Rasanya aku ingin menghilang selamanya dari dunia saat ini juga. Ditertawakan BL memang memalukan dan menjengkelkan, tapi bila Aheng juga ikut menertawakanku mau dikemanakan harga diriku? Oh, papa, kenapa nasibku menyedihkan begini?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3QbtHTA9Y
“Orgasme itu enak kan?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIxVHK4Mfn
Aku menggeleng pelan. Tentu saja enak, tapi aku malu mengakuinya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAM1q7YLvRf
“Dasar cewek. Munafik. Ayo, turun.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQp2cgwY0l
Aku yang tidak mau bergerak didorongnya dengan kasar hingga nyaris nyungsep ke lantai. Untung saja Aheng berbaik hati menahan pundakku. Namun gorila itu lalu memaksaku berlutut menghadap majikannya yang tengik. Kont*l BL yang setengah tegang mengacung di depan hidungku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsgTrQxTBQ
“Jangan berlagak jijik. Apa kau lupa, ini yang membuatmu ketagihan masturbasi?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7eJDNuB46
Aku ragu. Aku benci kont*l ini, tapi juga rindu padanya. BL yang tak sabar melihatku diam saja, menyuruh Aheng untuk membantuku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6QnG3zvFL
“Oooh… Hhhh…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlI5Oz1Gv1
Aku mendesah nikmat saat tangan Aheng menyelonong di sela-sela kakiku dari belakang untuk menggosok klentitku. Tangan satunya mengarahkan kepalaku hingga mulutku yang terbuka mencaplok kont*l BL.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8wnnHIpTC
“Mmmm…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Dj2rfp4V6
“Bagus. Jilati bagian kepalanya. Auch! Jangan pakai gigi dong! Heng!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWkgoEmb5q
“Mmmph!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1rV0TeNpB
Tubuhku terlonjak maju karena Aheng mendadak memencet klentitku kuat-kuat seperti sedang memites kutu saja. Aku megap-megap nyaris tersedak karena kont*l BL melesak masuk menonjok anak tekakku dengan telak.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTNfPT9e1f
BL terus memberi instruksi bagaimana cara mengoral dengan baik dan benar. Tak hanya batang penisnya, kedua buah pelirnya juga harus kujilati. Dia mendesah nikmat saat aku mengemut kepala kont*lnya dengan getol. Bila gigiku tak sengaja menyentuh kont*l atau pelirnya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuExT5NqqAx
BL langsung berteriak ‘Heng!’ dan Aheng pun menjepit kacangku dengan keras hingga aku mengernyit kesakitan. Setelah kont*lnya mengeras, Bl memakai kondom. Kali ini polos dan tipis sekali. Aku disuruhnya duduk di atas pangkuannya lagi seperti tadi.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcsibnivEa
“Aaaaghh!!…. Oooaaaah!!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGLowFCBUC
Aku menjerit kaget bercampur sakit saat kont*l keras itu mencoblos anusku. Lubang duburku belum terbiasa juga disodomi meski sudah berulangkali mengalaminya. Namun rasa sakitku perlahan berubah menjadi nikmat karena BL kembali mengelus-elus klentitku lagi.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KXIjO1Jit
“Kau kepingin mencoba kont*l Aheng kan? Ayo, Heng.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9obop04Cp
“Aku ngga…. agh….Agh… mau…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPMJ5KSh2c
“Emut kont*lnya. Ayo, Heng.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCVnvAk6ej
Aheng meraih kepalaku ke arah kont*lnya dengan mantap hingga hidungku menumbuk hutan jembutnya. Bibirku terasa geli saat menyentuh gumpalan daging lembek yang berbau pesing. Aku nyaris tak bisa bernapas setelah tubuhku terdorong ke depan. Perlahan tapi pasti aku mulai menjilat dan mengulum penis buntung itu sembari menggelinjang.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcH6E5E7VPw
BL terus merangsangku dengan ganas. Jari-jari kanannya mencubit, menggaruk dan mencongkel klentitku sedang tangan kirinya memerah payudaraku kiriku. Lidahnya menjilati pungungku sembari sesekali menggigitinya. Sementara itu pantatnya terus menghentak ke atas sehingga kont*lnya bagai pasak yang memaku pantatku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOjOpZC28R
Aheng sepertinya lupa kalau penisnya sudah tidak utuh. Dengan penuh semangat, dijambaknya rambutku dan dinaik-turunkannya kepalaku. BL mulai membuat cupang di leher dengan getol hingga aku tersedak. Tapi mereka tak juga berhenti sampai tubuhku tergencet. Erangan kami bertiga bersahutan dan menggema di kamar mandi.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrIp8ZPTFt
Mendadak BL menarik tubuhku dan menurunkanku hingga berlutut di lantai. Dia melakukannya tanpa mencabut kont*lnya. Aku sudah lupa berontak. Aku menurut saat dia menyuruhku bergeser. Aku mendesah nikmat begitu kedua tangan BL kembali merambah payudara dan klentitku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77umrZfTaz
