POV Salim
1842Please respect copyright.PENANANUNDRGawJK
Malam begitu lengang, "kemana orang-orang kompleks?", Batinku. Sejak aku masuk ke gerbang kompleks sampai aku masuk ke dalam rumahku, kuperhatikan gak ada siapa pun. Padahal sekarang masih 20.00, biasanya jam segini kompleks masih rame. Bukan hanya pedagang, anak-anak muda juga banyak berseliweran dan nongkrong.
1842Please respect copyright.PENANAhW6vOTU1cY
"Huh", dengusku.
1842Please respect copyright.PENANAcxWouUpM4R
"Kok sepi banget, dimana Fauziah, Alifa?", Kataku dalam hati.
1842Please respect copyright.PENANApohQfCc22L
Saat aku melangkah ke dalam rumah, suasananya gelap. Aku makin curiga, apa yang terjadi.
1842Please respect copyright.PENANAw2l2YTkygf
"Emm emmm" suara jerit tertahan.
1842Please respect copyright.PENANAv9iXhkcsCA
"Suara apa itu?", Kataku bergegas menuju kamarku.
1842Please respect copyright.PENANAGPwRIlZOFD
Sedikit berlari aku masuk ke dalam kamar, "Maaa, Maaa, kamu dimana?", Teriakku.
1842Please respect copyright.PENANARawLHMGDFe
"Oweeee", terdengar tangis Melati.
1842Please respect copyright.PENANAgoEe5RwMNZ
Hatiku rasanya gak enak banget, "sebenernya apa yang terjadi?", Batinku.
1842Please respect copyright.PENANA99rq1Zh8Jc
Di dalam kamar gak ada satu pun orang, kucoba masuk ke kamar Pak Ruslan, "loh kemana Pak Ruslan?", Kataku dalam hati.
1842Please respect copyright.PENANA9fuBkKXIc7
"Paaak, Pakkk, tolong kami", kudengar teriakan yang familiar.
1842Please respect copyright.PENANA5VgB8BNl0c
Dengan sedikit berlari aku ke belakang rumah, di belakang rumah dengan ruangan yang agak luas kulihat Mbak Suci sedang terlentang di atas kasur lipat dalam keadaan telanjang.
1842Please respect copyright.PENANAt6RBd8iEqX
"Pakkkk", jeritnya sambil menangis.
1842Please respect copyright.PENANAfkdoxJmUt6
Ada apa ini batinku, kulihat ke samping, "astaghfirullah", kataku terkejut tertahan".
1842Please respect copyright.PENANA7DTbtt2ZHA
Fauziah dalam keadaan telanjang diikat tangannya ke atas dalam keadaan berdiri.
1842Please respect copyright.PENANAcXOoJkXVun
Maaa, aku berlari ke arahnya. Kutepuk-tepuk pipinya, tetapi Fauziah tak sadarkan diri.
1842Please respect copyright.PENANAF8eL0vMzwQ
Aku shock melihat vagina Fauziah yang acak-acakan, dengan sperma menetes-netes ke lantai.
1842Please respect copyright.PENANAeQx5Cl310F
"Bangsat", teriakku geram.
1842Please respect copyright.PENANA3fm3myM6Kf
Kudekati Mbak Suci, Mbak Suci hanya terlentang tak berdaya dengan vagina lebam.
1842Please respect copyright.PENANAFsb2TY5viK
"Siapa yang melakukan ini Mbak?", Tanyaku?.
1842Please respect copyright.PENANAoNygdXgKYN
"Saya gak tau Pak", katanya terisak.
1842Please respect copyright.PENANAv8ppYPbMqJ
"Mereka memakai penutup wajah, saya dan bu Fauziah digilir Pak, hiks hiks", katanya menangis.
1842Please respect copyright.PENANAy8t3fIjgvL
Kuambil baju seadanya, kudekati istriku lalu dengan lunglai tubuh Fauziah ambruk ke arahku. Kupakaikan baju agar tubuhnya gak kedinginan.
1842Please respect copyright.PENANAbgdHpri9cm
Marah dan sesak di dalam berkumpul, aku gak terima dengan apa yang terjadi. Setelah Fauziah udah memakai pakaian seadanya, daster lengan panjang semata kaki. Aku rebahkan Fauziah ke kasur lipat di lantai.
1842Please respect copyright.PENANAEnUx3w1qGj
Lalu aku bantu Mbak Suci bangun, kupakaikan Mbak Suci pakaian juga.
1842Please respect copyright.PENANAPsk8mfkmk1
"Dimana Alifa dan Melati Mbak?", Kataku bingung.
1842Please respect copyright.PENANADvLElKrSTr
"Alifa dan Melati dibawa mereka pak, maafkan saya Pak gak bisa menolong mereka", katanya sambil sesenggukan.
1842Please respect copyright.PENANAKPC1LPV9yc
"Huh", aku mendengus". Lalu kupukul tembok di sampingku.
1842Please respect copyright.PENANAHZHOgUqIKe
"Pak Ruslan kemana Mbak?", Tanyaku.
1842Please respect copyright.PENANAiyHQyCdg02
"A anu Pak", katanya terbata-bata.
