***322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWGjYhDAXJ
[Karya milik @MirzaAli1. Hanya diperjualbelikan lewat Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan telegram @Mirzaali1 dengan harga 9rb/chapter. Beli lewat Gopay, Dana, Shopeepay, Ovo.]
***322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLigVF9eEcd
Semenjak perzinahan kemarin itu, Alex dan teman-temannya terus mencekoki minuman Ummi Nisa dengan obat perangsang berdosis tinggi sehingga pada akhirnya Ummi Nisa pasrah karena merasa bahwa memeknya selalu gatal dan minta digaruk oleh kontol keempat remaja kafir itu. Ia merasa bahwa Alex dan teman-temannya tak bersalah, dan semua dosa bertumpu pada dirinya karena ia adalah seorang Ustadzah yang paham agama.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs390RMpUaG
Celakanya, walaupun Ummi Nisa tau bahwa zina adalah dosa besar, ia tetap tak bisa berhenti melakukannya. Setiap kata yang keluar dari mulut kafir keempat remaja itu ia perlakukan layaknya firman Tuhan yang tak bisa dibantah. Ummi Nisa diharamkan untuk memakai pakaian dalam oleh Alex, Alex berdalil bahwa kontol kafirnya itu harus diberi kemudahan untuk mengakses memek suci Ummi Nisa agar bisa mengenal islam lebih dekat.
Ummi Nisa pun mengiyakan perintah Alex itu. Pikirannya kini telah dicuci otak dan imannya dibelenggu oleh setan sehingga ia berpikir bahwa dakwah menggunakan cara apapun boleh asalkan berniat baik.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWFtxNKL6q
“Ummi mulai sekarang shalat sambil telanjang aja,” usul Daniel.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDchBIj7As
“Ga sah kalau begitu shalatnya Daniel,” ucap Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2hVVRyY4w
“Tapi kalo Ummi ngajarin kita shalat pake mukena lebar ga keliatan gerakan tubuhnya. Allah itu kan tau niat hambanya, jadi gapapa Ummi,” sanggah Alex.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXW2KdH9ChG
“iyasih, tapi masa Ummi telanjang gitu?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lCfIkkFTR
“Hmm, gimana kalau Ummi pake jilbab doang, jadi kan ga melanggar sepenuhnya?” usul Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFhOdX7SCc
“Iya Ummi, seorang muslimah itu kan dilihat kalau dia pakai jilbab kan,” sahut Alex. “Jadi kalau Ummi Nisa shalat telanjang tapi pakai jilbab seenggaknya Ummi menunjukkan kepada Allah kalau Ummi itu masih muslimah yang baik.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwr9VIC8Bn6
“Betul juga kamu Lex, Innamal a'malu binniyat kan ya?” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum. “Semua amal itu tergantung niatnya.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqqHXs4TnB
Semakin lama Ummi Nisa berdakwah, ia justru semakin terjerumus ke dalam dosa besar dan kekafiran.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYbeJePQfR
Beberapa kali saat di sekolah, keempat remaja itu sengaja tak mengunci ruangan ekskul. Ustadz Malik yang termakan pancingan mereka itu sempat mengintip ke dalam dan melihat Alex dengan sengaja menarik Ummi Nisa duduk di pangkuannya saat mereka sedang diajari duduk diantara dua sujud. Parahnya, istrinya itu bukannya melawan atau berteriak malah menggoyangkan pantatnya diatas pangkuan Alex.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQ4S9tKvZm
Lain kesempatan ia melihat saat Ummi Nisa sedang mencontohkan gerakan rukuk tiba-tiba Lukas mendekat berpura-pura ingin lebih jelas dengan berdiri di belakang sang Ummahat itu. Namun, ia justru mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang hanya terbungkus sarung ke bokong sang Ummahat. Ustadz Malik naik pitam dan ingin langsung menghardik Lukas, tapi ia mengingat pesan istrinya bahwa semua itu adalah bagian dari dakwah.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkKudR3ilh
Saat pulang sekolah, Ustadz Malik yang terus kepikiran tentang tonjolan di balik sarung yang Lukas pake tadi akhirnya mengecek sarung yang ia pinjamkan itu. Betapa terkejutnya ia saat menemukan bercak lendir puth di sarung itu. Ia bertanya dalam hati apa mungkin istrinya tadi keenakan merasakan gesekan kontol besar Lukas. Ada rasa cemburu yang becampur desir gairah dalam diri Ustadz Malik saat melihat istrinya yang seorang Ustadzah diperlakukan tak senonoh oleh empat remaja kafir itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0AwuGg1fy
Di rumah, Ustadz Malik menyampaikan kecemburuannya itu kepada Ummi Nisa. Bukan respon baik yang ia dapatkan, malah Ummi Nisa memarahi Ustadz Malik karena malah mengintip saat ia sedang mengajari Alex dan teman-temannya padahal ia harusnya menjaga kantin. Ummi Nisa juga marah karena selama ini ia telah percaya kepada suaminya itu selama belasan tahun dan ganjarannya malah ia dicurigai begini.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGMnfFDV8Y
Malam itu Ustadz Malik sampai harus tidur di sofa karena membuat mood Ummi Nisa menjadi buruk. Hari-hari selanjutnya Ustadz Malik jarang menyinggung masalah itu lagi. Ia mencoba untuk menghapus pikiran negatifnya dan melihat perubahan positif dari Alex dan teman-temannya yang mulai paham tatacara shalat, surat dan doa-doa pendek, Namun, sebaliknya ia melihat istrinya malah semakin jauh dari esensi islam sebenarnya, istrinya itu terlalu membolehkan keempat remaja itu untuk menyentuh tubuh istrinya, canda-candaan mesum tak senonoh yang seharusnya tak keluar dari mulut sang istri maupun keempat remaja itu. Ia pun makin dengan cara Ummi Nisa berpakaian sekarang yang beberapa kali mulai berani memakai gamis ketat yang menampilkan lekukan indah tubuhnya, ada pun jika sang istri memakai gamis yang lebar justru malah kainnya terlalu tipis hingga menerawang. Ada rasa curiga dalam benaknya, bahwa sang istri selingkuh dengan keempat remaja itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiqKuweLgt
Tapi, Alex dan teman-temannya selalu bersikap sopan dan hormat kepada dirinya dan juga Ummi Nisa selalu meyakinkan dirinya bahwa mereka masih remaja, jadi wajar saja bersikap manja. Ustadz Malik teringat perkataan istrinya bahwa dalam pernikahan mereka selama 15 tahun itu, Ummi Nisa selalu setia dan berada di sisinya di kala senang maupun susah. Jadi mengapa ketika sang istri sedang berdakwah ia justru mencurigainya?
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJNJU2R9L7
Ustadz Malik beristighfar dan memohon ampun kepada Allah karena telah mencurigai istrinya yang selalu setia itu. Ia tak ingin merusak keharmonisan rumah tangga dan menggoyahkan niat keempat remaja itu untuk masuk islam cuma gara-gara rasa cemburunya yang berlebih.
