Punishment
Dome
"Jadi ... siapakah di antara kalian yang menampilkan penampilan terburuk hari ini," ucap Monica Agnesia dengan senyum palsunya sambil melihat 8 wanita yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Mendengarkan ucapan Monica Agnesia, para peserta The Challenge of Sex berwajah tegang. Mereka takut kalau nama mereka nantinya akan disebut dan akan menerima hukuman yang sedang menanti mereka itu.
Natasha Sella yang tadinya mengentot dengan mantan mertuanya pun sudah menunjukkan ekspresi tidak karuan. Artis cantik itu masih memikirkan tentang apa yang dilakukannya tadi bersama mantan mertuanya, Ray Molan.
Para peserta The Challenge of Sex lainnya pun seperti memikirkan apa yang akan terjadi pada mereka nanti. Mereka takut, cemas, dan sedih karena keadaan mereka saat ini bagai binatang yang terkekang. Mereka tidak dapat melakukan apa pun kecuali menuruti dan melaksanakan setiap perintah dari penyelenggara acara gila itu.
"Ohhh ... ya, penampilan kalian akan ditentukan dengan vote penonton ya, Cantik. Kalian yang mendapatkan 'kontol' terendah akan mendapatkan hukuman. Hukuman akan dilakukan di ruangan yang telah disiapkan untuk kalian," ucap Monica Agnesia sambil menepuk tangannya sekali. "Tapi, kalian tidak perlu takut. Hukumannya akan mudah, kok," lanjut wanita cantik itu dengan senyum menyeringai lebar.
Para peserta The Challenge of Sex itu berdoa, berdoa pada tuhan yang mereka sembah agar nama mereka tidak akan disebut.
"Sekarang kalian bisa lihat di layar besar itu." Tunjuk Renata Sheila pada sebuah layar monitor besar yang ada di sudut ruangan tempat acara The Challenge of Sex itu berlangsung. "Hasilnya akan ditentukan sebentar lagi. Siapa pun yang mendapatkan 'kontol' terkecil, harus siap menerima hukumannya," lanjut Renata Sheila dengan tatapan dinginnya yang menjadi ciri khasnya itu.
CLAP ... CLAP ... CLAP....
"Baik, silakan dimulai," timpal Monica Agnesia dengan senyum jahat terlukis di wajahnya.
Monitor layar itu kemudian menampilkan foto setiap peserta The Challenge of Sex. Bagan gambar dalam bentuk batang itu mulai bergerak secara perlahan mengikuti voting yang telah masuk.
Agar acara The Challenge of Sex lebih menegangkan, penyelenggara acara gila itu sengaja tidak membuat nama pemenangnya diberitahukan begitu saja. Mereka dengan perlahan-lahan memainkan grafik vote hingga ketegangan acara gila itu benar-benar nyata.
Diawali dengan Vey Aqua Jenny yang berada di peringkat atas dengan perolehan suara 1405. Diikuti oleh Tamara Kai dengan perolehan suara 1203. Terus, grafik dalam layar monitor itu terus berubah-ubah setiap angka yang terlihat di sana saling salip-menyalip.
Para peserta The Challenge of Sex yang melihat itu semua berwajah tegang. Otot-otot wajah mereka menegang dan seperti mengeras. Beberapa dari para wanita cantik itu menggenggam lengannya dengan wajah ketakutan. Beberapa dari mereka pula ada yang menggigit bibir bawahnya hingga berdarah karena tak kuasa membayangkan apabila hukuman itu jatuh kepadanya.
Angka polling dari penonton The Challenge of Sex naik dengan begitu cepatnya, yang tadinya Natasha Sella berada di peringkat pertama, disalip oleh Chelsya Laurent. Terus, peringkat pertama terus bergantian dengan peserta lainnya hingga akhirnya bagan dalam bentuk batang itu berhenti di angka 124003.
CLAP ... CLAP ... CLAP....
"Wah, aku gak menyangka kalau kamu ada di peringkat pertama," ucap Monica Agnesia tersenyum sambil melihat pada gadis cantik yang berdiri di paling ujung deretan di mana peserta The Challenge of Sex sedang berdiri. "Selamat ya, Vey Aqua Jenny," lanjutnya menyunggingkan sebuah senyuman manis di wajahnya.
Vey Aqua Jenny yang tahu kalau dia ada di peringkat pertama, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya. CEO of Fakgirl itu meloncat-loncat kegirangan dengan tubuh telanjangnya karena mendengar namanya menjadi pemenang di tantangan pertama acara The Challenge of Sex. Toket kecil yang menggantung di dadanya itu terhempas-hempas ke atas dan ke bawah mengikuti ke mana gadis cantik itu bergerak.
