"Lepas i mandi dan siap, kita keluar ok?" uncle Mutu mencuit dagu Yani yang baru selesai mengenakan tudungnya. Yani hanya mengangguk sambil memaut manja lengan uncle Mutu sebentar sebelum melepaskannya. Uncle Mutu terus ke bilik air dan Yanj bangun dari bilik ke ruang tamu. TV dibuka. Semua saluran dipilih tetapi tiada yang menarik. Yani menonton dokumentari di salah satu saluran tetapi fikirannya melayang jauh teringatkan satu babak dalam LRT yang disaksikannya ketika keluar ke Pasar kelmarin.

Dalam LRT yang cukup sesak petang itu Yani tiba-tiba terperasan seorang budak perempuan yang masih memakai baju sekolah sedang diraba oleh 2 pemuda Bangla. Yani nampak tangan salah seorang pemuda yang berdiri di belakang budak perempuan itu sedang mengusap punggungnya dari luar baju seragam sekolahnya, sambil sebelah lagi tangannya meramas lembut tetek budak perempuan itu. Seorang lagi yang berdiri di sisi hadapan budak perempuan itu menyeluk tangannya ke dalam kain sekolah budak perempuan itu dan pastinya sedang meraba pantat budak sekolah itu.

Anehnya budak perempuan itu tidak marah sebaliknya hanya senyum pada si Bangla. Lama juga aksi mereka, Yani perhatikan dan Yani yang memang kuat nafsu seks pula yang sudah terangsang di luar sedar. Dia terasa seolah-olah tangan-tangan Bangla itu ialah tangan uncle Mutu, yang berganda menjadi 3 dan melakukan rabaan serentak ke punggung, pantat dan teteknya.

Yani yang duduk di sofa menyingkap ekor tudungnya dan menyelempangkannya ke bahu lalu meramas teteknya yang dibalut baju bodysuit. Skirt labuh warna hitam yang dipakainya pula disingkap hingga paras pusat, mendedahkan pantatnya yang masih dibalut panty. Digosoknya lembut sambil mulutnya mula mendesah keseronokan.

Teteknya pula terus diramas hingga menegang. Putingnya juga mengeras dan bergesel dengan bra yang dipakai. "Eeemmmmm…" keluh Yani kegelian bila sepasang suis syahwatnya yang comel seolah-olah digeletek oleh permukaan dalam branya sendiri. Berahi Yani kian memuncak. Terasa pantynya seolah-olah menghalang tangannya untuk lebih selesa memainkan pantat, dia menyelak fabrik panty yang menutup permukaan pantat dan celah kangkangnya lalu menguis lembut alur pantatnya yang agak basah akibat terbitnya cecair pelincir atas ke bawah berganti-ganti. "AAAAhhhhhhhhhssss…ooohhhhhhh……. emmhhhhh…….." desus Yani dalam nikmat oleh permainan tangannya sendiri.

Kakinya terkangkang luas. 

"hai Yani buat apa ni? kalau tengah stim pun kasi buka la itu tudung?" suara uncle Mutu mengejutkannya dan mengembalikan Yani kepada realiti. Yani tersipu malu sambil merapatkan kembali pahanya dan menutupnya dengan skirt yang diselak tadi. "Maaf uncle, stim sangat lama kita tak main." Yani merengek manja . "Tarak apa, nanti lepas balik kita main ya." janji uncle Mutu sambil mencuit sisi tetek Yani membuatkan Yani terkejut, menjerit kecil kegelian. Uncle Mutu tahu Yani kegersangan walaupun hanya 3 hari mereka tidak berjumpa.

Dalam kereta uncle Mutu ketika mereka pulang ke rumah, ”i ada gaya baru untuk kita main malam ni." uncle Mutu menjeling nakal Yani. "Apa dia uncle?" Yanj yang memang dahagakan batang keras uncle Mutu tersenyum miang. "Nanti Yani main sambil pakai tudung, pakaian lain bukak habis macam biasa."