Mataku merem-melek menikmati semua ini meski perlakuan mereka makin kasar. Sodokan kont*l BL makin dalam dan payudaraku sakit. Hidungku terasa makin pesek karena ditekan kuat-kuat oleh Aheng ke bagian bawah perutnya. Air liur berceceran menetes dari mulutku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1JDeIf7fh
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaWJTkvX8l
Mendadak Aheng menggeram keras dan kurasakan ada cairan asin mengalir dari lubang kecil di tengah penis buntung itu. Aku sendiri mengerang tanpa henti sambil mengempot tampon raksasa dalam tubuhku sekeras mungkin.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtPoWxhRWi
Melihat Aheng melepaskan kepalaku, BL menjambak rambutku, menarikku bangun. Kedua tanganku yang mendadak tak punya pegangan mencari-cari pegangan baru. Kujambak rambut BL dari depan.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJH43uBBRJW
“Aaargh…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCuyyWRWld
Dengkulku sudah pedas apalagi anusku, tapi sungguh mati, rasanya nikmat sekali. Kami saling jambak sambil mengerang makin keras.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjZjKdJkxi
“Eerggh… Ngggh… Oooh… Aaaaaaahhh…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqk5cddpjL
Tubuhku bergetar keras dan kurasakan tampon raksasa itu mendadak basah kuyup. Aku terkulai lemas setelah orgasme pertamaku dari sodomi, tapi BL masih terus mengayun tubuhnya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCY8yblL2i
Kemudian dia menarik kont*lnya dan membaringkanku di lantai. Aku terhenyak saat dia mendadak menduduki perutku. Setelah melepas kondom, kont*lnya di jepit diantara kedua payudaraku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImQ54k5zPs
“Kau belum pernah titf*ck kan? Sekarang pegang yang kuat,” perintahnya sambil menaruh kedua tanganku di pinggir sepasang gunung kembarku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZad23N7tt1
Sepasang buah dadaku memang besar, mungkin karena dulunya aku gemuk. Kont*l BL seperti sosis besar yang terjepit dua buah roti burger. Aku merasa geli saat jembut BL menggosok dadaku. Tapi melihatnya merem-melek penuh kenikmatan, aku jadi terangsang lagi. Aku ikut-ikutan mendesah dan mengerang.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkEM5UZxsr
CROT! CROOT!
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkc6tCUhYV
Air mani BL menyembur ke leher dan wajahku. BL tampak puas dan menertawaiku yang terengah-engah. Aku capek sekali sampai tidak punya tenaga lagi untuk memaki atau meludahi BL yang meratakan spermanya ke seluruh wajahku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYuiLRrNIl
“Apa kau mau dimandikan Aheng lagi?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPk7F1zUcs
BL terus melatih mulut dan anusku selama aku mens. Tampon besar yang mengganjal dalam mem*kku membuatku merasa seperti sedang disandwich bila kont*l BL mengebor anusku. Dia menyodomiku dengan berbagai gaya, berdiri, duduk, nungging, tengkurap sampai berbaring miring.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvO33DUPOl
Meski tak pernah memakai pelumas, lama-lama aku terbiasa juga dan selalu menimati orgasme. Tapi tetap saja aku lebih suka disetubuhi lewat jalan yang benar. Jadi aku sangat senang saat menstruasiku usai dan kont*l BL kembali menyambangi liang vaginaku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVgdnBfgR1
Tapi hal ini bukan berarti aku rela digaulinya begitu saja. Aku selalu melawan dengan keras bila dia mendekat. Aku benci sekali melihat gayanya yang mengancam dan sok kuasa seakan aku ini barang miliknya yang bisa dipermainkan begitu saja.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9t7waR0YC
Aku tahu, seharusnya aku memakai cara lain selain kekerasan karena perlawananku hanya akan membuat birahi BL semakin melonjak tinggi. Dengan penuh semangat dia memiting dan meringkusku sebelum menyetubuhiku dengan kasar. Bisa dibilang perkelahian kami adalah foreplay.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsok9SKLwH
Tak cukup dengan mengajariku lewat praktek, BL juga menjejalkan teori bercinta (ralat: yang kami lakukan sama sekali tidak pantas disebut bercinta karena tak ada setitik pun molekul cinta di sana) lewat majalah, buku dan film.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87vEmX1sCb
Kamarku yang tadinya kosong, hanya berisi ranjang besar dan lemari mendadak menjadi penuh setelah dua rak buku memenuhi dua sisi tembok hingga ke langit-langit. Ditambah lagi sebuah televisi plasma berukuran 42 inci.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jpfpcwPkn
Rak itu dipenuhi berbagai buku teori dari kamasutra hingga novel-novel seks dan majalah pornografi dari dalam dan luar negeri. Tapi yang lebih gila, tv besar itu terus menyiarkan film-film porno tanpa henti.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2fjM7Rpqe
