Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.15531Please respect copyright.PENANABHZB4YS7RC
15531Please respect copyright.PENANADjLZea2wGM
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.15531Please respect copyright.PENANApBr7xnOCYo
15531Please respect copyright.PENANAefzEH1jc6S
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.15531Please respect copyright.PENANATyFX3bIFzH
15531Please respect copyright.PENANAK0O0TWrwfg
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.15531Please respect copyright.PENANAkRDpKxKTyp
15531Please respect copyright.PENANARqq42ypEnX
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”15531Please respect copyright.PENANAe9ndpTtjAe
15531Please respect copyright.PENANAvotWCvo44D
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”15531Please respect copyright.PENANAyCmcxnqwyU
15531Please respect copyright.PENANAlBcqZosGDh
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”15531Please respect copyright.PENANA7F9bFvVntC
15531Please respect copyright.PENANA49HOyKGoyQ
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”15531Please respect copyright.PENANAsFqWsUAxLX
15531Please respect copyright.PENANAkeCAQOH06S
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.15531Please respect copyright.PENANAmOeaso5nH2
15531Please respect copyright.PENANAy7SvYNLap5
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...15531Please respect copyright.PENANAUoMYCcKhXM
15531Please respect copyright.PENANAGQxKcc7nZF
15531Please respect copyright.PENANA21Z7tmrTAm
15531Please respect copyright.PENANAEefE49UNQN
15531Please respect copyright.PENANAIkm7j87sDv
15531Please respect copyright.PENANA3U47TXczbg
15531Please respect copyright.PENANAtexUDSlBc1
15531Please respect copyright.PENANAl3qm190Fpk
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.15531Please respect copyright.PENANA01J3nCWnoq
15531Please respect copyright.PENANAdM1aNcX6Mh
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.15531Please respect copyright.PENANA7GLvAW6xar
15531Please respect copyright.PENANA6XbutARQKp
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.15531Please respect copyright.PENANAptbXlAg08n
15531Please respect copyright.PENANAHUGmfWRQF5
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!15531Please respect copyright.PENANAxKZazgd706
15531Please respect copyright.PENANA7CKVdXp89P
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.15531Please respect copyright.PENANAIGahDZLTVc
15531Please respect copyright.PENANAQQRiH5EyKp
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.15531Please respect copyright.PENANABZfXF2RzFu
15531Please respect copyright.PENANAv8Q7AGOIQt
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.15531Please respect copyright.PENANANSK8mf1nEG
15531Please respect copyright.PENANA9ZxJYOpgkL
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.15531Please respect copyright.PENANAyicne9k0IG
15531Please respect copyright.PENANAjXXB7fkoRb
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.15531Please respect copyright.PENANA429beAPhjF
15531Please respect copyright.PENANA8yAvSBxO8E
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”15531Please respect copyright.PENANAJFS3DxfY5E
15531Please respect copyright.PENANAqJoYQHskWV
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.15531Please respect copyright.PENANA02guLczt1m
15531Please respect copyright.PENANArj1gwx2cPT
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.15531Please respect copyright.PENANAs2jDG0AUCg
15531Please respect copyright.PENANAsDhKVygSIB
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”15531Please respect copyright.PENANAjEbMqaLGvk
15531Please respect copyright.PENANAuwtYmsoayj
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”15531Please respect copyright.PENANAqVwOKFb5ff
15531Please respect copyright.PENANA5JzauctcyR
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”15531Please respect copyright.PENANAl72AEZsxGT
15531Please respect copyright.PENANA3QM5o483cJ
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”15531Please respect copyright.PENANAPuvuR0YsSY
15531Please respect copyright.PENANA3eyXgtdkdR
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.15531Please respect copyright.PENANAFuIw0UvfHi
15531Please respect copyright.PENANAYkQytZHZwL
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.15531Please respect copyright.PENANAkF5NsDgjVA
15531Please respect copyright.PENANAoyBt5Pv3Ix
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.15531Please respect copyright.PENANABJtX4iOCjK
