukas pikirkan langsung mereka lontarkan. Hingga mereka sampai pada satu pertanyaan yang mereka sudah tau jawabannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0RLcSLGgg
"Ummi ga puas sama mainnya Pak Ustadz?" tanya Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrbPNw9IHc
Beda seperti pertanyaan-pertanyaan sebelumnya yang selalu Ummi jawab dengan menggelengkan kepalanya atau berkata 'tidak', kali ini Ummi Nisa hanya diam menunduk.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMTtFZPKS3
Melihat Ummi Nisa yang tak mau menjawab pertanyaan mereka, Lukas lalu menjalankan plan b mereka, "Ummi mau minum? aku mau ke kantin dulu beli minum," ucap Lukas. "Lu titip apa Dan?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSjm9DGTap
"Gw es teh aja satu," ucap Daniel. "Ummi mau minum apa?" tanya Daniel kepada Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGAhHb9S8s
"Emm, es jeruk aja deh,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeM9n40IVG
"Okee," ucap Lukas. Ia lalu keluar membeli minuman meninggalkan Daniel dan Ummi Nisa berdua saja.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1u47WD29Ds
"Alex gimana kabarnya?" tanya Ummi Nisa mengalihkan topik.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnkvs0GtRq
"Paling sekarang lagi tidur Ummi," ucap Daniel yang membuat Ummi Nisa tertawa kecil. "Dia begadang sampe malem main game katanya,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCq8WfnG90x
"Hadeh anak itu ya," Ummi Nisa menggeleng-geleng mengingat Alex. "Tapi gapapa sih, yang penting dia ga sedih lagi dulu,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1pZS2mlBy
"Iya Ummi, kita semua selalu support Alex kok,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65scaIPqjo
Lukas lalu kembali membawa tiga minuman, dua es teh bagi ia dan Daniel dan satu es jeruk untuk Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspedhUmOlf
"Ini Ummi," ucap Lukas sambil memberikan es jeruk kepada Ummi Nisa. Bukan es jeruk biasa tentunya, es jeruk itu telah ditetesi obat perangsang olehnya. Dosis kecil. Permulaan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPjZmTLAmr
Ummi Nisa tanpa curiga langsung meminum es jeruk itu, seteguk dan seteguk lagi. Daniel dan Lukas membiarkan Ummi Nisa untuk terus membicarakan topik lain sembari menunggu efek obat perangsang itu membuat tubuh Ummi Nisa jadi rileks dan nantinya akan lebih terbuka untuk bercerita. Toh, posisi duduk mereka bertiga yang berdekatan membuat Daniel dan Lukas bisa dengan bebas melihat toket besar milik Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvacYKVPxH
Semakin lama mengobrol, perasaan aneh berdesir dalam hati Ummi Nisa. Ada gairah yang mencuat merasakan tubuhnya ditatap dengan liar oleh Daniel dan Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnGYLOkkiH
"Menurut kalian badannya Ummi bagus ga?" ucap Ummi Nisa akhirnya kembali ke topik awal pembicaraan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhVLdloWkh
"Bagus Ummi, kan udah dibilangin dari kemarin-kemarin toh," ucap Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9D9Jb1HGMZ
"Betul, tanya aja coba sama orang satu sekolahan, pasti bilang badannya Ummi bagus, montok, seksi," tambah Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvJeaeiIQs
"Hmm, tapi kok..." Ummi Nisa terdiam. Ia tak yakin mau membicarakan masalahnya kepada dua anak remaja dihadapannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9ogWnslZj
Daniel memegang tangan Ummi Nisa, meremat jari-jari sang Ummahat lembut, "Ceritain aja Ummi, kita juga bakal ikut sedih kalau Ummi sedih lho,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE044GmPv4K
Ummi Nisa menghela nafasnya. Jantungnya makin berdegup kencang sewaktu tangannya dipegang lembut oleh Daniel, "Suaminya Ummi kok kayak ga bernafsu ya ngeliat tubuhnya Ummi,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0mnIewLtB
Satu kalimat yang diucapkan Ummi Nisa itu lalu mengalir menjadi cerita panjang tentang hubungan ranjang ia dan suaminya yang bermasalah itu. Mulai dari frekuensi sex mereka yang mulai jarang, dari 3-4x dalam seminggu waktu pertama kali menikah, performa suaminya yang kurang memuaskan bagi Ummi Nisa, dan juga pernikahan mereka yang tak kunjung dikaruniai seorang anak. Ummi Nisa menumpahkan semua isi hatinya kepada dua anak remaja yang ia percayai itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaf9g3JEKP
Daniel dan Lukas mendengarkan curahan hati Ummi Nisa dengan baik, tangan mereka sesekali mengelus-elus pundak, punggung atau tangan Ummi Nisa dengan lembut membuat Ummi Nisa tambah rileks dan tak sungkan bercerita. Kontol dua remaja kafir itu sebenarnya sudah ngaceng berat, sempat terpikir oleh mereka berdua untuk langsung mengentot saja Ummahat haus belaian itu. Tapi, mereka mengingat tujuan awal mereka, yaitu menjadikan Ummi Nisa budak kontol mereka dengan sukarela tanpa paksaan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLh9Ip9lxki
Alon-alon asal kelakon, begitu pikir Daniel dan Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdJ6eFplGP
"Hmm, kalau menurut Daniel ya Ummi, Pak Ustadz itu mandul," ucap Daniel berterus terang.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMcn1xeZVq
Ummi Nisa hanya diam mendengar hal itu. Sudah lama terbesit dipikirannya bahwa ada kemungkinan suaminya itu mandul, tapi ia tak ingin menyakiti hati dan harga diri suaminya itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yjjidJcpu
"Mungkin...." ucap Ummi Nisa akhirnya dengan pelan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLBtNImhUY
"Yang sabar yang Ummi," ucap Lukas. Tangannya dengan lembut memijat-mijat bahu Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1GYiXwnal
Ummi Nisa menghela nafasnya lagi. TIap sentuhan dari Daniel maupun Lukas membuatnya terasa nyaman, "Makasih ya, kalian baik banget udah dengerin Ummi curhat gini," ucap Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCTAZaOlM1
"Iya Ummi, kan kita udah bilang dari awal kalau kita bakal selalu ada buat dukung Ummi,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdoTGwA8Qp
"Eh, Ummi mau jima' sama Pak Ustadz hari minggu kan?