Bahkan saat jam tidur pun televisi itu terus menyala hanya suaranya yang mendadak di-mute. Aku tak bisa menyalakan dan mematikan tv itu sesuka hatiku karena dikontrol dari luar.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxXtK074rs
Aku seperti sedang dicuci otak. Yang ada di kepalaku hanya seks melulu. Sepraiku lembab karena selangkanganku terus-terusan becek. Aku tak peduli lagi dengan kamera-kamera pengintai yang ada. Aku ikut menggelinjang dan mengerang seperti bintang porno yang kutonton.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlZ9SlQXZ5
BL sendiri juga senang menggumuliku di depan tv. Dia sering memaksaku menceritakan apa yang sedang ditayangkan di layar datar itu dengan detail. Suaraku yang terputus-putus karena ngos-ngosan membuatnya makin gila menggenjotku. Saat orgasme, kami adu teriak dengan bintang porno yang sedang kami tonton.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCybS13dUET
Akhirnya aku capek. Mataku pedas karena terus menonton dan membaca. Tenggorokanku kering karena terus mengerang dan berteriak. Badanku pegal-pegal karena terus menggelinjang dan mengejang. Aku jenuh dan mulai putus asa. Apa aku akan menghabiskan sisa hidupku dengan cara seperti ini?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6wr6zSExm
Kuputuskan malam ini aku harus keluar dari kamar mesum ini. Satu-satunya tempat mengungsi ya kamar mandi. Baru lima belas menit nongkrong di atas kloset, mendadak lampu kamar mandi mati. Walau sempat menjerit kaget, tapi aku tetap diam di tempat. Aku tidak tahu apa lampu kamar mandi ini benar-benar mati atau dimatikan dari luar karena lampu kamar tidur masih menyala.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavpEJSLCTA
Sinar lampu kamar yang menerobos masuk lewat lubang ventilasi di atas pintu membuat kamar mandi ini tidak gelap gulita. Tapi yang menarik perhatianku ventilasi di dinding atas dekat langit-langit. Kupandangi cahaya bulan yang lembut dengan mata berkaca-kaca.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKUdKpr0Wx
Bisa jadi yang kulihat bukan sinar bulan melainkan sinar lampu teras. Aku menghela napas panjang. Belum pernah aku merasa begitu kesepian. Aku juga baru sadar kalau sudah dua bulan lebih aku tidak melihat matahari dan bulan. Yang kulakukan tak ada bedanya dengan misi bunuh diri yang gagal. Aku tercenung, sampai kapan aku dikurung seperti binatang piaraan? Haruskah aku bunuh diri?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFcNbFJX3S
Kudengar pintu kamar terbuka, tapi aku bergeming. Paling yang datang Aheng atau BL. Nah, betul. Aheng muncul didului sinar senter. Aku menggeleng saat dia menarik lenganku kembali ke kamar.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaOxgrJZgU
“Please, Heng. Aku mau di sini saja.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAF7JQShom
Sinar senter menerangi wajahku. Kurasa dia heran mendengarku bicara sopan padanya tanpa berontak sedikit pun. Apalagi wajahku lesu dan suaraku serak. Dia melepas cekalan tangannya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74uxuNmgpP
“Aku mau sendirian.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLjLZo1WrK
Tapi dia tak juga pergi meninggalkanku meski aku terus memohon dengan suara bergetar.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCJ9FrJ37f
“Paling nggak, tolong tutup pintu dan matikan senternya,” ujarku menyerah.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQZfOq7DbI
Tanpa banyak tanya, dia menuruti permintaanku. Entah berapa lama kami saling diam dalam gelap. Yang jelas aku tersiksa sekali. Sungguh tak enak menangis dalam gelap sambil ditemani orang yang kita benci. Aku sampai harus bernapas lewat mulut agar Aheng tidak mendengar bunyi ingus yang membanjiri hidungku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgiYL7XZBAd
“Aku juga pernah menangis sendirian dalam gelap begini,” mendadak dia bicara. “Waktu aku nggak jadi laki-laki lagi.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0v2DZvljnU
Tangisku sontak berhenti. Hatiku miris mendengar cerita Aheng tentang bagaimana dia kehilangan penisnya. Tujuh tahun yang lalu seorang pengusaha mabuk mengamuk di Sanctuary gara-gara ayam incarannya direbut BL.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYn961nEJb
Pengusaha itu nekat menikam perut BL. Tapi Aheng dengan gesit menjadikan dirinya tameng dan karena tubuhnya lebih tinggi dari majikannya maka pisau itu menikam kont*lnya dengan sukses.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlW3ako0T3D
“Apa Non tahu, kenapa tidak ada pembantu cewek di rumah ini?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9wiMkKEqN
Aku terbengong mendengar pertanyaan itu. Mengapa tema pembicaraan meloncat jauh? Apa dia merasa tidak enak sendiri karena sudah menceritakan nasib tragisnya? Tapi benar juga. Aku baru sadar kalau yang bertugas membersihkan kamar tidur dan kamar mandiku semuanya lelaki.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrcHoHx60Y
