Black Room
Di lain tempat, Tamara Kai yang mendapatkan vote kontol paling kecil sedang duduk dengan kepala lurus menghadap depan. Keadaannya polos telanjang tanpa mengenakan aksesoris apa pun di tubuhnya.
Kedua kaki Tamara Kai mengangkang lebar karena kedua kaki wanita cantik itu terikat di kaki-kaki kursi yang sedang didudukinya. Lobang memek wanita cantik itu juga yang tanpa bulu menjadi tontonan bagi mereka yang ada di ruangan itu.
Kepala Tamara Kai juga tidak dapat bergerak bebas karena ikatan yang ada di kepalanya itu. Bola mata wanita berambut pendek itu membulat dan membesar karena ketakutan tentang keadaan yang sekarang dialaminya.
Tamara Kai masih merasa takut dan ngeri karena dirinya tidak tahu apa yang akan terjadi padanya sebentar lagi. Pandangan wanita yang berusia 32 tahun itu tertuju pada kamera yang berada tidak jauh dari tempat duduknya serta beberapa orang yang berdiri di depannya.
Tamara Kai berusaha menggerakkan kepalanya untuk melihat keadaan sekitarnya, namun usahanya itu sia-sia saja karena ikatan yang ada di kepalanya itu terikat dengan kuat. Matanya hanya bisa melirik ke kiri dan ke kanan. Penglihatan wanita cantik itu terbatas karena ruang gerak yang tidak dapat dilakukannya.
“Cantik, tubuh lo montok juga, ya,” puji salah satu pria yang ada di ruangan itu dengan tato ular yang ada di wajahnya.
“Hehehe ... paling demen gue sama cewek rambut pendek gini. Walaupun gak bisa dijambak, tapi sexy habis!” puji pria lainnya yang ada di dalam ruangan Black Room itu.
“Santai aja, Bro. Hari masih panjang, kita bisa ngentotin ini cewek sampe puas,” timpal pria dengan gigi ompong di bagian depan giginya.
Dalam ruangan tersebut terdapat tiga orang pria berbadan pendek dengan tubuh gempal yang berdiri di samping kamera yang menyorot tubuh telanjang Tamara Kai. Mereka tidak dapat melepaskan pandangan mereka dari tubuh menggairahkan Tamara Kai. Apalagi ditambah bentuk payudaranya yang kecil.
“Lepasin gue, tolong! Gue gak mau,” teriak Tamara Kai dengan wajah ketakutannya.
HEHEHE....
Ketiga orang itu terkekeh mendengar ucapan Wanita cantik berambut pendek itu. Mereka tertawa terbahak-bahak karena permintaan Tamara Kai sangat lah lucu.
“Tenang saja, Neng. Kami di sini bukan memberikan hukuman pada Neng Tamara, kok. Tapi memberikan kenikmatan duniawi. Hahaha....” Pria bertato ular di wajahnya itu berkata dengan nada mengejek dan diakhiri tawanya yang keras. Tawa pria bertato itu lalu diikuti tawa kedua temannya. Tatapan pria itu juga seperti mengejek pada wanita yang sedang duduk mengangkang di depannya.
“Sudah, kita mulai aja. Gue sudah mau cicipin tubuh montok si Lonte,” ucap teman dari pria bertato itu.
KHIKS ... KHIKS ... KHIKS....
“JANGAN, TOLONG. AKU GAK MAU, AKU GAK MA! LEPASIN AKU, TOLONG! KHIKS....” teriak Tamara Kai histeris.
“Nih lonte berisik banget. Sumpel mulutnya!” ucap pria bertato yang ada di wajahnya itu dengan ekspresi yang sangar.
Tamara Kai kemudian dipakaikan mouth gag hingga membuat Wanita cantik itu tidak dapat berkata-kata lagi. Mulut Tamara Kai yang terbuka lebar dengan bola kecil yang berada di ujung mulutnya itu membuat air liur wanita cantik itu perlahan-lahan menetes di sela-sela bola itu.
Ketiga orang pria itu kemudian memulai hukuman yang diberikan pada Tamara Kai. Mereka mengambil sebuah dildo, nipple clamp, dan alat-alat lain untuk penyiksaan birahi wanita cantik itu.
Bagian tengah tempat Tamara Kai sedang duduk itu bolong hingga memudahkan ketiga orang pria itu untuk memasukkan dildo yang berukuran cukup besar di dalam liang kewanitaan wanita cantik itu.
Payudara tepos Tamara Kai juga telah dijepit dengan nipple clamp getar. Ketiga orang pria itu mulai memainkan bagian tubuh sensitif dari wanita berambut pendek itu.
Saat dildo dan nipple clamp getar itu menjadi aktif, tubuh Tamara Kai langsung mengejang dengan hebatnya karena tak sanggup menerima rangsangan gila itu. Matanya tidak dapat melihat apa yang dilakukan ketiga orang itu padanya. Tetapi tubuhnya bisa tahu, kalau ketiga orang itu kini sedang mempermainkan birahinya.
“Hmphhh ... mphhh ... phmmm....” Tamara Kai melotot dan seperti meminta kepada ke-3 pria itu untuk mematikan alat getar yang ada di bagian sensitif tubuhnya.