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKITEldI6q
"Iya, kenapa?" tanya Ummi Nisa. Walaupun ia telah bercerita banyak kepada Daniel dan Lukas, ia agak tidak nyaman berbicara soal jima' kepada mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtM9WC7Il2Y
"Gimana kalau Ummi cosplay gitu? pake seragam anak sma, siapa tau Pak Ustadz nanti jadi lebih terangsang liat Ummi, terus nanti mainnya lebih lama gitu," ucap Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HJGpr4etU
"Co-cosplay anak sma?" tanya Ummi Nisa heran. "Ummi udah gapunya seragamnya,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJc6fMaJJHN
"Tenang aja Ummi, aku pinjemin seragam punya kakakku dulu," ucap Daniel lagi.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0ap1B3uoV
"Tapi nanti masa seragam kakakmu Ummi pakek buat gituan?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1lRWFYuKA
"Udah, gapapa Ummi, itue seragam lama kok," ucap Daniel meyakinkan Ummi Nisa. "SIapa tau nanti Pak Ustadz keingat masa-masa muda dulu waktu awal nikah kalau Ummi cosplay pake itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcitqXvthO
"Iyadeh, Ummi manut aja sama kalian," ucap Ummi Nisa. Ada-ada saja ide dari Daniel itu tapi Ia berpikir tak ada salahnya juga mencoba, siapa tau suaminya benar-benar bisa memuaskannya di ranjang nanti.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN02IkoDt6V
Sore hari, Daniel sudah memberikan seragam anak sma itu ke Ummi Nisa. Ummi Nisa heran kapan Daniel sempat mengambil seragam milik kakaknya itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HG8MI5bhT
"Pasti kamu bolos ya tadi buat ambil ini?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5TUAOteWZ
"Hehehe," Daniel hanya cengar-cengir tak menjawab pertanyaan Ummi Nisa. "Pokoknya jangan lupa
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKc2e49WRF
Tahap selanjutnya dari rencana geng remaja kafir itu adalah terus-terusan mencekoki obat perangsang ke Ummi Nisa, sehingga Ummi Nisa akan selalu sange dan tak akan pernah puas dengan kontol Pak Ustadz. Candaan yang dilontarkan oleh geng mereka pun semakin vulgar dan mesum. Mereka mulai berani merangkul dan memeluk Ummi Nisa dari belakang.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2Y617yKJL
Dadanya berdesir, ia merasa dirinya bukan sebagai Ummahat istri Ustadz tapi seorang anak sma yang baru puber
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdDifLsJUz
"Hei, jangan sentuh Ummi!" ucap Ummi Nisa setengah berteriak. "Nanti Ummi batal wudhunya!"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweQ5szQIy7
"Biarinnn," ucap Daniel sambil tertawa. Ia, Lukas dan Ferdinand berlari-lari mengejar Ummi Nisa di ruangan ekskul yang disulap jadi mushola dadakan itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ok1JlNTua
Ummi Nisa sendiri sudah memakai mukena dan hendak shalat dhuhur kalau bukan karena aksi jahil tiga remaja itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbSdsASQy6
"Hush, Hush," Ummi Nisa memukul-mukul mereka dengan gagang sapu yang ia ambil di pojokan ruangan, berusaha membuat mereka menjauh. Tapi jumlah mereka yang terlalu banyak membuat Ummi Nisa akhirnya kalah.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhgLSvw8Gu
"Ouhh," Ummi Nisa tak sengaja mengeluarkan desahan. Ferdinand berhasil meremas payudaranya, dan itu berarti wudhunya batal.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgMh7fkfsz
"Aw!" gantian Lukas yang menjerit. Ummi Nisa mencubit pinggangnya begitu keras sebagai balasan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8CrW3RHe4
Daniel dan Lukas hendak lari melihat Lukas yang dicubit, tapi Ummi Nisa gesit langsung mencubit pinggang mereka juga.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZ6aEuomEU
"Aww!" ucap Daniel dan Lukas bersamaan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTOtEVoboK
"Ini hukuman Ummi bagi anak-anak yang nakal!" ucap Ummi Nisa tersenyum lebar melihat dua remaja yang dicubitnya kesakitan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGPsKlqdOf
Kebanyakan wanita di dunia ini mungkin akan menganggap payudara mereka diremas sebagai pelecehan. Tapi tidak bagi Ummahat sholihah satu ini. Efek obat perangsang dan juga pendekatan yang dilakukan oleh tiga remaja kafir itu membuat Ummi Nisa merasa seperti kembali puber dan senang digoda.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOtT95Heif
Ummi Nisa terpaksa kembali ke wc untuk memperbarui wudhunya. Saat ia kembali ke ruang ekskul untungnya keempat anak remaja nakal itu tak mengganggunya lagi. Mereka duduk anteng bermain hp mereka di pojokan ruangan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRNwNK4igr
"Allahuakbar," Ummi Nisa mengucap takbiratul ihram. Ia memulai shalat dhuhurnya dengan khusyuk. Rakaat pertama berjalan dengan lancar tanpa gangguan. Tapi di rakaat kedua, tiga remaja kafir itu mulai usil kembali.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3jAsiCZwC
Daniel, Lukas dan Ferdinand berganti-gantian berdiri di belakang Ummi Nisa. Mereka awalnya menggesek-gesekkan kontol mereka yang masih tertutup celana di bokong Ummi Nisa. Melihat Ummi Nisa yang tak merespon apa=apa, mereka mulai berani membuka celana mereka dan mengeluarkan kontol berkulup mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiXyUHij1f
Ummi Nisa pun masih tak merespon, entah karena saking khusyuknya ia shalat atau justru karena ia sedang menahan desahannya agar tak keluar dari mulut sucinya itu. Ketiga remaja itu pun makin liar dan berani melecehkan Ummi Nisa, saat Ummi Nisa sujud Daniel memfoto Ferdinand menggesek-gesek kontol berkulupnya itu di bokong Ummi Nisa. Mempraktikkan gaya doggy style dimana seorang Ummahat sholihah sedang dientot oleh remaja kafir dengan kontol berkulupnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGUQbSLafz
Rakaat ketiga dan keempat pun tak jauh beda. Daniel, Lukas dan Ferdinand bergantian menggesek-gesek kontolnya di bokong Ummi Nisa hingga ada bekas pre-cum yang menempel di mukenanya. Mereka tak tau apakah Ummi Nisa menyadari perbuatan mereka karena Ummi Nisa tidak membahas hal itu setelah ia shalat. Yang mereka tau adalah Ummi Nisa tidak marah, yang berarti mereka akan terus melakukan hal itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkGKHMwbY1
Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim. Ummi Nisa beristighfar berulang kali di ruangan ekskul itu, ia tak menyangka anak-anak baik yang selama ini membantunya itu baru saja dengan terang-terangan melecehkan dirinya. Ia kira guyonan mereka sebelumnya hanyalah karena mereka remaja nakal yang baru puber sehingga Ummi Nisa menoleransinya, tapi tadi ia merasakan pantatnya digesek-gesek oleh kontol mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMA9G3fBMd
'Tapi kalau aku dilecehkan kenapa aku justru terangsang?' gumam Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqljHR0z5a