Setiap dua hari sekali biasanya dua orang dari mereka membersihkan kamar saat aku mandi. Dan saat kamar mandi dibersihkan, Aheng berada dalam kamar untuk menjagaku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdQprKkyzF
“Karena semua pembantu cewek sudah dihabisi Tuan Bandi,” ujarnya menjawab pertanyaannya sendiri.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjmscBJBjE
“Dihabisi?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACwmGE8gSr
“Ya.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntjCvBZZlI
Aku tidak tahu maksud dihabisi itu diperkosa dan disiksa habis-habisan atau dibunuh dan dimakan sampai habis. Aku tidak berani bertanya lebih lanjut karena bagiku semuanya mengerikan. Aku tidak bergidik lagi, tapi gemetar ketakutan.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHSgwE50qr
“Empat tahun yang lalu, Ai Ling yang mengasuh Tuan Bandi dan bos sejak kecil juga disikat sampai bos marah sekali. Nggak ada yang bisa mengendalikan dia sejak Tuan dan Nyonya besar meninggal dalam kecelakaan pesawat enam tahun lalu.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrEJ1TIkTQ
Dia cuma takut sama bos, tapi bos juga nggak bisa mengawasinya terus. Sekarang Non satu-satunya cewek di rumah ini karena dua ayam yang dibawa Tuan Bandi sudah dikembalikan ke club kemarin malam. Yang satu masih pingsan dan yang satunya kayaknya jadi gila.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VLdzTF9UJ
Jadi Non seharusnya bersyukur karena bukan Tuan Bandi yang membeli Non, tapi bos. Kalau nggak, Non mungkin sudah ‘lewat’.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHKLJXJgnc
Ya Tuhan! Si klemer itu ternyata nggak kalah mengerikan dari Hannibal Lecter dan semua psikopat di film-film Hollywood lainnya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGijCIkaQ9
“Kenapa nggak ada yang lapor ke polisi?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TFI1H0Vcz
Aheng mendengus sinis.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uQluf5Cu4
“Memangnya polisi kurang kerjaan sampai mau ngurusin ayam-ayam? Lagipula bos sudah berjanji di depan peti mati papa-mamanya kalau dia akan menjaga Bandi sampai mati. Nggak mungkin bos menyerahkan saudaranya ke polisi.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSL3M31YoW
Saat itu juga niatku untuk kabur kembali muncul. Aku tak mau tinggal seatap dengan pembunuh berantai.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIoThXP8mZ
“Non nggak usah khawatir,” ujar Aheng seperti bisa membaca pikiranku. “Bos sudah menyuruhku menjaga Non dengan ketat. Pengawal Tuan Bandi nggak ada yang berani cari masalah denganku. Tuan Bandi sendiri juga segan sama aku.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvWFjCSbQ0
Mendadak pintu kamar mandi terbuka dan siluet tubuh kurus membayang di lantai kamar mandi. Aku buru-buru mengelap wajahku yang basah. Aku tidak mau BL melihatku menangis.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIidQ0QGZU
“Mesra sekali. Mojok gelap-gelapan begini,” tukas BL sinis.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqboySzFYTV
Lalu dia mendekati Aheng dan menggamparnya dengan keras. Aheng diam saja, sepertinya gamparan tadi hanya sengatan nyamuk di pipinya. Aku malah meraung marah.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtxf8sOFMI
“Apa-apaan kau ini? Dia kan nggak salah!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliCYOs3nVZ
“Oh, jadi kau membelanya? Memangnya dia sudah berbuat apa padamu? Mengoralmu? Soalnya dia nggak mungkin mengent*tmu.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uFWSo4lAn
PLAK! Kutampar BL sekeras mungkin. Dan seperti biasa dia berusaha meringkusku. Tapi karena kondisi gelap, dia sedikit mengalami kesulitan. Kami bergumul dan saling mendorong. GUBRAK! Botol-botol yang ada di atas wastafel terguling setelah tangan kami berdua tanpa sengaja menyamparnya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcvlR6198X
Aheng tetap diam mematung meski kakinya terinjak dan perutnya tersikut olehku. Telinga gorila itu seakan tuli total, tak mendengar pertengkaran kami berdua soal dirinya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHI07lM4KkZ
“Dasar bajingan nggak tahu diri! Kau berhutang nyawa padanya, tahu!” sergahku sembari menonjok dada BL.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCFDmDqAb8
“Sok tahu! Dia yang berhutang nyawa padaku! Aku yang mengeluarkan dia dari penjara dan membiayai operasi ibunya!” balas BL sambil memiting lenganku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElslifUT6m
“Tapi nggak seharusnya kau menghinanya begitu!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iazEfxttT
“Dia sendiri diam saja kenapa kau yang ribut? Eh, mukamu basah. Kau habis menangis ya?” tukasnya mengejek.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47Vswxs9iH
Kuludahi wajahnya namun dia malah menciumku dengan paksa hingga aku megap-megap. Aku masih sulit bernapas biarpun dia sudah melepaskan kepalaku. Kedua lengannya yang kurus liat membelit tubuhku dengan kuat bak ular anaconda, seakan ingin meremukkan tulang-tulang rusukku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kRfc2PbQm