Siang itu, selepas shalat dhuhur Ummi Nisa masih berada di ruang ekskul untuk mengajari materi agama kepada Alex dan teman-temannya. Ummi Nisa duduk di kursi bersama keempat remaja itu membentuk lingkaran mengelilingi meja.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45z4uQgkVR
Wajah dan sekujur tubuh Ummi Nisa belepotan dipenuhi sperma keempat remaja kafir itu sewaktu shalat. Ummi Nisa tak mempermasalahkan hal itu karena air mani itu hukumnya suci. Yang ia permasalahkan adalah keempat remaja itu melarang dirinya untuk menjilati sperma di tubuhnya ini, padahal ia doyan sekali rasa asin dan gurih sperma mereka.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZsbraXrno
Hanya berselang beberapa saat setelah Ummi duduk di kursi, peju yang ada di tubuhnya itu mengalir turun membasahi kursi dan sekitar lantai.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9M9glZXG9r
“Eh, Ummi duduk di pangkuanku aja, itu kursinya Ummi udah basah sama licin kena peju gitu,” ucap Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKJ8JOZeS8
“Ah, iyasih pejunya pada turun meluber ke kursi,” ucap Ummi Nisa. “Kalian sih pake ngelarang-ngelarang Ummi buat jilatin peju kalian.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeRQLx9eId
“Gaboleh Ummi, Ummi kan yang ngajarin kita bahwa terlalu cinta pada hal duniawi itu ga baik,” ucap Alex. “Kita lihat Ummi akhir-akhir ini terlalu cinta sama peju kita, makanya kita ngelarang Ummi buat jilatin peju itu.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡED1pUUdOQu
“Cuma sementara kok Ummi, nanti kalau Ummi udah bisa buktiin diri sebagai Ustadzah yang mengamalkan dakwahnya, baru deh Ummi boleh jilatin peju kafir kita,” ucap Lukas menenangkan Ummi Nisa. “Nah, sekarang Ummi dudukin kontolku cepet!”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOkwi8mV0d
“Iya Lukas, sabar ih,” ucap Ummi Nisa. Ia lalu berdiri dari kursinya dan mendekat ke kursi Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl16F4QPRGT
Ummi Nisa memposisikan dirinya membelakangi Lukas, satu tangannya memegang kontol Lukas lalu pinggulnya turun dan memasukkan kontol Lukas ke dalam memeknya. Sementara satu tangannya masih memegang Al-Quran yang akan ia gunakan untuk mengajari materi nanti.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxkr25SPgz
Blesshh.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWACFB6qnyG
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mendesah saat kontol itu masuk ke dalam memeknya. Ia diam sejenak menikmati kontol besar berkulup itu sambil membiarkan memeknya beradaptasi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYODGMy6Z4
Plak!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcONk4ktC8y
Lukas menampar bokong Ummi Nisa keras, “Ayo Ummi mulai genjot kontolku, sama ngajarnya dimulai,” ucapnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpo39SzfGl
“Ahhh, i-iya Lukkh,:” Ummi Nisa mulai menarik-turunkan pinggulnya mengaduk-aduk kontol Lukas. “S-semuanya ouhhhh, mmhhhh, mar-mari kita, mmhhh, awali pembelajaran kali ini, shhhh, dengan bacaan basmalah.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ccmf5qnF7
“Bismillahirrahmanirrahim,” ucap keempat remeja itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXDLLBTjs1
Ummi Nisa lalu mulai membuka Al-Qurannya pada surat Ali Imran ayat 118, “Yā ay- ouhhh ayyuhallażīna āmanụ lāouhhhh, nghhh, Lukasss kontolmuuu enakkkhhh, mmhhhh tattakhiżụ biṭānatam min dụnikum lā ya`lụnakum khabālā, waddụ mā 'anittum, qad- mghhhhh, shhhhh, ouhhhhh, badatil-bagḍā`u min afwāhihim wa mā tukhfī ṣudụruhummmmmhhhh, ouhhhhhh, akbar, qad bayyannā lakumul-āyāti ing ouhhhhh, ahhhhhh, mmhhhhs, kuntum ta'qilụnnnnn, mmhhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqe36SWiu2
Lukas ikut menggerakkan pinggulnya ke atas dan bawah mengentot memek Ummi Nisa dengan keras. Lantunan merdu ayat suci Al-Quran yang keluar dari mulut Ummi Nisa itu membuatnya makin sange.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOd6cMSSGTK
“Artinya, mmhhh, hai orang-orang yang beri- ouhhhh, kontolhhhh, be-beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu karena mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka, shhhhh, mmerekahhh, mgmmhhhhh menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebe- ouhhhhh, mmmmhh, ncian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka ad- ahhhhh, ouhhhhh, a-adalaaah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepad- ouhhhhhh, ahhhhh, Lukkhh, Ummi ga tahannnn, pengennn crottt, ke-kepaddaaamu ayat-ayat Kami, jika kamu memahaminya, mhhhhhh.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgG2fgimKt
Ummi Nisa hingga berjinjit-jinjit saking enaknya kontol yang mengulek-ulek memeknya itu, memeknya berkedut-kedut dan tak tahan ingin segera crot.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TtEYcxueI
“Ummi ga boleh crot sebelum selesain materinya ini.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsyWbV3PKa
“I-iya Lukkhhh, mmhhhh,” Ummi Nisa menggigit bibir bawahnya. Sekuat tenaga menahan agar ia tak orgasme sembari tetap menggoyangkan pinggulnya mengulek-ulek kontol Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsahImftYHi
“J-jadiihhh, ayat ini menjelaskan bahwa orang muslim itu, mhhhh, dilarang untuk bersahabat dengan orang kafir sampai dekat bangethhh, menjalinn cinta dan, mhhhh, kasih sayang sampai mengalahkan pertemanannya kepada sesama muslim,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejG4wINGKW
Daniel mengangkat tangannya bertanya, “Kalau ngentot dengan orang kafir boleh Ummi?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZa1lDbQT0
“Mmhhhh,” Ummi Nisa berpikir sejenak. “B-bolehhh Dann, mmhhh, asalkan ngentot itu tujuannya berdakwahh, mmmhh, karena berdakwah itu tujuannnya muliaa, jadi dibolehinnn, ouhhhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiSl4dHbwg
“Oh jadi gitu ya Ummi,” Daniel mengangguk-angguk lalu berdiri. “Kalo gitu sepongin kontolku dong Ummi,” Daniel naik ke atas meja dan membuka resleting celananya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwN43f8XOB
“Iyahhh siniihhh, Ummi seponginnn kontolmuuu,” ucap Ummi Nisa. Ia menatap liar kontol Daniel yang mengacung di hadapannya, lidahnya ia julurkan keluar sampai air liur sampai jatuh dari ujung mulutnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MdQdKi4Wf
Demi kenikmatan kontol kafir, semua aturan agama Ummi Nisa pelintir agar sesuai dengan kehendak nafsunya sendiri. Lukas menaik turunkan pinggulnya mengentot memek Ummi Nisa sementara Daniel memaju-mundurkan kontolnya menzinahi mulut sang Ustadzah itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjAeqgEa9v
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhj0enZRccP
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRk6k9oRwxF
“Arghhh,” Daniel menggeram. Jika biasanya ia memajukan kontolnya hingga mentok ke dalam tenggorokan Ummi Nisa, kali ini ia justru mengeluarkan kontolnya dari mulut sang Ummahat itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJv5FCMjSHT
Daniel lalu mundur selangkah dan mengocok kontolnya hingga ia akan ejakulasi lalu…
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy87SznHLA
Crot! Crot! Crot!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC7Wtcn3iG4
Daniel mengarahkan semburan pejunya ke arah Al-Quran yang dipegang oleh Ummi NIsa. Lembaran-lembaran ayat suci itu basah terkena cairan hangat putih miliknya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo48tzyQ3B6
Setelah memuncratkan cairan pejunya hingga habis, Daniel lalu memerintahkan Ummi Nisa untuk menjilati pejunya yang menempel di Al-Quran itu hingga bersih, “Ummi bersihin Al-Quranmu, masa kitab suci agamanya sendiri dibiarin kotor gitu.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSJ4dT8ueY
Sluuurp. Sluuurp.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNHZNTw5rN
Ummi Nisa mulai menjilati lembaran-lembaran kitab suci agamanya itu dengan hati-hati, ia tak mau lembarannya itu robek nanti.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq19ZwoVi28
“Tenang aja Ummi, peju itu kan suci jadi kalau kena kitab suci Al-Quran ga masalah,” ucap Daniel ngawur.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkj5UWPpGX9
“I-iyahh,” racau Ummi Nisa. Ia tak peduli entah benar atau tidaknya perkataan Daniel itu. Toh, sajadah dan mukenanya sudah biasa ternodai oleh peju kafir yang begitu banyak. Jadi, Al-Quran pun kalau terkena seharusnya tak masalah.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ioKg12o34
Setelah Ummi Nisa selesai menjilati peju di Al-Qurannya hingga bersih, Daniel meminta Ummi Nisa untuk melanjutkan mengajari mereka berempat materi, “Lanjutin Ummi materinya, kali ini tentang haid aja.” ucap Daniel mengganti materi pelajaran seenaknya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXGNYWky91
“Betul Ummi, tentang itu aja.” sahut Ferdinand. “Aku denger-denger kalo lagi haid kan ga boleh ngentot ya Ummi? terus ngelayani suaminya gimana dong nanti?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0Br0gJlSo
“mmpphhh, pakke, ouhhhh, pakee muluttt bisaa Ferr,, ouhhh,” ucap Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeX4UpcPySf
“Emangnya boleh Ummi kalo pake mulut?"tanya Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpiiyFwvyFt
“H-hukumnya halal, yang haram cuma lobang memek yang sedang haid dan anus mpppphh, demi melayanii suam, mmpphh, suami harusnya bolehhh, oooOUHHHHHH—”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi129BOh0DP
