“Nghhhh, shhhhg, nghhhh,”4904Please respect copyright.PENANAdmca7HcdGL
4904Please respect copyright.PENANAC8ujBtpb10
Ummi Nisa terengah-engah kehabisan nafas. Vibrator di memeknya masih bergetar-getar merangsang memeknya yang begitu sensitif. Matanya sayu menatap keempat remaja itu yang kontolnya masih ereksi keras padahal sudah memuntahkan spermanya.
4904Please respect copyright.PENANAa4gePA4llc
“Alexxx. . .” ucap Ummi Nisa lirih. Suaranya habis ia pakai mendesah-desah tadi. “Berhentiin ini alat pija- nghhhh, alat pijatnya,”
4904Please respect copyright.PENANA5QTwGmzMRP
“Oh, iya Ummi maaf hehe,” ucap Alex lalu mematikan vibrator itu.
4904Please respect copyright.PENANAxkaCa4gB6Z
Ummi Nisa hampir jatuh ke belakang kalau punggungnya tidak di sangga oleh Lukas, “Hati-hati Ummi,” ucapnya.
4904Please respect copyright.PENANAwhiHtcucHs
“Ma-makasih Lukas, Ummi lemes,” ucap Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAlwjndK3CnT
Lukas bukan hanya menyangga tubuh Ummi Nisa, tapi tangannya ikut nakal meremas toket istri soleha itu, yang sekarang hanya dibalut mukena tipis yang telah basah.
4904Please respect copyright.PENANAJQdKwnkiLZ
“Mhhh, mmhhhh,”
4904Please respect copyright.PENANA5VavmjGlS1
Ummi Nisa mendesah tapi tak memberhentikan Lukas, ia terlalu lemas dan tak punya tenaga. Ia juga sebenarnya menikmati rangsangan yang diberikan Lukas. Sementara itu Daniel pergi ke luar ruang ekskul untuk mengambil segelas air putih untuk diberikan ke Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAeyuNWOYNIU
“Ini Ummi, air putih,” ucap Daniel sambil memberikan segelas air putih. Ketika Ummi Nisa menoleh ke samping, kontol Daniel tak sengaja menempel di pipinya.
4904Please respect copyright.PENANA8pAez4hHwv
“Ah, m-maaf Dan,” Ummi Nisa reflek menjauhkan wajahnya. Tangannya mengambil gelas itu dari Daniel dan meminumnya.
4904Please respect copyright.PENANAeCDmdJ3p1G
Glek, glek, glek. Hanya dalam hitungan detik air dalam gelas itu habis.
4904Please respect copyright.PENANAcIqWcddyXY
“Gapapa Ummi, dielus-elus juga gapapa kontolku ini,” ucap Daniel setelah Ummi selesai minum.
4904Please respect copyright.PENANA5eiQCEMfK0
Ummi Nisa tak menjawab, begitu memeknya tak berkedut lagi, ia jadi sadar dan bisa berpikir jernih kembali. Dalam hatinya Ummi Nisa sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri, ia merasa gagal sebagai seorang istri dan Ustadzah karena melakukan hal mesum seperti itu, apalagi pada saat sholat. Meski kejahilan Alex dan teman-temannya sudah kelewatan bahkan bisa dianggap pelecehan, Ummi Nisa tak sepenuhnya menyalahkan keempat remaja itu, karena dari awal ia yang menyetujui sholat menggunakan alat pijat itu.
4904Please respect copyright.PENANANA6MJKps5H
“Allahuakbar, Allahuakbar..“
4904Please respect copyright.PENANAlJ3gaaE8VC
Kumandang adzan isya’ sayup-sayup terdengar dari luar membuyarkan lamunan Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANA9gSPVnXxeo
“Astaghfirullah!” Ummi Nisa menjerit kaget.
4904Please respect copyright.PENANAsXsrZu98rW
“Kenapa Ummi?” tanya Alex heran.
4904Please respect copyright.PENANAUYlZ46bY2V
“Ummi belum sholat Maghrib…“ sesal Ummi Nisa, untuk pertama kali dalam seumur hidupnya, ia melewatkan sholat wajib bukan karena 'azimah.
4904Please respect copyright.PENANA3RtOrP2uhe
“Katanya dalam Islam niat aja dapat pahala, Ummi kan tadi udah niat sholat sekaligus ngajarin kami mengenal Islam,” ucap Lukas yang masih meremas toket Ummi Nisa dari belakang. "Mungkin aja udah keterima sholatnya, lagian kata Ummi kan Allah maha pengampun"
4904Please respect copyright.PENANAfkXccZmJYz
“Iya mungkin, Wallahu A'lam" balas Ummi Nisa, sebagai seorang Ustadzah tentu ia paham kalau yang dilakukannya tadi adalah dosa besar, namun dirinya berusaha menyangkal dengan berprasangka baik. Ummi Nisa menyadari sebenarnya sejak sujud di sajadah yang berlumur peju itu sholatnya sudah batal, tapi ia malah tetap melanjutkannya sambil terus-menerus menerima pelecehan verbal dari Alex dan teman-temannya.
4904Please respect copyright.PENANAk5MivhYpJa
“Dasar Khairunissa Amalia kamu Ustazah Binal, Ummahat jalang, Istri pezinah,” Ummi Nisa mengutuk dirinya dalam hati karena tergoda melakukan dosa ini.
4904Please respect copyright.PENANAu4bwtUQjXa
“Lukas bantuin Ummi berdiri bisa?” tanya Ummi Nisa memohon.
4904Please respect copyright.PENANAdzdejvOHUn
“Bisa Ummi,” jawab Lukas.
4904Please respect copyright.PENANA3aHd5AOSSq
Lukas lalu membantu Ummi Nisa berdiri dan memapahnya ke toilet. Di dalam ruangan ekskul pecinta alam itu Daniel, Alex dan Ferdinand tersenyum licik.
4904Please respect copyright.PENANAvK5sRk1cvT
“Lu udah masukin obat perangsang di airnya tadi kan?” tanya Alex.
4904Please respect copyright.PENANAvKayigEdoC
“Udah, aman.” jawab Daniel meyakinkan mereka.
4904Please respect copyright.PENANA7UE12KVoP7
“Rencana kita bakal sukses sebentar lagi,” ucap Ferdinand.
4904Please respect copyright.PENANADkoepnIZ8O
Di kamar mandi, Ummi Nisa mandi wajib. Selain karena perintah agama, ia tak ingin suaminya mencium dirinya yang penuh keringat dan bau sperma. Takut suaminya marah.
4904Please respect copyright.PENANAjeqWEGWc3k
Sewaktu membilas wajahnya, Ummi Nisa menghirup aroma sisa sperma yang masih menempel di wajahnya, entah kenapa aroma tersebut malah membuat birahinya meninggi kembali. Ummi Nisa mencolek sperma yang ada di pipinya lalu ia dekatkan ke mulutnya, semakin dekat bau itu semakin menguasai dirinya, lalu . . .
4904Please respect copyright.PENANApsXR9mcZI9
Sluuurp, sluuuurp.
4904Please respect copyright.PENANA6fs7k3HBgy
“Mmhhh, mmmhh,” Ummi Nisa seakan lupa diri kembali menjilati sperma keempat remaja kafir itu yang bercampur jadi satu di jarinya. Begitu jari-jarinya itu bersih, ia colek lagi sperma yang menempel di wajahnya dan ia jilati lagi. Begitu terus hingga mukanya bersih dari sperma.
4904Please respect copyright.PENANAj6pYdyw279
“Nghhhh, kok aku jadi beginiii, Astaghfirullahal 'adziim ampuni hamba ya Allah," keluh Ummi Nisa pada dirinya sendiri sembari memohon ampun. Tubuhnya akhir-akhir ini selalu bereaksi tiap dijahili Alex dan kawan-kawannya. Ia seperti kehilangan kendali atas tubuhnya dan membiarkan syahwatnya yang bermain.
4904Please respect copyright.PENANAWNKOpEAUu7
Begitu selesai mandi wajib, Ummi Nisa lalu memakai kembali gamis dan hijabnya yang tadi ia lepas sewaktu mau shalat maghrib. Memang masih tersisa noda basah di bagian selangkangan tapi setidaknya tak terlalu mencolok dan baunya tak menyengat. Ummi Nisa memutuskan untuk shalat isya’ di rumah saja, takut terlalu malam dan tambah dicari suaminya nanti.
4904Please respect copyright.PENANAWH91ZQ1Ux3
Sesuai janji, keempat remaja itu mengantar pulang Ummi Nisa menggunakan mobil Alex. Dalam perjalanan Alex, Daniel, Ferdinand, dan Lukas berulang kali minta maaf ke Ummi Nisa atas candaan yang keterlaluan tadi, tapi Ummi Nisa hanya menanggapi dengan ketus.
4904Please respect copyright.PENANApRXPqQOYvq
Ummi Nisa tak marah kepada keempat remaja itu, tetapi ia merasa ketika dirinya terlalu dekat dengan mereka ia pasti kehilangan kontrol atas nafsu birahinya. Dengan menjaga jarak begini, ia berharap bisa mengontrol syahwat yang menggebu-gebu dalam dirinya itu.
4904Please respect copyright.PENANAkXKzsAVOdO
Melihat Ummi Nisa yang bersikap ketus itu, Alex pun kembali memainkan siasatnya lagi, ia mengaku bersalah kepada Ummi Nisa. Alex beralasan hanya penasaran sefokus apa orang Islam saat sedang sholat, dengan mulut manisnya ia meminta Ummi Nisa menganggap yang dilakukannya tadi bagian dari dakwah agar dirinya, Daniel, Ferdinand, dan Lukas bisa mengenal Islam.
4904Please respect copyright.PENANAJi5p7KsSdh
“Maafin kami ya Ummi, kami cuma penasaran soal agama Islam aja,” ucap Alex dengan nada bersedih yang ia buat-buat. “Jadi kami gatau mana yang dibolehin sama mana yang dilarang.”
4904Please respect copyright.PENANAYXA5nZFLxN
Mendengar penjelasan Alex, membuat Ummi Nisa merasa bersalah bersikap ketus kepada mereka. Ia merasa perkataan Alex itu ada benarnya. Mereka kan baru belajar agama islam, jadi tidak mungkin mereka sudah tau mana yang benar dan mana yang salah. Justru jadi tugas dirinya lah seorang Ummahat untuk mengajari mereka.
4904Please respect copyright.PENANAKjVGbFjpfq
“Ummi ga marah kok Lex, cuma capek aja tadi,” ucap Ummi Nisa tersenyum. Ia mengangkat tangannya dan mengelus-elus bahu Alex yang keliatan sedih.
4904Please respect copyright.PENANAPiWfPQsNjS
Melihat Ummi yang terhasut oleh perkataan Alex, dengan cepat Daniel menggunakan kesempatan ini untuk menanamkan pemikiran yang lebih radikal ke otak Ummi Nisa. Daniel mengibaratkan hal yang Ummi Nisa tadi lakukan sebagai aksi nyata Ustadzah yang berdakwah menggunakan tubuhnya.
4904Please respect copyright.PENANAzbk80tXHFv
“Hmm, bener juga kamu sih Dan,” Ummi Nisa mengangguk-angguk. “Berdakwah memang harus mengerahkan seluruh hal yang kita punya.”
4904Please respect copyright.PENANAcKDG4Yz8uE
“Iya Ummi, aku juga baru denger sih akhir-akhir ini dari artikel gitu,”
4904Please respect copyright.PENANAxZXF99v92M
“Wah bagus itu, banyak baca-baca artikel islami,” Puji Ummi Nisa. “Ummi malah bisa belajar banyak dari kamu nanti.”
4904Please respect copyright.PENANAgL8Gociuqo
“Ah, engga Ummi, ini cuma masalah sepele doang,” ucap Daniel sungkan. “Ummi kan Ummahat, ilmunya udah banyak banget.”
4904Please respect copyright.PENANAZ9yj4NtyE8
Ummi Nisa pun teringat ceramah suaminya dulu bahwa mengajak orang untuk mengubah keyakinan itu tak bisa dengan paksaan. Mengajak orang menjadi mualaf dengan pelan dan ramah pun terkadang masih cukup sulit. Sesungguhnya yang memberikan hidayah atau petunjuk kepada seseorang adalah Allah. Apa yang kita kehendaki, belum tentu dikehendaki oleh Allah. Tetapi apa yang dikehendaki Allah, walaupun kita tak menghendaki bisa saja jalan terbaik untuk kita.
