Nyot! Nyot!
10395Please respect copyright.PENANAq37LxqpxnC
Dua benda kenyal itu sukses membuat jantungku ser-seran. Teror Aida terus berlanjut. Ia memanfaatkan kebiasaanya dalam meminta Salwa untuk kugendong. Orang-orang satu gang sini bahkan sepertinya sudah maklum sekali kebiasaannya itu dan menganggapnya biasa karena juga ia tidak sendiri di kerumunan kecil ibu-ibu yang kumpul minum jamu dari pedagang jamu keliling ketika aku dengan agenda rutinku membawa Salwa keliling gang.
10395Please respect copyright.PENANAkrcmvXBYAm
Kembali lagi ke ‘Nyot! Nyot!’ tadi. Saat mengoper Salwa ke Aida, ia bahkan dengan sengaja menyentuhkan kedua gundukan payudaranya pada lenganku. Kejadian itu terjadi begitu cepat karena kondisinya cukup rapat agar aman saat proses pemindah-tanganan itu berlangsung. Betina satu itu tersenyum lebar dan aku asli salah tingkah.
10395Please respect copyright.PENANAu89x8DBcLt
Salah tingkah merasakan kenyal nan empyuk itu tertekan lenganku walau sekejap saja. Seakan memberi sinyal ‘Ini loh yang akan abang dapatkan kalau menerima tawaranku, bahkan lebih hebat lagi berkali-kali lipat’.
10395Please respect copyright.PENANAaXKKwuNVNE
Aku sudah melihat isi dalam bra yang ia kenakan, tau betapa bulat sepasang gunung itu, tau warna puting susunya bahkan tau dimana posisi tai lalat yang ada di bawah payudara kanannya yang berjumlah dua biji berdekatan. Detail aku hapal semua!
10395Please respect copyright.PENANA8ifAFDJDGQ
“Makanya, Da… Buat anak cepat… Taunya gendong Salwa terus, huh…” ledek salah satu ibu yang lumayan rumpi di gang ini.
10395Please respect copyright.PENANAdTeahTD3uX
“Maunya loh, kak… Tau belom dikasih-kasih nih…” jawabnya melirikku sebentar. Sindiran halus. Aslinya belom dikasih anak samaa Tuhan, tetapi sebenarnya belom dikasih enak samaku.
10395Please respect copyright.PENANA9Rzaxi6gHF
“Iya cuma goyang-goyang aja masak ga bisa, sih?” sambar ibu lain yang cukup vulgar. Kalau sesama ibu-ibu semua, mungkin omongan mereka lebih parah dari ini. Mereka pada tertawa mendengar guyonan ini. Termasuk nenek penjual jamu ini.
10395Please respect copyright.PENANASxcEGL4XHE
“Ih… Udah jungkir-balik aku, buk… Gak dikasih juga… Padahal dah pengen kali aku punya anak kek si Salwa ini…” jawabnya lagi sambil tubuhnya bergoyang-goyang membuai Salwa membelakangiku. Yang kulirik malah goyangannya. Mampus!
10395Please respect copyright.PENANAibkWSeV4wj
“Nih, nduk jamu-mu… Wes cepet mbayek…” kata sang nenek penjual jamu bersepeda mengangsurkan sebuah gelas berisi cairan entah jamu apa.
10395Please respect copyright.PENANASSTODRGQA2
Aida buru-buru mengembalikan Salwa padaku. Ia agak menunduk sedikit dan hasilnya aku dapat menyaksikan sedikit belahan dadanya dari kerah rendah berkancing terbuka baju daster bahan batik yang dikenakannya. Yang sudah kulihat jelas kemaren. Me-refresh memoriku akan keindahan kedua gunungan itu. Dan satu finishing touch. Ahh… Tangannya yang tiba-tiba dengan nakal mengelus Aseng junior-ku yang terstimulasi pemandangan barusan. Semuanya berlangsung dengan cepat.
10395Please respect copyright.PENANAPD0TOayOwe
Seolah itu semua terjadi dengan alami dan ia tidak menunjukkan perubahan air muka dan ekspresi sedikitpun, ia menerima gelas jamu itu lalu meminumnya. Lanjut obrolan para emak-emak lagi. Aku cepat-cepat melipir menjauh untuk menenangkan si Aseng junior yang berontak.
10395Please respect copyright.PENANAMugvRdBG6g
—
10395Please respect copyright.PENANArBSakRs3uy
“Pah… Titip Salwa bentar ya… Mama mau beli telor di grosir depan…” kata istriku sudah memegang kunci kontak motor. Anak sulungku senangnya cuma makan nasi pake telor. Bisa diceplok atau dadar, pokoknya telor.
