Wilda pun kaget, dia berusaha menarik tangan kirinya. Namun Adit langsung menahan tangan Wilda. Wajah Wilda perlahan memerah, dia masih berusaha menjaga sisi kewarasannya. Namun di sisi lain, dia juga kesulitan menahan gairahnya melihat penis itu.
Adit pun sambil tersenyum, berusaha meyakinkan Wilda bahwa semuanya akan baik-baik aja. “Tenang aja, Kaak. Kalo suka yaa tinggal kocok dan nikmatin aja. Gak akan ada yang tau kok. Mas Ricky lagi tidur, ibu juga lagi tidur. Jangan buang kesempatan emas seperti ini.”
Wilda semakin terhanyut oleh situasi rumah yang sepi itu. Di mana hanya tinggal mereka berdua, dan Adit berusaha merayunya. “Bu—Bukan begitu, Adit. Tapi aku udah punya Mas Ricky. Aku gak bisa khianatin dia, meski aku menyukai kontol kamu. Tapii…”
Belum selesai Wilda berbicara, Adit tiba-tiba menarik kepala Wilda yang semula duduk tegak. Wilda yang saat itu juga mulai horny, dia pasrah kepalanya ditarik ke bawah. Dan membuat mulut Wilda mendarat tepat di kontol Adit saat itu. Wilda langsung melahap.
Tanpa sepatah kata pun, Wilda langsung melahap kontol Adit ke dalam mulutnya. Dan langsung menyedot kontol Adit yang berukuran 18 cm itu. Dengan mudahnya Adit bisa menaklukan Wilda, yang memang sudah sejak lama wanita itu menginginkan penis Adit.
“A-Aahhh… Naahh gitu dong, Kaak. Gak perlu munafik, aku jamin gak akan ada yang tau. Semuanya bakal aman, baik Mas Ricky mau pun Tante Monica. Sedot kontolku yang kenceng Kak,” kata Adit sambil menjambak jilbab hitam yang dikenakan Wilda pada saat itu.
Kepala Wilda pun bergerak naik turun, dia mengocok penis bocah berusia 13 tahun itu menggunakan bibirnya yang kecil. Adit memang sangat menyukai wanita berjilbab kaya Wilda. Apa lagi Wilda selalu memakai pakaian ketat lengan panjang. Adit semakin tertarik.
Dia merasa tertantang untuk menaklukan Wilda. Penis Adit dikocok semakin cepat oleh Wilda. Dengan hisapan bibir gadis binal itu yang juga semakin kuat. Penis Adit seketika basah dipenuhi air liur Wilda. Air liur gadis yang belum ada satu menit lalu menolaknya itu.
“Aahhh… Aahhh… Teruss… Teruss Kaakk… Aahhh… Aahhh… Meski berjilbab tapi sepongan Kakak kenceng juga. Aahhh… Aahhh… Aku suka isepan mulut Kakak,” kata Adit yang memuji kemampuan Wilda dalam menyepong penisnya. Wilda pun saat itu tersanjung.
Dalam hatinya dia merasa sangat tersanjung bisa dipuji oleh bocah itu. Selama ini Ricky tidak pernah menyanjungnya setiap kali Wilda menghisap penis kekasihnya itu. Ricky hanya mendesah dan mendorong kepala Wilda ke bawah, untuk bisa ngecrot secepatnya.
Namun Adit berbeda, meski dia masih berusia anak baru gede atau ABG. Tapi dia jauh lebih baik memperlakukan Wilda. Hal ini membuat Wilda semakin bersemangat, dia semakin ganas dalam menghisap penis berukuran 18 cm itu. Ini juga pengalaman pertama.
Bagi Wilda yang tidak pernah menyepong kontol sebesar itu. Dalam seumur hidupnya, Wilda hanya pernah menghisap penis Ricky saja. Dan tidak pernah menghisap penis pria lain selain Ricky. Adit adalah cowo yang berhasil menjebol prinsip hidup Wilda.
Adit pun terus mendesah dengan perasaan penuh girang. Karena dia berhasil menaklukan satu gadis lagi. “Aahhh… Aahhh… Kaakk… Kaakkk… Gilaa, isepan kamu lebih brutal dari Tante Monica. Aahhh… Meski wajah kamu lebih alim. Tapi kamu lebih ganas ya.”
Wilda berjuang menelan seluruh kontol Adit ke dalam mulutnya. Dari tadi, Wilda hanya mampu memasukkan setengah kontol Adit. Dan kini dia merasa tertantang, dia berusaha untuk melakukan improvisasi. Dia masukan kontol Adit semakin banyak saat itu.
