Setelah mereka selesai mandi bersama Ustadzah hafsah kembali ke kamarnya, untuk bersiap siap melaksanakan ibadah Sholat maghrib secara berjamaah di musholla glamping, Ustadzah hafsah tampak mengenakan mukena berwarna hitam, sedangkan rombongan yang jalan keliling kota belum kembali ke glamping.
Dan Umi Attar, Umi Azam serta Umi Syafia masih blum kembali dari menjemput Attar anak Abi Attar di kota sebelah
Hari itu glamping ada kedatangan tiga keluarga yang mau menginap dan bersantai di akhir tahun, mumpung libur panjang pikir mereka, para tamu tidak hanya dari pulau Jawa tapi ada juga dari pulau Sumatera seperti rombongan Ustadzah hafsah dan teman temannya, ustadzah hafsah berjalan menuju mushola yang melewati kavling papua, karna kamar kamar di kavling itu berbentuk rumah suku suku yang ada di papua, di tenda no 3 dari gerbang kavling duduklah tamu yang baru masuk tadi sore di depan tendanya, mereka berempati suami istri dan dua anaknya yang masih SD, ustadzah hafsah agak kaget karna yang duduk di samping laki laki itu adalah wanita yang tadi ia temui saat keluar dari ruangan owner glamping, dia yang memerhatikan Ustadzah hafsah tadi, walaupun lagi becanda sama keluarganya tapi sudut matanya jelas melirik ke Ustadzah hafsah seperti penuh selidik,
Tak lama setelah menunaikan Shalat maghrib Ustadzah hafsah kembali ke kamarnya dan duduk sambil melepas mukenanya, dia raih HP nya dan di bukanya ada beberapa panggilan tak terjawab dan notifikasi yang belum di bacanya, dia buka satu persatu notifikasi itu dia baca ada beberapa teman yang mengirim pesan dan ada dari Umi Harist yang ikut rombongan keliling kota malang dan batu, trus dia buka pesan dari Umi Attar yang mengabarkan kalau mereka nanti malam sekitar pukul dua belas nyampe di area glamping, lagi asik membaca pesan pesan yang masuk tiba tiba dia dk kagetkan suara intercom dari restoran memberitahukan bahwa hidangan untuk makan malam sudah tersedia, di raihnya intercom itu dia pencet untuk menghubungi pihak restoran
"Assalamu'alaikum... Ini ana Ustadzah hafsah tamu kavling area India no A1" katanya menjelaskan
"Waalaikumsalam, iya Ustadzah... Ada yang bisa kami bantu...??? " Jawabnya dengan ramah
“Iya mba… Untuk makan malam saya bisa dianter ke kamar saya…???” Tanya Ustadzah lagi
"Siap Ustadzah sesuai menu yang telah ada ya... "Katanya lagi
"Ya mba... "Jawab Ustadzah singkat
Badannya terasa capek banget, habis bertengkar dengan Abi Attar tadi sore.
"Abi lagi ngapain ya..." Batinnya
"Hmmm.... Kok aku kepikiran abi ya... "Katanya membatin sambil mendekap phonselnya ke dada, tak lama pandangan terpejam ke alam mimpi mungkin karna kecapean dia langsung ketiduran.
Sementara itu di ruang restoran sedang rame para tamu dan crew elegan hiburan baru selesai santap malam, dan di salah satu sudut ruangan yang menghadap ke jendela Abi Attar lagi berbicara dengan salah seorang crewnya, terlihat mereka begitu serius berbicara sambil melihat hasil kerja mereka, dan di meja tengah tak jauh dari mereka duduk satu keluarga yang lagi liburan di sana, mereka datang dari salah satu kota di Sumatera Utara, tak lama berselang yang laki-laki seperti suami dari perempuan itu berpindah meninggalkan ruangan itu, tampak sekali kalau keluarga mereka yang kurang harmonis, padahal gak kurang satu apapun di lihat dari tampilannya gak salah kalau orang mereka berasa, mobil SUV premium dari sini saja udah bisa ditebak, terus wanita itu memanggil seorang karyawati resto Elegant.
"Mbak sini bentar" Katanya memanggil karyawati tersebut
“Ya ibu ada apa....???” Jawabnya ramah dengan sedikit membungkukkan badannya
Mereka berbicara sambil melirik ke arah Abi Attar yang seperti biasa berpenampilan cuek tanpa melihatkan siapa dia, bagaimana latar belakang Abi Attar ini akan di ceritakan di kisah lainnya
"Mba izin ya aku mau nanya' katanya lagi, "Yang ngobrol di pojok itu siapa mba... Kok karyawan dengan hormat sekali sama bapak itu" Tanya wanita itu
“Oh… Mba gak tau ya…” Dia bang Rey atau abi Attar
"Oh... Langganan sini ya" Potong wanita itu.. "Ya... Udah makasih.. Mba" Tutup dia sambil berdiri dan beranjak ke kamar yang dia sewa
Si karyawati tadi hanya konsolisi kepala
Saat wanita itu mau keluar, bertepatan dengan kembalinya rombongan ibu ibu bercadar itu dan langsung masuk restoran untuk menyantap makan malam yang di sediakan untuk mereka, Abi Attar langsung berdiri dan menyambut mereka dengan ramah, si wanita tadi makin bertanya tanya tentang sosok Abi Attar ini, dia urungkan niatnya untuk kembali ke dalam ruangan dan duduk lagi di tempatnya semula sambil memesan minuman
"Mba buatkan aku Red Velvet milk ya..." Katanya ke karyawati yang berdiri di blakang mini bar restoran itu, dan kembali duduk, tak lama pesanannya datang, "Ini ibu Red Velvet, pesanan ibu" Kata si karyawati meletakan minuman itu di meja “Masuk tagihan kamar atau sendiri bu..??” Katanya menyambung lagi
"Oh... Masuk tagihan aja ya... "Jawabnya meminta untuk di masukan ke tagihan dalam ruangan
" Ok ibu... Silahkan"kata pelayan itu mempersilahkan untuk meminumnya dan berangkat pergi
Sementara Abi Attar beramah tamah dengan para tamu pribadinya itu, dan mereka saling bertukar cerita dan tawa.