10395Please respect copyright.PENANAeV5SOAQE7z
“Ya… Ti-ati…” jawabku singkat. Rio langsung nangkring di jok depan, ikut mamanya belanja telor. Pastinya minta jajanan lagi. Salwa hanya bengong ngeliatin mamanya nyetarter motor dan dadah-dadah padanya. Salwa dalam posisi duduk di baby walker beroda dan aku mengawasinya sambil mainan game HP di teras rumah yang berhadapan dengan halaman luas kami. Selayaknya di pinggiran kota begini, rumah jarang berpagar seperti yang kuterapkan pada rumah tinggalku ini.
10395Please respect copyright.PENANAzk0H5n5Jkq
Lagi asik-asik maen HP terdengar suara perempuan itu lagi dan begitu kutoleh, ia sudah berjongkok di depan Salwa. Entah dari mana ia datangnya. “Salwaaa… Ketemu lagi…” katanya tetap dengan nada cerianya. Ia membuat wajah-wajah lucu untuk sekedar membuat Salwa memperhatikannya.
10395Please respect copyright.PENANAALPAzVYEuV
Aida
10395Please respect copyright.PENANAmQHSGofCvx
10395Please respect copyright.PENANA5SRnQN5mVJ
10395Please respect copyright.PENANAJASSR2p43b
Tapi bukan wajah lucunya yang membuatku melotot menatapnya, melainkan posisi jongkoknya itu loh. Ampun, mak!
10395Please respect copyright.PENANAjNDSqLqBDq
Sekali-kali ia melirik padaku dan mengangkat alis kirinya memberi kode. Dari posisi jongkoknya aku bisa melihat semua isi dalam bagian rok daster itu. Paha putih mulusnya yang padat mengangkang hingga aku bisa melihat permukaan celana dalam berwarna krem-nya yang tebal tembem abis. Bahannya cukup tipis hingga sinar matahari sore cukup menerangi pemandangan indah yang spektakuler. Ingin kubernyanyi…”Disana… tempat lahir beta…” dengan suara nge-bass dan nyeruduk nyungsep di situ kalau gak ingat-ingat.
10395Please respect copyright.PENANA5cOqwi6l6I
Sambil terus bercengkrama dengan Salwa, Aida beberapa kali dengan sengaja menggaruk pahanya hingga ujung rok dasternya semakin bergulung naik. Makin mendidih kepalaku melihat atraksi itu. Aku makin gak konsen mengendalikan game racing di HP-ku ini. Mataku berpindah-pindah chanel dari layar HP ke CD Aida. Halah!
10395Please respect copyright.PENANAUXX6CFbmc3
“Bang Aseng? Pin BBM-nya berapa?” tanya Aida mengerti kegelisahanku. (Kejadian ini sudah lama, beberapa tahun yang lalu ya. Jadi masih pada maenan BBM) Ia merogoh ke dalam dadanya dan memegang sebuah HP. Tiba-tiba aku berharap aku bertukar tubuh dengan HP dengan banyak tombol itu.
10395Please respect copyright.PENANAiyLi69Bbgp
“Aa…” aku terbengong untuk beberapa saat. Lama aku mencerna maksudnya karena masih fokus pada segitiga; sempak, belahan dada dan HP!
10395Please respect copyright.PENANAXAruZjSWHT
“Pin-nya, bang? Biar gampang kita komunikasinya… Liatin apa sih?” ulang Aida masih terus memamerkan aset yang ditawarkannya dari bukaan kerah daster. Ia tersenyum simpul pada hasil jeratannya. Kenapa si Agus kimak itu gak bisa ngebuntingin betina satu ini sampek aku yang jadi kena getahnya. Kimak-kimak!
10395Please respect copyright.PENANAqimteZOkLX
Kusebutkan pin BBM-ku dan langsung dapat ping darinya. Kusimpan kontak Aida dan kuberi nama ‘Aida tetangga’. Selesai urusan dengan HP dan pemandangan itu kembali tersaji dengan kurang ajarnya di depan mataku. Ia apit-buka kakinya sambil terus bermain dengan Salwa. BAJINGAAAN!
10395Please respect copyright.PENANAoCWPtCR1om
Terjadi kerutan di bahan katun lembut CD itu saat kakinya mengatup yang merupakan belahan isi sempak itu dan mengetat kembali kala ia membuka kakinya lebar. Kalau HP jaman itu sudah canggih teknologi kameranya seperti sekarang pasti sudah ku-zoom perbesar maksimal, andzink!
