Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
3946Please respect copyright.PENANAC9BGgKYRYh
“Assalamualaikum.”
3946Please respect copyright.PENANAOxXNea7DxC
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
3946Please respect copyright.PENANAw4gsI7FTBm
“Iya. Aduh…”
3946Please respect copyright.PENANAKvjFX8wwZB
“Kenapa sayang?”
3946Please respect copyright.PENANAd7ShY2lsp6
“Cepet berlutut mah?”
3946Please respect copyright.PENANADTtVqEw3Ox
“Berlutut?”
3946Please respect copyright.PENANAb0t8hFCClx
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
3946Please respect copyright.PENANA9CYHPegVLl
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
3946Please respect copyright.PENANAKzd7Y01Z8O
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
3946Please respect copyright.PENANAexyONnEXUZ
“Iya sayang.”
3946Please respect copyright.PENANASs9pg0yJF8
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
3946Please respect copyright.PENANAZGmHm5btvn
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
3946Please respect copyright.PENANAK7fy3YQ6Qr
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
3946Please respect copyright.PENANA7Xy4SFqZmf
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
3946Please respect copyright.PENANA94uNVlr8ou
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
3946Please respect copyright.PENANADmPpw5fTCb
“Masih ingin mah?”
3946Please respect copyright.PENANAVmoiWoqmez
“Iya sayang.”
3946Please respect copyright.PENANAJBvcNaRA7x
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
3946Please respect copyright.PENANArsCWOGxU2y
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
3946Please respect copyright.PENANAaRE41MTZRq
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
3946Please respect copyright.PENANAdSBtce1qHu
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
3946Please respect copyright.PENANAGlwhCN512w
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
3946Please respect copyright.PENANA6flc30Xb20
“Lepasin dong celana Erna mah.”
3946Please respect copyright.PENANAUF48h2sRkM
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
3946Please respect copyright.PENANARUrOsWWJYZ
3946Please respect copyright.PENANAZ36XCLQ1ni
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
3946Please respect copyright.PENANAHIvi3B5SBl
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
3946Please respect copyright.PENANAXYCcQGpYkd
“Jilatin lagi mah!”
3946Please respect copyright.PENANAMk4bvbjhAE
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
3946Please respect copyright.PENANA4ab9UBhfqU
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
3946Please respect copyright.PENANATlrZ35dSYD
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
3946Please respect copyright.PENANAVbInuJvC5J
***
3946Please respect copyright.PENANArOJCXUFkcR
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
3946Please respect copyright.PENANA8SsRZTsbs7
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
3946Please respect copyright.PENANA4B7CaAc2EZ
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
3946Please respect copyright.PENANACSZi7gSBb8
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
3946Please respect copyright.PENANAssnSqvmi2R
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
3946Please respect copyright.PENANAMmeXelsVo9
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
3946Please respect copyright.PENANARcdRWE33ON
“Sengaja?”
3946Please respect copyright.PENANA30yDMKP38q
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
3946Please respect copyright.PENANA0EzJYCbTXj
“Sini mah, bukain celana Rina!”
3946Please respect copyright.PENANARDV8L2NBWt
“Hah, digigit lagi?”
3946Please respect copyright.PENANANj6a825BrK
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
3946Please respect copyright.PENANAt7bFRjVm7n
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
3946Please respect copyright.PENANAn7OJLzjuED
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
3946Please respect copyright.PENANA0lrAXGjToL
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
3946Please respect copyright.PENANANZ6Ogo9oox
“Masa sih mah?”
3946Please respect copyright.PENANALumWxeZg94
“Iya sayang.”
3946Please respect copyright.PENANAP8jfnKJYMz
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
3946Please respect copyright.PENANApp0jdOWajt
Erna menganggukan kepala?
3946Please respect copyright.PENANAREgGIbaE7I
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
3946Please respect copyright.PENANAx2QQpHXNCv
“Iya.”
3946Please respect copyright.PENANAcXTrdeWSbC
“Iya apa?”
3946Please respect copyright.PENANA2GeUNK5Wnj
“Iya mau.”
3946Please respect copyright.PENANA9IOdqfVPpk
“Iya mau apa?”
