Setelah itu, aku berpamitan pulang dan membiarkan bi Nana untuk beristirahat. Aku kepikiran dengan kata-kata terakhir dari bi Nana. Apakah itu sebuah penolakan atau ajakan untuk dilakukan dengan halus? Tak mau memusingkan itu, aku pun tidak pulang, malah mampir ke rumah mbak Devi, kali aja dapet jatah. Karena kejadian tadi membuatku merasa kentang, aku ingin crot pagi ini. Begitu kira-kira akal pikirku.
Ketika aku sampai di rumahnya. Ternyata mbak Devi sedang menjemur pakaian di depan rumahnya. Ia langsung tersenyum ketika melihat kedatanganku.
“alin mana mbak.” Tanyaku yang menanyakan anaknya.
“tuh di dalem, lagi tidur.” Ucapnya dengan masih sibuk menjemur pakaian.
“wihh… bisa nih?” tanyaku merayu.
“nih bisa…” ucapnya yang diikuti dengan menyiramku menggunakan air sisa peresan jemurannya yang diikuti dengan tawanya. Setelah melakukan itu ia langsung masuk ke dalam rumahnya yang sejurus kemudian aku mengikutinya untuk masuk.
3470Please respect copyright.PENANABuTS1Ea8nP
“kok aku disiram sih mbak? Kan jadi harus mandi ini mah” ucapku dengan nada kesal.
“abisnya, kamu. Masih pagi udah minta jatah aja.” Jawabnya.
“yaudah, yuk mandi bareng.” Ucapku sambil menariknya ke dalam kamar mandi setelah ia meletakkan ember. Karena sedari tadi aku mengikutinya dari belakang.
3470Please respect copyright.PENANASLoDrmdD54
“klek..” bunyi pintu kamar mandi yang aku kunci dari dalam.
“eeee… apa-apaan ini.” Ucapnya seolah tak suka.
“masa mbak nggak kangen sih sama ini?” ucapku sambil mengarahkan tangannya ke kontolku.
Tanpa banyak basa-basi lagi ia langsung melumat bibirku dan melanjutkan usapan demi usapan di kontolku. Aku pun tak mau kalah, selain mengimbangi permainan bibirnya. Aku juga menggosok-gosok memeknya yang perlahan mulai basah. 3 menit kami bertahan dalam permainan itu.
“langsung mulai aja yuk mas. Jangan lama-lama, takut anakku nangis.” Ucapnya.
3470Please respect copyright.PENANAnU4czQ8u0i
Segera kami pun melucuti satu per satu pakaian kami hingga tanpa sehalai benang pun tersisa pada tubuh kami. Namun ketika ia menggenggam kontolku Kembali ia Nampak terkejut.
“ini apa mas? Kok licin gini.” Tanyanya soal kontolku.
Dan aku pun baru tersadar, bahwa tadi aku lupa mencuci kontolku setelah percobaan pemerkosaanku kepada bi Nana.
“eh anu mbak, bukan apa-apa.” Jawabku gugup.
“udahlah mas, gak usah main rahasia-rahasiaan sama aku, darimana kamu tadi, pagi-pagi udah bawa motor, trus ini kenapa kontolmu kayak ada minyaknya gini.” Ucapnya menyelidik.
“nanti aku certain ya mbak, tapi sekarang kita main aja dulu.” Ucapku sambil menusuk mekinya menggunakan jariku.
“akhhhh…. Uhhhh… janji yahhh….” Ucapnya diiringi dengan desahannya.
3470Please respect copyright.PENANA3mSPeNk2NU
Aku tak menjawab pertanyaannya dan terus melanjutkan aktifitasku untuk mengobel mekinya. Ia pun menengadahkan mukanya ke atas sambil mendesah desah tak karuan.
“ahhhh…. Iyaaahh…. Teruss……” ia merancau.
“terusss obok-obok memek ku mashhh….”
“ohhhh…….”
“masss….. terussss….. aku mau sampaiiii… ahhhhh” ucapnya
3470Please respect copyright.PENANA66M17dNTD2
Akhirnya ia pun sampai pada klimaksnya. Sejurus kemudian ia pun menungging dengan bertumpuan pada bak mandi.