"Ternyata umi Icha, sama kayak waktu di tlp dulu" Seloroh Abi Attar dengan senyumannya, "dan Umi Harist banyak kesamaan dengan Umi Azam, bener berarti Umi Azam Gak bohong" Sambungnya dengan tidak terlalu fokus ke satu atau dua orang saja, jadi suasana menjadi akrab malam itu di timpali tebakan Abi Attar yang mengundang tawa mereka
"Maaf Umi Umi dan abi, aku temuin Umi dulu ya..." Kata Reza tiba tiba
"Oh iya... Reza kalau Ustadzah gak Istirahat ajak kesini ya biar ngobrol bareng" Kata Umi Icha ke Reza
"Ya mi nanti Reza sampaikan" Jawabnya sambi mengucapkan salam dan pergi meninggalkan mereka, mereka terus melanjutkan pembicaraan mereka sampai pukul sembilan malam dan satu persatu pamitan untuk istirahat, begitu juga wanita yang dari tadi memperhatikan mereka sudah tidak ada lagi di tempatnya
Setelah semua menghilang di balik pintu dia keluar sambil berpesan ke karyawati yang bertugas malam itu,
"Winda... Nanti kalau anak nyari abang bilang aja abang di lapangan api puncak ya" Kata dia ke karyawati yang ternyata bernama Winda itu
“Siap bang…, apa mau saya antarkan kopi kesana sekalian” Winda menawarkan
Boleh juga! Abang tunggu disana ya...!!" Jawab Abi Attar menerima tawaran itu, dan langsung melangkah ke lapangan yang di khususkan buat api unggun
Dia melewati kavling yang di isi rombongan Ustadzah hafsah dan langsung menuju ke sekitarnya, lapangan itu bertahan di pinggir, di bawahnya terlihat jalan akses masuk glamping, jadi dari sana akan terlihat orang yang datang atau pergi keluar, dia duduk menghadap ke arah pedesaan yang memancarkan cahaya lampu dari rumah rumah penduduk, suara jangkrik seakan melantunkan pertunjukan malam yang cerah tiada berbintang itu, suhu udara daerah baru lebih dingin dari yang lain tapi lebih dingin di Wonosobo, dia menatap jauh ke sana melamunkan sesuatu yang selama ini mengganggu pikiran, tapi dia pendam sendiri, dari balik kantong celana Tactical sebetis dia keluarkan sebungkus rokok produksi Jawa Tengah, setelah rokok dia bakar di hembuskannya asap rokok ke udara.... Dia hela nafas panjang seperti ingin melepaskan beban yang berat
"Ini kopinya... Ayo diminum selagi panas... "Kata suara yang berbeda dari suara Winda karyawati nya tadi, Abi Attar kaget dan menoleh kebelakang " Hafsah..?? " Mana Winda katanya dia
“Maaf abi… Aku telah bikin kaget abi” Jawab Ustadzah hafsah sambil menyerahkan secangkir kopi yang sudah dia tuangkan dari tekonya.
hafsah sambil menyerahkan secangkir kopi yang sudah dia tuangkan dari tekonya.
“Abi lagi apa disini sendirian” Tanya Ustadzah hafsah sambil menurunkan cadarnya
"Iya abi sering duduk disini kalau datang ke sini" Katanya sambil menyeruput kopinya' ini tempat yang nyaman" Tambahnya
“Abi mikir apa sih..???” Tanya Ustadzah hafsah
“Kok hafsah yang ngantar kopi” Tanya abi Attar tanpa menjawab pertanyaan dari Ustadzah hafsah
"Iya..kebetulan tadi bangun tidur ke kamar umi icha" Jawabnya "rencana mau pesan camilan ke resto jadi bilang di mau ngantar kopi buat abi di sinj"jawabnya " Ya udah biar aku aja yang ngantar bilang ke mba itu" Gitu bi.. .