3946Please respect copyright.PENANAHGCqvQhSju
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
3946Please respect copyright.PENANAbEsBDYw4yl
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
3946Please respect copyright.PENANAFDuUluzLSD
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
3946Please respect copyright.PENANAR2529OiHhP
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
3946Please respect copyright.PENANAl5QfV1MbrG
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
3946Please respect copyright.PENANAsdkiI6QNYs
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
3946Please respect copyright.PENANAqHt4hNN1ZX
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
3946Please respect copyright.PENANAV13s1sxMfN
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
3946Please respect copyright.PENANABizgeQsxCL
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
3946Please respect copyright.PENANAO4LwzDVa63
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
3946Please respect copyright.PENANAbE7AmBWMbW
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
3946Please respect copyright.PENANAkbJYbhzUXG
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
3946Please respect copyright.PENANApe5TDY49Ph
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
3946Please respect copyright.PENANA5dzJ1Wl3zS
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
3946Please respect copyright.PENANAGnWmEIRGLZ
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
3946Please respect copyright.PENANAs8cDouBb8D
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
3946Please respect copyright.PENANAXcrGkKrUMz
***
3946Please respect copyright.PENANATN9e6UdoAk
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
3946Please respect copyright.PENANAH9MBkQ6K0j
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
3946Please respect copyright.PENANAGMnv5tq6N8
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
3946Please respect copyright.PENANADYO2E5q4bL
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
3946Please respect copyright.PENANAAgPO9Buhqs
“Nanti mama main aja sama papa!”
3946Please respect copyright.PENANAELLQvVSMK4
“Iya deh.”
3946Please respect copyright.PENANAXu9pzBNRcR
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
3946Please respect copyright.PENANAdZin0XFFnf
***
3946Please respect copyright.PENANAY49TvePhCm
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
3946Please respect copyright.PENANACGvtngABRf
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
3946Please respect copyright.PENANAntbubfWjR3
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
3946Please respect copyright.PENANAXz5J420CD2
***
3946Please respect copyright.PENANAVzJMZTtgw4
“Papamu mulai jarang belai mama.”
3946Please respect copyright.PENANAnkpaoEOnd9
“Lho, emang kenapa Mah?”
3946Please respect copyright.PENANAlJwjMZi1ZM
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
3946Please respect copyright.PENANA2iOYDeDxbd
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
3946Please respect copyright.PENANAYWVJT6UQgx
“Oke deh.”
3946Please respect copyright.PENANAGmqYjSQZUX
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
3946Please respect copyright.PENANAtvWEwZfOQS
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
3946Please respect copyright.PENANAMhv7agvOCB
“Gerah sih pah.”
3946Please respect copyright.PENANAwYCbWfV8p8
“Kan malu kalau dilihat orang.”
3946Please respect copyright.PENANAs7m2Vb9Dd7
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
3946Please respect copyright.PENANAjt5feYoQ33
“Ya, terserah kamu saja.”
3946Please respect copyright.PENANA58WLdQcTKD
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
3946Please respect copyright.PENANAE1Oqr7FLnI
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
3946Please respect copyright.PENANAgir2tOEcub
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
3946Please respect copyright.PENANAm9gCmHkPxQ
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
3946Please respect copyright.PENANAfFQsOzJqYM
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
3946Please respect copyright.PENANAkMyUnMI74c
***
3946Please respect copyright.PENANAwKAOCATXvo
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
3946Please respect copyright.PENANAwPGljlk2Iq
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
3946Please respect copyright.PENANArFGGMvEhye
“Emang kenapa?”
3946Please respect copyright.PENANANlC5boPJx0
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
3946Please respect copyright.PENANATN4FpPt0pV
***
3946Please respect copyright.PENANALrKRqu2G0V
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
3946Please respect copyright.PENANA6qRPZI6BKJ
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
3946Please respect copyright.PENANAg03NpxYClb
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
3946Please respect copyright.PENANAxH3pJJ5Jws
***
3946Please respect copyright.PENANAcGxYX6oLPO
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
3946Please respect copyright.PENANA7AEHKXmxwe
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
3946Please respect copyright.PENANAcSehwbhcLv
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
3946Please respect copyright.PENANA523neLRmra
***
3946Please respect copyright.PENANAjZ6qErgmDs
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
3946Please respect copyright.PENANA0CcsUwH84x
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
3946Please respect copyright.PENANARvRybE0bNg
“Seperti ini bagaimana?”
3946Please respect copyright.PENANAa2mPhZRoLn
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
3946Please respect copyright.PENANAbv9fgEkHsQ
***
3946Please respect copyright.PENANAhRygz6i1AP
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
3946Please respect copyright.PENANAsPpH8Bdy8n
***
3946Please respect copyright.PENANAQxjeMxeqjK
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
3946Please respect copyright.PENANA21I46Enb9a
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
3946Please respect copyright.PENANAqMaNivvklp
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
3946Please respect copyright.PENANAXbkaQDxPl0
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
3946Please respect copyright.PENANAPuWdeSQi4j
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
3946Please respect copyright.PENANARgZYWjqqpP
“Iya.”
3946Please respect copyright.PENANAOohXAsR1ld
***
3946Please respect copyright.PENANAcAlIn7w8lm
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns 15.158.61.16da2