Terawangan masa laluku buyar ketika Mama sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Mama sudah tahu benar nasi goreng seperti apa yang kusukai. Dan malam ini Mama lain dari biasanya. Ada 2 sendok dan 2 garpu di piringku. Nasi gorengnya pun lebih banyak dari biasanya.14712Please respect copyright.PENANAu2dDVZTZmo
14712Please respect copyright.PENANATXh9jpE3s4
“Mau sepiring berdua, Sayang ?” Mama mengecup pipiku. Aneh... ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh ibu tiriku. Dia memang ibu tiri yang baik. Tapi malam ini dia jauh lebih baik lagi.14712Please respect copyright.PENANAPnACN7JrA7
14712Please respect copyright.PENANAaLJH9fAEBE
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.14712Please respect copyright.PENANAIU8z5sCGmy
14712Please respect copyright.PENANA0wHcmhwVzw
“Nanti aku tidur sama Mama ya,” kataku setelah nasi goreng dilahap habis oleh kami berdua.14712Please respect copyright.PENANAaFIyRGXKEj
14712Please respect copyright.PENANA9Glul0lHBs
“Iya,” Mama mengangguk, “Tapi kalau ayahmu sudah pulang, jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan ya.”14712Please respect copyright.PENANAwatMFk2z6m
14712Please respect copyright.PENANAV96jRdHTm0
“Tentu aja dong,” sahutku sambil menyeka mulut dengan kertas tisue, “Mama juga jangan memperlihatkan sikap yang bisa membuat papa cemburu.”14712Please respect copyright.PENANAvQxR6nIN56
14712Please respect copyright.PENANAcB7BkSjq4h
Ibu tiriku tertawa kecil. Lalu katanya, “Sebenarnya ayahmu cemburuan lho.”14712Please respect copyright.PENANAUax1SJeJ2w
14712Please respect copyright.PENANA2Uz4J3ARkQ
“Mungkin karena perbedaan usia yang terlalu jauh,” lanjut Mama, “Makanya kita harus hati-hati. Harus rapi.”14712Please respect copyright.PENANAkGdMMB6bZv
14712Please respect copyright.PENANARWSom1NhVk
Aku cuma mengangguk perlahan. Ibu tiriku tidak tahu bahwa aku sudah 2 tahun bisa memegang rahasia, bisa menjaga sikap, sehingga tiada orang tahu apa yang sudah kulakukan bersama Mbak Ning selama 2 tahun.14712Please respect copyright.PENANAdYJXmsof5J
14712Please respect copyright.PENANAndZtpM5Z2E
Dan yang jelas, aku merasa rumah orang tuaku ini seolah telah menjadi istana birahiku...14712Please respect copyright.PENANA3dOtjKZQ25
14712Please respect copyright.PENANA4LhQgWETy7
14712Please respect copyright.PENANAE2EUIZXnw0
14712Please respect copyright.PENANAhlvQGIaglA
14712Please respect copyright.PENANAIrH7EdInVM
14712Please respect copyright.PENANAw5Feps6BZV
14712Please respect copyright.PENANA9cfLd3NUZt
14712Please respect copyright.PENANAR2H2YVkW0Y
MALAM itu seolah jadi malam surgawi bagiku. Karena mimpiku telah menjadi kenyataan. Bukan hanya bisa menyetubuhi Mama, bahkan Mama tampak ketagihan. Dalam hal ini ada perasaan bersalah juga di hatiku, karena aku telah menghianati ayahku sendiri. Tapi semuanya sudah telanjur terjadi. Aku dan ibu tiriku pasti sulit menghentikannya.14712Please respect copyright.PENANAs7DQZY8ah4
14712Please respect copyright.PENANAA5EfJJnwFH
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama ibu tiriku. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Bahwa ketika batang kemaluanku sedang menyemprot-nyemprotkan air mani di dalam liang kemaluan Mama, terasa benar liang kemaluan itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Mama pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.14712Please respect copyright.PENANAZU3ZZq3rmc
14712Please respect copyright.PENANAIYm0Banc39
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. AKhirnya kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.14712Please respect copyright.PENANAQkRVP3BSlK
14712Please respect copyright.PENANAM9dcglV70j
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku rasakan yang lain pada batang kemaluanku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Mama sedang menyelomoti batang kemaluanku!14712Please respect copyright.PENANAYkzCiteiE8
14712Please respect copyright.PENANAq4p51ou6EB
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kemaluanku mulai menegang lagi. Ah, gila...permainan bibir dan lidah Mama terasa begini enaknya...sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.14712Please respect copyright.PENANAzCvQLI0766
14712Please respect copyright.PENANAWTu6nReEUs
Kemudian Mama berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Mama sedang berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam memeknya.14712Please respect copyright.PENANA3JKbDLkuPP
14712Please respect copyright.PENANA920YFdrZWd
Blesss....batang kemaluanku membenam lagi ke dalam liang memek Mama, disusul dengan penjatuhan dada Mama ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.14712Please respect copyright.PENANAJSvKzTMdrZ
14712Please respect copyright.PENANAWvYBYc2OzE
“Katanya gak mau main di atas,” kataku sambil memeluk pinggang Mama.14712Please respect copyright.PENANAeDIrt2bC0l
14712Please respect copyright.PENANAPUPtk9m4Ef
“Demi kamu, mama lakukan semuanya,” sahut Mama sambil menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kemaluanku jadi keluar masuk di dalam mliang kemaluan Mama yang terasa hangat ini.14712Please respect copyright.PENANAuWwoWXoDOw