“ayo mas, masukin sekarang. Aku udah nggak kuat nunggu lama-lama.” Pintanya.
3470Please respect copyright.PENANAgI4C8CBZVD
Tanpa dikomandoi langsung saja aku posisikan kontolku pada mulut mekinya. Namun sebelum itu aku gesek-gesekkan terlebih dahulu kontolku pada bibir memeknya. Selain itu juga aku meremas toketnya dan memilin-milin putingnya.
“ihhh, buruannn. Udah kangen memekku sama kontol gedemu itu masss…” ucapnya.
“auuhhhh…. Ohhhh…” ia Kembali merancau ketika tiba-tiba kontolku aku sodokkan pada memeknya dengan rada kasar.
“ohhh…. Ahhhhh…. Sodok lebih kencang massshhh….”
“kontolmu enak masshhhh…..”
“memekmu juga legit mbakkk, tetekmu juga gemesin…” ucapku sembari menggenjot mekinya dan meremas-remas toket besarnya.
Genjotan demi genjotan terus aku lancarkan untuk menyerang mekinya, hingga 10 menit kemudian mbak Devi sampai pada orgasmenya yang kedua.
“ohhh. Maaassssss….. kontolmu enakk bangettt…. Aku keluar lagiii… ahhhh….” Ucapnya sambil mekinya menyemburkan cairan hangar yang membasuh batang kontolku.
Sejurus kemudian karena kontolku berasa diremas-remas oleh mekinya yang berkedut setelah orgasme, aku pun sampai pada orgasmeku.
“mbakkkk… aku sampaiii…. Ohhh…” aku semburkan seluruh cairanku ke dalam mekinya hingga luber sampai luar.
“memekmu emang juara mbak kalo buat empot-empotan begini.” Lanjutku.
3470Please respect copyright.PENANAsBZWzW2TZZ
Setelah itu aku cabut kontolku dari sarangnya dan mbak Devi pun berbalik badan yang lalu tersenyum kepadaku.
“memang gak salah aku mas, aku jadiin kamu partner seksku.” Ucapnya sambil tersenyum.
Setelahnya kita pun mandi secara bersamaan dengan saling sabun-menyabuni tubuh kami. Aku menyabuni seluruh badannya dengan bermain-main pada toket dan mekinya. Sementara ia menyabuniku dan bermain-main dengan kontolku yang Kembali menegang.
“ihhh…. Dasar anak muda. Ini nih berdiri lagi.” Ucapnya sambil menoel-noel kontolku.
“minta main lagi itu mah mbak.” Jawabku.
“nggak ah. Nanti keburu anakku bangun lagi.” Jawabnya. Aku sedikit kecewa dengan jawabannya. Namun aku memakluminya karena ia memiliki tanggung jawab untuk mengurus anaknya, tidak hanya menuruti nafsuku maupun nafsunya.
3470Please respect copyright.PENANAhWo0odBYUc
Setelah permainan di dalam kamar mandi selesai kami pun lekas berganti pakaian. Dan aku diberikan pinjaman pakain dari suami mbak Devi. Setelahnya aku berniat untuk mencari sarapan untuk kita berdua.
“mana nih yang tadi katanya mau cerita?” tanyanya di sela-sela aktivitas sarapan kami.
“iyaa, abis inii ya… tapia da syaratnya.” Jawabku.
“dihh, ada syarat-syaratnya segala.” Ucapnya.
“yaudah kalo ga mau mah.” Ucapku cuek.
“yaudah, apaan syaratnya.” Ucapnya kesel.
“yang pertama, mbak gaboleh nge-judge ataupun nyalahin aku, yang kedua mbak nggak boleh marahin aku, dan yang ketiga…” aku menahan omonganku dan melanjutkan menyantap pecel sisa sesendok yang tadi aku beli.
“apa yang ketiga?” tanyanya masih dengan nada kesal.
“yang ketiga aku mau cerita sambil nenen.” Ucapku dengan nyengir.
“dihhh…. Bisa-bisanya ya kamu.” Ucapnya yang langsung beranjak pergi untuk mencuci piring.