“Hmmm… “Katanya sambil mengusap kepala ustadzah hafsah, dan duduk di samping hafsah
" Bi aku bahagia banget hari inj" Kata Ustadzah hafsah "apakah rasa ini juga abi rasakan" Tambahnya
"Hafsah.... Saat ini blom dapat aku jawab "kata Abi Attar" Hafsah mungkin udah tau permasalahan rumah tanggaku"jawabnya lagi "tapi semua yang kita lakukan bukan sekedar dorongan nafsu doang " Tambahnya lagi
“Iya bi…”, sedangkan tangan mendekap lengan Abi Attar. Mereka seperti sepasang kekasih yang sedang mabuk cinta, mereka berciuman seolah tak akan berpisah lagi, mereka lagi asik memadu kasih tampak di bawah sana cahaya lampu mobil yang menaiki tanjakan jalan ke glamping itu, dan Abi Attar udah knal dengan cahaya lampu mobil itu, karna itu mobil yang dia pakai saat masih bersama Umi Attar
“Itulah mereka datang” katanya ke Ustadzah hafsah
"Siapa bi...??" Tanya Ustadzah Hafsah
"Umi Attar" katanya singkat, dan Ustadzah Hafsah agak kaget dan takut, takut akan ketahuan orang tentang keberadaan mereka berduaan
“Bi… Hafsah takut…!!” Kata ustadzah Hafsah
" Ayo kita ke restoran" Ajak Attar dengan tenangnya
Mereka jalan beriringan menuju restoran dan Abi Attar menelpon riani, dan dekur crew yang paling tidak percayanya, sesampai di restoran Riani dan dekur sudah menunggu, mereka duduk berempat sambil menunggu Umi Atrar dan yang lainnya sampai
Tak lama mobil yang di pakai Umi Attar untuk menjemput anaknya masuk ke parkiran khusus, sambil turun Umi Atrar memanggil dekur
"Kur... Tolong gendong Attar ke dalam" Katanya minta tolong
“Siap Umi...!!” Kata dekur sambil berlari ke mobil, Umi attar turun yang di ikuti Umi Azam dan Umi Syafia, mereka langsung masuk ke restoran dan bergabung dengan Abi Attar
"Assalamu'alaikum bi.." Salam Umi Attar lembut ke mantan suaminya itu dengan lembut, walaupun mereka berpisah tapi mereka masih saling cinta, karna ada satu hal sepele yang bikin mereka berpisah,
Bi... Kenalin ini Umi Azam dan ini Umi Syafia"kata Umi Atrar "nah sekarang gak knal sebatas di telpon aja lagi kan" Sambung Umi Attar sambil tersenyum dan duduk, "Winda... Bikinkan kami minuman yang hangat hangat"pinta Umi Menarik ke karyawannya
" Gimana perjalanannya Umi"tanya Abi Attar menyedikan bangku di sebelahnya
"Alhamdulillah bi.... "Jawabnya sambil duduk di dekat mantan suami nya itu,"dan Attar pun gak rewel ngoceh terus sama Umi Uminya"sambungnya lagi
"Oh yaa... "Kata Abi Attar senang" Sebenarnya kangen sama Attar, tapi ya udah lah dia udah tidur.. " Kata Abi Attar lagi
"Kalian udah makan" Tanyanya
"Udah.... Bi"kali ini Umi Azam yang menjawab
Setelah itu mereka bercerita bersama sampai pukul dua belas
“Ya udah kita istirahat yuk…!!”Kata Ustadzah Hafsah
"Iya besok banyak kegiatan" Kata Umi Attar lagi
Lalu Ustadzah hafsah, dan yang lainnya pamit meninggalkan sepasang mantan suami istri itu berdua dan mereka ngobrol sebentar trus langsung masuk ke ruangan pribadi untuk keluarga mereka, "mi... Abi kangen" Kata Abi Attar kepada Umi Attar, sambil memegang tangan, "malu ah... Ntar di lihat anak anak lho... " Jawab Umi Attar tanpa menepis genggaman itu
“Umi bareng di kamar abi yaa” Ajak abi Attar
"Hmmmm... abi... Ni..!! " Jawabnya"trus Attar gimana tadi dekur bawa ke kamar Umi..!! " Katanya
"Biar nanti Abi Angkat yaa" Timpal Abi Attar
Setelah itu mereka masuk dan mengunci pintu, sementara di tempat lain Ustadzah hafsah agak nyaman tidurnya, beda dengan Umi Azam yang langsung berselancar di medsosnya, kebetulan udah di tunggu tunggu teman teman bahkan ada yang selalu berhalusinasi dengan Umi Azam, itu tidak satu bahkan ada beberapa orang.
Paginya mereka setelah sudah berkumpul di restoran dan Abi Attar memberi penjelasan tentang kegiatan mereka, selesai itu dia langsung menyapa pada tamu glampingnya beramah tamah
Assalamu'alaikum... Selamat menikmati liburannya ya... "Kata abi Attar" saya Rey atau abi Attar yang bertanggung jawab untuk glamping ini " Jelasnya sambil memperkenalkan diri
“Oh… Ya.. Saya Syaiful dan ini Istri saya dewi” katanya yang laki laki membalas perkenalan itu
Oh iya berapa hari rencana di sini" tanya Abi Attar
" Hhhmmm saya jam 9 ini berangkat ke glandmour banyuwangi, ada acara kantor" Jawab pak Syaiful ynag usianya sekitar 40 an "dan istri sama anak saya titip di sini" Tambahnya
"Oh begitulah kata Abi Attar"
"Oh iya lanjutkan dulu lah sarapannya saya akan cek persiapan anak anak dulu"kata abi Attar sambil berdiri " Dan bu Dewi kalau butuh apa apa silahkan hubungi saya atau karyawan saya ya"tambahnya lagi
"Dengan senang hati pak" Jawabnya
Abi Attar lagi memberi Arah kepada teamnya dan melihat pak Syaiful kluar mengendarai mobilnya, Abi Attar mengulangi tangannya sampai nanti
Setelah itu acara udah di mulai dan Umi Attar pun ikut bergabung sedangkan Attar seperti biasa di ajak lily jalan jalan pakai motor trail, lily adalah host acara alam di salah satu televisi yang khusus pakai trail
Abi Attar lagi memberi Arah kepada teamnya dan melihat pak Syaiful kluar mengendarai mobilnya, Abi Attar mengulangi tangannya sampai nanti
Setelah itu acara udah di mulai dan Umi Attar pun ikut bergabung sedangkan Attar seperti biasa di ajak lily jalan jalan pakai motor trail, lily adalah host acara alam di salah satu televisi yang khusu pakai trail
Abi Attar langsung duduk gazebo yang terletak di atas ketinggian, sambil merokok dia tiduran di gazebo itu
Selang setengah jam, dia kagetkan suara wanita
"Selamat siang... Maaf mengganggu" Kata suara itu
Abi Attar kaget sampai rokoknya jatuh
"Eeee... Siang" Jawabnya kaget
“Ayo…. Ngelamunin apa…??” Sambung wanita itu
“Eh… Bu dewi, kok ada di sini” Kata Abi Attar menghilangkan rasa terkejutnya
“Bu Dewi kok sendiri mana anak anaknya???” Tanyanya lagi
" Ada di kamar lagi main game " Jawabnya
"Ada yang bisa saya bantu" Kata abi Attar.
