“Haahhh… Haahhh… Haahhh… Sudah, Azizah. Aku sudah kelelahan, aku sudah keluar sampai 3 kali. Aku bahkan gak bisa membuatmu klimaks dengan penisku ini. Maafkan aku Azizah,” ucap Ilham yang duduk kelelahan di karpet. Namun, Azizah saat itu belum puas.
“Ja—Jangan begitu, Mas. Aku masih belum klimaks lagi. Satu ronde lagi yaa. Aku akan menungging, dan Mas Ilham yang mengendarai vaginaku dari belakang. Tolong satu ronde lagi saja,” pinta Azizah sambil memohon. Kedua tangannya terkatup menjadi satu.
Ilham memasang raut wajah kebingungan, dia sudah sangat kelelahan. Tapi Azizah masih minta dientot lagi olehnya. “Se—Semampu aku yaa, Azizah. Sesanggup aku saja, akan aku lakukan. Mari, menungging lah. Aku akan melakukan semampuku, maafkan aku Azizah.”
Azizah pun ikut turun ke karpet, dia menungging di sela antara sofa dan meja ruang tamu. “Ayoo, Maass. Aku sudah pasang posisi, tinggal Mas tancapkan kontol Mas itu ke dalam vaginaku. Aku sudah tak sabar, Mas. Aku ingin mencapai klimak satu kali lagi, Maas.”
Aku merasa kasihan dengan Ilham, dia sudah gak sanggup. Bahkan terlihat bahwa dia sudah kehabisan tenaga. Namun istriku memang wanita yang tidak mudah puas. Sebelum dia klimaks sampai berkali-kali. Dia tidak akan minta berhenti, sampai dia yang tumbang.
Jadi, jika sudah memutuskan untuk menyetubuhi istriku. Kita sebagai lawan mainnya, harus bisa membuat dia tumbang hingga kelelahan. Jika tidak, Azizah akan minta lagi dan minta lagi. Dengan tubuh lelahnya, Ilham memasukkan batang kontol hitamnya lagi.
Dia masukkan ke dalam lubang vagina istriku. Dengan begitu loyonya, dia menggoyang vagina istriku dari belakang. Ilham terlihat sudah tidak lagi bergairah seperti tadi. Dia hanya merasa tidak enak dengan Azizah. Dia takut merasa malu di hadapan istriku.
“Aahhh… Azizah, penisku sudah terasa kebas. Tak terasa nikmat sedikit pun lagi. Hanya terasa perih saja. Tapi, aku akan tetap berusaha memuaskan kamu. Aahhh…” Bahkan genjotan Ilham di vagina Azizah sudah sangat loyo. Azizah sampai merasa kesal saat itu.
“Aaahhh… Aaahhh… Iyasudah, Mass. Jika memang sudah gak kuat lagi. Apa lagi jika Mas Ilham sudah merasa perih. Kita sudahi saja, aku akan lanjutkan lagi dengan suamiku ketika pulang,” jawab Azizah yang akhirnya mengalah. Ilham pun mencabut kontolnya itu.
Dia cabut dari vagina istriku yang masih belum puas dientot. Ilham pun kembali meminta maaf, sambil terduduk lemas di karpet. “Maafkan aku, Azizah. Besok, lain waktu. Aku pastikan aku akan memuaskan kamu. Sekarang sampai sini dulu, makasin banyak yaa.”
Azizah terlihat jengkel dan bete, meski begitu betenya Azizah tetap bersikap lemah lembut ke Ilham. “Iyaa, gak apa-apa Mas. Yang penting Mas Ilham sudah menganggap lunas hutang suamiku. Kalo begitu, Mas Ilham bisa segera pulang. Khawatir suamiku sampai.”
Secara halus Azizah mengusir Ilham, dan akhirnya Ilham pergi setelah mengenakan celanannya. Azizah langsung menutup dan mengunci pintu. Dia langsung berlari ke kamar mendekati aku. “Mass, aku sange berat Mass! Tolong entot aku, aku gak puas sama diaa!”
Azizah langsung naik ke atas kasur dan menungging di sana. “Cepat, Mass! Jangan diam sajaa. Buat aku orgasme yang banyak seperti biasanya. Aku sudah kepalang nafsu dan tinggi libidonya Mas. Tolong entot aku sampai muncrat berkali-kali. Segera lakukan, Maas!”
Aku yang emang juga belum ngecrot waktu nonton Azizah dientot Ilham tadi. Langsung aku masukin kontolku ke lubang memeknya. Dan aku genjot memeknya habis-habisan sore itu. Sambil membayangkan Azizah ketika disetubuhi oleh Ilham di ruang tamu.