"Isyy..malu la uncle.... ." "Best apa, i tengok Yani main cipap sampai selak panty tadi, tapi pakai tudung, kinky le." "uncle!!!!!…" Yani malu-malu menampar manja bahu uncle Mutu. Yani terdiam seketika. Betul juga, elok juga dicuba cara penampilan baru, bukan setakat posisi bersetubuh yang harus dipelbagaikan. Lagipun mesti nampak lebih seksi nanti dia berbogel, tapi hanya bertudung kepala.

"ok gak tu uncle, kalau Yanj boleh pakai ketat-ketat sambil pakai tudung, bogel pun apa salahnya." uncle Mutu menyorot lenggok punggung Yani yang menggiurkan ketika masuk ke bilik tidur.

Tubuh Yani itulah yang menyebabkannya tidak terniat untuk 'merasa' perempuan lain walaupun matanya sering terbeliak melihat keseksian wanita ke mana saja dia pergi. Yani yang ayu bila membiarkan rambut lurus hitam berkilat separas bahunya terurai bertambah ayu bila memakai tudung dan berpakaian sopan dan nampak seksi sekali bila mengenakan pakaian seksi seperti baju sendat, seluar ketat, kain belah dan kebaya ketat.

Yani naik ke atas katil dengan gaya yang memberahikan membuatkan uncle Mutu semakin gian. Namun dengan gaya seorang lelaki, uncle Mutu bersahaja mengikuti Yani sambil menyandarkan tubuhnya yang hanya berseluar pendek di sisi Yani yang masih lengkap berpakaian.

Uncle Mutu mengucup kening Yani dan menggenggam erat jari-jari Yani sambil meramasnya. "Bestnya ada uncle bersama malam ni…" Yani mencuit manja hidung uncle Mutu. "i pun…..." uncle Mutu mula merayapkan tangan ke bahu Yani dan memicitnya. Yani mula merasa lain macam. 

Dia lantas mencium pipi uncle Mutu, uncle Mutu membalas dengan merangkul Yani dan keduanya saling berkucupan. Jemari Yani yang nakal dan hauskan batang lelaki merayap ke celah peha uncle Mutu dan bermain dengan batang hitam uncle Mutu yang sudah pun beransur mengeras di balik seluarnya.

Dari bibir, uncle Mutu beralih ke telinga Yani. Cukup dengan hanya menggesel hidung dari luar tudung, Yani menggeliat geli sambil merengek. Dia seronok diperlakukan begitu dan menyelak sedikit tudung yang menutup lehernya agar uncle Mutu menjilat dan menyedut di situ."Eeerrmmm…aahhhsss…aaahhhh…ahhhh!" Yani kian hebat menggeliat dan mendesah bila lehernya dijilat dan disedut lembut oleh uncle Mutu itu.

Terasa tangan uncle Mutu meramas-ramas teteknya. "Lagiii uncle ahhhhhh….". Tangan Yani juga tak kurang nakalnya meraba ke sana-sini hingga terlondeh seluar pendek uncle Mutu sudahnya. Sedar-sedar seluar pendek uncle Mutu beralih tempat dan Yani dengan rakusnya menggenggam batang hitam legam uncle Mutu sambil menggosoknya ke atas dan ke bawah dan mula mengulumnya. Uncle Mutu mula mendesis keenakan.

Nikmatnya bila batang berkulup dikulum dan melihatkan ia dikulum oleh seorang wanita cantik bertudung, berahi uncle Mutu semakin melambung. Tangan uncle Mutu merayap meraba-raba punggung montok Yani yang agak menonggek tatkala Yani membongkok mengulum batangnya. Yani kemudian bangun lalu membuka baju body suit dan branya sekali.

Terdedahlah sepasang tetek Yani yang selama ini hanya dilihat bentuknya dari luar oleh lelaki-lelaki miang termasuklah uncle Mutu. Uncle Mutu membaringkan Yani dan meramas lembut tetek Yani sambil menghisap dan menjilat putingnya silih berganti.

"Ahhhh uncle sedapnyyaaa…lagi uncle…aaahhhhhooohhhhsss" desah Yani sambil meliukkan tubuhnya. Dia memang tak tahan dengan jilatan dan ramasan uncle Mutu yang hebat dan mampu membuatkannya klimaks. Yani tambah seronok bila menyedari tubuhnya hanya bertudung dan berskirt sahaja.