Tubuh Ummi Nisa kelojotan saat memeknya orgasme untuk pertama kalinya siang itu. Cairan kewanitaannya menyembur membasahi kontol lukas, pinggulnya tak lagi naik-turun mengulek kontolnya remaja kafir itu. Namun, Lukas sendiri yang kali ini mengambil alih dan menyodok-nyodok memek Ummi Nisa dengan cepat.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsK1m2qEZF
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhayLGbfaH
Lukas terus menghujamkan kontolnya keras membuat tubuh Ummi Nisa terangkat naik turun keatas, kaki mulus sang Ummahat itu hingga tak lagi menyentuh lantai dan mengambang, “Enak kontolmu apa kontol Pak Ustadz Ummi?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPr4p0hvrgk
“Mmmmpphhh, k-kontolmuuu, kontolmuuuu ga disunatt lebihh tebelll, geddee, panjannggg, ouhhhh,” ucap Ummi Nisa. Dari sudut mulutnya lelehan ludah bercampur peju mengalir.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOi1TX423m
Ummi Nisa merem melek menikmati perzinahan yang dilakukannya pada siang hari ini. Tangan Lukas yang begitu pintar meremas-remas titik lemah di toketnya itu membuatnya makin blingsatan, apalagi di depannya kini ada tiga remaja yang menatap dirinya dengan liar menunggu gilira untuk menzinahi dirinya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvpl2Xi6kv
Dalam benak Ummi Nisa, ia tak merasa lagi direndahkan atau dilecehkan ketika dizinahi Alex dan teman-temannya. Bayangkan saja, Alex dan teman-temannya adalah empat remaja tampan, gagah, dan kaya yang tentunya banyak wanita yang ingin bisa dientot oleh mereka. Alex dan teman-temannya bisa saja memesan lonte yang cantik dan seksi dengan harga jutaan hanya untuk memuaskan nafsu syahwat mereka, namun mereka justru memilih wanita tua seperti dirinya yang hanya sekedar Ustadzah lulusan pesantren desa dan pengajar ngaji anak-anak.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrDzzwMqDv
“Mmmpp, alhamdulillahh, ouhhh, alhamdulillah, ” ucap Ummi Nisa yang membuat Lukas dan yang lainnya cukup terkejut.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtRJ2qEjFa
“Ummi kenapa tiba-tiba ngucapin hamdalah?” tanya Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxgutPHxcI
“Ummiii bersyukuuur, mmphhhh, karena kaliian milihhhh Ummii buat jadi tempat mmppphh, tempat peju kaliiann, ouhhhh, shhhh, padahall kalian bisa bayar lonteee yang mahal-mahal tapi kalian pilih wanita tua kayakk Ummiiii, ouhhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD64V4VF8fp
“Ummi emang harus makasih sama kita, Ummi itu Ustadzah lonte tua murahan tapi bisa dikasih nikmat sama kontol kafir yang masih muda,” hina Lukas sambil menyombongkan keperkasaannya. “Jadi tiap shalat Ummi harus bersyukur sama Allah karena kita udah milih Ummi buat kita crotin memeknya.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0aVSIYmvs
“Iyyaaa, makasihhh yaaa Lukasss, Alexxx, Ferdinandd, Danielll, makasihhh, ouhhhh, mmppp, kaliann udah milih Ummii, mmpphh, Ummmi bakal doaa tiap shalatt, mmpph, biar kalian selalu ngentot Ummi tiap harii terus-terusann, ouhhhh,” desah Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2LVSIiJTU
Mendengar mulut suci Ummi Nisa yang berkata senakal itu membuat kontol Lukas semakin berkedut-kedut. Ia mengeluarkan seluruh sisa tenaganya dan menyodok-nyodok selangkangan Ummi Nisa sekeras-sekarasnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsICpsjC1F
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDziZLR9w3g
‘Arghhhh,“ Lukas menggeram saat ia merasakan orgasmenya sudah diujung.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkKWt1LeXA
Crot! Crot! Crot!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ARkv7r1hW
Peju remaja kafir itu menyembur keatas menuju rahim Ummi Nisa, kebanyakan namun turun kembali dan meleleh keluar dan membasahi sisi-sisi kontolnya sendiri.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1eg7oeuT2
“Mppphh,” Ummi Nisa mendesis. Tak bosan-bosannya ia merasakan nikmat disembur cairan hangat itu di dalam memeknya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07qFppzeTD
Lukas lalu mengangkat tubuh Ummi Nisa dengan kontolnya yang masih menancap di dalam memek sang Ustadzah itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88meJ0zneS
“Ah..!” Ummi Nisa kaget ketika tubuhnya diangkat. “Ummi mau kamu bawa kemana?” tanyanya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP39WKngHWN
Lukas tak menjawab pertanyaan Ummi Nisa. Ia berjalan menuju tempat sajadah dan menurunkan Ummi Nisa disitu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuPF3cD43h
Plop.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hv2qEFO0K
Lukas mengeluarkan kontolnya dari memek penuh peju Ummi Nisa membuat sang Ummahat itu melenguh, “Ouhhh…”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpnLwPCG0B
“Ummi sujud cepet,” perintah Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMknceqzJXW
Ummi Nisa menuruti perintah Lukas itu dan segera bersujud. Peju yang menempel di seluruh tubuh dan wajahnya itu kini ikut menempel di sajadahnya, dan dari memeknya meleleh turun peju milik Lukas tadi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qbp3uwvuq
Ummi Nisa mendengar keempat remaja itu berbincang-bincang sedikit, tapi ia tak berani memotong pembicaraan mereka atau sekedar bertanya. Perintah dari Lukas jelas, ia disuruh bersujud dan bukan berbicara.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiP9S9p2X1K
“Memeknya Ummi gatel?” tanya Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0Qxt25y1Z
“Iyaaa,” jawab Ummi Nisa. Walaupun baru saja dientot oleh Lukas, memeknya sudah minta digaruk kembali oleh kontol.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMEx63EUtl
“Tapi memeknya Ummi penuh peju gitu, aku gamau pake,” ucap Ferdinand. “Aku pake anusnya Ummi aja ya? aku analin bokongnya Ummi.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92KY6v8cva
Ummi Nisa diam, karena sadar bahwa berhubungan seks lewat anus itu diharamkan, apa lagi ia pernah mendengar bahwa seks anal itu sakit apalagi untuk anusnya yang masih perawan, terlebih yang butuh digaruk oleh kontol itu memeknya yang gatal, bukan anusnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5xFxe0Wv2
Plak!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4zml8NuRF
“Boleh apa ngga Ummi?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslcdBivnY9
“Ahh, i-iyaa bolehhh, pakee anusnya Ummiii,” ucap Ummi Nisa. Ia menyadari mau dirinya membolehkan ataupun tidak, Ferdinand pasti tetap akan merobek keperawanan anusnya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlu5sIbup67
Sluurp, sluuurp.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrzAyJWsRf
“Mppphhhhmm,” Ummi Nisa melenguh merasakan lidah Ferdinand mulai menjilati anusnya. Lidah itu tak sendirian karena berselang beberapa saat kemudian Ferdinand mulai memasukkan satu jarinya ke dalam anus sang Ummahat.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhv4wSLmwi
“Aku masukin tiga sekaligus ya Ummi?” ucap Ferdinand sambil menyiapkan dua jari lainnya untuk masuk ke dalam lubang sempit milik Ummi Nisa itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdftsZaasuc
“J-jangan Ferr, satu aja dul— OUHHH,” Ummi Nisa mengerang tertahan saat tiga jari milik Ferdinand memaksa masuk ke dalam duburnya. “Ahhhh, s-sakitt Ferrr, mmmpphhh, pelan pelannn, mmmpp, Ferrr,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBrtOcWX2x
“Hahaha, santai Ummi, nanti pasti pas kemasukan kontolku enak kok, tenang aja,” ucap Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsyU9YLlA3
Ferdinand menggunakan jari-jarinya itu untuk memaksa lubang anus Ummi Nisa melebar agar kontolnya nanti muat, sesekali ia mengambil peju yang ada di memek sang Ustadzah itu lalu ia oleskan ke sekitar dan dalam lubang duburnya Ummi Nisa seperti pelumas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZiD8MJNSs
“Mmpppph, mpppph,” Ummi Nisa menggigit bibir bawahnya dan tangannya mencengkram erat ujung sajadahnya. Ia menahan rasa sakit dan panas yang menjalar dari anusnya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc44BD1KhVY
Setelah merasa cukup, Ferdinand tanpa bertele-tele lagi langsung mengambil posisi untuk mengentot anus Ummi Nisa. Persetan kalau Ummi Nisa merasa kesakitan sampai menangis nanti. Toh, Ummahat seperti Ummi Nisa harusnya tau bahwa tugas seorang muslimah itu kan memuaskan pria. Jadi, kenikmatan yang dirasakan Ummi Nisa ketika dientot itu adalah bonus dan bukan suatu kewajiban.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygqudrc42n
Bleshh…
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweKb0IX5mh
Perlahan, kontol Ferdinand mulai merangsek masuk ke dalam lubang sempit di bokong Ummi Nisa itu. Pertama-tama, hanya kepala kontolnya yang masuk, lalu batangnya mulai mengikuti hingga setengahnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjh1NoZ3CEj
“Arghh, Ferrr, sakittt, mpppp, panasss,” teriak Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwMZ8GuwVC
“Sabar Ummi, orang sabar itu ganjaran pahalanya banyak banget kan?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBI3MX4kE6J
“I-iyaaa…”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsH7vDY5bCd
“Nah, berarti Ummi harus sabar, jangan protes,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS48FaF36us
Perkataan Ferdinand ada benarnya, ia seharusnya sabar dan tak protes ketika dianal oleh kontol kafir berkulup itu. Ferdinand lalu mulai memasukkan setengah batang kontol sisanya yang belum masuk tadi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYE5Bw2ELlM
Bleeshh..