15531Please respect copyright.PENANA26vBv3ktBo
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.15531Please respect copyright.PENANA20CT0J6d8S
15531Please respect copyright.PENANAE5z75q3JV0
“Oya? Masukin lagi?”15531Please respect copyright.PENANAyhbN83fnfJ
15531Please respect copyright.PENANAdgbHGV9tuZ
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”15531Please respect copyright.PENANA4ovJavDmuW
15531Please respect copyright.PENANA1aNuqEq793
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.15531Please respect copyright.PENANA6bzh1S8e6l
15531Please respect copyright.PENANAkf4oTLvsX5
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.15531Please respect copyright.PENANAExgoRtqCvP
15531Please respect copyright.PENANA8MXl2SfV7q
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.15531Please respect copyright.PENANASxKONRfC60
15531Please respect copyright.PENANAlNzZ7OAiIr
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.15531Please respect copyright.PENANACimjkCVW45
15531Please respect copyright.PENANA9Jv29dIK8M
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.15531Please respect copyright.PENANAWbqcge80eF
15531Please respect copyright.PENANAvJlYD5Zqhj
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.15531Please respect copyright.PENANAnaNiMTM0RR
15531Please respect copyright.PENANAj4rpU8OZ0B
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.15531Please respect copyright.PENANAmJDyQyKFrR
15531Please respect copyright.PENANAOZPKk48UUK
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.15531Please respect copyright.PENANANV43gDN5bz
15531Please respect copyright.PENANAkuGxwGyoGw
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.15531Please respect copyright.PENANA7GqYksp16s
15531Please respect copyright.PENANA5BaiHhyTZO
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.15531Please respect copyright.PENANAKjwMkzDBkU
15531Please respect copyright.PENANAPhT07VJKlV
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”15531Please respect copyright.PENANAKJbTuOPFCd
15531Please respect copyright.PENANAhoV14FwIAj
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”15531Please respect copyright.PENANAK373N1rvix
15531Please respect copyright.PENANAcgYhfDTIPF
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”15531Please respect copyright.PENANA1lUeqz3UbJ
15531Please respect copyright.PENANAj2bzQi9P9g
“Iya Mam.”15531Please respect copyright.PENANAG4CBEBb7PW
15531Please respect copyright.PENANAI1p4djawB5
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”15531Please respect copyright.PENANAqyU1oCD6Uo
15531Please respect copyright.PENANAwyHUoXP9EJ
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”15531Please respect copyright.PENANAcSUxoRfam1
15531Please respect copyright.PENANAADPKIgDiBE
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”15531Please respect copyright.PENANAFtlIZDP6Ah
15531Please respect copyright.PENANAKy5NYI5Kkr
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.15531Please respect copyright.PENANAd2Vs5bse5k
15531Please respect copyright.PENANAdrQBLqjoN6
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.15531Please respect copyright.PENANAx6KEoBfRAD
15531Please respect copyright.PENANAzxCZie7e1q
15531Please respect copyright.PENANAykrU0ixf9v
15531Please respect copyright.PENANAXxhvuMaAAa
15531Please respect copyright.PENANAVTDXbY9VKy
15531Please respect copyright.PENANANcTYBFB2rn
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.15531Please respect copyright.PENANAYPfIlvaEB6
15531Please respect copyright.PENANAMW5o8Rh5tX
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.15531Please respect copyright.PENANA1jK3nTOH9m
15531Please respect copyright.PENANAWeIPw8Y48x
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.15531Please respect copyright.PENANATA5IyWa51X
15531Please respect copyright.PENANAac4cckcEyn
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.15531Please respect copyright.PENANAXLG1goYSn1
15531Please respect copyright.PENANAdYwpwvhSLy
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?15531Please respect copyright.PENANAqXxPTfXrMu
15531Please respect copyright.PENANAy6NufS5V5w
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.15531Please respect copyright.PENANAFqqkpqYRRY
15531Please respect copyright.PENANA79CJ9RyGB2
15531Please respect copyright.PENANAmgq94jqaBo
15531Please respect copyright.PENANA4U5X1pBvVK
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.15531Please respect copyright.PENANADTNXd2SF97
15531Please respect copyright.PENANA99uu6Yv1wc