Dimana-mana kalau orang dilecehkan pasti ia akan berteriak, lari atau menangis ketakukan. Sementara dirinya justru hanya diam dan melanjutkan shalat, ia bahkan tak yakin apakah dirinya takut atau justru malah senang dilecehkan. Jangan-jangan dirinya lah yang malah tak sengaja menggoda mereka, apalagi mereka kan remaja baru puber jadi mungkin mereka susah mengontrol nafsu mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJL4LrBAUS
Saat Ummi Nisa hendak melipat mukenanya, ia melihat ada cairan lengket di bagian bawah mukena yang ia langsung kenali. Dicoleknya cairan lengket itu lalu ia dekatkan kehidungnya, bau yang familiar itu menegaskan kecurigaannya. Cairan lengket di jarinya ini adalah air madzi (precum) milik ketiga remaja itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5Wpm5hJx4
Ummi Nisa merasakan gelombang jijik menyapu dirinya. Mereka meninggalkan cairan ini saking terangsangnya mereka terhadap dirinya. Tapi saat ia terus mencium bau air madzi itu, ia tak bisa menyangkal bahwa gelombang jijik dalam dirinya tersapu oleh gelombang gairah yang mengalir datang.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwLMsJZvAX
Tanpa berpikir, Ummi Nisa menjulurkan lidahnya dan menjilat air madzi itu dari jarinya. Rasanya asin seperti keringat. Ia tak percaya bahwa dirinya sedang menjilati air madzi seorang anak smk kafir tapi ia tak bisa menahan dirinya sendiri. Ia menjilati air madzi itu hingga bersih di jarinya. Tak berhenti disitu, Ummi Nisa lanjut menjilati air madzi yang menempel di mukenanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPe6CEwPRq
Selepas shalat dhuhur, Ummi Nisa lebih banyak diam dan agak menjaga jarak dari ketiga remaja itu. Sebagian karena malu dan sebagian karena dirinya justru makin terangsang saat membayangkan mereka bertiga berani melakukan aksi semesum itu kepada dirinya, seorang istri Pak Ustadz.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSmpMvvYK3
Daniel, Ferdinand dan Lukas tidak bodoh. Mereka sengaja memasang kamera di ruang ekskul pecinta alam dan aksi mesum Ummi Nisa tertangkap basah oleh mereka. Melihat hal itu, Lukas menyarankan untuk memberi Ummi Nisa obat perangsang lagi, kedua temannya setuju.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsNk9qDK1u
Beberapa menit kemudian Ummi Nisa melihat Daniel berjalan ke arahnya membawa gelas plastik berisi jus jeruk.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXoTonegyj
"Ini Ummi, jus jeruk," ucap Daniel sambil memberikan jus jeruk itu kepada Ummi Nisa. "Ummi keliatan pucat lho,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtJaQbjlSy
"I-iya makasih Dan," ucap Ummi Nisa canggung. Ia masih mengingat bagaimana tadi Daniel menggesek-gesek kontol berkulupnya ke bokongnya dan ia menjilati air madzi milik Daniel itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4eVGbxf8o
"Ummi ada masalah?" tanya Daniel, memperhatikan bahwa muka Ummi Nisa agak pucat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMC5uiZuFa
"Iya Ummi ga kenapa-napa," jawab Ummi Nisa cepat sambil memaksakan senyum.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzw88tWRPl
"Hmm, yaudah. Kalau Ummi masih kepikiran masalah sama Pak Ustadz cerita aja ke aku atau yang lain," ucap Daniel, sebelum berbalik dan kembali nongkrong bersama teman-temannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboFJXZYEH5
Ummi Nisa mengira dengan meminum jus jeruk itu pikirannya akan lebih tenang dan fresh tapi setelah minuman itu habis yang ia dapatkan justru sebaliknya. Tubuhnya terasa aneh dan lebih sensitif terhadap setiap sentuhan yang diberikan ketiga remaja kafir itu saat membantunya beberes lapak sore hari.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJGifoU4bl
"Abiii," ucap Ummi Nisa yang langsung memeluk suaminya waktu ia tiba di rumah. Cupp, cuppp. Bibirnya langsung mencium bibir Ustadz Malik.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXCIsqOB3y
"Eh, eh, Ummi kenapa kok tiba-tiiba jadi manja gini deh?" tanya Ustadz Malik heran. Tak biasanya
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4EEfwrcUG
"Ummi pengennn," ucap Ummi Nisa dengan manja. "Janji hari minggu itu dimajuin jadi sekarang aja yah?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFN1T6ncPV
"Sabar ya Ummi, gimana kalau nanti malem? abi ada kajian nanti jam lima sampe isya," ucap Ustadz Malik menolak ajakan istrinya berjima'
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbzfREUrjyS
"Hmmm," Ummi Nisa memprotes kecewa, tapi ia ingat bahwa istri sholihah itu harus mentaati suaminya. "Iya deh Bi, nanti malem Ummi tunggu ya,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89a5rt9Smt
Ummi Nisa menghabiskan waktunya sore hari itu untuk menyiapkan kejutan bagi suami tercintanya itu. Ia mandi dan merapikan rumah. Selepas shalat isya, Ummi Nisa segera berganti pakaian dengan seragam anak sma yang dipinjamkan Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnA0t3qQlA
Ummi Nisa tersenyum bangga menatap dirinya di cermin. Seragam yang ia pakai itu sedikit kekecilan sehingga membuat toket dan bokongnya makin menonjol. Ia mengingat perkataan Lukas bahwa badannya itu montok dan seksi. Kalau begini pasti Abi nanti mainnya semangat, gumamnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZ23VSWliJ
Ummi Nisa duduk di balik jendela melihat jalan depan rumahnya, menunggu kedatangan sang suami tercinta. Sekitar lima belas menit kemudian, Ummi Nisa melihat Ustadz Malik datang berjalan menuju rumah mereka. Ummi Nisa segera berdiri dan menunggu di belakang pintu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBFZYWDlg1
"Assalamualaikum," ucap Ustadz Malik sambil membuka pintu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVa36gjuGGD
"Waalaikumsalam Abi!" ucap Ummi Nisa, ia langsung mencium tangan suaminya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzzmDDKAdy
"Eh, Ummi?" tanya Ustadz Malik kaget melihat istrinya yang memakai seragam anak sma.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPMuQ93pzN
"Hehehe, aku seksi ga Bi?" Ummi Nisa balik bertanya. Ia memutar tubuhnya, menampilkan asetnya yang montok kepada suaminya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqap1Qze38
'S-seksi Ummi," ucap Ustadz Malik tergagap. Istrinya tampil begitu cantik dan seksi malam ini.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPefVXq0vLf
Ummi Nisa langsung menarik tangan Ustadz Malik ke kamar mereka. Mereka berdua langsung berciuman, tangan Ummi Nisa bergerak mencopot baju koko dan sarung sang suami, sementara tangan Ustadz Malik menggerayangi toket dan bokong Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsPvmXa4aG
Ciuman mereka hanya berjalan sebentar karena Ustadz Malik langsung menyuruh Ummi Nisa untuk mencopot roknya dan berbaring di kasur.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uzRSAqH5N
"Abi masukin ya Ummi," ucap Ustadz Malik sambil memposisikan kontolnya ke arah memek Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0EnBlMRzX
Sleeb!
