Beberapa hari setelah pertempuran untuk benteng Blaine. Di Istana Kerajaan Zain.
“…..Jadi, Raidorl yang menang?”
“Ya! Saudara laki-laki Yang Mulia bertarung seperti dalam mitos! Sebagai pemegang pedang suci, dia telah bertarung dengan sangat baik!”
Granard Zain, raja Kerajaan Zain, menutupi wajahnya dengan tangan kanannya setelah mendengarkan laporan utusan yang dikirim dari benteng.
Wajahnya memiliki ekspresi ketidakbahagiaan yang mencolok di atasnya, seolah-olah dia tidak mengharapkan untuk mendengar berita kemenangan.
Tidak menyadari wajah muram raja, prajurit utusan dengan bersemangat menceritakan detail perang.
“Yang Mulia menerima sambaran petir dari pedang suci musuh dan kemudian Yang Mulia membalasnya dengan pedang hitam legamnya….Awalnya, kami ingin membantu, tapi kami tidak berani. Tidak ada yang bisa menyentuh keduanya, satu dengan valkyrie dan satu lagi dengan iblis.”
“…..Cukup.”
“Eh?”
“Aku sudah bilang cukup, kamu bisa permisi.”
Granard melambaikan tangannya seolah-olah dia sedang mengejar seekor anjing dan memerintahkan utusan itu untuk pergi.
Utusan itu, dengan ekspresi penasaran di wajahnya, tidak punya pilihan selain mematuhi perintah raja dan berjalan keluar dari ruang singgasana, bibirnya mengerucut frustrasi karena tidak bisa menyelesaikan kisah kepahlawanan Raidorl.
Ketika utusan itu pergi, Lockwood, yang duduk di sebelah raja mendengarkan laporan itu, angkat bicara.
“Saya senang melihat bahwa ancaman Kekaisaran telah dinetralkan, Yang Mulia, Granard.”
“Ya, itu memang suatu kehormatan besar.”
Wajah raja berubah tidak puas, meskipun jawabannya singkat.
Wajahnya yang kompleks menunjukkan kegembiraannya atas kemenangan pasukan kerajaan dan rasa rendah dirinya atas keberhasilan saudaranya, yang telah dia abaikan.
“Jika saya mau, saya akan senang melihat saudara lelaki saya yang bodoh berhadapan dengan musuh.”
Granard melipat tangannya di depan dadanya dan mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya. Bibir Lockwood mengerucut tak percaya.
“Yang Mulia, itu bukan cara untuk ……”
“Aku tidak salah bicara. Sekarang setelah ancaman Kekaisaran hilang, dia menjadi ancaman.”
“Aku tidak bisa menyangkal itu……”
Lockwood mengerutkan kening dengan getir pada kata-kata raja, yang tidak bisa dia perbaiki lagi.
“Apakah ini …… tidak mungkin lagi untuk berdamai?”
Lockwood berharap kedua bersaudara itu, Granard dan Raidorl, dapat mendamaikan dan membangun kembali kerajaan mereka yang dilanda perang bersama.
Dengan Granard yang bertanggung jawab atas politik dan Raidorl yang bertanggung jawab atas militer, Kerajaan Zain pasti akan berkembang lebih jauh jika mereka bisa saling melengkapi.
Tapi, untuk melakukan ini, penting bagi Granard untuk membungkuk pada saudaranya dan meminta maaf, meskipun hanya dengan cara sederhana……tapi cara Granard bertindak sekarang, tidak ada kemungkinan itu terjadi.
“ Yang Mulia Raidorl memang pendendam, tapi dia juga rasional. Dia sepertinya tidak pernah didominasi oleh balas dendam. Saya akan berpikir bahwa Yang Mulia akan meminta maaf atas kelalaiannya, bahkan jika itu tidak resmi. ….. ”
Granard tidak lagi melihat Raidorl sebagai saudaranya. Dia hanya melihatnya, tetapi sebagai saingan politik yang ingin menggantikannya di atas takhta.
Lockwood, yang mengenal baik kedua bersaudara itu di masa lalu, merasakan sakit penyesalan.
Granard, yang duduk di singgasananya, menatap tajam ke arah Lockwood, seolah dia tahu apa yang dipikirkan Perdana Menteri.
“O Perdana Menteri! Aku adalah raja kerajaan ini. Jangan memikirkan hal lain.”
“…… tentu saja saya tahu.”
“Dia bahkan mengutukku. Anggap dia sebagai pengkhianat yang mengancam kerajaan.”
“..Ya..”
Dada Granard masih memiliki jejak kutukan.
Para penyihir istana telah dikerahkan untuk mencoba mematahkan kutukan, tetapi formula yang digunakan oleh Raidorl berbeda dari kutukan kontrak yang umumnya digunakan pada budak dan penjahat, dan bahkan dengan melakukan analisis pun sulit.
Bahkan Bavarois tua, kepala penyihir istana, sedang menyendok, wajahnya yang berjanggut putih bermasalah.
“Kutukan itu mungkin ada lebih dari dua ratus tahun. Mungkin diperlukan setidaknya enam bulan untuk memecahkan mantra itu, karena sebagian besar tulisan waktu itu telah hilang selama teror para penyihir. Saya bertanya-tanya dari mana Yang Mulia mendapatkan formula seperti itu. ”
Tapi Bavarois tua masih bekerja keras, bahkan mengurangi tidurnya. Lockwood bertanya-tanya apakah dia bisa mempertahankan kekuatannya.
“Begitu kutukan dicabut, kami akan menjatuhkan Raidorl sebagai pengkhianat. Buatlah persiapanmu selagi kamu masih bisa.”
“Dengan segala hormat, ……, kita belum tahu bagaimana Kekaisaran akan berubah. Mungkin saja mereka akan mengirim lebih banyak pasukan untuk menyerang kita, jadi masih terlalu dini untuk membuang Yang Mulia.”
Lockwood menggelengkan kepalanya pada instruksi Granard yang tanpa henti.
“Kita telah menangkap pembawa pedang Kekaisaran, bukan? Lalu kita bisa berdamai dengannya sebagai sandera. Selama kita bisa menghindari perang, Raidorl siap membantu kita.
“……..Apakah itu akan berhasil?”
Lockwood bertanya pada dirinya sendiri dalam pikirannya.
Memang benar bahwa penangkapan Putri Kekaisaran dan penjaga pedang suci, Célia Von Althlein, akan menjadi tawar-menawar yang serius.
Jika bukan karena saudaranya, Granard akan menjadi negosiator yang sangat cakap, dan tidak akan sulit untuk memenangkan perdamaian.
“Tapi …… kaisar Kekaisaran di masa lalu ..”
Dikabarkan bahwa pria yang menjadi Kaisar beberapa tahun lalu, Zacharias Von Althlein, haus akan perang.
Bagaimana negosiasi yang jujur dapat berhasil dengan seorang pria yang telah merebut tahta dengan membunuh pendahulunya yang pasifis dan sekarang mengobarkan perang di seluruh benua untuk menaklukkannya?
“Aku tidak bisa membunuh Yang Mulia Raidorl sekarang, kalau-kalau yang terburuk terjadi…….Masih ada dua pedang suci Kekaisaran.”
Lebih baik lagi, kutukan itu akan tetap ada dan tidak akan pernah bisa dicabut.
Kepala Lockwood ada di tangannya saat dia mencari kata-kata untuk menenangkan tuannya, memikirkan tidak pantasnya seorang pengikut.
ns 15.158.61.51da2