4904Please respect copyright.PENANAVkoPLiggvu
Alex dan teman-temannya itu adalah remaja yang lagi masa-masa puber sehingga wajar kalau nafsu birahi mereka tinggi. Tugasnya lah nanti sebagai Ummahat pendakwah untuk membimbing keempat remaja itu menyalurkan syahwat birahi mereka ke tempat yang halal dan dibolehkan.
4904Please respect copyright.PENANAvQvBYpao4b
Mobil Alex akhirnya tiba di halaman rumah Ummi Nisa. Alex dan teman-temannya tidak langsung pulang setelah mengantar sang Ummahat dan memilih berkunjung sebentar. Ummi Nisa masuk ke dalam rumah dahulu untuk berganti pakaian dan shalat isya’ di kama sementara Alex dan teman-temannya menunggu di teras rumah. Tanpa berganti pakaian Ummi Nisa menghampiri empat tamu kecilnya di teras rumah untuk menemani mengobrol.
4904Please respect copyright.PENANACiSKTqHBiN
“Ummi tadi pas shalat seksi banget lho tubuhnya,” ucap Alex menggoda Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAuWdGz0tugZ
“Ih apaan sih kamu Lex, Ummi udah tua gini juga,” balas Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANA6h8KljDEO5
“Ummi waktu shalat itu jilatin peju kita kan? ngaku!” ucap Daniel tertawa.
4904Please respect copyright.PENANATYqtAfRA1z
“Iih, enggak ya” Ummi Nisa mencoba mengelak, ia malu mengingat dirinya yang rakus menjilati peju keempat remaja kafir itu di toilet sekolah. Untungnya mereka berempat tidak tau soal hal itu dan hanya tau waktu bibir mungilnya ‘tidak sengaja’ mencium peju mereka yang menempel saat sujud di sajadah.
4904Please respect copyright.PENANA2f1lh96lNE
“Ngaku aja Ummi, peju kita enak kan rasanya,”
4904Please respect copyright.PENANAti8Whg7D4x
“Apaan sihlh kalian,” wajah Ummi Nisa memerah karena terus diledek oleh keempat remaja itu. “Kalau pun kejilat itu gak sengaja soalnya kan pas itu bibir Ummi lagi baca doa sujud, habisnya kalian banyak banget muncratnya di sajadah Ummi.”
4904Please respect copyright.PENANAsP2NYrKgiL
Ustadz Malik malam itu baru berjalan pulang sehabis mengimami sholat isya’ di masjid, dari jauh ia melihat ada sebuah mobil yang terparkir di di depan rumahnya. Ia penasaran siapa tamu yang berkunjung malam-malam begini, ia pun mengintip dari belakang mobil, nampak istrinya memakai mukena sedang duduk di teras bersama keempat anak ekskul pecinta alam.
4904Please respect copyright.PENANAbUXcka4jdn
Dari kejauhan Ustadz Malik mendengar celotehan dan candaan keempat remaja kafir itu menggoda istrinya. Ummi Nisa menanggapinya malu-malu, hingga Alex dengan jahil berhasil mencuri cium pipi istri solehanya itu. Ustadz Malik agak kaget melihatnya, sepintas terpercik rasa cemburunya, namun ia mencoba berhusnudzon 'mungkin itu cara Alex menyampaikan rasa sayang ke istrinya yang sudah dianggap sebagai pengganti Maminya yang telah tiada'. Meskipun ia memaklumi perbuatan Alex dan teman-temannya barusan, ia tetap harus menegur istrinya agar lebih tegas soal batas mahramnya.
4904Please respect copyright.PENANAFjkIB29G89
“Assalamualaikum,” Ustadz Malik mengucap salam. Ia melepas sandalnya dan masuk ke teras rumahnya.
4904Please respect copyright.PENANAOZ4ykBXLeB
“Waalaikumsalam,” ucap Ummi Nisa dan keempat anak ekskul pecinta alam itu. Mereka berlima segera mencium tangan Ustadz Malik bergantian.
4904Please respect copyright.PENANAP85mbBfg2T
“Ummi kemana aja tadi? Abi hubungi kok ga dijawab?” tanya Ustadz Malik kepada sang istri.
4904Please respect copyright.PENANA3dAlsMHcmn
“Kan tadi Ummi udah wa ke Abi kalo ada urusan sebentar di sekolah,” ucap Ummi Nisa beralasan.
4904Please respect copyright.PENANA4uMdumeyKD
“Sampe malam banget begini?” tanya Ustadz Malik curiga.
4904Please respect copyright.PENANAKiJRyCsmK2
Ummi Nisa menelan ludahnya. Ia kehabisan kata, tak mungkin juga ia bilang ke suaminya apa yang terjadi di sekolah tadi.
4904Please respect copyright.PENANA8niVNPggSa
"Maaf Pak Ustadz, kami tadi kan lihat Ummi Nisa shalat maghrib, terus kami tertarik buat mempelajari sholat gitu," ucap Alex menyahut agar Ustadz Malik tak mencurigai Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAaV8jeIXJRs
"Kalian berempat tertarik sama agama islam?" tanya Ustadz Malik yang langsung sumringah mendengar ucapan Alex.
4904Please respect copyright.PENANAwA66F6aPwQ
“Iya Ustadz,” jawab Alex. “Kami sering ngeliat Ummi Nisa shalat dan penasaran kok Ummi Nisa kelihatan tenang banget sewaktu shalat gitu.”
4904Please respect copyright.PENANAfPcfZUHj4H
“Wah, bagus kalo begitu, Ummi kenapa ga bilang dari tadi kalo lagi ngajarin mereka shalat?” tanya Ustadz Malik. “Kalo gitu kan Abi pasti izinin.”
4904Please respect copyright.PENANAD69TSByj38
“I-iya Abi, Ummi lupa hehehe,”
4904Please respect copyright.PENANA9QAnsUGAsV
“Oh iya, terimakasih ya kalian udah nganterin Ummi Nisa pulang, apalagi udah malem-malem gini,” ucap Ustadz Malik. “Bahaya wanita pulang malem-malem sendirian, untung ada kalian yang nganter.”
4904Please respect copyright.PENANA5hcanKMN8d
“Iya Ustadz, kita kesini sekalian silaturahmi juga,” ucap Alex. “Udah seminggu juga ga ketemu Pak Ustadz kan?”
4904Please respect copyright.PENANA9hZ1yd3KHK
“Iya sih,” ucap Ustadz Malik sambil duduk di kursi disamping istrinya. “Ustadz lagi renov latar rumah ini, makanya sibuk gabisa nemenin Ummi Nisa.”
4904Please respect copyright.PENANAgi7yHRtUYZ
“Kapan-kapan bisa kita bantu Pak Ustadz renovasi rumahnya,” sahut Lukas. “Nanti sekalian Pak Ustadz ngajarin kita agama islam.”
4904Please respect copyright.PENANA8KtVuF7zib
“Boleh, boleh kalau kalian ga keberatan,” jawab Ustadz Malik. “Ummi buatin teh buat kita berlima ya?” pinta Ustadz Malik kepada sang istri.
4904Please respect copyright.PENANAc7WCydpOEm
“Iya Bi,” Ummi Nisa langsung bangkit dan menjalankan perintah suaminya itu.
4904Please respect copyright.PENANAAE4JV7Fovl
Ustadz Malik lalu mengobrol bersama Alex dan kawan-kawannya. Setelah basa-basi membahas bagaimana aktivitas mereka di sekolah, Ustadz Malik lalu memulai mengajari mereka dasar-dasar agama islam. Keempat remaja pecinta alam itu mendengarkan dengan seksama.
4904Please respect copyright.PENANA8jmbgniK7H
Keempat remaja itu tentu tak benar-benar serius mendengarkan, mereka sebenarnya bosan mendengar ceramah dari Ustadz Malik. Mereka sengaja menunggu Ummi Nisa masuk ke dalam rumah selama beberapa saat baru kemudian Alex akan ikut masuk kedalam.
4904Please respect copyright.PENANAd9UXwv78mr
“Kamar mandinya di sebelah mana ya Pak Ustadz?” tanya Alex.
4904Please respect copyright.PENANAUmnkdq3vaD
“Masuk aja nanti ruang tamu masuk ke dalam lagi, di sebelahnya dapur,” jawab Ustadz Malik.
4904Please respect copyright.PENANA3UVvbltHLH
“Oalah, kalau begitu aku izin ke kamar mandi dulu ya Pak Ustadz,” ucap Alex
4904Please respect copyright.PENANAEhADCqgysz
“Iya, silahkan.”
4904Please respect copyright.PENANAxI1JbLCke9
Daniel, Lukas dan Ferdinand lalu lanjut bertanya soal agama islam kepada Ustadz Malik sementara Alex pergi ke dalam rumah, menyusul Ummi Nisa yang berada di dapur. Di dapur, Alex melihat Ummi Nisa yang tengah sibuk membuat teh untuk mereka berlima, ia berjalan mengendap-ngedap mencoba menjahili Ummi Nisa, dengan sengaja ia mendekap dada ummahat soleha itu dari belakang.
4904Please respect copyright.PENANA319DfEvpep
"Astaghfirullah!“ ucap Ummi Nisa kaget. Ia menengok kebelakang dan melihat Alex yang ternyata memeluknya. ”Alex bikin Ummi kaget aja."
4904Please respect copyright.PENANA325uJCvDF5
“Hehehe, aku kangen sama Ummi,” ucap Alex. Kedua tangannya mulai meremas-remas toket Ummi Nisa yang dibalut mukena.
4904Please respect copyright.PENANABcleKN54fR
“Kangen gimana? lha wong Ummi cuma ke dapur kok, nghh,” balas Ummi Nisa. Ia tak sengaja mendesah saat toketnya di remas oleh Alex. “Mmhhh, lepasin Ummi nak, janga kayak gini gabaik.”
4904Please respect copyright.PENANAkSpTGcVjyA
“Kok gak baik sih Ummi?” sanggah Alex. “Anggap aja Alex sekarang mau kenalan dulu sama Ustadzah cantiknya sebelum kenalan sama agamanya," lanjutnya sambil terus meremas lembut payudara Ummi Nisa membuat nafas sang Ummahat itu tak teratur menahan desahannya. "Bolehkan Ummi?"
4904Please respect copyright.PENANAVIyR7MQHEw
"I-iya, mmhhh, terserah kamu Lex," jawab Ummi Nisa pelan. Persepsi dakwahnya yang sudah melenceng jauh itu membuat istri soleha itu malah merelakan auratnya dinikmati tangan yang bukan milik suaminya. "Eeegghh, tapii teteknya Ummi jangan, ouhhh, di-diremes gini juga Lex.“
4904Please respect copyright.PENANAPzs9CPiOU9
"Biarin, habisnya Ummi bilangnya terserah," ucap Alex meledek sambil menarik putingnya Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAHZMf49LUFf
“Sa-sakit, ouhhh, Lexx, nghhh geliii,” lenguh Ummi Nisa saat Alex terus-terusan menarik dan memilin putingnya yang tercetak jelas dibalik mukenanya.
4904Please respect copyright.PENANAoV17senoqv
“Ummi kan sekarang sebagai Ustadzah yang lagi dakwah pake toketnya, masa ditanya jawabannya terserah gitu,” protes Alex. “Kayak ga ikhlas berdakwahnya.”
4904Please respect copyright.PENANA5vSKghgz26
Mendengar protes Alex yang melecehkan dirinya itu bukannya membuat Ummi Nisa marah, justru ia malah semakin bergairah sampai harus menggunakan tangannya untuk menutup mulut agar desahannya tak makin terdengar. Ummi Nisa mencoba berhusnudzon, ia meluruskan niatnya bahwa yang dilakukannya ini bagian dari dakwahnya sebagai Ustadzah. "Oouuhh….. terus Ummi harus gimana Lex?" tanya Ummi Nisa pelan.
4904Please respect copyright.PENANACixw2sI3Rq
“Ummi kan Ustadzah sementara Alex calon mualaf, jadi harus kenalan dulu Umm,.” ucap Alex sambil mengarahkan tangan Ummi Nisa ke gundukan selangkangan celananya. “Coba diremes pelan Ummi.”