"Gak ada pak, cuman kebetulan lewat jadi yaa pengen ngobrol doang" katanya lagi
"Ooohhh... Gitu.. Silahkan silahkan" Kata Abi Attar sambil menggeser posisinya
“Mau pesen minum bu” abi menawarinya
"Hmmmm.... Boleh deh yang seger seger enak kayaknya" Kata dewi
"Tak suruh anak anak nyari kelapa muda ya..." Biar seger katanya lagi
Lalu abi Attar mengirim pesan melalui WA ke salah seorang karyawannya
Dan mereka ngobrol kesana kemari sampai dewi pun menceritakan kisah rumah tangganya yang kurang harmonis
Mereka duduk bersebelahan sambil menyenderkan badan ke pagar gazebo
Tanpa disadari Abi Attar menggenggam tangan dewi
Abi Attar membiarkannya meresponsnya, lama menggenggamnya jadi remasan
“Pak…. Aku tau loh yang terjadi kemarin sore” kata dewi berbisik membuat Abi Attar kaget bukan kepalang
"Aku pengen kayak ustadzah itu pak"lanjut dia
"Hmmm..." Blom sempat abi Attar menjawab, bibirnya langsung dilumat oleh dewi
Aku pengen kayak ustadzah itu pak"lanjut dia
Abi Attar yang kaget tidak merespon lumatan itu, tapi dewi tidak peduli dia memaksa lidahnya masuk ke mulut abi Attar, lama kelamaan abi Attar gak tahan dia bola lumatan itu dengan nafsu yang udah terpancing
Di genggamnya kepala dewi dia hisap lidah dewi
Terus dia baringkan dewi di lantai gazebo itu
Dewi yang pakai baju kaos dengan mudah di buka oleh abi Attar
Tetek yang tadi tersembunyi kini keluar dan kliatan hampir tumpah dari bra yang dia pakai seolah olah tidak muat, langsung lidahnya bermain di dada dewi sambil menggenggam meremas toge itu
"Oooohhhhh.... Hhhh" Kata dewi menahan rangsangan
Sambil mencari tangan mencari barang titit abi Attar
Ooohhh.... Gggeeeddeeenya"kata dewi saat dia menggenggam titit yang masih dalam sangkarnya
Di buka nya celana abi Attar lalu langsung di mulut titit itu, lalu Abi Attar menahannya dan berkata"stop cukup bu...ini udah cukup...!!kata abi Attar, yang langsung di potong oleh dewi " Biar gak apa apa pak saya yang pingin kok" Katanya sambil menatap Abi Attar,
"Hmmm.... Kita gak bisa begini bu..!!!" Jawab abi Attar sambil parkirn miring ke arah area glamping sambil membetulkan celananya
"Tapi... Pak"pangkas dewi
" Bu... Ibu itu adalah tamu glamping saya, yang harus saya jaga dan hormati, dan apapun masalah ibu dan suami bukan ini penyelesaian nya" Terangnya lagi, tak lama datanglah air kelapa muda yang mereka pesan, mereka minum air kelapa muda itu dengan suasananya agak kaku
"Saya tau bapak kemarin berdua Ustadzah itu" Tiba tiba dewi berbicara, Abi Attar kaget bukan kepalang raut wajahnya pucat, telp bergetar
"Kk... Kok... Ii ibu bisa tau"tanya Abi Attar gelisah dengan agak menggese duduknya menjauh, dia merasa heran kok bisa ada yang tau padahal dia melakukan hubungan terlarang dengan Ustadzah Hafsah di ruang penuh privasi itu
"Iya... Mungkin saat masuk Ustadzah itu lupa menutup rapat pintunya" Jawab dewi menerangkan dengan entengnya
"Saya menyaksikan semua adegan yang dilakukan bapak sebelum bapak memopong Ustadzah itu ke kamar.. "Sambungnya lagi, Abi Attar tertunduk malu menyesali yang terjadi, dia buang berbuat jauh jauh menghindari meniru dewi yang dari tadi memeluk
"Tenang pak..!!! Saya bukan tipe orang yang bermulut ember" katanya lagi "Dan saya juga bukan tipe orang yang suka mencari keuntungan dari satu kejadian" Tambahnya lagi sambil tersenyum terus dia tepuk punggung tangan Abi Attar dengan lembut, "tenang ya pak ini gak akan kemana mana cerita cukup sampai di saya aja" katanya lagi sambil menyedot kelapa mudanya " O iya satu lagi jangan panggil saya buk.... Cukup dewi aja" Ujarnya lagi, Abi Attar gak menjawab hanya diam dengan raut wajah yang merah padam karena malunya,
"Kalau ini sampai ke orang orang hancur semua ini" katanya membatin dalam hati
" Sudah tenang aja pak, percaya sama saya"kata dewi sambil turun dari gazebo
"Saya balik dulu ya.. Kasihan anak anak tinggal takut nyariin nanti" katanya berpamitan tanpa bisa di jawab Abi Attar,
dia langsung melangkah menuruni jalan yang berbentuk tangga dari tanah
"O iya sebab bisa ngobrol sama bapak kalau nanti ada waktu bisa mampir ke teras kamar saya" katanya sambil berhenti dan membalik kan badan
“InsyaAllah…” Jawab Abi Attar yang masih belum percaya semua yang terjadi
Saya menyaksikan semua adegan yang dilakukan bapak sebelum bapak memopong Ustadzah itu ke kamar..