1842Please respect copyright.PENANAKv3qQMKzO1
Aku lari ke lantai atas, "siyal", makiku.
1842Please respect copyright.PENANAdYa4c2RfXm
Di atas pak Ruslan terikat juga seperti istriku dalam keadaan telanjang. Yang membuat aku shock, kondisi pak Ruslan sangat mengerikan.
1842Please respect copyright.PENANA4bDuPStN1E
Aku gak tahan melihatnya, rasanya aku ingin muntah.
1842Please respect copyright.PENANAxCWMVp7mGm
"Huekkk", aku muntah sejadi-jadinya.
1842Please respect copyright.PENANAvcmJj3vPqZ
"Bajingan", kenapa mereka bisa setega ini?", Batinku.
1842Please respect copyright.PENANAPhPqVbPPho
Kulihat di depan mataku, benar-benar melampaui batas manusiawi. Pak Ruslan yang sudah meregang nyawanya dengan penis terputus, mengalir darah ke lantai yang sudah mengering.
1842Please respect copyright.PENANAxWxfcFdMwI
Dengan langkah enggan, karena aku benar-benar gak sanggup melihat kondisi Pak Ruslan. Kucoba melepas ikatan Pak Ruslan, sekarang Pak Ruslan aku rebahkan ke lantai.
1842Please respect copyright.PENANAXtB1WQWaX2
Setelah Pak Ruslan rebah ke lantai, aku kembali turun ke bawah menemui Fauziah dan Mbak Suci.
1842Please respect copyright.PENANAnp3RimKLlA
Mbak Suci udah mampu duduk, dia meringkuk dengan menangis.
1842Please respect copyright.PENANACzq1UWKrXJ
Kudekati istriku, "Maa, Maa", kataku menepuk-nepuk pipinya.
1842Please respect copyright.PENANAFkm7IPVrw5
"Maaas" kata Fauziah dengan tangis yang meledak.
1842Please respect copyright.PENANAPlQsd8krZ5
Fauziah memelukku dengan erat dengan tangis yang tersedu-sedu.
1842Please respect copyright.PENANActV6rXDsI4
"Apa yang terjadi Ma?", Tanyaku sambil mengusap-usap punggung Fauziah.
1842Please respect copyright.PENANAKXRgVaCDbo
Fauziah tak menjawab, tetapi tangisnya berhenti.
1842Please respect copyright.PENANAkH7rHHS4c2
"Maa, Maaa", kataku lagi menggoyang-goyang tubuhnya.
1842Please respect copyright.PENANAuswYi0q31S
"Mama kemana?", Tanyaku yang kebingungan.
1842Please respect copyright.PENANARBg8BAAfLc
Dengan langkah gontai, Fauziah berdiri, mencoba berjalan. Kukejar istriku, sekarang dia berjalan menuju dapur.
1842Please respect copyright.PENANAdxDLzDqe9J
"Maa", kataku lagi memanggilnya.
1842Please respect copyright.PENANAlynDeOlxiy
Fauziah pergi ke dapur, lalu membawa pisau daging.
1842Please respect copyright.PENANAfqCHcx7osZ
"Mama mau kemana?", Tanyaku berusaha mencegahnya.
1842Please respect copyright.PENANAHyEcAudFuc
"Mama tau Mas, Mama tau, siapa membawa Alifa dan Melati. Mama tau, siapa yang menyiksa Mama, Mbak Suci dan Pak Ruslan", kata Fauziah dengan air mata berderai.
1842Please respect copyright.PENANAn7hB9T6iAG
"Pak RT dan teman-temannya Mas", katanya dengan tangis meledak lagi.
1842Please respect copyright.PENANAayFUY9oPhF
Pisau daging yang dibawa Fauziah jatuh kebawah, lalu Fauziah menghambur ke dalam pelukanku.
1842Please respect copyright.PENANAhPZOZRONwW
"Bajingan", kataku dengan mengepalkan tangan.
1842Please respect copyright.PENANAQuX4Qzq8Lx
Nafasku memburu mendengar pengakuan Fauziah. Fauziah menceritakan segalanya padaku.
1842Please respect copyright.PENANAowOj8w56AC
POV Fauziah
1842Please respect copyright.PENANAE23vkpbhMj
Hari ini Mas Salim meminta izin denganku keluar kota. Katanya Mas Salim gak akan menginap disana. Setelah urusan selesei, Mas Salim langsung pulang.
1842Please respect copyright.PENANAwC74rLb1Rz
Di rumah aku hanya ditemani Mbak Suci, Pak Ruslan dan kedua anakku. Meski aku sudah membaik, mentalku belum sepenuhnya pulih.
1842Please respect copyright.PENANAsUUiRMWvwK
Masih ada rasa takut yang membayang di dalam pikiranku. Bahkan saat ada suara barang jatuh, rasa takutku tiba-tiba muncul. Dan aku mulai parno, lalu lari ke dalam kamar, meringkuk di pojokan menangis.
1842Please respect copyright.PENANAZlfzh3SSjE
"Buuu, toloooong", mendengar suara Mbak Suci meminta tolong, aku ketakutan.