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2DntvVnPv
“Mmmppp,” Ummi Nisa meringis menahan sakit. Matanya tak mampu menghentikan satu-dua bulir air mata yang mulai mengalir turun.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Cyyolb37d
Melihat Ummi Nisa yang meringis kesakitan itu, Alex jadi iba dan berjongkok di depan kepala sang Ustadzah itu. Ummi Nisa yang merasakan kehadiran Alex, menengok ke samping.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GMd3DE5uS
“Nih, Ummi jilatin kontolku aja, biar ga fokus ke rasa sakitnya,” ucap Alex.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDUWmLbqbN
“M-makasihh Lexx,” ucap Ummi Nisa lirih. Ia mulai menjulurkan lidahnya dan menjilat batang kontol Alex dihadapannya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMN623dVBu
Sluuurp. Sluuurp.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15gXKOSVFE
“Kugenjot ya Ummi,” ucap Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8Zhe9cwYr
Ummi Nisa hanya mengangguk lemah membiarkan remaja kafir itu untuk mengobok-obok duburnya, sementara ia berusaha menghiraukan rasa sakit yang menjalar itu dengan menjilati kontol Alex layaknya es krim.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffzSv3LBfK
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCdIQnruCK
Ferdinand menyodok-nyodok kontolnya keluar masuk anus Ummi Nisa. Ummi Nisa yang dibegitukan berteriak kesakitan tapi Alex yang hadir di sampingnya itu mengingatkan Ummi untuk fokus saja menjilati kontolnya dan tak mempedulikan anusnya yang sedang diperkosa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sntXeV0RB
Dengan susah payah, Ummi Nisa kembali menjilati kontol milik Alex dan berusaha menahan rintihan sakit agar tak keluar dari mulutnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcI4nATI4jk
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizuRr0xWQH
Semakin lama dientot, Ummi NIsa merasakan anusnya mulai bisa beradaptasi dengan kontol besar Ferdinand itu. Rintihan sakit yang keluar dari mulutnya itu perlahan-lahan juga berganti dengan desahan nikmat.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5GvasomyV
“Mppphh, shhhh, mpppphh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROEaAvO0If
“Ummi kalau keenakan, desahnya yang keras dong, jangan malu-malu!” ucap Ferdinand sambil menujahkan kontolnya lebih keras kedalam anus sempit milik Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPn4WXLsWW
“Ouhhhh,” tubuh Ummi Nisa tersentak kedepan saat Ferdinand tiba-tiba menujahkan kontolnya lebih keras.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6KGdGlGFo
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3LBKey9VR
“Ouhhhh, Ferr, mmhhhh, pelan-pelann, ouhhhh, mmhhhh, shhhh, ouhhhh, ouhhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSARwVBC2XZ
“Pelan-pelan Ummi?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QdHRUWukH
Ummi Nisa baru sadar saat kontolnya Ferdinand ditarik hampir semuanya dari anusnya, ia kehilangan rasa enak yang didamba-dambakannya. “Emm, m-maksud Ummi lebih kerass Ferrr, mppphh, enttoot anuss Ummi sepuasmuu,” ucapnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqY0NDBqbJ
“Loh, tapi nanti sakit lho Ummi,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fLzyck0sy
“Biarinnnn, mmppp, sakit tapi enakhhhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9EupkkK12
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFWYaKSdKf
“OOOOuhhhhUHHHHHH,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MNAjCA08Q
Memek sang Ummahat itu menyemburkan carian kewanitaan dengan deras padahal memeknya tak dirangsang sama sekali.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIntWb14ri
“Gimana Ummi? kalo dientot di anus gini memeknya Ummi puas ga atau malah tambah gatel?” tanya Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbnKrkOlGr
“Tambahhh, mmmpp, tambahhh gatelll Ferrrr, ouhhhh, mmpppp,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnlJUvSNDA
“Oh, jadi Ummi maunya dientot di memek, bukan di bokong?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWabiMXsAV
“Bu-bukannn, mmppph, tiga tigannyaaa, Ummi pengenn dientott di semua lubanggg, mmmpp, muluutt, anuss, memekkknya Ummmii kaliann pakee semuaaaa, ouhhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXDeQPYmxT
“Dasar lonte rakus! padahal Ustadzah kan harusnya hidup sederhana, ga boleh rakus. Ini malah minta tiga kontol buat ngentot dirinya,” hina Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH96DX4VErh
“Mmppphhh, Ummi pengenn dientott memeknyyaa pleasee Ferrr, Alexxx entot memek Ummiii,” racau Ummi Nisa. Ia mulai menggerakan tangannya sendiri untuk mengobel-obel memeknya yang gatal itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV83kAw1tEz
“Eits,” Ferdinand menarik tangan Ummi Nisa dan menelikung tangan itu ke belakang punggung sang Ummahat. “Ummi tadi udah dientot memeknya, ga boleh rakus.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZ0F7NIPfd
“Ahhh, Ferrr, pleasee, bolehin Um- OGHH, OGHH—”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWLdgiev1o
Sebelum Ummi Nisa sempat memprotes lebih jauh, Alex telah mengangkat kepala Ummi Nisa dan menghujamkan kontolnya dalam-dalam hingga tenggorokan. Bersamaan, kedua remaja itu mengentot anus dan mulut istri soleha itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiQyxCX4vD
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrCoStGykGK
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡam318OHfI1
Ferdinand mengubah posisinya dari yang tadi berlutut menjadi sedikit berdiri agar kontolnya dapat merangsek masuk ke anus Ummi Nisa lebih dalam. Sementara itu, Alex tak hanya menghujamkan kontolnya hingga mentok ke tenggorokan sang Ummahat, kadang ia juga membiarkan kontolnya berdiam di mulut lembut sang sang Ustazah, membiarkan Ummi Nisa yang bekerja memuaskan kontolnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡze8zlOx5kw
“Arghhh,” Alex mendesah penuh kenikmatan ketika kontolnya terasa menyentuh langit-langit mulut Ummi Nisa yang terasa hangat dan lembab. Ummi Nisa yang makin mahir menyepong itu membuat tubuh Alex hingga merinding merasakan kenikmatan sepongan wanita ahli ibadah itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxMHc8CfXi
Dengan kasar, tangannya menjulur ke bawah meremas dua bulatan yang menggantung bebas milik Ummi Nisa itu. Ia meremas, menarik dan memelintir toket serta putingnya hingga tubuh Ummi Nisa mengejang menahan sakit. Meski demikian, mulut suci sang Ummahat tetap menghisap dengan semangat.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vh3eAWTdH
Crot! Crot! Crot!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvxPzBTNBT
“Arrggghhh,” sedikit menggeram, Alex menyentakkan pinggulnya ke depan, Ummi Nisa merasakan kontol di mulunya mengeras sempurna, lalu memuncratkan cairan hangat memenuhi rongga mulutnya. Dengan penuh semangat dia langsung menelannya sampai habis. Sampai pancutan terakhir, Ummi Nisa menghisapnya sampai-sampai tubuh Alex menyentak-nyentak ke depan merasakan kenikmatan tambahan.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9aTTS6RsM
Akhirnya Alex melepaskan kontolnya dari mulut istri soleha itu. Nampak kontolnya sudah agak melemas berlumur ludah, hanya tersisa sedikit tetesan air mani di ujung kontolnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdhQoREycP
Mulut Ummi Nisa yang kini bebas itu kembali mendesah liar, “Ouhhhh, ouhhhh, mmhhhh, mmmmmhhh, ouhhhh.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ao6QsX8tn
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xFIMIwnEP
Ferdinand merasakan kontolnya mulai berkedut-kedut tanda bahwa pejunya akan menyembur keluar sebentar lagi. Ia lalu semakin mengeraskan hujaman kontolnya, memastikan bahwa nanti pejunya akan mengendap di lubang anus Ummi Nisa yang paling dalam,
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtZdiACWA7
“Arghhhhh lonte solehaaaaaa!!”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuObDtjyUCQ
Crot! Crot! Crot!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll3DpmKNgb
Anus Ummi Nisa untuk pertama kalinya dalam seumur hidup kemasukan peju. Ummi Nisa merasakan sensasi hangat aneh ketika peju itu mengisi lubang duburnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuRWr1QhdC
Kontol Ferdinand belum sepenuhnya lembek, malah masih bisa digunakan untuk mengentot sang Ummahat itu satu ronde lagi. Ferdinand lalu memiliki ide nakal, “Ummi pengen dientot memeknya kan?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNhQmE2w1W