"Tenang pak..!!! Saya bukan tipe orang yang bermulut ember" katanya lagi "Dan saya juga bukan tipe orang yang suka mencari keuntungan dari satu kejadian" Tambahnya lagi sambil tersenyum terus dia tepuk punggung tangan Abi Attar dengan lembut, "tenang ya pak ini gak akan kemana mana cerita cukup sampai di saya aja" katanya lagi sambil menyedot kelapa mudanya " O iya satu lagi jangan panggil saya buk.... Cukup dewi aja" Ujarnya lagi, Abi Attar gak menjawab hanya diam dengan raut wajah yang merah padam karena malunya,
"Kalau ini sampai ke orang orang hancur semua ini" katanya membatin dalam hati
" Sudah tenang aja pak, percaya sama saya"kata dewi sambil turun dari gazebo
"Saya balik dulu ya.. Kasihan anak anak tunggal takut nyariin nanti" katanya berpamitan tanpa bisa di jawab Abi Attar,
dia langsung melangkah menuruni jalan yang berbentuk tangga dari tanah
"O iya kalau ada waktu bisa ngobrol sama bapak boleh mampir ke teras kamar saya" katanya sambil berhenti dan membalik kan badan
" yang masih belum percaya disana semua yang terjadi. Lama dia melamun sendiri sampai Adzan dzuhurpun terlewati, sedangkan Umi Attar, tak mengetahui dia ada di gazebo. Di cobanya untuk bertanya kepada Dekur, Dekurpun tidak mengetahui di lihat Roobicon hijau Army masih terparkir di tempat biasanya , umi Attar jadi kebingungan.
“Ada apa umi..???” Tanya Ustadzah Hafsah yang melihat dia kebingungan
"Ini loh Ustadzah... Abinya gak ada, saya lihat di ruangan gak ada, kemana yaa" Jawabnya beruntun, Umi Azam, Ustadzah hafsah dan yang lainnya jadi saling pandang dia melihat hal itu.
"Coba deh umi call atau wa...!!" Usul Umi Icha memberikan ide
"Udah mii.... Tapi gak di angkat" Jawab Umi Attar
"Hmmm.... Apa umi udah lihat di kamar atau kantor siapa tau hpnya di tinggal"sela Umi Icha
" Hmmm.... Blom lihat siihh...
"Jawabnya lagi
" Ya udah InsyaAllah abi gak kemana mana " kata Ustadzah Hafsah sedikit memenangkan suasana , saat mereka masih kebingungan dan Umi Attar pergi memeriksa ruang kantor dan kamar Abi Attar tiba tiba mereka di kagetkan kedatanga seorang wanita berjilbab dan memakai celana jeans ketat serta kaos panjang tangan
"Hmmmm..... Maaf nyari pak Rey... Ya...???" Tanya dia dengan sedikit senyum
"Maaf mba siapa..??." Tanya Umi Azam
"Maaf... Saya juga tamu glamping ini... Nama saya dewi" Jawab wanita itu yang ternyata adalah dewi, "saya tau dimana pak Rey.... "Katanya menyambung ucapannya" Tadi saat saya jalan jalan saya melihat pak Rey lagi duduk di gazebo atas sana" maksudnya menunjuk ke atas bukit yang ada di belakang area glamping
“Oh… Iya kah…!!!” Kata Ustadzah Hafsah sedikit bersemangat
“Makasih ya bu…” Kata Umi Icha sekalian berdiri mengajak 2 sahabatnya untuk memberi tahu Umi Attar
“Ayok… Beri tahu Umi Attar kasihan” Kata Ustadzah Hafsah
"Ayoo.....!!!" Jawab mereka serempak sambil berdiri, setelah mengucapkan terima kasih dan mereka berpamitan ke dewi
Setelah itu mereka menemui Umi Attar dan membangun ke gazebo yang di tunjukan dewi tadi
"Hmmmm.... Abiii.. Bikin cemas aja" Kata Umi Attar tak sengaja dengan gaya manjanya menyapa orang yang ia cintai walaupun sekarang berpisah tapi masih saling memiliki satu sama lain
“Hmmmm.... Loh loh... Kok kesini para bidadari” canda Abi Attar menutupi kecemasannya
“Kok abi di sini” Tanya Umi Attar sambil naik dan duduk di sebelah mantan suami dan di ikuti Umii Azam serta Umii Icha, serta Ustadzah Hafsah mereka duduk dan berkumpul disana
“Hmmm... Gimana kalau kita makan di sini aja” Usul Umi Attar, mengingat mereka dan Abi Attar belum makan siang
“Ide yang bagus” Jawab Umi Azam bersemangat, dan langsung Umi Attar meminta karyawannya mengantarkan makanannya ke gazebo
Mereka makan sambil bersenda gurau bersama, mereka tidak tahu kalau Abi Attar lagi memikirkan suatu masalah yang bisa jadi bencana buat dirinya dan orang orang yang terlibat, "saya sayang mereka semua" Batin Abi Attar dalam hatinya, mereka berbincang banyak hal di temani angin bukit yang mengisyaratkan sepoi sepoi siang itu dan di tambah udara kota batu yang sejuk membikin mereka betah berlama-lama di sana, sementara itu Umi Azam tanpa sungkan lagi tiduran dan di ikuti Umi Attar "hoooaaammm.....!!!" Umi Attar menguap, lebar di balik cadarnya, "mesti wes kalau di sini bawaannya ngantuk"kata Umi Attar dengan logat jember keluarnya, Abi Attar terus saja membuang jauh ke depan menembus alam pedesaan di bawah sana, menutupinya kosong lamunannya melayang jauh, tak berapa lama terdengar dengkuran halus dari Umi Attar dan Umi Azam yang sudah ketiduran di tiup angin yang sepoi sepoi yang lain pun ikut tiduran dan mereka berempat tidur beneran di sana, Abi Attar yang sedari tadi melamun baru sadar kalau orang di sekitarnya sudah di buai mimpi, dia melihat wajah mereka yang tertutup cadar itu satu persatu, terus dia menghela nafas dalam dalam
