Bab 1
“Baby, ayolah aku sangat merindukanmu,” bujuk pria tampan pada kekasihnya. Hidung mancungnya berulang kali menghirup aroma khas dari rambut sang kekasih. Aroma melon yang manis dan lembut.
600Please respect copyright.PENANASv1ewRfaob
“Hei, kamu ini tidak sabaran sekali. Besok kita akan menikah, tunggulah sampai besok,” jawab wanita jelita pemilik nama Jesslyn Huo.
Ya, dia dan kekasihnya, Maxwell Gavino Yan sudah berkencan sejak lama. Dan, besok adalah hari bahagia, hari pernikahan yang sudah mereka tunggu-tunggu.
600Please respect copyright.PENANAjIoYMmE96b
“Untuk terakhir kalinya, Baby. Sebelum kita menikah. Aku ingin mengingat rasa kita berciintaa sebelum menikah. Mungkin, suatu saat nanti aku akan merindukan saat-saat seperti ini.” Tangan kekar melingkari tubuh ramping. Bibirnya mengecup bahu yang masih tertutup dress.
600Please respect copyright.PENANANVYNoQxuGq
“Tapi, Mak. Aku sudah tidak menyimpan pengamaan lagi. Kamu sudah menggunakannya yang terakhir kemarin.”
600Please respect copyright.PENANA75erTtwpBv
Max terkekeh, “tidak perlu. Besok kita akan menikah. Tidak akan jadi masalah jika kamu hamil bukan?" Memutar tubuh aduhai dan meraih dagu tirus. Max menyatukan bibirnya dengan ranum manis Jesslyn.
600Please respect copyright.PENANAJmG48bLMS1
Mata sang wanita terpejam. Sentuhan lembut di bibir membuatnya terhanyut. Aroma maskulin yang memenuhi indra penciuman, membuat Jesslyn tak mampu menampik pesona sang pangeran mahkota keluarga Yan.
600Please respect copyright.PENANAuXb6XvxHgB
Kalau sudah seperti ini Jessy sama sekali tidak bisa menolak. Ia menerima semua sentuhan yang kekasihnya berikan. Bukan hanya menerima, Jesslyn juga membalas tanpa ragu.
600Please respect copyright.PENANAMPlB6rvcOB
Tubuh digiring menuju ranjang tanpa melepaskan tautan di bibir. Terbaring pasrah tak menolak sedikitpun. Dengan cepat tubuhnya telah polos dilucuti sang pria.
600Please respect copyright.PENANA0yTVP5Mwgi
Setiap titik-titik sensitif disentuh dengan lembut. Max tidak terburu-buru, ia benar-benar menikmati detik-detik lajangnya bersama Jesslyn.
600Please respect copyright.PENANAXjoyycKM9Y
“Oh… ahh, Max.” Desahan silih berganti memenuhi ruangan. Sentuhan Max membuat wanitanya melambung tinggi.
Max merekam semua yang terjadi. Dari suara indah, kulit yang lembut, ekspresi yang menggoda dan rasa menggelitik di perutnya. Sungguh tak terlewat sedikitpun
600Please respect copyright.PENANAVJ4wCOPKEG
Rasa ingin menyatu semakin besar. Max dan Jesslyn sudah tak sanggup lagi menahannya. “Honey, now,” pinta Jesslyn dengan wajahnya yang memerah.
600Please respect copyright.PENANAW6uuA3OolW
Max tersenyum, “sure, Baby.” Perlahan melakukan penyatuan. Mendorong masuk begitu dalam.
600Please respect copyright.PENANAbUqwY95rps
Jesslyn mendesah panjang. Kedua tangannya meremas seprei di kanan dan kiri. Rasanya sungguh indah hingga tak dapat diungkapkan dengan kata. Mulai dari situ Jesslyn tak ingat lagi apa yang ia ucapkan. Kata-katanya menjadi tidak jelas.
600Please respect copyright.PENANAzMY9KAZpAw
Namun, max sangat menyukainya.
Desahan dan kata-kata tidak jelas itu, membuatnya semakin bersemangat bergerak untuk mencapai dan memberikan puncak terindah.
600Please respect copyright.PENANA2Tvfd3a3Ab
“Max! Ah….” Tubuh Jesslyn mengejang. Ia terlebih dahulu mendapatkan kenikmatan tertingginya.
“Euh, baby.” Max pun menyusul. Miliknya memuntahkan benih di dalam rahim hangat kekasihnya tanpa ragu. Besok, ia akan menikahi Jesslyn tidak masalah jika nantinya Jesslyn hamil.
600Please respect copyright.PENANAV1nACsKQcK
Tubuh keduanya terkapar di atas ranjang. Mengatur napas sambil menatap langit-langit kamar.
“Setelah ini, aku tidak akan menyentuh kekasihku lagi,” kata Max membuat Jesslyn menoleh.
Entah mengapa hati terasa tidak nyaman mendengar kata-kata Max itu. Tanpa sadar wajahnya berubah murung.
600Please respect copyright.PENANA0qbciagUkq
“Kenapa murung, Baby?” tanya Max sambil menyeka keringat di dahi wanitanya. “Aku memang tidak akan menyentuhmu sebagai kekasih, tapi aku akan terus menyentuhmu sebagai suami. Besok kamu bukan lagi kekasihku tapi istriku,” sambungnya mengecup kening Jesslyn dengan lembut.
600Please respect copyright.PENANAdIdZhblp4Y
Wajah murung kembali berubah bahagia. Jesslyn tersenyum hingga wajah cantiknya terlihat berseri.
600Please respect copyright.PENANAqcg8kSn0iI
Max kembali memberikan kecupan ringan. Kali ini di bibir. “Setengah jam lagi kita harus ke universitas Nubei. Aku memiliki janji dengan pak Aland,” beritahu Max seraya bangkit.