1842Please respect copyright.PENANAFNlJaBWYLA
"Oweeee", tangis anakku Melati yang tiba-tiba terdengar.
1842Please respect copyright.PENANAqOxZBPRqyS
Dengan tergopoh-gopoh aku berusaha bangkit, menuju ke kamar Mbak Suci. Di dalam kamar Mbak Suci gak ada siapa-siapa.
1842Please respect copyright.PENANAytvU2GcTNG
"Mamaaa", suara jeritan Alifa di ruang belakang.
1842Please respect copyright.PENANA3M8isQUyJ7
Aku berlari menuju ke dapur mengambil pisau sekenanya.
1842Please respect copyright.PENANA14OWeC6aoz
"Halo cantik", katanya dengan kondisi memompa penisnya ke dalam vagina Mbak Suci.
1842Please respect copyright.PENANAajdETOoxeh
Kulihat ke samping, Alifa dalam kondisi terikat di atas kasur lipat.
1842Please respect copyright.PENANAohR9nJ34hc
Aku berlari ke arah Alifa, "eits mau apa kamu? HAH?", Bentaknya.
1842Please respect copyright.PENANAuuqdX4LHYX
"Apa yang kalian lakukan?" Kataku dengan tangis tertahan.
1842Please respect copyright.PENANAEwaWfXwcBK
"Apa yang kami inginkan? Haha", kata salah satu dari mereka.
1842Please respect copyright.PENANAjScGVl3Kh6
Orang itu membuka penutup wajahnya, aku tau dia siapa. Dia Pak Jono, pensiunan TNI di kompleks ini.
1842Please respect copyright.PENANAzBOHb8BHaC
"Apa yang Bapak lakukan? Hiks", kataku dengan tangis yang meledak.
1842Please respect copyright.PENANA5uguEfK3Ij
"Bu tolong saya Bu", jerit mbak Suci dengan desahan tertahan.
1842Please respect copyright.PENANAhyGbWqIuwG
Aku shock melihatnya, Mbak Suci dalam kondisi telungkup di atas laki-laki yang masih memakai penutup wajah, dengan penis yang menancap di vaginanya. Yang satunya di belakang memasukkan penisnya ke dalam anusnya.
1842Please respect copyright.PENANA5HNbppwIr1
Kucoba menolong Mbak Suci, tetapi tanganku dipegang.
1842Please respect copyright.PENANA26aCTImIka
"Hentikan, hentikan, apa mau kalian?", kataku dengan rasa takut bercampur dengan amarah.
1842Please respect copyright.PENANArZ3wKtukzR
"Apa yang kami inginkan?", Kata Pak Jono.
1842Please respect copyright.PENANAgSRhX7GKGP
Tubuhku diseret oleh dua orang dari samping kanan dan kiri, memegang lenganku.
1842Please respect copyright.PENANACmJGFfMVuU
Hijab panjangku ditarik sampai terlepas, rambutku kini terurai.
1842Please respect copyright.PENANALRNqzoszE9
"Aw, Pak", jeritku.
1842Please respect copyright.PENANA6j9DFjsAYJ
Rambutku dijambak agar aku duduk di atas kasur lipat di atas lantai.
1842Please respect copyright.PENANAkEnIr90EFR
"Udah Pak, jangan perlakukan kami seperti ini", kataku memohon.
1842Please respect copyright.PENANA400JloQKbm
"Kamu memohon? Hah?", Katanya membentak.
1842Please respect copyright.PENANAqv4vXXW8pi
Aku yang dalam kondisi bersimpuh masih dalam kondisi dijambak.
1842Please respect copyright.PENANAwigEQC0BBm
"Lihat kesini jalang!", katanya sambil menyeret Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAOq4WwzRQRF
"Pakkk, jangan perlakukan Bapak seperti itu Pak", kataku menghiba dengan tangis yang tersedu-sedu.
1842Please respect copyright.PENANA4AzkB6R9OZ
Pak Ruslan yang sudah bongkok, linglung diseret tanpa menggunakan celana dalam.
1842Please respect copyright.PENANAShQJCYHjeL
"Apa yang Bapak lakukan?", Kataku menjerit.
1842Please respect copyright.PENANAiYViAdHpVo
"Brak", Pak Jono menendang tubuh rapuh Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAtDMU38380G
"Hentikan Pak, hiks", kataku menjerit.
1842Please respect copyright.PENANAWCTqlAhfV5
Sekarang aku masih dalam kondisi dijambak.
1842Please respect copyright.PENANA21bk8ixyQJ
"Awww", tangan salah satu dari laki-laki bertopeng itu menarik rambut panjangku.
1842Please respect copyright.PENANAdhsGLMduD9
"Kenapa menjerit? Sakit?", Kata laki-laki bertopeng meledekku.
1842Please respect copyright.PENANAhftFyi4Ylw
"Bagaimana dengan ini?", Kata laki-laki bertopeng yang lain.
1842Please respect copyright.PENANAmjXUgX49AJ
Ada tiga orang laki-laki bertopeng itu mendekati Pak Ruslan yang terduduk dengan tatapan linglung di lantai. Satu persatu dari mereka menendang Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAFCPUC8Nz77
Pak Ruslan ditendang kepalanya, sampai terjungkal. Lalu ditarik agar bangun lagi, kembali ditendang lagi. Gak hanya oleh satu orang, tetapi dua orang.