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5dd5r0gNv
Kontol Ustadz Malik dengan mudah masuk ke dalam memek sang istri yang sudah becek.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFqoljvBRA
Plok! Plok! Plok!
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wWuV4FuWN
Ustadz Malik mulai menggenjot memek istrinya itu dengan penuh cinta.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKZRsvi6Iq
"Uhh, lebih keras Bii, uhhh, nghh, lebih cepet," ucap Ummi Nisa mendesah. Memeknya merasa tak terpuaskan dan justru makin gatal.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvc4705KIs9
"Udah ini Miii, paling banterrr, nghhh," jawab Ustadz Malik.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwYKZrw0Nk
Plok! Plok! Plok!
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOAHU1Uqfw
Dua menit kemudian, Ustadz Malik menggerang keras, "Nghhh, Ummiiiii! Abii mau keluarr, nghhhh,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KQCcmhAK1
"I-iya Bii, Ummi juga mau keluar, nghhh, ouhhhhhhh,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLG706snDW0
Ustadz Malik lalu menyemburkan spermanya ke dalam rahim Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZxngijj1R
Plop.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN4tTvCHma
Begitu Ustadz Malik mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa, ia lalu langsung jatuh berbaring di samping sang istri, "Abi capek Ummi hehe, kapan-kapan main lagi yah, Abi mau tidur dulu," ucapnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBPJ7gDfas
"Iya Bi," ucap Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRlGqs8Kct
Ummi Nisa berbohong. Tentu saja ia tak orgasme, wanita mana yang bisa orgasme dengan kontol kecil dan cepat crot milik suaminya itu?
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WqXQdsjlY
Ahh. Ummi Nisa memegang kepalanya yang pusing. Hari yang ia tunggu-tunggu ini justru malah membuatnya makin stress, memeknya berkedut-kedut gatal dan butuh digaruk kontol. Tangannya seakan bergerak sendiri kebawah, mengelus pahanya kemudian semakin ke atas...
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIqKmo6c7D
“Sshhhh,” tubuhnya menggelinjang, mulutnya mendesis saat tangannya menyentuh itilnya. Ia mengingat kejadian kemarin saat ketiga remaja kafir itu membasahi mukenanya dengan air madzi mereka, juga saat kontol Lukas menempel di bokongnya waktu dia memberikan uang, juga kontol Alex saat ia memeluknya, dan kontol Daniel, kontol Ferdinand. Kontol, kontol, kontol.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NZs5379IK
Pikirannya kini dipenuhi kontol geng remaja kafir itu, membayangkan bagaimana kalau kontol kafir berkulup milik mereka itu menyodok-nyodok memeknya. Tak tahan, Ummi Nisa mengambil guling di samping suaminya yang telah tertidur pulas, ia kemudian menyamping dan memeluk guling itu erat dengan kedua tangannya. Diposisikannya guling itu di sela kedua pahanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolug7bavqV
"Shhh..." Ummi Nisa mendesah pelan saat digesek-gesekkannya memeknya ke guling itu. "Daniell... Lukass..... Alexx.... Ferdinandd .....ouhhh,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaioyoGcwH
Jika kalian melihat Ummi Nisa malam itu di kamarnya, maka kalian akan menemukan bahwa sepanjang malam sang Ummahat itu terus merintih-rintih pelan menyebut nama keempat pemuda kafir di mulut sucinya sambil menggesek-gesek memeknya ke guling. Suaminya yang tertidur pulas tak tau bahwa istrinya itu kini sedang mengidam-idamkan kontol kafir berkulup. Berkali-kali Ummi Nisa orgasme hingga squirt membasahi seprai kasurnya. Sekujur tubuhnya basah penuh keringat. Walaupun begitu Ummi Nisa tau bahwa sebatas guling saja tak cukup untuk memenuhi hasrat birahinya itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEmsponuHX
Keesokan harinya, sekitar jam tiga pagi Ustadz Malik membangunkan istrinya. Ia heran kenapa seprai kasur mereka basah.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFjQunURal
"Ini basah-basah apa Ummi?" tanya Ustadz Malik.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsS0ay1Duj
"I-itu Ummi tumpahin air putih tengah malem tadi Bi, ga sengaja terus Ummi belum bersihin," ucap Ummi Nisa berbohong panik. Ia lupa sama sekali kalau seprainya itu basah karena cairan orgasmenya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPU54XrEPfP
Ustadz Malik menaikkan alisnya, "Air putih?" tanyanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Oes85Rwb
"Iya Bi,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNbLdwYqMS
"Hmm, diganti sekarang aja Ummi," ucap Ustadz Malik sedikit curiga tapi ia tak mau menuduh istrinya berbohong. "Kirain Ummi ngompol hahaha,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOmXSgcan3
"Ihhh, engga lah Bi, Ummi kan udah besar," ucap Umm Nisa sambil menampol suaminya itu dengan bantal.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfFIpeDZ5C
Ummi Nisa menghabiskan hari minggu ini dengan memasak makanan, membersihkan rumah dan membantu suaminya itu merenovasi latar rumah mereka sebisa mungkin. Sekitar dua atau tiga hari lagi, renovasi latar rumah mereka akan selesai dan Ustadz Malik bisa kembali menemani sang istri untuk berjualan di kantin sekolah. Ummi Nisa sebenarnya masih sebal dan badmood karena perfoma suaminya di ranjang kemarin, tapi sebagai seorang istri yang sholihah ia tak mau berterus terang kepada suaminya, takut suaminya itu sakit hati.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIeMdOxpSO
Hari senin, Alex akhirnya sudah masuk. Moodnya kini lebih ceria dibandingkan beberapa hari yang lalu, berbeda dengan Ummi Nisa yang kini justru cemberut sejak pagi. Senyum manis yang biasa ia suguhkan saat menjaga lapak kantinnya itu tak nampak sedikitpun.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGERLS9yfXs
"Gimana Ummi kemarin sama Pak Ustadz?" tanya Daniel.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOvIESRCfq
"Kemarin apa?" tanya Ummi Nisa datar.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NA3cyXAeR
"Kemarin mainnya sama Pak Ustadz,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLP6cx4XqI
"Gapapa," jawab Ummi Nisa singkat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdbK62Q1Fs
