#5 Enak Kan?
2286Please respect copyright.PENANAIZj23N1BFx
“Bagaimana, enak kan Tania? tanya Aji.
Tania hanya diam saja. Matanya terpejam. Ia sudah keenakan dan pasrah dengan perlakuan omnya.
“Mau dibikin enak lagi ya?” tanya Aji lagi.
Tani masih diam saja.
“Tania. Jawab, mau lebih enak lagi nggak? tanya Aji agak lebih keras sambil tersenyum cabul.
Tania membuka matanya dan melihat ke arah omnya.
“Bagaimana? mau yang enak lagi? kembali Aji bertanya.
Tania akhirnya mengangguk saja dengan pertanyaan Aji. Ia sudah kepalang tanggung dengan kenikmatan yang dibuat oleh Aji. Ia ingin Aji meneruskan kenikmatan itu.
Aji langsung membuka lebar kaki Tania. Ia arahkan penisnya ke vagina Tania.
Aji menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina ponakannya itu. Hal itu membuat Tania langsung seperti kesetrum. Tubuhnya bergetar dan menggelinjang.
“Ahhh,” desah kecil Tania secara reflek akibat sentuhan kontol Aji di vaginanya.
Sekitar 5 menit Aji menggesekan penisnya di bibir vagina Tania. Sesekali ia menekan-nekan kepala penisnya di mulut vagina itu.
Tania makin keenakan. Ia sudah tak karuan perasaannya. Tubuhnya makin pasrah dengan ulah omnya.
“Dimasukin boleh?” tanya Aji. Ia berharap, kejadian ini atas dasar suka sama suka atau persetujuan Tania juga.
Tania yang sudah dibikin enak sejak tadi tentu tak akan menolaknya. Ia sudah dibawa terbang oleh Aji di ke langit nafsu yang begitu tinggi.
Aji dan Tania saling menatap. Tania sebenarnya berharap Aji langsung memasukkan penisnya, tak perlu bertanya padanya lagi.
Tania pun malu pada omnya, jika mengatakan perasaannya yang sesungguhnya.
‘
“Bagaimana, mau dimasukin kontol om nggak? tanya Aji lagi.
Tania sudah dibuat tak berdaya dengan gelora asmara oleh Aji, kemudian hanya mengangguk saja. Tanda mengizinkan Aji melakukan aksi yang lebih.
Dapat kode dari Tania, Aji kemudian malah berdiri. Hal ini membuat Tania kebingungan dan sedikit kecewa. Kenapa omnya tak jadi mencumbunya.
Aji ternyata mengambil tasnya. Ia mencari kondom di dalam tasnya. Ia tak mau hal buruk terjadi pada ponakannya. Jika Tania hamil, bisa bakalan jadi masalah besar.
Tania terus memperhatikan omnya. Ia tahu yang dipegang oleh Aji adalah kondom. Tania lega, bersyukur omnya bawa kondom. Jadi hubungan terlarang ini jadi lebih aman baginya.
Aji segera memasang kondom itu di penisnya. Ia kemudian kembali ke tubuh Tania yang sudah tergeletak tak berdaya dan menggairahkan.
Kembali dibukanya kaki ponakannya lebar-lebar, langsung ia arahkan penisnya ke vagina Tania lagi. Pelan-pelan ia masukkan kepala penisnya ke bibir vagina Tania.
Tania terlihat keenakan. Ia memejamkan matanya.
Setengah penis Aji sudah masuk ke vagina Tania yang terasa sempit. Penis Aji lumayan besar untuk ukuran lubang vagina Tania.
“Dimasukkan semuanya? tanya Aji menggoda Tania.
Kini Tania langsung mengangguk.
Aji pun pelan-pelan memasukkan seluruh penisnya.
Blessssss. “Ahhhh,” ucap Tania saat penis Aji sudah masuk seluruhnya di vagina Tania.
Aji mulai pelan-pelan memompa vagina mungil itu.
“Uhhh enak Tania memekmu,” ucap Aji sambil mendesak keenakan.
Tania kali ini tambah keenakan. Aji mempercepat gerakan pinggulnya.
“Ahhh, ahhh,” desah Tania tak tertahan.
“Enak kan? tanya Aji lagi. Tania langsung mengangguk kali ini.
Hubungan terlarang om dan ponakan pun terjadi malam itu di kamar kos kecil Tania.
Tania sudah membiarkan tubuhnya dinikmati omnya.
Setelah sekitar 10 menit memompa vagina Tania, Aji menarik tubuh Tania untuk ganti posisi. Ia meminta Tania duduk di pangkuannya dan menghadap ke Aji.
2286Please respect copyright.PENANAZOqQEjJdB7
***
2286Please respect copyright.PENANAMCBGlrXcc9
#6 Penuh Nafsu
2286Please respect copyright.PENANALpYQxCtP4p
Kini Tania sudah di pangkuan Aji. Aji menuntun penisnya agar masuk ke vagina Tania.