1842Please respect copyright.PENANA69NBxj5CWT
"Ampun, ampun", jerit Pak Ruslan menghiba.
1842Please respect copyright.PENANAfLJffFNKtN
Rambutku masih dijambak, ditariknya rambutku agar aku mendekat ke arah Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANA5SIqGIgO4A
"Aduh, hiks", kataku mengaduh.
1842Please respect copyright.PENANAkb541LTiro
"Apa yang kalian lakukan? Hiks", kataku dengan tersedu-sedu.
1842Please respect copyright.PENANA0YbE4AT4Gm
"Aw", kataku karena rambutku ditarik agar aku menunduk ke arah selangkangan Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAMvA0UoZktW
"Woi jalang sok suci, ikuti perintah kami atau anak kamu yang balita ini aku banting ke lantai", katanya mengancam.
1842Please respect copyright.PENANAdIfnIfnYV0
"Ja-jangan Pak, hiks", tangisku semakin keras.
1842Please respect copyright.PENANAurg3lZKpMX
Aku menuruti perintah mereka untuk mengocok penis Pak Ruslan, dengan tangis yang gak bisa aku tahan kupaksakan diri mengocok penis Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAmViBI4ks1F
"Hahaha", mereka tertawa mengejek.
1842Please respect copyright.PENANAvecPEFBjKu
"Lonte aja sok suci lu", kata laki-laki bertopeng itu lalu membuka topengnya.
1842Please respect copyright.PENANAwXLQlK5BMu
"Lihat, masak kontol mertua sendiri doyan. Apa namanya kalo gak lonte, pecun", katanya merendahkanku.
1842Please respect copyright.PENANATtZVgfJlcU
Aku yang mendengar kata-kata pelecehan dan menyakitkan seperti itu, membuatku terisak lagi.
1842Please respect copyright.PENANA0N52wxPvaf
Orang itu adalah Karjo yang memperkosaku. Kutatap dengan benci ke arahnya.
1842Please respect copyright.PENANAoGORi7Uur0
"Kenapa melotot?", Katanya menghardik.
1842Please respect copyright.PENANAFPTtGVDoce
Karjo mendekatiku, menarik baju tidurku. Sekarang tubuhku terbuka, dengan baju tidur putih panjang yang lepas semua kancingnya.
1842Please respect copyright.PENANASSZQcXzmNx
"Telanjangi aja lah, gak pantes lonte seperti ini memakai baju", kata salah satu dari mereka yang ternyata adalah Parjo.
1842Please respect copyright.PENANAkunAeDr4Fs
Tubuhku ditarik dengan cara menjambak rambutku, aku yang berdiri tertatih ditelanjangi sampai yang tersisa tinggal BH dan celana dalamku.
1842Please respect copyright.PENANAOVLYiBKYNL
"Ah", kataku mengaduh.
1842Please respect copyright.PENANAsxNli5vRkY
Aku yang didorong dengan kasar, terjungkal ke arah selangkangan Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAsnPduhnGMX
Kaki mereka yang memakai sepatu boots, menekan kepalaku.
1842Please respect copyright.PENANAf9oq9EDb6k
"Pak", kataku dengan tangis kutatap mereka.
1842Please respect copyright.PENANAS7KsQyIaPD
"Berani melotot lagi lu?", Hardik Karjo.
1842Please respect copyright.PENANADEsM014YWo
"Aw", rambutku dijambak lalu mendorong wajahku ke arah selangkangan Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAzskoFFY1qX
"Kulum!", kata Karjo memerintahku agar mengulum penis Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAjcdMcq5vxJ
"Buruan!", Kata Parjo yang siap-siap membanting Melati ke lantai.
1842Please respect copyright.PENANAXrsc9L00VV
Mendapat ancaman seperti itu, dengan terpaksa aku masukkan penis Pak Ruslan yang sudah menegang keras.
1842Please respect copyright.PENANAwL5Y8IF83a
"Aahh", desah Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAROYR3Y7Mur
"Hahaha", kata pak Jono tertawa mengejek.
1842Please respect copyright.PENANAZBe8tKIqPe
"Benar-benar keluarga rusak, menantunya doyan kontol mertuanya. Mertuanya yang sudah pikun, keenakan dikulum menantunya", katanya merendahkan.
1842Please respect copyright.PENANAALoRlM8q5i
Belum berhenti disitu, kulihat Mbak Suci yang sudah gak berdaya terlentang dalam kondisi mengangkang, mereka memaksakan dua terong berukuran sedang masuk ke dalam vaginanya.
1842Please respect copyright.PENANARHWu6ikDgQ
"Maafkan aku Mbak, aku gak bisa menolong Mbak" kataku dalam hati.
1842Please respect copyright.PENANAoJqyY8t2zv
"Aahhh", lenguh Mbak Suci.1842Please respect copyright.PENANAmtq27XYiIL
1842Please respect copyright.PENANAa00pzPH9hz
"Sakit Pak, hentikan", jerit Mbak Suci.