“I-iyaahh,” ucap Ummi NIsa lirih.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiE9KpL2qRz
Ferdinand lalu mengeluarkan kontolnya dari anus Ummi NIsa dan berganti sedikit ke bawah ke arah memeknya. Tanpa aba-aba apapun, Ferdinand langsung menghujamkan kontolnya yang sedari tadi berada di lubang dubur itu masuk ke memek Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8rtM3nF3N
Bleshhh.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZpJUQ7a4D
“Ouhhhhhhhh…” Mata Ummi Nisa mendelik ke atas merasakan kenikmatan yang ditunggu-tunggunya dari tadi. Birahinya yang dari tadi tertahan itu meledak menjadi desahan keras menggunggah birahi pria manapun yang mendengarnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRLeJAwn7F
Kontol haram itu terus mengobok-obok memeknya membuat Ummi Nisa hingga decak becek suara pertemuan pinggul kedua insan yang sedang dipenuhi birahi itu menggema di ruangan ekskul pecinta alam itu. Air liur Ummi Nisa hingga jatuh meleleh dari sudut mulutnya membasahi buah dadanya yang jumbo itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYybcm5bEyF
“Arghhh,” Ferdinand menggeram kembali. Sepertinya ronde keduanya kali ini tak akan bertahan lama. Ummi Nisa pun mengetahuinya saat ia merasakan kontol Ferdinand berkedut-kedut di dalam memeknya itu. Ia sedikit kecewa awalnya karena memeknya masih gatal dan butuh digaruk namun ia melihat Alex, Lukas, dan Daniel yang sedari tadi beristirahat dan hanya melihatnya dientot kini mulai bangkit dengan kontol berkulup mereka yang tegak mengacung.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xnuHxRHSw
Sementara itu, Ustadz Malik menanti-nanti di lapak kantinnya sendirian menunggu istrinya itu yang tak kunjung balik. Ada perasaan cemas dan curiga Alex dan teman-temannya berbuat tak senonoh kepada istrinya, tetapi ia menghapus pikiran suudzon itu dengan cepat.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFsmqiGfF8
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1RAqyrKtD
***
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcLFrFzWD6
Kajian ‘sesat’ itu dilakukan Ummi Nisa dan keempat remaja itu tiap hari. Ummi Nisa akan selalu memberi materi tentang ‘izzah seorang Ummahat, betapa pentingnya menjaga aurat, macam-macam dosa yang harus dihindari, sifat-sifat orang munafik dan lainnya. Materi yang sangat bermanfaat memang, tetapi ketika kajian baru dimulai sebentar, Alex dan teman-temannya pasti sudah melecehkan Ummi Nisa dan sang Ustadzah itu justru mendesah-desah keenakan dibegitukan. Pikirannya sekarang telah dipenuhi kontol, kontol, dan kontol saja.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpWXlsTFMk
Hari Jumat Ustadz Malik seperti biasa menjadi khatib sekaligus imam di masjid dekat rumahnya. Kebetulan hari itu bertepatan dengan tanggal merah sehingga ia tak terbebani urusan berjualan di kantin. Suaranya yang berapi-api berkhutbah tentang kemuliaan toleransi dalam beragama terdengar dari toa masjid sampai ke rumahnya. Pembahasannya bagus dan cara pembawaannya menarik membuat para jamaah tak mengantuk, memang beginilah yang diharapkan dari ikhwan lulusan pondok.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zz5p7qR71
Di rumah, Ummi Nisa tentu tak sendirian. Ia ditemani oleh keempat remaja kafir yang selalu mencari kesempatan untuk menjerumuskan Ummi Nisa ke dalam lubang zina yang lebih dalam. Keempat remaja itu duduk di sofa memakan kue kering di dalam toples dan menonton tv, sementara sang pemilik rumah justru duduk bersimpuh di lantai.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6oVDpfc8b
Ummi Nisa saat itu memakai pakaian spesial. Gamis dan hijab lebar yang tentunya menutupi auratnya dari kepala hingga bawah, lengkap dengan kaus kaki panjang untuk menutupi aurat kakinya. Tapi, gamisnya itu transparan sehingga toket dan memeknya yang berbulu tipis itu dapat terlihat dari luar.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXMwnDaCKv
Ummi Nisa bergerak-gerak mengganti posisi duduknya. Ia gelisah karena sedari tadi belum juga disuruh untuk menyepong kontol kafir berkulup favoritnya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheOgBNjTWz
“Ummi kenapa? mau kontol kita ya?” tanya Alex yang menyadari kegelisahan Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyJPXm9Lrq
“Iyaa,” ucap Ummi Nisa sambil mengangguk-angguk.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0AnyMGHfa
“Bukain celana kita kalau begitu Ummi,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtceXHg72eR
Ummi Nisa dengan cepat langsung membuka celana Ferdinand karena ia yang paling dekat duduknya dengan dirinya. “Ummi sepong ya Fer,” ucapnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIeQzOp8LY
“Silahkan, Ummi,” ucap Ferdinand membolehkan.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBgqC6fDTD
Sluuurp. Sluuurp.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1HDZZ7ofN
Ummi Nisa dengan lahap menjilati batang kontol Ferdinand itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVqjD6d09j
“Jamaah masjid yang dirahmati Allah,” suara Ustadz Malik berkhutbah terdengar lantang. “Tidak bosan-bosannya saya mengingatkan bahwa Allah menyuruh kita orang sebagai orang muslim untuk selalu menghormati saudara-saudara kita yang berbeda agama. Toleransi dalam beragama harus kita junjung tinggi-tinggi. Seperti dalam surat Al-Kafirun ayat 6 Allah berfirman : lakum dinukum waliyadin, yang artinya bagiku agamaku dan bagimu agamamu.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzRleAqxmR
“Tuh dengerin ceramahnya Pak Ustadz Ummi,” ucap Alex sambil berdiri dan mendekati Ummi Nisa. “Yang Ummi lakuin sekarang itu adalah contoh toleransi dalam beragama, dengan cara menyepong kontol berkulup orang dari agama lainnya.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRir0EKcB8M
Alex mencengkram kepala Ummi Nisa dan memaksanya untuk menelan kontol Ferdinand dalam-dalam.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiCvXDKYoe
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVwA2i1tkd
Ummi Nisa meronta-ronta karena ia belum siap dan nafasnya mulai habis, tapi Alex tak kunjung melepaskan cengkramannya. Baru ketika waktu berjalan beberapa menit, Alex menarik kepala Ummi Nisa itu mundur.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8inp9X57mg
Ummi Nisa terengah-engah menghirup nafas sebanyak-banyaknya, “I-iyahh, Ummi nyepong kontol kalian ini sebagai bentuk toleransi paling besar,” ucapnya lirih.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXrbEo27Lt
Lukas yang memang bermulut sampah menyahut, “Ummi ga kasihan sama Pak Ustadz? Pak Ustadz lagi ceramah malah istrinya asyik nyepong kontol kafir berkulup. Kira-kira Pak Ustadz tau ga ya kalau istrinya itu pecinta kontol berkulup?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC98FzlWs32
“En-engga tauuu, dia selalu husnudzon ke Ummi kalo Ummi adalah istri setia, taat agama,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOviRArLKt
Glokghhk Glokghh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFP6Rnd2bg
Kali ini gantian Lukas sendiri yang menjambak jilbab Ummi Nisa dan menghantamkan kontolnya maju hingga masuk ke dalam tenggorokan sang Ustadzah itu. Sementara Alex sudah duduk kembali di kursi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMOBoPLOqJ
“Dalam islam, tak ada larangan untuk bersilaturahmi kepada tetangga atau teman kita yang berbeda agama.” ucap Ustadz Malik yang masih berkhutbah. “Pahalanya sungguh besar bagi kita semua jika kita bersilaturahmi kepada tetangga maupun teman kita, janganlah kita hanya berkunjung kepada sesama muslim saja, saudara-saudara kita yang berbeda agama pun harus kita pedulikan, kita bantu, kita sayangi.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuX4I0bHrvB
Daniel yang mendengar ceramah Ustadz Malik itu lalu mempunyai satu ide nakal. Ia menyingkap gamis transparan yang dipakai sang Ustadzah itu hingga ke pinggang dan memposisikan kontolnya tepat di memek Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJvPoPLU5T
Posisi mereka yang ada di tengah ruang tamu itu membuat mereka semua bisa melihat lemari yang berada di pinggir ruangan. Di atas lemari itu, ada foto pernikahan Ummi Nisa dan Ustadz Malik yang terpajang.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8lMIjApkJ
“Ummi denger kan ceramahnya Ustadz Malik tadi? walaupun kita kafir dan Ummi itu muslim, kita tetep harus menjalin silaturahmi,” ucap Daniel. Ia lalu menatap foto pernikahan Ustadz Malik dan Ummi Nisa. “Pak Ustadz, aku izin silaturahmi ke memek lacur istri solehamu ya.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10hxXZSCKm