"uncle sayang, tolong bogelkan Yani." bisik Yani dalam berahi yang teramat sangat. Uncle Mutu melurut skirt labuh Yani. Terpampang pantat tembam Yani yang dibalut panty nipis warna putih. Dicekupnya pantat Yani sambil mengusapnya ke atas dan ke bawah. Sesekali jari telunjuknya membelai alur pantat Yani yang sudah mula berair. Yani merenung uncle Mutu sambil senyum dan menggeliat kegelian campur nikmat. "Aaahhhhhhh sedapnyaaaaaaaa.." keluh Yani. Air mazinya mula mengalir.

Bibir pantat Yani dikuak sedikit dan jari nakal uncle Mutu mula mencari biji kelentitnya. Ketemu sahaja suis syahwatnya. Terus digentel lembut hingga Yani merengek kegelian sambil mengangkat punggungnya ke atas dan ke bawah. Sementara itu kedua-dua tetek Yani sudah tegang menonjol bersama putingnya. Yani semakin tak tertahan bila dalam satu masa, putingnya digentel dan pantatnya diusap oleh uncle Mutu.

Rengekan berahi terus terkeluar dari bibir comel Yani. Melihatkan Yani sudah mula hanyut dibuai nafsu, uncle Mutu cuba menanggalkan panty Yani. Yani mengangkat punggung pejalnya untuk memudahkan uncle Mutu menarik pantynya ke bawah. Kini lengkaplah pembogelan Yani dengan hanya kain yang berada di tubuhnya hanyalah tudung di kepalanya.

Yani bangun dan menolak uncle Mutu baring sebelum menindihnya sambil menyuakan pantatnya ke muka uncle Mutu dan menyembamkan mukanya ke celah paha uncle Mutu. Bermulalah acara menghisap batang dan menjilat pantat serentak. Lidah uncle Mutu dengan buas meneroka setiap inci pantat Yani manakala Yani pula dengan berselera sekali mengulum batang hitam legam itu.

Setiap tarian lidah uncle Mutu menambahkan kegelian dan keseronokan pada tubuh dan minda Yani yang menghasilkan lebih banyak mazi. Pantat Yani kian becak hingga berdecap-decap bunyinya terkena lidah uncle Mutu. Yani mengepit kepala uncle Mutu dengan kuat di antara kedua celah pahanya kerana geli dan sedap yang teramat sangat.

Posisi 69 yang memberikan keseronokan serentak itu memang kegemaran uncle Mutu dan Yani. Tiba-tiba Yani melepaskan batang uncle Mutu dari mulutnya lalu mengejang dan mendesah kuat "Ahhhhhhhhhssssssss.... Uncle nikmatttnyaaaa....... aahhhhhhhhsss" Jilatan yang dahsyat itu menewaskan Yani. Dia terduduk sementara sebelum rebah ke atas katil di sisi uncle Mutu.

"uncle, Yani nak doggy style." pinta Yani sambil bangun dan membuat posisi doggy di atas katil mereka. Uncle Mutu menelan air liurnya melihat punggung bulat Yani menonggek ke arahnya. Yani berpaling ke belakang, sebelum mengangkang sambil melentikkan punggung agar pantatnya yang lebar dan gebu itu kelihatan tersepit antara kedua buah punggungnya.

Perlahan-lahan batang hitam uncle Mutu menusuk gagah ke dalam pantat Yani dan bermulalah adegan sorong tarik. Sambil itu uncle Mutu meramas punggung dan tetek Yani bergilir-gilir. Yani semakin kuat mengerang "Ooohhhh ahhhhhhhhhemmmmmm… emmmmm.. ahhhhhh… laju lagi uncle!!!". Uncle Mutu hampir sahaja terpacut oleh kemutan pantat Yani tetapi hasil kerajinannya bersenam di gym membuatkan rasa geli pada batangnya berjaya dikawal.