14712Please respect copyright.PENANAXGAWEje7g2
Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat ucapan Mbak Ning beberapa bulan yang lalu, “Bersetubuh menjelang pagi begini enak lho Den.”14712Please respect copyright.PENANAw2P8JxtEOe
14712Please respect copyright.PENANAPQw0FmOqqH
Kini aku makin membenarkan kata-kata Mbak Ning itu. Bahwa pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.14712Please respect copyright.PENANA8zuKuKiUmz
14712Please respect copyright.PENANAgCmfF82qf7
Mama tambah merangsangku dengan kata-katanya yng mulai agak jorok buat seorang wanita yang selama ini kusegani, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayuna pinggulnya. Sehingga batang kemaluanku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.14712Please respect copyright.PENANAXfT1TLB4d6
14712Please respect copyright.PENANAK4AdMGKwc3
“Iya Mam,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Mama enak sekali....”14712Please respect copyright.PENANA9p9zXVCE5C
14712Please respect copyright.PENANADmOd6JIYz7
“Kontol kamu juga enak, sayang. Papamu kalah jauh....dudududuuuuuuhhhhh...enak sekali sayang.....iiiih....aku bisa jadi tambah sayang sama kamu Ton....”14712Please respect copyright.PENANAjVc8zZ0DlR
14712Please respect copyright.PENANAqG90JjtHBc
“I...iii...iya Mam...mmm...mmmh.....enak Mam....ooooh...oooh...”14712Please respect copyright.PENANAIbVEii9kIC
14712Please respect copyright.PENANAgVW65g7t4O
Tiba-tiba Mama menghentikan ayunan pinggulnya, “Wah, kalau posisi gini aku bisa cepat orga, Ton...ganti posisi ya.”14712Please respect copyright.PENANAp1dmRr7OPr
14712Please respect copyright.PENANAkUMm4zSMCj
“Mama mau di bawah?” tanyaku sambil merebahkan tubuh ke samping ibu tiriku, sehingga batang kemaluanku terlepas dari liang kemaluan ibu tiriku.14712Please respect copyright.PENANAsK6YCEd3rT
14712Please respect copyright.PENANAxuF9MWLGiD
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Mama terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Mama tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.14712Please respect copyright.PENANADAvVT3YR1B
14712Please respect copyright.PENANA2hKRhFelDR
“Supaya apa diganjal bantal gitu Mam?” tanyaku polos.14712Please respect copyright.PENANAZ58sMsAuAB
14712Please respect copyright.PENANAUn4nAI7945
“Biar bisa masuk semuanya,” Mama tersenyum sambil mengelus kemaluannya sendiri.14712Please respect copyright.PENANA9pOyUF6jFn
14712Please respect copyright.PENANAEvAlPIs1sJ
“Oya? Masukin lagi?”14712Please respect copyright.PENANATN6QvZZBFI
14712Please respect copyright.PENANAMAQBoEVNut
“Iya sayang...cobalah...pasti beda rasanya.”14712Please respect copyright.PENANAHMmsxaMUJx
14712Please respect copyright.PENANAWF36xazr3r
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Mama, memasukkan batang kemaluanku ke dalam memek Mama yang sudah agak basah. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Mama, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya. Gila, Mama benar. Rasanya batang kemaluanku amblas sepenuhnya ke dalam liang kemaluan Mama yang mencuat ke atas.14712Please respect copyright.PENANAjF8451kBSJ
14712Please respect copyright.PENANAg27nfneDNg
“Wah...lebih mantap Mam...”cetusku sambil mengayun batang kemaluanku.14712Please respect copyright.PENANAavHhL1cifQ
14712Please respect copyright.PENANAeVwrbcGJwi
Mama pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku, sehingga kakinya menggantung di bahuku, sehingga makin leluasa aku membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya.14712Please respect copyright.PENANA1S3bCm7URF
14712Please respect copyright.PENANAeWWfmyZn8S
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kemaluanku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Mama. O, sungguh pagi yang indah sekali.14712Please respect copyright.PENANAYawVCAqvVA
14712Please respect copyright.PENANAidG9Wf1mIW
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Mama dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan ibu tiriku.14712Please respect copyright.PENANASi65cpfv63
14712Please respect copyright.PENANAkmGiMFaIaG
Seperti kata orang, “lama tidak begituan, begituan tidak lama”. Dan aku sebaliknya, “sebentar tidak begituan, begituan tidak sebentar”.14712Please respect copyright.PENANAGRG4SvXLUf
14712Please respect copyright.PENANAggQlsm9Nbp
Tapi aku kasihan melihat Mama yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka dengan berkonsentrasi agar cepat ejakulasi, akhirnya aku membenamkan batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai menyeruduk ujung liang kemaluan Mama. Dan...bersemburanlah air mani dari zakarku, memancar-mancar di dalam liang kemaluan Mama.14712Please respect copyright.PENANAbOaolSxS1e
14712Please respect copyright.PENANAtAh7ljAwpD
Aku pun lalu ambruk ke dalam dekapan ibu tiriku.14712Please respect copyright.PENANAwxoMprME4g
14712Please respect copyright.PENANAxRSCJXtwnL
“Aduuh...gila kamu...lama sekali, sayang....” kata Mama sambil mencium pipiku.14712Please respect copyright.PENANA3zQgueRTVA