600Please respect copyright.PENANAswrZUJtqUR
Satu demi satu ia kumpulkan pakaiannya dan pakaian Jesslyn yang tercecer di lantai. “Bersiaplah setelah puas beristirahat.” Menyerahkan dress sebelum melangkah ke kamar mandi. Jessy mengangguk dan menerima dress itu.
***
Singkatnya, Max dan Jesslyn sampai di Universitas Nubei. Keduanya berjalan beriringan. Melewati lorong menuju ruangan Aland. Langkah kaki mereka cukup jelas terdengar karena sepinya lorong itu.
600Please respect copyright.PENANAZ6QghlYv2X
"Aku menunggu di perpustakaan saja. Menunggu pria berbincang sangat membosankan." Jesslyn membentuk mulutnya seperti kerucut, tanda tak suka. Cukup sekali dalam hidupnya menemani pria berdiskusi. Selain membosankan ternyata membingungkan juga.
600Please respect copyright.PENANAAi9mqfB9Ln
"Baiklah, aku janji tidak akan lama."
600Please respect copyright.PENANAnrMQgicGrC
"Aku tidak yakin," balas Jesslyn ketus.
600Please respect copyright.PENANAG2NVsSbs84
Max menarik gemas hidung ramping Jesslyn yang mancung. "Kali ini sungguhan. Aku akan langsung menghampirimu setelah urusanku selesai dengan pak Aland."
600Please respect copyright.PENANAm7gEmjlUAo
"Okey." Masih dengan wajah cemberut dan bibir mengerucut Jesslyn mengangguk. Setelah itu mereka pun berpisah di ujung koridor.
600Please respect copyright.PENANADUubW8AS7S
Sesuai yang Max janjikan sebelumnya. Ia selesai dengan cepat. Urusan dengan Aland hanya sekedar meminta datang ke pernikahan. Namun, Aland memberikan syarat, Max harus mensponsori penelitiannya jika ingin ia datang. Tentu itu hanya bergurau.
600Please respect copyright.PENANAorfXrCBQpY
Sambil tertawa Max setuju tanpa ragu. Selama ini penelitian mantan dosennya itu tidak pernah gagal. Meski hanya bergurau ia pun setuju. Dalam waktu singkat keduanya menemukan kata sepat.
600Please respect copyright.PENANAUu5AlwG0g3
Gegas, Max menyusul kekasihnya setelah urusan dengan Aland selesai. Ia ke perpustakaan, tempat favorit Jesslyn menghabiskan waktu ketika kuliah. Selain membaca, Jesslyn juga kerap kali datang hanya untuk tidur. Perpustakaan yang tenang membuatnya nyaman.
600Please respect copyright.PENANAUNN3HppPnr
"Berikan lagi, kali ini aku yakin akan berhasil."
600Please respect copyright.PENANA0hPs7ynLSe
Langkah kaki Max berhenti ketika mendengar suara kekasihnya. Matanya mencari dimana suara itu berasal.
600Please respect copyright.PENANA3NYqWhJ629
"Kamu yakin?"
600Please respect copyright.PENANAxNopTo4Has
Kali ini suara berat seorang pria yang terdengar. Max juga mengenali suara itu. Suara dari rivalnya, pria yang selalu ingin mengalahkannya juga keluarga Yan.
600Please respect copyright.PENANABIwNNzjfcJ
Max menajamkan pendengaran. Ia melangkah sangat pelan, agar suara langkah kaki tidak terdengar. Berjalan ke samping perpustakaan.
Di balik dinding Max melihat Jesslyn menghadap pria bajiingan itu sambil mengatakan. "Ya aku sangat yakin. Berikan saja barang itu ketika ulang tahunnya. Lalu, saat itu juga akan ada petugas yang datang dan Max tidak akan bisa mengelak, dia tertangkap basah karena menyimpan barang bukti."
600Please respect copyright.PENANAfjLiauq6o2
Max sangat terkejut. Tubuhnya sampai tak bisa digerakan. Benarkah ini wanita yang sangat dicintainya berkhianat? Tiba-tiba sekujur tubuh terasa lemas. Hampir saja luruh jika tidak berpegangan.
600Please respect copyright.PENANAOBHOA8wtrw
Benaknya kembali memutar kejadian lalu. Dimana ia dinyatakan positif narkoobaa padahal tidak pernah sekalipun menyentuh barang haram itu. Beruntung keluarga nya sangat berkuasa, hingga dapat meredam media dan membuatnya bebas.
600Please respect copyright.PENANAlBnwKgnM6x
"Jadi itu ulahmu, Jes?" lirih Max sangat pelan. Tidak percaya tetapi kenyataan di depan mata. Kaki berusaha melangkah, hendak meninggalkan tempat itu. Sayangnya suara pria brengsyek kembali terdengar.
600Please respect copyright.PENANA5reamgDz18
"Oke, aku akan memberikannya pekan depan."
600Please respect copyright.PENANAPmsVBT45Xq
Jemari Max mengepal erat. Amarah semakin meningkat. Detik itu juga ingin sekali mengamuk dan menghajar keeparat itu. "Aku akan menghancurkanmu, Garric Fan," ucapnya dengan rahang mengeras.
600Please respect copyright.PENANA56KuyOkKAi
Max gegas pergi untuk menenangkan diri. Saat ini lebih baik mundur untuk menyusun strategi. Diwaktu yang tepat ia akan membalas dengan kepada Garric dan mungkin juga Jesslyn.
Tbc
Yuk follow
600Please respect copyright.PENANAcbkGSwua4G
Ig @eengsriyanti
600Please respect copyright.PENANAAA0DT8Lb8w
FB eengsri yanti
ns 15.158.61.44da2