Glogkh! Glokgh! Glokgh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpMaNuViyh
Ummi Nisa masih dientot mulutnya oleh Ferdinand tapi Alex lalu meminjam kepala Ummi Nisa sebentar dan menjambak hijabnya kebelakang, “Ummi juga minta ijin dong ke Pak Ustadz, minta ijin ke suami Ummi, bilang memeknya istri Ustadz Malik minta disilaturahmiin sama kontol berkulupnya orang kafir.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdrr7fHJbs
“Lex, lu ambilin fotonya itu tolong,” ucap Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilc9DsPJr3
Alex lalu berjalan dan mengambil foto pernikahan itu lalu meletakkannya di sofa, disamping Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8mHqMLgNy
“Nah sekarang Ummi minta ijin ke foto Pak Ustadz ini langsung,” ucap Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5iyvfu7kb
“Mmhhppp, Abiii, Abii kan tadii ceramah buat silaturahmmiii, ini Ummi mau praktekkk. Abii izinin Ummi kan buat dientot memeknya sama kontol-kontol haram ini? boleh yaa biiii? pleaseee,” ucap Ummi Nisa meminta izin kepada foto pernikahan suaminya dan dirinya yang diambil 15 tahun yang lalu itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeTYt3sgVV
Ia melihat dirinya begitu berbeda 15 tahun yang lalu. Polos, taat, setia. Berbeda dengan saat ini, dimana dari luar ia masih kelihatan sebagai seorang muslimah yang menjaga marwahnya tetapi begitu dihadapkan oleh kontol, ia layaknya anjing yang langsung menjulurkan lidahnya keluar dan menuruti semua perintah tuannya. Semua demi mendapatkan kenikmatan kontol berkulup kesukaannya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROCWayuiTw
Daniel sudah menempelkan kontolnya di bibir memek Ummi Nisa, hanya tinggal didorong saja kontol itu kedalam maka Ummi Nisa akan langsung mendesah-desah liar. Tapi ia masih menahan kontolnya diluar, “Baca bismillah dulu dong Ummi, kan mau dikasih nikmat zinah sama kontolnya orang kafir,” ucapnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sHOD0k6H1
“Ahh, i-iya Ummi lupaa,” ucap Ummi Nisa. “Bismillahirrahmanirrahim, aku berniat berzinah dengan kontol kafir Daniel karena Allah ta’ala.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGUQz8KtAn
Sebelum Daniel memasukkan kontolnya ke memek Ummi Nisa, ia menarik kulit kulup kontolnya sampai kepalanya keluar kemudian baru ia mulai menghujam memek istri soleha pemuja kontol kafir itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfJdiVzB95
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJ2QFYrVoQ
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mulai mendesah tapi ia merasakan ada hal yang aneh. “Emmm, kokk rasanya beda Dann,” protes Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOueQAxxZj4
“Hehehe, kulit kulupnya aku tarik Ummi biar kayak kontolnya Pak Ustadz yang udah disunat itu, kan aku bentar lagi jadi muslim ini,” ucap Daniel.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaKuByn9Ku
“Jangann gitu Dann, kulupnya jangan ditarik gituu, ga tebell jadinya kurang enakk,” protes Ummi Nisa. “Rasanya jadi hambar kaya tititnya Ustadz Malik.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrs5ZUJH64
Daniel yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa. Begitu keluar, kulup kontolnya itu perlahan kembali ke tempat semula, “Gini Ummi?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJ7afiKMX0
“Iyaa, kontol berkulupp kafirr haramm enakk buat ngenttooot,” ucap Ummi Nisa. “Kalo silaturahmi ke memek muslimah kayak Ummi harus pake kontol haram berkulup biar afdhal silaturahminyaa.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOl10LldiY
Bleshh.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcnOoaFC2V
Daniel menyodokkan kontolnya kembali lengkap dengan kulupnya. Ummi Nisa menjerit penuh kenikmatan dientot oleh kontol haram itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjF2Rmvxmsr
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJD43mbZPhO
Ferdinand yang tadi sempat terpotong disepongnya kini segera menarik kepala Ummi Nisa itu lalu menyuruhnya untuk menyepong kontolnya lagi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJimW6b4UwT
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmiVzvyRqN
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAuqvsM6iI
Bingkai foto pernikahan Ustadz Malik dan Ummi Nisa itu menjadi saksi bisu bagaimana sang Ustadzah yang dulunya akan marah besar jika disentuh oleh pria ajnabi kini dengan sukarela dizinahi empat pria muda kafir di rumahnya sendiri.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1w3pEGqTjA
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYeYENn2WB
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2q2IqMoGV
Walaupun sudah dientot memek dan mulutnya, Ummi tetap merasa ada yang kurang. Lubang duburnya belum kemasukan kontol haram.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuHct0QOC6
Tangan Ummi Nisa melambai-lambai ke samping, berusaha menggapai Lukas yang sedari tadi masih asyik main hp. Karena terbiasa ngentot Ummahat lonte itu, pemuda itu kini sudah santai saja menunggu giliran dan tak rebutan untuk mengentot Ummi Nisa. Toh, nanti Ummi Nisa juga yang akan mengemis untuk minta dientot kontol hitam besarnya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVR4Xiv6A3
Dan kini Ummi Nisa sedang mengemis-ngemis meminta Lukas agar ia mengentot anusnya. Lukas sadar akan hal itu dan ia menoleh ke samping, “Ummi Nisa mau kuentot juga?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nlxBlnVSY
“Oghhh, oghhhh,” mulut Ummi Nisa yang dipenuhi batang kontol itu membuatnya tak bisa menjawab. Tapi Lukas sudah tau apa maksud Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmMtqW8XsL
Karena tempat sekitar sofa dan meja di tengah ruang tamu itu sempit, maka Lukas menyarankan mereka untuk berpindah tempat. Daniel dan Ferdinand lalu berhenti menggenjot kedua lubang Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVd8nStWXaI
“Ummi mau ngentot dimana?” tanya Lukas
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6edpQba8zd
“Tempatnya harus suci dan menyimbolkan agama Ummi, karena kan silaturahmi sunnah,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqlmqV1weL
“Emmm, di latar rumah aja deh, Ummi biasanya ngajar anak-anak kecil disitu,” ucap Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJyt8MVTae
“Yaudah ayo kesana,” ucap Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULZKRPaCCK
Keempat remaja itu lalu menyuruh Ummi Nisa untuk duluan. Ummi Nisa lalu merangkak layaknya anjing penunjuk jalan diikuti oleh Alex dan teman-temannya dari belakang.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LpwPeYcTj
Meja kayu lipat kecil yang biasa digunakan anak-anak mengaji berjejer rapi bersender di tembok latar rumah itu. Lukas yang melihat itu mengambil beberapa meja itu, ia dibantu oleh Alex. Mereka berdua menata empat meja kecil untuk mereka dan satu meja untuk Ummi Nisa diletakkan di depan.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdilAqBpFJD
“Nah, Ummi duduk di situ ya, ngajarin kita materi zinah,” ucap Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6uizRey4K
“I-iya,” ucap Ummi Nisa. Semakin hari permintaan keempat remaja itu semakin aneh saja.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuv4Rikz4q
Keempat remaja itu lalu duduk di belakang meja lipat kecil itu sementara Ummi NIsa duduk di depan mereka seperti seorang guru yang akan mengajari muridnya. Bedanya murid-muridnya ini semuanya tak mengenakan celana dan kontol mereka mengacung semua.
“Anak-anak,” suara Ummi Nisa memulai.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVgitJmsMP
“Iya Bu Guruu,” keempat remaja kafir itu menjawab.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiPb1rN73I
“Ummi hari ini akan mengajari kalian materi tentang silaturahmi, yang berasal dari kata shilat dan al-rahmi. Shilat berarti menjalin, sementara al-rahmi berarti kasih sayang. Seperti yang udah dikatakan oleh Ustadz Malik saat khutbah tadi, silaturahmi kepada orang kafir itu adalah sesuatu yang sangat baik dan berpahala. Betul tidak?” tanya Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTNldve8hp
“Betul Buu,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Cy85KR2ch
“Nah, kebanyakan dari umat muslim, terutama para akhwat sekarang ini hanya tau silaturahmi itu sekedar berkunjung saja, yang artinya hanya menjalin tanpa melibatkan kasih sayang. Padahal ada satu ibadah mulia yang bisa dilakukan para muslimah seperti Ummi ini yang akan mendapat ganjaran pahala sekaligus kenikmatan yang sangat besar." ucap Ummi Nisa.