10395Please respect copyright.PENANAvnu0NZ5GZW
Aida tersenyum-senyum kembali penuh kemenangan atas berhasilnya ia menggodaku dengan aset-asetnya. Ia sama sekali tak melihatku saat mengerjaiku. Seolah ia hanya fokus bermain dengan Salwa dan tak sengaja melakukan ini semua. Diciumnya berulang-ulang pipi dan bibir Salwa. Dan siksaan berikutnya datang menghempas berikutnya.
10395Please respect copyright.PENANAxoQLgH24YZ
Tangan kirinya yang berada di sisi luar dari gang yang ada di kanannya menelusup masuk. Masuk ke dalam CD-nya dan melakukan garukan erotis. BUJANK! PUKIMAK!
10395Please respect copyright.PENANA4xXMBL2pJC
Tonjolan jari-jemarinya nampak bergerak-gerak perlahan menggaruk belahan isi surga dunia itu. Dari posisinya bergantian jari telunjuk dan jari tengahnya bergerak ritmis melakukan garukan. Aida tampak menggigit bibir bawahnya sambil terus bercanda dengan Salwa.
10395Please respect copyright.PENANAgO6k5KOZU2
Aku ternganga tentunya. Pemandangan ini terlalu erotis untuk mataku yang tiba-tiba kering. Gawat! Jangan sampe mata minusku kambuh lagi gara-gara ini. Dulu sewaktu SMP aku sempat berkaca mata minus dan sembuh ketika SMA.
10395Please respect copyright.PENANALfk44szS3h
“Ahhss…” desahnya lalu mengeluarkan jarinya dari CD. Ujung kedua jarinya melata perlahan seumpama slow motion dari paha, perut, dada, leher dan berakhir di depan hidungnya. Dihirupnya aroma bekas garukannya tadi. “Uhmm…” dengan penuh perasaan, lalu dimasukkan kedalam mulut. Dicecap dengan lidah. Seksi sekali. Semuanya dalam keadaan mata terpejam. Lalu ia membuka matanya yang berbinar-binar bahagia.
10395Please respect copyright.PENANAOkIU7xBGMR
Ingin rasanya aku melompat dan menerkamnya. Melakukan apa yang ada di kepalaku saat itu juga. Hanya aktifitas di jalanan gang yang membuatku tetap waras dan urung melakukannya. Mataku belum segelap itu.
10395Please respect copyright.PENANAOsa7sPb9pU
Aida lalu mengangkat Salwa dari duduknya di baby walker. Kedua tangannya masuk di kedua ketiak Salwa dan keempat pasang jarinya menahan kepala bagian belakang bayiku agar tidak terdongak ke belakang. Ah… Aida makin pintar menggendong bayi sekarang. Kayaknya sudah cukup pantas untuk memiliki bayi sendi…ri. Apa? Kuenyahkan fikiran itu. Setidaknya kucoba.
10395Please respect copyright.PENANAgL9B9LlQNm
Tanpa dinyana, ternyata perempuan itu sudah ada di depanku. Diserahkannya Salwa padaku. Ada yang basah-basah. “Salwa ngompol, tuh… Gantiin celananya… Hihihi…” gelak Aida lucu. Pantesan ia menggendong Salwa begitu, tidak menempel ke tubuhnya seperti biasa. Rupanya bayiku pipis.
10395Please respect copyright.PENANAYZBGfF3cp8
“Humph…” aroma ini? Dua jari kiri Aida menempel di bawah hidungku. Sontak aroma-aroma sedap semerbak menyeruak masuk ke rongga hidungku dan langsung disambar oleh kelenjar pembau yang ada di belakang mataku. Hinggap dan diproses oleh otakku sebagai bau vagina segar!
10395Please respect copyright.PENANAvHX0fM1gui
“Hihihiii… Enak, bang Aseng… Gatel tadi… Pengen digaruk… Bang Aseng gak pengen ngegaruk?” godaan setan ini semakin luar biasa binal. Ia mengemut dua jarinya itu dan membuat gestur binal-binal kucing gimana gitu. Aku geleng-geleng kepala.
10395Please respect copyright.PENANAZvHrtU5mvq
Jakunku naik-turun berulang kali karena aku meneguk ludah berkali-kali karena aku kehausan sekarang. Haus oleh yang enak-enak sekarang. Mama Salwa pulang akan langsung digas pol ini nanti sebagai pelampiasan. Aku langsung permisi masuk ke dalam untuk mengganti celana Salwa yang basah. Aida melirik-lirik ke bawah pada Aseng juniorku yang sudah membuat sebuah piramid horizontal di celanaku.