Daniel hanya tersenyum lalu berbalik kembali menuju tempat tongkrongan gengnya. Bagi kalian yang mungkin belum tau, kalau wanita bilang gapapa itu berarti jelas ada apa-apa. Dan keempat anak nakal itu jelas tau bahwa Ummi Nisa pasti tak puas dengan kontol kecil milik Pak Ustadz. Daniel memberikan tak hanya satu, tapi dua minuman kepada Ummi yang dicampuri oleh obat perangsang. Obat perangsang itu nant akan membuat pikiran dan tubuh Ummi tambah tak karuan. Sore harinya, geng pecinta alam itu membantu Ummi Nisa untuk membereskan lapaknya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTG8e3fVho
"Ummi Nisa, mau main truth or dare bareng kita ga?" tanya Alex selepas mereka selesai membereskan lapak Ummi Nisa. Daniel, Ferdinand dan Lukas juga ikut berjejer disamping Alex mengajak Ummi Nisa untuk bermain bersama mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oGeMzJnGt
"Hmm, gimana yaa," Ummi Nisa menatap mereka bergantian, merasa sedikit terbebani dengan ajakan tersebut. Namun, di sisi lain, ia juga merasa butuh refreshing untuk mengalihkan pikirannya dari persoalan rumah tangga yang kian membebani pikirannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvXrF7FZtu
"Ayolah Ummi," ajak Ferdinand. "Ummi juga cemberut dari tadi pagi lho, main bareng kita aja pasti seru."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwcFDx68BE
"Oke, tapi Ummi punya satu syarat," ucap Ummi Nisa sambil mengangkat jari telunjuknya. "Yang pertama tanya 'truth or dare' itu Ummi duluan."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKGYHpIQ1c
"Okee," ucap keempat anak tengil itu bersamaan. "Ayo Ummi ke ruang ekskul."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNW7prOoL1a
Ummi Nisa mengikuti mereka berempat ke ruangan ekskul pecinta alam. Nanti ia akan mengabari suaminya kalau ia pulang telat karena ada kendala di lapak kantin, begitu Ummi Nisa berpikir.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEyLGgFmzM
Begitu di dalam, mereka berlima membentuk lingkaran dan duduk di kursi masing-masing.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pNWI3VK5X
"Oke, Ummi tanya Alex ya," ucap Ummi Nisa, memandang Alex yang duduk di sebelahnya."Pilih truth or dare?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mdmlrIJtQ
"Truth," jawab Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PI653yblT
"Impian paling besar dalam hidupmu apa?" tanya Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxc1cLkNyB
Alex berpikir sebentar lalu menjawab, "Impianku punya istri yang wajahnya cantik dan tubuhnya seksi plus montok kayak Ummi, pasti tiap hari aku entot nanti,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTUp7vbVp3
"Hush!" Ummi Nisa reflek menampol pipi Alex. "Saru ngomongnya,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0bdctddqE
"Loh, tapi kan bener Ummi, setiap laki-laki di dunia ini pasti bakalan ngentot Ummi Nisa beronde-ronde kalau Ummi Nisa jadi istrinya," ucap Alex berdalih.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKySOX0SGL
"Iya bener Ummi," sahut Lukas. "Kalau Ummi jadi istriku wah pasti kudoggy tiap hari hahaha."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMAOi93RtW
"Betul itu, kalau Ummi jadi istriku weh pasti 24 jam gaakan kubiarin keluar rumah, kuentot terus hahaha," timpal Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuAMHy63Nb
"Udah ah, jangan bahas gituan," ucap Ummi Nisa tersenyum malu. Ada rasa bangga di dalam dirinya diidolakan oleh anak-anak baru puber ini, tak seperti suaminya yang ogah menyentuh dirinya. "Udah, udah, Alex giliran kamu sekarang,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZJM3T0nT8
"Iya Ummi, bercanda doang," ucap Alex. "Daniel, lu pilih truth or dare?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMCK0z96RI
"Dare dong!" ucap Daniel berani.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9NAZuZ7kG
"Oke, copot satu pakaian lu terserah,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi163klnXuH
Daniel tanpa ragu-ragu langsung mencopot seragamnya, membuatnya bertelanjang dada. Sebelum permainan ini dimulai, geng pecinta alam itu telah bersekongkol untuk selalu memilih dare saat giliran mereka dan baru memilih truth saat ditanya Ummi Nisa. Beberapa menit permainan berlangsung, keempat remaja kafir itu sudah bertelanjang dada semuanya. Lalu sampailah kini pada gilirannya Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dB3kI5mrU
"Dare!" ucap Lukas ketika ditanya oleh Ferdinand.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8A4NRFNOp
"Oke, copot satu pakaian lu," perintah Ferdinand.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx3x8fNc54
Lukas tanpa malu langsung mencopot celana seragamnya hingga ia tinggal memakai kolor saja.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7XBQiY4e0
"Ahahaha, lu cuma pake kolor gitu mirip gembel sumpah," ucap Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYYmgmz2Js
Alex, Daniel, Lukas tertawa terbahak-bahak melihat temannya yang hanya mengenakan kolor itu, berbeda dengan Ummi Nisa yang menelan ludahnya ketika melihat tonjolan besar di balik kolor milik Lukas. Ummi Nisa menaksir bahwa setidaknya kontol Lukas dua kali lebih besar dari milik suaminya. Gede banget, gumamnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxMP73Jicl
"Ummi Nisa gantian dong, masa truth terus!" ucap Ferdinand membuyarkan imajinasi Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkGQrLQK9C
"Iya nih, gaseru!" sahut Lukas, Daniel, dan Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2TDeQcTCe
"Eh, engg- engga ah," ucap Ummi Nisa berusaha menolak. Ia takut anak-anak remaja ini menyuruhnya aneh-aneh.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MnYrmGR3q
'Ayolah Ummi, itung-itung ngehibur aku," ucap Alex memaksa, tangannya menyentuh lembut tangan Ummi Nisa. "Pilih dare aja Ummi, kita semua udah pilih dare lho."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlFxkf9Pb3
Ummi Nisa mengingat Alex yang baru kehilangan ibunya, dan ia tak tega untuk menolak permintaan Alex. Akhirnya, ia luluh dan menerima tantangan dari keempat remaja itu. "Oke, Ummi pilih dare," ucap Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvIS28YmjU
"Aku challenge Ummi Nisa buat pake alat ini selama 15 menit," ucap Lukas tersenyum jahil, ia mengeluarkan sebuah vibrator berwarna pink dari kantongnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMVVrFh1qj