“Apa yang kau tangisi hah?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWz0xKQgjU
“Aah… aku… nggak… bi…sa… na…pas…,” sahutku tersengal sambil meronta.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKaAMd0WZT
“Apa??” bentaknya sambil mempererat pelukannya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcca4neET1
Kupukuli dada dan punggungnya. Dia membentak lagi. Kali ini persis di depan telingaku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ442GogCRCS
“A…a…ku… i…ngin… ke…lu…ar…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBCMV5wf9f
“Hah? Kau ingin orgasme? Kau ini benar-benar nymphomaniac!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkZcn7UNml
Aku hampir mati mendongkol mendengarnya hinaannya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEeFYNzrUk
“Bu…kan…i…tu…bo…doh…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Z8DX2zQWs
BL tertawa geli mendengarku masih bisa memaki.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0OyOW6ksj
“Oh, kau ingin keluar dari kamar ini? Bilang begitu saja susah. Ayo, kita keluar.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFUhKhIPlG
Aku langsung menggelosor jatuh begitu dia melepaskan pelukannya. Dengkulku pasti memar lagi. Belum sempat berdiri dengan benar, dia sudah menyeretku keluar. Langkahnya yang panjang membuatku pontang-panting mengikutinya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzd18tAdEF
Kaos singletku berkibar memperlihatkan selangkanganku yang telanjang. Tapi seisi rumah yang kebetulan melihat kami tampak cuek. Sepertinya mereka sudah biasa melihat kegilaan majikan mereka. Aheng terus mengikuti kami seperti bayang-bayang.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMTof4tI5w
BL membawaku keluar bangunan rumah induk yang luas dan bergaya minimalis menuju kolam renang di halaman belakang. Aku mulai ciut. Aku tak bisa berenang. Tapi dia malah menyeretku menaiki tangga menara papan loncat setinggi tiga meter.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJM0FcQQc5
Kakiku berusaha mengerem namun hasilnya pergelangan tanganku sakit karena dia terus menarik paksa dengan kasar. Aheng juga membantu mendorongku maju.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2nrdIUIuP
Akhirnya kami sampai juga di puncak menara. Aheng turun meninggalkan kami berdua. BL menatapku sejenak dengan dingin, sedingin angin malam yang membuatku menggigil sebelum mengalihkan pandangannya ke langit. Di langit, bulan purnama sedang berlayar di antara gumpalan-gumpalan awan tipis.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0mwj02jXt
“Aku bisa membunuhmu kalau aku mau.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzA0tqfjVNq
Aku meliriknya. Kalimat itu diucapkannya dengan ringan seperti sedang berkata ‘Aku suka makan es krim.’.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdXHXMIi8l
“Ya, aku tahu,” sahutku dengan gaya tak acuh.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIMA8gsu87
“Kau nggak takut kalau aku mencekikmu dan melempar mayatmu ke bawah? Aku juga bisa menggantungmu di sini supaya digigiti codot. Atau mengikatmu di sini selama seminggu tanpa diberi makan-minum supaya kau mati dehidrasi.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5dyRnPsdX
Gila. Memang gila dia.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKOa0jD6DS
“Eh, biarpun kau makhluk kebal hukum apa kau nggak takut sama dosa? Bagaimana sih cara orang-tuamu mendidikmu? Kenapa anak-anaknya semuanya gila? Jangan-jangan mereka juga gila.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7RFyTVELq
Seharusnya aku diam atau memohon agar tidak dibunuh, tapi darah panasku bergolak dan lidahku yang liar susah dikendalikan. Padahal aku takut mati.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwEHaP4I5r
Wajah BL sontak membeku begitu mendengarku menghina orang-tuanya. Aku tahu, kedua orang-tuanya tewas dalam kecelakaan pesawat di Kanada tujuh tahun yang lalu. Mendadak dia mendorongku dengan kasar.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHf7yrbaTbk
Aku terhuyung mundur ke arah ujung papan yang menjulur ke kolam. Dia mendorongku lagi dan aku terjatuh terduduk. Buru-buru aku memegangi papan kuat-kuat begitu melihat air kolam yang jernih kebiruan.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYwJZqNHzp
“Kelihatannya kau takut ketinggian. Hmm… bukan. Kalau kau takut ketinggian, kau pasti sudah merangkak dari tadi. Kau pasti nggak bisa berenang. Betul kan?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfOrZ0Vqfw
Wajahku memucat. Buku-buku jariku memutih saking kuatnya mencengkeram pinggir papan. Bukannya mendorong atau menendangku hingga tercebur ke bawah, BL malah asyik memandangi kakiku yang mengkangkang memamerkan selangkanganku yang telanjang. Aku bisa melihat bagian depan celana pendeknya mulai menggembung. Astaga!