“Blesss…,” mudah saja bagi Aji untuk memasukkan penis ke vagina Tania yang sudah becek.
Aji mengangkat dan menurun tubuh Tania, agar penisnya terus digesek vagina Tania. Tubuh Tania yang kecil, mudah saja bagi Aji untuk melakukan itu.
Aji menghentikan aksinya. “Ayo goyang sendiri sekarang,” pinta Aji.
Tania malah tersenyum malu-malu.
“Ayo, naik-turun sendiri,” kata Aji dengan muka mesum. Ia Tania udah terlanjur keenakan, pasti akan menurutinya.
Tanpa berkata-kata, Tania pun mulai menaik-turunkan tubuhnya pelan-pelan sesuai arahan Aji.
“Uhhh, enaknya,” kata Aji.
“Kamu enak juga kan? tanya Aji.
Tania kembali malu.
“Jawab dong,” kata Aji.
Tania hanya mengangguk.
Aji mendekap erat tubuh ponakannya. Tania terus memainkan pinggulnya. Aji makin keenakan dengan goyangan Tania.
“Ssshhhh,” Tania mendesah. Tak bisa menahan suaranya lagi.
Aji mencium leher Tania. Hal itu bikin Tania makin gelinjangan. Ia meningkatkan gerakan pinggulnya.
Ciuman Aji berpindah ke bibir Tania. Dilumatnya bibir ponakannya itu penuh nafsu. Tania membalas ciuman Aji dengan sedikit lebih berani. Aji memainkan lidahnya. Tania kembali membalasnya dengan menggoyangkan lidahnya. Kedua lidah saling beradu.
Tangan Aji memainkan payudara kecil Tania. Sesekali ia memilin puting warna kemerahan Tania.
Tubuh Tania makin bergerak tak karuan akibat sentuhan Aji.
Kini mulut Aji turun ke payudara Tania. Ia mencium dan menjilati puting Tania. Ia kenyot payudara Tania.
“Ahhhh,” Tania terus keenakan. Ia tak henti memainkan pinggulnya.
Puas dengan payudara Tania. Aji meminta ponakannya tersebut nungging.
“Doggy Style ya,” kata Aji.
Tania menurut saja. Ia langsung menungging seperti permintaan Aji.
Sebelum menghujamkan penisnya, Aji menjilati vagina dari belakang. Tania terus dibikin keenakan.
Sembari menyeruput vagina, jari Aji memainkan bibir anus Tania. Hal itu bikin Tania langsung kegelian, tak pernah sebelumnya mendapat sensasi rasa seperti itu.
Aji kemudian menjilati tipis-tipis bibir anus Tania.
“Uhhh, om geli,” kata Tania.
“Geli apa enak? tanya Aji.
“Geli,” jawab Tania dengan malu.
Kini Aji mengarahkan penisnya ke vagina Tania. Ia langsung menggenjot vagina itu. Genjotannya makin keras. Tubuh Tania bergetar.
“Uhhh, enak bagit punyamu ini, Tan,” desah Aji.
Aji yang keenakan, kemudian merasa akan mencapai klimaks.
“Sekarang berbaring Tan,” pinta Aji.
Aji membuka lebar-lebar kaki Tania. Ia kembali memasukkan penisnya dan menindih tubuh Tania.
“Om mau keluar,” ucap Aji di telinga Tania sambil terus menggenjotnya.
Tania hanya mengangguk.
Genjotan Aji makin kencang.
“Ahhhh, ahhh,” desah Tania, tak kuasa menahan genjotan penis Aji.
“Ahhh, enak Tania,” ricau Aji.
2286Please respect copyright.PENANAtV3Hzr6Uce
***
2286Please respect copyright.PENANAmzCOFd3P1W
#7 Pasrah Dengan Kelakuan Om
2286Please respect copyright.PENANARU1ls90MjR
Sambil terus menggenjot vagina ponakannya, Aji menjilati dan memainkan payudara Tania.
Aji sudah di ujung puncak kenikmatan. Spermanya siap meledak sebentar lagi.
Tania yang keenakan sudah terlalu pasrah dengan kelakuan omnya.
Aji kini mencium Tania. Sedangkan Tania hanya sedikit merespon ciuman itu, ia sudah hampir lemas tubuhnya. Tubuhnya terus digenjot omnya dengan ganas.
“Crottttt… Crottt,” Aji mencapai klimaks. Sperma memenuhi kantong kondomnya.
Tubuhnya lemas. Ia mencabut penisnya dari vagina Tania dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke samping Tania.
Aji menghela nafas besar. Ia kecapekan. Tubuhnya penuh keringat. Begitu juga Tania. Kipas angin di kamar itu tak bisa mengalahkan panasnya nafsu om dan ponakan ini.
Tania dan Aji sama-sama terbaring lemas dalam kondisi bugil.