4904Please respect copyright.PENANA9KcrqUQpwI
Mulut Ummi Nisa diam tak menjawab permintaan Alex itu, tapi tangannya yang mulai mengelus-elus kontol Alex dibalik celananya itu adalah jawaban tersendiri. Alex menyelinapkan tangannya ke dalam mukena Ummi Nisa, meremas-remas buah dadanya, sementara tangan yang satunya bergerilya menyingkap bawahan mukena sang Ummahat dan menyusuri kulit paha mulus Ummi Nisa, lalu naik ke atas ke rimbun pangkal selangkangan Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANApdGEgQvCNo
“Dikocok kontolku Ummi,” ucap Alex menyuruh Ummi Nisa. Tapi Ummi Nisa masih malu memegang apalagi mengocok kontol haram itu, apalagi kontol itu sangat besar. Akhirnya, ia hanya mengelus-elus kontol itu pelan.
4904Please respect copyright.PENANAkqcMq0RliM
“Mhhh,” Ummi Nisa mendesah kecil. Matanya merem melek dan tubuhnya bersandar ke dada bidang Alex.
4904Please respect copyright.PENANAvpithFeK8D
Alex mulai menciumi tengkuk Ummi Nisa hingga kepala sang Ustadzah itu mendongak geli. Hembusan nafas remaja kafir satu itu membuat jantung Ummi Nisa berdetak tak karuan. Alex mengarahkan bibirnya dari tengkuk leher Ummi Nisa itu perlahan ke pipi lalu mendekat ke bibir suci sang Ummahat, berusaha menciumnya.
4904Please respect copyright.PENANAQPfDtpNGpS
Namun di saat itu juga, terdengar suara Ustadz Malik dari luar, “Ummi? teh nya udah jadi belum?”
4904Please respect copyright.PENANAV6VVBfWo2n
Alex langsung menghentikan remasan tangannya di buah dada Ummi Nisa, begitu juga tangan Ummi Nisa yang berhenti mengelus-elus kontol Alex. Ummi Nisa menata nafasnya dan mencoba menjawab senormal mungkin. “B-bentar Bi..” jawab Ummi Nisa. “Ini udah jadi kok.”
4904Please respect copyright.PENANAxVmM1huN30
“Udah haus lho ini Daniel sama teman-temannya,” lanjut Ustadz Malik.
4904Please respect copyright.PENANAiUTxF8ZDLO
“Engga juga kok Ustadz,” terdengar juga jawaban Daniel.
4904Please respect copyright.PENANAwYmTU21c3D
Ummi Nisa lalu langsung berusaha melepaskan diri dari dekapan Alex. Dibenahinya mukenanya yang berantakan itu, sementara Alex masih menciumi tengkuk sang Ustazah dan berusaha meremas toketnya lagi.
4904Please respect copyright.PENANAd3O3d1Abj5
“N-nanti lagi ya Lex,” bisik Ummi Nisa membujuk Alex agar berhenti
Mendengar Ummi Nisa yang berjanji, Alex melepaskan dekapannya dari Ummi Nisa, “Janji lho Ummi, nanti lagi,” balas Alex sambil tersenyum.
4904Please respect copyright.PENANAQm28S7Wmyj
Ummi Nisa lalu menyuruh Alex untuk balik duluan sementara dirinya menyiapkan teh yang daritadi belum jadi karena terganggu oleh Alex itu. Alex kembali ke teras rumah dan duduk bersama dengan Ustadz Malik dan teman-temannya lagi.
4904Please respect copyright.PENANAwxVp0Y4201
“Lama banget ke kamar mandinya Lex?” tanya Ustadz Malik.
4904Please respect copyright.PENANABXcgOmnr06
“Ah iya Pak Ustadz, perutku sakit hehehe,” ucap Alex sambil mengelus-elus perutnya yang pura-pura mules.
4904Please respect copyright.PENANAmcjeT4oKXE
“Mungkin kamu salah makan itu Lex,” ucap Ustadz Malik tertawa. Ia sama sekali tak mencurigai Alex maupun istrinya.
4904Please respect copyright.PENANAeAx52mA5AN
Beberapa saat kemudian, Ummi Nisa membawa nampan berisi lima cangkir teh dan menyajikannya kepada sang suami dan empat orang tamu mereka. Alex yang kontolnya masih ngaceng dan belum dipuaskan oleh Ummi Nisa berniat jahil dan meremas bokong Ummi Nisa saat ia lewat di sampingnya hendak duduk di kursi.
4904Please respect copyright.PENANAn9ByxsJpce
“Ow,” Ummi Nisa setengah berteriak yang membuat Ustadz Malik dan tamu yang lain kaget.
4904Please respect copyright.PENANAmmpXhSsswg
“Kenapa Ummi?” tanya Ustadz Malik.
4904Please respect copyright.PENANA0A8SYpmi1h
“En-engga Bi, ini kesandung meja kaki Ummi,” ucap Ummi Nisa berbohong.
4904Please respect copyright.PENANA6NjSbcPA3T
“Oalah, hati-hati Ummi,”
4904Please respect copyright.PENANAs7eDGbrtwU
“I-iya Bi,”
4904Please respect copyright.PENANAkRdO4JQQHU
Ummi Nisa menatap garang ke hadapan Alex sementara yang ditatap hanya tersenyum nyengir. Mereka berenam lalu meminum teh itu sambil berbasa-basi sejenak kembali, membahas kantin sekolah.
4904Please respect copyright.PENANAu38DjZeA1Q
Baru sekitar lima menit kemudian ketika teh mereka tinggal setengah Ustadz Malik berdehem sejenak, “Ehm,”
4904Please respect copyright.PENANAiucgAtjggN
Ummi Nisa dan keempat tamu yang duduk disitu diam dan mendengarkan apa yang hendak diucapkan Ustadz Malik.
4904Please respect copyright.PENANAn6zMRtTHSI
“Kembali ke topik awal tadi, yang penting bagi orang awam untuk dipelajari itu menurut Ustadz adalah rukun islam dan rukun iman,” ucap Ustadz Malik. Ia lalu membahas panjang lebar tentang rukun islam dan rukun iman itu.
4904Please respect copyright.PENANAIkKet72oam
Pembahasan itu hanya berjalan sekitar lima belas menit, karena kalau terlalu lama pasti nanti Alex dan teman-temannya itu bosan dan juga ini sudah malam sementara mereka besok masih sekolah.
Keesokan harinya, Ummi Nisa masih menjaga lapak kantin sendirian. Ustadz Malik masih merenovasi latar rumah mereka yang pengerjaannya sedikit lagi akan selesai. Tentunya, Alex dan teman-temannya selalu membantu Ummi Nisa berjualan di kantin. Candaan mesum sudah biasa keluar dari mulut mereka berempat bahkan kadang-kadang Ummi Nisa membalas dengan candaan mesum juga.
4904Please respect copyright.PENANArL3UkEXNBb
“Kalian kalau nakalin Ummi terus nanti kuremet-remet penis kalian berempat!” ucap Ummi Nisa galak karena Alex dan teman-temannya terus-terusan menjahili Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAZl1ckJ1jlw
“Mau dong diremet-remet kontolku, sekalian dielus-elus juga Ummi,” balas Daniel yang langsung mendapat lemparan tutup kotak makanan dari Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANADxIFz4GMpu
Bukan hanya saling melempar candaan mesum, keempat remaja itu juga mulai menaikkan dosis obat perangsang ke dalam minuman Ummi Nisa sehingga otak dan tubuhnya akan terus meminta-minta untuk dipuaskan kontol besar yang tak dimiliki oleh suaminya itu.
4904Please respect copyright.PENANAJSzNsIV557
Kadang-kadang mereka berempat juga berkunjung ke rumah Ummi Nisa untuk bersilaturahmi membantu Ustadz Malik merenovasi latar rumahnya, tentunya setelah membantu mereka pergi ke belakang rumah untuk menjahili Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAIqlVqAzRE0
Baru hari senin, Ustadz Malik akhirnya datang kembali ke sekolah. Renovasi rumahnya telah selesai dan akhirnya ia bisa menemani kembali sang istri untuk berjualan di kantin sekolah. Selama seminggu tidak berdagang, Ustadz Malik memperhatikan kini sikap istrinya itu agak berubah. Ia merasa istrinya itu sudah agak keblablasan menanggapi candaan dari keempat remaja pecinta alam itu, sehingga Ustadz Malik menegur sang istri dan keempat remaja itu.
4904Please respect copyright.PENANAIxpIVZPo64
Namun, Ummi Nisa malah membela Alex dan teman-temannya, “Jangan dianggap terlalu serius Bi, mereka cuma bercanda doang dan gaada niat buruk,” ucap Ummi Nisa. “Lagipula mereka kan baru belajar islam jadi belum paham banyak.”
4904Please respect copyright.PENANAkigdKbz10H
Merasa mendapat pembelaan dari Ummi Nisa membuat Alex dan teman-temannya semakin berani menjamah tipis-tipis tubuh seksi Ummahat montok itu dengan dalih bercanda, bahkan mereka berani melakukannya di depan Ustadz Malik yang jadi suami sah Ustadzah itu. Beberapa kali keempat remaja kafir itu menggelendot manja ke tubuh Ummi Nisa, hanya sekedar untuk mencari kesempatan mencium pipi sampai ke pinggir bibir suci istri soleha itu.
4904Please respect copyright.PENANAUZcuRrH7Q3
Ustadz Malik yang melihat itu semua hanya terdiam, ia mengingat perkataan istrinya tadi bahwa mereka itu masih awam agama. Apalagi, dari cerita istrinya itu ia mendengar bahwa keempat remaja itu tak memiliki sosok ibu yang bisa mengayomi mereka sehingga mungkin wajar mereka bersikap manja kepada Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANA1gHXrSsTaa
Keempat remaja itu bergantian memanfaatkan kesibukan Ustadz Malik yang sedang melayani pembeli. Daniel dan Alex yang saat itu membantu Ustadz Malik di depan lapak sambil berjaga memastikan sang Ustadz itu tak menoleh kebelakang sementara Lukas dan Ferdinand mulai menjahili Ummi Nisa yang ada di belakang.
4904Please respect copyright.PENANAshPKVlBiTB
Lukas dan Ferdinand langsung memeluk tubuh Ummi Nisa dari samping kanan dan kiri, tangan mereka nakal menjelajahi tubuh montok Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAgBwyf9XeIQ
“Nghhh, kalian ngapainhhh,” bisik Ummi Nisa, tangannya reflek menutup mulutnya.
4904Please respect copyright.PENANAKPzqCNyB3w
“Kangen sama toketnya Ummi ini hehe,” bisik Lukas. Tangannya mulai membuka kancing gamis Ummi Nisa yang paling atas.
4904Please respect copyright.PENANAeJShk9Dthk
“Nghhh, ja-jangann dibukkaaa, mhhhhh, shhhh,” Ummi Nisa berusaha menyetop Lukas tapi remasan nakal tangan Lukas dan Ferdinand membuat tubuhnya serasa tak punya tenaga untuk menyetop mereka. Ummi Nisa tak tau bahwa itu adalah efek dari obat perangsang yang diminum olehnya tiap hari.
4904Please respect copyright.PENANANRUnWQJbT2
Ummi Nisa sampai menunduk-nunduk untuk menahan desahannya agar tak keluar dari mulutnya. Tubuhnya menggelinjang dan meliuk-liuk ke kanan dan kiri di serang rangsangan bertubi-tubi oleh Lukas dan Ferdinand. Ferdinand menyibak gamis Ummi Nisa keatas dan tangannya menyelinap masuk ke sebalik celana dalamnya. Di sentuhnya liang kewanitaan sang Ummahat itu yang becek basah.
4904Please respect copyright.PENANAmbP7MHjRNR
“Aku masukin jariku ke memek Ummi boleh?”tanya Ferdinand.
4904Please respect copyright.PENANASC16zkkgMR
“Nghhh, t-tersrahh kamuu, ouhhhh,” ucap Ummi Nisa asal-asalan. Pikirannya tak bisa jernih mecerna perkataan Ferdinand tadi.