Dicabut keluar batangnya yang berlumuran lendir pantat Yani dan dibaringkannya Yani menelentang. Yani senyum lagi. Dia tahu posisi asas memantat pula akan berlaku selepas ini. Tanpa disuruh Yani mengangkang luas. Uncle Mutu tidak terus masuk tetapi menggeselkan batangnya pada pantat Yani yang sudah menebal bibirnya dan timbul biji kelentitnya. "Aghhhh uncle masukkklahhh, Yani tak tahan ni…." rengek Yani sambil menarik-narik batang hitam uncle Mutu. Uncle Mutu mengalah akhirnya dan batangnya kembali merodok pantat Yani.

Uncle Mutu membuat pelbagai arah tusukan yang membuat Yani seakan mahu menjerit kesedapan."uncle aaaahhhhh aaaaahhh ahhhh dalam lagi sedapnya uncle aaahhhhh!!!". "Yaniiiiiii….pandainya you kemut…ahhhhh aaahhhh…" keluhan berahi sepasang kekasih itu terus menghangatkan suasana.

Amat seksi sekali bila seorang wanita bertelanjang bulat tetapi memakai tudung kepala sedang dihenjut oleh seorang lelaki india. "Yani nampak cantik malam ni." puji uncle Mutu sambil menjilat permukaan tetek Yani dan meramas punggungnya dan menusuk batangnya ke dalam. "Ahaks, Yani memang cantik sepanjang masa." balas Yani nakal.

"Lebih cantik lagi kalau telanjang bertudung macam sekarang, depan uncle!". "Ermmm gatal!" Yani menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan dik nikmat yang tak terhingga. Lubang pantatnya terasa amat geli, gatal dan lazat akibat garuan batang hitam uncle Mutu di permukaan dalamnya. Uncle Mutu mencabut batangnya dan menaikkan Yani ke atas badannya.

Posisi kali ini Yani di atas. Giliran Yani pula menghenjut. Uncle Mutu menonton dengan bernafsu sekali Yani yang ayu bertudung sedang berbogel menindih pahanya. Dapat dilihatnya tetek Yani bergoyang mengikut rentak hayunan tubuh pemiliknya. Batang uncle Mutu pula kelihatan sekejap timbul sekejap tenggelam dalam lubang pantat Yani.

Sesekali riak muka Yani kelihatan seperti mahu ketawa kerana geli apabila bulu ari-ari uncle Mutu yang lebat terkena bibir pantat dan biji kelentitnya yang menegang. Uncle Mutu geram lalu meramas tetek dan punggung Yani. Sorong tarik batang berjalan serentak dengan ramasan tetek membuatkan Yani tidak tertahan untuk klimaks.

"ahhhh uncle….Yani tak tahan nak cum ni…." "Tahan sikit sayang, lama lagi niii.." "Ahhhh uncle……………!!!!" "Ooohhhh…ahhhhhh…ahhhhh aahahahhasssssss."

Setelah beberapa minit berdayung uncle Mutu akhirnya memancuntukan air maninya ke dalam pantat Yani."Aaaahhhhhhh argghhhhssssssssss ooohhhh!!!" tubuh Yani mengejang apabila dia juga sampai ke kemuncaknya lalu terkulai lemah.

Air mazi Yani terasa hangat keluar mengalir dari lubang pantatnya bersama lelehan lebihan air mani uncle Mutu. Terasa masih sedikit sisa air mani yang perlu dikeluarkan lalu dihalakannya batangnya ke muka Yani. Yani yang tersenyum kepuasan segera melancapkan batang hitam uncle Mutu dengan tangannya hingga tersembur lagi air mani ke mukanya dan bertempek pada kain tudungnya.

Yani calit sedikit air mani di mukanya dengan jari dan merasanya kemudian menyapukan lebihannya ke teteknya. Tidak terdaya lagi untuk berbuat apa-apa setelah tenaga simpanan mereka untuk beberapa hari lalu diperah, keduanya tertidur. Yani sempat membuka tudungnya sebelum itu dan mencium uncle Mutu sebagai ucapan terima kasih. Uncle Mutu senyum dan memeluk tubuh Yani erat tanda kepuasan.