1842Please respect copyright.PENANAwqaKqhOy9T
Tubuhnya yang sudah gak berdaya ingin berontak, tetapi kedua tangannya dipegang kanan kiri. Dengan tangan terentang dan pergelangan tangannya dipegang erat oleh mereka.
1842Please respect copyright.PENANAIzf9mZwmJN
Setelah melirik ke arah Mbak Suci, aku kembali fokus mengulum penis Pak Ruslan.
1842Please respect copyright.PENANAsjkSUNeIu1
"Jamilah, aahhhh", katanya melenguh sambil memanggil mendiang istrinya.
1842Please respect copyright.PENANAE3c73x6y76
"Siapa itu Jamilah?" Kata pak Jono.
1842Please respect copyright.PENANAi6I021Os0R
"Oh nama asli perempuan jalang ini, Jamilah", katanya sambil mendekatiku.
1842Please respect copyright.PENANAmIktPs8zEv
Aku yang sedikit menungging ditarik pantatku, dielus-elus pantatku yang masih tertutup celana dalam.
1842Please respect copyright.PENANAAensynBWqj
"Ahhh", kataku melenguh saat tangan pak Jono menggesekkan jarinya ke vaginaku yang masih tertutup celana dalam.
1842Please respect copyright.PENANALFMBPs9bVc
"Ahhh", kataku melenguh kembali sambil aku angkat pantatku lebih menungging.
1842Please respect copyright.PENANARhgJe0R4nj
"Plak", pantatku ditampar.
1842Please respect copyright.PENANA6zkrux4V84
"Plak", kembali pantatku ditampar.
1842Please respect copyright.PENANAdO4Hit2exH
Mulutku yang masih mengulum penis Pak Ruslan hanya mampu berteriak tertahan.
1842Please respect copyright.PENANAkklP3FqmZO
Lalu tubuhku ditarik dengan kasar sampai penis Pak Ruslan lepas dari mulutku. Sekarang aku ditelentangkan dengan tangan terentang.
1842Please respect copyright.PENANApHmYINnIhs
Laki-laki bertopeng lainnya mendekatiku, lalu membuka topengnya. Orang itu adalah Pak RT.
1842Please respect copyright.PENANA8OiqI7ekqt
"Bagaimana kabarmu Bu?", Tanya Pak RT menyeringai.
1842Please respect copyright.PENANAX5d7aACs64
Aku hanya membuang muka saja, menahan perasaan benci. Dengan kasar pak RT menindihku, menciumi wajahku.
1842Please respect copyright.PENANAJImQVEdv2f
Menerima perlakuan itu, aku hanya pasif. Ada perasaan jijik menyergapku. Dengan kututup mataku, kucoba menyangkal apa yang aku alami. Bahkan saat ketakutan dari traumaku menyergap.
1842Please respect copyright.PENANAhhJ0sLe7gc
Sekarang BHku sudah terlepas, dengan buas Pak RT yang menindihku meremas payudaraku dengan dua tangannya
1842Please respect copyright.PENANAv5pQYEsV8x
"Em'eh em'eh" kataku melenguh tertahan.
1842Please respect copyright.PENANAmznw0wcPuD
Rasa sakit yang payudaraku rasakan membuatku menderita karena remasan yang brutal bercampur dengan rasa nikmat yang coba aku sangkal.
1842Please respect copyright.PENANACiEn0L61Y2
Tetes demi tetes asiku keluar, Karjo, Parjo dan Pak RT menjilati asiku yang meluber.
1842Please respect copyright.PENANA2AzvsEsOEN
Dengan tarikan keras, celana dalamku sudah terlepas. Masih dengan menutup mataku, kurasakan penis Pak RT membelah vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANAhuj9YfinLB
Kugigit bibirku menahan perasaan nikmat yang aku sangkal. lalu tubuhku ditarik sampai aku terduduk, telungkup di atas tubuh Pak RT.
1842Please respect copyright.PENANACA4hqP3Hzz
Tanpa persetujuan dariku, penis Karjo dipaksakan masuk ke dalam vaginaku yang sudah terisi penis Pak RT.
1842Please respect copyright.PENANAIGdlmvzZ04
Aku membuka mataku, saat aku merasakan perih yang menyiksa.
1842Please respect copyright.PENANApC62XM5cJL
"Jangan Pak, jangan Pak!", sergahku.
1842Please respect copyright.PENANALWH1d0lHP8
Awalnya penis Karjo gak bisa masuk, hanya sebatas kepala penisnya saja. Dengan jarinya lubang vaginaku dibuka dengan paksa untuk memberi jalan penisnya masuk lebih dalam ke dalam vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANAv6gu3DPu04
"Ahhhh", lenguhku menahan sakit yang menyiksa.
1842Please respect copyright.PENANAxeBb95eG1e
"Udah Pak, gerakin pelan-pelan. Giliran, nanti kalo penisku masuk, penis Bapak tarik", kata Karjo.
1842Please respect copyright.PENANAXsNDIfKMPH
Tanpa kenal ampun, vaginaku dipaksa double penetrasi yang dalam pikiranku saja gak pernah terbayang.