4904Please respect copyright.PENANAV6TNOuv86L
Ferdinand yang mendapat lampu hijau dari Ummi Nisa itu lalu mulai memasukkan jarinya ke dalam memek sang Ummahat. Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup, memeknya kemasukan benda selain kontol suaminya. Tak cukup satu, Ferdinand memasukkan satu jarinya lagi ke dalam memek Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANA9vHo5EMEsS
“Mmhhh,” Ummi Nisa melenguh ketika Ferdinand mulai mengobel memeknya pelan.
4904Please respect copyright.PENANAQnMpcPpQFW
Clep, clep, clep.
4904Please respect copyright.PENANAoOacI9Xozz
Sementara itu, tubuhnya yang bagian atas tentu tak lupa dimanjakan juga. Lukas menyampingkan beha Ummi Nisa dan mulai mengenyot susu Ummi Nisa bergantian. Buah kembar Ummi Nisa itu selalu mendapatkan perhatiannya, yang satu ia kenyot dan yang satu ia remas.
4904Please respect copyright.PENANAfWe4qutPIu
Aksi mesum itu terus mereka lakukan hingga adzan dhuhur sayup-sayup terdengar di kantin sekolah. Spontan, Daniel dan Alex memberi isyarat agar kedua temannya itu berhenti.
4904Please respect copyright.PENANAz1SfzcWrJr
Lukas dan Ferdinand lalu segera melepas remasan dan dekapan mereka di tubuh Ummi Nisa dan menjauh berpura-pura melakukan kegiatan lain. Ummi Nisa pun sama juga langsung merapikan gamisnya yang mosak masik dan pura-pura melihat buku catatan penjualan.
4904Please respect copyright.PENANAw3Wf0b4CAz
“Ummi, Abi shalat dhuhur dulu ya,” ucap Ustadz Malik sambil menoleh kebelakang.
4904Please respect copyright.PENANA4KznIe8eMk
“I-iya Bi,” ucap Ummi Nisa. Ia berpura-pura menunduk dan sibuk mencatat penjualan di buku catatan.
4904Please respect copyright.PENANATTh8bjHMfx
“Ummi jaga dulu ya, nanti gantian,” ucap Ustadz Malk. Ia lalu beranjak pergi ke ruang ekskul pecinta alam untuk shalat dhuhur.
4904Please respect copyright.PENANAysKaAy5lke
Bohong namanya kalau Ummi Nisa tidak berharap untuk dijamah lagi oleh keempat remaja baru puber itu, namun sebagai seorang Ummahat ia tentu punya rasa malu yang tinggi. Akhirnya, selama suaminya itu shalat Ummi Nisa hanya berdiri gelisah menghadapi gairah nafsunya yang tak terpuaskan.
4904Please respect copyright.PENANAJMuZXeOFiC
Alex dan teman-temannya sengaja pergi ke ruang ekskul dan membiarkan Ummi Nisa yang gelisah itu sendirian. Mereka beralasan kepada Ummi Nisa untuk menonton Ustadz Malik yang sedang shalat dhuhur.
4904Please respect copyright.PENANAgVjX2PcEAY
Beberapa menit kemudian, gantian Ummi Nisa yang shalat dhuhur. Ummi Nisa memasuki ruang ekskul dengan keadaan sudah berwudhu dan memakai mukena. Alex dan teman-temannya berpura-pura sibuk menyusun acara kegiatan ekskul mereka dan tak berbicara dengan Ummi Nisa sama sekali sampai sang Ummahat itu mengucap takbiratul ihram, memulai shalatnya.
4904Please respect copyright.PENANAbeNHb6LMzz
“Allahuakbar,” ucap Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAbvSnpV4PZ2
Melihat Ummi Nisa yang sudah mulai shalat, Alex dan teman-temannya langsung mengunci pintu ruang ekskul dan mulai menjahili Ummi Nisa. Keempat remaja kafir itu kompak mencopot pakaian mereka dan bertelanjang, lalu mendekati Ummi Nisa sambil mengocok kontol berkulup mereka. Hal itu seolah menjadi ritual wajib ketika Ummahat guru ngaji itu sedang sholat di ruang ekskul.
4904Please respect copyright.PENANAJoUJSlsGz9
Ummi Nisa menelan ludahnya melihat ada empat kontol besar berkulup di depannya. Setan syahwat benar-benar berhasil memperdaya Ummi Nisa, bukannya khusyu' sholat, ia malah kelihatan gelisah seolah menunggu di rakaat keberapa Alex dan teman-temannya mulai melecehkannya. Pandangannya tak fokus ke tempat sujudnya dan terus bergerak liar menatap keempat kontol yang dikocok oleh remaja kafir itu.
4904Please respect copyright.PENANAzlB807KBq2
Alex, Daniel, Lukas dan Ferdinand terus mengocok kontol mereka, membayangkan mengentot Ummi Nisa. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini mereka tak menganggu Ummi Nisa shalat dan menunggu wajah cantik sang guru ngaji sholeha itu menoleh saat mengucapkan salam di rakaat terakhir.
4904Please respect copyright.PENANA10EkZAECk2
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…” Ummi Nisa menoleh ke kanan sambil mengucap salam dan saat itulah keempat remaja kafir itu memuncratkan peju mereka.
4904Please respect copyright.PENANAqVbwFRC6zq
Crot! Crot! Crot!
4904Please respect copyright.PENANAWdL9Z420OR
“Nghhhhh, ahhhhhh. . .”
4904Please respect copyright.PENANAWr1WP6GWqC
Keempat remaja itu mengerang dan bersamaan memuncratkan peju mereka tepat mengenai wajah mulus Ummi Nisa. Saking banyaknya peju yang keluar dari kontol mereka, wajahnya Ummi Nisa pun tidak cukup untuk menampung semua peju itu hingga peju itu meleber ke mukena sang Ummahat.
4904Please respect copyright.PENANAiTnsuMtzSj
"Astaghfirullah kalian ini ya, Ummi lagi sholat kok malah onani," tegur Ummi Nisa selepas salam. "Duh, mana spermanya banyak banget muncrat ke muka Ummi, sampai ke mukena lagi."
4904Please respect copyright.PENANAzbWCLyaGAh
"Hehehe maaf Ummi, kita gak tahan lihat tubuh seksi Ummi," ujar Daniel cengengesan.
4904Please respect copyright.PENANA0M6mj8s702
"Tiap lihat Ummi pake mukena bikin kita sange," ucap Lukas ceplas-ceplos.
4904Please respect copyright.PENANAesC3llbUWu
Ummi Nisa hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kejahilan empat remaja di depannya itu. Otak Ummi Nisa yang telah direcoki pemikiran radikal oleh Alex dan teman-temannya membuat ia tak berniat memarahi mereka. Ini adalah bagian dari dakwah, begitu pikir Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAkL1jxmx4HT
“Kalian ada tisu ga?” tanya Ummi Nisa, sesekali ia membuka mulutnya untuk menelan peju yang turun dari hidung dan bibir atasnya.
4904Please respect copyright.PENANA5OPeUzm2Ej
“Ada Ummi, tapi ga boleh Ummi minta,” ucap Daniel.
4904Please respect copyright.PENANALLWcd5mSiN
“Loh kok gitu,” protes Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAJTM1OXjvGH
“Ummi harus jilatin peju kita di wajah Ummi sampai bersih,” ucap Ferdinand. “Baru kita kasih tisu.”
4904Please respect copyright.PENANA3HMHIFBWb9
“Jahatt kaliannn,” protes Ummi Nisa, walaupun begitu Ummi Nisa tetap melakukan perintah dari Ferdinand itu dan mulai mencolek peju yang memenuhi seluruh wajahnya dan mulai menjilatinya.
4904Please respect copyright.PENANAbFYLdcyTpv
Sluuurp, sluuurpp, sluuurp.
4904Please respect copyright.PENANANYtald1M2T
“Emmm,” Ummi Nisa melenguh pelan. Ia tak bisa menyangkal lagi, dirinya kini sudah ketagihan peju orang kafir yang menempel di wajahnya itu. Dengan lahap, Ummi Nisa menjilati dan menelan semua peju di wajahnya.
4904Please respect copyright.PENANAQ0N03RjZhc
“Itu yang di mukenanya Ummi juga dijilat dong, biar ga mubazir.” perintah Ferdinand.
4904Please respect copyright.PENANAlMUQIvnOjH
“Iya Fer,” ucap Ummi Nisa menuruti perintah Ferdinand.
4904Please respect copyright.PENANAXrC6ChnBOx
Tak sampai satu menit, peju di mukena dan wajah sang Ummahat itu sudah berpindah ke dalam perutnya.
4904Please respect copyright.PENANANknMYL1Abz
“Gimana rasanya peju kita Ummi?”
4904Please respect copyright.PENANA2SvESppND8
“Emm gimana yaa, ada rasa asin gitu, terus ada pahitnya dikit, pasti kalian sering ngerokok ya?”
4904Please respect copyright.PENANADwJ0S2WtOB
“Hehehe Iya Ummi,” ucap Alex mengaku. Ketiga temannya juga ikut mengangguk mengaku cengar-cengir.
4904Please respect copyright.PENANADfTMy2xjy2
“Ga sehat tauu ngerokok itu,” ucap Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAI0eebxj9fV
“Kita ga ngerokok kalau boleh pejuin Ummi Nisa di wajah tiap hari, gimana?” tanya Lukas.
4904Please respect copyright.PENANA4GZ4b0sDfm
Ummi Nisa berpikir sejenak. Daripada mereka merokok yang tentu merusak paru-paru mereka mending mereka memuncratkan sperma mereka di wajahnya, mudharatnya lebih kecil. Ia lalu berkata “Iyadeh, boleh tapi janji ga ngerokok beneran ya kalian.”
4904Please respect copyright.PENANAszNk9Wy2Yp
“Janjii Ummiii,” keempat remaja itu berteriak bersama-sama.
4904Please respect copyright.PENANAAp37ZLzTvx
“Udah, jangan teriak-teriak mana tisunya sini, wajahnya Ummi udah lengket ini,” ucap Ummi Nisa memotog sorak gembira keempat remaja itu.
4904Please respect copyright.PENANAYWyu8RuC94
“Bentar, Ummi sebelum itu Ummi harus bersihin kontol kita pake tisu dulu,” ucap Alex.
4904Please respect copyright.PENANAoWP69I2RZi
“Ihh kok gitu,” protes Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANA7x4kr27Hr9
“Iya dong Ummi, kan gara-gara Ummi kontol kita jadi ngaceng terus muncratin peju kita,” sambung Daniel.
4904Please respect copyright.PENANAu6YX1MzdVL
Sebelum Ummi Nisa sempat memprotes lebih lanjut, Alex sudah menyodorkan kontolnya di depan wajah Ummi Nisa. “Punyaku duluan ya Ummi yang dibersihin.”
4904Please respect copyright.PENANADjZfzgYq9U
“I-iya Lex,” Ummi Nisa menelan ludahnya. Birahinya selalu naik ketika ia mencium bau kontol Alex dari jauh, dan kini kontol itu ada tepat di hadapannya. Dipandanginya kontol Alex yang tebal dan berurat itu.
4904Please respect copyright.PENANA9oXDWCZ3as
“Ummi kok malah bengong?” ucap Alex membuyarkan lamunan Ummi Nisa. “Bersihin Ummi, kasian lho Pak Ustadz jaga lapak sendirian.”
4904Please respect copyright.PENANABoNqTpYR9i
“Eh? i-iya bentar,” Ummi Nisa lalu mengambil beberapa lembar tisu dan mulai mengelap kepala kontol Alex yang berkulup.
4904Please respect copyright.PENANAZgwUqksU2D
“Nghh,” Alex melenguh saat Ummi Nisa mengelap kontolnya, walaupun tisu itu agak kasar tapi tetap saja ada sensasi geli enak di kontolnya. “Kepala kontolnya dibuka Ummi, dibersihin sekalian.”
4904Please respect copyright.PENANAZimTYucySv
“I-iya Lex,” Ummi Nisa dengan gemetar membuka kulup yang menutupi kepala kontol Alex. Di dalam kulup kontolnya itu terlihat masih ada sisa-sisa peju yang menempel.
4904Please respect copyright.PENANAyBJbHSjsyD
“U-udah Lex,” ucap Ummi Nisa ketika kontol Alex akhirnya sudah bersih. Jantungnya masih berdegup kencang karena aroma kontol Alex yang menggugah birahinya.