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.15531Please respect copyright.PENANAEmxO0VRkSa
15531Please respect copyright.PENANA5xMcHvCEmZ
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.15531Please respect copyright.PENANAhgWGiB5cTk
15531Please respect copyright.PENANAuSzRglRcIY
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.15531Please respect copyright.PENANAQn5ozLkJus
15531Please respect copyright.PENANAv39EewDNQl
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.15531Please respect copyright.PENANAFhkRgMGggS
15531Please respect copyright.PENANA3WFbQazipU
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.15531Please respect copyright.PENANANiNxnUFr2l
15531Please respect copyright.PENANATR84362kxP
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.15531Please respect copyright.PENANANfMKqSdza5
15531Please respect copyright.PENANAKayM9211mr
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.15531Please respect copyright.PENANAPKhp1ehbGs
15531Please respect copyright.PENANAmLpDIBF5Gy
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”15531Please respect copyright.PENANA4Ffd8GED5y
15531Please respect copyright.PENANAHQJCrmKaDS
15531Please respect copyright.PENANAd98xOzx1z0
15531Please respect copyright.PENANAQiuWp0pyNW
Sampai pada suatu pagi....15531Please respect copyright.PENANAU5PkLn3JHf
15531Please respect copyright.PENANAbKvq5UBILT
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?15531Please respect copyright.PENANA22LGpU8tIV
15531Please respect copyright.PENANAeFpBBi9HMu
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”15531Please respect copyright.PENANAP44OZ7z9ul
15531Please respect copyright.PENANAuf8CPkAby2
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.15531Please respect copyright.PENANAxhvP1PhRm9
15531Please respect copyright.PENANA0GbhcfSlQD
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.15531Please respect copyright.PENANAXjrrHp7rb6
15531Please respect copyright.PENANAK3UIsLtDFS
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !15531Please respect copyright.PENANAvgjKaTod6b
15531Please respect copyright.PENANAnFYOYITCyt
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?15531Please respect copyright.PENANAgpp0dIdXxy
15531Please respect copyright.PENANAlyifxVqpis
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.15531Please respect copyright.PENANAVWs5HYSr0C
15531Please respect copyright.PENANA2Nb5OCCS9Q
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !15531Please respect copyright.PENANAxXTfvfP8ol
15531Please respect copyright.PENANAkaUD78OWZT
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”15531Please respect copyright.PENANAZYYzNMXnOv
15531Please respect copyright.PENANAj9IM1ipYAv
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.15531Please respect copyright.PENANA5uIISmuJrH
15531Please respect copyright.PENANALIiwOTbgfk
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....15531Please respect copyright.PENANA5Y205Cu9zC
15531Please respect copyright.PENANAeruBK9eg7z
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.15531Please respect copyright.PENANANixhMEDAM8
15531Please respect copyright.PENANAsxpMwPD8CA
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.15531Please respect copyright.PENANAXpWXrXhXUz
15531Please respect copyright.PENANACA3VczbB4M
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.15531Please respect copyright.PENANAWBbw7oPUAE
15531Please respect copyright.PENANAZc5vVY18IC
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.15531Please respect copyright.PENANA88doUKsZN9
15531Please respect copyright.PENANAANbBOmkXN0
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”15531Please respect copyright.PENANAxWkdnUHNnv
15531Please respect copyright.PENANACRIMjVBSJl
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.15531Please respect copyright.PENANAqvwDzaQP9Z
15531Please respect copyright.PENANALw8rpR3WWx
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.15531Please respect copyright.PENANAeKquqA2Isw
15531Please respect copyright.PENANApHFHktmewk
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”15531Please respect copyright.PENANA7BruOd91JZ
15531Please respect copyright.PENANAmTJ4CymxUS
“I...iya Tante.”15531Please respect copyright.PENANAz619jiJpW7
15531Please respect copyright.PENANA5ZSTS4PItV
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.15531Please respect copyright.PENANAjsCB52hbPc
15531Please respect copyright.PENANApc8rTTw0uL
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.15531Please respect copyright.PENANAmBrkj3kndS