Ummi Nisa yang berasal dari desa tak tau apa itu vibrator, dengan polosnya ia bertanya apa fungsi alat itu, "Itu alat buat apa?" tanyanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9p5d3b1SR7
"Ini alat pijat Ummi, keluaran terbaru jadi bentuknya kecil kayak gini, ada remotenya juga" ucap Lukas. "Khasiat kesehatannya banyak banget lho."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbOLbsKDdt
"Oalah, keren banget bisa sekecil itu alatnya, biasanya agak gede," Ummi Nisa berdecak kagum melihat kecanggihan teknologi zaman sekarang. "Itu dipake dimana terus?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfoYehP3L7D
"Dipake di seluruh badan bisa Ummi, kayak gini lho contohnya," ucap Lukas sambil mendekat ke Ummi Nisa. Ia lalu menyalakan vibrator itu dan menempelkannya di bahu depan sang Ummahat, hanya beberapa senti dari buah dadanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMi9BjnOvF3
"Ahh," Ummi Nisa tak sengaja mendesah. Ia tak menyangka getaran dari vibrator itu seenak ini. Obat perangsang yang diminum Ummi Nisa tadi siang kini menunjukkan efeknya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirzf80quUL
Lukas yang melihat respon positif dari Ummi Nisa perlahan menurunkan vibrator itu ke payudara Ummi Nisa, membuat akhwat berjilbab lebar itu makin keras desahannya, "Lu-Lukas, berhenti nakk, u-udahh, ouhh, G-geliii, ouhh,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8TIsXHhWe
Namun Lukas bergeming dan malah menaikkan volume getaran vibrator itu, ia menempelkan vibrator itu tepat di putin Ummi Nisa yang sensitif.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVG9s2MJUr6
"Ouhhh, pleasee Lukass, geliii, ouhhhhhh," Tubuh Ummi Nisa bergetar-getar, kakinya menegang dan merapat seakan menahan pipis.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZ2gAPuGl2
Lukas tersenyum lebar melihat Ummi Nisa yang kelojotan seperti ikan. Kalau terus begini, sebentar lagi Ummi Nisa pasti akan orgasme hanya dari rangsangan di toketnya saja.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWIZBDa6jW
Alex, Daniel dan Ferdinand hingga memegangi tubuh sang Ummahat itu agar tak meronta-ronta walaupun Ummi Nisa tak menunjukkan perlawanan dan justru menikmati 'alat pijat' itu. Kakinya yang terbalut kaus kaki cream itu hingga berjinjit-jinjit saking enaknya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEaoezRFud
"Ouhhhh, Ouhhh," hanya desahan yang keluar dari mulut suci Ummi Nisa sekarang. Kepalanya sudah bersandar di tubuh Alex yang ada dibelakangnya, matanya merem melek menikmati.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrUsIIc5Rd
Allahuakbar, Allahuakbar.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVxCRG2HIO
Dari masjid dekat sekolah terdengar suara adzan maghrib sayup berkumandang.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXmIZl22Je
Mendengar hal itu, Ummi Nisa langsung sadar dan bangkit dari tempat duduknya, "E-Em, u-udah selesai ya mainnya, Ummi shalat dulu," ucap Ummi Nisa, wajahnya merah padam karena malu. Ia langsung permisi untuk pergi ke kamar mandi.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRzegX1HnV
Di kamar mandi, Ummi Nisa mencopot celana dalamnya. Ia melihat ada bercak lengket basah yang membasahi tak hanya celana dalamnya tapi juga tembus hingga ke gamisnya. Ummi Nisa tak percaya kalau ia orgasme tetapi celana dalamnya yang basah membuatnya ragu. Daripada terjebak dalam hal syubhat begini, Ummi Nisa lalu memutuskan untuk mandi wajib.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUw2EcWtLNI
Sekitar sepuluh menit kemudian, Ummi Nisa keluar dari kamar mandi hanya mengenakan mukena saja. Gamis dan dalamannya ia lepaskan karena takut telah tercemar dengan zat najis.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0V0qocGwn
"Hufht, terpaksa aku cuma pake mukena, salah aku sendiri juga kok bisa-bisanya terangsang sama alat pijat gitu lho," ucap Ummi Nisa pada dirinya sendiri.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5R31We3LK
Tubuh Ummi Nisa yang sudah montok nan seksi itu seperti dilipatgandakan kemontokannya ketika hanya ada kain tipis mukena yang membalut dirinya. Bokong gendutnya itu tercetak jelas dan bergoyang-goyang ketika ia berjalan, sedangkan pentilnya yang masih tegak karena terangsang nampak jelas menggoda untuk dipilin.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt50hR9SAZM
Ketika Ummi Nisa masuk kembali ke ruang ekskul untungnya Lukas dan teman-temannya sudah memakai seragam mereka kembali.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9ko3UuiRI
"Ummi Nisa cantik banget pake mukena kayak gini," ucap Alex ketika Ummi Nisa menggelar sajadahnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnQq9ag11Q
"Bisa aja kamu gombalnya Lex," ucap Ummi Nisa tersenyum.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZexAbjlNs
"Beneran Ummi keliatan tambah cantik, seksi, montok deh," lanjut Alex. "Terus aku juga suka suara merdunya Ummi pas ngomong bahasa arab."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGhn59S5HP
"Ngomong bahasa arab gimana maksudnya?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvTNM7pV1N
"Itu lho pas Ummi gerak gini—Alex menirukan gerakan takbiratul ihram—pas awal sholat," ucap Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvl3bK8x1W
"Oalah, takbir toh,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzYONdWTsR
"Iya Ummi,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4Tw3fniGw
Ummi Nisa tertawa melihat Alex sepolos itu, "Emang kenapa Lex? kamu mau masuk islam," ucapnya sambil tertawa kecil.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMX3DHmp68
"Aku mau masuk Islam kalau ustazah cantik kayak Ummi Nisa yang ngajarin aku," ucap Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yv3S4pD34
'Tuh kan gombal lagi kamu, ihh dasar,"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡty9XG5XssU
Ummi Nisa awalnya hendak mengusir Alex yang terus menggombali dirinya dan membuat sholat maghribnya tertunda itu, tapi tiba-tiba ia mengingat sebuah hadits yang mengatakan bahwa orang yang bisa mengajak orang lain untuk mendapat hidayah akan mendapatkan pahala sangat besar.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2WQzrxTrW
"Alex serius tertarik sama agama islam?" tanya Ummi Nisa memastikan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UOzL5kJnl