10395Please respect copyright.PENANAQgTvGbHj1m
Sore-sore itu, istriku terheran-heran karena gak biasanya aku minta jatah. Biasanya juga malam atau pagi hari sebelum Subuh. Karena kedua anak kami masih terjaga, harus main quickie aja. Gaya debog pisang istilah istriku. Istriku tidur menyamping sambil menyusui Salwa, hanya menaikkan rok dasternya, lepas celana dalam, buat basah sebentar dan coblos. Di ruang tamu depan terdengar acara TV yang sedang ditonton Rio yang duduk anteng dengan jajanannya sementara kami di dalam kamar sedang ngos-ngosan.
10395Please respect copyright.PENANAIiOSnOz5lV
“Papa kenapa? Tumben sore-sore minta mensek (Istilah kami kalau bersenggama. Plesetan dari main seks) Ngebayangin siapa?” tanyanya belum bersih-bersih. Istriku hanya menurunkan kembali rok dasternya menutupi kakinya. Sebuah handuk kecil kami gunakan untuk sekedar mengelap sisa pergumulan kami. Ia sudah memakai kontrasepsi spiral tak lama setelah nifasnya selesai.
10395Please respect copyright.PENANAHtS8tHyUDe
“Yaa ngebayangin kamu-lah, ma… Siapa pulak yang papa bayangin?” ngelesku gak berani menatap wajahnya. Aku memperhatikan Salwa yang masih menyusu pada mamanya. Nyot-nyot dikenyot-Nyot!
10395Please respect copyright.PENANAC0hF2QD58q
“Napa? Mau nyusu juga? Mau jadi saudara sepersusuan Salwa?” guyon istriku menyadari aku memperhatikan dadanya yang sedang dikenyoti Salwa. Aku malah teringat kala Salwa mencoba menyusu pada payudara Aida yang tak ber-ASI. Mengingat itu Aseng junior menggeliat bangun lagi. Hal itu disadari istriku. Ia sudah paham tabiatku. Aku meremas-remas pelan payudara yang tidak disedot Salwa. Padat dan penuh dengan ASI. Makanan bergizi bagi bayiku.
10395Please respect copyright.PENANA7wNLefBpom
“Udah, pa… Masuk aja lagi… Minggu depan mama mulai halangan lagi, loh… Puas-puasin aja sekarang…” kata istriku menarik kembali rok dasternya ke atas hingga menampilkan kembali bagian bawah tubuhnya yang masih polos. Masih ada bekas permainanku sebelumnya disana. Pastinya akan melancarkan jalan masukku. Aku posisikan diriku kembali di depan istriku yang masih berbaring menyamping menyusui Salwa. Bayi kami sepertinya tak keberatan tempat tidur yang kami bagi bersama ini berguncang-guncang karena ulahku.
10395Please respect copyright.PENANA8dLQGrz0NH
Kupuas-puaskan menikmati istriku sore ini. Lahan yang halal dan sah untuk kugarap sesuka kemauanku. Istriku juga lumayan menikmatinya walau sedikit menahan suara desahan karena ada Salwa disampingnya yang sudah tertidur. Total 4 kali ngecrot aku sore itu. Sebelum azan Maghrib aku dan istriku sudah mandi wajib.
10395Please respect copyright.PENANAAPsrwuvlCt
Skip-skip
Lelah karena aktifitas seharian, istriku dan kedua anakku sudah masuk kamar jam setengah sembilan. Aku masih di depan TV gonta-ganti channel mencari acara yang menarik. Ada pilihan film di stasiun TV swasta yang sudah diputar 3724 kali dan acara variety show yang lumayan monoton dengan penonton bayaran yang cantik-cantik.
10395Please respect copyright.PENANA7KlEgXkZCP
Ping!
10395Please respect copyright.PENANAMVi38xmRzB
Salah satu kontakku mengirimi Ping. Malas-malasan kuliat siapa? Jam 22.12 WIB. ‘Aida tetangga’ yang mengirim pesan ping. Belom tidur dia?
10395Please respect copyright.PENANAur2xnnXkqc
Mulai komunikasi kami lewat BBM.
10395Please respect copyright.PENANApeYOZHy4qM
Aseng: blm tidor da?
10395Please respect copyright.PENANAz9dLrnjh9V
Aida: blom bg aseng lge kepanasan ni.