4904Please respect copyright.PENANA03A8fGjtQc
“Gantian kita Ummi,” ucap Daniel, Lukas, dan Ferdinand berbarengan.
4904Please respect copyright.PENANAy7BX52BfJD
“Astaghfirullah, kuatkan hamba ya Allah,” Ummi Nisa memandang ketiga kontol itu dan berpikir bagaimana caranya agar ia bisa menahan nafsu syahwatnya yang meronta-ronta ingin dipuaskan.
4904Please respect copyright.PENANAcSgGhCIfZb
Ummi Nisa lalu mengambil beberapa lembar tisu lagi dan mulai mengelap kontol Daniel sampai bersih. Ketika ia melihat ke atas, ia melihat pandangan Daniel yang menatap liar tubuhnya. Kontolnya Daniel pun berkedut-kedut dan bertambah keras sewaktu ia bersihkan. Tapi, anehnya tak seperti kemarin-kemarin, Daniel tak menyentuh dan meremas-remas toket atau memeknya lagi.
4904Please respect copyright.PENANA8aGIQmSEBx
Cekrek, cekrek.
4904Please respect copyright.PENANAOt8Dsg1Gz5
Alex memfoto Ummi Nisa yang sedang mengelap kontol Daniel dengan hpnya.
4904Please respect copyright.PENANAPQzwncDYW7
"Eh, Alex ngapain kamu foto-foto Ummi?" tanya Ummi Nisa kaget.
4904Please respect copyright.PENANA56GRHxZAMU
"Buat kenang-kenangan Ummi, wajahnya Ummi mengkilap gitu ada sisa-sisa peju kafir, ditambah pose Ummi yang lagi berlutut bersihin kontol Daniel bagus banget," seloroh Alex yang diikuti tawa ketiga temannya. Sementara Ummi Nisa malah tersipu malu, padahal dirinya sebagai istri sekaligus Ustadzah sedang dilecehkan.
4904Please respect copyright.PENANAT52YkmraJx
Kontolnya Daniel akhirnya selesai Ummi Nisa bersihkan dan ia beralih ke kontol Lukas yang hitam besar. Ummi Nisa mengawali dengan membuka kulup yang menutupi kepala kontol Lukas, lalu membersihkan kepala kontolnya itu. Sama seperti Daniel, Lukas pun tak menyentuh diri Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAUiYlrzL4JU
Ferdinand pun sama, pandangannya liar seakan menelanjangi Ummi Nisa tapi tangannya hanya diam dan sama sekali tidak menyentuh dirinya. Perasaan ini membuat Ummi Nisa bingung, masa dirinya yang seorang Ustadzah ini berharap dilecehkan oleh orang-orang kafir?
4904Please respect copyright.PENANASkzoTKI7fS
“Udah selesai semua ya,” ucap Ummi Nisa ketika kontol Ferdinand sudah ia bersihkan. Ada dengus kecewa di ujung kalimat yang ia ucapkan karena harapannya untuk dilecehkan tak terkabul.
4904Please respect copyright.PENANAnNOknp69gO
“Iya Ummi makasih ya,” ucap Alex dan ketiga temannya berbarengan. Mereka berempat lalu memakai celana mereka kembali.
4904Please respect copyright.PENANAqsG0vLxAsX
Ummi Nisa lalu mengambil tisu dan mengelap wajah dan mukenanya yang masih ada bekas-bekas peju. Setelah itu, ia melepas mukenanya.
4904Please respect copyright.PENANAYKftYJaeRj
Plak!
4904Please respect copyright.PENANALsKqHk9sSy
Lukas menampar bokong Ummi Nisa sewaktu ia hendak keluar dari ruang ekskul.
4904Please respect copyright.PENANAGesmQSAxs6
“Emmmhh,” Ummi Nisa melenguh kecil. “Lukas nakal ya sekarang?!” teriak Ummi Nisa berpura-pura marah, tetapi ia tak bisa menyembunyikan senyum yang mulai timbul di wajahnya.
4904Please respect copyright.PENANAPOg1kiiqkR
Lukas hanya cengar-cengir melihat Ummi Nisa yang kini mulai senang dilecehkan.
4904Please respect copyright.PENANAlghKpCKuKZ
Ketika Ummi Nisa kembali ke lapak kantinnya, Ustadz Malik yang dari tadi menjaga lapak kantin mereka sendirian heran kenapa istrinya itu shalat lama sekali, terlebih istrinya itu senyam-senyum tak jelas.
4904Please respect copyright.PENANAYYWpE3HJQS
“Ummi kok senyum-senyum sendiri kenapa?” tanya Ustadz Malik heran.
4904Please respect copyright.PENANAE2j2siW4y4
“Engga kenapa-napa Bi,” jawab Ummi Nisa sambil tersenyum lagi. “Aku bantuin sini Bi,” lanjut Ummi Nisa sambil membantu suaminya melayani pembeli.
4904Please respect copyright.PENANAbUbrEUEKBB
Ustadz Malik tak tau bahwa memek sang istri itu becek berkedut-kedut karena dilecehkan oleh remaja kafir di ruang ekskul pecinta alam tadi.
4904Please respect copyright.PENANAghAhdqjzcP
Keempat remaja itu menghabiskan sisa jam sekolah mereka dengan membolos di ruang ekskul pecinta alam. Mereka mencukupi godaan mereka kepada Ummi Nisa hari ini karena selain menghindari agar Ustadz Malik tak curiga, mereka juga ingin membuat Ummi Nisa tetap berada di ‘ujung’ birahinya. Selalu mendapat rangsangan tapi tak bisa dipuaskan.
4904Please respect copyright.PENANAJjCQaptfSC
***
4904Please respect copyright.PENANA8RpPNzkU2e
Petang itu seperti biasa Ustadz Malik berjalan kaki seusai pulang mengimami sholat Maghrib di masjid dekat rumahnya, dari belakang terdengar Pak Bambang memanggilnya.
4904Please respect copyright.PENANA3QEQw2mV7t
“Ustadz Malik,” panggil Pak Bambang.
4904Please respect copyright.PENANAdqpBD9nNla
Ustadz Malik pun menghentikan langkahnya, untuk mengobrol sekaligus silaturahmi karena sudah lama tak bertemu Pak Bambang. Rupanya istri Pak Bambang ingin meminta tolong Ustadz Malik untuk menanyakan kesediaan Ummi Nisa untuk mengisi ceramah di acara arisan ibu-ibu di kantornya.
4904Please respect copyright.PENANAjkgR0Zif8V
“Kapan itu Pak acaranya?” tanya Ustadz Malik.
4904Please respect copyright.PENANA594b09X3BQ
“Besok sore Pak, Ummi Nisa bisa kan?” Pak Bambang balik bertanya.
4904Please respect copyright.PENANAhzvLpaioYE
Ustadz Malik sedikit terkejut karena permintaan Pak Bambang terlalu mendadak. Pak Bambang menjelaskan bahwa Ustadzah yang harusnya mengisi ceramah besok berhalangan hadir karena sakit, sehingga ia meminta Ummi Nisa sebagai Ustadzah pengganti.
4904Please respect copyright.PENANA6T4qLLc5E7
“Insya Allah bisa Pak, nanti saya bilang ke istri saya,” ucap Ustadz Malik menyanggupi meski sebenarnya ia belum menanyakan kesediaan istrinya.
4904Please respect copyright.PENANA9zZtijZr7j
Sesampainya di rumah, Ustadz Malik melihat sang istri sedang menata meja-meja kecil untuk digunakan mengajari anak-anak mengaji seusai sholat Isya' nanti.
4904Please respect copyright.PENANAcKJFZ0zB3U
“Assalamualaikum,” Ustadz Malik mengucap salam sembari masuk ke dalam rumahnya.
4904Please respect copyright.PENANACzolLK8NiS
“Waalaikumsalam Abi,” jawab Ummi Nisa sambil mencium tangan suaminya.
Ustadz Malik lalu ikut membantu istrinya untuk menyiapkan tempat mengajar mengaji untuk anak-anak. Setelah semuanya rapi, barulah Ustadz Malik bertanya kepada sang istri tentang permintaan Pak Bambang tadi.
4904Please respect copyright.PENANA95gV1FofMs
“Kalau Ummi sih selama dapet izin dari Abi, Ummi pasti bersedia Bi,” jawab Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAzIyePWt4YB
“Abi tentu izinkan Ummi, tapi acaranya sore terus lokasinya lumayan jauh lho Ummi,” ucap Ustadz Malik. “Nanti Abi anter Ummi langsung setelah beresin lapak kantin?”
4904Please respect copyright.PENANAzRniTPgMdl
“Ga sempet dong Bi, beresin lapak kantin kan agak lama, sementara acaranya itu jam empat kan?” sanggah Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAHyXnOu0Zst
“Iya juga sih,” Ustadz Malik lalu berpikir sejenak. “Gimana kalau dianter Alex aja Ummi? kan lebih aman daripada naik taksi online atau angkot malah.”
4904Please respect copyright.PENANAzto8Vr9HdJ
Ummi Nisa mengangguk-angguk setuju dengan usul suaminya itu.
4904Please respect copyright.PENANAK2mwYPSYBd
Besoknya saat di sekolah, Ummi Nisa memberitahu Alex tentang ceramah yang rencananya akan ia isi dan meminta tolong Alex untuk mengantarnya ke sana.Tentu saja permintaan itu langsung diterima Alex dengan senang hati, kapan lagi ia bisa berduaan dengan Ummahat soleha idamannya itu. Daniel, Ferdinand, dan Lukas yang ingin ikutan mengantar Ummi Nisa langsung ditolak oleh Alex. Berdua saja di mobil tentu jadi momen terbaik bagi Alex untuk merayu Ummahat idolanya itu, kalau beruntung mungkin ia bisa menjadi yang pertama dari gengnya yang berhasil mengentot Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAviG7XvDKK8
“Lu semua bantu Pak Ustadz beresin lapak nanti, nganter Ummi cukup satu orang aja,” ucap Alex.
4904Please respect copyright.PENANA7Un4uYfDuY
“Hahaha, iya betul,” sahut Ustadz Malik yang mendengar keributan kecil geng pecinta alam itu. “Kalian mending bantu Pak Ustadz buat beresin lapak aja.”
4904Please respect copyright.PENANAjHD05VhIy1
Sekitar jam setengah tiga, Ummi Nisa balik ke rumah terlebih dahulu untuk mandi dan berganti pakaian. Nantinya, setelah ashar sepulang sekolah, Alex akan menyusul Ummi ke rumah.
4904Please respect copyright.PENANAGVhEEMxqlC
Ummi Nisa kini sedang berada di kamarnya sehabis mandi dan sedang memilih-milih pakaian yang nanti akan ia pakai untuk berceramah. Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan pintu depan rumahnya, ia heran siapa yang mengetuk rumahnya itu karena para tetangganya tau bahwa ia dan Ustadz Malik selalu tak ada di rumahnya dari pagi hingga sore karena bekerja.
4904Please respect copyright.PENANA9q4JMHHEIS
Ummi Nisa dengan sembarang memakai daster dan jilbab lalu pergi ke depan dan membuka pintu rumahnya.
4904Please respect copyright.PENANA0qmRuns25L
“Siapa y- Alex?!” ucap Ummi Nisa terkejut. “Kamu ngapain disini?”
4904Please respect copyright.PENANA2jXb9h1qQq
“Mau nganter Ummi lah,” ucap Alex.
4904Please respect copyright.PENANAHevXSdMZmL
“Kan masih nanti Lex, ya Allah,” ucap Ummi Nisa yang makin bingung dengan perilaku Alex itu. “Kamu bolos ya?”
4904Please respect copyright.PENANA2Ja5CCahTY
“Hehehe,” Alex hanya tertawa. “Aku tamu lho Ummi, masa ga dibolehin masuk?”
4904Please respect copyright.PENANAjreiHxtgPX
“Iya, iya Lex, silahkan masuk,” ucap Ummi Nisa. Ia sudah lama menyerah untuk memarahi Alex ketika bolos. Mau ia marahi selama apapun, Alex justru nampaknya makin senang karena bisa melihat toketnya yang bergoyang naik-turun sewaktu ia marah-marah.