14712Please respect copyright.PENANAVyd2DPqLGV
“Tadi masih bisa bertahan, tapi kasihan Mama kayak yang sudah ngos-ngosan gitu,” kataku sambil mempermainkan payudara Mama yang masih dibasahi keringat.14712Please respect copyright.PENANArHHLQ5C2M3
14712Please respect copyright.PENANAV3001uc0sE
Tak lama kemudian Mama bangkit dari tempat tidur, “Mandi dulu Ton, biar seger badannya di sekolah nanti.”14712Please respect copyright.PENANA3W3maijxSQ
14712Please respect copyright.PENANAzQCwRelcIV
“Iya Mam. Hari ini mau ngajar?”14712Please respect copyright.PENANA0xgIpz8ILh
14712Please respect copyright.PENANAuhRhTBKzZK
“Iyalah. Ini kan bukan hari libur. Kamu juga mau sekolah kan?”14712Please respect copyright.PENANAQC6vR2aB1h
14712Please respect copyright.PENANATiU4S6Egjy
“Iya Mam.”14712Please respect copyright.PENANAqyzYTOyMwt
14712Please respect copyright.PENANAYYOWGjN4Z3
“Awas Ton...kejadian yang kita alami ini jangan sampai membuat kamu nggak lulus nanti.”14712Please respect copyright.PENANAVbnS8xZSB9
14712Please respect copyright.PENANAa2qO1ztnjC
“Iya Mam. Justru kalau Mama nggak ngasih...mungkin jadi ingatan terus...bisa ngelamunin Mama terus, lalu lupa sama pelajaran.”14712Please respect copyright.PENANAT6ZwBTlH3T
14712Please respect copyright.PENANAoTYWWmZ84x
Ibu tiriku tersenyum. Lalu mencubit perutku sambil mengajak, “Mau mandi bareng?”14712Please respect copyright.PENANAjYTax9KT49
14712Please respect copyright.PENANAchhy3HS10h
“Mau Mam. Kalau papa sudah datang kan gak bisa,” sahutku sambil mengikuti langkah Mama ke kamar mandi.14712Please respect copyright.PENANAAzIU8NTxdF
14712Please respect copyright.PENANAmLiQ8y6nCB
Begitulah, seperti sepasang pengantin baru, aku dan ibu tiriku mandi bersama. Menyenangkan sekali. Bisa saling sabuni di bawah semburan shower air hangat. Semuanya kami lakukan dengan mesra sekali. Semuanya indah, membuat kami lupa siapa kami.14712Please respect copyright.PENANA3jDH7zi1kf
14712Please respect copyright.PENANAalOn31c0lY
14712Please respect copyright.PENANAzjBg902UKm
14712Please respect copyright.PENANAG4exHBAkt1
14712Please respect copyright.PENANAVRGWgf9lHQ
14712Please respect copyright.PENANAMtbulwwOJx
Sejak peristiwa indah itu ibu tiriku semakin baik kepadaku. Selama Papa tidak ada, aku dan Mama habis-habisan melampiaskan nafsu birahi kami. Kapan saja aku mau, Mama selalu meladeniku. Padahal ujian tinggal sebentar lagi. Tapi aku tidak gentar. Aku bukan anak bodoh kok.14712Please respect copyright.PENANAYGVbGBHsFP
14712Please respect copyright.PENANABbD33tUnIi
Namun setelah Papa datang, terpaksa kutindas-tindas kalau nafsuku sedang timbul. Karena tentu saja aku tidak berani berbuat yang aneh-aneh setelah Papa ada di rumah. Maka kucurahkan perhatianku kepada mata pelajaran, karena ujian semakin dekat dan semakin dekat saja.14712Please respect copyright.PENANAAySPOGqtzB
14712Please respect copyright.PENANApcMddNkp0F
Masa ujian pun tiba. Aku berhasil melaluinya tanpa kesulitan. Aku yakin, aku pasti lulus. Dan setelah ujian selesai, aku bisa bernafas lega.14712Please respect copyright.PENANAJfTiUa0McU
14712Please respect copyright.PENANAeoavqcxtUa
Yang membuatku sulit bernafas, adalah kesempatanku untuk menyetubuhi ibu tiriku seolah sudah tertutup. Karena setelah Papa ada, aku jadi tak berkutik. Anehnya, ada desir cemburu di dalam hatiku. Karena mungkin ibu tiriku bisa meluipakan aku, karena ada ayahku yang bisa dijadikan pelampiasan hasrat seksualnya.14712Please respect copyright.PENANAOZz7pMoVOB
14712Please respect copyright.PENANA4dRf6EZBKz
Memangnya gak ada perempuan lain? Mengapa aku harus membayangkan ibu tiriku terus? Bukankah ia milik ayahku?14712Please respect copyright.PENANAIrwrjgL1wl
14712Please respect copyright.PENANA4Rk9L00NX3
Sebenarnya ada cewek yang mulai kudekati. Dia adik kelasku. Sinta namanya. Cantik orangnya. Tapi sedikit pun aku tak punya niat untuk memperlakukannya seperti kepada Mbak Ning ataupun ibu tiriku. Aku malah bermaksud ingin menikahinya, kalau sudah punya kerja nanti.14712Please respect copyright.PENANAxwByk1VCJC
14712Please respect copyright.PENANALaGtiCdkWo
14712Please respect copyright.PENANA1cubvvoxGf
14712Please respect copyright.PENANAIbSA5Gxw5j
Aku dinyatakan lulus tapi aku gagal dalam UMPTN, sehingga aku pilih program D2 saja, biar cepat dapat kerja, cepat menikah dengan Sinta, karena diam-diam aku sudah sama-sama berjanji untuk menjadi pasangan hidup.14712Please respect copyright.PENANACNYChvTFGx
14712Please respect copyright.PENANA58QCSzpjpF
Pada masa aku mulai kuliah inilah, terjadi suatu perubahan di dalam rumahku, di dalam istana birahiku.14712Please respect copyright.PENANAARn77TUGDj
14712Please respect copyright.PENANAr96HOGPFmq
Adik ibu tiriku jadi tinggal di rumahku.Tante Vivi namanya.14712Please respect copyright.PENANAc8lLYwLGVO
14712Please respect copyright.PENANAzE8y9IE630
Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Tante Vivi jadi janda. Padahal umurnya baru 24 tahun. Tapi sepintas lalu kudengar cerita dari Papa, bahwa adik ibu tiriku itu tidak pernah menikah secara resmi. Ia hanya menikah siri dengan seorang pengusaha. Dan setelah ketahuan oleh istri resmi pengusaha itu, Tante Vivi harus diceraikan, tiada ampun lagi.14712Please respect copyright.PENANANNAUgKnCfO