"Hhhhhhmmmmm, aku sayang kalian semua" Kata Abi Attar berbisik
"Makasih bi.... " Jawab Umi Icha pelan yang ternyata blom tidur dia tersenyum sambil memegang tangan Abi Atttar sebentar dan di lepaskan lagi, habis itu dia pejamkan matanya dengancadarnyan mengembang di balik cadarnya
Tak terasa hari sudah beranjak sore dan Ashar pun baru saja berlalu, Ustadzah Hafsah membuka matanya secara perlahan dan dia kaget kalau dia ketiduran di sana, di lihat sekeliling masih ada Umi Attar dan yang lain bersamanya tadi, tapi sosok Abi Attar sudah tidak ada di sana , dia bangunkan ketiga sahabat karibnya itu,
"Um.... Umi.... Mi....!!!" Katanya dengan lembut membangun kan semua
"Ayo bangun dah sakit....!! "Katanya lagi
"Hmmm.... Hhhooooaammm" Kata Umi Attar menggeliat sambil menguap
“Astaghfirullah…. Udah sakit aja…” Kata Umi Attar
Dan yang lain pun ikut menggeliat dan ikut bangun
"Ya Allah.... Kita ketiiduran semua" Tukas Umi Azam
“Iya… Mi…. Anginnya bawa ngantuk apa lagi habis kegiatan tadi…” Jawab Ustadzah Hafsah sambil melihat selai tangan
"Astaghfirullah..., udah jam tiga lewat" Sambungnya lagi
"Ayo sholat dulu... Ntar yang lain nyariin lagi" Katanya
"Oh iya si abi kemana" Tanya Umi Azam baru sadar kalau Abi Attar udah gak ada di sana lagi
"Udah duluan mungkin saat kita ketiduran tadi..." Jawab Umi Attar, mereka pun memindahkan turun dari gazebo dan menuju kamar masing-masing.
Malam itu mereka ada kegiatan materi ilmu agama yang disampaikan oleh Ustadzah Hafsah, semua sudah masuk ke ruang pertemuan untuk mengikuti kegiatan tersebut, Abi Attar baru saja turun dari mobilnya di barengi beberapa orang crew nya
"Besok tolong kalian pastikan semua kendaraan untuk trip ke bromo siap semua" Kata Abi Attar sambil memasuki ruangan restoran
"Ya bang.... Tadi gua udah hubungi bang suwek tapi blom nyambung" Kata kebo salah seorang crewnya yang berambut panjang yang slalu di sanggul kayak patih Gajah Mada aja
"Aaaaa.... Gua baru ingat lu hubungi Dina... Minta no Yudis" Kata Abi Attar
"Kalau kontak Yudis gua ada bang" Jawab Dekur
"Ya udah lu hubungi dia suruh nlp gua ya"
"Siap bang" Jawab Dekur
Tak berapa lama kopi sudah disembunyikan oleh karyawan restoran seolah sudah tau kalau mereka datang dan duduk di restoran
“Eh….. Lu mau gak gua beliin buku…???” Kata kebo ke Winda
"Buku apa bang" Jawab Winda sambil menghidangkan camilan kentang goreng untuk mereka
“Buku… Nikah..” Kata kebo sambi ketawa
"Sibuk dah.... " Kata Winda, semua karyawan yang bekerja pada Abi Attar sudah terjalin kedekatan mereka walau beda divisi, bahkan para host yang sering tampil di acara petualangan yang di siarkan TV pun gak ada bedanya, mereka tetap kompak di bawah bendera Grup Elegan
"Kalian lanjut ya... Untuk konsep trip bromo dua hari" Kata Abi Attar
"Kalau lily datang bilangin ambil scen untuk tayangan episode bromo via savana" Tambahnya lagi
"Siap bang" Jawab Dekur
"Gua kluar dulu cari angin" Tambah abi Attar sambil berdiri dan melangkah kluar, dia membakar rokok yang ada di tangannya dia melangkah menuju area camp papua dan berhenti di salah satu bangunan berbentuk rumah asli papua, dan di sana udah ada dewi yang menunggu sambil duduk di kursi rotan depan ruangan.
"Assalamu'alaikum.. Selamat malam" Ucap abi Attar agak kikuk
"Waalaikum salam" Kata wanita itu menjawab dengan ramah dan senyuman di bibir yang mungil
"Di sini apa di dalam" Kata wanita itu lagi
“Anak anak mana” Kata Abi Attar mencairkan suasana hatinya
"Karna kita mau ngobrol maka tadi saya ambil tenda satu lagi disebelah untuk anak anak" Jawabnya
“Loh kok gitu..” Ujar Abi Attar
“Ya biar mereka tidak terganggu” Jawab Dewi Anggraeny
"Hmmm bagaimana di sini apa di dalam pak...." Dia memastikan lagi
"Ya di mana enaknya aja" Kata Abi Attar
“Hhmmm… Ya udah di dalam aja yuk….” Kata dewi sambil membuka kan pintu bangunan berbentuk rumah suku papua itu dan di dalamnya penuh dengan fasilitas hotel berbintang
"Aku udah dua kali nginap di sini" Kata dewi menjelaskan sambil duduk di sofa panjang menghadap ke layar televisi 32 inci, Abi Attar pun duduk di sebelahnya,
"Hm... begitulah " jawabnya singkat, pikirannya masih diganggu oleh ucapan bu Dewi ini,"apakah dia akan mengancamku" Batin Abi Attar, "coba aja dia blum tau siapa Rey yang sebenarnya..!"