4904Please respect copyright.PENANAZKUgZsb7Ss
“Ummi lagi mau ganti baju ya?”
4904Please respect copyright.PENANA1ZWfhlTBet
“Iya, terus kamu ganggu deh,”
4904Please respect copyright.PENANAfRudWCERZu
“Maaf Ummi,” pinta Alex kepada Ummi Nisa yang masih terlihat sebal kepadanya. “Eh, aku punya foto pakaian yang cocok dipake buat Ummi lho.”
4904Please respect copyright.PENANAuM7l6ZtZ2t
Alex lalu menunjukkan foto-foto di ponselnya soal pakaian yang cocok untuk tubuh seksi Ummahat itu. Pakaiannya tentu masih bergamis, tapi kebanyakan menerawan dan menonjolkan lekuk tubuh pemakai gamis tersebut.
4904Please respect copyright.PENANAB9OPg4Zzsw
“Emm, kayaknya ga cocok deh buat Ummi,” ucap Ummi Nisa menolak saran dari Alex. “Ummi juga gapunya model pakaian kayak gitu Lex.”
4904Please respect copyright.PENANAmSLEZ8sffA
Tapi bukanlah seorang Alex kalau ia langsung menyerah. Dirinya terus membujuk Ummi Nisa dan menawarkan meminjamkan pakaian itu yang ia bawa di bagasi mobilnya, sudah dari dulu ia menyimpan pakaian model seperti itu dan saat ini adalah momen yang tepat untuk digunakan.
4904Please respect copyright.PENANAVWDTFWRJQq
Dibujuk terus-terusan begitu membuat Ummi Nisa akhirnya menyerah dan mengikuti kemauan Alex, ia menganggap ini sebagai bayaran karena Alex sudah repot-repot mau mengantar dirinya.
4904Please respect copyright.PENANALJZBSUaP8s
Mendapat lampu hijau dari Ummi Nisa, Alex segera berlari ke mobilnya dan mengambil gamis yang ia simpan di bagasinya. Dengan cepat, gamis itu sudah berpindah tangan ke Ummi Nisa untuk dicoba di kamarnya.
4904Please respect copyright.PENANAWguBlbg2AT
Ummi Nisa menatap dirinya di cermin, ia merasa dirinya terlihat begitu seksi dan aset-aset tubuhnya terlihat sangat menonjol memakai gamis dan hijab lebar serasi berwarna putih ini. Namun, disisi lain ia juga merasa canggung membayangkan nanti ia harus berceramah dengan tampilannya sekarang.
4904Please respect copyright.PENANAQSHRfBcXvu
Angan-angannya buyar saat ia mendengar adzan ashar yang berkumandang di masjid dekat rumahnya. Ummi Nisa memutuskan untuk mengunci kamarnya dan segera shalat, ia tak mau Alex menjahili dirinya karena ia sudah repot-repot dandan.
4904Please respect copyright.PENANAkfCfUyatbM
Setelah selesai shalat, Ummi Nisa dan Alex langsung berangkat menuju ke lokasi pengajian ibu-ibu itu. Selama perjalanan, Alex dan Ummi Nisa lebih banyak diam dan sesekali berbasa-basi mengobrol topik random yang terlewat di pikiran mereka. Alex tadi telah memberi Ummi Nisa teh botol yang diberi obat perangsang dan kini tinggal menunggu efek obat itu di tubuh Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAyUwrANHmFn
Beberapa saat kemudian, mulai terlihat perubahan gerak-gerik Ummi Nisa yang tampak gelisah. Alex pun mulai melancarkan gombalannya kepada sang Ummahat itu.
4904Please respect copyright.PENANA71NinGXTRp
“Ummi keliatan kayak artis-artis jav gitu lho, seksi cantik,” ucap Alex.
4904Please respect copyright.PENANA0M9t5RZSNL
“Artis Jav?” tanya Ummi bingung. “Itu apa?”
4904Please respect copyright.PENANAaNodiyDIQz
“Artis porno Ummi, bokep jepang gitu,”
4904Please respect copyright.PENANAbnOruub0yz
“Astaghfirullah, hei ngawur kamu,” ucap Ummi Nisa. Kalau saja Alex tak lagi mengemudi ia pasti sudah menampol bocah itu.
4904Please respect copyright.PENANASkA35bTZvO
“Beneran Ummi, Ummi pasti tadi liat tubuhnya Ummi dicermin kan, montok seksi gitu, toketnya Ummi gede, bokongnya juga bulet gede,“ goda Alex.
4904Please respect copyright.PENANAUELexXFVlv
Ummi Nisa menunduk malu karena terus digombali oleh Alex tapi justru pandangannya kini menghadap ke kontol Alex yang menonjol di balik celananya. Ia berpikir apakah Alex ereksi gara-gara melihat dirinya yang katanya mirip artis jav ini?
4904Please respect copyright.PENANAZESDsFJ4Aj
Ditatapinya terus kontol Alex yang menonjol itu hingga ia tak sadar bahwa Alex memergokinya.
4904Please respect copyright.PENANAB2Jk2PDUF6
“Hayoo, Ummi liat apaa?” goda Alex.
4904Please respect copyright.PENANAGySB4vpRcH
“Eh, e-enggak liat apa-apa Ummi,” Ummi Nisa tergagap karena tertangkap basah melihat kontol Alex.
4904Please respect copyright.PENANA0NdEnY0cwC
“Jadi Ustadzah ga boleh bohong lho Ummii,” ledek Alex. “Masa Ustadzah bohong sama muridnya gini.”
4904Please respect copyright.PENANAoPaicoZlJN
Ummi Nisa menghela nafasnya kalah, “Iya deh Ummi ngaku, Ummi liatin ‘itu’mu tadi,”
4904Please respect copyright.PENANAsFB0T8SZQW
Tak puas dengan jawaban Ummi Nisa, Alex bertanya lagi, “Itu? itu apa Ummi? aku gapaham,”
4904Please respect copyright.PENANAyhqKCqU1DX
“Ya itu Lex,” ucap Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAM45J5lgZAz
“Yang jelas Ummi kalau ngomong,”
4904Please respect copyright.PENANA1olRy2dVEt
“Itu tonjolan di celanamu,”
4904Please respect copyright.PENANAj7dpbjlAgq
“Oalah, ini kontol namanya Ummi, Ummi kan kemarin udah pegang, masa masih malu,”
4904Please respect copyright.PENANAcltDAHeAkW
Ummi Nisa hanya terdiam, ia menundukkan kepalanya menahan malu.
4904Please respect copyright.PENANA3l0om6sP06
“Kontolku ada apanya Ummi kok sampai bengong liatinnya?” tanya Alex.
4904Please respect copyright.PENANAzr2r38dqzy
“Gede,” jawab Ummi Nisa lirih.
4904Please respect copyright.PENANADh56wYufFl
“Apa Ummi? Aku ga denger,” ucap Alex.
4904Please respect copyright.PENANAYIbqwDPiTF
“Itumu gede,”
4904Please respect copyright.PENANAUoRd6KOR2C
“Bilang yang jelas dong Ummi,”
4904Please respect copyright.PENANACcVCnoAPaq
“K-kontolmu gede Lex,”
4904Please respect copyright.PENANAJs8ByyKjIT
Alex tertawa puas dalam hatinya mendengar mulut suci Ummi Nisa mengatakan kontol.
4904Please respect copyright.PENANAVai8ZLlNM4
“Ummi pengen liat langsung ga kontol gedeku ini?” tawar Alex.
4904Please respect copyright.PENANA6BLQFH4GgP
“G-gausah Lex,”
4904Please respect copyright.PENANADH298NWGDc
“Loh kenapa Ummi? kemarin aja malah udah ngelap kontolku,” ucap Alex. Tangannya menarik tangan Ummi Nisa untuk memegang kontolnya tapi ditolak oleh Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAecTUswe2y5
Alex tak menyerah, ia memutar otaknya untuk membujuk sang Ummahat itu agar mau memegang kontolnya langsung tanpa ada penghalang seperti tisu.
4904Please respect copyright.PENANAKdrhsUMRWV
“Ummi, kenapa pria muslim itu wajib disunat?” tanya Alex iseng.
4904Please respect copyright.PENANAGcHu4DJxZI
“Emm, karena salah satu syarat shalat kan thaharah atau bersuci dari hadas dan najis Lex,” ucap Ummi Nisa. “Jadi kulit kulup yang menutup penis-”
4904Please respect copyright.PENANA451fhejz2u
“Kontol Ummi,” ucap Alex mengkoreksi Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAVTlEqeowkZ
“I-iya k-kontol,” ucap Ummi Nisa yang masih belum terbiasa mengucapkan kata-kata kotor. “Jadi biasanya air kencing masih terkumpul di balik kulit kulup itu jadinya ga suci.”
4904Please respect copyright.PENANA63xJ92BELL
Mendengar jawaban dari Ummi Nisa itu, Alex lalu memberikan umpan terakhirnya dengan mempertanyakan argumen Ummi Nisa. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang cinta kebersihan jadi mana mungkin ada sisa air kencing di kulup kontolnya.
4904Please respect copyright.PENANAHWqDvqKeoo
“Ummi cek sendiri aja kulup kontolku, pasti bersih tanpa najis,” ucap Alex menantang Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAh7DtvGOWg8
Tentu saja Ummi Nisa menolak tantangan Alex itu, “Enggak usah Lex,” ucapnya.
4904Please respect copyright.PENANAFBlN6HCgTk
“Loh tapi ini kan bagian dari mengkaji kewajiban pria muslim Ummi,” ucap Alex beralasan. “Kalau ga tau kontolku bersih atau ngga nanti aku gabisa shalat dong,”
4904Please respect copyright.PENANACW1x6GUx8E
Mendengar argumen Alex, membuat Ummi Nisa bingung dan merenungkan apa yang harus ia lakukan.
4904Please respect copyright.PENANAl80D4xeNAM
“Ummi liat dulu aja ya, kira-kira bersih apa ngga,” ucap Alex sambil menurunkan resleting celananya dan mengeluarkan kontolnya.
4904Please respect copyright.PENANAtm1quQ95aY
Mata Ummi Nisa membelalak melihat kontol Alex yang sudah ereksi keras namun kepala kontolnya masih terbungkus kulup. Jantungnya berdegup kencang melihat pemandangan kontol besar di hadapannya.
4904Please respect copyright.PENANA1LBsjj3IDX
“MasyaAllah..” ucapnya lirih.
4904Please respect copyright.PENANAFJwM88eaAV
Melihat Ummi Nisa yang terbengong kagum membuat Alex tak sungkan untuk mengulurkan tangan kirinya ke belakang kepala sang Ummahat dan menariknya mendekat ke kontol berkulupnya itu. Ummi Nisa yang kaget mencoba menjauhkan kepalanya, di tahan oleh Alex.
4904Please respect copyright.PENANAVnqgxR4VLW
“Ummi perhatiin dulu kontolku, bagian mana yang mengandung najis?” ucap Alex sambil tetap menahan kepala Ummi Nisa di dekat kontolnya.
4904Please respect copyright.PENANA79a8QSKQhU
Tentu saja Ummi Nisa kebingungan dan tak bisa menjawab bagian mana yang mengandung najis.
4904Please respect copyright.PENANAmHkhPTvMYi
“Ummi coba pegang deh kalau cuma liat ga bisa nunjukkin,” ucap Alex sambil melepaskan cengkramannya di kepala sang Ustazah. Tangannya itu lalu ganti memegang tangan Ummi Nisa untuk diarahkan menggenggam kontolnya.
4904Please respect copyright.PENANAGisBvtmidb
Ummi Nisa hanya pasrah saat tangannya diarahkan oleh Alex. Rasa hangat dan keras menjalar di telapak tangannya saat ia menggenggam kontol pria ajnabi itu. Ia kaget bukan main, tubuhnya menjadi tidak nyaman dan berkeringat padahal mobil ini ber-AC.
4904Please respect copyright.PENANA8P6z3XiOcn
“Ummi naik turunin tangan Ummi pelan-pelan,” ucap Alex sambil menuntun tangan Ummi Nisa untuk mengocok kontolnya.
4904Please respect copyright.PENANAH4yNeM3LFQ
Ummi Nisa menurut dan mulai mengocok kontol Alex.
