#142711Please respect copyright.PENANAx9fSG2W9Ju
Namanya Lisa
2711Please respect copyright.PENANA8FK7uNmsdb
Ratih sudah memberikan berbagai alasan ke Tania, agar anaknya tak curiga tentang keberadaannya bersama Aji sebelum pulang ke kampung.
Setelah percumbuan itu, Aji mengantar Ratih ke titik penjemputan travel. Ratih segera pulang. Aji juga akan ke Surabaya.
“Terimakasih banyak Ji,” ucap Ratih sambil melambaikan tangan dan mengedipkan matanya sebelah dengan genit.
“Hati-hati mbak,” ujar Aji dengan senyum.
Aji kemudian tancap gas ke Surabaya.
Malam setibanya di Surabaya, Aji merasa badannya pegal-pegal kecapekan. Aktivitas di Malang yang padat di Malang, baru terasa efeknya malam itu.
Aji pun kepikiran untuk memesan tukang pijat untuk mengurangi rasa capeknya. Apalagi besok ia ada kerjaan yang harus diselesaikan dengan koleganya.
Ia pun membuka aplikasi Mi****. Mencari tukang pijit wanita yang cocok dengannya. Beberapa wanita ia chat, untuk menanyakan harga.
Setelah nego dengan beberapa wanita, akhirnya ia menemukan wanita yang pas dan harganya juga pas.
“Saya cuma mau pijit aja mbak. Badan pegel-pegel,” kata Aji.
“Iya mas, 300 ribu, pijit seluruh badan. Durasi satu jam,” balas wanita tersebut.
“Oke, saya tunggu,” kata Aji. Ia mengirimkan alamat apartemennya.
Tak sampai 30 menit wanita tersebut datang, mengetuk pintu. Aji segera membukanya. Ia bersyukur, sosok real wanita tersebut tak jauh beda dengan yang di foto.
“Silahkan masuk mbak,” Aji mempersilahkan.
“Saya pakai kolor aja ya,” ucap Aji.
“Nggak pakai apa-apa juga boleh mas. Haha,” ucap wanita tersebut menggoda.
“Kan saya cuma mau pijat aja,” ujar Aji kemudian merebahkan badannya di atas kasur.
“Tengkurap dulu mas,” pinta wanita tersebut.
“Oke,” jawab Aji.
Wanita itu pun mulai memijat punggung Aji. Tangannya lembut membuat Aji nyaman dengan setiap pijatan yang ia rasakan.
“Sudah lama mijit mbak? Aji mengajak ngobrol.
“Lama,” jawabnya singkat.
“Eh, siapa namanya mbak?” tanya Aji.
“Lisa,” jawabnya.
Umur berapa?” tanya Aji lagi.
“Umur 27 tahun,” jawab Lisa.
Merasa Lisa tak tertarik untuk ngobrol. Aji kemudian diam saja. Ia menikmati pijatan Lisa. Aji memperkirakan umur Lisa di atasnya. Ia tak percaya Lisa usia 27 tahun. Ia yakin Lisa lebih tua darinya.
“Mbak, kalau tertidur nggak apa-apa ya. Aku kecapekan, kunikmati pijatan mbak,” ucap Aji.
“Iya mas,” jawab Lisa sambil mengangguk.
Aji benar-benar tertidur. Lisa memijat seluruh badan Aji, mulai dari leher hingga kakinya.
Setelah 15 menit, Lisa membangunkan Aji.
“Mas, berbaring sekarang,” pinta Lisa.
“Oh ya,” Aji terbangun kemudian berbaring sesuai permintaan Lisa.
“Lanjut tidur lagi nggak apa-apa mas,” kata Lisa.
“Iya mbak,” Aji keenakan dengan pijatan Lisa dan kembali tertidur.
Lisa melanjutkan pijatannya ke area paha Aji. Matanya tertuju pada tonjolan di balik celana kolor Aji. Tangannya pelan-pelan memijat paha dalam Aji.
Sesekali tangan Lisa sengaja menyenggol kemaluan Aji. Namun Aji tak terasa ia tertidur.
Sekitar 10 menit kemudian Aji terbangun karena merasa penisnya ada yang memegang.
“Loh mbak,” Aji terkaget ketika melihat ke arah bawah. Celananya sudah melorot sampai di paha. Penisnya dalam genggaman tangan Lisa.
Lisa kemudian malu dan tertawa kecil. Ia menutup mulutnya dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya masih memegang penis Aji.
