Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XCgt2wxhJ
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrnaHYeYFp
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpneurWg9m
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4I0w8yJovU
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt54F8HXtTo
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWwCBHvpt4
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBHIts7YYe
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvQd883Yk0
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjvtmcYy8d
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEibxKQnKs
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3A8zww2t19
“Terima kasih.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqrYpHIRHr
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOWhlss7hS
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaltOoMnLXW
“Buat apa?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf38cUJNWnr
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTmKzzVsAO
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaOt6nhCJD
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhUm4gHKbb
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCAB9MsYYS
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2zwnjYZHq
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ25p9LMz7D
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUe01yMUJVe
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfxEgJecHS
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xG71eBRLY
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25MbgtQHic
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJh7esRh7T9
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkERpTnjJjq
Aku bergidik ngeri.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlV5nbCKff
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVm9NtNxAnv
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WbXqlvpwE
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVRYzNP5Io
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHiMXsgfIi
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ow5c6QulY
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6599Vtnx2
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8o1qOEViey
“Aaah… aaah… Aa?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUy7elVeMxC
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7fNezpeh7
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybXGREUX6b
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSh6QtxwwL
“Good girl.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iwOnboH5b
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMIIb5PXut
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb27oesR7eF
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtW9Co1HoLx
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpsYLGGA1P
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLa9dL5nv6
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8daTI4iwXK
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAR2g9AXgHn
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJova3wAKsQ
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66NRihCDyB
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQEuLKLhws
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eIjz46hDN
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7Z1YM3Kxl
Clep. Clep. Clep.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBgiTXcPNQ
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9SaW5tvML
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcrcGY16Tu
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKVvEROshS
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaI127OkdB
HEK! Aaaaugh!!
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUePiDs5VOI
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GaKssqjkf
“Oaaah!! Aaaaah!!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhGjOU24sa
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn60pApqc6p
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lPvRA6TwX
“Ugghhh!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyB1Tvm0wG
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuYfjoNiOc
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJkmOquNix
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1T1cnNd4PD
“Aaaaaaah…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9NunLMOHs
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5qZMnBzIt
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPN523obTP
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwqyis8tuQ
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLForQKU6HC
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTdlIGo6BH
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbazgNTEjPm
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45owZWuTDC
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcowxH46wq
“Kapan masa suburmu?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8XcrsLQur
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSyn6NtbFw
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxtMeYxCQW
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHA3f9SQwkY
BL terdiam sejenak.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ236vpztSL3
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFPqNqosYe
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoThPD7FYiv
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48QwsGXjy2
“Mau tahu saja,” cibirku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx1FEduRBr
Dia mendengus.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KxLQutEkv
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMcKXh9nqR
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmcuT399rAi
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23SL7rWIO5
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWJMeqG4uE
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskl8p5RqHF
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCSmopKKfd
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbw5zdJFyXi
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6pSvFaeDU
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczf2P3nLJa
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewkZDhZrtX
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaq1SxeH5b
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8cTDp5Oze
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHPNywwIJG
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwkI7dV8Ly
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtHsiOYJl2
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEhR3acz6N
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgiUPtmanne
BL tersenyum.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6E8K92SBb
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLITXOZeQkA
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3wghg308n
“Lepas…lepaskan aku!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFb2S9tn4J
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlQpEIuYqm
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyZjQVfb8c
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVslMvKbtBT
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSImbv4fTOP
“Lima juta.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkTLH2s1Zc
BL tertawa.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAvQ2INlvB
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsaUreVtwc
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Cxe5DR4ip
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxAGuCNI8U
Dia memang betul, tapi…
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrCdrku1Ny
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0bjWO83DkG
BL menyeringai.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVoEkLOiRu
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7UVx4A1nY
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnurHcZiXy
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9WNUI0Jvq
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuN4uBP5Gj
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe05Ndz1mdf
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoY1bILrn3e
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqYF4b8zCz
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8neqnkYSm6
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJW0IGa2YK
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAyPxv81NN
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHixQLeqsM
“Cu…rang…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYP7Q12TfA
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0LwUjCnGa
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4TOaMZ72x
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCasYWqaG8
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAg27l0prGt
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDC7BBNJSL
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT86lUOyUta
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JneaGOeFs
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtTo63DO4F
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4nG954Uef
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEVcYd2pnB
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2iPFi5U5v
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKHdqQor0P
“Bos juga titip ini untuk Non.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbjYqWsYy3
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbOVih6fmE
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5y9cAYUbgO
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJPGbqmd6Z
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQg8ceXlXh
“Eh, apa-apaan ini?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREP5a6D2HR
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvAK0PGwvZ
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILZcw6982L
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDxlVW5HXw
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4KIg5gYBH
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8yWTT8pa8
“Belum beres juga?”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEzqQ7vnkM
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytT9XD5hAR
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4oN69VwfF
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxdIzYlxgm
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmppkmmKIBe
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIxgXgTH16
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLml618Muu
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlSbHajn8V
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MK2373pXv
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WAPJ8w0ib
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsgH0t0KSX
“Aaaaah!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7cixKUwR3
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxB1MgBSC8
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFpiBSXXrq
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyehkgI3e8y
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfmUIxzpco
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMxB2qODhw
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXlnIUqqg45
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xpfw8QZOg
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOFN2GF48G
“Happy birthday.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi29wILa1K9
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8A1JQ9na9
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCfrfiIuj5
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5memcFcMR0
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2x9f4NnJl
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTcaOQCQQ5
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RWMJ06iow
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvckW7aiJNq
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TiuosIqRm
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEx3njf7okS
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8KK6vCkgM
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1XmBJbSeV
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUivUlHXyR0
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGPnA9GPzQ
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZMH2CC9IV
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
586Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZB7MI7Dt1
