Lala membuka matanya dan dia melihat kedua putting gunung kembarnya mulai dimainkan oleh kedua jari telunjuk Pak Tomi “Ahhh… Ahhh… Ahhh… Ge.. Geli Pak Tomi… Paakk… Pak saya mohon nanti jangan kasih tau pacar saya yaa Pak. Jangan sampai pacar saya tau, saya gak mau nyakitin hati pacar saya.”
“Tenang Mbak… Dia gak akan dengar kok. Lagipula Masnya juga pasti udah tidur dipijet sama Mbak Ria. Pijat Mbak Ria itu soalnya cuma pijat biasa. Jadi gak usah khawatir banget Mbak. Nikmatin aja udah sama saya di sini hahaha,” jawab Pak Tomi dengan tatapan dan suara yang mesum.
Gua saat itu langsung nutup gordyn lagi dan pura-pura tidur. Untuk memastikan semuanya aman. Lala meminta Pak Tomi untuk memanggil Ria saat itu. Ria menghentikan pijatannya di tubuh gua sesaat dan dia menghampiri Lala. Gua mendengar Lala bertanya sambil berbisik kepada Ria.
“Ke.. Kemalnya udah tidur belum ya Mbak?” tanya Lala kepada Ria saat itu.
“Udah Mbak. Mas Kemalnya lagi tidur pules, kayanya dia keenakan dipijat jadinya tidurnya pules banget. Tenang aja Mbak semuanya aman kok,” jawab Ria yang memang udah paham dengan situasinya. Padahal Ria tau kalo gua sekarang sama sekali lagi gak tidur.
Hanya memejamkan mata saja dan pura-pura tidur. Iyaa gua pura-pura tidur supaya apa yang gua inginkan berhasil Dari sini gua udah mulai paham, Lala udah mulai tergoda dengan Pak Tomi. Dan sepertinya fantasi pertama gua ini bisa terwujud dengan baik.
Lala kemudian naik lagi ke atas kasur dan Ria kembali menghampiri gua lalu berbisik “Mbak Lalanya udah mau mulai sama Pak Tomi. Masnya juga mau mulai sama saya gak? Mau di hisap dulu apa mau langsung main? Kalo mau langsung main gordyn bagian depannya saya tutup."
Gua kemudian kembali membuka gordyn samping dan mengintip apa yang dilakukan Lala dan Pak Tomi. Kemudian gua menjawab “Dihisap dulu aja deh Mbak. Tapi pelan-pelan aja, soalnya saya sambil nikmatin nonton Lala yang sedang bercinta sama Pak Tomi.”
Ria dengan perlahan mengangguk dan menuruti apa yang gua minta kepada dia. Ria mulai melepaskan pakaian bawah yang gua kenakan. Kemudian Ria mulai memegang kemaluan gua dan dengan perlahan kemaluan gua dikocok olehnya.
Sementara mata gua terfokus kepada Lala dan Pak Tomi, sambil menikmati permainan yang dilakukan Ria di kemaluan gua. Sumpah apa yang gua liat saat itu adalah pemandangan yang selama ini ingin gua lihat. Bener-bener sebuah pemandangan yang indah banget.
Gua melihat Lala dan Pak Tomi mulai berciuman, mereka berciuman dengan sangat ganas dan penuh gairah. Seolah Lala benar-benar terbuai dalam suasana bersama Pak Tomi. Bahkan sesekali Pak Tomi memuji Lala untuk meningkatkan gairah Lala.
“Mbaknya seksi banget dan bibirnya manis. Saya tuh jadi cemburu sama Mas Kemalnya. Dia beruntung banget bisa memiliki wanita cantik dan seksi seperti kamu,” ungkap Pak Tomi yang memang pinter banget memancing hawa nafsu Lala.
Pak Tomi mulai menciumi leher Lala dan Lala menjawab “I.. Iyaa Pak. Ahhh… Ahhhh… Bapak kok pinter banget sih mancing saya kaya begini. Sa.. Saya takut merasa bersalah sama pacar saya. Pacar saya setia banget sama saya, tapi saya malah mau ngentot sama Bapak. Ahhh… Ahhh… Ahhh…”
Lala terlihat begitu menikmati cumbuan Pak Tomi, dia juga menikmati betapa gelinya jenggot dan kumis Pak Tomi yang menyentuh kulit leher dan dadanya. Perlahan cumbuan dan jilatan Pak Tomi mulai turun ke kedua gunung kembarnya Lala.
Pak Tomi dengan perlahan mulai menghisap kedua putik gunung kembarnya Lala. Dan Lala hanya mendesah pasrah sambil menikmati apa yang dilakukan Pak Tomi. Lala terdengar mendesah dengan perlahan. Dan desahannya sejauh ini terdengar sangat jelas di telinga gua.