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmY8CS36TO
Apa dia ingin main di atas sini Dengan santai BL menelanjangi diri sambil mempermainkanku. Sesekali kakinya menendangku. Kulancarkan tendangan balasan sambil menggigit bibir. Aku tak mau dia tertawa senang mendengar jeritan ketakutanku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUjF9tBHEk
Karena tidak menerima perlawanan maksimal, dengan mudah dia menindihku. Aku hanya bisa melawan dengan satu tangan, tapi setelah menyadari usahaku hanya membuat tubuhku bergeser makin ke ujung papan, aku menyerah. Setengah kepalaku sudah tergantung bebas, membuat rambutku berkibar menutupi wajahku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkG4dAAt8M
SRET. Dengan giginya, BL merobek kaos singletku. Dengan buas, gigi, lidah dan jari-jarinya menjelajahi lekuk tubuhku, membuatku mengerang dan terlonjak tertahan.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGudHZGhX0
“Aaaah!” erangku keras saat kont*lnya menusuk masuk lubang mem*kku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYINMHEX8h
Aku mengutuki diriku. Bagaimana bisa aku mendesah nikmat di saat kritis seperti ini?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVcRIGselI
BL menggenjotku dengan mantap. Setiap genjotan, membuat tubuhku maju dan akhirnya kepalaku terayun bebas dari pinggir papan. Déjà vu. Mengingatkanku saat dia memerawaniku dengan paksa di hadapan puluhan orang di Sanctuary. Tapi tergantung dari atas meja dan papan loncat setinggi tiga meter sangat berbeda. Kalau dulu saja aku sudah pusing, sekarang aku mual.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCo9vhdMOf
Kubelitkan kakiku pada pinggang BL erat-erat. Kalau aku harus jatuh paling tidak, aku tidak sendirian. Namun akibatnya, lubang vaginaku mekin terbuka lebar dan sodokan kont*l BL menggesek G-spotku dengan telak.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKREVWlQ62O
“Ooooh…Nghhh… Nghhh… Oaaah….Aaah! Aaaah!! Aaaaaaaaah!!!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5w2RGt9Alb
Gila! Teriakan orgasmeku yang super lantang di malam sepi ini pasti terdengar seisi rumah. Mungkin tetangga sebelah juga ikut mendengar. Astaga! Jangan-jangan mereka semua menonton kami.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Nk4BPGfUt
BL berhenti bergerak. Disibakkannya rambut yang menutupi wajahku. Aku benci sekali melihat sorot matanya yang mengejek. Sudah telanjur aku menjerit, tapi biarlah mungkin saja tadi orgasmeku yang terakhir dalam hidupku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq22anPAABG
“Bagaimana orang-tuamu mendidikmu? Kalau kau bisa delapan kali sehari masturbasi. Apalagi mereka. Jangan-jangan kerja mereka cuma ngent*t tiap hari.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lMiG5QFpe
Aku marah sekali. Kuludahi wajahnya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKFzput60O
“Ya, aku tahu pasti mereka juga sering meludah. Pasti mereka nggak berpendidikan, kampungan,” ujar BL sambil melepas kedua tanganku dari papan lalu merentangkannya di udara sehingga aku merasa gamang.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4v99QY6iN
Biarpun begitu aku melawan dengan sekuat tenaga, tapi cekalan tangannya di pergelangan tanganku kuat sekali. Apalagi dengan perlahan dia kembali menggoyang pantatnya. Tanpa sadar aku meremas kont*lnya yang kembali menggesek G-spotku. Aku baru sadar, kalau dia belum orgasme.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5l1UCAHCP
“Hmmph… empotan mem*kmu benar-benar luar biasa. Sayang…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagreykB6Wq
BL tidak melanjutkan kata-katanya dan memilih mendecak sambil menggeleng dengan tampang sok sedih.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNhU9scuTQ
“Seperti apa orang-tuamu? Kalau mereka baik, kenapa kau bisa terdampar di tempat seperti Sanctuary itu? Kau kan bisa memilih pekerjaan di tempat yang lebih baik seperti jadi kasir di swalayan.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxH100qXPd
Dibyo bilang, kau yatim-piatu, tapi masa kau sama sekali nggak punya keluarga sih? Masa sampai sekarang nggak ada yang melaporkan kehilanganmu ke polisi? Hey, jangan diam saja. Jawab!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCrZIoYgKZ
BL memberondongkan pertanyaan sembari menggenjot cepat lalu berhenti. Terus begitu. Beberapa kali aku sudah nyaris orgasme untuk kedua kalinya, tapi gagal karena dia mendadak berhenti bergerak.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7xPqSMAWL
“Kok kau seperti kepingin menangis lagi. Tumben malam ini kau cengeng. Ada apa sih?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NYKAFRysX