1842Please respect copyright.PENANAuwBsQBgeZs
Kupegang pundak Pak RT dengan mencakarnya dengan kukuku.
1842Please respect copyright.PENANAlNDWOOQEmH
"Heh jalang, jangan lu cakar pundak gue", kata Pak RT.
1842Please respect copyright.PENANAFZ1GHjqLZt
"Sakit Pak", kataku.
1842Please respect copyright.PENANA1vWVC9bKJm
Karena sakit tak tertahankan, kugigit pundak Pak RT.
1842Please respect copyright.PENANAJ3WigWQljQ
"Aaaahh", aku melenguh sambil menahan sakit sampai gigitanku ke pundak Pak RT terlepas.
1842Please respect copyright.PENANAnGeV54r4MP
"Ahhhh, sakiiittt Pak", jeritku.
1842Please respect copyright.PENANAr2LZdGzRvB
Penis Pak RT masuk ke dalam vaginaku bersamaan dengan penis Karjo.
1842Please respect copyright.PENANAbp7ruvTppL
Persetubuhan ini seperti neraka bagiku, setelah aku gak berdaya disetubuhi dengan cara seperti itu. Aku ditelentangkan lalu digilir oleh mereka berenam.
1842Please respect copyright.PENANATNEDLb8vrG
Belum berhenti disitu, aku disuruh telungkup lalu mereka menarik pantatku agar menungging.
1842Please respect copyright.PENANAwvIAcev9wz
Dengan tubuh yang sudah tak berdaya, aku hanya bisa pasrah.
1842Please respect copyright.PENANAc3FEjyt8UC
"Ahhhhh", aku kembali merintih kesakitan.
1842Please respect copyright.PENANAP8TzI5LfAp
Penis salah satu dari mereka masuk membelah anusku. Aku kembali digilir, hanya saja yang menjadi sasaran mereka adalah anusku.
1842Please respect copyright.PENANAMneHCYJFE5
Rasa sakit dari dua lubangku menjalar ke seluruh tubuhku, aku udah gak tahan.
1842Please respect copyright.PENANAag3CfNCBrr
Sekarang aku ditelentangkan. Mereka mengelilingiku. Menarik payudaraku yang membengkak dengan kasar.
1842Please respect copyright.PENANAPGcQn8l97I
Mataku hanya bisa mendelik tanpa perlawan sedikit pun. Belum habis penderitaanku, kakiku dibuka semakin mengangkang.
1842Please respect copyright.PENANAX537596Kzx
"Ahhhhh", aku kembali merintih.
1842Please respect copyright.PENANAb7uw6g0UZu
Satu dildo masuk ke dalam vaginaku, dua dildo. Mataku mendelik, saat dua dildo itu masuk secara bersamaan ke dalam liang senggamaku.
1842Please respect copyright.PENANAWZaUL8KEvO
Satu, dua kocokan lalu dicabut. Tubuhku bergetar dan cairan cintaku menyembur dengan deras.
1842Please respect copyright.PENANA7HY59wztUA
Lalu lubang anusku juga dimasukkan dildo dengan ukuran raksasa.
1842Please respect copyright.PENANAklIc33fC4j
"Aaaah Pak", kataku melenguh sakit.
1842Please respect copyright.PENANA70doWh7gFn
Mereka tanpa kenal belas kasih mendorong keluar masuk tiga dildo ke dalam dua lubangku. Dua dildo di lubang vaginaku, satu dildo ke dalam lubang anusku.
1842Please respect copyright.PENANARTYXAwDHki
"Jamilah", kata Pak Ruslan mendekatiku dengan tubuh hampir merangkak.
1842Please respect copyright.PENANActGH8NftAH
"Mau apa lu Pak tua?", Hardik Pak Jono.
1842Please respect copyright.PENANA715DuCv15c
"Dia ngaceng bos lihat menantunya kita siksa", kata laki-laki yang aku gak tau, yang masih menggunakan topeng.
1842Please respect copyright.PENANAdbeuCLxVbc
Ke enam orang itu menyingkir mengerjaiku. Dengan tatapan nanar, kulihat Pak Ruslan menindihku. Penisnya yang besar masuk ke dalam vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANArdnJfWJCEw
"Jamilah, ahhh ahhhh", katanya mendesah dengan menggenjotku dengan keras.
1842Please respect copyright.PENANAfPeTG2uP7G
"Pak, ahhhh", lenguhku.
1842Please respect copyright.PENANAQeV1ptx9us
"Kita apakan tua bangka ini nanti bos?" Tanya salah satu dari mereka yang masih bertopeng.
1842Please respect copyright.PENANANNrK1JgvTB
"Kita lihat saja nanti", kata Pak Jono.
1842Please respect copyright.PENANAM8JvrOT0ob
Pak Ruslan menyetubuhiku dengan buas. Wajahku, leherku, penuh dengan air liurnya. Kadang payudaraku digigitnya, sampai aku menggelinjang merasakan rasa sakit.
1842Please respect copyright.PENANAxCV9vJPxnX
"Pak", kataku menghiba.