Tak berselang lama, Aji menatap ke Tania dan tersenyum padanya.
Tania hanya diam saja. Mukanya datar.
“Terimakasih ya Tania,” kata Aji.
Tania masih diam saja.
Tania kemudian bangkit dari tempat tidurnya, ia menuju ke kamar mandi untuk kencing, membersihkan kemaluan dan badannya.
Di dalam kamar mandi, perasaan Tania berubah jadi campur aduk. Antara puas dan menyesal. Rasa malu Tania kembali muncul atas barusan yang terjadi dengan omnya.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, ia keluar dari kamar mandi. Ia melihat omnya sudah tertidur dan hanya mengenakan celana pendek saja.
Tania kemudian segera memakai baju dan kembali ke tempat tidurnya. Ia berada di samping omnya.
Malam itu, Tania terus memikirkan apa yang terjadi barusan. Penyesalan terus muncul. Kenapa tubuhnya mau dinikmati oleh omnya. Ini seharusnya tak boleh terjadi.
Sementara Aji sudah tertidur lelap nampaknya setelah nafsunya sudah tersalurkan.
Tania yang kesulitan tidur memainkan ponselnya. Baru sekitar 2 jam melihat layar ponsel, matanya sudah tak kuat. Ia pun tertidur.
***
Saat pagi tiba, Aji lebih dulu bangun dari tidurnya. Alarm berbunyi pukul 5 pagi. Ia melihat Tania masih tertidur di sampingnya.
Birahi Aji kembali muncul, melihat ponakannya tertidur. Ia ingin mengulangi pengalaman semalam.
“Tan, bangun, om mau pulang,” Aji membangunkan Tania.
Tania yang hanya beberapa jam tertidur, masih merasakan ngantuk. Ia dengan berat membuka matanya.
Tania memaksakan matanya untuk terbuka dan duduk.
“Tan, terimakasih ya untuk semalam. Ini buat kamu,” ucap Aji sambil menyodorkan uang Rp 500 ribu ke Tania.
Tania yang masih setengah ngantuk kebingungan.
“Apa ini om? tanya Tania.
“Buat jajan dan kebutuhan kamu, nanti jika om ada rezeki saya kasih lagi. Om transfer,” ucap Aji.
“Kok banyak om,” kata Tania.
“Gak papa, doain banyak rezeki biar kasih lebih banyak lagi. Ini ambil,” kata Aji.
Tania pun mengambil uang itu.
“Terimakasih om,” ucapnya.
“Jangan bilang sapa-sapa ya soal semalam. Rahasiakan hal ini,” kata Aji.
Tania hanya mengangguk. Tanpa dimintanya, Tania juga gak bakal menceritakan kejadian yang memalukan baginya itu.
“Om mau pulang sekarang? tanya Tania.
“Iya,” kata Aji.
“Tapi sekali lagi ya, kayak semalam,” ucap Aji.
Tanpa menunggu persetujuan Tania, Aji langsung menyergap tubuh ponakannya penuh nafsu. Ia mencium Tania dan merabah tubuh Tania. Kemudian melucuti baju Tania.
“Om, Tania belum mandi,” alasan Tania agar tak dicumbu Aji.
“Udah gak papa,” kata Aji tak peduli. Aji sendiri yang juga masih belum mandi terus mencumbu tubuh Tania.
Tania pun kembali mengingat rasa enak semalam. Tubuhnya dengan cepat kembali terangsang. Ia hanya pasrah dengan perlakuan omnya.
Hubungan terlarang om dan ponakan itu pun kembali terjadi.
***
Setelah untuk kedua kalinya menikmati tubuh Tania, Aji kemudian bergegas mandi untuk segera kembali ke Surabaya. Karena dia ada janji pagi ini soal pekerjaan.
“Tania lain kali om main ke sini lagi ya,” kata Aji dengan muka cabul.
Kini Tania hanya tersenyum.
“Atau kamu yang main ke Surabaya, nanti om kasih uang transport dan jajannya,” kata Aji.
“Gampang wes om,” kata Tania sambil mengangguk.
Aji pun berpamitan ke Tania untuk balik ke Surabaya.
Sejak kejadian itu, hubungan terlarang Aji dan Tania terus terjadi. Setiap Aji ke Malang, ia mampir ke kos Tania untuk mencumbu Tania. Kadang Aji mengajak Tania ke hotel.
Ketika Aji sibuk di Surabaya, ia meminta Tania datang ke Surabaya. Tania pun mengiyakan. Keduanya tidur di apartemen Aji dan melakukan hubungan layaknya suami istri.
Sudah tak terhitung berapa kali hubungan badan itu terjadi. Tania yang rutin dikasih uang jajan oleh omnya, tak kuasa menolak ajakan itu. Apalagi Tania juga sudah ketagihan dengan permainan omnya itu.
2286Please respect copyright.PENANAVccxDYFW7c
Bersambung....
ns 15.158.61.54da2