Aku hanya bengong melihat tingkah lakunya itu, namun aku tak memusingkannya. Namun tak lama berselang, ia memanggilku dari dalam kamarnya dan memintaku untuk masuk. Aku pun nurut saja. Dan ternyata ia sudah melepaskan beberapa kancing bajunya dan mengeluarkan togenya dari baju yang ia kenakan, namun ia masih membiarkan bra-nya membungkus toket gede miliknya.
3470Please respect copyright.PENANALxt8Aa360E
“sini, katanya mau nenen.” Ucapnya memanggilku.
“gilak, selain toketnya yang gede, rasa penasarannya juga gede juga ya.” Ucapku dalam hati.
3470Please respect copyright.PENANAoYg5r5YziU
Tanpa babibu aku pun langsung menghampirinya dan langsung merebahkan diri tepat disampingnya. Sementara anaknya telah ia pindahkan ke dalam kotak bayi. Tanpa basa-basi lagi langsung saja aku melorotkan bra miliknya dan langsung aku kenyot pentilnya, semetara toketnya yang lain tak ku biarkan nganggur. Aku pilin-pilin dan aku remas-remas toketnya yang lain. Ia malah merem melek karena rangsangan yang aku berikan.
3470Please respect copyright.PENANACV9Hhu7HMq
“cepet cerita, jangan Cuma mainin teteku aja.” Ucapnya kesal karena aku tak kunjung cerita.
3470Please respect copyright.PENANAHxp4RFX4rW
Lalu aku pun menceritakan semuanya dari mulai prosesku merencanakan eksekusi terhadap bi Nana hingga kejadian di rumah bi Nana. Sementara mbak Devi menyimakku dengan seksama namun diiringi dengan desahan-desahan lembut sebagai bentuk respon atas permainan tanganku pada tetenya.
3470Please respect copyright.PENANA4ol8DvaFjn
“hahahaha… gila juga kamu ya… berani-beraninya mau memperkosa istri orang. Mana pake minyak goreng lagi buat pelumas.” Ucapnya setelah aku selelsai bercerita.
“ya habis mau gimana lagi mbak, aku nafsu banget sama body-nya bi Nana.” Ucapku.
“ya emang nafsuin sih body-nya bi Nana. Tapi gak gitu juga kali, mas.” Ucapnya sambil mengelus-elus kepalaku yang menyeruput Kembali pentilnya.
“tapi setelah aku denger semua omonganmu kayaknya bi Nana nggak nolak deh kalo kamu ajak ngentot. Kayaknya juga kesepian tuh dia, butuh sodokan kontol gede ginian.” Lanjutnya sambil mengelus-elus kontolku yang telah berdiri sedari tadi.
“tapi inget ya… kalo dapet bi Nana, jangan lupain memekku.” Ucapnya dengan nada mengancam sambil meremas kontolku.
3470Please respect copyright.PENANADCy3WeN6SG
Karena sudah tak tahan lagi, segera aku balik badannya agar tengkurap dan aku pelorotkan celananya, begitu pula dengan celanaku. Langsung aku posisikan kontolku di depan mulut mekinya yang sejurus kemudian aku masukkan kepala kontolku. Namun aku tak langsung memasukkan semuanya. Tetapi aku masukkan lalu keluarkan lagi kepala kontolku.
3470Please respect copyright.PENANAqEW7LCUQRW
“ahhh…. Ohhhh…. Buru ihhh…” ucapnya kesal.
3470Please respect copyright.PENANAzd1qKYkX7k
Setelah itu langsung aku benamkan seluruh kontolku ke dalam mekinya, yang nampaknya mekinya sudah terbiasa menerima kehadiran kontolku. Pelan namun pasti aku goyangkan pantatku.
3470Please respect copyright.PENANA4cyBSmzcnX
“ahhhh…. Iyahhh…. Terusss…” mbak Devi terus-terusan merancau.
“ahhh… kontolmu selalu ngangeninnn…. Ihhhh…” ia merancau Kembali.
“mbak jangan keluar dulu ya, kita ganti posisi habis ini.” Ucapku sambil terus menggenjot mekinya.