“Please, jangan begini.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQG894466aB
“Begini apa?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RKweo869S
Aku terdiam. Berusaha mengusir keinginan gila dari otakku. Apa jadinya kalau aku minta dia menggenjotku dengan keras agar aku bisa orgasme? Tapi BL terus mempermainkanku dengan genjotan dan kata-kata menyakitkan.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCW49iyIh8
“Please…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mgpflUFO9
Aku benci sekali harus memohon pada bajingan jahanam sialan ini, tapi aku lebih benci mendengar sahutannya yang bernada polos.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFLaWmfKxq
“Aku nggak ngerti kau minta apa. Dari tadi bilang please please melulu.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsU82uuiMDK
“Aku mau… keluar…”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ478b95et3t
“Keluar ke mana lagi? Sekarang kan kita sudah di luar.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsANa0UW9N
Tak sabar dengan jawaban yang menyiksa, aku memilih menggoyang pantatku. Tapi BL menggencet tubuhku sehingga aku tak bisa bergerak.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUjxH7yQTW
“Kau ternyata suka main curang. Jawab dulu, seperti apa orang-tuamu. Kalau jawabannya bagus, aku nggak suka. Dan kalau aku nggak suka, akan kutinggalkan kau sendirian di sini bersama Aheng. Kau lebih suka dia daripada aku kan? Tapi aku nggak yakin kont*l buntung itu bisa bikin kau melonjak kegirangan kayak tadi.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZsD5juPYo
Kugigit bibirku yang bergetar menahan marah dan tangis.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8CdKsr1IE
“Papaku orang yang munafik dan mamaku tukang mengeluh!” seruku tanpa pikir panjang.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOPToirI0Z
Gelombang penyesalan langsung menerpaku. Anak macam apa aku ini? Lebih mementingkan kepuasan diri daripada harga diri. Aku benar-benar anak durhaka, durjana…
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjMfQcAAyO
BL nyengir puas lalu memompaku dengan kuat. Tubuhku makin bergeser maju. Aku menjerit-jerit. Aku sendiri tidak bisa membedakan antara jeritan kepuasan dan ketakutan. Semuanya bercampur jadi satu. Mendadak BL mencabut kont*lnya, melepaskan belitan kakiku dan mendorongku ke bawah.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMg5KmnUC3
Tubuhku tergantung terbalik. Yang menahan berat badanku hanyalah cengkeraman tangan BL pada kedua pergelangan kakiku. Kepalaku pusing karena darah mengumpul di kepala.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTxXwx8m3I
“Apa permohonanmu yang terakhir?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVatLymGrPB
Aku berusaha menenangkan diri dan berujar segagah mungkin,
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3zxRluMHq
“Terima kasih sudah membebaskanku.”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNh56CbtLC
Lalu dia melepas kakiku. Biarpun kepalaku di bawah, rasanya jantungku tenggelam ke dasar perut. Aku tidak menjerit. Bukan karena gengsi, tapi karena seluruh syarafku mati rasa. Aku hanya bisa memandangi bulan yang semakin menjauh.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kn3RIToqt
BYURRR!!
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6f462el8v
Kolam ini ternyata dalam juga. Kalau dalamnya cuma satu setengah meter, kepalaku pasti sudah pecah terbentur dasar kolam. Aku langsung panik, menggapai-gapai ke sana-kemari. Tubuhku seperti kapal bocor, dimasuki air dari berbagai lubang. Hidung, mulut, kuping dan mungkin juga mem*kku kebanjiran air.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcvHNKdwkW
BYURR!!
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7dd3ehvIH
Ada orang lain yang ikut terjun ke kolam. Untuk menyelamatkanku atau menenggelamkanku? Mungkin BL melihat kalau aku masih hidup dan menyuruh Aheng atau anak buahnya yang lain untuk menahanku agar tetap di sini. Namun ternyata orang ini menarik pinggangku dan menyeret tubuhku ke atas.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZ6UgSDN2o
UWAH! Leganya! Akhirnya aku tidak dikelilingi air lagi. Aku megap-megap sekaligus terbatuk-batuk sampai dadaku sakit. Air keluar dari mulut dan hidungku. Aku menurut saja saat dibawa dan disandarkan ke tepi kolam.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpjDnlkMWN
Aku tidak tahu berapa lama aku mempertaruhkan nyawaku di dasar kolam, yang jelas aku lelah sekali. Kupejamkan mataku sambil mengatur napas. Ya ampun, aku belum berterima kasih pada penolongku. Siapa…
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtK4wafLwgj
HEK! UGH! Ada yang menghujam mem*kku!