Dan rasanya, uhh mantaap. Sensasi ngentotin Azizah setelah dientot orang lain. Sensasinya bukan main, nafsuku berasa naik tinggi banget. Aku yang awalnya sudah mulai bosan dengan Azizah. Seketika rasa bosan itu menghilang, Azizah jadi terlihat begitu seksi.
Begitu menggairahkan setelah dipake orang lain. Dan sore itu, aku sampai ngecrot 4 kali di memek istriku itu. Dan aku buat istriku orgasme sampai enam kali. Di saat yang sama, aku juga merasa nafsu Azizah lebih tinggi dari biasanya. Ketika sudah dientot cowo lain.
Nafsu Azizah menjadi sangat tinggi, dia jadi jauh lebih binal ketimbang biasanya. Yang biasanya sekali main dia orgasme 3 kali sudah cukup. Sekarang sudah 6 kali keluar pun Azizah masih minta lagi. Sayangnya dia sudah kelelahan, sudah gak sanggup untuk lanjutin.
Kalo Azizah masih sanggup, iyaa aku lanjut aja terus. Aku dan Azizah beradu kelamin sampai 2 jam penuh hari itu. Dari jam 4 sore, sampai ketemu maghrib. Saat maghrib kami langsung mandi wajib untuk ibadah. Setelah itu, aku kira akan mudah lakuin fetish ini lagi.
Tapi ternyata enggak, Azizah malah kapok katanya. Dia menolak untuk bersetubuh dengan pria lain lagi. Karena dia gak merasa puas, aahh sial banget emang. Harusnya di momen perdana aku bisa kasih cowo yang kuat dan perkasa. Aku juga kurang pengalaman.
“Aku gak mau, Mas! Sudah jangan paksa aku lagi. Aku kemarin sudah menuruti fetish kamu. Dan hasilnya, aku malah tersiksa karena gak dipuaskan. Hanya kamu yang bisa muasin aku, Mas. Sudah jangan paksa aku lagi yaa,” ucapnya menolak aku ajak cuckold lagi.
“Iyaudah, maafin aku yaa. Iyaa habis gimana, yang dateng kan Ilham. Jadi adanya cowo kaya gitu, sayang.” Istriku kapok, dan gak mau nurutin fantasi cuckold lagi. Dua hari kemudian, tepatnya pada hari Senin pagi. Aku pun mendatangi Ilham di ruang kerjanya.
Ilham saat itu tersenyum licik, merasa dirinya menang karena berhasil ngentotin istriku. Dan dia pikir, aku sama sekali gak tau. “Ham, nih gua bayar hutang. Maaf yaa gua bayarnya telat, hahaha. Kemarin ATM gua udah bener, duit di rekening udah bisa ditarik.”
Ilham langsung keliatan bingung, padahal dia udah janji ke istriku akan menganggap lunas hutang ini setelah menikmati tubuh istriku. “Waduuh, seriusan nih? Gua terima apa enggak yaa? Bikin gua jadi bingung aja. Ehh, Bang. Istri lu gak cerita apa-apa kan ke lu?”
“Enggak, dia cuma cerita lu dateng ke rumah. Karena gua gak ada lu langsung pulang. Kenapa emangnya?” tanya aku pura-pura gak tau apa-apa. Padahal dia gak tau, aku nontonin dia masukin kontol hitamnya ke lubang vagina istriku. Ilham pun tertawa kecil.
“Ohh, enggak. Iyaa cuma itu aja kok. Makasih banyak yaa, Bang. Nanti gua main ke rumah lu lagi kapan-kapan.” Aku langsung menuju meja kerjaku, dan langsung kerja seperti biasa. Di sini ada sedikit hal lucu, setelah kejadian Azizah berhasil dientot Ilham di rumah.
Ilham ternyata kembali mengajak istriku untuk ngentot lagi. Di moment pas aku lagi mandi, atau lagi buang air besar. Tapi sama Azizah langsung ditolak. Pernah aku pura-pura tidur, dan aku membiarkan Ilham di ruang tamu. Di situ Ilham mengajak Azizah ngentot lagi.
Tapi Azizah menolak, dia udah balik waras lagi soalnya hahaha. Aku yang ngeliatin sambil berdiri di atas kursi, gak kuasa menahan tawa ngeliat Ilham ditolak Azizah. Sampai 5 kali Ilham mengajak Azizah mengulang momen itu lagi. Dan Azizah selalu menolak Ilham. 4241Please respect copyright.PENANAxaQJDzrKiI
4241Please respect copyright.PENANA7DybFa10a9