“Apa itu Buu?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXT1Ak6BQ5n
“Bentuk silaturahmi itu adalah silaturahmi memek muslimah dengan kontol kafir. Semakin sering kontol kafir itu menyodok-nyodok memek seorang muslimah maka nantinya diharapkan orang kafir itu bisa merasakan kasih sayang dari agama Islam dan menjadi tertarik untuk mengenal lebih dalam. Jadi, hukumnya apa bagi para akhwat untuk berzinah dengan orang kafir?”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUL7WdVy7Xb
“Wajibbb,” seru Alex dan teman-temannya kompak.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxYSoDjbyt
“Pintar anak-anak semuaa,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlyL0yNNR8
“Hahaha,” keempat remaja itu tertawa tergelak-gelak.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BpKR6sAFD
“Berzina itu nikmat, iya nggaa?” Ummi Nisa yang mulai terangsang akibat ceramaha nakalnya itu meremas-remas payudaranya sendiri dengan gaya menggoda.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybGdg0iSFg
“Iya buuu, setujuu,” Lukas yang belum dapat giliran untuk mengentot memek Ummi Nisa itu tak sabaran dan bangkit. Ia setengah berlari menuju Ummi Nisa dan langsung meremas buah dada Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLn7vaHOJqC
Ummi Nisa menepis tangan Lukas itu, “Kamu! jangan kurang ajar ya!”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcW3ohOQ6kI
“Ustadzah, contohinn cara berzinaahh,” ucap Alex yang ikut bangkit dan menyergap tubuh Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHfmveT5T1
“Jangannn, jangan begini, nanti ustazah laporin ke Pak Ustadz lhoo,” Ummi Nisa bergaya merengek seperti wanita yang menolak diperkosa. Gayanya yang menggoda seperti itu membuat Lukas kian gemas. Dilumatnya bibir Ummi Nisa, “jang....ahhh,” Ummi Nisa balas melumat bibir Lukas. Gairahnya kini kembali naik.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1MNAVQ01o
Ferdinand dan Daniel ikut menggerayangi tubuh Ummi Nisa. Tangan keempat remaja itu buas meremas-remas tiap bagian tubuh sang Ustadzah itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8NGiRNsmg
KREEKK.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGUecXvCY3
Gamis bagian toket Ummi Nisa itu robek, diikuti bagian memek lalu hampir semuanya robek. Keempat remaja itu tak peduli merusak kain mahal itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt43hlaGAvt
“Nghhh, anak nakalll kalian semuaaa,” rintih Ummi Nisa. “Kalian bikinn Ustadzahh ketagihan zinahhh, nghhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqaqcYvcZp
Ustadz Malik yang sedang berkhutbah tak tau bahwa latar rumahnya yang susah payah telah ia renovasi ini sekarang tengah digunakan istrinya untuk mengajari empat remaja kafir tentang mengapa zina itu baik.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcV8bXB8eWZ
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mendesah keras. Ia pasrah ketika Alex menarik tubuhnya dan menyuruhnya untuk ‘rebahan’ di atas tubuh pemuda itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HtP4NHENA
“Ummi masukin memeknya Ummi ke kontolku,” ucap Alex yang tiduran di lantai.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4liAW04Yd
Dengan posisi Alex ditindih Ummi Nisa begini, lubang anusnya akan lebih mudah dimasuki dari belakang.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxKDnLXeEV
“Iyaa,” ucap Ummi NIsa. Tangannya bergerak untuk memasukan kontol Alex ke dalam memeknya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw49852h2Ec
Sleephh.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56mlgezv3l
“Mmhhh,” lenguhan Ummi Nisa terdengar merdu ketika kontol berkulup itu dengan mudah memasuki memeknya yang telah becek.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19TBDx42JW
Dari belakang, Lukas yang staminanya masih penuh itu mengepaskan kontolnya di bibir lubang anus Ummahat ahli ilmu agama itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzwzeRBx21
“Kuentot anusnya Ummi ya?” tanya Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnU5aAa8CO
“Iyaaah, semua lubangg punya Ummi harus disilaturahmi-in sama kaliann, memekk, anuss, muluttt, semuanyaaa, mphhhh, nghhhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz1ThGJp61
Blesshh.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pNHDBtVzk
Kontol Lukas itu dengan mudah masuk ke dalam dubur Ummi Nisa. Karena sudah pernah di anal sebelumnya, kali ini anusnya Ummi Nisa lebih mudah mekar dan kontol pun lebih mudah bersilaturahmi ke lubangnya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QJSkU0GCC
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0anYXFIyL
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDDmDVk4n3
Lukas dan Alex mulai menggenjot anus dan memek Ummi Nisa berirama. Tangan dan mulut Alex tak tinggal diam ikut merangsang buah dada montok sang Ummahat itu dengan gemas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcv57LI5tX
“Ahh, ahh, ahhh,” Ummi Nisa mengerang. Masih ada sedikit rasa sakit di anusnya tapi batang kontol hitam Lukas yang menekan-nekan dinding anusnya tanpa ampun itu membuatnya tetap merem melek merasakan kenikmatan syahwat untuk yang kesekian kalinya, apalagi ditambah kontol Alex yang menujah memeknya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxJcqIpQjj
“Ouhhhh, ouhhhhh,” Ummi Nisa mendesah keenakan dientot dua lubangnya tapi tetap saja ia merasa ada yang kurang. “Danielll, entottt mulutt Ummiii, zinahinnn mulutnya Ummi nakkk,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzfHx8n42A
Daniel tersenyum dan datang menghampiri Ummi Nisa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3beezRE535
Plakk!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6Td941B8q
Ditamparnya pipi Ummi Nisa hingga menoleh ke samping. Daniel berdiri di samping kepala Ummi Nisa dan menyodorkan kontolnya untuk dikulum.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6T7q6DJUGx
“Hmmpphh,” Ummi Nisa mendesim mengulum kontol kafir dihadapannya itu. Ia mencium bau memeknya sendiri di kontol Daniel tapi anehnya ia tak merasa jijik. Ia malah makin bergairah. Dihisap-hisapnya kontol itu dengan liar.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHkCHKpNof
Sluuurp. Sluuurp.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiw9zUCpgzs
Ferdinand yang terakhir menghampiri Ummi Nisa. Dia membelai kepala Ummi Nisa yang tertutup jilbab itu. Ditatapnya wajah Ummi Nisa yang nampak keibuan dan alim itu, wajah yang sangat cantik. Namun, ia tahu kalau dihiasi oleh peju kafir dirinya dan ketiga temannya wajah sang Ummahat itu akan jauh bertambah cantiknya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOYnUoDc0v
Diraihnya tangan Ummi Nisa dan dibimbingnya menuju ke kontolnya. Tanga itu langsung mengocok-ngocok kontolnya lembut, kemudian makin lama makin cepat, seiring kepalanya yang bergerak maju mundur menyepong kontol Daniel.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA60arfF5Db
“Hhhh, peretnya memek Ustadzahhh, anjinggg, memek alim nihhh, ahhh rasakan kontolku rasakann!!!” Alex memaki-maki sambil menghujamkan kontolnya tanpa henti dengan liar. Memek Ummi Nisa memang sudah licin tapi tetap terasa peret memijat dan meremas batang kontol kedua remaja kafir itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQhKvOatgs
“Anusmu udah mirip kayak memekk Ummiii, peret bangetttt lonteeee,” ucap Lukas yang juga memaki-maki Ummi sambil terus menyodok-nyodokkan kontolnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNWGjhoQNJ
Daniel meraih kepala Ummi Nisa dan menggerak-gerakkan kedepan dan belakang agar lebih cepat menyepong kontolnya itu, “Argghhh, Ummiii aku mau crottt,” ucapnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Xck09HkX5
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNnYpQhYTq
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTsOFt89Ni
“Gw juga mau crot anjingg,” ucap Alex yang mengeraskan sodokan kontolnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUb4GssPyHu
“Samaa, tanganya lonte satu ini jago banget bangsatt,” ucap Ferdinand.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WGy0ioRZ5
Bentar Lex, gw juga mau crot kita samainn bareng-bareng,“ ucap Lukas.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOvhJEXVGr
Plok! Plok! Plok!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBv0H0iChWS
“Arghhhh,” Keempat remaja itu mengerang panjang dan disaat bersamaan mereka memuntahkan cairan hangat peju mereka.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6t2Fuwmti
Crot! Crot! Crot!
“Mphhhhhhhh,” mata Ummi Nisa membeliak merasakan semburan sperma di memek, anus, mulut dan wajahnya. Merasakan kehangatan pancutan itu tubuh Ummi Nisa bergetar hebat, memeknya mengempot kuat lalu matanya membeliak merasakan kenikmatan orgasmenya. Dia ingin menjerit tapi mulutnya penuh disumpal oleh kontol Daniel.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3Vs5KYscC
Alex, Daniel dan Lukas mencabut kontol mereka dari lubang suci Ummahat itu. Bersama dengan Ferdinand, mereka memuncratkan pancutan-pancutan terakhir sperma mereka di tubuh dan wajah Ummi Nisa yang basah berlumuran keringat dan air mani itu.
“Ahh,” Lukas mendesah puas setelah menikmati langsung enaknya mengentot lubang anus peret seorang Ummahat.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PWBYhORXf
Selesai perzinahan itu, jam sudah menunjukkan pukul setengah satu. Ustadz Malik yang biasanya masih berbincang-bincang di masjid selepas shalat jumat pasti sebentar lagi beranjak pulang. Keempat remaja itu melihat latar rumah Ummi Nisa yang sekarang penuh dengan sperma.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeA4S2ecfD
“Ummi jilatin spermanya sampe bersih ya,” ucap Alex. “Kita balik ke ruang tamu dulu.”
Keempat remaja itu lalu balik ke ruang tamu meninggalkan seonggok tubuh Ummahat yang belepotan sperma itu. Tubuhnya masih bergetar-getar saking hebatnya orgasme yang dirasakannya tadi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEp2CSYzttj
“I-iya,” jawab Ummi Nisa lirih. Ia yang berbaring lemas dengan nafas terengah-engah itu mulai menjilati peju di sekitar bibirnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ93ANAThzg
***
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSypzPfCq2
Ustadz Malik pulang berjalan kaki dari masjid seusai shalat jumat. Dari jauh, ia sudah bisa melihat ada mobil yang biasa ditumpangi Alex dan teman-temannya terparkir di depan rumahnya. Alex sama yang lainnya pasti lagi belajar sama Ummi, gumamnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzE7XvcSYv
“Assalamualaikum,” ucap Ustadz Malik.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXpVdNYsg2
Begitu masuk ke dalam rumah, ia melihat keempat remaja itu sedang duduk bersama istrinya mengobrol. Namun, ada suatu keanehan yang membuatnya tak nyaman, istrinya itu sedang duduk di pangkuan Alex. Apalagi, ia melihat pakaian yang dipakai istrinya itu sudah kelewat batas. Gamis ketat berwarna putih yang membuat payudaranya sangat menonjol, bahkan putingnya saja nyeplak.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJ1qMj8vt2
“Waalaikumsalam,” jawab Ummi Nisa dan keempat remaja kafir itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoENbKLoXPC
Tak seperti biasanya, Ummi Nisa kali ini tidak meraih tangan Ustadz Malik dan menciumnya. Hal itu tambah membuatnya tak nyaman. Ustadz Malik kemudian ikut duduk di seberang Alex dan Ummi Nisa, ia yakin sekali ia melihat pinggul istrinya itu naik-turun dan bergoyang diatas pangkuan Alex samar-samar.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0a3BzJnzW
“Ummi kok duduk di pangkuan Alex begitu?” tanya Ustadz Malik akhirnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVmc5MXIkU
“Ah, ini Alex pengen gini, katanya ngingetin dia pas kecil kan suka duduk di pangkuan ibunya, terus ceritanya mau balas jasa, jadi gantian Ummi yang duduk di pangkuannya gitu, Ummi jad pengganti Maminya gitu lho bi,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehPDDTz0J7
“Oalah,“ Ustadz Malik mengangguk-angguk.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XzfJxURJa
Ustadz Malik walaupun tak nyaman tapi tak berani menegur karena ia tahu kalau menyangkut urusan Mmainya yang sudah wafat Alex pasti sensitif. Ia tak mau membuat situasi menjadi runyam.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBScdsGSFJJ
“Iya, Pak Ustadz. Maaf ya ngerepotin istrinya Pak Ustadz.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupLcByNfrs
“Ah, gausah minta maaf Lex. Gapapa kok, Pak Ustadz sama Ummi Nisa bakal membantu sebisa mungkin,” ucap Ustadz Malik. “Kalian kan juga udah bantu-bantu kita berdua banyak banget.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgolzi1spoz
Kecurigaan dirinya terhadap Alex dan teman-temannya kal ini mengurang karena alasan Alex itu. Namun, perilaku istrinya itu yang tak bisa ia toleransi lagi. Putingnya jelas-jelas nyeplak keliatan, bagaimana pantas seorang Ummahat pakai pakaian seperti itu?