Dan dia berhasil memasukkan tiga perempat kontol Adit ke dalam mulutnya. Hal ini membuat Adit semakin merasakan nikmat yang lebih dalam. “Wahh, mantep. Masukin lagi, Kaak. Aahhh… Masukin kontol aku lebih dalem lagi ke mulut Kakak. Berjuang Kak Wildaa.”
Meski begitu Wilda ternyata belum mampu menelan seluruh kontol Adit ke dalam mulutnya. Hanya tiga perempat saja yang bisa masuk ke mulut kecilnya. Masih ada 4,5 cm bagian kontol Adit yang belum masuk ke mulut Wilda. Namun Adit sama sekali tak masalah.
Karena meski begitu, Wilda mengeluarkan effort yang lebih besar dari sebelumnya. Sudah dua menit Wilda mengocok dan menyedot kontol bocah itu. Adit merasakan penisnya penuh dengan tekanan mulut Wilda yang semakin menggila. Dia bocah yang cukup kuat.
“Aahhh… Aahhh… Emang cewe jilboob itu rata-rata binal yaa, Kaak. Aahhh… Aahhh… Kalo udah disuguhin kontol pasti gak bakal nolaak,” kata Adit yang mulai mengeluarkan kalimat nakalnya. Hal ini membuat Wilda semakin terangsang, dalam hatinya dia berpikir.
Apakah sebenarnya dia memang seperti apa yang Adit katakan. Wilda selama ini memang selalu mengimpikan seks yang begitu hebat dan memuaskan. Namun dia berusaha untuk menyingkirkan pemikiran itu. Dan memendam hasrat besarnya itu sedalam mungkin.
“Kamu benar, Adit. Aku ini memang wanita binal. Aku memang wanita haus kontol dan nafsuku memang besar. Dan kekasihku yang sekarang tak bisa memuaskan aku,” kata Wilda dalam hatinya. Dia mengakui apa yang dikatakan Adit, dia memang haus akan seks.
Meski saat itu kontol Adit lah yang disepong oleh Wilda. Namun lama kelamaan Wilda juga semakin tinggi hawa nafsunya. Meski dia sama sekali belum disentuh Adit, namun kedua putingnya mulai mengeras. Vaginanya saat itu mulai mengeluarkan cairan.
Sudah 4 menit lebih Wilda menyedot penis Adit. Dan ini sesuai dengan ekspektasi Wilda. Selama ini Ricky ketika disepong oleh Wilda, tak pernah mampu bertahan lebih dari 1 menit. Dan sekarang dia menemukan lawan main, yang bisa mengerahkan kemampuan dia.
Adit beberapa kali berusaha mendorong kepala Wilda ke bawah. Dia berusaha untuk mengajarkan Wilda agar berani menelan seluruh kontolnya. “Jangan takut, Kaak. Aahhh… Harus belajar dan berani nelen kontol gede. Aahhh… Ayoo, Kak. Masukin lebih dalem lagi.”
Wilda pun menurut kepada bocah berusia 13 tahun itu. Dia terus mendorong mulutnya ke bawah, dan membuat empat perlima penis Adit berhasil masuk ke dalam mulutnya. Tersisa 3,5 cm lagi penis Adit yang belum masuk. Namun Wilda masih berjuang.
Di saat yang sama, Adit memilih untuk mulai merangsang Wilda. Wilda yang saat itu duduk sambil dalam posisi membungkuk. Membuat belahan pantatnya terlihat dari sisi Adit. Celana jeans ketat yang dikenakan Wilda agak melorot ke bawah, sampai belahan terlihat.
Adit pun memasukkan tangannya ke dalam celana jeans Wilda dari sisi belakang. “Maaf yaa, Kak. Tangan aku masuk, aku mau sekalian gesek lubang memek Kakak dari belakang.” Adit memasukkan tangannya melalui pantat Wilda, dan terus bergerak masuk.
Tangan Adit yang panjang memudahkan dia untuk bisa menyentuh bibir vagina Wilda, yang masih terbungkus celana dalam warna putih. Dan saat itu Adit langsung menekan belahan vagina Wilda menggunakan jari telunjuknya. Wilda sontak merasa kaget.7339Please respect copyright.PENANAryoBOPhqrv
7339Please respect copyright.PENANAKj8sSacdhp
Note : Untuk baca kelanjutan ceritanya silahkan kunjungi 7339Please respect copyright.PENANAvKyXAZY3ZE
https://karyakarsa.com/beelesmanaaa/series/jilboob-digenjot-bocil-kematian-series
7339Please respect copyright.PENANAvAJJ2GWRa3
7339Please respect copyright.PENANAFH6xPpSVjs