14712Please respect copyright.PENANA2t6xPvlVFw
Cerita yang sebenarnya aku juga tidak tahu. Yang aku tahu, sejak bercerai dengan pengusaha itu, Tante Vivi jadi tinggal di rumahku.14712Please respect copyright.PENANAVbpVQefc5D
14712Please respect copyright.PENANAKzXMJVFTJ5
Pada awalnya aku merasa kehadiran Tante Vivi sebagai gangguan. Karena hubungan rahasia dengan ibu tiriku jadi ada penghalang. Tentu saja aku tidak berani bersikap mesra kepada ibu tiriku di hadapan adik kandungnya itu.14712Please respect copyright.PENANAIBZ29UQh20
14712Please respect copyright.PENANAoWP4qNYxKK
Lalu kalau nafsu birahi sedang menggodaku, terpaksa kutindas-tindas, karena takut ketahuan oleh Tante Vivi.14712Please respect copyright.PENANAu4HwG1diTW
14712Please respect copyright.PENANA2K83eP1KbQ
Tapi Tante Vivi rajin sekali. Sejak ada dia, segala pekerjaan rumah Mama diambil alih. Dari mulai menyapu dan mengepel lantai sampai memasak di dapur, Tante Vivi yg mengerjakannya. Bahkan pakaianku juga dicuci dan disetrika oleh Tante Vivi. Padahal sudah sering aku melarangnya, agar pakaianku dicuci olehku sendiri. Tapi setiap pulang kuliah, pakaianku selalu sudah dicuci atau disetrika.14712Please respect copyright.PENANAuTd05YwxOh
14712Please respect copyright.PENANAMWyrsEE939
Lama-lama aku jadi kasihan juga kepada adik ibu tiriku itu. Aku selalu berusaha membantu pekerjaannya, tapi dia melarangku. Dia bilang, “Tante biasa sibuk. Kalau gak ada kerjaan malah bisa melamun ke mana-mana.”14712Please respect copyright.PENANAYHiWWmFaQd
14712Please respect copyright.PENANAg5q59vuYPu
14712Please respect copyright.PENANAPEQWmdrcfQ
14712Please respect copyright.PENANAdMne9hXbnp
Sampai pada suatu pagi....14712Please respect copyright.PENANApHVCBbN8ZC
14712Please respect copyright.PENANA2272HfDAFf
Kebetulan hari itu aku libur, gak ada kuliah. Papa sudah berangkat ke kantornya, Mama pun pergi ngajar. Agak kesiangan aku bangun. Di belakang kulihat Tante Vivi sedang mencuci kain seprai. Pada saat itulah mendadak saja ada yang berdesir di darahku. Karena Tante Vivi sedang berjongkok begitu, menyuguhkan pemandangan yang luar biasa asyiknya. Pahanya, mak! Putih dan mulus sekali. Celana dalamnya berwarna pink. Oooh...kenapa aku jadi berdebar-debar begini?14712Please respect copyright.PENANANqAFv7V2Lb
14712Please respect copyright.PENANAtxzaV08BhZ
Tapi aku menyumpahi diriku sendiri, “Gila! Pikiran ini harus kuusir! Sudah ibu tiriku diembat, adiknya pula membuatku nafsu?! Sudah gilakah aku?”14712Please respect copyright.PENANAGSR3uU9PGl
14712Please respect copyright.PENANASTJd9f3k63
Lalu bergegas aku masuk ke dapur, karena tujuanku saat itu hanya mau mengambil air minum.14712Please respect copyright.PENANAHUkdnGNWHE
14712Please respect copyright.PENANAdph7OnQtan
Tapi, sambil minum teh manis panas di dalam kamarku, “si Jhoni” gak mau kompromi. Ngaceng terus. Pemandangan indah tadi betul-betul merangsang. Terlebih kalau kubanding-bandingkan antara Tante Vivi dengan ibu tiriku, memang Tante Vivi sedikit di atas ibu tiriku. Wajah ibu tiriku dengan adiknya itu tidak mirip sedikit pun. Mata ibu tiriku agak sipit, sementara mata Tante Vivi bundar belo. Body Tante Vivi lebih tinggi dan tegap. Dari luar pakaiannya pun bisa dibayangkan, toketnya jauh lebih montok daripada toket ibu tiriku. Dan yang jelas, usia Tante Vivi baru 24 tahun, berarti 6 tahun lebih muda daripaada ibu tiriku.14712Please respect copyright.PENANAKIpyYbOtJ8
14712Please respect copyright.PENANAC6rO6PWboL
Kalau aku menilai secara jujur, ibu tiriku layak mendapat nilai 7, sementara Tante Vivi layak mendapat nilai 7,5 !14712Please respect copyright.PENANAiMOYYytl5p
14712Please respect copyright.PENANATbkJjAnIpT
Tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi pada diriku ini? Mengapa aku seperti cowok kuper dan lalu memikirkan wanita-wanita di dalam rumahku sendiri?14712Please respect copyright.PENANAXlwtyxHiOO
14712Please respect copyright.PENANAEM1Kt5SUB9
Entahlah. Yang jelas waktu aku mandi di pagi itu, aku ingin bermasturbasi di dalam kamar mandi. Karena rasanya batang kemaluanku tegang terus. Biar jangan “naik ke otak” mending dikocok saja. Tapi saat itu ada yang tidak kupedulikan. Pintu kamar mandi tidak dikunci. Memang biasanya juga tak pernah dikunci, karena kamar mandiku bersatu dengan kamarku.14712Please respect copyright.PENANA8Q3TD18ppm
14712Please respect copyright.PENANASSlq3QrLob
Aku tuangkan sabun cair ke tanganku, untuk ngocok !14712Please respect copyright.PENANA758HTsboXo
14712Please respect copyright.PENANAZu4w59D00k
Tapi sebelum niatku terlaksana, pintu kamar mandi terbuka tanpa kusadari, karena suaranya kalah oleh suara semburan air hangat dari shower. Tahu-tahu terdengar suara perempuan di ambang pintu kamar mandi, “Mana pakaian kotornya yang mau dicuci, Ton? Aawww.... kamu.... !”14712Please respect copyright.PENANAQDS6QXMzv2
14712Please respect copyright.PENANAXfu2Xgg7De
