Natasha Sella dan Ray Molan
Dome
PLOK ... PLOK ... PLOK....
"OUGRHHH ... PAPAGRHHH...." Natasha Sella yang sudah dalam keadaan telanjang dan posisi terlentang dengan kakinya mengangkang lebar kini tubuh wanita cantik itu sedang di sodok oleh sebuah dildo besar yang bersarang di dalam lobang memeknya.
Tadinya Natasha Sella sudah menahan-nahan rangsangan gila yang dirasakannya. Tetapi karena rangsangan yang terus menerus datang bertubi-tubi padanya, membuat pertahanan artis cantik itu lama-lama menjadi hancur.
Sudah beberapa kali Natasha Sella mendapatkan klimaks dari dildo yang keluar masuk di dalam liang kewanitaannya itu. Bersamaan dengan puncak kenikmatan yang didapatkannya, Natasha Sella selalu mengerang, melenguh, dan berteriak keras.
TRING ... TRING ... TRING....
Sebuah benda kecil melayang jatuh tepat di mana Natasha Sella dan Ray Molan sedang melakukan perbuatan memalukan itu. Benda tersebut adalah kunci dari chastity belt yang dikenakan oleh pria paruh baya itu.
"Om Ray, buka chastity dick-nya! Entot mantan menantu, Om!" perintah Monica Agnesia dengan tatapan superior melihat Ray Molan.
HAHAHA....
Tawa Monica Agnesia menggema di dalam ruangan acara The Challenge of Sex berlangsung. Artis multitalenta tersebut merasa lucu dengan tontonan yang ada di depan matanya. Melihat pria paruh baya yang alat kelaminnya masih terpakai chastity belt ditambah lagi dengan melakukan perbuatan memalukan itu dengan mantan menantunya sendiri, membuat tontonan yang menarik bagi Monica Agnesia.
"KAMU!" Ray menggertakkan giginya karena dirinya benar-benar merasa dipermalukan oleh Monica Agnesia.
Ray Molan merasa sangat marah dan malu. Dalam hati pria paruh baya itu berkobar sebuah amarah yang mungkin apabila dia dapat membunuh Monica Agnesia saat itu juga, mungkin akan dilakukannya.
Natasha Sella masih terlentang dengan kakinya mengangkang lebar dan tubuhnya yang bergetar hebat. Bola mata wanita cantik itu sudah tidak fokus dengan semuanya, termasuk keadaannya yang sedang ditonton oleh beribu-ribu pasang mata. Mungkin karena klimaks yang didapatkan wanita cantik itu terus-menerus dirasakannya, membuat pikiran artis cantik itu perlahan-lahan menjadi kosong dan gila.
"Ray Molan, cepat buka dan entot mantan menantumu itu!' perintah Renata Sheila dengan menyilangkan kedua tangannya di dada sambil memandang rendah pria paruh baya itu.
Ray Molan menggertakkan giginya. Dia menatap penuh amarah ke arah podium di mana para juri The Challenge of Sex itu berada. Beberapa saat kemudian, pria paruh baya itu mulai tenang, dia memikirkan kembali tentang tujuannya saat ini. Kalau dia mengikuti amarahnya, mungkin saja hal-hal yang tidak diinginkannya akan terjadi pada dirinya dan juga pada Natasha Sella.
"Awas saja kalian, aku pasti akan membalas dendam!" ucap Ray Molan dalam hatinya dengan tatapan tajam mengarah ke podium juri The Challenge of Sex.
Ray Molan kemudian mengambil kunci yang tidak jauh berada dari tempatnya sekarang berdiri. Pria paruh baya itu lalu membuka chastity dick yang dipakainya dengan tangan yang bergetar. Memikirkan dirinya berhubungan sex dengan mantan menantunya sendiri, hal itu tidak pernah dia bayangkan sama sekali.
Ray Molan berjalan hingga berdiri di depan tubuh mantan menantunya, Natasha Sella. Pria yang sudah berumur lebih dari 50 tahun itu seperti memikirkan sesuatu saat melihat tubuh polos mantan istri anaknya yang terpampang jelas di depan matanya. Sebuah benda yang menggantung di selangkangan pria paruh baya itu perlahan-lahan berdiri tegak karena mengikuti hawa nafsu binatangnya.
"Maaf, Natasha," ucap lirih Ray Molan di dalam hatinya.
Ray Molan menelan ludahnya sendiri saat memandang kemolekan tubuh Natasha Sella. Dalam diri pria paruh baya itu, dia sudah tidak dapat menahan gejolak birahinya. Namun akal Ray Molan masih sedikit bekerja dengan baik. Dia seperti dapat mengontrol sedikit nafsu birahinya untuk tidak berbuat hal yang membuatnya malu dikemudian hari.
"Ray Molan, sekarang lo entot itu menantu lo! Berikan tontonan menarik pada semua orang yang sekarang sedang menonton lo!" perintah Damian Karls dengan nada tinggi.
Sedari tadi pria botak itu tidak berkata apa-apa. Dia hanya mengamati jalannya acara yang ada di depan matanya karena Renata Sheila dan Agnes Monica menurutnya telah cukup untuk memberikan ketegangan di dalam acara The Challenge of Sex itu.
