#2
Masalah Keuangan
3141Please respect copyright.PENANAsBAviVNNph
Sebelum aku menceritakan soal ritual bersama Mbok Warni, perkenalkan namakuIrwan. Usiaku 36 tahun, sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak.
Aku memiliki usaha jual-beli mobil bekas. Namun beberapa bulan belakangan ini usaha yang kujalani nampak lesu. Penjualan paling banyak 5 unit saja per bulan. Itu pun harus melewati nego yang alot dengan pembeli.
Hingga aku akhirnya mengalah, melepas dengan harga yang lebih murah, agar mobil itu laku. Jika aku ngotot dengan harga awal atau harga standar yang kupasang, mereka tidak jadi membelinya, pergi ke penjual lain.
Sehingga mau tidak mau aku melepasnya meskipun dapat keuntungan kecil. Hal itu terpaksa aku lakukan, biar tetap ada pemasukan bagiku. Biar tetap bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
Berbeda dengan sebelumnya, aku sebulan pernah sampai keluar 30 unit. Artinya, jika dirata-rata, setiap hari ada satu unit mobil yang terjual. Aku bisa meraup keuntungan bersih hingga 100 juta dalam sebulan.
Tapi kali ini, kondisi ekonomi sepertinya juga sedang tidak baik-baik saja. Daya beli masyarakat menurun. Lebih banyak orang yang menjual mobilnya, daripada beli mobil. Tak sedikit orang yang menawarkan mobilnya ke saya.
Aku menolak tawaran mereka, meskipun sebenarnya harganya rendah, jauh dari harga pasaran. Karena stok mobilku masih banyak dan modal yang kumiliki juga terbatas.
Sambil membersihkan mobil, dalam hati aku bertanya, sampai kapan kondisi ini terjadi? Bisa-bisa saya akan lebih terpuruk jika tidak mencari cara atau jalan keluar. Saya pun terus memutar otak untuk memecahkan masalah ini.
Aku pun sudah curhat ke istriku, Dina soal ini. Istri bilang bersabar saja, rezeki sudah ada yang mengatur. Aku bersyukur punya istri yang sabar dan pandai bersyukur. Tapi aku yang tiap malam tak bisa tidur memikirkan masalah ini.
Sampai akhirnya aku kepikiran untuk minta tolong pada orang pintar atau dukun. Istriku menolak dan melarangku datang ke sana. Istriku meminta aku lebih rajin beribadah dan berdoa.
Tapi aku diam-diam, tetap datang ke dukun, meminta bantuan supaya usaha lancar kembali. Sejumlah dukun rekomendasi dari teman-teman sudah aku datangi. Namun rasanya, usahaku masih tetap biasa-biasa saja.
Sejumlah persyaratan yang diberikan oleh dukun itu padahal sudah aku jalani. Tapi tetap saja, selama dua bulan ini, tidak ada perubahan signifikan pada usaha jual-beli mobil bekasku.
Aku sudah hampir menyerah. Sampai akhirnya ada saudara yang merekomendasikan untuk mendatangi seseorang dukun yang sudah dikenal berhasil membantu banyak orang. Dukun itu adalah Mbok Warni.
Mbok Warni sebenarnya masih ada hubungan famili denganku. Ia masih saudara dari kakek ibuku. Aku baru tahu jika dia juga membuka jasa praktek perdukunan.
Awalnya aku tidak yakin dengan Mbok Warni. Aku melihatnya, dia adalah nenek-nenek biasa. Masak ia bisa membantu menyembuhkan penyakit dan menyelesaikan masalah orang-orang?
Setelah melakukan pertimbangan, aku berpikir apa salahnya aku mencoba ke sana. Sekalian aku silaturahmi, karena sudah lama aku tidak berkunjung ke rumahnya.
3141Please respect copyright.PENANATVQrUJuTq0
***