Perempuan itu, yang tak lain dari Tante Vivi, terbelalak melihatku sedang memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini.14712Please respect copyright.PENANAchc42JhhfP
14712Please respect copyright.PENANAanX3lpyNsF
Aku terkejut karena menyadari bahwa diriku sedang bertelanjang bulat dan memegang batang kemaluanku yang sedang ngaceng berat ini....14712Please respect copyright.PENANAVAqCs25Eul
14712Please respect copyright.PENANAmIUafySioK
Lalu pintu kamar mandi ditutupkan lagi oleh Tante Vivi. Kusangka takkan ada kelanjutannya. Karena itu selesai mandi aku santai saja keluar dari kamar mandi dengan tubuh cuma dililiti handuk. Dan kulihat sesuatu yang tidak seperti biasanya. Kulihat Tante Vivi sedang menelungkup di atas tempat tidurku, sambil memijat-mijat punggungnya.14712Please respect copyright.PENANAKs9PnNIi4q
14712Please respect copyright.PENANAVQM7TNo92S
“Kenapa Tante?” tanyaku, lupa bahwa hanya lilitan handuk yang menutupi tubuhkuku dari perut ke bawah lutut.14712Please respect copyright.PENANAA539ONNnwr
14712Please respect copyright.PENANAW3pO0PaFnS
“Nggak tau Ton...mendadak sakit perut,” sahut adik ibu tiriku.14712Please respect copyright.PENANAMvN2OnPaYL
14712Please respect copyright.PENANAYLajLVVYiH
Terdorong oleh rasa solidaritas, karena kusangka ada sesuatu yang darurat, aku menghampiri Tante Vivi. “Sakit perut kok mijitin punggung?” tanyaku heran.14712Please respect copyright.PENANArVY9JYSbG9
14712Please respect copyright.PENANAbxMgtsBALn
“Sakitnya emang sampai ke punggung-punggung....tolong dong pijitin tante Ton.”14712Please respect copyright.PENANAqzLDqb2IUk
14712Please respect copyright.PENANAdl6rWRTQXw
“I...iya...” sahutku tergagap, karena pergelangan tanganku digenggam oleh Tante Vivi. Tangannya terasa hangat, mungkin karena tubuhku dingin lantaran habis mandi.14712Please respect copyright.PENANAhcXe8psEjT
14712Please respect copyright.PENANAjyrfZvLbI6
“Pijitin apanya Tante?” tanyaku sambil melirik ke arah pahanya yang tidak tertutup dasternya. Kurasa daster Tante Vivi terlalu pendek, karena mempertontonkan sebagian besar pahanya.14712Please respect copyright.PENANAEIWjcncHul
14712Please respect copyright.PENANApbjxzVMOm0
“Punggungnya aja dulu, tapi tolong ambilin lotion di kamar tante. Mijitnya harus pake lotion. Bisa kan?”14712Please respect copyright.PENANAkJATkCSfpy
14712Please respect copyright.PENANALLMWRW3Fre
“I...iya Tante.”14712Please respect copyright.PENANAwr03zyrsT0
14712Please respect copyright.PENANAniHCBF6vBn
Karena kupikir keadaannya darurat, aku agak panik dan bergegas menuju kamar Tante Vivi. Hanya dengan badan berlilitkan handuk. Setelah mengambil lotion di meja rias, aku kembali ke kamarku, di mana Tante Vivi masih menelungkup di atas tempat tidurku.14712Please respect copyright.PENANAf0fVFcN4Jc
14712Please respect copyright.PENANAbnW1NYaKyy
Sesaat aku terpana menyaksikan kemulusan paha Tante Vivi. “Mmm...ka kalau ma... mau pake lotion, berarti ha... ha... harus dibuka dasternya, Tante...” kataku agak tergagap.14712Please respect copyright.PENANAkDsKOjZ2Ba
14712Please respect copyright.PENANAwRW1wAk753
“Iya,” sahut Tante Vivi dalam keadaan tetap telungkup, “singkapin aja sama kamu, Ton.”14712Please respect copyright.PENANA4IQaFkMx7m
14712Please respect copyright.PENANA6dv6wce3Xe
Tanpa berpikir panjang lagi kupegang ujung bawah daster adik ibu tiriku itu. Lalu kusingkapkan ke atas, sampai punggungnya terbuka. Dan...o my God! Apakah aku tak salah lihat?? Punggung Tante Vivi putih mulus. Tapi ada satu hal yang membuatku benar-benar terkejut....jelas sekali....Tante Vivi tidak mengenakan celana dalam ! O My God !!!14712Please respect copyright.PENANAnO5xLhbDvZ
14712Please respect copyright.PENANAHQsneyuFNn
Tentu saja ini mendebarkan, terlalu mendebarkan. Karena dalam keadaan telungkup seperti itu, aku bisa melihat tubuh Tante Vivi dari ujung kaki sampai punggungnya. Dan buah pinggulnya yang besar itu... ah.... aku mulai sulit bernapas nih.14712Please respect copyright.PENANAmYdg8ZH67y
14712Please respect copyright.PENANAzueYr0sPK9
Aku jadi malu sendiri, karena pikiranku mulai ke mana-mana lagi. Tapi cepat kutindas pikiran tak menentu ini dengan mengalirkan lotion ke telapak tanganku, kemudian mulai mengusap-usapkannya ke punggung Tante Vivi, sambil memejamkan mata.14712Please respect copyright.PENANAydYEtsvHf4
14712Please respect copyright.PENANAKoLEZ3PNkt
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dalam jiwaku ini. Bahwa aku mulai diamuk oleh napsu. Tapi seandainya Tante Vivi tahu isi hatiku, apakah ia takkan marah atau menertawakanku? Ah, entahlah. Yang jelas aku berusaha melakukan pemijatan sebaik mungkin. Keahlianku ini memang boleh diandalkan. Karena sejak masih di SD aku sering disuruh memijati ayahku, kemudian beliau sering memberi pengarahan tentang cara memijat yang benar.14712Please respect copyright.PENANAvtjAMKpOe1
14712Please respect copyright.PENANAGRJ6i7xxsP
Keahlian terpendam ini mengundang reaksi dari Tante Vivi : “Ooooh... .pijatanmu kok enak sekali, Ton... gak nyangka kamu pintar mijat.... belajar dari mana?” tanyanya sambil tetap menelungkup.14712Please respect copyright.PENANAR2UD6uup2z