Di dalam kamar itu sudah tersedia segala macam keperluan para tamu ya nama nya aja glamor camping yaitu camping tapi fasilitasnya kelas atas,
"Jangan panggil bapak lah" Kata abi Attar memecahkan kebisuan
“Trus aku manggil apa dong….?? “Apa sayang….?? Katanya sambil senyum tipis di bibir yang tipis itu, matanya yang agak sipit pipi tirus dan dagu sedikit runcing sesuai dengan hidung bangirnya
"Abang aja karna di luaran terbiasa gitu" Kata Abi Attar
Abi Attar memberanikan diri untuk bertanya tetapi dia berpikir bagaimana agar wanita ini tidak berkepribadian
“Dewi ngomong ngomong kamu kok tau yang kemarin..?” Tanya Abi Attar sambi meminum kopi khas Jawa Timur, maka mulai lah dewi menceritakan kejadian tersebut dan dia selalu memperhatikan segala aktivitas Abi Attar saat di restoran dan sempat bertanya ke karyawan, sampai persangkaan nya kalau Abi Attar adalah member VIP di Elegant glamping ini, yang dia tau kalau direkturnya perempuan bercadar yang ikut gabung dengan para tamu di sini katanya menjelaskan, selama penjelasan itu sampai Abi Attar menjelaskan semua tentang usahanya dari mulai merintis sampai seperti sekarang ini
“Jadi… Abang tamat kuliah ngamen di jakarta” Kata dewi mencari kepastian,
"Ya... Saya ngamen di metro mini arah blok M - Lebak bulus" Katanya lagi, "bahkan semua stasiun yang ada du jabodetabek udah pernah jadi rumah saya" Kenangnya
Ya... Silahkan"jawab Abi Attar
Sementara itu rombongan Ustadzah Hafsah sudah selesai dengan kegiatan mereka, dan langsung lah mereka berkumpul di restoran dan di ramaikan lagi anak anak crew yang ikut gabung, reza yang dari siang udah suntuk gak ada kegiatan jadi ikut senang,
"Om kata Reza" Manggil dekur
"Ada apa ya???" Jawab dekur
Dekur ini adalah kru Abi Attar dari awal elegan yang dirikan tahun 2003, jadi dia termasuk yang tidak percaya oleh Abi Attar
"Besok kalau ada kegiatan aku ikut yaa... "Kata Reza
"Knapa za..." Tanya dia lagi
"Suntuk aja di kamar doang" Katanya lagi
"Ok besok kita ke bromo, kalau gitu kamu tidur di kamar om aja biar enak berangkatnya.." Kata dekur
“Boleh ya miii…” Teriak Reza minta izin ke Uminya Ustadzah Hafsah
“Biar aja ustadzah” Umi Attar
"Biar dia belajar dari anak anak" Kata Umi Attar lagi
“Iya gak apa apa naak…!” Ustadzah Hafsah mengizinkan
Dengan wajah senang Reza kembali berbincang bincang dengan para crew itu.
Di dalam sebuah tenda di area papua camp, Abi Attar dan dewi terus berbincang bincang kian kemari, mereka semakin akrab, sakwasangka yang tadi terjadi sirna sudah setelah mereka bercengkrama
“Maaf bang.... Dewi ke kamar mandi bentar” Dewi minta izin ke Attar
"Silahkan dengan... "Kata Attar melangkah ke arah televisi
Saat dewi keluar dari kamar mandi, Abi Attar terpana memandangi dewi yang mengenakan tanktop dan celana karet untuk senam, dia gak pakai bra terlihat banget puting susunya tercetak di bajunya
Abi Attar kembali duduk dan dewipun merebahkan badannya berbantalkan paha Abi Attar, dia miringkan badannya menghadap Abi Attar sambil mengelus penis Abi Attar yang masih di dalam celana itu lalu,di pelorotkannya celana Abi Attar , dan mengacung lah tugu monas milik Abi Attar, dewi pun kaget dan mendelik melihat punya Abi Attar di luar perkiraannya
Dia menjerit dan menutup mulutnya yang melongo
"Bang.... Ini" Kata dewi sambil mengelus barang yang sudah berdiri kokoh itu
“Itu kan mau muu…” Balas Abi Attar
Dewi langsung mengecup ujung titit itu seperti orang mengecup bibir, dia jilat titit itu dari bawah sampai kepalanya
"Hhhhhh..... Sssshhhh.." Desis Abi Attar menerima layanan lidah dewi, sampai di kepalanya dia emut kepala titit gede dan panjang itu dia emut seperti orang makan permekepalanya
" Oooowwwwhhh..... " Desah Abi Attar, "jilat lagi batangnyaa" Perintah Abi Attar yang langsung di lakukan Dewi, dia jilati sambil di kocok lembutnya dan dia turun dari sofa dan berdiri dengan lututnya, sedangkan Abi Attar duduk bersandar ke senderan sofa dengan kaki mengangkang selebar badan dewi yang gemoy, di sepong titit itu dengan lahapnya sampai mata Abi Attar merem melek merasakan kenikmatan dari bibir mungil yang di penuh sesak dengan penis Abi Attar
"Hhhh... Hmmmmm"kata Abi Attar sambil menahannya, selang beberapa menit dewi menaiki sofa dan Abi Attar berbaring dia posisikan memeknya yang sudah terbuka itu tepat di mulut Abi Attar, saat dia pindah langsung dia buka semua pakaiannya