“iyahhh…..” jawabnya.
“ncitttt….citttt….cittt…ciitttt…..”suara peer dari Kasur efek dari genjotanku.
3470Please respect copyright.PENANA0W6ug3JDvP
Setelah puas dengan gaya itu, aku merebahkan diri dan aku meminta mbak Devi untuk WOT. Perlahan namun pasti, ia membimbing kontolku untuk Kembali ke liang kewanitaan miliknya. Dan langsung ambles kontolku dilahap oleh mekinya. Dan saat amblas itu lah dia memejamkan matanya. Sejurus kemudia ia mulai menaik turunkan tubuhnya.
3470Please respect copyright.PENANA6IaQFhCCvh
“plokkk…plokkk…plokk….” Suara yang ditimbulkan dari benturan antara selangkangan dua manusia yang sedang bersetubuh ini.
“ahhhh…. Enakkkk bangett….” Ucapnya sambil menengadahkan wajahnya ke atas.
“uhhhhh… iyahhh…iyahhhh…..iyahhh…” suara merancau yang keluar dari mulutnya menambah gairahku.
3470Please respect copyright.PENANApcpo25oQU8
Ia memegangi tetenya yang bergerak naik turun seirama dengan genjotannya. Segera aku tepis tangannya untuk beralih dari tetenya dan aku mainkan tetenya. Hal tersebut membuat ia merancau semakin menjadi-jadi.
3470Please respect copyright.PENANA1KOhRTDmxy
“terusss…. Pelintir pentillku masssshh…..” ucapnya sembari memegangi rambutnya menggunakan tangan yang membuatnya semakin seksi.
“aku keluar masssss…..” ucapnya sejurus kemudian yang kemudian ambruk ke tubuhku dan memelukku.
“kamu kok tau banyak gaya gini belajar dari mana sih mas?” tanyanya dengan nada lemas.
3470Please respect copyright.PENANAV0ht0AiMpF
Aku hanya tersenyum lalu menyuruhnya untuk duduk. Karena aku belum keluar, aku ingin ia meng-oral kontontolku.
3470Please respect copyright.PENANAUTnJjzW6xG
“emut kontolku mbak, belum keluar nih.” Pintaku.
3470Please respect copyright.PENANAj0qB8nhe89
Tanpa menunggu permintaan kedua, ia langsung meng-oral kontolku. Nampaknya ia telah belajar dari per-ngentot-an yang pertama, sehingga kini oralnya jauh lebih enak.
3470Please respect copyright.PENANAqKDiUVNEjB
“terus mbak… ahhhh.. lebih dalemmmm….” Aku merancau merasakan kenikmatan yang diberikan mbak Devi.
3470Please respect copyright.PENANAiOusxF0xhH
Aku tak memberikannya aba-aba ketika kontolku hendak menyemburkan cairannya. Dan ia pun terkejut ketika aku orgasme, dan langsung saja ia menarikku untuk rebahan lalu menindihkan dan melumat bibirku.
3470Please respect copyright.PENANAy3fvIWATPZ
“tuh rasain gimana pejuhmu, jangan Cuma aku doang yang kamu suruh ngerasain.” Ucapnya kesal.
3470Please respect copyright.PENANAHnxmhjnVhT
Aku pun melanjutkan ciumannya dan tak berselang lama kemudian aku berpamitan untuk pulang dan istirahat, karena semalaman aku tidak tidur. Sesampainya di rumah aku langsung merebahkan diri dan membayangkan tentang peristiwa antara aku dengan bi Nana. Tak terasa tiba-tiba aku terlelap dan terbangun tepat tengah malam.
Kembali terpikirkan olehku tentang bagaimana rencanaku besok mengenai bi Nana. Terlebih lagi, mbak Devi tadi mengatakan jika sebenarnya bi Nana memberikanku lampu hijau, namun ia hanya terkejut saya dengan perlakuanku yang seperti bajingan. Lalu apa yang harus aku lakukan? Kita lihat besok, aku malah kini merasa canggung dengan bi Nana.
ns 15.158.61.5da2