"Iya, serius Ummi. Yang lain juga lho," ucap Alex sambil menunjuk ketiga temannya. "Kita udah bicarain ini soalnya liat Ummi praktekkin shalat adem gitu liatnya."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUWVxamiB6
Masyaallah, ternyata aku dan Abi dapat kerja disini bukan hanya karena doa kami dulu, tapi mungkin juga sebagai jalan hidayah buat Alex dan teman-temannya, ucap Ummi Nisa dalam hatinya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Gu7rpyuei
"Nanti Ummi sholat terus aku rekam gitu, buat kita belajar sholat."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRtOcqU7iM
"Masa harus direkam?" ucap Ummi Nisa ragu, apalagi dibalik mukenanya ini tubuhnya telanjang bulat tak mengenakan apapun.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUMNBqVETd
"Iya Ummi, kan buat kita belajar, masa ga boleh?" sahut Lukas meyakinkan Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLosobNnlBO
Ummi Nisa diam sejenak. Keempat anak ini sedang antusias untuk belajar islam, kalau ia tolak nanti malah mereka akan malas dan niat mereka akan pupus untuk masuk ke dalam islam. Akhirnya, atas niat dakwah Ummi Nisa menyetujui permintaan Alex. ""Emm, yaudah deh, tapi kalian belajar yang serius ya."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOH8clKCNB3
"Siap Ummi," ucap keempat remaja itu serempak. Kontol berkulup mereka semua sudah mengacung tegak.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBqKlCn6Bt
Ummi Nisa lalu hendak mengucapkan takbiratul ihram tapi Alex memotongnya, "Eh, bentar Ummi."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecp0wNxKng
"Kenapa Lex? Ummi kamu potong terus lho dari tadi mau sholat," ucap Ummi Nisa sambil berkacak pinggang, lama-lama ia sebal dengan anak tengil itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCBlC6re3V
"Ummi lupa pake alat pijat ini lho," ucap Alex sambil menunjuk vibrator di tangannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDU96ixwkf4
"Kan Ummi mau sholat, nanti aja ya?" ucap Ummi Nisa menolak.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1pkPMLc4m
"Kan tadi baru 5 menit Ummi, janjinya 15 menit lho," sanggah Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LD8VDXoAZ
"Iya Ummi, Ummi kan Ustadzah masa Ustadzah mengingkari janji sih."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLROrfuQgSU
Ummi Nisa menggeleng-geleng, "Huft, kalian itu emang pinter argumen ya?" ucap Ummi Nisa menyerah. "Yaudah, Ummi pake dimana itu?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfAyeHspsB
"Di memeknya Ummi dong, hehe." ucap Alex sambil menyingkap bawahan mukena Ummi Nisa, hingga kakinya yang mulus putih itu terlihat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0cN06sE8u
"Alex jangan ga sopan gitu yaa!" ucap Ummi Nisa terkejut sampai-sampai mendorong Alex.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlg7O4bQ3un
"Bukan gitu Ummi, ini tuh alat pijat kesehatan multifungsi," ucap Alex menjelaskan. "Terutama buat kesehatan reproduksi wanita
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOg7Zkcy9VA
Ummi Nisa masih tak percaya tetapi setelah terus didebat Alex akhirnya ia setuju untuk mengikuti kemauan Alex, tapi ia ingin dirinya sendiri yang memakai alat pijat itu. Alex membolehkannya, lalu Ummi Nisa pergi ke kamar mandi sebentar untuk memasang 'alat pijat' itu. Tak sampai satu menit, Ummi Nisa udah
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmc2zxb7sO
"Udah Ummi pake beneran kan?"
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlsyS2JxuK
"Udah," ucap Ummi Nisa. "Tapi kok kayak ngeganjel gini ya?" tanyanya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdXSqKNJpX
"Mungkin salah pasang Ummi, coba sini aku liat," ucap Daniel sambil mendekat ke arah Ummi.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMClZlzNhDB
"Hush, modus aja kalian itu," ucap Ummi Nisa, ia melirik jam dinding yang menunjukkan hampir jam tujuh malam. "Udah ah, jangan ganggu Ummi lagi, ini udah mau isya' lho malahan."
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOjqYEvQfG
"Hehehe," Daniel hanya tertawa lalu kembali duduk di kursinya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7bWGo27Of
Ummi Nisa lalu membenarkan sajadahnya yang kusut sedikit lalu bertakbir, "Allahuakbar." Ummi Nisa mengangkat kedua tangannya lalu menurunkannya lagi dan bersedekap di toketnya itu. “Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallahi bukrotaw-wa ashila…”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWgYcnldN0
Ummi Nisa membaca doa iftitah dengan lancar walaupun vibrator yang menempel di memeknya itu membuatnya merasa agak tak nyaman. Alex mengambil hpnya untuk merekam Ummi Nisa shalat, sengaja ia belum menyalakan getaran vibratornya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54k2who1nb
Baru saat Ummi Nisa membaca surat Al Fatihah, Alex menyalakan vibratornya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33YQFTLPOk
Drrrt, Drrrt.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPw8vAnRBW
“ar-raḫmânir-raḫîm.... mâliki yau-Ouhhh," Ummi Nisa tersentak kaget saat tiba-tiba vibrator di memeknya bergetar, tapi ia tetap melanjutkan bacaannya. “mâliki yaumid-dîn… nggghh, iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în….ihdinash-shirâthal-mustaqîm, ouhh, shhh…”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpitppUlSwT
Getaran yang kecil pada vibrator memeknya itu tak menghalangi Ummi Nisa untuk fokus membaca surat Al Fatihah walaupun kadang ada satu-dua desahan yang terselip di mulutnya. Namun, ketika sang Ummahat itu mulai membaca surat Al Humazah, bacaannya menjadi makin tak karuan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ymNH1nBXH
"wailul likulli humazatthh ouhhhh, nghhhhh," tubuh Ummi Nisa bergetar menahan geli yang menjalar dari memeknya. "W-wailul likulli humazatil lumaza… ouhhhh… nghhhh, al-alladzi jama‘a mâlaw wa ‘addadah…”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWaEGOWo0P
“Suaranya Ummi merdu banget,” ucap Alex, ia memutar ke belakang Ummi Nisa dan memfokuskan kameranya ke bokong yang hanya terbalut kain mukena tipis.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZIx4UnNYK
“Iya nih, aku suka suaranya Ummi,” ucap Lukas.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkAfdRLxik
Plak!