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5iXK7x2dj
Aku langsung membuka mata dan …. Astaga! BL sudah menggenjotku lagi! Jadi dia yang menyelamatkan nyawaku? Dia tertawa geli melihatku kaget dan terus menghentak-hentakkan pantatnya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiDonQLV7H
“Ti…dak… Aku… ng…nggak… ma…u…,” tolakku sambil mendorongnya menjauh.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz04zal3f3g
Tapi perlawananku sia-sia karena tenagaku sudah terkuras di dasar kolam. Akhirnya aku hanya bisa pasrah, dipepet di pinggir kolam sembari disetubuhi dengan paksa. Air kolam beriak di sekitar kami menghasilkan bunyi kecipak.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvheHvK9UAl
BL melumat bibirku, mengenyot leherku, meremas payudara dan pantatku dengan gemas. Aku mulai mengerang, awalnya pelan makin lama makin keras. Lama-lama kedua lenganku yang tadinya terkulai kini memeluk dan mencakar punggung BL.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1S76DaHDO
“Ooooh… Ooooh… Iiiiyaaaaahh…. Aaaaaaaaah!!!”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWBONLw1Id
Pada saat aku menggelinjang dan menjerit keras, BL menggeram dan menekan pantatnya kuat-kuat. Kont*lnya menumbuk bibir rahimku dan tak seperti biasanya kali ini kurasakan semburan-semburan hangat di dalam.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHklzkeHco
Aku yang kelelahan langsung terkulai lemas. Yang kulihat hanya gelap. Aku tak peduli lagi apakah setelahnya dia benar-benar akan membunuhku atau tidak. Karena aku sudah merasakan orgasme yang luar biasa nikmat.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPFqmcXxuJ
Putih. Di mana-mana putih. Apa sekarang aku ada di surga? Eh, apa orang serusak diriku pantas masuk surga Kukejap-kejapkan mata dan menoleh ke kiri-kanan. Ternyata aku belum mati karena aku berada dalam kamar yang bernuansa putih minimalis.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrexcDEvtZ
Sinar mentari yang menyusup dari ventilasi membuatku bisa melihat kamar ini. Ukurannya hampir tiga kali lipat lebih luas dari kamar tempat aku biasa dikurung. Perabotnya juga lengkap, selain ranjang besar dan seperangkat audio-video ada satu set sofa.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡottzihUHRy
Ada dua pintu di sisi kiri dan satu kanan. Salah satu dari ketiga pintu itu pasti mengarah ke kamar mandi. Yang satunya mungkin untuk lemari pakaian dan yang lainnya bisa jadi pintu penghubung ke kamar sebelah. Ah, sok tahu sekali aku ini, tapi layout kamar ini mengingatkanku pada kamarku dulu.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksxMiuypnR
Hmm… kasur yang kutiduri ini lembut sekali, rasanya seperti berbaring di atas awan. Selimut tebal yang membungkus tubuh telanjangku juga lembut dan memberiku kehangatan sehingga membuatku ingin terus bergelung dibaliknya.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAn7ickX9cN
Kenapa aku bisa telanjang bulat begini? Ah, paling si gila itu menyuruh Aheng membawaku ke kamar ini setelah aku pingsan di kolam renang. Tapi tubuh dan rambutku tidak berbau kaporit, malah wangi lavender. Apa gorila itu memandikanku dulu? Lalu mengapa aku ada di kamar ini? Kamar siapa ini?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHc900zxCqb
Begitu banyak pertanyaan muncul di kepalaku, tapi tak semuanya bisa kujawab sendiri dengan memuaskan. Tak ada seorang pun yang bisa kutanyai karena aku hanya sendirian di kamar ini. Eh, jam berapa sekarang? Perutku sudah mulai meraung. Ceritasex.site
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIWSQnB99G
Aku duduk dan menggeliat. Aduh, tubuhku pegal-pegal. Anehnya selangkanganku sedikit basah. Apa karena semalam aku mimpi digumuli BL hingga aku mengerang, menggelinjang sementara dia terus berbisik ‘Kau milikku’? Apa perempuan juga bisa mimpi basah?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4xkgA7Lrt
Rasanya luar biasa, seperti nyata, tapi sepertinya tak mungkin aku tidak terbangun bila dia menindih dan menyetubuhiku seseru itu.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JMxF6nokF
Setengah terhuyung, aku turun dan berjalan mendekati jendela. Kusibak gorden dan mengintip keluar. Aku hampir tak percaya bisa melihat matahari lagi, langit biru, awan putih, pepohonan hijau, taman bunga juga kolam renang tempat aku nyaris meregang nyawa… Segalanya begitu indah dan membuatku haru.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4fTeWLMuH
Mengapa jahanam itu mendadak berbaik hati memindahkanku kemari? Apa dia menyesal karena sudah kelewatan mengerjaiku tadi malam?
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWRj948zoC
Dengusan hangat di leher bagian belakangku membuatku terlonjak kaget. Jangan-jangan aku terjebak dalam kamar psikopat klemer itu lagi. Namun dengusan napas Bandi dingin lagipula aku mengenali wangi parfum Bvlgari biasa menempel di tubuh BL. Aku langsung berontak. Tapi tak mudah bergerak dalam belitan tangannya apalagi melepaskan diri.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN16LiNDdIa
“Apa kau nggak mau bilang terima kasih?” tukas BL sambil menggigit daun telinga kananku.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp24Rpw361V
Kedua tangannya mulai memelintir putingku membuat mem*kku makin basah saja. Aku menggigit bibir untuk menahan desahan nikmat yang sudah hampir terlontar keluar.
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGorbfGstuB
“Apa kau nggak pernah diajari berterima kasih?”
583Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBOCw5vaWR