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0NEE8lxof
Setelah sedikit berbincang-bincang, Ustadz Malik mengajak Ummi Nisa untuk ke belakang, “Ummi ikut Abi ke dapur sebentar ya.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlyNi7u7Mip
Singkat dan tanpa penjelasan apapun. Tanda bahwa Ustadz Malik hendak menegur istrinya itu. Ustadz Malik bangkit duluan dan berjalan menuju dapur tanpa menoleh ke belakang. Mau istrinya itu mengikuti dirinya atua tidak terserah dia.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSJKEuF8vh
Setelah Ustadz Malik pergi dari ruang tamu itu, Daniel tertawa kecil, “Kan rencana gw berhasil, apa gw bilang?” ucapnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAXEPeZ9Zp
Alex tersenyum, ia menyodok-nyodokkan pinggulnya keatas membuat Ummi Nisa mendesah kecil. Daritadi memang Ummi Nisa tengah menduduki kontol Alex itu dengan hanya ditutupi gamis dan kaleng kue kering yang menumpuk di meja, sehingga Ustadz Malik tak tahu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqgFBzMULn
Plop.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHFIg27Kvk
“Mmhh,” Ummi Nisa melenguh ketika ia berdiri dan melepaskan kontol Alex dari memeknya. Sebenarnya ia lebih memilih untuk terus mengulek-ulek kontol Alex daripada ikut suaminya ke dapur. Tapi imagenya sebagai istri soleha tak boleh dirusak, setidaknya sampai Alex dan kawan-kawannya itu memerintahkan dirinya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhd3lNjEPSM
“Ingat perintah kita tadi Ummi,” ucap Alex ketika Ummi Nisa hendak berjalan menuju dapur.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFW1wkB5XY1
Ummi Nisa berbalik dan mengerlingkan matanya, tidak mungkin ia lupa.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhGAnsXPF3
Di dapur, Ustadz Malik sudah menunggunya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. “Ummi kok pake gamis kayak gitu dihadapan Alex sama temen-temennya?” tegurnya terhadap sang istri.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5ZlS4j0hh
“Ini Bi?” Ummi Nisa menunjuk gamisnya. “Sebenernya Ummi tadi nungguin Abi pulang shalat jumat terus Alex sama yang lain dateng, Ummi tuh dandan gini pengen ngelayanin Abi.” ucapnya dengan nada manja.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiacwUIKpW
“Tapi kok Umm- mmhh,”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNwuUwDFat
Ucapan Ustadz Malik terpotong ketika Ummi Nisa langsung menyosor bibirnya. Ustadz Malik awalnya kaget namun lama kelamaan ia mulai membalas lidah Ummi Nisa sampai keduanya berpagutan, lupa akan apa tujuannya datang ke dapur tadi. Ia merasakan rasa aneh seperti asin dan gurih ketika ia berciuman dengan istrinya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOncpaKVSz
“Ummi habis makan mayonnaise?” tanya Ustadz Malik di sela-sela ciuman mereka.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHMMuF2Jkf
“Iya Bi,” jawab Ummi Nisa. Suaminya itu entah bodoh atau terlalu polos, pikirnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkpiVIJFXu
Mereka berdua lalu berciuman sesaat. Tangan Ummi Nisa mulai menyelinap ke dalam sarung suaminya, dan ia mengarahkan tangan sang suami itu untuk meremas-remas dadanya. Tangan Ustadz Malik meremas-remas dada jumbo nan kenyal milik Ummi Nisa itu dengan lembut dan penuh perhatian. Berbeda jauh dari apa yang sang istri inginkan, toketnya itu harus disiksa, diremas dengan kasar, ditampar dan ditarik-tarik putingnya hingga memerah.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3B1l28E6se
Akhirnya karena tak tahan akan rangsangan dari sang suami yang mengecewakan itu, Ummi Nisa melepas ciumannya. Ia lalu turun berlutur dan membuka sarung Ustadz Malik. Kontol tanpa kulup suaminya itu sudah mengacung keras walaupun ukurannya tetap saja kecil.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodr7uIlQub
“Ada Alex sama temen-temennya di depan Ummi,” ucap Ustadz Malik khawatir.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjlHXUVnZE
“Gapapa Bii,” ucap Ummi Nisa. “Ummi pengen puasin Abi.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmScxDzQ8h
Sluuurp. Sluuurp.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uJlXJQ25R
Ummi Nisa mulai menjilati kontol suaminya itu. Kali ini dirinya lebih bersiap agar tak tersedak seperti dulu ketika suaminya tiba-tiba crot duluan. Ummi Nisa melahap kontol suaminya itu hingga ujung pangkalnya. Tak sulit karena ia telah terbiasa dengan menyepong kontol Alex dan teman-temannya yang besar dan panjang.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBGmBgAK2B
Tak sampai lima menit ia merasakan kontol suaminya itu berkedut-kedut, Ummi Nisa langsung memundurkan mulutnya sedikit.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMssm0chVZ
“Mmhhh, Ummmiiii ,Abii mau keluarr,” erang Ustadz Malik.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ666jjel3eY
Crot! Crot! Crot!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmKfUYGCUx
Ummi Nisa membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung peju suaminya itu. Setelah suaminya itu selesai crot, ia segera berdiri dan setengah berlari menuju wastafel untuk memuntahkan seluruh peju suaminya itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvKJtS2bZw
Cuh! Cuh!
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsvA4JIQy4
Setelah itu, Ummi Nisa mencuci mulutnya dengan air keran dan mengelap mulutnya sampai bersih.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDU5oJrKflw
“Enak banget Ummi,” ucap Ustadz Malik yang terengah-engah keenakan akibat disepong.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNxb6n0s7F
“Iya Bi, kan sudah jadi kewajiban istri soleha buat muasin nafsu suaminya..”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjbcO6n20m
Hilang sudah semua teguran yang hendak Ustadz Malik katakan tadi kepada istrinya. Ia tak ingin membuat mood Ummi Nisa rusak, apalagi dia baru saja memuaskan syahwatnya tadi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FxVYSQDv7
“Em.. Ummi balik duluan ke ruang tamu ya Bi,” Ummi Nisa meminta izin suaminya. “Abi dicuci dulu itu di kamar mandi.” ucapnya sambil menunjuk kontol Ustadz Malik yang masih ada sisa peju menempel.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUYErthdNH
“Iya Mi, Ummi balik duluan aja.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmSR0bCYKy
Ummi Nisa lalu segera balik ke ruang tamu sedangkan Ustadz Malik pergi ke kamar mandi.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTp9jynC7o
“Ummi tadi telen pejunya Pak Ustadz?” tanya Ferdinand setelah Ummi Nisa kembali.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTb4sDlh1RI
“Engga dong hihihi,” jawab Ummi Nisa. “Mulut Ummi cuma buat nelen peju kafir kalian.”
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxospK1r8Jb
“Terus Ustadz Malik curiga ga kalo di mulut Ummi ada pejunya kita?” tanya Alex. Sebelum Ummi Nisa menyepong suaminya itu, dirinya telah memerintahkan Ummi Nisa untuk menyimpan peju mereka di mulutnya.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡID8QuXEuBi
“Ngga, dia malah tambah semangat nyium Ummi. Suka kali sama peju kalian hihi,” Ummi Nisa tertawa kecil. Ia ikut duduk kembali bersama keempat remaja kafir itu.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHVC4dXTnm
“Hahaha,” keempat remaja itu tertawa terbahak-bahak.
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAg0EYDKfuU
Beberapa menit setelah Ummi Nisa kembali, Ustadz Malik ikut kembali duduk bersama mereka. Mereka berenam lalu berbincang-bincang ria seakan-akan tak ada jejak perngentotan di rumah ini tadi.322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOZpErIAPp
***
[Karya ini milik @MirzaAli1. Dijual hanya melalui Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb per chapter. Pembayaran tersedia melalui Gopay, Dana, Shopeepay, dan Ovo.]
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyawCyVVxa
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyZn81Pi3I
322Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvo8nk2QNRR