14712Please respect copyright.PENANA5sh1at6heh
“Gak belajar dari mana-mana,” sahutku, “cuma sering disuruh mijatin Papa... dan Papa sering ngasih petunjuk supaya benar mijatnya...”14712Please respect copyright.PENANA6sjksoEyhq
14712Please respect copyright.PENANAWBgoZCyVLE
“Enak Ton,” kata Tante Vivi lagi, “Rasanya kena semua urat pentingnya... tolong sampai ke kakinya juga ya... biar badanku seger lagi.”14712Please respect copyright.PENANAEHJGBvYMBY
14712Please respect copyright.PENANATu4mnhfAbG
“I... iya tante,” sahutku tersendat, karena diam-diam pandanganku berkali-kali tertuju ke arah buah pantatnya yang belum berani kusentuh. Tapi tanganku memang mulai bergerak ke situ.... ke buah pantat yang besar dan menggiurkan itu...14712Please respect copyright.PENANAlqSrL8FZF5
14712Please respect copyright.PENANABuru57R2sN
Kutuangkan lagi lotion banyak-banyak ke telapak tanganku. Lalu kuusap-usapkan ke buah pinggul Tante Vivi dengan jantung semakin berdegup-degup dan perasaan tak keruan. Semakin degdegan ketika aku memijat-mijat buah pinggul Tante Vivi, karena kaki adik ibu tiriku itu malah direnggangkan, sehingga....oooh...ini pemandangan yang luar biasa mendebarkan....bukan hanya mulut anus Tante Vivi yang tampak jelas, tapi juga belahan kemaluan Tante Vivi itu....dududuhh....rasanya kontolku sudah ngaceng berat !14712Please respect copyright.PENANAKSZKS4mnaC
14712Please respect copyright.PENANAit5e4fv1ww
Ketika aku melanjutkan pijatanku di buah pinggul yang besar ini, Tante Vivi memujiku terus, “Enak Ton...pijatanmu enak Ton....iya ke situ terus Ton...enak....”14712Please respect copyright.PENANA2ULUrypB8s
14712Please respect copyright.PENANAAZPrd6XRTL
Ah, tahukah Tante Vivi bahwa aku sedang seperti edan-eling, karena tanganku sedang meluncur ke arah pangkal pahanya, berarti akan melewati bibir kemaluan yang agak terbuka itu... yang memperlihatkan bagian berwarna merah jambu di dalamnya itu !14712Please respect copyright.PENANAlwjSSoDwjZ
14712Please respect copyright.PENANAnUsgMnyLPj
Namun aku lalu jadi nekad. Tanganku mulai mengelus bibir kemaluan Tante Vivi, sambil menunggu reaksi. Mungkin dia akan marah. Ah, biarin aja. Aku mau pura-pura bego aja.14712Please respect copyright.PENANA9SmAokByqM
14712Please respect copyright.PENANATFDZdipINR
Tapi apa yang terjadi? Ketika aku mulai memijat pangkal paha dan sekali-sekali mengelus bibir kemaluan yang terbuka itu... Tante Vivi malah barkata, “Ih... enak sekali elusanmu Ton...iya di situ...terusin Ton... oooh... enak..... enak Ton... ”14712Please respect copyright.PENANA1Jv3D3knz3
14712Please respect copyright.PENANACcaOBPn21b
Ini membuatku jadi berani. Jariku bukan hanya mengelus bibir kemaluan Tante Vivi di antara kerimbunan rambut kemaluannya yang semakin tampak lebat itu... jariku bahkan mulai merasakan ada yang basah dan hangat dan licin.... kuelus terus... sementara Tante Vivi mendesah-desah sambil terus-terusan memujiku... kamu pandai, Ton, oooh... enak sekali Ton... iya.. .elus terus Ton... “14712Please respect copyright.PENANA5pXSobvXfa
14712Please respect copyright.PENANATwA3YB3VRm
Dan tiba-tiba saja Tante Vivi berbalik jadi menelentang, sambil menyingkapkan dasternya tinggi-tinggi, sampai memperlihatkan sepasang payudara montoknya itu.14712Please respect copyright.PENANAjigQ9wrGPf
14712Please respect copyright.PENANAbVpmnvboF8
“Lanjutin Ton... sambil celentang gini pasti lebih enak... ” kata Tante Vivi sambil memejamkan matanya. Sehingga aku semakin kebingungan. Tapi aku mulai juga memijit-mijit paha Tante Vivi, dengan perasaan semakin tak menentu.14712Please respect copyright.PENANAGL5JTxfzQE
14712Please respect copyright.PENANAQoMAMlv0xc
“Naik terus Ton...bagian yang tadi kamu elus itu...enak sekali,” kata Tante Vivi tanpa membuka matanya. Apakah dia sengaja memejamkan matanya supaya aku tidak merasa canggung? Entahlah. Yang pasti, tanganku mulai berkeliaran di pangkal paha Tante Vivi. Dan mulai menyibakkan rambut kemaluan yang lebat itu.14712Please respect copyright.PENANAuKXBHzuZxu
14712Please respect copyright.PENANApHjKEmyxnB
Lalu tanganku mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Vivi lagi. Dan Tante Vivi malah semakin merenggangkan kakiny, seolah sengaja memberi keleluasaan padaku untuk “mengurus” kemaluannya yang berbulu lebat hitam itu.14712Please respect copyright.PENANAI2TlSaeaFQ
14712Please respect copyright.PENANAOfiDR2AqKq
Aku mulai memperhitungkan semua kemungkinan. Mungkin Tante Vivi memang membutuhkan belaian dan cumbuan lelaki. Bukankah dia sudah menjadi seorang janda sekarang? Tapi aku takut dugaanku salah. Maka kulakukan semuanya dengan halus. Aku tak mau kelihatan bahwa sebenarnya aku sudah bernapsu sekali.14712Please respect copyright.PENANANgZSRSMASK
14712Please respect copyright.PENANA4LfEHvDZiu
Aku mulai memusatkan kegiatan jari jemariku di sekitar kemaluan Tante Vivi. Mengelus bibirnya, terkadang menyodok sedikit ke dalam....hangat dan licin...paha Tante Vivi bergetar.14712Please respect copyright.PENANAcmOTR9aE9T
14712Please respect copyright.PENANACMyo02i9aq
