Setelah cukup berbual dan saling membelai, pelan-pelan batang pelir yang telah membawaku ke awang-awang itu dicabut sambil uncle Mutu menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Dipimpinnya aku ke kamar mandi.1935Please respect copyright.PENANAsvh4Q0spWx
1935Please respect copyright.PENANAoRPcUZXcyy
Ketika aku berjalan rasanya masih ada yang mengganjal kemaluanku dan ternyata banyak sekali sperma yang mengalir di pahaku. Dan kami mandi bersama. Selesai mandi kami ke tempat tidur dan uncle Mutu memutar lagu classic untuk menghantar kami tidur.1935Please respect copyright.PENANAREjNagB2Id
1935Please respect copyright.PENANAnlXHk4E5JW
Nyenyak sekali aku tidur dalam pelukannya, merasa aman, nyaman dan benar-benar malam ini aku puas dan merasakan apa yang selama ini hanya kubayangkan saja.1935Please respect copyright.PENANAakbe4z6zqg
1935Please respect copyright.PENANAzxbA6WsWRj
Pagi aku bangun masih dalam pelukannya. Rupanya uncle Mutu sudah bangun tapi tak mau mengganggu tidurku. Katanya aku tidur nyenyak sekali, sambil membelai rambutku. Seterusnya kami bergegas ke kamar mandi bagi menyegarkan tubuh. Ketika mandi kami saling menyabun dan bercumbu di bawah shower.
Dan tak lupa pula kami saling membersihkan kemaluan kami. Uncle Mutu membersih punyaku sementara aku membersihkan punyanya. Uncle Mutu menumpukan kepada kelentitku sementara aku memberi perhatian pada kulupnya. Kulit kulup aku gulung dan membersihkan kepalanya yang licin. Kepala licin inilah yang akan aku santap sebentar nanti.
Setelah bersarapan uncle Mutu lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja. Terasa kecil sekali tubuhku. Sambil berbual aku dimanja dengan belaiannya. Uncle Mutu meraih daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya.1935Please respect copyright.PENANAhuqduYbKII
1935Please respect copyright.PENANAtatVpJu3a5
Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai menyelinap di dalam tualaku dan mulai meramas-ramas lembut tetekku, diteruskan menarik simpulan tualaku dan tangannya menjalar antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sedar bahwa ada sesuatu yang mulai mengeras di bawah punggungku.
Ohh, langsung aku bangkit dan aku ingin melihat dengan jelas pelirnya, disinari lampu yang cukup terang. Aku bersimpuh di depan uncle Mutu dan kubuka tualanya dan kuselak.
Ohh, ternyata sudah mula mengembang batang pelirnya, walau masih belum begitu mengeras. Dan kepala penisnya sudah mulai sedikit terjulur keluar lalu aku raih dan aku belai dan kulupnya kututupkan kembali. Aku suka melihatnya dan sebelum mengeras sepenuhnya aku kulum batang uncle Mutu .1935Please respect copyright.PENANAeRZkMtHdZx
1935Please respect copyright.PENANABPjbS6nLtC
Aku suka memainkan kulup pelir yang tebal dengan lidahku ketika pelir belum sepenuhnya mengeras. Bahagian hujung kulup aku gigit lembut dan kulitnya terasa kenyal seperti mengunyah sotong goreng.1935Please respect copyright.PENANAtpmW62lniz
1935Please respect copyright.PENANAoXdUIPvrEE
Lalu kutarik kulup ke ujung, membuat kepala pelir uncle Mutu tertutup kulupnya dan segera kukulum sebelum ereksi penuh, kumainkan kulupnya dengan lidahku dan kuselitkan lidahku ke dalam kulupnya sambil lidahku berputar masuk di antara kulup dan kepala pelirnya. Enak rasanya.1935Please respect copyright.PENANAkG2LZRmYiH
1935Please respect copyright.PENANAkRXkr62Sg9
Aku sedikit kecewa kerana dengan cepatnya pelir uncle Mutu makin membengkak dan kepala licin itu menjulur 1935Please respect copyright.PENANAllwTB3NcNH
Dan rupanya uncle Mutu makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Matanya tak berkelip melihat diriku yang telanjang dan memberi tumpuan kepada belahan kelangkangku.