Vey Aqua Jenny sudah lupa kalau saat ini dia sedang berada di atas podium The Challenge of Sex dan apa yang dilakukannya itu dilihat oleh banyak pasangan mata.
Peserta lainnya bernapas lega karena bukan mereka yang berada di peringkat terbawah kecuali satu orang yang berdiri di tengah-tengah di antara peserta The Challenge of Sex lainnya.
Pandangan mereka yang masih tertuju pada layar monitor yang mereka lihat perlahan berubah melihat wanita yang sudah berwajah tegang dan penuh ketakutan, wanita cantik yang tidak beruntung itu adalah Tamara Kai.
"Tamara Kai, maju 3 langkah ke depan!" perintah Renata Sheila dingin.
Tamara Kai masih tidak percaya kalau dirinya berada di peringkat terbawah. Mulut wanita cantik berambut pendek itu terbuka lebar dengan bola matanya yang membesar.
Tamara Kai masih linglung dan otaknya masih tidak menerima kalau dirinya lah yang menjadi loser dari tantangan pertama acara kompetisi The Challenge of Sex itu.
"Tamara Kai, silakan maju 3 langkah ke depan!" Renata Sheila mengulangi ucapannya dengan tatapan dingin dan suara yang keras.
Pandangan kosong Tamara Kai mulai berubah, wanita cantik itu tersadar mendengar teriakan dari salah satu juri The Challenge of Sex itu. "Ehhh...."
"TAMARA KAI, SILAKAN MAJU KE DEPAN!" teriak Renata Sheila menunjukkan ekspresi marahnya.
Tamara Kai yang mendengar suara menggelagar itu langsung berjalan 3 langkah dari tempatnya berdiri dengan penuh ketakutan. Wanita berambut pendek itu berwajah tegang dan tidak tahu harus berbuat apa. Matanya memerah menahan tangisan yang kapan saja bisa keluar begitu saja. Dia memandang tempat ketiga juri The Challenge of Sex berdiri dengan wajah bodoh dan ketakutannya.
"Karena kamu adalah peserta dengan 'kontol' terbawah, maka kamu harus mendapatkan hukumannya," ucap Renata Sheila dengan tatapan dinginnya.
"A-a-ku—"
"Silakan bawa dia ke dalam ruangan hukuman," ucap Renata Sheila.
Tak berselang lama dari perkataan yang diucapkan oleh Renata Sheila, dua orang pria berbadan tinggi dan besar dengan berpakaian latex serta topeng hitam datang ke dalam ruangan acara The Challenge of Sex. Mereka berjalan dengan langkah tegap ke arah Tamara Kai dan langsung menyeret tubuh wanita berambut pendek itu begitu saja.
"TOLONG! TOLONG! TOLONG! JANGAN, GUE GAK MAU! TOLONG! TOLONG, VEY! TOLONG GUE! TIDAKKK...."
Tamara Kai berteriak histeris karena dia tidak mau mendapatkan hukumannya. Wanita cantik berambut pendek itu menendang-nendang kakinya, berusaha melepaskan diri dari tangan pria yang mencengkeram tubuhnya. Dia menangis histeris dengan teriakan-teriakkan dan sumpah serapah yang keluar dari mulut manisnya.
"Selamat untuk kalian yang telah melewati episode pertama," ucap Damian Karls yang sedari tadi diam dan kini mulai berbicara. "Kalian ada waktu istirahat selama satu hari. Setelah itu kalian akan diberikan tugas harian yang harus kalian selesaikan," lanjut pria botak itu.
"Tugas harian itu harus kalian selesaikan. Kalau kalian tidak menyelesaikan tugas itu, maka akan ada pengurangan poin. Poin yang sudah menyentuh angka 0 akan mendapatkan hukuman." Renata Sheila menambahkan penjelasan yang diucapkan Damian Karls.
CLAP ... CLAP ... CLAP....
"Baik-baik, sekarang kalian bisa bubar dan menuju ruangan kalian masing-masing ya, Cantik. Nanti akan ada yang memandu masing-masing dari kalian ke ruangan yang kalian tempati," ucap Monica Agnesia dengan senyum lembutnya sambil menepuk tangannya beberapa kali. "Jangan lupa juga kalian harus mempersiapkan diri kalian untuk episode 2 acara The Challenge of Sex, ya," lanjut artis multitalenta itu dengan senyum khasnya.
Para peserta The Challenge of Sex itu kemudian berjalan menuju pintu besar yang ada di ruangan itu. Dengan tubuh yang masih dalam keadaan telanjang dan badan penuh lengket karena bercampur keringat dan peju, para wanita cantik itu berjalan keluar ruangan tempat di mana mereka tidak pernah membayangkan akan melakukan hal gila seperti tadi. Dalam pikiran mereka banyak hal-hal yang menjadi kekalutannya karena harus menjadi peserta dalam acara gila itu.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.8da2