Tiba-tiba aku tak kuasa lagi bertahan. Wajahku mendekati kemaluan berbulu lebat itu. Lalu...kuciumi kemaluan Tante Vivi yang hangat dan merangsang itu. Dan terasa kepalaku dipegang oleh Tante Vivi. Kudengar pula suaranya, “Iya Ton...oooh...tante sudah lama tidak merasakan dibeginiin....iya Ton....jilati sekalian Ton... dududuhhh... enak sekali Ton...”14712Please respect copyright.PENANALE0IYu4hH7
14712Please respect copyright.PENANA5u9EN62nxc
Pucuk dicinta ulam tiba. Aku benar-benar merasa dikasih lampu hijau. Maka dengan ganas kujilati kemaluan Tante Vivi, sehingga terasa tubuh adik ibu tiriku itu mengejang-ngejang....napasnya pun tertahan-tahan....14712Please respect copyright.PENANALY84q1ViZU
14712Please respect copyright.PENANArTTCO1NpK8
“Ton...” desis Tante Vivi terengah.14712Please respect copyright.PENANAhhfAirj0OR
14712Please respect copyright.PENANAeaqjCJT3WV
“Iya Tante?” kuhentikan dulu jilatanku.14712Please respect copyright.PENANAYqR951Y66b
14712Please respect copyright.PENANARFn7Qs6YBD
Tante Vivi menarik handuk yang melilit di tubuhku, sehingga aku tinggal bercelana dalam saja. Lalu dengan ganas Tante Vivi menerkamku. Menciumiku sambil meremas-remas rambutku.14712Please respect copyright.PENANAUJ2EaCFX69
14712Please respect copyright.PENANALhQX3R3aM0
Tidak cuma itu. Sambil menggumuliku, diam-diam tangan Tante Vivi mulai merayap ke balik celana dalamku. Dan mulai menggenggam batang kemaluanku !14712Please respect copyright.PENANAITPikIuRg4
14712Please respect copyright.PENANAklLtKJKkHC
“Ton!” seru Tante Vivi tertahan, “Punya kamu kok gede gini? Waaaah.... gak nyangka.... sudah ngaceng pula.... yok kita mainkan aja Ton... ”14712Please respect copyright.PENANAl7nlQohnSp
14712Please respect copyright.PENANAVVfPBnVvW7
“Main apa Tante?” tanyaku pura-pura bodoh.14712Please respect copyright.PENANANqF9WbfCov
14712Please respect copyright.PENANAvQJCfEhYb5
Tante Vivi membisiki telingaku, “Ngentot, sayang.... wah... kontol panjang gede gini sih pasti enak...”14712Please respect copyright.PENANAtOuhWlrfUB
14712Please respect copyright.PENANAMfQzoeDpqw
Aku cuma terdiam ketika celana dalamku direnggut oleh Tante Vivi. Juga pura-pura bodoh saja ketika ia menimang-nimang batang kemaluanku, seperti menemukan sesuatu yang sangat didambakannya. Lalu dengan binalnya Tante Vivi menelentang sambil meraih tubuhku, merentangkan kaki sambil menggenggam batang kemaluanku. Bahkan lalu mencolek-colekkan puncak zakarku ke kemaluannya yang terasa makin hangat dan membasah.14712Please respect copyright.PENANA9bF4OLCB0w
14712Please respect copyright.PENANALKLljZQlkp
Tak tahan dengan semuanya ini, aku tak mau menunggu komando lagi. Kudorong kontolku kuat-kuat... dan... blesssssssss... terasa melesak masuk ke dalam liang kemaluan Tante Vivi, sedikit demi sedikit. Waktu baru masuk setengahnya, kutarik lagi batang kemaluanku, kemudian kudorong lagi lebih dalam dari tadi. Saat itulah Tante Vivi mendekapku erat-erat sambil berbisik terengah, “Duuuh... sudah masuk, Ton... iya... oooh... punyamu gede sekali, Ton... sampai seret begini.... enak sekali... oooh...”14712Please respect copyright.PENANADI5khTs37a
14712Please respect copyright.PENANADDkFuROuDx
Tanpa menunggu komando lagi, aku mulai mantap mengayun batang kemaluanku, sambil mempermainkan payudara Tante Vivi yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Vivi seperti wanita yang sangat haus, lalu menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kemaluanku seperti dibesot-besot dengan edannya. Wah, aku pun mulai terpejam-pejam saking enaknya.14712Please respect copyright.PENANAp38ZV8BvGT
14712Please respect copyright.PENANAlu7WsRxHo9
Pada satu saat Tante Vivi merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Vivi yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kemaluanku semakin ganas bergerak-gerak seperti pompa manual, maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Vivi.14712Please respect copyright.PENANAvnVacElrA3
14712Please respect copyright.PENANANGnwLB9AxK
Semua ini memang tidak direncanakan. Sehingga aku seolah mendapatkan durian runtuh.... malah jauh lebih enak daripada durian!14712Please respect copyright.PENANAcDuTyXwiKf
14712Please respect copyright.PENANA1bQ7DoP14y
Maka ketika Tante Vivi semakin “ribut” merengek-rengek histeris, oooh Ton... oooh.... enak Ton... oooh... oooh..., maka aku pun mulai “mengimbanginya” dengan cetusan-cetusan jujurku, “Duuuh, Tanteee.... memek Tante kok enak sekali, Tan... oooh... oooh ... oooh.... oooh....”14712Please respect copyright.PENANA7lGjRY3Du3
14712Please respect copyright.PENANAa5AzrPGyJz
Cukup lama kami melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku pun mulai bercucuran. Sementara Tante Vuivi merintih-rintih terus.14712Please respect copyright.PENANAQaKQJRNWJO
14712Please respect copyright.PENANAL6Xlr9v5v6
Sampai pada suatu saat :14712Please respect copyright.PENANApt8GxDbpFe
14712Please respect copyright.PENANACMCZ2K6wew
“Ini terlalu enak Ton... duuuh tante sudah mau keluar nih.... emut tetek tante, sayang,” desah Tante Vivi sambil merengkuh leherku, mengarahkan wajahku ke payudaranya yang sebelah kiri.14712Please respect copyright.PENANAAJA1DoITyP
