
Bab III
Sini, kalo bisa Balas bu dwi lagi
Hati-hati bu, soalnya aku ngga bisa kalo di tantangin Jawabku
Hahahaaa, beneran Sini kalo berani
Otw kerumah kamu
Aku yang merasa ditantang memberanikan diri untuk datang kerumah bu Dwi, entah apa yang terjadi, maka terjadilah.
Aku sudah di dekat rumahmu bu, Di jembatan Tulisku
Serius? Yaudah sini Balasnya beberapa detik kemudian.
Aku menjalankan motorku pelan-pelan, sambil tengok kanan dan kiri, takut juga ada yang lihat keberadaanku
Langsung bawa masuk aja ke parkiran, Aku di depan pintu gerbang ya Tulis bu Dwi.
Aku buru-buru memasukan sepeda motorku, menuntunnya agar tidak ada yang mendengar suara mesin motor. Benar saja, bu Dwi rupanya sudah menunggu didepan pintu gerbang, masih dengan baju yang sama, bedanya sudah tiad ada kain yang menghalangi lengan dan ketiaknya.
(Muluastri baju yang di pakai bu Dwi ada di halaman depan)
"Bawa masuk ke garasi langsung mas" Katanya pelan. Aku hanya mengangguk, mengikuti petunjuk yang diberikan bu Dwi kepadaku.
Aku mengikuti bu dwi di belakang, sambil menuntun motorku. Pantatnya tampak terpampang membusung jelas, ingin aku meremasnya, tapi takut di tampar dan di usir. Terpaksa aku hanya fokus menikmati kontolku yang sudah tegak di balik celanaku.
Setelah menutup garasi, bu Dwi menggandengku masuk keruang keluarga, Sedikit deskripsi singkat tentang ruangan itu. Telivis ukuran 52 inc terpampang rapih di tembok, sofa panjang ada di depannya, sedangkan di lantai ada karpet empuk dengan motif batik warna gelap. Lampu-lampu di nyalakan remang, menambah romantis suasana di ruangan itu. Aku duduk di sofa, menunggu bu Dwi yang tadi pergi ke dapur mengambilkan minum.3443Please respect copyright.PENANAF2LmiL1SEr
"Kamu nekat banget ya mas" Kata bu Dwi sambil menyodorkan minuman ke arahku, lalu duduk di ujung sofa. 3443Please respect copyright.PENANAaXdfiziIab
"Abisnya ibu nantangin" jawabku sambil tersenyum.3443Please respect copyright.PENANAYX7OzPwWcA
Rumah bu Dwi lumayan berjauhan dari tetangga, dan tergolong besar, jadi tidak khawatir jika ada yang mendengar percakapan kami dari luar.3443Please respect copyright.PENANAJF4D2PVRyQ
Yang awalnya canggung, kini obrolan kami makin mengalir, sudah hampir setengah jam kami mengobrol entah apapun. Yang awalnya tadi duduk di ujung-ujung sofa, kini sudah tidak berjarak. 3443Please respect copyright.PENANAIfSISNiNHg
Bu Dwi menyalakan Televisi, katanya agar obrolan sedikit tersamarkan. Celakanya, ketika TV di nyalakan, yang keluar adalah hal yang tidak terduga, Adegan perempuan yang sedang mengoral kontol lelaki jadi pembukanya. Entah sengaja atau tidak, bu Dwi buru-buru mematikannya. Tapi tatapan matanya tidak bisa bohong, kalau dia juga menginginkan apa yang aku inginkan.3443Please respect copyright.PENANAbwqPVe47uV
Aku memegang tangannya, menatap sayu matanya
"Kamu cantik, BU" Kataku lirih.
"Gombal ih" Katanya sambil memukul pahaku
"Kamu mau jadi pacarku?" kataku lagi
"Ngga mungkin lah, kan aku masih bersuami, mas"
"Aku tidak masalah jika harus menjadi simpananmu" sergahku
"Kita jalani, ya" Jawabnya malu.
Aku kemudian mengusap rambutnya, berusaha membuatnya semakin nyaman, mengarahkan kepalanya agar bersender di bahaku.
Aku mencium keningnya, lalu kita berdua tertidur di sofa sampai suara adzan berkumandang.
ns 15.158.61.51da2