"I love it and I like it Yani” ujarnya sambil membelai bulu kemaluanku yang jarang.1935Please respect copyright.PENANAuAxqOPmFoR
1935Please respect copyright.PENANA73N7SnWEKK
“Mengapa?”1935Please respect copyright.PENANACVlfRHEKRr
1935Please respect copyright.PENANALK3Ee8iHu9
“Sebab hanya sedikit bulu, dan bibir kemaluanmu bersih tak ada bulunya serta tebal bibirnya.”1935Please respect copyright.PENANAJeF99YG83m
Aku merasakan uncle Mutu terus membelai bulu kemaluanku dan bibirnya. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan. Aku suka kemaluanku dimainkan berlama-lama, aku melirik apa yang dilakukan uncle Mutu. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir kemaluanku.1935Please respect copyright.PENANAVHfYvbMoJD
1935Please respect copyright.PENANADCfUsXTmpX
Aku makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari dalam rongga kemaluanku.1935Please respect copyright.PENANAGridRExAEv
1935Please respect copyright.PENANA2IqN2q8RBB
Uncle Mutu terus memainkan kemaluanku seolah-olah tak puas-puas memperhatikan kemaluanku, kadang-kadang disentuh sedikit kelentitku, membuat aku penasaran. Tanpa sedar pinggulku mulai menggeliat, menahan rasa geli dan nikmat. Ketika aku mengangkat pinggulku kerana kegelian, tundunku langsung disambut bibir uncle Mutu.
Terasa uncle Mutu menghisap lubang kemaluanku yang aku yakini sudah penuh cairan. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk kemaluanku, kedua bibir dihisap-hisap. Ketika kelentitku dijilat dengan hujung lidahnya tubuhku tersentak-sentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadar mengerang.1935Please respect copyright.PENANAzM5Bo7cXTB
1935Please respect copyright.PENANA6QoeCRo36V
“Aauuhh!!”. Benar-benar hebat uncle Mutu merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi.1935Please respect copyright.PENANAOdQywqUSPx
“tolong.. uncle.. tolong.. fuck.. me.. aaahhhhhhh..” ujarku sambil menarik bantal.
Uncle Mutu dengan pantas menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan pelir raksasanya ke arah kemaluanku. Aku masih sempat melirik waktu uncle Mutu memegang torpedonya untuk diarahkan dan diselitkan di antara bibir kemaluanku. 1935Please respect copyright.PENANAhgAKSG3D2W
Dan ketika kepala pelirnya telah menyentuh di antara bibir kemaluanku, aku menahan nafas untuk menikmatinya.
Dan batang hitam dilepaskan ketika kepala pelirnya mulai menyelinap di antara bibir kemaluanku dan menyelam secara perlahan. Pelan-pelan ditekannya dan uncle Mutu mulai mencium bibirku lembut. Kali ini aku lebih dapat menikmatinya. Makin ke dalam.. Oh, nikmat sekali. Kurapatkan pahaku supaya pelirnya tidak terlalu masuk ke dalam.1935Please respect copyright.PENANAsGzfF8aF7R
1935Please respect copyright.PENANAZCo1Vw2S5i
Uncle Mutu mengepit kedua pahaku sehingga terasa sekali batang uncle Mutu menekan dinding buritku.1935Please respect copyright.PENANAT7I1Jr8Xun
1935Please respect copyright.PENANASfMiCxnF3K
Pelirnya semakin masuk. Bila separuh masuk, uncle Mutu menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sedar pinggulku naik mencegahnya agar tidak keluar. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku merayu-rayu pada uncle Mutu.1935Please respect copyright.PENANA4mY6dyFdOq
1935Please respect copyright.PENANAES8RIXuiU3
Setelah uncle Mutu puas menggodaku, tiba tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan mengepamnya hingga aku termengah-mengah.
Dan dengan hentakan keras dan dengan merapatkan serta digoyang goyangkan, sambil tangan meramas tetekku, bibirnya dahsyat mencumbu leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku ke puncak. Orgasme.