“Ahhh… Ahhh… Ahhhh… Pak… Pakk… Iseep lebih keras Pak… Ha.. Hari ini saya punya Bapak! Ahhhh… Ahhhh…. Ahhhh… Paaaakk… Paaakk….” Lala terus menerus mengerang ketika Pak Tomi mulai menghisap putingnya dengan lebih keras.
*Slurrrrppp *Sluurrrppp *Sluuurrrpp
“Ahhhh… E.. Enaakk… E.. Enakk sayaang… Ahhh… Ahhhh… Iseep teruss… Isep teruss sayaang… Iseep teruss sayaangkuuhh… Ahhhh… Ahhhh… Yang kanan… Yang kanan sayaang… Yang kanan sayaang… Yang kanan juga pengen dapet jatah isepan mulut kamu,” ucap Lala yang bahkan sudah mengubah panggilannya kepada Pak Tomi menjadi sayang.
Pak Tomi melepaskan hisapannya dan dia menjawab “Siaap sayang. Hari ini akan aku berikan kenikmatan yang gak pernah kamu rasain sebelumnya. Kamu gak akan pernah menyesal. Dan mungkin kamu gak akan pernah lupa dengan kenikmatan ini.”
Pak Tomi langsung menghisap gunung kembar sebelah kanannya Lala. Dan Lala meracau semakin keras, Lala emang tipe cewe yang berisik banget sumpah kalo lagi ngelakuin foreplay. Tapi mungkin ini efek karena dia habis dipijat sama Pak Tomi sepertinya.
*Sluurrrpp *Sluuurrrppp *Sluurrrpp
Suara hisapan mulutnya Pak Tomi ke puting gunung kembarnya Lala terdengar sangat keras “Aaaahhhh…. Aaaahhh… Sayaang… Sayaang… Leebih keras sayaang… Lebih keraass… Gunung kembar aku milik kamu sayaang… Gunung kembar aku milik kamu seorang… Aaahhh… Aaaahhh…. Hisapan kamu enak banget sayaang.”
Sementara di sisi lain, kemaluan gua juga lagi diisep sama Ria dengan ganasnya. Kayanya Ria pun juga ikut nafsu berat mendengar jeritan Lala yang keenakan sama Pak Tomi. Pak Tomi kemudian dengan ganasnya memasukkan jari tengah dan jari manisnya ke dalam kemaluannya Lala.
Sambil menghisap kedua gunung kembarnya Lala secara bergantian. Pak Tomi mulai mengocok kemaluannya Lala perlahan. Lala terlihat menggelinjang dengan hebat dan desahannya semakin keras. Dia terlihat menikmati permainan yang dilakukan Pak Tomi.
“Aaaaahhhhh!! Aaaahhh!!! Enaak bangeeet!! Enaak bangeet sayaang!! A.. Aku gak tahaan!! Aku gak tahaaan… Kocok lebih kenceng lagi sayaang… kocok lebih kenceng lagi!! Hisapan kamu jangan dilepas sayaang!!” desah Lala yang saat itu sudah semakin liar.
Lala terlihat mulai berkeringat, padahal AC saat itu terasa sangat dingin di kulit gua. Jantung gua berdegup sangat hebat dan rasa cemburu mulai memenuhi seisi dada dan kepala gua. Tapi di sisi lain gua merasa ada sesuatu hal yang gua rasa puas banget dengan hal ini.
Ngeliat Lala telanjang berdua dengan laki-laki yang baru dikenalnya selama hampir 1 jam. Ditambah Lala juga memberikan respon dan reaksi yang sangat baik. Sehingga Pak Tomi pun terlihat sama sekali tidak ragu dan tambah bersemangat.
Pak Tomi kemudian melepaskan hisapannya di gunung kembarnya Lala dan berfokus mengocok dengan ganas kemaluannya Lala “Kamu gak tahan yaa? Kamu gak tahan yaa? Liat nih kemaluan saya juga gak tahan rasanya pengen dihisap sama kamu. Sumpah saya juga gak tahan sama kamu sayangku.”
Lala terus menerus mendesah dan tubuhnya menggelinjang hebat “Aaaahhhhhh!!! Aaaahhh!!! AaaaahhhhH!!! Aku mau keluaar!! Aku mau keluaaarr!! Aku mau keluaaar sa… yaaangg!! Aaaahhhhh!!” Lala langsung mengangkat pantatnya ke atas dan keluar banyak banget cairan dari kemaluannya Lala saat itu.
Lala terlihat sudah mencapai klimaks pertamanya, sementara gua juga merasakan hal yang sama. Lala gak tau kalo saat ini kemaluan gua lagi dihisap habis-habisan sama Ria. Gua berusaha sekuat tenaga untuk menahan desahan gua. Gua masih bisa nahan desahan gua karena hisapannya Ria gak segila dan seberani Lala. 1247Please respect copyright.PENANAo9rK0Sx0xq
1247Please respect copyright.PENANA3Yh3HEMEB5