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIc5Ezt85sR
Lukas menampar bokong Ummi Nisa hingga sang Ummahat itu hampir terjatuh terdorong kedepan. Ummi Nisa tak merespon sama sekali kejahilan dari geng remaja itu, tubuhnya sudah terlalu sensitif dan tamparan di bokongnya itu menambah kenikmatan yang sedang ia alami.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMk41TK0o6g
“All-Allahuakbar…” Ummi Nisa rukuk. Mulutnya terasa berat sekali untuk melafalkan doa sholat, hanya desahan yang bisa ia keluarkan dari mulutnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweHOiaNMov
“Eummmhh, nghhhh, ouhhhhh, ouhhhhh,”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR531kD6ueK
Sementara Ummi Nisa menjalankan gerakan rakaat pertama shalat maghribnya, Alex dan teman-temannya mulai mencopot kembali celana dan kolor mereka. Mereka lalu berdiri di depan sajadah Ummi Nisa sewaktu ia sujud, menyimbolkan bahwa istri sholihah itu tak lama lagi akan menyembah kontol mereka.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSo79DZszJc
Sewaktu Ummi Nisa bangun dari sujudnya untuk berdiri ke rakaat kedua, hal pertama yang ia lihat adalah empat kontol besar, berurat dan berkulup yang berjejer di hadapannya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeDoSMBEcE
“Aku naikin volume getarannya ya Ummi,” ucap Alex sambil menekan tombol remote vibratornya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL92ujaxN2y
“Ummi kan Ustadzah harusnya kalau segini masih bisa khusyuk sholatnya,” ucap Daniel meledek.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcAxnkFlFU
Ummi Nisa menggigit bibirnya kuat-kuat, berusaha menahan agar desahan tak keluar lagi dari muluntya. Namun usahanya itu percuma, desahan demi desahan akhirnya keluar lagi dari mulutnya itu menggantikan bacaan sholatnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYmoC15b0E
Alex, Daniel, Lukas dan Ferdinand mulai mengocok kontol mereka. Keringat mulai bercucuran dan membasahi mukena Ummi Nisa, membuat mukena yang dipakainya itu menempel erat di tubuh moleknya, desahannya bertambah keras seiring bertambah lamanya ia shalat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrg0QCwl6S
Keempat remaja kafir di hadapan Ummi Nisa itu belum pernah merasakan kontol mereka ereksi sekeras ini, bokep ataupun lonte highclass manapun kalah oleh pemandangan audio visual seorang Ummahat sholihah yang sedang mendesah-desah saat shalat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8pkyn20lyq
“Eughhhh,” keempat remaja itu mengerang hebat saat merasakan orgasme mereka makin dekat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kebBHuCyN
Crot! Crot! Crot!
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBPGWlHI4k
Cairan putih hangat muncrat keluar dari keempat kontol itu dan tumpah berjatuhan di sajadah yang akan dipakai sujud Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYyL0XCaQv
"Sa-sami Allahu liman hamidah..." Ummi Nisa i'tidal tapi ia berhenti agak lama. Tempat sujudnya kini berlumur peju, ia ragu-ragu untuk sujud.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UTtuA4ES6
"Ayo Ummi, aku mau liat tatacara shalat lho.." ucap Ferdinand yang kontolnya masih memuncratkan sisa-sisa pejunya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3ZKCxpOCg
Gapapa Nisa, betul kata Ferdinand. Niatmu kan ngajarin shalat, gausah ragu, ucap setan syahwat yang telah menguasai diri Ummi Nisa.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUUV30Dl3h
Akhirnya, tanpa ragu Ummi Nisa langsung bersujud di sajadah penuh pejunya itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSttrl9Zub
“Eumhhh, eumhhh, ouhhh,”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hK5N7JKqA
Sambil melafalkan bacaan sholat, Ummi Nisa sesekali mengulum bibirnya membuat peju kafir itu sedikit tertelan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExszXD48tS
Ketika Ummi Nisa duduk diantara dua sujud, mukanya belepotan oleh peju kafir itu. Beberapa tetes peju itu bahkan meleleh ke mukenanya. Aroma peju yang ia cium membuat birahinya makin meninggi. Ummi Nisa lalu sujud lagi, dan mukanya kembali menempel ke peju di sajadahnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4rvGT6vAD
“Ouhhhh, ouhhhhhh,” Ummi Nisa melonglong layaknya anjing yang sedang birahi. Lidahnya yang menjulur-julur waktu sujud itu membuat banyak peju menempel di lidahnya lalu ia telan.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5qzejeeHn
Alex dan teman-temannya sangat amat puas melihat Ummi Nisa mencium dan bahkan menelan peju mereka yang menempel di sajadah itu.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMoqm5N5qD
“Aku naikin sampe maksimal ya Ummi,” ucap Alex sambil menaikkan volume getaran vibrator ke yang paling tinggi.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf98JxgwiLf
DRRRTTT, DRRRTTT.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTb7MPymAq
Ummi Nisa bangkit dari sujudnya dan duduk tasyahud awal.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnUgrHxWLj
“Ouhhh, nghh, shhh, ouhhh, ouhhhh,” Sudah tak terdengar lagi sepatah kata bacaan doa dari mulut Ummi Nisa. Getaran vibrator itu sudah menguasainya, membuatnya tak bisa berpikir jernih. Yang ada di otaknya hanya kontol Alex, Daniel, Lukas dan Ferdinand.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxtly8DYaa
Hampir lima menit Ummi Nisa habiskan di posisi duduk tasyahud awal itu, kedua kakinya ia rapatkan erat-erat menikmati getaran vibrator yang menyebarkan kenikmatan ke seluruh tubuhnya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklJJXXOt3b
“Ummi sholat apaan itu, kok malah desah terus? hahaha,” ledek Daniel yang membuat Ummi Nisa sadar. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada keempat remaja itu tatacara sholat yang benar, bukan untuk menyuguhkan desahan merdunya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmZs9lZGZu
Akhirnya dengan perlahan-lahan dan kaki yang bergemetar, Ummi Nisa bangkit untuk melaksanakan rakaat ketiga. Tapi baru saja ia hendak takbir, tubuhnya bergetar hebat.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDSAd4ljcK
“Allahuak-OUHHHH,”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTT24y90HQS
Cuurr! Currr!
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSAAarevPb
Ummi Nisa jatuh dengan lututnya menekan lantai, bersimpuh di atas sajadahnya. “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh h h h h...” Cairan pipis keluar dari memek tembem sang Ummahat itu membanjiri sajadahnya bercampur dengan peju yang mulai mengering tadi. Mulut Ummi Nisa menganga dengan kepalanya mendongak tapi jeritannya sudah tak terdengar. Matanya membeliak merasakan puncak kenikmatan yang melandanya. Memeknya berkedut-kedut menyebarkan kenikmatan syahwat ke syaraf-syaraf di sekujur tubuhnya. Tangannya bahkan meremas-remas toketnya sendiri.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYmEkozvTb
Ummi Nisa sudah lupa diri dan tenggelam dalam syahwat birahi yang memabukkan. Tangannya menyelinap masuk ke dalam mukenanya yang sudah basah kuyup itu dan mengobel memeknya sendiri.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WiJA9Pbv9
“Ouhhhhhh, Ouhhhh, A-Alexxxxxx, nghhhhh kontolmu nakkkkk,”
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IMz7N6BpR
Ummi Nisa orgasme lagi dan lagi. Untuk pertama kali dalam seumur hidupnya ia mengalami multi orgasme, bukan karena suaminya namun karena kelicikan empat remaja kafir yang berhasil mengelabui dirinya.
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7CbSg5Mkz
***
Bagi yang mau membeli karya MirzaAli yang lainnya silahkan hubungi telegram : @mirzaali1 atau join Channel : https://t.me/+7mjZFt-x1UAzZThl
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvar3s5WPY5
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSx1hOGloFO
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZc5m4dqqTP
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJN67jx3Kp
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8HiiF8RuO
7270Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVy7TaHy36s
