x
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJ0PEMEb3S
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUT5zWTzTJm
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBy2KFS0p6x
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdSRjfGOI6
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJUG8nLeL9
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfcWTwITv3
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF6FLbT5DK
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mXGJe3c5b
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2gJbCHRzr
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVMcq1r7dZ
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYESpqhzE8
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuRR1ihRWM
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfT5zWs5kNP
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SrpDqhog6
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpHNR3U0C0
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zAElbL7Fu
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMM8Na44fgB
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvsX26KfSF
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
10004Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYB8NudFEk
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns 15.158.61.8da2