4904Please respect copyright.PENANAcOWYOCYtfE
“Ngghh,” Alex melenguh merasakan tangan Ummi Nisa yang mengocok kontolnya walaupun masih kaku. “Agak cepet Ummi ngocoknya,”
4904Please respect copyright.PENANAdPh6OqHFYt
“I-iya,” ucap Ummi Nisa. Matanya terpaku ke kontol Alex yang berkedut-kedut ketika dikocok olehnya.
4904Please respect copyright.PENANAAUKhsecXCC
“Nghhh, teruss Ummii, enakkk,” lenguh Alex. Ia sampai harus memelankan kecepatan mobilnya. “Ummi ngedeket dong ke kontolku, cek apa ada sisa air kencing di sekitar kulupnya atau ada bau kencing,” lanjutnya.
4904Please respect copyright.PENANAYz56s25OiS
Ummi Nisa lalu mendekatkan kepalanya ke kontol berkulup milik Alex itu, ia tak tau bahwa Alex sebenarnya mau crot. Ummi Nisa terus mengocok kontol itu dengan tangannya, dan ketika wajahnya sudah berada tepat di hadapan kepala kontolnya, Alex orgasme.
4904Please respect copyright.PENANAXvMWJxMvut
Crot! Crot! Crot!
4904Please respect copyright.PENANA9dd4BPseha
“Ahh,” Ummi Nisa berteriak kaget ketika cairan lengket putih keluar dari kontol Alex dan menempel di wajah serta tangannya. “Astaghrifullahh.”
4904Please respect copyright.PENANAOE3IdVOU0g
“Nghhh,” Alex menggeram panjang. Tangannya menahan kepala Ummi Nisa yang hendak menjauh dari kontolnya dan memaksa sang Ummahat itu untuk menerima semua peju itu.
4904Please respect copyright.PENANA106uQgv8Bl
“Alexxx,” teriak Ummi Nisa meronta-ronta.
4904Please respect copyright.PENANAqngof97hmL
Alex baru melepaskan Ummi Nisa ketika pejunya habis ia muncratkan ke wajah sang Ustadzah itu.
4904Please respect copyright.PENANAICG65DKJ3q
“Alex!” Ummi Nisa langsung memarahi Alex, ia sebagai Ustadzah yang akan mengisi ceramah malah kini berlumur peju kafir di wajahnya.
4904Please respect copyright.PENANAz8PwuBd6rR
“Tapi kan peju itu ga najis Ummi,” ucap Alex.
4904Please respect copyright.PENANAZ1ziFeHuKZ
“I-iya sih,” Ummi Nisa mengingat pendapat mayoritas ulama yang mengatakan bahwa air mani itu suci dan bukan najis.
4904Please respect copyright.PENANAgTwBdrUvka
“Ummi jilatin aja sampe bersih,” ucap Alex. “Gampang kan?”
4904Please respect copyright.PENANA7UkxAmpeNL
Ummi Nisa merasa semua argumen dan perkataan Alex itu benar dan dirinya tak sanggup untuk membantah semua itu. Ia bahkan tidak merasa perintah Alex untuk menjilati peju di wajahnya sebagai hal yang aneh.
4904Please respect copyright.PENANAxld7ukanbi
Sluuurp, sluuurp, sluuurp.
4904Please respect copyright.PENANADH8WWJH0PP
Ummi Nisa mulai menjilati peju di tangannya. Ia tampak menikmatiya seakan-akan peju adalah makanan favoritnya.
4904Please respect copyright.PENANA08Q6x1dy6K
“Ummi suka rasanya peju ya? sampai lahap gitu jilatinnya,” goda Alex.
4904Please respect copyright.PENANAW02XokOCHj
Ummi Nisa tak menjawab dan malu-malu melanjutkan menjilat sperma di wajahnya. Rasa sperma yang asin gurih itu membuatnya ketagihan.
4904Please respect copyright.PENANAD5SaBmZZ3G
Alex terus mendesak Ummi Nisa untuk menjawab pertanyaannya itu, hingga Ummi Nisa akhirnya menjawab lirih, “Iya..”
4904Please respect copyright.PENANA4lZ2L5UKog
Beberapa menit kemudian dihabiskan oleh Alex yang fokus mengemudi dan Ummi Nisa yang sibuk menjilati sperma di wajahnya hingga mereka tiba di tempat pengajian. Ummi Nisa lalu mengambil tisu untuk mengelap sisa-sisa sperma di wajahnya. Kemudian, ia membuka pintu mobil dan keluar.
4904Please respect copyright.PENANAvBVd5OIkMb
“Eh, Ummi,” ucap Alex saat Ummi Nisa hendak menutup pintu mobil.
4904Please respect copyright.PENANA0YEqQ5rK54
“Iya Lex?” tanya Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAhpH2ktE23Z
“Kalau Ummi pengen rasain peju lagi, tinggal bilang ke aku aja,” goda Alex lagi. “Pasti aku kasih hehe.”
4904Please respect copyright.PENANANHLDtHRJll
“Apaan sih kamu Lex,” ucap Ummi Nisa. “Gausah godain Ummi terus deh.”
4904Please respect copyright.PENANAiHyJgG4oDI
Alex tertawa, “Ummi pengen nyobain pejuku dari sumbernya langsung ga?”
4904Please respect copyright.PENANAI9ZHFskHUg
“Maksudnya?” tanya Ummi Nisa tak paham.
4904Please respect copyright.PENANAnB7tk9paxY
“Maksudnya, Ummi ngehisap pejunya langsung dari kontolku pake mulut, alias nyepong,” jelas Alex.
4904Please respect copyright.PENANAnV7nw19ka2
Ummi Nisa justru tambah bingung setelah mendengar penjelasan dari Alex.
4904Please respect copyright.PENANAsZ7x0jRHDH
“Ummi belum pernah nyepong ya?”
4904Please respect copyright.PENANAtxHMoq5aH0
“B-belum Lex,”
4904Please respect copyright.PENANAGc0barZ8PN
“Pantesan Ustadz Malik jarang ngentot Ummi,” ucap Alex. “Habis pengajian aku ajarin Ummi nyepong, biar Ustadz Malik ketagihan.”
4904Please respect copyright.PENANAxkmpy1q6QO
Ummi Nisa tampak ragu sejenak tapi akhirnya ia mengangguk tanpa berbicara sepatah kata pun.
4904Please respect copyright.PENANA7chSJNHxOc
Selama mengisi ceramah ibu-ibu ini, pikiran Ummi Nisa terus menuju kepada perkataan Alex tadi yang mengatakan akan mengajarinya untuk menyepong. ‘Menyepong’ adalah kata baru yang ia tak familiar dengannya, tapi kalau menurut Alex tadi ia harus menghisap peju dari kontol langsung. Berarti mulutnya akan bersentuhan tanpa ada penghalang dengan kontol….
4904Please respect copyright.PENANAxPDey4HM7d
Membayangkannnya saja sudah membuat tubuh sang Ummahat itu bergidik geli, ia tak tau apakah dirinya bisa menahan syahwatnya nanti. Beberapa kali terlintas di pikirannya apakah kontol Alex yang besar itu bakal muat di mulutnya yang mungil.
4904Please respect copyright.PENANA8TbEhimPWR
Ummi Nisa mengisi cerama itu selama satu jam. Waktu yang terhitung lama tapi ternyata tak terasa juga. Dirinya sempat mendengar ada beberapa ibu-ibu yang menghibahi dirinya karena memakai gamis ketat tapi ia tak ambil pusing. Setelah selesai Ummi Nisa bergegas pamit ke istri Pak Bambang dan ibu-ibu pengajian lainnya, ia beralasan takut pulangnya kemalaman.
4904Please respect copyright.PENANAoLHE0wDN95
“Sama satu lagi Ummi,” ucap Bu Bambang sebelum Ummi Nisa hendak pergi ke mobilnya Alex, “Lain kali kalau bisa jangan pakai gamis yang ketat kayak gini ya Ummi, kurang pantes aja menurut saya. Ibu-ibu yang lain juga risih liatnya, terus kan disini pada bawa anak-anak juga.”
4904Please respect copyright.PENANAnEvimtvMkB
“Ah, i-iya Bu,” Ummi Nisa mengangguk-angguk malu mendapat teguran dari Bu Bambang. Sebenarnya pun ia tak berniat memakai gamis seksi seperti ini, tapi Alex lah yang memaksanya.
4904Please respect copyright.PENANAwoVcdxEdm2
Ummi Nisa lalu akhirnya pamit beneran dan berjalan menuju ke mobilnya Alex. Mobil yang ditumpangi mereka berdua kini tak menuju rumah Ummi Nisa, melainkan menuju apartemen remaja chinese itu.
4904Please respect copyright.PENANAHQO03GGtmE
“Tadi Ummi ditegur sama Bu Bambang Lex, katanya gamis Ummi terlalu ketat terus ibu-ibu yang lain risih liatnya gitu..” curhat Ummi Nisa kepada Alex.
4904Please respect copyright.PENANAppRQLXB4aN
“Kalo menurutku ya Ummi, Ummi gausah dengerin perkataan ibu-ibu itu,” ucap Alex. “Mereka itu iri sama tubuhnya Ummi yang masih seksi dan montok, mereka takut Ummi ngerebut suaminya mereka. Lagipula ya Ummi, Ummi pake gamis kayak gini itu juga dakwah lho, aku sama temen-temen aja waktu ngeliat Ummi yang pake gamis gombrong tertarik sama islam karena tubuh montoknya Ummi. Apalagi kalau Ummi pakai gamis ketat begini, pasti tambah banyak orang yang tertarik sama agama islam.”
4904Please respect copyright.PENANAb7FCPpFSPV
“Iya Lex…” ucap Ummi Nisa yang terdengar tak sepenuhnya yakin.
4904Please respect copyright.PENANASGUJLg7wHI
“Percaya sama aku aja Ummi, Ummi gausah dengerin kata-kata Bu Bambang sama ibu-ibu pengajian yang lain itu,”
4904Please respect copyright.PENANAExhh3Q8Y1P
Kini mobil yang dikendarai Alex sudah terparkir di basemen apartemen. Ummi Nisa berjalan mengikuti Alex menuju lift ke lantai unit tempat apartemennya. Sesampainya di dalam ruangan apartemen, Alex mempersilahkan Ummi Nisa untuk duduk di sofa sementara Alex mulai melepas satu persatu pakaiannya kecuali celana dalamnya.
4904Please respect copyright.PENANARu3y6yJvgh
“Sekarang saatnya Ummi aku ajarin gimana caranya jadi istri sholihah yang bisa muasin suaminya,” ucap Alex sambil berdiri di depan Ummi Nisa. “Lepasin celana dalamku Ummi,”
4904Please respect copyright.PENANAYAILCTEX23
“Iya Lex,” Ummi Nisa lalu memegang kedua ujung celana dalam Alex dan meloloskan sepotong kain yang membatasi kontol itu dengan mukanya.
4904Please respect copyright.PENANA9HF0hmix7w
“Ah,” Ummi Nisa kaget saat kontol Alex tak sengaja menampar wajahnya saat celana dalamnya lepas.
4904Please respect copyright.PENANAVbYjLo4FPx
Alex bukannya meminta maaf malah tertawa, “Gara-gara wajahnya Ummi kedeketan sih, jadinya kena deh.”
4904Please respect copyright.PENANArIWYb9HHG1
Meski ini bukan yang pertama bagi Ummi Nisa melihat kontol berkulup Alex, kontol itu tetap mampu membuat ia takjub sampai terbengong. Alex dengan kurang ajar lalu menampar-nampar pipi Ummi Nisa dengan kontol berkulupnya, lalu mengingatkan Ustadzah yang baru pulang ceramah itu untuk jangan bengong. Ummi Nisa yang tersadar malah bertanya kok bisa 'penis' Alex segede itu.
4904Please respect copyright.PENANAb7DNi569k1
“Ini namanya kontol Ummi,” Alex meralat ucapan Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAdAOCpTneIz
“Ummi lupa Lex, maaf,” ucap Ummi Nisa. “Ini kontol,”
4904Please respect copyright.PENANAbpU8AJWXSv
Alex kembali bertanya, “Kontol punyanya siapa?”
4904Please respect copyright.PENANAsjxWa4aM3l
“P-punyamu,” Ummi Nisa berkata malu-malu. “Kontol gede punya Alex.”