Saat Aji tertidur, Lisa fokus ke penis Aji. Ia penasaran dengan penis Aji. Lisa tadi pelan-pelan membuka celana Aji dan dengan lembut mengocoknya.
“Maaf ya mas” kata Lisa, namun masih tetap mengocok pelan penis Aji.
“Saya kan cuma pesan mijit aka mbak,” ujar Aji.
“Iya bayarnya tetap mas, kalau mas mau, bonus ini,” ucap Lisa.
“Beneran?” tanya Aji.
“Iya,”jawab Lisa menangguk.
“Oke lanjutkan mbak,” Aji pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Lisa melanjutkan mengocok penis Aji. Hal ini membuat Aji keenakan. Lisa kemudian mengulum dan menjilati penis Aji.
“Uhhh, enak mbak,” Aji mendesah keenakan.
Lisa hanya tersenyum.
“Ini bonusnya gini aja mbak? tanya Aji.
“Kalau mas mau menikmati tubuhku juga boleh,” ujar Lisa menantang.
Mendengar jawaban Lisa, Aji tak mau bertanya lagi, ia langsung berdiri mencium Lisa. Aji sudah dibikin nafsu olehnya. Lisa pun mengimbangi ciuman Aji.
Aji yang sudah tak tahan kemudian melepas celana dan baju Lisa. Hanya tersisa CD di tubuh Lisa yang belum dilepas oleh Aji. Tubuh Lisa yang bagus, putih bersih bikin Aji makin bergairah.
Aji kembali mencium Lisa dan meremas payudaranya yang indah. Aji juga meminta Lisa kembali mengulum penisnya. Lisa hanya menurut saja.
2711Please respect copyright.PENANAdhpBw0jNUg
***
2711Please respect copyright.PENANA8fChItpBg7
#15 Sensasi Liar
2711Please respect copyright.PENANAgfdiTngMIk
Aji sudah tidak tahan dengan nafsunya. Penisnya sudah berdiri tegak dan keras. Aji ingin segera memasukkan penisnya ke vagina Lisa.
Aji pun bangkit dan ingin melepas CD Lisa. Ia menarik CD Lisa. Namun Lisa menahan tangan Aji.
"Jangan dulu mas," Lisa melarangnya.
"Kenapa? aku tambahin bayarnya, gimana?" tanya Aji.
"Nanti dulu aja mas. Sekarang akan kubuat mas lebih puas pake tangan dan mulutku," ujar Lisa.
"Oke," Aji menuruti kemauan Lisa. Padahal ia ingin segera memasukkan penisnya.
Lisa meminta Aji kembali terlentang. Lisa kemudian mencium bibir Aji. Hal itu langsung direspon penuh nafsu oleh Aji. Losa dan Aji saling beradu mulut.
Lisa kemudian mengalihkan ciumannya ke leher Aji. Ciuman lembut Lisa bikin tubuh Aji menggelinjang keenakan.
"Uhhhh," Aji mendesah.
Sambil terus mencium leher Aji, tangan Lisa memainkan puting Aji. Hal itu bikin Aji geli-geli nikmat.
Mulut Lisa kini turun mencium dada Aji. Kemudian turun lagi ke puting Aji. Lisa menjilat dan menghisap puting Aji penuh nafsu.
Lagi-lagi permainan Lidah Lisa bikin perasaan Aji tak karuan. Lisa pintar sekali memainkan lidahnya. Sementara tangan Lisa mulai meraih penis Aji. Penis yang sudah tegang itu dipegang dan dikocoknya.
Kali ini mulut Lisa perlahan turun ke perut Aji dan terus menurun hingga ke sekitar penis Aji. Kecupan-kecupan kecil Lisa bikin Aji tambah keenakan.
Lisa kini menjilati pangkal penis Aji hingga ke kepala penisnya secara perlahan. Lidah Lisa terus bermain di penis Aji. Kemudian Lisa mengulum penis Aji dalam-dalam sampai mentok di tenggorokannya.
"Uhuk, uhuk," penis Aji bikin Lisa batuk, mulutnya tak kuat menampung penis Aji.
Lisa kini memainkan lidahnya di telur Aji. Ia jilati telur Aji dengan lembut. Kemudian menggigit kecil telur itu. Aji kegelian enak.