14712Please respect copyright.PENANAttdT7XRnQB
Kuikuti keinginan Tante Vivi. Kusedot sambil kujilat-jilat pentil payudara kiri Tanbte Vivi, sementara tangan kiriku meremas-remas payudara kanannya.14712Please respect copyright.PENANA5rrwcsW4iZ
14712Please respect copyright.PENANANM2uhWpiTA
Tiba-tiba sekujur tubuh Tante Vivi terasa mengejang. Pelukannya pun jadi erat sekali, seolah ingin meremukkan tubuhku. Lalu terdengar rengekan lirihnya, “Oooh...Tooon...tante keluar Tooon.....”14712Please respect copyright.PENANAwAFH8nv0Km
14712Please respect copyright.PENANABXTUQfwkns
Lalu terasa liang kemaluan Tante Vivi membasah dan menghangat. Bahkan terasa ada yang mengejut-ngejut di dalam liang vaginanya.14712Please respect copyright.PENANAUIYgXqPj1h
14712Please respect copyright.PENANAXlq4Dpoe0Q
Maka gerakan batang kemaluanku jadi semakin lancar memompa liang memek yang sudah terasa becek itu, sehingga terdengar bunyi crek...crak...crek...crak...dari gesekan antara penisku dengan liang vagina Tante Vivi.14712Please respect copyright.PENANA2ov2pEDPMz
14712Please respect copyright.PENANAmYeL4zhb0y
Tapi tak lama kemudian aku pun tak kuasa lagi menahan semua kenikmatan di pagi yang hangat ini. Lalu kubisiki telinga Tante Vivi, “Tante...aku mau keluar...lepasin di dalam boleh?”14712Please respect copyright.PENANAXZ5WwvPA9B
14712Please respect copyright.PENANApO0DvouBTL
“Iya,” sahut Tante Vivi sambil menggoyang-goyang kembali pinggulnya dengan gerakan yang gila-gilaan, mungkin sebagai sambutan pada ejakulasi yang akan kualami.14712Please respect copyright.PENANAEwh6pzTA0W
14712Please respect copyright.PENANABMghnKGBxc
Belakangan aku tahu, bahwa ternyata Tante Vivi mau orgasme lagi untuk kedua kalinya.14712Please respect copyright.PENANA5oxZkaFxkl
14712Please respect copyright.PENANATNhWBiIas0
“Aduuh Ton...aduuuh Ton...tante juga mau lepas lagi Ton....aduuuh tahan dikit, sayang....iya...jangan dilepasin dulu...iya...dudududuuuuhhh....Toooniiiii.”14712Please respect copyright.PENANAqmNgRh3l2l
14712Please respect copyright.PENANAVuLWSF243G
Tante Vivi menggelepar lagi, sementara aku pun sudah membenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya, sambil menyemprot-nyemprotkan air maniku di dalam liang memek Tante Vivi yang sedang berkedut-kedut. Oooh, ini benar-benar nikmat !14712Please respect copyright.PENANAMR1bhxlm2j
14712Please respect copyright.PENANAb5jRJp7Y7I
Kami lalu terkapar, berpelukan dengan keringat membanjir.14712Please respect copyright.PENANAU3LZY9k2aj
14712Please respect copyright.PENANAL8b3nTFSpy
“Mmm...” Tante Vivi mencubit pipiku sambil tersenyum, “Kalau bisa tiap hari beginian sama kamu, tante gak usah nikah lagi.”14712Please respect copyright.PENANAQFM4atfOL9
14712Please respect copyright.PENANAekAmNJOeRQ
Aku cuma tersenyum.14712Please respect copyright.PENANAn1BenTUTxV
14712Please respect copyright.PENANAyQvNWsmN2a
“Kamu sudah pernah sama cewek lain ya?” tanya Tante Vivi waktu kami sudah duduk di atas tempat tidurku.14712Please respect copyright.PENANAIDpLxZbE5e
14712Please respect copyright.PENANALTaZLG1Rnt
Aku tak mau munafik lagi. “Iya Tante,” sahutku sambil mengangguk, “Tapi sudah lama sekali.”14712Please respect copyright.PENANA0YEYctpWKF
14712Please respect copyright.PENANAxWBAWc6Ql3
Tetap saja ucapanku berbaur dusta. Dan pasti aku tak mau mengaku bahwa perempuan yang pernah kusetubuhi itu adalah kakak Tante Vivi alias ibu tiriku dan pembantu yang baik hati bernama Ning itu.14712Please respect copyright.PENANASTbZUkkAjV
14712Please respect copyright.PENANAlQTudjOHYw
Ternyata Tante Vivi tidak mempersoalkan masalah itu. Mungkin untuk zaman sekarang lumrah saja cowok sebaya aku sudah mengalami nikmatya memek cewek.14712Please respect copyright.PENANAM3qND2mx0a
14712Please respect copyright.PENANAgZWYsScFRS
“Nanti malam pintu kamar ini jangan dikunci,” kata Tante Vivi sambil mengenakan kembali dasternya, “Tante pasti pengen lagi.”14712Please respect copyright.PENANAI1cCGIIrz8
14712Please respect copyright.PENANAfiIaP4f1rR
“Jangan di sini, Tante,” cegahku, “Kamar ini kan berdampingan dengan kamar Papa dan Mama. Biar aku saja yang ke kamar Tante.”14712Please respect copyright.PENANAONfJ8UFubQ
14712Please respect copyright.PENANA4URvEiDdwo
“Janji ya.”14712Please respect copyright.PENANAAqd5lQVZBI
14712Please respect copyright.PENANAyEX4rrn71q
“Iya. Kalau Papa dan Mama sudah tidur, nanti aku ke kamar Tante.”14712Please respect copyright.PENANAQkk2Bteqve
14712Please respect copyright.PENANA6zNQTzqjGn
Tante Vivi tersenyum. Lalu mencium bibirku dengan mesra. “Sebentar lagi mamamu pulang. Semua ini harus kita rahasiakan ya Ton.”14712Please respect copyright.PENANA4NBLmleSnf
14712Please respect copyright.PENANAfsuT2CsoSO
“Iya Tante. Percaya deh. Aku juga kan takut dimarahi Papa.”14712Please respect copyright.PENANA0AA1o9wmxK
14712Please respect copyright.PENANAImgedX6mn2
Lalu Tante Vivi meninggalkan kamarku, dengan senyum manis. Senyum seorang wanita muda yang sudah mengalami kepuasan. 14712Please respect copyright.PENANA7aXzDYWB3C