Ray Molan tidak serta merta langsung mengikuti perintah dari Damian Karls. Meskipun dalam diri pria paruh baya itu ada sesuatu yang ingin sekali untuk mencicipi tubuh mantan menantunya itu. Tetapi di sisi lainnya akal sehat Ray Molan masih sedikit sadar kalau berhubungan sex dengan Natasha Sella itu adalah perbuatan yang gila.
"Cepat lakukan Ray Molan! Atau kamu mau si Pelacur itu yang akan mendapatkan hukuman!?" teriak Damian Karls dengan suara menggelegar kerasnya.
Ray Molan seperti tersadar dari pemikiran-pemikiran bodohnya. Karena memang mau tidak mau dirinya harus menyetubuhi mantan menantunya sendiri. Pria paruh baya itu kemudian mendekati Natasha Sella yang masih belum tersadar sepenuhnya. Mungkin wanita cantik itu masih merasakan rasa geli dan nikmat di tubuhnya karena merasakan klimaks yang terus-menerus dia rasakan sebelumnya.
"Maaf, Natasha," ucap pelan Ray Molan menatap sendu wajah Natasha Sella.
Ray Molan kemudian duduk dengan menyejajarkan selangkangannya pada selangkangan Natasha Sella. Tadinya dia ingin menyentuh payudara wanita yang ada di depannya. Tetapi dia urungkan niatnya itu. Pikiran positif pria paruh baya itu masih bekerja dengan baik hingga dia masih bisa menahan perbuatan gilanya itu.
*******
Dome
PLOK ... PLOK ... PLOK....
"Ahhh ... ouhhh ... shhh ... Papa. Ahhh ... jangan, ughhh ... terus, jangan, Pa," desah Natasha Sella di sela-sela persetubuhannya dengan Ray Molan.
Sudah lima menit Ray Molan menggenjot lobang memek Natasha Sella dengan batang kontol kecilnya itu. Tadinya pria paruh baya itu tidak ingin melakukannya karena berbagai macam alasan yang menghantui pikirannya. Namun paksaan dan tekanan yang terus-menerus datang padanya, membuat Ray Molan akhirnya menyetubuhi mantan menantunya sendiri.
Natasha Sella yang tadinya masih tidak sepenuhnya sadar, perlahan kesadarannya itu kembali bersamaan dengan batang kontol Ray Molan yang menyodok-nyodok lobang memeknya.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
"Tahan Natasha, tahan!" ucap Ray Molan dengan menggoyangkan pinggulnya, merasakan otot-otot vagina mantan menantunya yang sedang memijit-mijit batang kontol kecilnya.
"Tapi, Pa. Tapi. Shhh ... Papa, ini ... ini. Ughhh ... ohhh my god. Shhh ... Papa ini gila. Agrhhh...." Natasha Sella merasakan apa yang dilakukan bersama Roy Malan itu adalah perbuatan yang gila.
"Maaf, Natasha! Papa—"
"AGRHHH ... PAPAGRHHH. NATASHA, SHHH ... SHHH ... SHHH ... NATASHAGRHHH ... AGRHHH ... PAPA, NATASHAGRHHH ... KELUARGRHHH...." Natasha Sella mengerang dengan keras sambil puncak kenikmatannya itu kembali didapatkannya. Sodokkan batang kontol Roy Molan ternyata membawanya pada pleasure orgasme yang begitu hebat.
Natasha Sella tahu kalau perbuatannya itu salah. Namun tubuhnya tidak dapat membohongi dirinya bagaimana nikmatnya batang kontol mantan mertuanya yang menyodok liang kewanitaannya begitu dalam.
Ray Molan tidak menghentikan genjotan batang kontolnya pada lobang memek mantan menantunya itu. Perlahan juga kesadaran Ray Molan menghilang, berganti dengan hawa nafsu binatang yang mencari kenikmatan duniawi.
"Oghhh ... Papa. Stop, jangan diterusin. Ahhh ... ini geli, Pa. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... Natasha geli banget, itu Natasha geli banget. Ougrhhh...." Natasha Sella tidak dapat menahan dirinya lagi. Sambil membanting kepalanya ke kiri dan ke kanan, wanita cantik itu mendesah tanpa dapat menahan rasa nikmat yang dirasakan dari rangsangan yang begitu gila itu.
"Ahhh ... Papa gak kuat lagi. Ouhhh ... Papa mau keluar. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... Natasha, Papa keluar, Papa keluar. Agrhhh....." teriak Ray Molan degan mengentak-entak batang kontol kecilnya di dalam-dalam di dalam lobang memek Natasha Sella. Pria paruh baya itu dapat merasakan bagaimana penisnya itu bergesekkan dengan otot-otot vagina mantan menantunya.
"Papa, jangan di delem, Pa. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... Papa keluarin! Ugrhhh ... tolong jangan di dalem, Papagrhhh...."
"AGRHHH ... NAK, PAPA GAK KUAT. UGRHHH ... PAPA GAK KUAT, NATASHA. AGRHHH ... PAPA KELUARGHHH. OUWGRHHH...." Ray Molan belum sempat menarik batang kontolnya dari dalam liang kewanitaan Natasha Sella karena pejunya itu keburu menyemprot di dalam lobang memek mantan menantunya sendiri.
Pria paruh baya itu mengerang dengan entakkan pinggulnya yang beberapa kali itu sampai menghantam mulut Rahim Natasha Sella.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
3468Please respect copyright.PENANArcRZIuvWgJ