Dengan posisi enam sembilan mereka saling hisap saling jilat bokong dewi tak lepas dari remasan Abi Attar
"Oooohhh.... Bbbannnngg... Pindah yuukk" Ajak dewi sambil berdiri dan menarik Abi Attar sedangkan tangannya tetap mengocok titit yang sudah tegang itu, di lay telentang dengan dua kaki digantung ke lantai, melihat itu Abi Attar lalu berlutut di antara dua kaki yang ia buka lebar lebar, di seutuhnya bibir memek yang sudah basah itu dengan ikon
"Aaaaahhhhh.... Hahhhkkk" Kata dewi menerima rangsangan dari Abi Attar, sedikit dia sibakkan pakai dua ikon memek yang mulus tanpa bulu itu dengan dua torsi, setelah terkuak dia julurkan lidahnya ke dalam
“Uuuuuhhhhh..... Aaaahhhh... Yyyaaaaa.... Ohhh... Abbbbaaangghhh.... " Kata dewi menggelinjang
Srrruuupppp... Srrrrruuupppp... Dia hisap itil dewi yang segede biji kacang di emut dan mainkan pakai lidah
"Hahahhah... Haaa... Ahhh iyyyaaa.... Ituuuuu... Eeennnnakkkhhh.. Ooohhgghhh" Desahnya lagi setengah berteriak
Lubang duburnya pun tak luput dari lidah dan tangan Abi Attar
Tak lama badannya mengejang, pantatnya terangkat, tangan menekan Kepala Abi Attar dan pahanya menjepit menandakan dia sudah sampai untuk yang pertma kali dengan di iringi desahan panjang
"Aaaaaahhhhhh..... Akkkkhhh... Aaakkuuuu kkkluuuarrrr" Katanya, Abi Attar membersihkan memeknya dengan lidahnya...
Ssrruppp sruuup dan lagi lagi
"Aaaaawww.... Lllaaggiii bbbannngghhhh aaaaahhh" Dewi keluar lagi rentetan dia lemes, Abi Attar naik ke atas kasur dan berbaring di sebelahnya setelah tenaganya pulih di kocok lembut titit yang masih mengacung itu sambil duduk di atas paha Abi Attar
"Ooohhhh... Hhhhh" Desah Abi Attar dan dewi pun jongkok setelah mengulum lagi batang titit itu, dia arahkannya ke bibir memeknya lalu dia turunkan pantatnya perlahan lahan
"Oooooohhhhh... Ahhhhhh.... Sssshhhh enaakkhhh... Tttreeerassaa... Ssessak.. Bbangg.." Desahnya terus menurunkan pantatnya
Setelah terasa mentok ke rahimnya... Dia diamkan sejenak
"Uuuhhhh... Ahhhh... Kontool yang... Geddeee baru ini akuuu merasakan" Bisik dewi dan langsung mengenjot pantatnga maju mundur
"Ohhh... Ahhhh.. Ooohhh mmhhh" Desahnya
"Hhhhmmmm.... Hhhhh.... Ahhh" Di timpali suara desahan Abi Attar
Genjotannya kadang maju mundur kadang di putar dan naik turun..
"Ahhhh.... Ahhhh... Remes ttetekhhuuu syanggg" Katanya
"Hhmmm.... Hhhh oohhhh"kata Abi Attar sambil memainkan tetek yang bergoyang di depan wajahnya, puas dengan gaya itu dewi membalikan badannya dengan dada Abi Attar jadi tumpuan tangan untuk menyanggah badannya satu tangan menggosok gosok ujung atas memeknya...
"Ooohhh.... Ahhhh.... Astaga.... Ggaaaaddd...... " Katanya
"Oohhhh.... Mmemek.... Leeezzaaattt" Desah Abi Attar
"Aaaaaakkkhhhuuuuu mmmauuuu kkkluuarrr... Aaaannnjjiiiiinggg...... Eeennnakk.... Kkooonttolmu" Teriak dewi sambil mengerang dia kluar lagi
Tubuhnha yang hampir ambruk di tahan Abi Attar di genggamannya pinggul wanita itu dia sodok dari bawah
"Plok plok plok" Bunyi saat pantat dewi beradu dengan paha Abi Attarr
"Aaahhh... aaaahhh.. Aaahhh kkkaaaamuuuu.... Nnaakal" kata dewi
Di percepatnya sodokan itu dan dewi mengejang lagi
"Oooooohhhhh..... Aaaaammmpuuuunnnn" Katanya, rasakan ini kata Abi Attar menelentangkannya di angkatnya satu kaki dewi lalu di sodok lagi
“Ku entot… Memeekmu… Ku entoot… Memmeek” Kata Abi Attar
“Iya.. Iya… Entot… Iya… Entot sesukamu….” Kata dewi
Abi Attar ada sesuatu yang mau keluar langsung di overlap tubuh montok itu dan paham dewi dia melingkarkan kakinya ke pinggul abi Attar sambil menggoyang goyang pinggulnya
“Oooohhh… Oohhh dddiikkitt lagi… “Kata abi Attar
"Aayyyoooo... ayooo... Barengan" Kata dewi yang juga mau sampai
"Iiiinnnnniiiii..... Ooohhhhhhh.... Crot... Croot.... Croooott" Abi Attar muntah kan semua spermanya di dalam memek dewi yang di sambut dengan erangan panjang
"Oooooohhhhh.... Aaaaahhhh akkhuuu kluuarrrr" Katanya
Biar kan aja di dalam sayang kata dewi setelah itu mereka berciuman dab berciuman
"Terima kasih bang" Kata dewi dan di balas dengan ciumannya
Dan akhirnya tertidur....
Setelah sekian lama abi Attar terbangun dan di lihatnya jam sudah jam 3 pagi
Bersambung
ns 15.158.61.16da2