10395Please respect copyright.PENANAU0UrB0DOtB
Aseng: napa? rusak kipas angin klen
10395Please respect copyright.PENANAaCTrFZcsrI
Aida: gatel bg pengen digaruk
10395Please respect copyright.PENANAHCeLVDEGsR
Aseng: apa yg digarux
10395Please respect copyright.PENANAdrlY6nFDNs
Gak lama ia mengirim gambar yang merupakan penampakan dada utuh Aida tanpa penutup sehelaipun. FAKK! Tanpa sadar tanganku merayap mencari jalinan kerjasama dengan Aseng junior.
10395Please respect copyright.PENANAS0tJfmldfD
Aseng: apa tu? krg jelas
10395Please respect copyright.PENANAePz9xf9iVC
Tak lama masuk gambar satu lagi foto celana dalam yang mungil banget berwarna pink yang dikenakannya. Sontak aku mengelus-elus Aseng junior yang mendadak manja pengen disayang.
10395Please respect copyright.PENANA7BS8dvk4ju
Aseng: lucu itunya. Lg?
10395Please respect copyright.PENANANtQmR2RGwT
Tanpa ba-bi-bu masuk foto ketiga yang lebih bombastis. Tepian celana dalam pink mungil itu ditarik kesamping dan menampakkan isinya yang kurindukan. Vaginanya mungil juga, belahannya agak merekah lembab. Ada titik genangan cairan bening di sekitarnya, kemungkinan keringat. Rambut hanya tumbuh di atas gundukan pubic seperti kumis Hitler. Makin kencang kubelai Aseng junior yang tercekik sampai ia megap. Urat-urat kebiruan muncul disekujur tubuh Aseng junior.
10395Please respect copyright.PENANAYU00D5NPSr
Dan seolah melengkapi keindahan malam itu, masuk foto berikutnya. Dibukanya belahan vagina Aida hingga kelihatanlah semua keindahan masterpiece itu. Aku bisa meresapi gerinjal lekukan daging yang merupakan labia minora yang bermahkotakan klitoris mungil di atasnya. Cairan basah yang menggawangi lubang mungil yang mengintip terpaksa karena dibuka paksa oleh tangan pemiliknya. Lubang anusnya sedikit gelap dengan kerutan-kerutan halus di sekitarnya. Kulit halus dan putih selangkangannya serupa latar yang paling tepat untuk semua ini. Ini sempurna. Aku bahkan tidak pernah sedeg-degan seperti ini melihat kelamin wanita walau tak secara langsung, hanya lewat media.
10395Please respect copyright.PENANA7hfOBnEH0Y
Aida: gantian pls
10395Please respect copyright.PENANASIQOc1tkC6
Kukirimkan dua foto dengan interval setengah menit. Foto pertama sewaktu aku mencekik Aseng junior hingga urat-urat kasarnya bertonjolan. Foto kedua merupakan muntahan putih Aseng junior yang melumuri sekujur tubuhnya.
10395Please respect copyright.PENANAah9NbuEcZe
Aseng: crot utk yg k5
10395Please respect copyright.PENANA7ojelXsQCV
Lama Aida tidak membalas chat dariku. Ada sekitar dua menit, yang kuhabiskan dengan memelototi ulang foto-foto berharga pribadi milik tetanggaku itu. Aseng junior tak kunjung lemas karena ia tetap tegak mengacung dielusanku.
10395Please respect copyright.PENANA8wtqPHgU63
Aida: udh 5x? lemez dong
10395Please respect copyright.PENANAp8LqIrWz5W
Aseng: mlm ini br 1x td sore 4x
10395Please respect copyright.PENANA7HKNo00SDh
Aida: kuat y ngayalin Aida y?
10395Please respect copyright.PENANAOAumO6Fxkj
Aseng: Aida g tgg jwb
10395Please respect copyright.PENANARngVpquKiF
Aida: kan ad kakk smpe 4x lg hhh
10395Please respect copyright.PENANA9DcSIoxHoR
Aseng: imut
10395Please respect copyright.PENANASXszVrlMia
Aida: apnya imut?
10395Please respect copyright.PENANANtIfOrpV1j
Aseng: cdny wkwk
10395Please respect copyright.PENANA25fufmr2K9
Aida: gd y
10395Please respect copyright.PENANANu7g4kRy9A
Aseng: gak ada ato apa
10395Please respect copyright.PENANAOj8P7pgRuw
Aida: GEDE
10395Please respect copyright.PENANAIMAJVg0xsH
Aseng: woi capslock!
10395Please respect copyright.PENANApUAHmLJxp9
Aida: kmari bg kutunggu
ns 15.158.61.12da2