15531Please respect copyright.PENANASRkVzk8gUF
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”15531Please respect copyright.PENANAOkh96G84af
15531Please respect copyright.PENANAexYYZiumag
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!15531Please respect copyright.PENANAKQ5w8ggNBQ
15531Please respect copyright.PENANAn0HrZqCmcu
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.15531Please respect copyright.PENANAvSCIvBQRHT
15531Please respect copyright.PENANAC4Qv2cRXmo
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.15531Please respect copyright.PENANAMQtSMUYObI
15531Please respect copyright.PENANAoMAiZ6pHJd
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.15531Please respect copyright.PENANA9zMhBV3TcZ
15531Please respect copyright.PENANAOEdDSJvODP
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.15531Please respect copyright.PENANAdH84InvInf
15531Please respect copyright.PENANAeywZWq9z6M
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”15531Please respect copyright.PENANAK0MklJCHSD
15531Please respect copyright.PENANAGFpB97t13W
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”15531Please respect copyright.PENANAuhPf7YYECi
15531Please respect copyright.PENANAoWiywmEMXw
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...15531Please respect copyright.PENANA8TLQyxvy7E
15531Please respect copyright.PENANAusJSre03N3
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !15531Please respect copyright.PENANAHBH6dI96FL
15531Please respect copyright.PENANARBTJU2x8Em
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”15531Please respect copyright.PENANAKqgJKstdJz
15531Please respect copyright.PENANAoxrFPNeggn
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !15531Please respect copyright.PENANAyBCvgGZFvj
15531Please respect copyright.PENANAMwvpZ7TzJO
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.15531Please respect copyright.PENANA9gRYQHkoqj
15531Please respect copyright.PENANA4Laip7nXAd
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”15531Please respect copyright.PENANAL26FD3DwYl
15531Please respect copyright.PENANAQaJxwk1Mup
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “15531Please respect copyright.PENANAzVjRnIiI2o
15531Please respect copyright.PENANAJYn3CkXQBf
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.15531Please respect copyright.PENANAvQ4T7jtF2Z
15531Please respect copyright.PENANArZ6vWvTAkf
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.15531Please respect copyright.PENANAXtHsoy5y7e
15531Please respect copyright.PENANARcr0sVr4jp
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.15531Please respect copyright.PENANACQQxA6q3zE
15531Please respect copyright.PENANAYk9Jj0pbWQ
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.15531Please respect copyright.PENANAWthwtSdrWN
15531Please respect copyright.PENANASpNvmOBxqe
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.15531Please respect copyright.PENANA4AEYnKp1Js
15531Please respect copyright.PENANAmS9m0565it
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.15531Please respect copyright.PENANAhUYPyA4pb9
15531Please respect copyright.PENANAvLnhbgASsl
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”15531Please respect copyright.PENANAFZ6TtAPCVS
15531Please respect copyright.PENANAFyoEYFRRPD
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....15531Please respect copyright.PENANA9RhAA6cnUs
15531Please respect copyright.PENANAvmmsdaQr7p
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.15531Please respect copyright.PENANALkuZ7ExSKh
15531Please respect copyright.PENANAVNtyO9ps84
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.15531Please respect copyright.PENANAMEQ5rB1E09
15531Please respect copyright.PENANA3XuFFdR4RS
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.15531Please respect copyright.PENANALr5998WJD8
15531Please respect copyright.PENANARQqfoVDBLb
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !15531Please respect copyright.PENANAa6GIs3Xh3f
15531Please respect copyright.PENANAmfpzriMBl8
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”15531Please respect copyright.PENANAs1ziEAD32y
15531Please respect copyright.PENANAAy4V0qPEbS
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.15531Please respect copyright.PENANAm5Eiqh8YGd
15531Please respect copyright.PENANAohfexGDHTk
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”15531Please respect copyright.PENANAsnNvwqcP4L
15531Please respect copyright.PENANASxXQFwlutS