1842Please respect copyright.PENANAuP77EvDNvs
Gigi depan Pak Ruslan yang masih tersisa menancap di payudaraku sampai berdarah.
1842Please respect copyright.PENANA7rr6xO3CIz
"Wah gila ini orang tua", kata Parjo.
1842Please respect copyright.PENANAraUU4VyXul
Aku yang mengaduh gak dihiraukan Pak Ruslan sama sekali.
1842Please respect copyright.PENANA4yzDHa7X0M
"Sakit Pak, perih", kataku menghiba.
1842Please respect copyright.PENANAHP7g6Bi2gt
Belum sampai Pak Ruslan klimaks, tubuhnya ditarik.
1842Please respect copyright.PENANA9SMHj6FstJ
"Tua bangka gak tau diri", kata Pak Jono.
1842Please respect copyright.PENANA2982uyfOwg
Rambutku kembali dijambak agar aku berdiri, "ampun Pak", jeritku.
1842Please respect copyright.PENANAJIdCnUSatA
Sekarang aku berdiri dalam keadaan tangan terentang terikat. Pak Ruslan juga diangkat berdiri, terikat sama denganku.
1842Please respect copyright.PENANAiCj2UL0NDE
Di depan pak Ruslan aku kembali digerayangi, payudaraku diremas sampai air asiku tumpah. Gak berhenti disitu, aku kembali disiksa oleh mereka. Putingku dijepit, lalu vibrator di masukkan ke dalam vaginaku dengan aku dipakaikan kembali celana dalamku.
1842Please respect copyright.PENANApWKhpiaWOe
"Ahhhh sakit Pak", jeritku.
1842Please respect copyright.PENANAjO9BvTTUTe
Rantai nipple clamp itu ditarik sampai payudaraku tertarik ke depan lalu ditarik ke samping. Siksaan demi siksaan membuatku putusasa. 1842Please respect copyright.PENANAZKkbTaASFY
1842Please respect copyright.PENANAwWYZVeoqfg
Karena payudaraku memproduksi asi, saat putingku ditarik. Payudaraku membengkak, rasa sakit langsung merayap ke seluruh tubuhku.
1842Please respect copyright.PENANAdNmMhUPMKO
Belum lagi siksaan vibrator di dalam vaginaku. Saat rantai di putingku ditarik ke samping, vibrator itu bergetar.
1842Please respect copyright.PENANA8krC95W2c0
Sakit di sekujur tubuhku bercampur dengan rasa sakit. Lalu Karjo mendekatiku, memelorotkan celana dalamku dan melepas jepitan di putingku.
1842Please respect copyright.PENANA7eXmxzUuaw
Tubuhku langsung basah oleh air asiku yang meluber, cairan cintaku juga menyembur-nyembur sampai tubuhku mengejang. Nafasku tersengal, kakiku rasanya lemas. Karena aku masih terikat dalam keadaan berdiri, kakiku menjadi menggantung karena kakiku melemas.
1842Please respect copyright.PENANAcuGZtF6FdQ
"Hahaha", Ruslan ngaceng lihat menantunya kita siksa", kata Karjo mengejek.
1842Please respect copyright.PENANAMCnxmn3fyM
"Orang tua yang gak pantas menjadi panutan", kata Parjo membawa gunting.
1842Please respect copyright.PENANAbyuETn4gGj
Mataku melotot melihat Parjo, gunting memutus penis menegang Pak Ruslan. Darah mengucur deras.
1842Please respect copyright.PENANArA59ZWV4Vb
"Ja-Jamilah", kata Pak Ruslan memanggilku dengan tak berdaya.
1842Please respect copyright.PENANABaJB8z8Xdk
Tangisku meledak, terisak-isak melihat apa yang ada di depan mataku.
1842Please respect copyright.PENANAhYphBmSGib
"Hiks, hiks, Paaakkkk", kataku dengan tersedu-sedu.
1842Please respect copyright.PENANAG34VGACQhX
Ikatan Pak Ruslan sudah dilepas lalu Pak Ruslan yang tak berdaya diseret, ntah mau dibawa kemana.
1842Please respect copyright.PENANAh9gbPnngLd
Siksaan belum berakhir, setelah ikatanku terlepas. Aku kembali digilir oleh mereka.
1842Please respect copyright.PENANAhugbYDPnGu
"Inilah titik balik dariku. Dan aku gak bisa memaafkan perlakuan mereka. Ini janjiku", kataku berjanji di dalam hati.
1842Please respect copyright.PENANAC8VS9XNV0I
Aku diseret kembali dengan cara menjambak rambutku. Kesedihan, kebencian yang menggunung di dalam dadaku membuatku mati rasa.
1842Please respect copyright.PENANAjM4GP9cGuu
Sekarang aku kembali ditelentangkan, mata-mata nakal mereka melihatku dengan buas. Payudaraku yang tadi menyemburkan air asi karena tertahan oleh jepitan di putingku, gak sepenuhnya menyembur keluar.
1842Please respect copyright.PENANAXt07vg9Lsh
Karjo mendekatiku, meremas payudaraku dengan brutal. Air asiku menyembur-nyembur. Lalu Parjo berada di samping kananku, meremas payudaraku yang sebelah kanan dengan brutal juga.