4904Please respect copyright.PENANAyuLnap7yru
“Nah, bagus Ummi kalau bilang gitu,” puji Alex. “Mulai sekarang Ummi harus terbiasa bilang kontol ya?”
4904Please respect copyright.PENANA9WiHlaR5th
Ummi Nisa hanya mengangguk pelan, ia merasa harga dirinya sudah hilang karena dirinya malah sange ketika wajahnya ditampar oleh kontol seorang remaja kafir.
4904Please respect copyright.PENANA3nrIqADTzr
“Sekarang Ummi coba buka kulup kontolku pake mulut Ummi ya,” instruksi Alex kepada sang Ummahat.
4904Please respect copyright.PENANA1PKzAbvKOe
Ummi Nisa menuruti perintah Alex itu tanpa memprotes sama sekali, gairah yang sudah menjalar di urat nadinya itu seakan membimbingnya untuk membuka kulup kontol Alex. Setelah kepala kontol remaja kafir itu terlihat, Alex meminta Ummi Nisa untuk mencium dan menjilatinya.
4904Please respect copyright.PENANATQ1dSXN4wI
“Bayangin kayak Ummi Nisa lagi jilatin permen lolipop,” ucap Alex memberi instruksi lanjutan.
4904Please respect copyright.PENANArfvUTJQzf0
Ummi Nisa lalu dengan telaten mulai menjilati kontol itu layaknya permen lolipop.
4904Please respect copyright.PENANANfDQbDB5Dv
Sluuurp, sluuurp.
4904Please respect copyright.PENANADka97gYNCo
“Ennghh, jangan cuma kepalanya yang dijilat Ummi, dari ujung sampai pangkal kontol juga, teru- mghhh, terus buah dzakarku juga,”
4904Please respect copyright.PENANA2vaToKiFwF
Alex melenguh pelan, walaupun jilatan Ummi Nisa masih kaku tapi melihat Ummi Nisa yang berusaha penuh untuk melayaninya membuatnya keenakan.
4904Please respect copyright.PENANA1IelmD1obf
Kini seluruh bagian kontol berkulup Alex sudah basah mengkilap, selanjutnya ia meminta Ummi Nisa memasukan kontolnya ke mulut suci sang Ummahat.
4904Please respect copyright.PENANA40z207ovZa
Ummi Nisa nampak ragu, “Ga muat deh kayaknya Lex.”
4904Please respect copyright.PENANAtgIzAqRHUO
Alex menyemangati Ummi Nisa dan menyuruhnya untuk mencobanya terlebih dahulu. Akhirnya, dengan perlahan Ummi Nisa memasukkan kontol Alex ke mulutnya. Namun, baru setengahnya masuk, Ummi Nisa terbatuk dan langsung mengeluarkan kontol itu.
4904Please respect copyright.PENANA5geoAqftq7
Alex menepuk-nepuk pelan punggung Ummi Nisa, menyuruhnya untuk rileks dan tidak tegang, “Coba lagi Ummi, pelan-pelan aja.”
4904Please respect copyright.PENANAxisJIoENFS
Ummi Nisa lalu kembali mencoba memasukan kontol Alex ke dalam mulutnya, baru setengahnya saja masuk ia merasakan mulutnya sangat penuh, namun Ummi Nisa tetap mencoba memasukkan seluruh bagian kontol berkulup itu ke dalam mulutnya.
4904Please respect copyright.PENANA9U3k49tQz5
“Oghhh,” Ummi Nisa merasakan ujung kepala kontol Alex masuk ke tenggorokannya sedikit saat seluruh kontol Alex ia telan masuk.
4904Please respect copyright.PENANAK6PHF7pMuo
“Ayo Ummi maju mundurin mulutnya, tapi jangan sampai kena gigi,” perintah Alex selanjutnya.
4904Please respect copyright.PENANApnauoznquz
Ummi Nisa pun melakukan seperti yang Alex suruh, mulutnya yang biasa digunakan melantukan ayat suci kini ia maju mundurkan untuk memuaskan nafsu bejat seorang remaja kafir.
4904Please respect copyright.PENANAvY4oAA9g2j
“Oghh, oggh, oghh,” dengan kaku Ummi Nisa memaju-mundurkan mulutnya.
4904Please respect copyright.PENANAyod3k039hX
“Ahhh iya Mi, kayak gitu, enak banget sepongan Ummi,” ucap Alex mendesah keenakan. Ummi Nisa pun terus menyepong kontol berkulup Alex. Matanya terus memandang wajah tampan remaja Chinese itu. “Sepongan ustadzah emang paling enak."
4904Please respect copyright.PENANAaqo1bdtdWP
Ummi Nisa merasa malu sekali mendengar ucapan Alex, karena ia seorang ustadzah yang baru pulang mengisi pengajian sedang menyepong kontol yang bukan milik suaminya, namun anehnya ia merasa adrenalinnya meningkat dan ingin terus menyepong kontol kafir itu. Tiba-tiba Ummi Nisa merasakan tangan Alex meremas payudaranya dari luar gamis yang dikenakan, sehingga ia langsung menghentikan sepongannya.
4904Please respect copyright.PENANAjdMs9u7Lid
"Jangan Lex . . ." pinta Ummi Nisa sambil menyingkirkan tangan Alex dari payudaranya.
4904Please respect copyright.PENANAOR1M4VH4nG
“Gapapa Ummi lagipula megangnya dari luar ini," ujar Alex menenangkan sang Ustadzah.
4904Please respect copyright.PENANA5SH16tEAww
"Tapi Lex . . ." ucap Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAz3G5udwW0u
"Udah Ummi fokus sepongin kontol aku aja," potong Alex tak mau ambil pusing.
4904Please respect copyright.PENANAiJ7eeY5GSA
Ummi Nisa lalu akhirnya terpaksa kembali memasukan kontol Alex ke dalam mulutnya dan mulai menyepongnya lagi, sementara Alex kembali meremas toketnya dari luar gamis Ummi Nisa. Ia merasakan tangan Alex benar-benar mempermainkan toketnya, rasanya geli bercampur nikmat saat putingnya dielus-elus jari remaja kafir itu hingga membuat dirinya sudah tak fokus menyepong.
4904Please respect copyright.PENANA3IgCdaditB
Mulut Ummi Nisa rasanya sudah sangat pegal menyepong kontol Alex, karena sejak tadi belum ada tanda-tanda Alex akan memuntahkan spermanya. Sementara Alex terus merangsang putingnya dengan permainan jarinya hingga membuat memek Ummi Nisa semakin lama makin becek.
4904Please respect copyright.PENANAMBkNOhcjVJ
Ummi Nisa dengan telaten mengerahkan semua tenaganya untuk membuat Alex crot secepat mungkin, dan akhirnya…
4904Please respect copyright.PENANAKtsknrUGwu
"Eughhhh . . . Ummi aku mau keluaarrr," erang Alex sambil menahan kepala berjilbab Ummi Nisa.
4904Please respect copyright.PENANAlLCbmJviD2
Crot! Crot! Crot!
4904Please respect copyright.PENANAxpQlrNWCw1
Ummi Nisa merasakan kontol di dalam mulutnya itu berkedut-kedut lalu menyemburkan lendir hangat yang memenuhi seluruh rongga mulutnya. Semburan sperma dari kontol kafir Alex semakin deras, hingga membuat Ummi Nisa tak punya pilihan lain selain menelan semua spermanya.
4904Please respect copyright.PENANAHQjsVXJEy1
“Emmmh,” Ummi Nisa memegang erat paha Alex, ia hampir tersedak saking banyaknya sperma yang harus ia telan.
4904Please respect copyright.PENANAjJUh3YTVdX
Alex mendiamkan kontolnya beberapa saat di dalam mulut Ummi Nisa, membiarkan seluruh cairan ejakulasinya keluar dan ditelan oleh mulut seorang Ummahat bersuami itu. Setelah puas, Alex menarik kontolnya dari mulut Ummi Nisa, lalu mengelap sisa-sisa sperma yang menempel di kontolnya menggunakan jilbab sang Ummahat.
4904Please respect copyright.PENANAbwFA7I6KaX
“Gimana Ummi susah gak nyepong kontol?” tanya Alex.
4904Please respect copyright.PENANAHBwGGVjMWO
“Emm, susah-susah gampang sih Lex,” jawab Ummi Nisa. “Kontol kamu besar banget menuhin mulutnya Ummi.”
4904Please respect copyright.PENANAB9XKc7B5Ul
“Tenang aja nanti Ummi juga terbiasa kok," ucap Alex menyemangati. “Ngomong-ngomong kita kayak gini dosa gak?”
4904Please respect copyright.PENANAQ2eePpuwU4
“Dosa,” jawab Ummi Nisa lirih. Tapi entah kenapa dirinya terangsang membuat dosa besar ini.
4904Please respect copyright.PENANAMPPVve5DGa
“Gapapa Ummi, kan niat awalnya Ummi sebagai Ustadzah berdakwah menggunakan mulutnya untuk memperkenalkan Islam ke aku yang non-muslim, anggap aja impas pahala sama dosanya," ucap Alex ngawur. ”Dan juga, ini kan ilmu buat Ummi biar bisa melayani suaminya Ummi dengan lebih baik, iya kan?“
4904Please respect copyright.PENANAem7tPPsdQM
“Iya…”
4904Please respect copyright.PENANA02T11ZDKBI
Entah kenapa Ummi Nisa malah mengangguk menanggapi pernyataan ngawur Alex, pikirannya berusaha mengubah realita bahwa dosa yang ia perbuat ini adalah hal positif dan usaha untuk mendekatkan Alex ke dalam islam.
4904Please respect copyright.PENANAAFTnsunKOj
Tangannya diam-diam menyelinap ke dalam gamisnya dan meraba memeknya, benar saja apa yang ia duga dari tadi. Memeknya becek dan berkedut-kedut padahal disentuh pun tidak memeknya itu. Ummi Nisa diam duduk di sofa, menantikan apa yang akan Alex perbuat kepada dirinya selanjutnya. Namun ternyata Alex malah memakai celananya kembali. Ummi Nisa seharusnya senang melihat hal itu karena ia tak makin terjerumus ke lembah dosa perzinahan, tapi bohong namanya kalau ia tak ingin merasakan enaknya zina bersama Alex.
4904Please respect copyright.PENANAvXfLOpDmnO
“K-kita udah mau pulang Lex?” tanya Ummi Nisa, hatinya masih sedikit berharap bahwa Alex akan merubah pikirannya.
4904Please respect copyright.PENANAkgauJXxWkQ
"Iya Ummi, udah mau maghrib juga, takut Pak Ustadz khawatir" jawab Alex sambil memakai bajunya.
4904Please respect copyright.PENANAqJaDWrGTF1
Memekku gatel banget Lex, gumam Ummi Nisa dalam hati. Ia bertanya-tanya kenapa Alex ingin mengantarnya pulang sekarang dan tak mau menjamah tubuhnya ini. Ingin rasanya ia dibuat orgasme sampai kelojotan oleh kontol besar berkulup milik Alex itu. Namun, ia tak mungkin memintanya juga.
4904Please respect copyright.PENANAgS5g64hfr4
Alex yang melihat Ummi Nisa termenung langsung mendekatkan dirinya dan berbisik. “Maaf yah Ummi, pasti memek Ummi udah becek yah?"
4904Please respect copyright.PENANAYDTUPFhh3o
Ummi Nisa terkejut karena Alex bisa tau apa yang ia rasakan saat ini. Belum sempat Ummi Nisa berkata-kata, Alex sudah beranjak menuju pintu apartemennya dan keluar.
4904Please respect copyright.PENANA8CeywLwP14
“Ayo Ummi, kutunggu di parkiran yaa,” ucapnya sambil keluar dari unit apartemennya. Dirinya tau bahwa kunci untuk membuat sang Ummahat menjadi budak kontolnya adalah bukan memaksa. Ummi Nisa sendirilah yang harus meminta-minta untuk menyembah kontolnya ini.
4904Please respect copyright.PENANA463Iy2PNO2
***4904Please respect copyright.PENANAx4lGFhfTv3
Bagi yang mau membeli karya MirzaAli yang lainnya silahkan hubungi telegram : @mirzaali1 atau join Channel : https://t.me/+7mjZFt-x1UAzZThl