Selanjutnya Lisa mengemut telur Aji. Ini merupakan sensasi pertama yang didapat Aji. Sebelumnya belum ada wanita yang melakukan itu padanya.
"Ahhhh, enaknya," desah Aji.
Tak berhenti di situ, kini lidah Lisa menjilati area bawah telur Aji. Lisa menjilati area sekitar anus Aji. Hal ini bikin Aji makin menggelinjang keenakan. Sensasi baru kembali didapat Aji.
"Ayo mbak, kumasukin ya, aku udah tak tahan," ajak Aji.
"Bentar mas," lagi-lagi Lisa menahan Aji, agar tak buru-buru.
Lisa kini beranjak, ia menempelkan payudaranya di penis Aji. Lalu menjepit penis Aji di sela-sela payudaranya. Ia turun-naikkan payudaranya. Aji kembali mendapatkan kenikmatan.
Lisa mengumpulkan air liur di mulutnya lalu menumpahkan di sela-sela payudaranya agar semakin licin. Penis Aji pun makin enak dijepit payudara Lisa. Kemudian Lisa kembali menaik-turunkan payudaranya lebih cepat.
"Ahhhhh," Aji kembali mendesah keenakan.
Lisa lebih menekan payudaranya, sehingga penis Aji makin terjepit. Kemudian ia lebih mempercepat ayunan payudaranya.
"Aduuuh, kok enak banget mbak," jerit Aji.
Ini merupakan service paling enak dari sekian wanita yang pernah tidur dengannya.
Lisa tak henti-hentinya mengayunkan payudaranya. Membuat Aji mendekati puncak kenikmatannya.
"Hentikan mbak, aku mau keluar," Aji menahan kepala Lisa agar menghentikan gerakannya. Namun gerakan Lisa tak terbendung. Ia tak mendengarkan Aji.
"Mbak mau keluar ini, di masukkin dulu aja," pinta Aji. Tapi Lisa masih tetap melanjutkan gerakkan payudaranya. Ia berharap Aji mencapai klimaks dengan caranya ini.
Aji yang tak mau mencapai klimaks sebelum memasukkan penisnya di vagina Lisa, ia akhirnya mendorong tubuh Lisa.
Tubuh Lisa terlempar, terlentang di atas kasur. Aji kemudian langsung gerak cepat, mencoba membuka CD Lisa.
"Jangan mas," Lisa menahan CD-nya jangan sampai dilepas Aji.
Aji yang sudah tidak tahan, terus memaksa menarik CD Lisa.
"Ayo mbak, nanti aku tambahin," ujar Aji.
"Jangan dulu mas," pinta Lisa masih menahan CD-nya, jangan sampai lepas.
"Terus kapan, aku sudah tidak tahan, pingin kumasukin," kata Aji, terus memaksa menurunkan CD Lisa.
Tangan Aji lebih kuat dari Lisa. Aji berhasil menarik CD Lisa. CD lepas, turun hingga ke pahanya.
"Ha...?????" Aji justru kaget setelah membuka CD Lisa.
"Anjing kau.... bangsat.....," Aji mengumpat Lisa.
"Penipu kau. Bangsat... Anjing....," Aji kembali mengumpat.
Aji marah besar karena ternyata Lisa adalah waria. Di balik CD Lisa ternyata penis, bukan vagina yang ia harapkan. Itulah alasan kenapa Lisa daritadi menolak Aji membuka CDnya.
"Pergi kau bangsat," Aji menendang Lisa setelah tahu dia waria.
Penis Lisa kecil, sehingga tidak begitu menonjol dibalik CD. Aji tak curiga sejak awal dengan Lisa. Karena wajah dan tubuh Lisa sudah mirip dengan wanita tulen.
"Tenang mas, tenang. Ayo diterusin, mas sudah tanggung kan. Saya kasih gratis," jawab Lisa.
"Nggak, saya nggak mau," jawab Aji, sambil kembali menendang Lisa.
"Ini kubayar, aku tambahin. Tapi cepat kau pergi," ucap Aji melempar uang 400 ribu ke Lisa.
"Yakin mas, nggak mau diterusin. Tinggal dikit lagi mas mau keluar kan. Ayo gratis mas. Ini aku kembaliin uangnya semua," Lisa kembali memberi tawaran ke Aji sambil memelas.
"Nggak, bangsat kau," Aji kembali mengumpat.
2711Please respect copyright.PENANAkZivLhoFHx
Bersambung...
ns 15.158.61.48da2