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.15531Please respect copyright.PENANAubcoWeY4Ff
15531Please respect copyright.PENANAccOp7yalvl
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”15531Please respect copyright.PENANAa5LNN29oWo
15531Please respect copyright.PENANA9syLVoE7Kc
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.15531Please respect copyright.PENANAJmSClTbGUk
15531Please respect copyright.PENANAA5OXmYmYMm
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.15531Please respect copyright.PENANABjV1ZWmp2w
15531Please respect copyright.PENANA20KTwmN61E
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!15531Please respect copyright.PENANADMIWQVWtDJ
15531Please respect copyright.PENANAR5cbotcmVA
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”15531Please respect copyright.PENANAdOfcZqJbps
15531Please respect copyright.PENANAIojGWTFNLs
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.15531Please respect copyright.PENANA4dRMCe0cHr
15531Please respect copyright.PENANA5KYrkUV5VL
Sampai pada suatu saat :15531Please respect copyright.PENANATmKGcgoaVc
15531Please respect copyright.PENANAbsIwCjV0ss
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.15531Please respect copyright.PENANAhEkyWQsndB
15531Please respect copyright.PENANAUeXANFcWHR
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.15531Please respect copyright.PENANAQzh3bc6nOI
15531Please respect copyright.PENANACZKlqjUKnL
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”15531Please respect copyright.PENANAodMpbXuCxa
15531Please respect copyright.PENANAob5x2lQLaB
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.15531Please respect copyright.PENANAXXhEGikysn
15531Please respect copyright.PENANAEHL9KLgUje
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.15531Please respect copyright.PENANAMJZJpUov5W
15531Please respect copyright.PENANAW95ALkqVeG
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”15531Please respect copyright.PENANAxNy1z644be
15531Please respect copyright.PENANAk1eZHitk1m
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.15531Please respect copyright.PENANA3e9mhjJslB
15531Please respect copyright.PENANAqjobv0c9Hh
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.15531Please respect copyright.PENANAXRMlI6NFGP
15531Please respect copyright.PENANAUHpOoABDMV
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”15531Please respect copyright.PENANAgQGVxzLWmW
15531Please respect copyright.PENANAi59aNUkPpg
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !15531Please respect copyright.PENANAFgYfg8QQ0G
15531Please respect copyright.PENANA85ujn36IfQ
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.15531Please respect copyright.PENANAo6jqdPCqMH
15531Please respect copyright.PENANAaSZpqMFtCY
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”15531Please respect copyright.PENANA0lvRg1mKdz
15531Please respect copyright.PENANAsBhejHBzph
Aku cuma tersenyum.15531Please respect copyright.PENANAB0IyZnNV6h
15531Please respect copyright.PENANAQe5ZjCAF2B
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.15531Please respect copyright.PENANAbehRWK6JcQ
15531Please respect copyright.PENANAGn6GHWHb8K
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”15531Please respect copyright.PENANAcBCrIpsIis
15531Please respect copyright.PENANA7Wb5CwLdLq
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.15531Please respect copyright.PENANAU5fg7SVNDS
15531Please respect copyright.PENANAhyXGYe0P8q
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.15531Please respect copyright.PENANAoPKlpkXSc5
15531Please respect copyright.PENANAKGtW4GAddA
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”15531Please respect copyright.PENANADNQeH5LXX8
15531Please respect copyright.PENANAxTUO8VrQb6
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”15531Please respect copyright.PENANAAiZqjQ3n92
15531Please respect copyright.PENANAMGmcQJpYgq
“Janji ya.”15531Please respect copyright.PENANArROyoYYdiD
15531Please respect copyright.PENANAhoVq6VlYmJ
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”15531Please respect copyright.PENANAScR3B0Ptai
15531Please respect copyright.PENANAv8yu1wlLQM
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”15531Please respect copyright.PENANAYvybdnMZwy
15531Please respect copyright.PENANASi3th8XOOE
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”15531Please respect copyright.PENANAs6U7wpdaBu
15531Please respect copyright.PENANAXe654mtvHd
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 15531Please respect copyright.PENANArUCBMzaFK0