Tak tahan aku melolong terus uncle Mutu menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku mengalami puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terhakis tenagaku dengan orgasme berterusan.1935Please respect copyright.PENANAfyWy1lMtWH
1935Please respect copyright.PENANAwcNjNuh725
Akhirnya uncle Mutu pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, peluhku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berlarutan. Benar-benar aku tidak menyesal bercinta dengan uncle Mutu .1935Please respect copyright.PENANAZcnpynrx4l
1935Please respect copyright.PENANAdm56uFk4P3
Uncle Mutu memang benar-benar hebat dan mahir dalam bercinta, dia dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara, atau memang aku yang kurang pengalaman dalam bercinta di tempat tidur, sebab pengalamanku tidur dengan lelaki melayu semuanya mengecewakan. Lelaki melayu hanya mementingkan kepuasan sendiri.1935Please respect copyright.PENANAEpRQSmvqpr
Lamunanku melayang ketika paha uncle Mutu mulai kembali mengepit kedua pahaku dan dirapatkan tubuhnya menindihku serta leherku kembali dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya kembali meramas tetekku. Pelan-pelan mulai didayungkan batang besarnya.1935Please respect copyright.PENANAx5gdGo0ssQ
1935Please respect copyright.PENANAn21JiBkuFT
Kali ini aku ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bahagian tubuhku.
Tangannya terus meneroka permukaan tubuhku. Dadanya yang berbulu lebat merangsang dadaku setiap kali bergeseran mengenai putingku. Dan pelirnya digerakkan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibirnya menjelajah leher dan bibirku. Ohh… luar biasa.1935Please respect copyright.PENANA5UMBzgkAyq
1935Please respect copyright.PENANAfxFzCltUrr
Lama kelamaan tubuhku yang semula lemah mulai terbakar lagi. Aku berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat. Uncle Mutu makin meningkatkan cumbuannya dan mendayungkan butuhnya makin cepat.1935Please respect copyright.PENANASO82zrsV1D
1935Please respect copyright.PENANAvs3llhuZo2
Geseran di dinding buritku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak.1935Please respect copyright.PENANAa2rf49o6RT
1935Please respect copyright.PENANAssM6yPoFlw
Maka kali ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh batang hebatnya serta digoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di kelentitku. Empanganku kembali pecah dan aku mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi.1935Please respect copyright.PENANAEpSUX1Jcaj
1935Please respect copyright.PENANALqTO9sIxUl
Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba uncle Mutu dengan cepat mengepam lagi.1935Please respect copyright.PENANAg5M8BbEZOl
Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta dan menggelepar. Gila, bisikku, uncle Mutu benar-benar membuat aku sengsara. Kugigit bahunya ketika aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.
Bahagian belakangnya kucakar-cakar. Uncle Mutu benar-benar membawa aku terbang ke syurga.1935Please respect copyright.PENANASrlkKNiDF5
1935Please respect copyright.PENANAloKDesY0Ur
”uncle, cukup uncle. Yani dah tak tahan.” Aku merayu-merayu kerana kehabisan tenaga.1935Please respect copyright.PENANAasUTl9tFUr
Mungkin kasihan mendengar rayuanku, uncle Mutu mula mendayung lagi. Mula-mula perlahan kemudian makin laju dan laju. Aku memeluk erat badannya yang berbulu. Sambil mengepam uncle Mutu mengucup bibirku. Tangannya meramas tetekku.1935Please respect copyright.PENANAg2EEhZRvwH
1935Please respect copyright.PENANAt9raDttcFw
Aku mengeliat keenakan dan uncle Mutu makin melajukan dayungannya. Lima minit kemudian aku melolong lagi dan uncle Mutu juga terasa mengejang dan pangkal rahimku terasa disondol kuat oleh benda tumpul.1935Please respect copyright.PENANAOVO2mHtyPa
1935Please respect copyright.PENANAQiV2Gxnxyt
Aku mengemut dan dinding buritku mengisap batang uncle Mutu. Uncle Mutu akhirnya memancutkan air nikmatnya mencurah-curah menerpa rahimku. Senak rasanya bahagian bawah perutku diterjah batang kulup lelaki tua berbangsa india itu.
Batang hitam yang tak bersunat tu menganugerahkan kepadaku sejuta nikmat dan kelazatan. Aku amat berterima kasih kepada uncle Mutu yang handal.
Beberapa saat berada di atas tubuhku, uncle Mutu jatuh terkulai di sebelahku. Tubuh uncle Mutu melemah. Tangannya terlentang, tapi bibirnya masih menempel di puting tetekku. Aku pun terkulai lemas di sisi uncle Mutu dengan tetap memainkan pelirnya yang licin berlendir. Nikmat luar biasa, lemas. Tapi sungguh kami mendapatkan kepuasan yang tiada tara khususnya aku.
ns 15.158.61.8da2