HAHAHA....
Pria bertato wajah itu menyodok-nyodok lobang memek Tamara Kai hingga liang kewanitaan wanita cantik itu mengucur deras. Ketika tubuh sang influencer itu bergetar dengan hebat dan seperti akan mengeluarkan sesuatu yang meledak di ujung vaginanya, pria bertato itu langsung mengeluarkan dildo yang ada di dalam lobang memek Tamara Kai. Dia mematikan getaran penjepit di puting payudara wanita cantik itu dan membuat birahi syahwat Tamara Kai menjadi dipermainkan.
“Lihat, tuh! Lihat si Lonte kayak minta kita-kita buat kasih dia keluar!”
“Hahaha ... iya, iya, iya. Gak nyangka gue dapat barang sebagus ini. Meskipun tocil, tapi cabe rawit!”
“Memeknya juga mantep, woi! Lihat itu kayaknya memek si Lonte bisa squirt.”
Tamara Kai sudah berusaha membuang jauh-jauh pikiran bodohnya itu karena wanita cantik itu berambut pendek itu seperti akan ikut ke dalam permainan birahi ke-3 pria yang tidak dikenalnya. Saat itu sudah ada 3 orang pria yang memainkan tubuhnya. Tetapi kenapa Tamara Kai malah berpikir untuk menikmati pemerkosaan itu.
“Hmmmphhh .... mphhh ... phhhmmm....” Tamara Kai bergumam karena mulutnya yang tersumpal ball gag hingga dia tidak dapat berkata apa-apa.
“Kenapa Nona Cantik, enak?” tanya teman pria bertato itu tepat berada di depan wajah Tamara Kai sambil tersenyum menyeringai.
“Phmmm ... mphhh ... hhmphhh....”
“HEHEHE .... nikmatin aja, Neng! Pasti lo suka,” ucap teman lainnya pria bertato dengan mengejek Tamara Kai.
Dengan kaki Tamara Kai yang sudah mengangkang lebar dan lobang memeknya yang terus-menerus keluar masuk dildo, membuat birahi wanita berambut sebahu itu menjadi diujung tanduk. Apalagi ketiga orang pria itu sangat pintar dalam mempermainkan nafsu wanita berambut pendek itu hingga dia seperti meminta-minta kepada pria pemerkosanya itu agar jangan menyiksa nafsu birahinya.
Setiap Tamara Kai akan mendapatkan puncak kenikmatannya. Dildo, nipple clamp, dan rangsangan yang ada di tubuh wanita berusia 32 tahun itu langsung berhenti bergerak. Siksaan itu lah yang membuat pertahanan di diri wanita cantik itu perlahan-lahan hancur.
“Sepertinya ini lonte sudah siap dientot,” ucap pria bertato ular di wajahnya itu sambil menatap sange wajah Tamara Kai.
“Entot langsung kalau gitu,” timpal pria bergigi ompong.
“Kontol gue udah pengen banget ngerasaain memek ini Lonte!”
Ketiga orang pria itu kemudian tetap mempermainkan nafsu birahi Tamara Kai. Mereka terus-menerus melakukan hal itu dan tidak menghentikan perbuatannya saat wanita cantik itu memohon serta hampir mendapatkan klimaksnya. Hingga tak terasa hampir satu jam lamanya nafsu Tamara Kai dipermainkan oleh ketiga pria bertubuh gempal itu.
Tamara Kai sendiri sudah mengeluarkan air matanya. Dia tidak dapat menahan rasa geli yang ada di selangkangannya itu dan perasaan malu pada dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia merasakan nikmat dari siksaan ke-3 pria yang tidak dikenalnya itu.
Tamara Kai juga merasa ingin memohon pada ketiga orang itu untuk mengizinkannya mendapatkan puncak kenikmatannya. Tetapi dia sangat malu mengatakan hal itu karena harga dirinya yang besar.
“Lo mau ngentot, Lonte?” tanya pria bertato di wajah itu dengan intonasi suara yang mengejek. “Tapi lo gak boleh ngentot, GOBLOK!” lanjut pria bertato itu menyeringai seram.
Ketiga orang itu memang mendapat tugas untuk mempermainkan nafsu Tamara Kai sebagai hukuman karena wanita berambut pendek itu telah kalah dalam kompetisi acara The Challenge of Sex episode 1.
Tamara Kai sama sekali tidak boleh mendapatkan orgasmenya. Ditambah ke-3 pria itu memang tidak diperbolehkan untuk mengentot wanita yang sedang mendapat hukumannya itu.
HMPHHH ... PHHHMMMM ... HMPHHH....
Tak terasa waktu cepat berlalu begitu saja. Tiga jam lamanya pria bertato ular di wajahnya itu bersama kedua temannya terus mempermainkan tubuh Tamara Kai. Mereka tertawa terbahak-bahak setiap kali melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh sang influencer itu. Hingga terjadi hal yang mengejutkan di mana Tamara Kai tidak sadarkan diri karena rasa geli di memeknya itu tidak kunjung di keluarkan.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
3154Please respect copyright.PENANANV7eHlGpER
3154Please respect copyright.PENANAvppAuWRd5n