1842Please respect copyright.PENANA4rS55GsG9J
Aku hanya bisa memejamkan mata menahan amarahku, dadaku bergerak kembang kempis. Lalu dua bajingan itu menundukkan wajahnya untuk menghisap air asiku.
1842Please respect copyright.PENANAzj4JGrLQq3
Dadaku bergemuruh, ada rasa jijik menyeruak dari dasar hatiku. Setelah mereka merasa puas menghisap air asiku. Satu persatu dari mereka kembali menggilirku.
1842Please respect copyright.PENANAesJSMBfelB
Tanpa rasa belas kasih, mereka kembali menyiksaku dengan memasukkan dildo lebih banyak ke vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANA33kjYnGVOT
Satu dildo, dua dildo, sampai tiga dildo. Sakit, sakit banget, kutahan perih itu dengan rasa dendam di dalam hatiku.
1842Please respect copyright.PENANAXv5qLODzYp
Tiga dildo itu dipaksa masuk secara bersamaan, lalu ditarik keluar dari dalam vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANAdxGKJOWwee
Meski hatiku gak bisa menerima tetapi tubuhku gak bisa berbohong. Tubuhku mengejang, dengan cairan cintaku yang menyembur bertubi-tubi.
1842Please respect copyright.PENANAO9aopneumd
Mereka tertawa mengejekku, lalu mengulanginya berkali-kali sampai aku lemas tak berdaya.
1842Please respect copyright.PENANAdjhKbel3zA
Kucoba menoleh ke arah Mbak Suci, Mbak Suci terlentang di atas kasur lipat dalam keadaan pingsan.
1842Please respect copyright.PENANASpjbuKzotz
"Huh", aku menghembuskan nafasku dengan menatap langit-langit rumahku dengan tatapan kosong.
1842Please respect copyright.PENANAcaz7QSBhBR
Mereka gak henti-hentinya menyiksaku, Parjo mengambil terong berukuran besar, sepergelangan tanganku. Dengan menyeringai menjijikan, terong itu dilesakkan ke dalam vaginaku sampai mataku mendelik.
1842Please respect copyright.PENANAESfr8kdEy8
Ini lebih sakit dari sebelumnya karena terong raksasa itu ditekan sampai amblas ke dalam vaginaku. Parjo mendorong terong itu, keluar masuk keluar masuk.
1842Please respect copyright.PENANA282ymhcANU
"Aaaahhh", aku merintih kesakitan.
1842Please respect copyright.PENANAKevulrTJO3
Lalu terong itu ditarik lepas dari vaginaku, tubuhku mengejang. Aku orgasme untuk kesekian kali.1842Please respect copyright.PENANAQ7mK9xoSYd
1842Please respect copyright.PENANASaHTL1wROZ
"Ahhhhh", aku mendesah merasakan gelombang yang keluar dari dalam vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANAjCn17qRoix
"Kita apakan lagi ini lonte bos?", Tanya Parjo.
1842Please respect copyright.PENANAsYhQIUtkY9
Pak Jono menyeringai, lalu dengan tanpa belas kasih terong itu kembali dilesakkan ke dalam vaginaku. Didorong dengan kasar, lalu dilepaskan dari vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANArquIkwYgZg
"Ahhhhhh", aku mendesah karena gelombang orgasme.
1842Please respect copyright.PENANAUEcg89cgHG
Tubuhku yang sudah lemas gak menjadikan mereka untuk berhenti menyiksaku. Pak Jono mendekatiku, membuka lubang vaginaku yang mengangga lebar lebih lebar lagi lalu memasukkan tangannya ke dalam vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANAjLLQ1dZ4rE
Mataku mendelik, kulihat tangan itu dengan mudah masuk ke dalam vaginaku.
1842Please respect copyright.PENANAxN0cNfymkn
Kukepalkan tanganku saat tangan Pak Jono mencoba masuk lebih dalam ke dalam vaginaku. Dengan pelan tangan pak Jono keluar dari vaginaku, tubuhku kembali mengejang.
1842Please respect copyright.PENANAThvqhvIgCs
"Aaaaaahh", aku mendesah tak karuan.
1842Please respect copyright.PENANAUTKIFHQPRR
Pak Jono menyeringai, melihat vaginaku yang tadi membuka lebar membentuk kelopak labia yang merekah merah. Yang mekar dengan lubang yang merekah kembali menutup kembali dengan labia yang menggelambir keluar.
1842Please respect copyright.PENANALRLDwYRW46
Pak RT mendekatiku, membentangkan kakiku agar mengangkang lalu menjilati jengger labiaku.
1842Please respect copyright.PENANAibdYxbKKWk
Nafasku memburu mendapat perlakuan seperti itu, tetapi gak ada perasaan bisa menerima karena rasa benci memenuhi hatiku.
1842Please respect copyright.PENANAO9VkzwWE9q
1842Please respect copyright.PENANA0ZNzKQPPWH
1842Please respect copyright.PENANAdyxPLDOCLk
1842Please respect copyright.PENANAVcB14wiOu4
1842Please respect copyright.PENANAB6pKsSDC2g